BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
1.
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis
yaitu uji normalitas dan homogenitas. Prasyarat penggunaan uji t dan
ANOVA adalah data berdistribusi normal, data homogen dan sampel tidak
berhubungan. Apabila salah satu dari ketiga prasyarat tersebut tidak terpenuhi,
maka analisis data menggunakan uji non parametrik.
a.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan One-
Sample Kolmogorov-Smornov Test dan dikerjakan dengan bantuan SPSS
12.0. Adapun hasil yang diperoleh dari pengujian normalitas data dengan
menggunakan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.5
Pengujian Normalitas Data Persepsi Mahasiswa Terhadap
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Ditinjau dari Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Asymp. Sig. (2-tailed)
Laki-laki 0,418
Perempuan 0,387
Dari tabel 5.5 diketahui bahwa nilai Asymptotic Significance (Asymp.
Sig.) distribusi data persepsi mahasiswa terhadap PPG dari responden
dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 0,418 dan dari responden dengan
jenis kelamin perempuan sebesar 0,387. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa distribusi data dari kedua kelompok sampel tersebut
adalah normal karena Asymp. Sig. lebih besar dari 0,05.
Tabel 5.6
Pengujian Normalitas Data Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendidikan
Profesi Guru (PPG) Ditinjau dari Program Studi
Program Studi
Asymp. Sig. (2-tailed)
PAK 0,126
PE 0,454
P.SEJ 0,721
PBSID 0,718
PBI 0,279
BK 0,975
P.FIS 0,626
P.MAT 0,466
P.BIO 0,963
PGSD 0,156
IPPAK 0,801
Dari tabel 5.6 diketahui bahwa nilai Asymptotic Significance (Asymp.
Sig.) distribusi data persepsi mahasiswa terhadap PPG dari Prodi PAK
sebesar 0,126, Prodi PE sebesar 0,454, Prodi P.SEJ sebesar 0,721, Prodi
PBSID sebesar 0,718, Prodi PBI sebesar 0,279, Prodi BK sebesar 0,975,
Prodi P.FIS sebesar 0,626, Prodi P.MAT sebesar 0,466, Prodi P.BIO
sebesar 0,963, Prodi PGSD sebesar 0,156, dan Prodi IPPAK sebesar 0,801.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-
masing prodi tersebut adalah normal karena Asymptotic Significance lebih
besar dari 0,05.
Tabel 5.7
Pengujian Normalitas Data Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendidikan
Profesi Guru (PPG) Ditinjau dari Prestasi Belajar Akademik
Prestasi Belajar
Asymp. Sig. (2-tailed)
Berprestasi rendah
0,999
Berprestasi sedang
0,879
Berprestasi tinggi
0,570
Berprestasi sangat tinggi
0,844
Dari tabel 5.7 diketahui bahwa nilai Asymptotic Significance (Asymp.
Sig.) distribusi data persepsi mahasiswa terhadap PPG dari mahasiswa
yang berprestasi rendah sebesar 0,999, mahasiswa berprestasi sedang
sebesar 0,879, mahasiswa berprestasi tinggi sebesar 0,570 dan mahasiswa
berprestasi sangat tinggi sebesar 0,844. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing kelompok sampel
tersebut adalah normal karena Asymptotic Significance lebih besar dari
0,05.
b.
Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari
populasi. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F. Hasil pengujian
homogenitas disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5.8
Hasil Pengujian Homogenitas Data Persepsi Mahasiswa Terhadap
PPG ditinjau dari Jenis Kelamin, Program Studi dan Prestasi Belajar
Akademik
Levene
Statistic
df1
df2
Sig.
Jenis Kelamin
Program Studi
Prestasi Belajar Akademik
2.479(a)
.891(b)
1.903(c)
1
10
3
315
306
313
.116
.542
.129
Dari tabel di atas tampak bahwa Levene Test hitung untuk variabel
jenis kelamin adalah 2,479 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.116 oleh
karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Levene Test
hitung untuk variabel program studi adalah 0,891 dan nilai probabilitasnya
sebesar 0,542 oleh karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho
diterima dan Levene Test hitung untuk variabel prestasi belajar akademik
adalah 1,903 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,129 oleh karena
probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa ketiga data variabel tersebut homogen, oleh
karena itu memenuhi syarat untuk dilakukan uji parametrik.
2.
Pengujian Hipotesis
a.
Analisis Perbedaan Persepsi Mahasiswa terhadap Program Pendidikan
Profesi Guru Ditinjau dari Jenis Kelamin
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
Ho : μ = μ
2= μ
3Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari jenis kelamin
Ha : μ≠μ
2≠μ
3Ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari jenis kelamin
2)
Membandingkan t
hitungdengan t
tabelHo diterima jika t
hitung< t
tabelHa diterima jika t
hitung> t
tabel3)
Uji t
•
Pada kolom Levene’s Test (uji homogenitas sampel), nilai
signifikansinya sebesar 0,116 > 0,05 maka Ho diterima yang berarti
bahwa sampel berasal dari populasi data homogen.
•
Pada kolom t-test for Equality of Means, karena sampel berasal dari
populasi data yang homogen maka untuk menguji nilai t dilihat
pada baris Equal variances assumed. Diperoleh t
hitung= 2,385 > t
tabel= 1,960 dan sig (2-tailed) = 0,018 < 0,05 sehingga Ho ditolak.
4)
Membuat Kesimpulan
Dilihat dari hasil pengujian statistik bahwa signifikansinya sebesar
0,018 < 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah menolak Ho atau
menerima Ha, yang berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap
program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin
b.
Analisis Perbedaan Persepsi Mahasiswa terhadap Program Pendidikan
Profesi Guru Ditinjau dari Program Studi
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1)
Menentukan formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
Ho : μ = μ
2= μ
3Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari program studi
Ha : μ≠μ
2≠μ
3Ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari program studi
2)
Membandingkan f
hitungdengan f
tabelHo diterima jika f
hitung< f
tabelHa diterima jika f
hitung> f
tabel3)
Uji Anova
Hasil perhitungan uji homogenitas varians dengan Levene Statistic
menunjukkan nilai sebesar 0,891 dengan signifikansi 0,542. Karena
nilai signifikansi yang lebih besar dari level kepercayaan, maka
keputusan yang diambil adalah menerima Ho. Dengan demikian
pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F bisa dilakukan.
Dari perhitungan uji ANOVA dapat dilihat bahwa jumlah kuadrat
variansi antar group sebesar 14281,700 dan intergroup sebesar
87927,467. Hasil perhitungan menunjukkan nilai F
hitungsebesar 4,970
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
4)
Membuat Kesimpulan
Dilihat dari hasil pengujian statistik bahwa signifikansinya sebesar
0,000 < 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah menolak Ho atau
menerima Ha, yang berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap
program pendidikan profesi guru ditinjau dari program studi.
c.
Analisis Perbedaan Persepsi Mahasiswa terhadap Program Pendidikan
Profesi Guru Ditinjau dari Prestasi Belajar Akademik
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1)
Menentukan formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
Ho : μ = μ
2= μ
3Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari prestasi belajar akademik
Ha : μ≠μ
2≠μ
3Ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari prestasi belajar akademik
2)
Membandingkan f
hitungdengan f
tabelHo diterima jika f
hitung< f
tabelHa diterima jika f
hitung> f
tabel3)
Uji Anova
Hasil perhitungan uji homogenitas varians dengan Levene Statistic
menunjukkan nilai sebesar 1,903 dengan signifikansi 0,129. Karena
nilai signifikansi yang lebih besar dari level kepercayaan, maka
keputusan yang diambil adalah menerima Ho. Dengan demikian
pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F bisa dilakukan.
Dari perhitungan uji ANOVA dapat dilihat bahwa jumlah kuadrat
variasi antar group adalah 1623,083 dan intergroup adalah 100586,084.
Hasil perhitungan menunjukkan nilai F
hitungsebesar 1,684 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,170.
4)
Membuat Kesimpulan
Dilihat dari hasil pengujian statistik bahwa signifikansinya sebesar
0,170 > 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah menerima Ho atau
menolak Ha, yang berarti tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa
terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari prestasi belajar
akamedik.
C.
Pembahasan
1.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Program Pendidikan Profesi Guru
Ditinjau dari Jenis Kelamin
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa
terhadap Program Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari Jenis Kelamin.
