• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden

Tabel 5.1

Deskripsi Jenis Kelamin Nasabah

No. Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

1. Perempuan 37 37

2. Laki-laki 63 63

Total 100 100

Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa nasabah yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 37 orang (37%), dan nasabah yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 63 orang (63%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang berjenis kelamin laki-laki.

b. Tingkat Pendidikan Nasabah

Tabel 5.2

Deskripsi Tingkat Pendidikan Nasabah

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Frekuensi Relatif(%)

1. SD 5 5 2. SMP 8 8 3. SMA 25 25 4. Diploma 35 35 5. Sarjana 27 27 Total 100 100

Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa guru dengan latar belakang tingkat pendidikan SD 5 orang (5%), SMP 8 orang (8%) SMA 25 orang (25%), latar belakang tingkat pendidikan Diploma 35 orang (35%), dan latar belakang tingkat pendidikan Sarjana 27 orang (27%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah guru dengan latar belakang tingkat pendidikan Diploma.

c. Jenis Pekerjaan

Tabel 5.3

Deskripsi Jenis Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Frekuensi

Relatif(%)

1. Pegawai (Negeri & Swasta) 26 26

2. Pengusaha 74 74

Total 100 100

Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa nasabah dengan jenis pekerjaan Pegawai (Negeri & Swasta) berjumlah 26 orang (26%), dan nasabah dengan jenis pekerjaan Wiraswata berjumlah 74

orang (74%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah Wiraswasta.

2. Deskripsi Data a. Jumlah Pinjaman

Berdasarkan data tentang jumlah pinjaman yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 12 diketahui bahwa skor data tertinggi untuk jumlah pinjaman sebesar Rp. 2.500.000, dan skor data terendah untuk jumlah pinjaman sebesar Rp. 70.000.000. Dari hasil perhitungan data tentang variabel jumlah pinjaman dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12 diperoleh nilai mean jumlah pinjaman = Rp. 27.380.000, median jumlah pinjaman = Rp. 30.000.000, modus jumlah pinjaman = Rp. 35.000.000, dan standar deviasi jumlah pinjaman = Rp. 15.632.638,74 (Lampiran 5 hal 135).

Untuk mengkategorikan tinggi rendahnya jumlah pinjaman, digunakan pedoman sebagai berikut: (1) Jika jumlah pinjaman Rp. 2.500.000 sampai dengan Rp. 50.000.000, maka terkategorikan sebagai kredit usaha Mikro, (2) Jika jumlah pinjaman Rp. 50.000.001 sampai dengan Rp. 100.000.000, maka terkategorikan sebagai kredit usaha kecil, (Ketentuan BPR). Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel jumlah pinjaman:

Tabel 5.4

Kategori dan Interpretasi Jumlah Pinjaman

No Interval

(Dalam Rupiah) Frek.

Frek. Relatif (%) Interpretasi 1. Rp. 2.500.000 – Rp. 50.000.000 96 96 Rendah 2. Rp. 50.000.001 – Rp. 100.000.000 4 4 Tinggi Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 4 orang nasabah atau 4% yang terkategorikan memiliki jumlah pinjaman tinggi, dan 96 orang nasabah atau 96% yang terkategorikan memiliki jumlah pinjaman rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah memiliki jumlah pinjaman yang terkategorikan rendah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean jumlah pinjaman = Rp. 27.380.000, median jumlah pinjaman = Rp. 30.000.000, modus jumlah pinjaman = Rp. 35.000.000, dan standar deviasi jumlah pinjaman = Rp. 15.632.638,74.

b. Jaminan Kredit

Berdasarkan data tentang jaminan kredit yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 12 diketahui bahwa skor data tertinggi untuk jaminan kredit sebesar Rp. 97.930.000, dan skor data terendah untuk jaminan kredit sebesar Rp. 6.003.000. Dari hasil perhitungan data tentang variabel jaminan kredit dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12 diperoleh nilai mean jaminan kredit = Rp. 43.666.148, median nilai jaminan kredit = Rp. 4.5903.500, modus jaminan kredit = Rp. 62.667.000, dan standar deviasi jaminan kredit = Rp. 23.086.627,495 (Lampiran 5 hal 135).

Untuk mengkategorikan tinggi rendahnya jaminan kredit, mengacu pada kategori seperti pengkategorian data tentang jumlah pinjaman di atas. Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel nilai jaminan kredit:

Tabel 5.5

Kategori dan Interpretasi Variabel Jaminan Kredit

No. Interval

(Dalam Rupiah) Frek.

Frek. Relatif (%) Interpretasi 1. Rp. 6.003.000.,- 50.000.000,- 58 58 Rendah 2. > 50.000.000 42 42 Tinggi Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 58 orang nasabah atau 58% yang terkategorikan memiliki jaminan kredit rendah, dan 42 orang nasabah atau 42% yang terkategorikan memiliki jaminan kredit tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah memiliki jaminan kredit yang terkategorikan rendah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean jaminan kredit = Rp. 43.666.148, median jaminan kredit = Rp. 4.5903.500, modus nilai jaminan kredit = Rp. 62.667.000, dan standar deviasi jaminan kredit = Rp. 23.086.627,495 (Lampiran 5 hal 135).

c. Jangka Waktu Pinjaman

Berdasarkan data tentang jangka waktu pinjaman yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 12 diketahui bahwa skor data tertinggi untuk jangka waktu pinjaman adalah 48 bulan, dan skor data terendah

untuk jangka waktu pinjaman adalah 6 bulan. Dari hasil perhitungan data tentang variabel jangka waktu pinjaman dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12 diperoleh nilai mean jangka waktu pinjaman = 23,94 bulan, median jangka waktu pinjaman = 24 bulan, modus jangka waktu pinjaman = 24 bulan, dan standar deviasi jangka waktu pinjaman = 11,863 bulan (Lampiran 5 hal 135).

Untuk mengkategorikan lama dan tidaknya jangka waktu pinjaman, digunakan pedoman sebagai berikut: (1) jika jangka waktu pinjaman antara 6 bulan s/d 24 bulan, maka terkategorikan singkat, dan (2) jika jangka waktu pinjaman antara 30 bulan s/d 48 bulan, maka terkategorikan lama. Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel jangka waktu pinjaman:

Tabel 5.6

Kategori dan Interpretasi Variabel Jangka Waktu Pinjaman

No. Interval

(Dalam bulan) Frek.

Frek. Relatif

(%)

Interpretasi

1. 6 bulan – 24 bulan 62 62 Singkat

2. 30 bulan ‒ 48 bulan 38 38 Lama

Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 62 orang nasabah atau 62% yang terkategorikan memiliki jangka waktu pinjaman singkat, dan 38 orang nasabah atau 38% yang terkategorikan memiliki jangka waktu pinjaman lama. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah yang terkategorikan memiliki jangka waktu pinjaman singkat. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean jangka waktu

pinjaman = 23,94 bulan, median jangka waktu pinjaman = 24 bulan, modus jangka waktu pinjaman = 24 bulan, dan standar deviasi jangka waktu pinjaman = 11,863 bulan (Lampiran 5 hal 135).

d. Skedul Pembayaran

Untuk variabel skedul pembayaran tidak dapat dilakukan pendeskripsian data karena variasi data yang diperoleh hanya satu.

e. Tingkat Bunga Pinjaman

Berdasarkan data tentang tingkat bunga pinjaman yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 12 diketahui bahwa skor data tertinggi untuk tingkat bunga pinjaman adalah 2,75%, dan skor data terendah untuk tingkat bunga pinjaman adalah 1,2%. Dari hasil perhitungan data tentang variabel tingkat bunga pinjaman dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12 diperoleh nilai mean tingkat bunga pinjaman = 1,6740%, median tingkat bunga pinjaman = 1,6 %, modus tingkat bunga pinjaman = 2,00%, dan standar deviasi tingkat bunga pinjaman = 0,31786 % (Lampiran 5 hal135).

Untuk mengkategorikan lama dan tidaknya tingkat bunga pinjaman, digunakan pedoman sebagai berikut: (1) jika tingkat bunga pinjaman antara 1,2% s/d 1,6%, maka terkategorikan rendah, (2) jika tingkat bunga pinjaman antara 1,7% s/d 2,1%, maka terkategorikan cukup tinggi, dan (3) jika tingkat bunga pinjaman > 2,1%, maka terkategorikan tinggi Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel tingkat bunga pinjaman:

Tabel 5.7

Kategori dan Interpretasi Variabel Tingkat Bunga Pinjaman

No. Interval (Dalam Km) Frek. Frek. Relatif (%) Interpretasi 1. 1,2% – 1,6% 52 52 Rendah 2. 1,7% –2,1% 43 43 Cukup Tinggi 3. > 2,1% 5 5 Tinggi Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 52 orang nasabah atau 52% yang terkategorikan memiliki tingkat bunga pinjaman rendah, 43 orang nasabah atau 43% yang terkategorikan memiliki tingkat bunga pinjaman cukup tinggi, dan 5 orang nasabah atau 5% yang terkategorikan memiliki tingkat bunga pinjaman tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah yang terkategorikan memiliki tingkat bunga pinjaman rendah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean tingkat bunga pinjaman = 1,6740%, median tingkat bunga pinjaman = 1,6 % , modus tingkat bunga pinjaman = 2,00%, dan standar deviasi tingkat bunga pinjaman = 0,31786 % (Lampiran 5 hal 135).

