• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Syarat pengujian analisis data adalah data yang akan diuji harus berdistribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel, apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan tes One

Sample Kolmogorov Smirnov. Proses perhitungan uji normalitas data

menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed > 0,05 berarti sebaran data normal. 2). Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed < 0,05 berarti sebaran data tidak

normal.

Tabel 5.10

Hasil Pengujian Normalitas Data

No. Variabel Asymp. Sig.

2-tailed

α Kesimpulan

1. Jumlah Pinjaman 0.387 0,05 Normal

2. Jaminan Kredit 0,608 0,05 Normal

3. Jangka Waktu Pinjaman 0,124 0,05 Normal 4. Skedul Pembayaran 0,000 0,05 Tidak Normal 5. Tingkat Bunga Pinjaman 0,162 0,05 Normal 6. Pelayanan Pinjaman Kredit 0,708 0,05 Normal 7. Tingkat Kepuasan Nasabah 0,126 0,05 Normal

Berdasarkan hasil pengujian normalitas data di atas tampak bahwa distribusi data tentang jumlah pinjaman, nilai jaminan kredit, jangka waktu pinjaman, tingkat bunga pinjaman, pelayanan pinjaman kredit, tingkat kepuasan nasabah adalah normal, tetapi uji normalitas pada variabel skedul pembayaran tidak dapat dilakukan karena variasi data hanya satu macam yaitu bulanan.

b. Uji Linearitas

Pengujian linieritas digunakan untuk melihat apakah masing-masing variabel yang dijadikan prediktor (masing-masing variabel bebas) mempunyai hubungan yang linear atau tidak dengan variabel terikatnya. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel prediktor atau variabel bebas adalah variabel jumlah pinjaman, nilai jaminan kredit, jangka waktu pinjaman, skedul pembayaran, tingkat bunga pinjaman, pelayanan pinjaman kredit, sedangkan variabel terikatnya adalah variabel tingkat kepuasan nasabah. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: jika nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat tidak liniear, demikian

pula sebaliknya. Proses perhitungan uji linearitas data menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12. Hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut (Lampiran 8 hal 139-141):

Tabel 5.11

Hasil Pengujian Linieritas Data

No. Keterangan Fhitung Ftabel Kesimpulan

1. Pengaruh jumlah pinjaman

terhadaptingkat kepuasan nasabah

1,090 1,603 Linear

2. Pengaruh jaminan kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah

1,206 253,001 Linear

3. Pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah

0,663 2,198 Linear

4. Pengaruh skedul pembayaran terhadap tingkat kepuasan nasabah

0,000 0,000 Tidak Linear

5. Pengaruh tingkat bunga pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah

0,851 1,900 Linear

6. Pengaruh pelayanan pinjaman kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah

0,843 1,643 Linear

Tabel di atas menunjukkan bahwa Fhitung antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat lebih kecil daripada Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas jumlah pinjaman, nilai jaminan kredit, jangka waktu pinjaman, skedul pembayaran, tingkat bunga pinjaman, pelayanan pinjaman kredit dengan variabel terikat adalah tingkat kepuasan nasabah linear, sedangkan variabel bebas skedul pembayaran tidak dapat dilakukan karena fariasi data hanya satu macam yaitu bulanan.

2. Pengujian Hipotesis a. Pengujian hipotesis I

1). Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh jumlah pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah.

Ha: Ada pengaruh jumlah pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah.

2). Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, dan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 20,75987948859 + 0,00000002958803913107X1 Keterangan:

Y = Variabel tingkat kepuasan nasabah X1 = Variabel jumlah pinjaman

Nilai koefisien korelasi (r) antara jumlah pinjaman (X1) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) sebesar 0,197 (Lampiran 9 hal 142). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara jumlah pinjaman dengan tingkat kepuasan nasabah terkategorikan positif dan sangat rendah.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.1) antara jumlah pinjaman (X1) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) signifikan atau tidak. Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan uji t,

dengan ketentuan jika thitung > ttabel, maka hubungan antara X1 dengan Y signifikan, dan sebaliknya. Diketahui bahwa nilai thitung adalah 1,984 (Lampiran 9 hal 143) dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n – 2 (dk = 100 – 2 = 98) adalah 1,9845 (Lampiran 10 hal 150). Karena nilai thitung (1,984) < nilai ttabel (1,9845), maka H0

diterima atau hasil pengujian tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pinjaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Dengan demikian, hipotesis I yang menyatakan bahwa ada pengaruh jumlah pinjaman (X1) terhadap tingkat kepuasan nasabah (Y) ditolak.

b. Pengujian hipotesis II

1) Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh jaminan kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah.

Ha: Ada pengaruh jaminan kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah.

2) Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, dan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 20,77637531594 + 0,0001817482696342X2 Keterangan:

Y = Variabel tingkat kepuasan nasabah X2 = Variabel jaminan kredit

Nilai koefisien korelasi (r) antara jaminan kredit (X2) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) sebesar 0,178 (Lampiran 9 hal 143). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara jaminan kredit dengan tingkat kepuasan nasabah terkategorikan positif dan sangat rendah.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.2) antara nilai jaminan kredit (X2) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) signifikan atau tidak. Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan uji t, dengan ketentuan jika thitung > ttabel, maka hubungan antara X2 dengan Y signifikan, dan sebaliknya. Diketahui bahwa nilai thitung adalah 1,793 (Lampiran 9 hal 144) dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n – 2 (dk = 100 – 2 = 98) adalah 1,9845 (Lampiran 10 hal 150). Karena nilai thitung (1,793) < nilai ttabel (1,9845), maka H0

diterima atau hasil pengujian tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jaminan kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Dengan demikian, hipotesis II yang menyatakan bahwa ada pengaruh jaminan kredit (X2) terhadap tingkat kepuasan nasabah (Y) ditolak.

c. Pengujian hipotesis III

1) Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah.

