• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PENENTUAN STRATEGI BERSAING PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

A. Pengertian SWOT

Pengertian Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris yaitu “kekuatan”/strengths,”kelemahan”/weaknesses,”kesempatan”/opportunities, dan “ancaman”/threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Dalam melakukan analisis eksternal, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menggali dan mengidentifikasi semua peluang (opportunities) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu serta ancaman (threats) dari para pesaing dan calon pesaing. Sedangkan analisa internal lebih memfokuskan pada identifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknessness) dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Analisa SWOT ini juga membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghts)dan kelemahan (weaknessness). Dengan melakukan kedua analisis tersebut, maka PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dikatakan telah melakukan analisis SWOT.

(http:/id.wikipedia.org/wiki/analisis_SWOT).

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta sebagai perusahaan perkebunan yang diperhitungkan dalam dunia bisnis, tentu tidak mudah untuk terus bertahan, dan berkembang tanpa adanya strategi yang tepat dari para pihak yang terkait di PT Perkebunan Nusantara III (Persero), tentunya akan sangat dipengaruhi oleh analisis SWOT yang dilakukan oleh pihak perusahaan ini sendiri. Untuk merespon secara efektif perubahan dalam lingkungannya, perusahaan harus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya.

Dalam proses perencanaan strategisnya pihak perusahaan menyediakan informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal PT Perkebunan Nusantara III (persero) sehubung dengan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapin perusahaan. Salah satu ciri menarik dari sebahagian analisis SWOT adalah bahwa kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman, terkadang merupakan cermin dari citra yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kekuatan terbesar dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bisa jadi pula merupakan kelemahannya yang paling besar.

Salah satu ciri khusus dari perecanaan strategis adalah perhatian yang diberikan kepada lingkungan ekstenal dan internal. Disertai dengan perhatian kepada tugas dan misi, penilaian lingkungan internal dan eksternal memberi pengertian yang jelas kepada suatu organisasi tentang situasinya sekarang ini dan meletakkan baik bagi pengidentifikasikan isu-isu strategis dan-mengembangkan strategis dan dan-mengembangkan strategis dalam langkah berikutnya (David :2002)

Analisis SWOT digunakan untuk :

1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi.

2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga.

3. Menganailis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan.

4. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang. Mengatasi atau mengurangi ancaman dan kelemahan (T dan W).

5. Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).

6. Dan mengetahui sejauh mana diri kita didalam lingkungan kita.

Dengan melakukan analisis SWOT maka kita akan melihat jalan keluar untuk memperoleh jawabannya, dengan membagi analisis SWOT menjadi dalam 3 aspek, adapun 3 aspek tersebut adalah sebagai berikut :

a. Aspek Global

Dalam aspek global ini, harus mengetahui SWOT yang berkaitandengan aspek global, yang bersifat garis besar. Aspek global ini sangat berkaitan dengan “Visi dan Misi” yang harus dikembangkan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Aspek tersebut tentu saja akan bersifat jangka panjang yang biasanya sampai dengan 25 tahunan atau lebih.

Rencana global tersebut harus dirancang dari SWOT yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dengan akar permasalahan yang ada. Oleh kareana itu kita harus melakukan analisis terhadap faktor internal dan eksternal. Analisis faktor internal ditunjukkan untuk memperoleh kekuatan dan kelemahan yang ada pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Oleh karena itu analisis internal tersebut tidak harus dapat memperoleh gamabaran tentang kekuatan apa saja yang dimiliki serta kelemahan apa saja yang melekat pada perusahaan. Sedangkan analisis terhadap faktor eksternal untuk memperoleh gambaran mengenai kesempatan atau opportunities yang terbuka serta ancaman, gangguan, hambatan, serta tekanan yang akan menghimpit PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Sebagai gambaran dari analis internal dan eksteranal tersebut maka kita akan dapat mengetahui peta kelemahan PT Perkebuan Nusantara III (Persero) dalam kancah persaingan.

b. Aspek Strategis.

Aspek strategis ini merupakan penjabaran yang lebih rinci kedalam rencana kerja yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya 5 tahunan) guna merealisasikan apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global diatas. Dalam tahap strategis ini juga kita harus mampu untuk memikirkan berbagai alternatif strategi yang mungkin dapat dilakukan untuk merealisasikan rancangan global, dengan tetap memperhatikan SWOT yang ada di PT Perkebunan Nusantara III

(Persero). Dengan pengamatan kita terhadap SWOT kita harus mampu merumuskan berbagai alternatif strategis.

Perlu di perhatikan bahwa strategi merupakan alternatif metode yang dapat dilakukan, serta akan berfungsi sebagai petunjuk untuk menentukan prioritas kerja, dapat pula berfungsi sebagai alat bantu alur fikir kita dalam memecahkan masalah yang dihadapin perusahaan. c. Aspek Operasional

Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau tahunan, atau bahkan kurang dari satu tahun, atau bahkan kurang dari setahun, misalnya rencana untuk satu semester, ataupun satu triwulan bahka mungkin pula bulanan atau mingguan. Rencana operasional ini akan menjabarkan secara operasional serta rinci terhadap rencana strategis. Operasional serta rinci terhadap strategis yang telah dipilih dan di tetapkan harus ditindak lanjutkan dalam bentuk penentuan keterampilan atau keahlian yang harus dikuasain, bentuk-bentuk latihan yang harus disiapkan, begitu pula siapa personalia yang harus melakukannya dan sebagainya. Disusun target-target yang harus dicapai serta anggaran atau budget yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan perencanaan tersebut. SWOT juga mengacu pada penelitian yang dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara III (Persero), dengan hal itu banyak disimpulkan bahwa SWOT sangat berguna untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu perusahaan.

B. Standar Analisis SWOT PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 1. Pembobotan (Weighting) dan Penilaian (Raiting)

Dalam analisis SWOT setiap faktor / variable strategik diukur dengan melakukan pembobotan dan penilaian untuk menghitung jumlah nilai bobot dari kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman. Pembobotan dan penilaian dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pembobotan (weighting) dilakukan berdasarkan pertimbangan

pengaruh faktor atau variabel tersebut terhadap pencapaian tujuan perusahaan dibandingkan dengan faktor-faktor atau variabel-variabel lainya dalam kelompoknya. Faktor yang mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap pencapaian tujuan perusahaan diberi bobot terbesar, demikian seharusnya hingga faktor yang mempunyai pengaruh paling kecil diberi bobot terkecil. Total bobot untuk setiap faktor, peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan adalah 100%. b. Penilaian (raiting) untuk setiap faktor atau variabel dilakukan dengan

menggunakan nilai 1 sampai dengan 5. Penilaian dilakukan dengan membandingkan antara kondisi faktor yang dinilai saat ini (dapat berupa pencapaian kinerja) terhadap standar yang ditetapkan (target tahunan, rata-rata industri, atau kinerja terbaik dari benchmarking) c. Skor (scoring) dilakukan dengan mengalikan bobot dengan nilai,

sehingga akan diperoleh jumlah skor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman. Jumlah skor kekuatan dikurangi dengan jumlah skor kelemahan diperoleh skor IFE (Internal Factors Evalution). Jumlah skor peluang dikurangin dengan jumlah skor ancaman diperoleh skor EFE (External Factors Evalution)

d. Berdasarkan skor IFE dan EFE digambarkan diagram untuk menentukan posisi perusahaan.

Tabel 3.1.

Penilaian Analisis SWOT

Dokumen terkait