f. Pelayanan Pinjaman Kredit

Berdasarkan data tentang pelayanan pinjaman kredit yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 12 diketahui bahwa skor data tertinggi untuk adalah pelayanan pinjaman kredit 96, dan skor data terendah untuk pelayanan pinjaman kredit adalah 24. Dari hasil perhitungan data tentang variabel pelayanan pinjaman kredit dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12 diperoleh nilai mean pelayanan pinjaman kredit = 59,95, median pelayanan pinjaman kredit = 60,00, modus pelayanan

pinjaman kredit = 58, dan standar deviasi pelayanan pinjaman kredit = 7,405 (Lampiran 5 hal 137). Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel pelayanan pinjaman kredit berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160) (Lampiran 6 hal 136):

Tabel 5.8

Kategori dan Interpretasi Pelayanan Pinjaman Kredit

No. Interval Frek.

Frek. Relatif (%) Interpretasi 1. 82,32 1 1 Sangat Baik 2. 71,52 – 82,31 4 4 Baik 3. 64,32– 71,51 18 18 Cukup Baik 4. 57,12– 64,31 42 42 Tidak Baik

5. < 57,12 35 35 Sangat Tidak Baik

Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 1 nasabah atau 1% yang mengkategorikan pelayanan pinjaman kredit sangat baik, 4 nasabah atau 4% yang mengkategorikan pelayanan pinjaman kredit baik, 18 nasabah atau 18% yang mengkategorikan pelayanan pinjaman kredit cukup baik, 42 nasabah atau 42% yang mengkategorikan pelayanan pinjaman kredit tidak baik, dan 35 nasabah atau 35% yang mengkategorikan pelayanan pinjaman kredit sangat rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah mengkategorikan pelayanan pinjaman kredit tidak baik. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean pelayanan pinjaman kredit = 59,95 median pelayanan pinjaman kredit = 60,00, modus pelayanan pinjaman kredit = 58, dan standar deviasi pelayanan pinjaman kredit = 7,405 (Lampiran 5 hal 135).

g. Tingkat Kepuasan Nasabah

Berdasarkan data tentang tingkat kepuasan nasabah yang diolah dengan bantuan SPSS for Windows versi 12 diketahui bahwa skor data tertinggi untuk tingkat kepuasan nasabah adalah 32, dan skor data terendah untuk tingkat kepuasan nasabah adalah 8. Dari hasil perhitungan data tentang variabel tingkat kepuasan nasabah dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12 diperoleh nilai mean tingkat kepuasan nasabah = 21,57, median tingkat kepuasan nasabah = 22,00, modus tingkat kepuasan nasabah = 20, dan standar deviasi tingkat kepuasan nasabah = 2,354 (Lampiran 5 hal 137). Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel motivasi mengajar guru berdasarkan PAP Tipe II (Masidjo, 1995: 157 – 160) (Lampiran 6 hal 136):

Tabel 5.9

Kategori dan Interpretasi Variabel Tingkat Kepuasan Nasabah

No. Interval Frek.

Frek. Relatif (%) Interpretasi 1. 27,44 0 0 Sangat Puas 2. 24,84 – 27,43 11 11 Puas 3. 21,44– 24,83 41 41 Cukup Puas 4. 19,04– 21,43 28 28 Tidak Puas

5. < 19,03 20 20 Sangat Tidak Puas

Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 0 orang nasabah atau 0% yang mengkategorikan tingkat kepuasan sangat puas, 11 orang nasabah atau 11% yang mengkategorikan tingkat kepuasan puas, 41 orang nasabah atau 41% yang mengkategorikan tingkat kepuasan cukup puas, 28 orang nasabah atau 28% yang mengkategorikan tingkat kepuasan tidak puas,

dan 20 orang nasabah atau 20% yang mengkategorikan tingkat kepuasan sangat sangat tidak puas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah mengkategorikan tingkat kepuasan yang terkategorikan cukup puas. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean tingkat kepuasan nasabah = 21,57, median tingkat kepuasan nasabah = 22,00, modus tingkat kepuasan nasabah = 20, dan standar deviasi tingkat kepuasan nasabah = 2,354 (Lampiran 5 hal 135).

Dokumen terkait