• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT

C. Pengertian Strategi 1. Strategi Bersaing

Oxpord Pocked Dictionary : “Merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya”.

Alfred Chandler (1962) Strategy and structure : “Merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.

Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987) : “Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai

dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan komitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah”.

Kenneth Andrew (1971) Konsep Strategi Kooperatif :

“Strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini”.

Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu:

1) Strategi adalah Perencanaan (Plan)

Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya.

2) Strategi adalah Pola (Patern)

Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.

3) Strategi adalah Posisi (Position)

Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di mana produk tertentu bertemu

dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.

4) Strategi adalah Perspektif (Perspektif)

Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan.

5) Strategi adalah Permainan (Play)

Dalam arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua. 2. Keunggulan Bersaing

Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam

bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan yang terus memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang baik maka sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk terus bersaing dengan perusahan lain (Meike Supranoto,10 September 2010).

Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan selera pelanggan. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang sama.

D. Bentuk Strategi Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 1. Strategi Pencapaian

Staretegi Korporasi (Corporate Strategy)

Hasil analisis Swot menunjukkan bahwa posisi perusahaan pada saat ini berada pada kwadran III yaitu pada posisi survival. Pada posisi ini, strategi yang sesuai untuk diterapkan adalah strategi bertahan (Defensive Strategy). Namun sejalan dengan visi, misi dan arah pengembangan perusahaan, maka strategi korporasi yang ditempuh adalah strategi kombinasi, yang meliputi strategi-strategi :

1) Strategi bertahan (defensive strategy) ditempuh untuk agribisnis perkebunan dan usaha non perkebunan yang saat ini dikelola adalah dengan melakukan penyehatan dan konsolidasi.

2) Strategi Pertumbuhan integrasi (integrative Growth Strategy) ditempuh untuk mengembangkan atau membangun bisnis baru yang masih berhubungan dengan bisnis yang sudah ada, seperti : pengembangan areal tanaman kelapa sawit serta peningkatan sarana dan prasarananya, pengembangan tanaman tebu, pabrik etanol, dan lain-lain.

3) Strategy Pertumbuhan Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy) ditempuh untuk menambah bisnis yang tidak berhubungan dengan bisnis yang ada antara lain bisnis properti, pusat perkantoran, perhotelan, SPBU, dan bisnis lain yang potensial.

2. Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang dikembangkan mengacu kepada strategi bersaing dari Michael E. Porter, bahwa suatu produk atau bisnis akan mampu bersaing di industrinya apabila mengembangkan salah satu dari dua pendekatan keunggulan bersaing, yaitu keunggulan karena biaya rendah (low cost) atau keunggulan karena keunikannya (differentiation). Pada strategi low-cost, peusahaan hanya berkonsentrasi kepada pesaing atas produk yang sama, yaitu harus dapat memasarkan produk yang sama dengan harga lebih rendah dari pesaing. Adapun strategi keunikan, perusahaan berkonsentrasi bagaimana menghasilkan produk yang memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Untuk bisnis utama berupa komoditas perkebunan yang harganya lebih dominan ditentukan oleh pasar, maka strategi yang di tempuh adalah Strategi Keunggulan Biaya (Cost Leadership) yang dicapai melalui strategi:

1) Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman. 2) Peningkatan Efesiensi dan Efektivitas pengolahan. 3) Pengendalian Biaya produksi.

Strategi bisnis non perkebunan yang ditempuh adalah melalui Kemitraan (mitra strategik) yang saling menguntungkan dan selalu memperhatikan adanya upaya-upaya :

1) Diversifikasi produk atau jasa. 2) Peningkatan efesiensi

3) Peningkatan pelayanan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait