• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Hasil dan Pembahasan

2. Analisis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini, responden diberikan 44 pertanyaan, 32 pertanyaan mewakili pertanyaan variable independen yaitu hasil audit internal dan 12 pertanyaan mewakili pertanyaan variable dependen yaitu kemampuan kinerja perusahaan. Responden akan mengisi kolom jawaban

dengan bobot penilaian , (selalu=5, sering=4, kadang-kadang=3, jarang=2, tidak pernah=1).

Terdapat beberapa faktor yang mempunyai hubungan hasil audit internal dengan kemampuan kinerja perusahaan. Berikut ini hasil dari output kuesioner yang diberikan responden tentang penilaiannya terhadap hasil audit internal dengan kemampuan kinerja perusahaan.

a. Hasil audit internal

Hasil audit internal diukur dengan menggunakan indikator: Misi auditor internal, Peran, tujuan, dan tanggung jawab auditor internal, Teknik-teknik audit internal, Penyelesaian tugas auditor internal, Hasil audit internal yang dapat memberikan berbagai jenis layanan kepada perusahaan.

Tabel 4.13

Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab secara efektif

1 2,6 2,6 2,6 11 28,2 28,2 30,8 27 69,2 69,2 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 11 responden menyatakan sering, dan 27 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (69,2%) menyatakan bahwa auditor internal selalu

memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggungjawabnya secara efektif.

Salah satu misi auditor internal adalah memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab auditor secara efektif (Lawrence B. Sawyer, Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner, 2005:7).

Tabel 4.14

Auditor internal menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efisien

3 7,7 7,7 7,7 36 92,3 92,3 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa 3 responden sering, dan 36 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (92,3%) menyatakan bahwa auditor internal selalu menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efisien.

Selain memberikan informasi yang diperlukan manajer, audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan (Lawrence B. Sawyer, Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner, 2005:7).

Tabel 4.15

Auditor internal menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efektivitas kinerja

perusahaan 5 12,8 12,8 12,8 34 87,2 87,2 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa 5 responden menyatakan sering, dan 34 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (87,2%) menyatakan bahwa auditor internal selalu menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efektivitas kinerja perusahaan.

Tabel 4.16

Auditor internal berkaitan dengan pengelolaan perusahaan

2 5,1 5,1 5,1 1 2,6 2,6 7,7 13 33,3 33,3 41,0 23 59,0 59,0 100,0 39 100,0 100,0 Tidak Pernah Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa 2 responden menyatakan tidak pernah, 1 responden menyatakan kadang-kadang, 13 responden menyatakan sering, dan 23 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (59,0%)

menyatakan bahwa auditor internal selalu berkaitan dengan pengelolaan perusahaan.

Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaiatan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha.

Tabel 4.17

Auditor internal berkaitan dengan risiko terkait perusahaan

1 2,6 2,6 2,6 4 10,3 10,3 12,8 34 87,2 87,2 100,0 39 100,0 100,0 Tidak Pernah Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan tidak pernah, 4 responden menyatakan sering, dan 34 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (87,2%) menyatakan bahwa auditor internal selalu berkaitan dengan risiko perusahaan.

Tabel 4.18

Informasi keuangan auditor internal akurat

15 38,5 38,5 38,5 24 61,5 61,5 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Informasi keuangan auditor internal dapat diandalkan 14 35,9 35,9 35,9 25 64,1 64,1 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent menggambarkan bahwa sebagian besar responden (61,5%) menyatakan bahwa informasi keuangan auditor internal selalu akurat.

Audit internal merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan objektif dalam menjawab beberapa pertanyaan, dianataranya apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; apakah resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; apakah peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; apakah kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; apakah sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan apakah tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawab secara efektif. Dalam perusahaan manajemen berfungsi membuat keputusan berdasarkan lapaoran keuangan yang diterima, oleh karena itu informasi yang diberikan harus akurat.

Tabel 4.19

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa 14 responden menyatakan sering, dan 25 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (64,1%) menyatakan bahwa informasi keuangan auditor internal selalu dapat diandalkan.

Tabel 4.20

Auditor internal mengidentifikasi risiko yang terjadi

1 2,6 2,6 2,6 7 17,9 17,9 20,5 31 79,5 79,5 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 7 responden menyatakan sering, dan 31 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (79,5%) menyatakan bahwa auditor internal selalu mengidentifikasi risiko yang terjadi pada perusahaan.

Setelah auditor internal mengidentifikasi risiko, auditor dapat menentukan kontrol yang akan diterapkan perusahaan dan menentukan apakah kontrol tersebut layak dan memadai sehubungan dengan risiko yang ada. Jika terdapat risiko yang tidak tercakup secara layak, auditor akan membuat rekomendasi atas kelemahan yang ditemukan.

Tabel 4.21

Auditor internal meminimalisasi risiko yang terjadi

1 2,6 2,6 2,6 14 35,9 35,9 38,5 24 61,5 61,5 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 14 responden menyatakan sering, dan 24 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (61,5%) menyatakan bahwa auditor internal selalu meminimalisasi risiko yang terjadi pada perusahaan.

Auditor internal sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan yang terjadi pada perusahaan, dari manapun sumbernya dan sekecil apapun jumlahnya. Perhatian auditor internal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa penyimpangan-penyimpangan kecil bisa menjadi besar, yang dampaknya dapat menggoyahkan pilar- pilar perusahaan.

Tabel 4.22

Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi sesuai dengan cara akuntan

3 7,7 7,7 7,7 23 59,0 59,0 66,7 13 33,3 33,3 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa 3 responden menyatakan kadang-kadang, 23 responden menyatakan sering, dan 13 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (59,0%) menyatakan bahwa kriteria operasi sering dipenuhi oleh auditor internal sesuai dengan cara akuntan.

Jika belum terpenuhi maka dapat di konsultasikan kepada manajemen, karena hal ini dilakukan dangan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen.

Tabel 4.23

Auditor internal menggunakan sumber daya yang ada secara efisien

15 38,5 38,5 38,5 24 61,5 61,5 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa 15 responden menyatakan sering, dan 24 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (61,5%) menyatakan bahwa auditor internal selalu menggunakan sumber daya yang ada secara efisien.

Semua sumber daya harus digunakan tanpa terbuang percuma untuk menentukan seberapa ekonomis, efektif, dan efisiennya suatu operasi, auditor internal harus memiliki tolok ukur standar pengukuran.

Tabel 4.24

Auditor internal menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis

16 41,0 41,0 41,0 23 59,0 59,0 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui bahwa 16 responden menyatakan sering, dan 23 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (59,0%) menyatakan bahwa auditor internal selalu menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis.

Ekonomis merupakan kehati-hatian dalam menggunakan sumber daya hingga mencapai manfaat terbesar.

Tabel 4.25

Auditor internal mencapai tujuan perusahaan secara efektif

20 51,3 51,3 51,3 19 48,7 48,7 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa 20 responden menyatakan sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (51,3%) menyatakan bahwa auditor internal sering mencapai tujuan perusahaan secara efektif.

Tabel 4.26

Auditor internal melaksanakan teknik audit internal penentuan risiko dalam melaksanakan pekerjaannya 1 2,6 2,6 2,6 12 30,8 30,8 33,3 26 66,7 66,7 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.26 diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 12 responden menyatakan sering, dan 26 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (66,7%) menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit penentuan risiko dalam pekerjaan auditnya.

Penentuan risiko merupakan tanggung jawab yang tidak terpisahkan dari manajemen. Penentuan risiko merupakan fungsi yang berkelanjutan dalam proses manajemen, yang harus dilakukan secara terorganisasi. Manajemen menggunakan penentuan risiko sebagai bagian dari proses untuk memastikan kesuksesan suatu entitas, serta sebagai alat yang penting dalam merancang sistem baru.

Tabel 4.27

Auditor internal melaksanakan teknik audit internal survei pendahuluan dalam melaksanakan pekerjaannya 1 2,6 2,6 2,6 12 30,8 30,8 33,3 26 66,7 66,7 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 12 responden menyatakan sering, dan 26 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (66,7%) menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit internal survei pendahuluan dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.

Survei pendahuluan merupakan jalan terbaik bagi auditor untuk memperoleh pemahaman, informasi yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan audit. Jika survei pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, maka survei tersebut akan menjadi lebih dari sekedar cara untuk mendapatkan pemahaman yang efektif, melainkan juga menjadi penentu keberhasilan audit.

Tabel 4.28

Auditor internal melaksanakan teknik audit internal program audit dalam melaksanakan pekerjaannya 3 7,7 7,7 7,7 36 92,3 92,3 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui bahwa 3 responden menyatakan sering, dan 36 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (92,3%) menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit internal program audit dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.

Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dalam pengambilan langkah audit yang akan dilakukan. Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Auditor internal harus menyiapkan program audit segera setelah survei pendahuluan.

Tabel 4.29

Auditor internal melaksanakan teknik audit internal pekerjaan lapangan dalam melaksanakan pekerjaannya 1 2,6 2,6 2,6 8 20,5 20,5 23,1 30 76,9 76,9 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 8 responden menyatakan sering, dan 30 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa 76,9% responden menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit internal pekerjaan lapangan dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.

Dalam melakukan pekerjaan lapangan, auditor internal perlu mengumpulkan bahan bukti yang ditemukannya saat audit.

Tabel 4.30

Auditor internal melaksanakan teknik audit internal temuan audit dalam melaksanakan pekerjaannya 4 10,3 10,3 10,3 35 89,7 89,7 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui bahwa 4 responden menyatakan sering, dan 35 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (89,7%) menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit internal temuan audit dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.

Untuk menghindari kesalahan dugaan temuan audit, auditor internal perlu berbicara dengan orang yang paling mengetahui fakta tersebut.

Tabel 4.31

Auditor internal melaksanakan teknik audit internal kertas kerja dalam melaksanakan pekerjaannya 5 12,8 12,8 12,8 34 87,2 87,2 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.31 dapat diketahui bahwa 5 responden menyatakan sering, dan 34 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (87,2%) menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit internal kertas kerja dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.

Kertas kerja haruslah jelas, dapat dipahami, dan ringkas, tanpa membutuhkan informasi tambahan. Setiap orang yang membaca kertas kerja tersebut harus dapat memahami apa yang diputuskan auditor untuk dilakukan, apa yang telah auditor lakukan, apa yang auditor

Tabel 4.32

Dalam penyelesaian tugas auditor internal mengetahui kejelasan visi, misi, tujuan tugas yang dikerjakannya

7 17,9 17,9 17,9 32 82,1 82,1 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui bahwa 7 responden menyatakan sering, dan 32 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (82,1%) menyatakan bahwa, dalam menyelesaikan tugas auditor internal selalu mengetahui kejelasan visi, misi, dan tujuan tugas yang akan dikerjakan oleh audtor internal.

Dalam penyelesaian tugasnya, auditor internal perlu mengetahui dengan jelas visi, misi, dan tujuan tugas yang akan dilakukan, agar pekerjaan dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.

Tabel 4.33

Dalam penyelesaian tugas auditor internal membantu ketepatan dalam bertindak sesuai prosedur

13 33,3 33,3 33,3 26 66,7 66,7 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui bahwa 13 responden menyatakan sering, dan 26 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (66,7%)

menyatakan bahwa, dalam menyelesaikan tugas auditor internal selalu membantu ketepatan dalam bertindak sesuai prosedur

Prosedur merupakan sarana yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Tabel 4.34

Dalam penyelesaian tugas auditor internal mengetahui gambaran tugas yang akan dilakukan

10 25,6 25,6 25,6 29 74,4 74,4 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.34 dapat diketahui bahwa 10 responden menyatakan sering, dan 29 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (74,4%) menyatakan bahwa, dalam menyelesaikan tugas auditor internal selalu mengetahui gambaran tugas yang akan dilakukan.

Tabel 4.35

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pengendalian akuntansi internal 11 28,2 28,2 28,2 28 71,8 71,8 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.35 dapat diketahui bahwa 11 responden menyatakan sering, dan 28 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (71,8%)

menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pengendalian akuntansi internal.

Hasil audit internal dapat memberikan berbagai jenis layanan kepada organisasi yaitu membantu mengevaluasi aktivitas dalam bidang pengendalian akuntansi internal, pencegahan dan pendeteksian kecurangan, pemeriksaan keuangan, pemeriksaan ketaatan, pemeriksaan operasional, pemeriksaan manajemen, pemeriksaan kontrak, pemeriksaan sistem informasi, pengembangan kualitas internal, dan hubungan dengan entitas di luar perusahaan.

Tabel 4.36

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pencegahan dan pendeteksian kecurangan 1 2,6 2,6 2,6 5 12,8 12,8 15,4 33 84,6 84,6 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.36 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 5 responden menyatakan sering, dan 33 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa 84,6% responden menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pencegahan dan pendeteksian kecurangan.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan, prosedur harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga pekerjaan seorang

karyawan secara otomatis diperiksa oleh karyawan lain yang melaksanakan tugas lain secara terpisah.

Tabel 4.37

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan keuangan

1 2,6 2,6 2,6 7 17,9 17,9 20,5 31 79,5 79,5 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan kadang-kadang, 7 responden menyatakan sering, dan 31 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (79,5%) menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan keuangan.

Hal ini berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang andal, termasuk pencegahan pelaporan keuangan publik yang mengandung kecurangan.

Tabel 4.38

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan ketaatan

3 7,7 7,7 7,7 36 92,3 92,3 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa 3 responden menyatakan sering, dan 36 responden menyatakan selalu. Ini

menggambarkan bahwa sebagian besar responden (92,3%) menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan ketaatan.

Hal ini berkaiatan dengan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku bagi entitas.

Tabel 4.39

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan operasional

4 10,3 10,3 10,3 35 89,7 89,7 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui bahwa 4 responden menyatakan sering, dan 35 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (89,7%) menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevalusi aktivitas bidang pemeriksaan operasional.

Telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk menilai efisiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas fungsi- fungsi tersebut dalam mencapai tujuan. Auditor internal membantu manajer dan dewan komisaris dalam mencapai pengelolaan perusahaan yang optimal dan dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Tabel 4.40

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan manajemen

9 23,1 23,1 23,1 30 76,9 76,9 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.40 dapat diketahui bahwa 76,9% dari total responden menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan manajemen.

Untuk mencapai tujuannya auditor internal dapat melakukan beberapa pendekatan, salah satunya yaitu pendekatan pemeriksaan manajemen. Audit berorientasi manajemen memfokuskan diri pada membantu organisasi mencapai tujuannya. Hasil yang signifikan adalah membantu manajer mengelola perusahaan dengan baik.

Tabel 4.41

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan kontrak

2 5,1 5,1 5,1 15 38,5 38,5 43,6 22 56,4 56,4 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.41 dapat diketahui bahwa 2 responden menyatakan kadang-kadang, 15 responden menyatakan sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (56,4%) menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan kontrak.

Tabel 4.42

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan sistem informasi 11 28,2 28,2 28,2 28 71,8 71,8 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.42 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (71,8%) menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi bidang pemerikasaan sistem informasi.

Tabel 4.43

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pengembangan kualitas internal

2 5,1 5,1 5,1 13 33,3 33,3 38,5 24 61,5 61,5 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.43 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (61,5%) menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pengembangan kualitas internal.

Tabel 4.44

Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang hubungan dengan entitas diluar perusahaan 5 12,8 12,8 12,8 21 53,8 53,8 66,7 13 33,3 33,3 100,0 39 100,0 100,0 Kadang-kadang Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan tabel 4.44 dapat diketahui bahwa 5 responden menyatakan kadang-kadang, 21 responden menyatakan sering, dan 13 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (53,8%) menyatakan bahwa auditor internal sering mengevaluasi aktivitas bidang hubungan dengan entitas diluar perusahaan.

b. Kemampuan kinerja perusahaan

Kemampuan kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan indikator: Pelayanan perusahaan kepada masyarakat atau nasabah perusahaan, Minimalisasi risiko yang mungkin terjadi pada perusahaan, dan Profesional kerja perusahaan.

Tabel 4.45

Karyawan cepat merespon dalam menanggapi permintaan nasabah

17 43,6 43,6 43,6 22 56,4 56,4 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.45 dapat diketahui bahwa 17 responden menyatakan sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (56,4%) menyatakan bahwa karyawan selalu cepat merespon dalam menangapi permintaan nasabah.

Kinerja semua karyawan harus ditelaah untuk melihat apakah tugas yang diberikan telah dikerjakan dengan baik. Karyawan yang memiliki

kinerja baik harus diberi penghargaan (reward) sebagai acuan agar karyawan tersebut minimal dapat mempertahankan kinerjanya.

Tabel 4.46

Karyawan cepat dalam menjawab dan membantu nasabah terhadap kebutuhan 18 46,2 46,2 46,2 21 53,8 53,8 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.46 dapat diketahui bahwa 18 responden menyatakan sering, dan 21 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (53,8%) menyatakan bahwa karyawan selalu cepat dalam menjawab dan membantu nasabah terhadap kebutuhan.

Tabel 4.47

Bersikap komunikatif terhadap kebutuhan nasabah

12 30,8 30,8 30,8 27 69,2 69,2 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.47 dapat diketahui bahwa 12 responden menyatakan sering, dan 27 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (69,2%) menyatakan bahwa karyawan selalu bersikap komunikatif terhadap hal yang dibutuhkan nasabah.

Tabel 4.48

Sikap dan tanggapan karyawan saat nasabah (masyarakat) berkunjung ke perusahaan baik 9 23,1 23,1 23,1 30 76,9 76,9 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.48 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (76,9%) menyatakan bahwa sikap dan tanggapan karyawan selalu baik saat nasabah berkunjung ke perusahaan.

Tabel 4.49

Karyawan cepat dalam melayani klaim nasabah

17 43,6 43,6 43,6 22 56,4 56,4 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.49 diketahui bahwa 17 responden menyatakan sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden (56,4%) menyatakan bahwa karyawan selalu cepat dalam melayani klaim nasabah.

Tabel 4.50

Auditor internal meminimalkan risiko yang terjadi pada perusahaan

10 25,6 25,6 25,6 29 74,4 74,4 100,0 39 100,0 100,0 Sering Selalu Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan tabel 4.50 dapat diketahui bahwa 10 responden

Dokumen terkait