• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN

B. Analisis dan Pembahasan

Peneliti pada penelitian ini membahas bagaimana pengimplementasian pendidikan karakter di SMK Kabupaten Ngawi dengan metode studi kasus di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi.

Informasi tentang bagaimana pengimplementasian pendidikan karakter di SMK Islamiyah widodaren Ngawi diperoleh melalui teknik observasi, interview dan cek dokumen (RPP, program kerja HSJ (Himpunan Siswa Jurusan), jadwal pelajaran dan lain-lainnya). Pelaksanaan teknik interview yang digunakan sebagai narasumber adalah kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala bidang kesiswaan, beberapa guru dan siswa, berikut ini akan diuraikan deskripsi data hasil penelitian dari wawancara mendalam yang didukung dengan observasi langsung dan cek dokumen dalam mendeskripsikan bagaimana implementasian pendidikan karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi.

1. Pemahaman Civitas Akademika SMK Islamiyah Widodaren Ngawi terhadap Pendidikan Karakter

Pengimplementasian pendidikan karakter di manapun itu termasuk di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi, dibutuhkan pemahaman terhadap seluk beluk pendidikan karakter berikut bagaimana cara mengimplementasikannya dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Proses pengumpulan data yang telah dilakukan dengan teknik wawancara yang mendalam ke beberapa informan yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, beberapa guru dan siswa, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Informasi tentang Pendidikan Karakter

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru memperoleh informasi tentang pendidikan karakter dari berbagai sumber, mulai dari diklat pendidikan karakter yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, seminar-seminar pendidikan karakter, perkuliahan, buku, majalah, internet dan hasil diskusi sharing dengan teman sejawat. Peserta didik memperoleh informasi

commit to user

tentang pendidikan karakter dari Bapak/Ibu guru yang mengajar di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi.

b. Pemahaman tentang Pendidikan Karakter

Seluruh civitas akademika di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi dapat disimpulkan telah memahami latar belakang pendidikan karakter, tujuan serta bagaimana cara mengimplementasikannya. Dinyatakan bahwa pendidikan karakter penting dalam proses pendidikan saat ini di mana sudah banyak fakta yang mengindikasikan kondisi yang memprihatinkan pada bangunan karakter pelajar pada khususnya dan bangsa pada umumnya.

Pendidikan karakter merupakan proses pendidikan akhlak yang sejalan dengan salah satu poin dalam misi sekolah di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi yaitu membangun masyarakat yang berakhlakul karimah dan budaya kerja.

2. Perencanaan Implementasi Pendidikan Karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi

Pelaksanaan apapun program, perencanaan yang matang merupakan sebuah kebutuhan, begitu juga dengan tahap perencanaan implementasi pendidikan karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi, setelah melalui proses pengambilan data dengan teknik wawancara yang mendalam ke beberapa informan yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, beberapa guru dan siswa, serta cek dokumen dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Proses Perencanaan Implementasi Pendidikan Karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi

SMK Islamiyah Widodaren Ngawi telah menjalankan misi pendidikan karakter sebelum wacana pendidikan karakter diwacanakan oleh pemerintah, yang tercermin dalam misi sekolah, yaitu menciptakan masyarakat yang berakhlakul karimah (berbudi pekerti yang mulia) dan budaya kerja. Setiap orang baik guru, karyawan dan siswa terlibat dalam proses perencanaan pendidikan karakter.

commit to user

Pendidikan karakter masuk dalam setiap program yang telah direncanakan oleh 2 bidang/jalur pelaksana harian pendidikan, yaitu melalui kurikulum (ko-kurikuler) dan program kesiswaan (ekstra-kurikuler).

Program kurikulum (ko-kurikuler), pendidikan karakter terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, baik melalui mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif. Teknis yang dilakukan pada tahapan ini adalah guru mempersipakan kelengkapan administrasi pembelajaran (RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) ) yang sudah dimasuki unsur karakter yang hendak dicapai dalam setiap pembelajaran. (RPP berkarater dapat dilihat di lampiran 10 halaman 155).

Sekolah yang berciri khas Islam, dalam tahap ini pula SMK Islamiyah Widodaren Ngawi memprogramkan ciri khas yang membedakan dengan sekolah kejuruan lain pada umumnya, yaitu terletak pada materi PAI (Pendidikan Agama Islam), pada umumnya PAI hanya berdurasi 2 jam pelajaran per pekan, namun di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi menjadi 6 jam pelajaran setiap pekan, yaitu

Pihak sekolah melalui kurikulum menetapkan juga bahwa penilaian terhadap akhlak siswa/ budi pekerti menjadi syarat utama/pertama dalam penentuan kenaikan kelas. (Bisa di kroscek pada jadwal pelajaran SMK Islamiyah Widodaren Ngawi di lampiran 11 halaman 159).

Program kesiswaan, pendidikan karakter terintegrasikan dalam kegiatan khusus kesiswaan yaitu melalui HSJ dan Keputrian. Unsur-unsur karakter yang hendak diupayakan diprogramkan dalam setiap kegiatan HSJ dan Keputrian. (Struktur pengurus dan contoh program HSJ dapat dilihat di lampiran 12 halaman 160).

b. Hambatan pada Tahap Perencanaan Pendidikan Karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi

Hambatan dalam proses perencanaan yang terjadi di antaranya adalah tidak semua guru memahami dengan matang konsep pendidikan karakter, sehingga mereka kebingungan dalam usaha untuk mengimplementasikannya

commit to user

dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) khususnya bagi guru produktif dan adaptif. Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah memberikan training mengenai pendidikan karakter yang ditujukan kepada para guru dan karyawan yang difasilitasi melalui pihak kurikulum. (Diperoleh informasi bahwa training pada semester ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2011).

3. Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi

Pendidikan karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi secara konsisten dilaksanakan melalui dua jalur yaitu ko-kurikuler dan ekstrakurikuler, setelah melalui proses pengambilan data dengan teknik wawancara yang mendalam ke beberapa informan yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, beberapa guru dan siswa serta observasi lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Proses Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi

Pelaksanaan dari implementasi pendidikan karakter melalui bidang ko-kurikuler diupayakan oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar mereka masing-masing. Ciri khas yang selalu ditemui dalam hampir seluruh kegiatan pembelajaran di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi yaitu pemberian nasihat dan motivasi kepada siswa di setiap awal kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadi sebuah kewajiban bagi setiap guru apapun mata pelajarannya.

Program khusus yang dicanangkan oleh pihak kurikulum pun saat ini sudah berjalan, yaitu penambahan mata pelajaran BTA dalam pelajaran PAI yang berdurasi 6 jam perminggu. SMK Islamiyah Widodaren Ngawi juga secara konsisten sejak berdiri menjadikan penilaian akhlak siswa menjadi syarat utama dalam kenaikan kelas bagi siswa.

Program khusus kesiswaan, upaya pembentukan karakter diupayakan melalui kegiatan pembiasaan. Saat ini sudah berjalan yaitu sholat duhur secara

commit to user

menggunakan materi keagamaan) setiap pekan sekali. (

dan muhadoroh dapat dilihat di lampiran 1 halamanl 81 dan 82).

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada yaitu HSJ dan keputrian melalui kegiatan-kegiatannya berupaya juga untuk menanamkan karakter tertentu pada siswa, misalnya mentoring setiap pekan, infaq setiap jumat, kajian keislaman

Pendidikan karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi, selain karakter-karakter baik diupayakan di sekolah, juga diupayakan di lingkungan masyarakat dan keluarga. Maka di SMK Islamiyah widodaren Ngawi selain melibatkan pihak guru juga dibentuk DKS (Dewan Kedisiplinan Sekolah). DKS terdiri dari Guru dan Karyawan, anggota komite sekolah yang tersebar ke beberapa wilayah, murid yang terseleksi dan wali murid. Fungsinya untuk memonitoring siswa ketika berada di luar sekolah dan memberikan segala informasi ke pihak sekolah tentang kepribadian siswa di lingkungan luar sekolah. b. Hambatan pada Tahap Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMK Islamiyah

Widodaren Ngawi

Hambatan dalam tahap pelaksanaan implementasi pendidikan karakter adalah

1) Kemampuan guru yang berbeda-beda dalam memberikan nasihat dan motivasi. Diakui oleh beberapa guru, tidak mudah dalam memberikan nasihat dan motivasi. Sebagai guru kita harus sudah bisa melaksanakan apa yang kita nasihatkan dan termotivasi dalam hidup sebelum menginspirasikannya kepada siswa.

Upaya untuk mengatasi lemahnya kemampuan guru dalam hal di atas adalah dengan berusaha meningkatkan kemampuan setiap guru dalam menyampaikan pembelajaran melalui kegiatan sharing dengan kepala sekolah yang dilaksanakan secara insidental.

2) Keterbatasan fasilitas sekolah terutama pada ketersediaan LCD proyektor menjadi unsur penghambat dalam tahap pelaksanaan pembelajaran, sehingga membuat proses pembelajaran bersifat monoton.

commit to user

Upaya sekolah untuk mengatasi hal ini adalah dengan terus berupaya untuk memenuhinya.

3) Lingkungan rumah tempat tinggal peserta didik yang tidak mendukung upaya pendidikan karakter di Sekolah.

Upaya pihak sekolah adalah dengan senantiasa berkomunikasi aktif dengan pihak wali murid atau tokoh masyarakat yang tergabung dalam DKS sekolah.

4) IPTEK yang disalahgunakan oleh siswa terutama Hand Phone dan Kendaraan Bermotor.

Upaya pihak sekolah adalah dengan melarang membawa Hand Phone ke sekolah dan selalu memberikan himbauan kepada siswa dalam menggunakan sepeda motor.

4. Evaluasi dari Pengimplementasian Pendidikan Karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi

Evaluasi terhadap pengimplementasian pendidikan karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi ditujukan kepada 2 obyek, yaitu terhadap guru sebagai ujung tombak pelaksana atau yang berusaha menanamkan karakter dan siswa sebagai obyek yang hendak dibentuk karakternya, setelah melalui proses pengambilan data dengan teknik wawancara yang mendalam ke beberapa informan yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, beberapa guru dan siswa dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Evaluasi terhadap Guru

Evaluasi kepada guru dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui dua teknis evaluasi, yaitu pengecekan dokumen pembelajaran berupa RPP yang berkarakter secara berkala, informasi dari DKS dan pekan sharing dengan siswa dalam setiap bulan. Pekan sharing merupakan ciri khas evaluasi yang diselenggarakan oleh sekolah, di mana dalam kegiatan ini siswa diberikan hak yang seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapatnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh semua guru.

commit to user

b. Evaluasi terhadap Siswa

Sementara itu evaluasi yang diberikan kepada siswa berupa evaluasi pembelajaran yang terintegrasikan melalui penilaian afektif siswa dalam setiap bidang studi. Evaluasi diadakan setiap rapat-rapat dewan guru seperti rapat rapat pimpinan, rapat bulanan dan rapat akhir semester. Evaluasi atas keseluruhan kepribadian siswa (akhlak siswa) dilaksanakan setiap rapat penentuan kenaikan kelas. Siswa yang tidak memenuhi syrarat yaitu berakhlakul karimah tidak akan dinaikkan meskipun secara kognitif baik, karena syarat ini menjadi syarat yang paling utama.

Pengimplementasian pendidikan karakter di SMK Islamiyah Widodaren Ngawi secara komprehensif dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini :

.u

n

s.

a

c.

id

d

ig

ilib

.u

n

s.

a

c.

id

c

o

m

m

it

t

o

u

ser

No Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

1. Ko Kurikuler Pembuatan RPP Ko Kurikuler Proses belajar mengajar di kelas Guru Pekan Sharing siswa dengan kepala sekolah Supervisi RPP berkarakter oleh kepala sekolah Program kerja khusus bidang kurikulum Implementasi pada Pendidikan Agama Islam (PAI) dilaksanakan 6 Jam Per pekan dengan tambahan mata PAI dan pelajaran Bimbingan

Akhlak siswa menjadi syarat utama dalam penentuan kenaikan kelas.

Program kerja khusus bidang kesiswaan

Pembiasaan untuk sholat

Muhadoroh (latihan berceramah/ berpidato dengan materi keagamaan di depan kelas).

Siswa Pemberian penilaian pada aspek afektif dalam pembelajaran. Rapat kenaikan kelas

.u

n

s.

a

c.

id

d

ig

ilib

.u

n

s.

a

c.

id

c

o

m

m

it

t

o

u

ser

HSJ dan Keputrian

Kajian khusus keputrian Peringatan hari besar agama Islam dan Nasional

commit to user

Dokumen terkait