Ha: Ada pengaruh jangka waktu pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah.

2) Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, dan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 21,6053644797 –0,001477213020147 X3

Keterangan:

Y = Variabel tingkat kepuasan nasabah X3 = Variabel jangka waktu

Nilai koefisien korelasi (r) antara jangka waktu (X3) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) sebesar 0,007 (Lampiran 9 hal 145). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara jangka waktu dengan tingkat kepuasan nasabah terkategorikan positif dan sangat rendah.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.3) antara jangka waktu pinjaman (X3) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) signifikan atau tidak. Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan uji t, dengan ketentuan jika thitung > ttabel, maka hubungan antara X3 dengan

Y signifikan, dan sebaliknya. Diketahui bahwa nilai thitung adalah –0,074 (Lampiran 9 hal 145) dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n – 2 (dk = 100 – 2 = 98) adalah 1,9845 (Lampiran 10 hal 150). Karena nilai thitung (–0,074) < nilai ttabel (1,9845), maka H0

diterima atau hasil pengujian tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jangka waktu pinjaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Dengan demikian, hipotesis III yang menyatakan bahwa ada pengaruh jangka waktu pinjaman(X3) terhadap tingkat kepuasan nasabah (Y) ditolak.

d. Pengujian hipotesis IV

1) Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh skedul pembayaran terhadap tingkat kepuasan nasabah.

Ha: Ada pengaruh skedul pembayaran terhadap tingkat kepuasan nasabah.

2) Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, dan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 0,0000000000 + 0,0000000000X4 Keterangan:

Y = Variabel tingkat kepuasan nasabah X4 = Variabel skedul pembayaran

Nilai koefisien korelasi (r) antara jumlah pinjaman (X1) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) sebesar 0,000. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara skedul pembayaran dengan tingkat kepuasan nasabah tidak dapat dilakukan karena variasi data hanya satu.

e. Pengujian hipotesis V

1) Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh tingkat bunga pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah.

Ha: Ada pengaruh tingkat bunga pinjaman terhadap tingkat kepuasan nasabah.

2) Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, dan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 23,37213068863 –1,076541630009X5

Keterangan:

Y = Variabel tingkat kepuasan nasabah X5 = Variabel tingkat bunga pinjaman

Nilai koefisien korelasi (r) antara tingkat bunga pinjaman (X5) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) sebesar 0,145 (Lampiran 9 hal 146). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara tingkat

bunga pinjaman dengan tingkat kepuasan nasabah terkategorikan positif dan sangat rendah.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.5) antara tingkat bunga pinjaman (X5) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) signifikan atau tidak. Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan uji t, dengan ketentuan jika thitung > ttabel, maka hubungan antara X5 dengan Y signifikan, dan sebaliknya. Diketahui bahwa nilai thitung adalah –1,455 (Lampiran 9 hal 146) dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n – 2 (dk = 100 – 2 = 98) adalah 1,9845 (Lampiran 10 hal 150). Karena nilai thitung (–1,455) < nilai ttabel (1,9845), maka H0

diterima atau hasil pengujian tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat bunga pinjaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Dengan demikian, hipotesis V yang menyatakan bahwa ada pengaruh tingkat bunga pinjaman (X5) terhadap tingkat kepuasan nasabah (Y) ditolak.

f. Pengujian hipotesis VI

1) Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh pelayanan pinjaman kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah.

Ha: Ada pengaruh pelayanan pinjaman kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah.

2) Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, dan diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 8,375202394658 + 0,2200967073452 X6 Keterangan:

Y = Variabel tingkat kepuasan nasabah X6 = Variabel pelayanan pinjaman kredit

Nilai koefisien korelasi (r) antara pelayanan pinjaman kredit (X6) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) sebesar 0,692 (Lampiran 9 hal 147). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara pelayanan pinjaman kredit dengan tingkat kepuasan nasabah terkategorikan positif dan kuat.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.6) antara pelayanan pinjaman kredit (X6) dengan tingkat kepuasan nasabah (Y) signifikan atau tidak. Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan uji t, dengan ketentuan jika thitung > ttabel, maka hubungan antara X6 dengan Y signifikan, dan sebaliknya. Diketahui bahwa nilai thitung adalah 9,501 (Lampiran 9 hal 148) dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n – 2 (dk = 100 – 2 = 98) adalah 1,9845 (Lampiran 10 hal 150). Karena nilai thitung (9,501) > nilai ttabel (1,9845), maka Ha diterima atau hasil pengujian signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan pinjaman kredit berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Dengan demikian, hipotesis VI yang menyatakan bahwa ada pengaruh tingkat bunga pinjaman (X6) terhadap tingkat kepuasan nasabah (Y) diterima.

Dokumen terkait