Kesimpulan tersebut didasarkan pada uji hipotesis pada taraf signifikansi (α)
0,05, tampak bahwa nilai signifikansi dari uji t sebesar 0,018 lebih kecil dari
0,05.
Adanya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari jenis kelamin diduga disebabkan oleh pola pikir
yang berbeda antara mahasiswa yang berjenis kelamin pria dan wanita.
Perbedaan tersebut terjadi karena antara pria dan wanita berbeda dalam
keadaan psikologisnya. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa antara pria
dan wanita memiliki persepsi yang berbeda terhadap Program Pendidikan
Guru.
2.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Program Pendidikan Profesi Guru
Ditinjau dari Program Studi
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi mahasiswa
terhadap Program Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari Program Studi.
Kesimpulan tersebut didasarkan pada uji hipotesis pada taraf signifikansi (α)
0,05, tampak bahwa nilai signifikansi dari uji ANOVA sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05.
Adanya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru ditinjau dari program studi diduga disebabkan oleh masing-
masing program studi yang mempunyai rumusan tujuan berbeda-beda.
Setiap prodi mengembangkan upaya-upayanya melalui penawaran mata
kuliah. Dalam hal ini, mata kuliah yang ditawarkan sejalan dengan tujuan
yang dirumuskan oleh prodi untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten
terhadap bidang ilmunya. Pendidikan profesi guru diselenggarakan untuk
mengantisipasi kebutuhan guru baru karena banyak guru yang akan pensiun
dan diharapkan akan menghasilkan guru yang profesional. Perbedaan
persepsi yang ditunjukkan oleh mahasiswa dari berbagai macam prodi
tentang program pendidikan profesi guru menunjukkan bahwa mereka
memiliki persepsi yang berbeda dengan adanya program pendidikan profesi
guru. Apalagi PPG ini tidak hanya dibuka bagi mahasiswa lulusan FKIP
saja, tetapi juga mahasiswa lulusan non FKIP, yang hanya berlangsung 6
bulan untuk guru TK dan SD, sedangkan untuk guru SMP dan SMA hanya 1
tahun, hal tersebut dirasakan tidak efektif, karena dikhawatirkan akan
menimbulkan terciptanya guru-guru instan yang mengajar tanpa jiwa dan
dedikasi.
3.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Program Pendidikan Profesi Guru
Ditinjau dari Prestasi Belajar Akademik
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi
mahasiswa terhadap Program Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari Prestasi
Belajar Akademik. Kesimpulan tersebut didasarkan pada uji hipotesis pada
taraf signifikansi (α) 0,05, tampak bahwa nilai signifikansi dari uji ANOVA
sebesar 0,170 lebih besar dari 0,05.
Menurut peneliti, tidak ada perbedaan persepsi tersebut diduga
karena mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi maupun prestasi rendah
memiliki persepsi yang sama terhadap program pendidikan profesi guru,
yaitu program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1
kependidikan dan S1/D-IV non-kependidikan yang memiliki bakat dan
minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesional serta
memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional
pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No.
14/2005). Dengan demikian, pendidikan profesi guru ini diharapkan akan
menghasilkan guru-guru profesional dan berkualitas yang bisa meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah-sekolah.
105 BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dan pembahasan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini didukung dengan hasil analisis uji t dengan signifikansi sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari program studi. Hal ini didukung dengan hasil analisis uji Anova dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari prestasi belajar akademik. Hal ini didukung dengan hasil analisis uji Anova dengan signifikansi sebesar 0,170 lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis merasa banyak menemukan kekurangan karena keterbatasan yang sulit dihindari antara lain.
1. Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian komparatif, jadi kesimpulannya hanya membandingkan atau menganalisis perbedaan- perbedaan dalam variebel jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik yang diteliti.
2. Keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki oleh penulis. Dalam hal ini, penulis kurang mampu melihat kebenaran dan kejujuran dari responden dalam memberikan jawaban terhadap kuesioner sehingga data yang diperoleh kurang maksimal.
3. Jawaban yang diberikan oleh mahasiswa mungkin seluruhnya adalah jawaban yang tidak sungguh-sungguh. Dengan demikian dapat mempengaruhi hasil penelitian, karena kebenaran hasil penelitian ini sangat tergantung pada kesanggupan para mahasiswa dalam menjawab semua pertanyaan-perntanyaan dalam kuesioner.
4. Kebanyakan mahasiswa tidak mengetahui secara lebih jauh tentang pendidikan profesi guru. Sehingga hal tersebut dapat berpengaruh pada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
C. Saran
1. Hasil analisis data persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap pendidikan profesi guru. Persepsi yang ditunjukkan oleh mahasiswa berjenis kelamin wanita lebih positif dari pada mahasiswa berjenis kelamin pria, hal ini disebabkan karena mahasiswa berjenis kelamin wanita lebih berminat dan tertarik mengikuti pendidikan profesi guru. Dalam hal ini sebaiknya mahasiswa yang berjenis kelamin pria juga diharapkan memiliki keinginan yang sama, agar pendidikan di indonesia semakin maju dan berkembang.
2. Hasil analisis data persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari program studi menunjukkan adanya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap pendidikan profesi guru. Hal ini terjadi karena berbagai macam program studi yang ada di lingkungan FKIP memiliki rumusan tujuan yang berbeda. Dengan demikian, penting bagi masing-masing program studi menyiapkan lulusan yang memiliki keahlian dalam bidangnya, agar mereka mampu mengembangkan kompetensi keguruannya di dunia kerja.
3. Berdasarkan deskripsi data variabel prestasi belajar akademik termasuk kategori tinggi sedangkan hasil analisis data menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap pendidikan profesi guru ditinjau dari prestasi belajar akademik. Dalam hal ini, penting bagi universitas atau FKIP untuk membantu mahasiswa dalam menyiapkan kompetensi
keguruan, sehingga mahasiswa lulusan FKIP benar-benar siap mengikuti pendidikan profesi guru dan mampu bersaing dengan mahasiswa lulusan non FKIP.
4. Untuk peneliti selanjutnya dapat lebih mengembangkan penelitiannya dengan menambah jumlah sampel dan sebaiknya tidak hanya dilakukan di lingkungan FKIP saja, tetapi juga di lingkungan non FKIP, supaya dapat mengetahui persepsi mahasiswa di lingkungan non FKIP terhadap pendidikan profesi guru.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. (1994). Psikologi Pekerjaan Sosial dan ilmu Kesejahteraan Sosia: Dasar-dasar Pemikiranl. Jakarta: Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta . (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (1995). Sikap Manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Ed: 4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas di Ponegoro.
Harjono, Yulvianus. (2008, 05 November). Ditentang, guru sebagai profesi
terbuka: Kompas [Online]. Tersedia:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/05/20090995/ditentang.guru. sebagai.profesi.terbuka [05 September 2009].
Hudaniah, Tri D. (2003). Psikologi Sosial. Malang: UMM.
Hurlock, Elizabeth B. (1992). Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Ilmuan Muda. (2008). Profesi Keguruan. [Online]. Tersedia: http://ilmuwanmuda.wordpress.com/profesi-keguruan/ [10 September 2009].
Imron, Ali. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.
Insadha. (2005). Paduan Inisiasi Sanata Dharma dan Informasi tentang USD: Membangun Karakter Pemuda Menuju Masyarakat Baru. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Irwanto, dkk. (1983). Psikologi Umum Buku Paduan untuk Mahasiswa. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.
. (1988). Psikologi Umum Buku Paduan untuk Mahasiswa. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.
Kartawidjaja, Eddy Soewardi. (1987). Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar. Bandung: Sinar Baru.
Kartono, Kartini. (1971). Teori Kepribadian dan Mental Hygiene. Bandung: Alumni.
. (1984). Bimbingan belajar di SMA. Jakarta: Rajawali.
Mahmud, M. Dimyati. (1989). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
. (1990). Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE
Mulyasa, E. (2007). Stándar Kompetensi dan Sertifikasi guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurkolis. (2004, 06 Desember). Mempertanyakan Keprofesionalan Guru. Suara
merdeka [Online]. Tersedia:
http://www.suaramerdeka.com/harian/0412/06/opi03.htm [05 September 2009].
Paduan PPG. (2008, 28 Juli). Paduan pendidikan profesi Guru Prajabatan.
[Online]. Tersedia: http://www.ditnaga-
dikti.org/ditnaga/files/PPG/panduan-PPG-pdf [10 September 2009]. Permanasari, Indira. (2008, 25 November). Calon Guru Harus Ikuti Pendidikan
Profesi. [Online]. Tersedia:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/25/15550873/calon.guru.haru s.ikuti.pendidikan.profesi [10 September 2009].
Prihadiyoko, Imam. (2008, 21 Desember). Soetrisno: Mengubah Indonesia Dari Perbaikan Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/21/09582286/Soetrisno.Meng ubah.Indonesia.Dari.Perbaikan.Pendidikan [10 September 2009].
Robbins, Sthepen P. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Soemosasmito, Soenardi. (1987). Dasar, Proses dan Efektivitas Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sofá, Pakde. (2008, 29 Juli). Profesi keguruan. [Online]. Tersedia:
http://massofa.wordpress.com/2008/07/29/profesi-keguruan-2/ [10 September 2009].
Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjarwo. (2008, 07 April). Model Pendidikan profesi. [Online]. Tersedia: http://forkomfkipn.blogspot.com/2008/04/model-pendidikan-profesi.html [10 September 2009].
Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta. . (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Suparno, Paul. (2008, 31 Oktober). Pendidikan Profesi Guru. Kompas [Online]. Tersedia: http://www.opinianda.com/component/content/article/42-
pendidikan/108-pendidikan-profesi-guru.html?directory=79 [10 September 2009].
Suharyadi, Purwanto. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Syah, Muhibbin M. Ed. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo. (1991). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset.
. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel, W.S. (1984). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:
Gramedia.
. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Indonesia.
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, PROGRAM STUDI
DAN PRESTASI BELAJAR AKADEMIK
Studi kasus Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
KUESIONER
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan Skripsi
Oleh : Marsia Herwin
05 1334 062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
Hal : Permohonan Kesediaan menjadi Responden Kepada
Yth. Mahasiswa/Mahasiswi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya adalah Mahasiswi Program pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS
KELAMIN, PROGRAM STUDI DAN PRESTASI BELAJAR AKADEMIK”.
Bagi saya penelitian ini bersifat wajib karena sebagai sarana memperoleh data pendukung untuk menyusun skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan teman-teman menjadi responden untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Saya berharap teman- teman berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Partisipasi teman-teman akan sangat menentukan keberhasilan pengujian ini. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang teman-teman berikan dan memastikan bahwa jawaban teman-teman hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak menganggu aktivitas teman-teman. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas kesediaan dan partisipasi teman-teman untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, Saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Maret 2010 Hormat Saya,
Marsia Herwin Peneliti
KUESIONER
Petunjuk pengisian:
1. Sebelum menjawab pahamilah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang ada.
2. Tulislah jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang telah tersedia.
3. Alternatif jawaban:
a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)
c. Di antara Setuju dan Tidak Setuju (DSTS) d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS) 4. Isikan data anda terlebih dahulu
Nama Mahasiswa :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan IPK terakhir :
Angkatan :
Fakultas : FKIP
Program Studi : Pendidikan Akuntansi Pendidikan Ekonomi Pendidikan Sejarah PBSID
PBI BK Pendidikan Fisika Pendidikan Matematika
Pendidikan Biologi PGSD
Anda diminta pendapat tentang program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang terbuka bagi sarjana ilmu murni.
No. Pertanyaan SS S DSTS TS STS
1. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang memiliki kepribadian mantap.
2. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang memiliki kepribadian stabil.
3. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang memiliki kepribadian dewasa.
4. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang arif.
5. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang berwibawa.
6. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang memiliki akhlak mulia.
7. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang dapat menjadi teladan bagi peserta didik. 8. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru
yang dapat memahami peserta didik.
9. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang dapat merancang pembelajaran dengan baik.
10. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik.
11. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang merancang evaluasi pembelajaran dengan baik.
12. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang dapat melaksanakan evaluasi
No. Pertanyaan SS S DSTS TS STS pembelajaran dengan baik.
13. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang memilliki kemampuan untuk mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. 14. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru
yang sungguh-sungguh memahami materi ajar. 15. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru
yang menguasai langkah-langkah penelitian untuk meningkatkan wawasan dan memperdalam pengetahuan atau materi.
16. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
17. PPG dapat membentuk calon guru menjadi guru yang mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik.