• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian asumsi di atas, terlihat bahwa asumsi-asumsi yang mendasari analisis regresi telah terpenuhi. Selanjutnya dilakukan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh laba dan arus kas terhadap prediksi laba yang akan datang serta prediksi arus kas yang akan datang pada perusahaan otomotif yang menjadi pengamatan pada penelitian ini. Untuk mengolah data digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS 13.0. Dari pengolahan data tersebut maka diperoleh hasil-hasil sebagai berikut:

4.5.1. Persamaan Regresi

Berikut adalah hasil nilai estimasi koefisien regresi pengaruh laba dan arus kas terhadap prediksi laba yang akan datang:

Tabel 4.6. Hasil Estimasi Koefisien Regresi

Unstandardized Coefficient Model  Konstanta 8 x109 Laba (X1) 0.216 Arus Kas (X2) 0.849 Sumber : Lampiran 6

Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut

Y = 8 x109+ 0.216X1 + 0.849X2

Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut:

0 = Konstanta = 8 x109

Artinya besarnya prediksi laba yang akan datang adalah sebesar 8

x109, apabila pengaruh dari laba dan arus kas dianggap tidak

berubah/konstan.

1 = Koefisien regresi untuk X1 = 0.216

Artinya apabila laba naik sebesar 1 satuan, maka prediksi laba

yang akan datang akan naik sebesar 0.216 dengan asumsi pengaruh arus kas adalah konstan/tidak berubah.

2 = Koefisien regresi untuk X2 = 0.849

Artinya apabila arus kas naik sebesar 1 satuan, maka prediksi laba yang akan datang akan naik sebesar 0.849 dengan asumsi pengaruh laba adalah konstan/tidak berubah.

Berikut adalah hasil nilai estimasi koefisien regresi pengaruh laba dan arus kas terhadap prediksi arus kas yang akan datang:

Tabel 4.7. Hasil Estimasi Koefisien Regresi

Unstandardized Coefficient Model  Konstanta 2x1010 Laba (X1) -0.251 Arus Kas (X2) 1.257 Sumber : Lampiran 6

Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut

Y = 2x1010 + 1.011X1 + 1.257X2

Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut:

0 = Konstanta = 2x1010

Artinya besarnya prediksi arus kas yang akan datang adalah

sebesar 2x1010, apabila pengaruh dari laba dan arus kas dianggap

tidak berubah/konstan.

1 = Koefisien regresi untuk X1 = -0.251

Artinya apabila labanaik sebesar 1 satuan, maka prediksi arus kas

yang akan datang akan turun sebesar 0.251 dengan asumsi pengaruh arus kas adalah konstan/tidak berubah.

2 = Koefisien regresi untuk X2 = 1.257

Artinya apabila arus kas naik sebesar 1 satuan, maka prediksi arus kas yang akan datang akan naik sebesar 1.257 dengan asumsi pengaruh laba adalah konstan/tidak berubah.

4.5.2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi atau R-square menunjukkan prosentase seberapa

besar pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat. Berikut adalah

nilai R-square yang diperoleh dari hasil analisis pengaruh laba dan arus kas

terhadap prediksi laba yang akan datang:

Tabel 4.8. Pengaruh Regresi Antara Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

1 0.595 0.353 0.302 3.191x1011

Sumber : Lampiran 6

Dari tabel di atas diketahui nilai R-Square sebesar 0.353, hal ini berarti

bahwa prediksi laba yang akan datang pada sepuluh perusahaan otomotif yang diteliti bisa dijelaskan oleh laba dan arus kas sebesar 35.3%, sedangkan sisanya sebesar 64.7% dijelaskan oleh faktor lainnya.

Berikut adalah nilai R-square yang diperoleh dari hasil analisis pengaruh

laba dan arus kas terhadap prediksi arus kas yang akan datang:

Tabel 4.9. Pengaruh Regresi Antara Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

1 0.815 0.664 0.638 1.724x1011

Sumber : Lampiran 6

Dari tabel di atas diketahui nilai R-Square sebesar 0.664, hal ini berarti

bahwa prediksi arus kas yang akan datang pada sepuluh perusahaan otomotif yang diteliti bisa dijelaskan oleh laba dan arus kas sebesar 66.4%, sedangkan sisanya sebesar 33.6% dijelaskan oleh faktor lainnya.

4.5.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, dan dapat disimpulkan

bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Sedangkan jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima

dan H1 ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara simultan variabel laba dan arus kas terhadap prediksi laba yang akan datang dengan menggunakan uji F.

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Secara Simultan

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat db Kuadrat

Tengah F hitung Signifikansi

Regresi 1x1024 2 6.958x1023 6.833 0.004

Residual 3x1024 25 1.018x1023

Total 4x1024 27

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil F hitung sebesar 6.833,

sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 2 : db residual = 25) adalah sebesar

3.385. Karena F hitung > F tabel yaitu 6.833 > 3.385, maka disimpulkan laba dan arus kas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba yang akan datang. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat Gambar 4.3. di bawah ini:

Gambar 4.3. Distribusi Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis Secara Simultan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan laba dan arus kas berpengaruh signifikan terhadap laba yang akan datang pada 10 perusahaan otomotif yang diteliti.

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara simultan variabel laba dan arus kas terhadap prediksi arus kas yang akan datang dengan menggunakan uji F.

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Secara Simultan

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat db Kuadrat

Tengah F hitung Signifikansi

Regresi 1x1024 2 7.354x1023 24.754 0.000

Residual 7x1023 25 2.971x1022

Total 2 x1024 27

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil F hitung sebesar 24.754,

sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 2 : db residual = 25) adalah sebesar

3.385. Karena F hitung > F tabel yaitu 24.754 > 3.385, maka disimpulkan laba dan arus kas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba yang akan

Daerah penerimaan Ho F hitung = 17.971 F tabel = 3.86 Daerah penolakan Ho 3.385 6.833

Gambar 4.4. Distribusi Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis Secara Simultan Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan laba dan arus kas berpengaruh signifikan terhadap arus kas yang akan datang pada 10 perusahaan otomotif yang diteliti.

4.5.4. Analisis dan Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa

secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1

ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara parsial variabel laba dan arus kas terhadap prediksi laba yang akan datang dengan menggunakan uji t. Daerah penerimaan Ho F hitung = 17.971 F tabel = 3.86 Daerah penolakan Ho 3.385 24.754

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Independen Terhadap variabel Dependen Secara Parsial

Koefisien Regresi

Parameter

i Std. Error t hit. Sig.

Konstanta 8 x109 8x1010 0.110 0.913

Laba (X1) 0.216 0.345 0.624 0.538

Arus Kas (X2) 0.849 0.400 2.122 0.044

Sumber : Lampiran 6

Hasil uji t antara laba dengan prediksi laba yang akan datang menunjukkan t hitung = 0.624, sedangkan t tabel (α/2 = 0.025 ; db residual = 25)

adalah sebesar 2.060, karena t hitung < t tabel yaitu 0.624 < 2.060, maka

disimpulkan laba secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap prediksi laba yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial laba berpengaruh tidak signifikan terhadap laba yang akan datang pada 10 perusahaan otomotif yang diteliti.

Hasil uji t antara arus kas dengan prediksi laba yang akan datang menunjukkan t hitung = 2.122, sedangkan t tabel (α/2 = 0.025 ; db residual = 25)

adalah sebesar 2.060, karena t hitung > t tabel yaitu 2.122 > 2.060, maka

disimpulkan arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prediksi laba yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial arus kas berpengaruh signifikan terhadap laba yang akan datang pada 10 perusahaan otomotif yang diteliti.

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Independen Terhadap variabel Dependen Secara Parsial

Koefisien Regresi

Parameter

i Std. Error t hit. Sig.

Konstanta 2x1010 4x1010 0.592 0.559

Laba (X1) -0.251 0.187 -1.344 0.191

Arus Kas (X2) 1.257 0.216 5.817 0.000

Sumber : Lampiran 6

Hasil uji t antara laba dengan prediksi arus kas yang akan datang menunjukkan t hitung = -1.344, sedangkan t tabel (α/2 = 0.025 ; db residual = 25)

adalah sebesar -2.060, karena t hitung > t tabel yaitu -1.344 > -2.060, maka

disimpulkan laba secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap prediksi arus kas yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial laba berpengaruh tidak signifikan terhadap arus kas yang akan datang pada 10 perusahaan otomotif yang diteliti.

Hasil uji t antara arus kas dengan prediksi arus kas yang akan datang menunjukkan t hitung = 5.817, sedangkan t tabel (α/2 = 0.025 ; db residual = 25)

adalah sebesar 2.060, karena t hitung > t tabel yaitu 5.817 > 2.060, maka

disimpulkan arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prediksi arus kas yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial arus kas berpengaruh signifikan terhadap arus kas yang akan datang pada 10 perusahaan otomotif yang diteliti.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1. Implikasi

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa sesuai hasil uji kesesuaian model (uji F) laba dan arus kas berpengaruh terhadap laba yang akan datang pada 10 Perusahaan Otomotif yang diteliti, terbukti dari nilai F hitung > F tabel yaitu 6.833 > 3.385. Selain itu, laba dan arus kas juga berpengaruh terhadap arus kas yang akan datang pada 10 Perusahaan Otomotif yang diteliti, dilihat dari nilai F hitung > F tabel yaitu 24.754 > 3.385.

Berdasarkan hasil uji secara parsial (Uji t), dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel laba berpengaruh tidak signifikan terhadap laba yang akan datang dan arus kas yang akan datang pada 10 Perusahaan Otomotif yang diteliti. Untuk variabel arus kas, disimpulkan bahwa secara parsial arus kas berpengaruh signifikan terhadap laba yang akan datang dan arus kas yang akan datang.

Pengaruh laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas yang

akan datang menunjukkan adanya sinyal dan informasi sesuai dengan signalling

theory dan information asymmetry theory bahwa manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu, sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Dengan membaca informasi keuangan para pengambil keputusan akan dapat menilai

perusahaan untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik,untuk mendapatkan kas lebih banyak, dan dapat mengkonversikan laba menjadi kas pada masa yang akan datang.

Berdasarkan penelitian ini pengaruh variabel laba (X1) dan arus kas (X2) merupakan indikator untuk menilai apakah laba dan arus kas memiliki pengaruh untuk memprediksi laba yang akan datang (Y1) dan arus kas yang akan datang (Y2). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bandi dan Rahmawati (2005) yang ditunjukkan dengan hasil penelitiannya bahwa laba dan arus kas memiliki potensi sebagai prediktor untuk memprediksi laba dan arus kas di masa yang akan datang.

Penelitian ini memberikan implikasi bagi analis keuangan, investor, dan manajer bahwa laba dan arus kas merupakan informasi akuntansi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan dalam menilai prospek dan kinerja perusahaan dalam suatu periode.

4.6.2. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian – Penelitian Terdahulu

Perbedaan-perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian-penelitian terdahulu terletak pada tahun pengamatan, obyek penelitian, variabel penelitian, dan hasil dari penelitian itu sendiri.

Tabel 4.14: Perbedaan Penelitian

No. Nama Peneliti Tahun Judul Variabel Hasil Penelitian

1. Bandi dan Rahmawati 2005 Relevansi Kandungan Informasi Komponen Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

Variabel independen: arus kas aktivitas operasi, arus kas aktifitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan dan earnings.

Variabel dependen: arus kas masa depan.

Prediktor earnings tidak secara mutlak memiliki kemampuan prediksi yang yang lebih baik daripada prediktor komponen arus kas. Hal ini berarti, pada tahun – tahun tertentu prediktor komponen arus kas khususnya arus kas operasi justru merupakan prediktor yang lebih baik dalam memprediksi arus kas masa depan dibanding prediktor earnings.

2. Ivon Dwi Raharjo dan Linda Kusumaning W

2005 Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Dimasa Yang Akan Datang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ

Variabel independen adalah perubahan dari rasio keuangan, yang berdasarkan pada tahun dasar. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba dimasa datang.

Tidak terdapat variabel independen yang nilai signifikansinya yang lebih kecil untuk satu dan dua tahun kedepan, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut tidak layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen dan tidak dapat dimasukkan dalam model, sehingga menolak hipotesis alternatif karena tidak ada perubahan rasio keuangan yang mampu melakukan prediksi perubahan laba untuk satu tahun dan dua tahun kedepan.

3. Yolanda Dahler dan Rahmat Febrianto

2006 Kemampuan Prediktif Earnings

dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi perusahaan periode setelah tahun amatan. Variabel independen yang digunakan adalah arus kas operasi tahun berjalan dan laba bersih sebelum pos – pos luar biasa tahun berjalan.

Hipotesis pertama: bahwa laba dan arus kas operasi tahun berjalan memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Hipotesis kedua: laba tidak memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas operasi tahun berjalan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan untuk kelompok yang berlaba negatif

4. Handri Thiono 2007 Perbandingan Keakuratan Model Arus Kas Metoda Langsung dan Tidak Langsung dalam Memprediksi Arus Kas dan Dividen Masa Depan

Variabel dependen, yaitu arus kas operasi masa depan dan dividen masa depan. Sedangkan yang berfungsi sebagai variabel independen adalah arus kas masuk operasi, arus kas keluar operasi, laba bersih, dan akrual.

Pengujian hipotesis 1 membuktikan bahwa model dengan komponen arus kas metode langsung lebih akurat dibandingkan model dengan komponen arus kas metoda tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan.

Pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keakuratan model dengan komponen arus kas metoda langsung dibandingkan model dengan komponen arus kas metoda tidak langsung untuk memprediksi dividen masa depan.

5. Pratitis Indah Widyawati

2011 Pengaruh laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas dimasa yang akan datang pada Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009

Variabel dependen: prediksi laba yang akan datang dan prediksi arus kas yang akan datang.

Variabel Independen: Laba dan arus kas

Sesuai hasil uji F, laba dan arus kas berpengaruh terhadap prediksi laba yang akan datang dan arus kas yang akan datang, sedangkan secara parsial hanya variabel laba yang berpengaruh tidak signifikan dalam memprediksi laba dan arus kas di masa yang akan datang.

4.6.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dirasakan oleh peneliti telah dilakukan secara optimal, namun demikian peneliti merasa dalam hasil penelitian ini masih adanya keterbatasan antara lain:

1. Sampel yang diambil cukup kecil hanya 10 Perusahaan Otomotif dari 13

Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Tahun pengamatan yang hanya menggunakan tahun 2006-2009, karena

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris

mengenai adanya pengaruh laba dan arus kas dalam memprediksi laba di masa

yang akan datang, serta membuktikan bahwa laba dan arus kas juga berpengaruh dalam memprediksi arus kas di masa yang akan datang.

Berikut ini adalah kesimpulan penelitian berdasarkan pengujian hipotesis:

1. Pengujian hipotesis 1 membuktikan bahwa sesuai dari hasil uji F yang

dilakukan,terbukti bahwa laba dan arus kas berpengaruh signifikan dalam memprediksi laba yang akan datang. Sedangkan sesuai dari hasil uji t yang dilakukan yaitu hanya variabel laba secara parsial berpengaruh tidak signifikan dalam memprediksi laba yang akan datang.

2. Pengujian hipotesis 2 membuktikan bahwa sesuai dari hasil uji F yang

dilakukan,terbukti bahwa laba dan arus kas berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas yang akan datang. Sedangkan sesuai dari hasil uji t yang dilakukan yaitu hanya variabel laba secara parsial berpengaruh tidak signifikan dalam memprediksi arus kas yang akan datang. Sehingga hipotesis penelitian ini sebagian teruji kebenarannya.

5.2. Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa kontribusi

penting, khususnya bagi investor dalam menentukan keputusan investasinya di pasar modal, dengan memanfaatkan laporan arus kas dan

laba, hal ini sangat penting karena laba dan arus kas merupakan prediktor

yang baik dalam mempreediksi laba dan arus kas di masa yang akan datang.

2. Bagi analis keuangan, investor, dan manajer bahwa laba dan arus kas

merupakan informasi akuntansi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan dalam menilai prospek dan kinerja perusahaan dalam suatu periode, mengingat variabel laba dan arus kas berpengaruh dalam memprediksi laba dan arus kas yang akan datang.

3. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya mempertimbangkan

keterbatasan yang ada dalam penelitian ini yaitu dapat memasukkan tambahan variabel-variabel lain dalam model penelitian sehingga dapat diperoleh prediktor yang lebih baik, memperpanjang tahun pengamatan, dan mengadakan penelitian dengan obyek penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks:

Anis Choriri dan Imam Ghozali, 2001, Teori Akuntansi, Edisi Pertama, UNDIP,

Semarang.

Anonim, 2010, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi, Penerbit

UPN ”Veteran” Jawa Timur.

Awat, Napa.J, 1998, Management Keuangan (Pendekatan Matematis), Penerbit

PT Gramedia Pustaka Tama, Jakarta.

Djahidin. AK,Drs.Ec.Farid, 1982, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Ghalia

Indonesia, Jakarta.

Financial Accounting Standards Board, 1980, Statements of Financial

Accounting Concepts, Connecticut: John Wiley and Sons Inc.

Ghozali. I dan A. Chariri, 2007, Teori Akuntansi, Badan Penerbit UNDIP,

Semarang.

Husnan Suad, 1996, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Buku 1 Edisi

4, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,

Jakarta.

Ikhsan.A dan Ishak.M, 2008, Akuntansi Keperilakuan, Salemba Empat,

Jakarta.

Kieso, Donald E. Dan Jerry J. Weygandt, 2002, Akuntansi Intermediate, Jilid ı,

Erlangga, Jakarta.

Munawir, 1998, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Nazir, M. 1998, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Prastowo, Dwi, 1995, Analisa Laporan Keuangan (Konsep & Aplikasi), Penerbit

UUP,AMP,YKPN, Yogyakarta.

Santoso, Singgih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT Elek Media Komputindo, Jakarta.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Surabaya.

Syamsudin, Lukman, 1995, Manajemen Keuangan, Penerbit Perusahaan

Hanindito, Yogyakarta.

Walpole, 1995, Pengantar Statistika, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

www.idx.co.id

Makalah:

Arief,M. Asimetri Informasi Dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam

Hubungan Keagenan,______________

Jurnal:

Bandi dan Rahmawati, 2005, Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus

Kas dan Laba Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.5 No.1.

Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto, 2006, Kemampuan Prediktif Earnings

dan Arus Kas Dalam Masa Depan, Universitas Andalas, SNA IX, Padang.

Dwi, Ivon dan Linda Kusumaning, 2005, Analisis Rasio Keuangan Dalam

Memprediksi Perubahan Laba Dimasa Yang Akan Datang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ, Akuntansi dan Teknologi Informasi Vol.4 No.2.

Sugiri, Slamet, 2003, Nilai Tambah Informasi Arus Kas Studi Empiris Di BEJ,

KOMPAK: Jurnal Akuntansi, Manajemen, Dan Sistem Informasi No.9, Hal. 313-329.

Thiono, Handri, 2007, Perbandingan Keakuratan Model Arus Kas Metoda

Langsung Dan Tidak Langsung Dalam Memprediksi Arus Kas Dan Dividen Masa Depan, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.10 No.2 Hal.179-198.

Skripsi:

Agus Ramadhan, Lutfi, 2008, Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam

Memprediksi Laba dan Arus Kas Di Masa Mendatang Pada Perusahaan Otomotif di BEJ, FE-UPN ”Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Dokumen terkait