• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

B. Analisis Data

1. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi

di kelas dilihat dari faktor internal

Untuk data kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam

mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor internal, skor tertinggi dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah:

Skor tertinggi yang diharapkan 22 X 5 = 110 Skor terendah yang mungkin dicapai 22 x 1 = 22

Penentuan kategori kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor Internal, dilakukan berdasarkan pedoman penilaian acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo, 1995: 157), dapat ditemukan sebagai berikut:

81% X 110 = 89 66% X 110 = 73 56% X 110 = 62 46% X 110 = 51

Table V.4

Kesulitan yang Dihadapi oleh Siswa SMU Kelas 1 dalam Mempelajari Ekonomi di Kelas Dilihat dari Faktor Internal

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 89 – 110 27 50% Sangat Tinggi 73 – 88 23 42,6% Tinggi 62 – 72 4 7,4% Cukup Tinggi 51 - 61 - - Rendah 22 - 50 - - Sangat Rendah Jumlah 54 100%

Sumber: Hasil Olah Data, 2008

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 27 (50%) responden menyatakan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor internal dengan sangat tinggi, 23 (42,6%) responden menyatakan tinggi, 4 (7,4%) menyatakan rendah dan tidak ada responden yang menyatakan sangat rendah.

Dengan mengacu tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar yang dihadapi siswa kelas 1 yang menjadi penyebab terkuat adalah faktor internal.

2. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor Eksternal

Untuk data kesulitan yang dihadapi oleh siswa Smu kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kels dilihat dari faktor ksternal, skor tertinggi dan skor terendah yang mungkin di capai adalah:

Skor tertinggi yang diharapkan 26 X 5 = 130 Skor terendah yang mungkin dicapai 26 X 1 = 26

Penentuan kategori kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihar dari faktor eksternal, dilakukan berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo, 1995: 157), dapat ditentukan sebagai berikut:

81% X 130 = 105 66% X 130 = 86 56% X 130 = 73 46% X 130 = 60

Tabel V. 5

Kesulitan yang Dihadapi oleh Siswa SMU Kelas 1 dalam Mempelajari Ekonomi di Kelas Dilihat dari Faktor Eksternal

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 105 – 130 33 61% Sangat Tinggi 86 – 129 18 33,3% Tinggi 73 – 85 3 5,7% Cukup Tinggi 60 – 72 - - Rendah 26 – 59 - - Sangat Rendah Jumlah 54 100%

Sumber: Hasil Olah Data, 2008

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 33 (61%) responden menyatakan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor eksternal dengan sangat tinggi, 18 (33,3%) responden menyatakan tinggi, 3 (7,3%) responden menyatakan cukup tinggi, tidak ada responden yang menyatakan rendah dan sangat rendah. Dengan mengacu pada table diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dihadapi siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas di lihat dari faktor eksternal sangat tinggi.

3. Tingkat keefektifan solusi siswa dan guru SMU kelas 1 dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran ekonomi

Untuk dapat mengetahui apakah usaha atau solusi yang dilakukan oleh guru dan siswa itu efektif atau tidak efektif dalam mengatasi kesulitan belajar di kelasa, maka dapat kita lihat dari beberapa table di bawah ini:

Tabel V. 6

Tingkat Keefektifan Solusi Siswa dan Guru dalam Menghadapi Kesulitan Belajar di Kelas 1 SMU Dilihat dari Faktor Internal

No. Masalah Solusi Efektivitas 1. Siswa merasa

kurang mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi

Belajar dengan banyak berlatih dan berpengetahuan luas

Tidak, Sebagian besar 65%

2. Siswa mengalami gangguan

penglihatan

Bagi yang bermasalah dengan penglihatan disarankan untuk duduk di bangku depan

Ya, sebagian besar 60%

3. Siswa mengalami gangguan

pendengaran

Dalam mengajar guru menggunakan mike krofon

Tidak, Sebagian kecil 10%

4. Siswa tidak suka dengan guru

Guru bersikap ramah namun tetap berwibawa dan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan siswa

Ya, sebagian besar 90%

5. Siswa jengkel terhadap tanggapan dari guru

Setiap pertanyaan dan pendapat siswa ditanggapi dan diperhatikan dengan baik

Ya, Sebagian besar 80%

Sumber: Hasil Observasi, 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masalah yang timbul dan dilakukan sebuah solusi yang sifatnya historis. Tujuannya untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan mengevaluasi dan memverifikasi serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa depan. Masalah yang timbul misalnya dari siswa yang merasa kecerdasan berpikirnya kurang dapat diatasi dengan banyak berlatih dan memperbanyak pengetahuan, hal ini

merupakan solusi yang tidak efektif karena masih ditemukan beberapa siswa yang malas untuk mengerjakan tugasnya dengan kata lain mentalitas anak tersebutkurang bagus. Solusi dikatakan efektif apabila solusi yang ada sudah dilakukan dan hasilnya dengan solusi tersebut maka kesulitan belajar dapat diatasi. Siswa mengalami masalah dengan penglihatan dan guru menyarankan untuk siswa yang bermasalah dengan penglihatan duduk di bangku depan merupakan solusi yang efektif untuk belajar.Bagi siswa yang bemasalah dengan pendengaran dan dalam mengajar guru menggunakan alat pengeras suara merupakan cara yang kurang efektif karena siswa yang lain akan berbicara sendiri dan membuat suasana kelas menjadi gaduh. Ketidak sukaan siswa terhadap guru dapat disebabkan dari guru sendiri yang bersikap keras atau pemarah, sebaiknya guru bersikap ramah dengan menjalin komunikasi yang baik terhadap siswanya, hal ini merupakan solusi yang efektif. Banyak siswa yang merasa kecewa dengan guru yang menyepelekan pertanyaan dari siswa, maka dari itu guru sendiri harus tanggap dengan pertanyaan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh siswa dan hal ini merupakan cara yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Tabel V. 7

Tingkat Keefektifan Solusi Siswa dan Guru dalam Menghadapi Kesulitan belajar di kelas 1 SMU Dilihat dari Faktor Eksternal

No. Masalah Solusi Efektivitas 1. Siswa tidak suka

dengan metode yang guru gunakan untuk mengajar

Guru mengajar secara sistematis dengan memberikan tekana-tekanan pada hal yang penting dan memberikan beberapa ilustrasi

Ya, sebagian besar 80%

No. Masalah Solusi Efektivitas 2. Buku paket kurang

lengkap

Sekolah menyediakan buku paket yang dapat dipinjamkan bagi semua siswa

Ya, Sebagian kecil 30%

3. Keterbatasan peralatan mengajar

Sekolah memfasilitasi guru dalam keperluan pengajaran

Ya, Sebagian kecil 40%

4. Pengetahuan guru yang kurang akan materi ajar

Guru mempunyai bahan acuan ajar lebih dari satu dan merupakan terbitan terbaru

Ya, Sebagian besar 70%

5. Ketidak cocokan materi yang disampaikan siswa

Guru menyampaikan materi secara kronologis dan bersifat aktual sesuai dengan kebutuhan siswa

Ya, Sebagian besar 90%

6. Tulisan guru yang kurang jelas

Apabila tulisan guru kurang nampak sebiknya mengajar dengan OHP

Ya, Sebagian besar 60%

7. Media yang digunakan sedikit

Guru lebih kreatif lagi untuk memvariasi media pengajaran agar siswa tidak merasa bosan

Ya, Sebagian kecil 30%

8. Hasil belajar siswa Dalam memberikan nilai guru bersikap adil memberikan nilai sesuai kemampuan siswa

Ya, Semua 100% 9. Lingkungan belajar

kurang nyaman

Kebersihan sangat penting untuk mendukung belajar dan berpindah tempat belajar di taman

Tidak, Sebagian kecil 30%

10. Lingkungan sekolah yang nyaman

Sekolah mempunyai satpam untuk penjagaan lingkungan sekitar

Ya, Semua 100% Sumber: Hasil Observasi, 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak faktor yang dapat dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa kelas 1 dalam pembelajaran ekonomi dilihat dari faktor eksternal. Solusi yang dibuat ada yang sudah efektif untuk dapat menyelesaikan masalah, namun ada pula yang belum efektif walaupun kurang sedikit berhasil. Hasil pembentukan nilai dalam

persen saya peroleh dari mewawancarai langsung kepada siswa yang berjumlah 35 anak dan merupakan pendapat anak Untuk dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar ini dilihat dari faktor eksternal yang dapat membantu adalah pihak sekolah dan guru ataupun pihak yang bersangkutan seperti misalnya orang tua. Masalah yang kurang efektif dilakukannya solusi adalah kurangnya buku paket siswa, keterbatasan peralatan dalam mengajar, media yang digunakan sedikit dan lingkungan belajar yang kurang nyaman.

Dokumen terkait