• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMU DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMU DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA SMU DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

Di SMU Mikael Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progaram Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Katarina Tri Wikandari

031324011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

““““

Puji dan Syukur ke sembahkan pada Tuhan Yesus kristus yang senantiasa menjadi

Puji dan Syukur ke sembahkan pada Tuhan Yesus kristus yang senantiasa menjadi

Puji dan Syukur ke sembahkan pada Tuhan Yesus kristus yang senantiasa menjadi

Puji dan Syukur ke sembahkan pada Tuhan Yesus kristus yang senantiasa menjadi

tempat pertolong

tempat pertolong

tempat pertolong

tempat pertolonganku disaat aku merasa putus asa dan sekaligus menjadi sumber

anku disaat aku merasa putus asa dan sekaligus menjadi sumber

anku disaat aku merasa putus asa dan sekaligus menjadi sumber

anku disaat aku merasa putus asa dan sekaligus menjadi sumber

pengharapan”

pengharapan”

pengharapan”

pengharapan”

Kupersembahkan kepada :

Kupersembahkan kepada :

Kupersembahkan kepada :

Kupersembahkan kepada :

1. Bapak T. Giyata

1. Bapak T. Giyata

1. Bapak T. Giyata

1. Bapak T. Giyata

2. Ibu Y. Kasilah

2. Ibu Y. Kasilah

2. Ibu Y. Kasilah

2. Ibu Y. Kasilah

3.

3.

3.

3. Mas Alex & Mbak Desi

Mas Alex & Mbak Desi

Mas Alex & Mbak Desi

Mas Alex & Mbak Desi

4.

4.

4.

4. Mas Sigit & Mbak Erna

Mas Sigit & Mbak Erna

Mas Sigit & Mbak Erna

Mas Sigit & Mbak Erna

5.

5.

5.

5. Mas Mulyono

Mas Mulyono

Mas Mulyono

Mas Mulyono

6.

6.

6.

6. Jonathan Farrel Engwie

Jonathan Farrel Engwie

Jonathan Farrel Engwie

Jonathan Farrel Engwie

Merekalah semua yang menjadi keluarga sekaligus pendukun

Merekalah semua yang menjadi keluarga sekaligus pendukun

Merekalah semua yang menjadi keluarga sekaligus pendukun

Merekalah semua yang menjadi keluarga sekaligus pendukung dan penyemangat

g dan penyemangat

g dan penyemangat

g dan penyemangat

demi terselesaikannya studi ini.

demi terselesaikannya studi ini.

demi terselesaikannya studi ini.

demi terselesaikannya studi ini. Terima kasih atas semua dukungan material dan

Terima kasih atas semua dukungan material dan

Terima kasih atas semua dukungan material dan

Terima kasih atas semua dukungan material dan

spiritual serta do’a yang telah Engkau berikan.

spiritual serta do’a yang telah Engkau berikan.

spiritual serta do’a yang telah Engkau berikan.

spiritual serta do’a yang telah Engkau berikan.

Mazmur 5 : 9 Mazmur 5 : 9Mazmur 5 : 9 Mazmur 5 : 9

‘ Tuhan tuntunlah aku dalam keadilanmu karena seteruku ratakanlah jalan ‘ Tuhan tuntunlah aku dalam keadilanmu karena seteruku ratakanlah jalan ‘ Tuhan tuntunlah aku dalam keadilanmu karena seteruku ratakanlah jalan

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya tulis.

Yogyakarta, 22 Agustus 2008 Penulis

(6)
(7)

vi ABSTRAK

STUDI EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMU DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

Katarina Tri Wikandari 031324011

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor internal; 2) untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor eksternal; dan 3) untuk menganalisis tingkat keefektifan solusi siswa dan guru SMU kelas 1 dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran ekonomi.

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas 1 SMU Mikael Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta dengan sample 56 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis kuesioner.

(8)

vii

ABSTRACT

THE EXPLORATIVE STUDY OF STUDENT’S LEARNINGDIFIKULTIES IN LEARNING ECONOMICS IN SENIOR HIGH SCHOOL

Katarina Tri Wikandari 031324011

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

The aims of this research are to analyze the problems faced by the first grade students of senior high school in learning economics perceived from 1) internal factors; 2) external factors; and 3) to analyze the effective level how the teacher and the students overcome the difficulties of learning economics.

This is an explorative research. The subjects of the research are 56 first grade students of Santo Mikael Senior High School, Warak, Suberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. The data collection was analyzed questionnaire technique.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan limpahan karunianya sehingga skripsi yang berjudul ” STUDI EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMU DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI” Di Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta ini dapat penulis selesaikan. Tujuan penulisan tugas akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh salah satu gelar sarjana Pendidikan Program Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim. M.ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universiats Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Yohanes Harsoyo selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(10)

ix

5. Bapak Drs. P.A.Rubiyanto yang telah menyediakan waktunya untuk membimbing dan saran sampai studi ini selesai.

6. Bapak Y.M. Vianey Mundayen, S.Pd yang telah menyediakan waktunya untuk membimbing dan memberikan saran dan pengarahan selama studi ini. 7. Bapak Indra Darmawan, S.E., M,Si yang telah menyediakan waktunya untuk

membimbing dan saran sampai studi ini selesai.

8. Segenap guru dan siswa SMU Mikael yang telah bersedia meluangkan waktu dan tempat untuk penelitian demi keberhasilan skripsi saya.

9. Bapak T. Giyata dan Ibu Y. Kasilah yang telah mnedukung baik secara material maupun spritual sehingga studi ini dapat selesai.

10.Mas Alex dan Mbak Desi, Mas Sigit dan Mbak Erna terima kasih engkau sebagai kakak sekaligus pendamping dan penyemangat imanku sehingga uaku dapat menyelesaikan skripsiku.

11.Mas Mulyono dan Jonathan Farrel Engwie yang telah mendorongku dan menjadi penyemangatku yang telah berperan sebagai suami dan anak dengan baik.

12.Teman-teman PDU’ 03 yang selalu mmemberikan dukungan dan semangat, Ika, Pipit, Shinta yang dulu menjadi sahabat-sahabatku.

13.Romo Fredi, Mbak Sandi, Urbanus, Rini, Nining yang telah menjadi teman diskusiku.

(11)

x

selalu kompak dan telah lulus duluan dan kini dengan semangat yang engkau berikan semua akhirnya aku dapat menyelesaikan studiku.

15.Pada teman-temanku yang masih berjuang menyelesaikan kuliah Koko (dulu menjadi kakak yang baik), Hendra, Wisnu, Bona, Istadi, Isnani, Asti, Andika Ale, Octa terima kasih karena dulu menjadi teman yang kocak dan selalu memberikan canda tawa dan jangan patah semangat terus berjuang sampai kamu bisa...

16.Terima kasih juga untuk semua yang mengasihi aku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Penulis

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan Pembimbing... ii

Halaman Pengesahan... iii

Halaman Persembahan... iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya... v

Abstrak ... vi

Abstrack ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Belajar dan Ciri-ciri belajar... 5

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa ... 8

C. Hambatan-hambatan dalam Belajar... 15

(13)

xii

E. Belajar yang Efektif... 19

F. Penelitian Terdahulu... 20

G. Kerangka Berfikir... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian... 23

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 23

C. populasi dan Sampel ... 24

D. Objek dan Subjek Penelitian ... 25

E. Pengumpulan Data ... 25

F. Variabel, devinisi Operasional dan Pengukuran ... 26

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 28

H. Teknik Analisis Data... 30

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 33

A. Gambatan Umum SMU Mikael ... 33

B. Gambaran Umum Responden ... 35

BAB V Analisis Data dan Pembahasan... 38

A. Pengujian Instrumen... 38

B. Analisis Data ... 41

C. pembahasan ... 48

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 60

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(15)

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara beberapa alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas. Jadi bisa dikatakan bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang bagaimana memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder dan tersiernya (Reksoprayitno, 2001:1). Penguasaan akan ilmu ekonomi juga dapat membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dalam kehidupannya. Misalnya, (1) bagaimana mengelola keuangan dengan baik, (2) bagaimana menentukan barang yang akan dibeli dengan dana yang dimilikinya, atau permasalahan-permasalahan lainnya.

(16)

semulus apa yang dibayangkan dan telah dituliskan pada rencana pengajaran. Tentu saja ada faktor-faktor yang dapat menghambat dalam proses belajar mengajar, karena proses belajar mengajar melibatkan banyak pihak serta kondisi fisik yang berada disekitarnya Syah (2003) dalam bukunya “Psikologi Belajar” menyebutkan bahwa ada 3 faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam siswa, yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal adalah faktor dari luar siswa, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa. Sedangkan faktor pendekatan belajar adalah

approach to learning, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Sering kali kita jumpai siswa tidak tertarik untuk belajar ekonomi, hal itu disebabkan oleh yang menyampaikan materi atau yang menerima materi. Misalnya saja salah satu faktor yang menyebabkan siswa tidak termotivasi adalah guru sebagai mediator kurang jelas dalam penyampaian materi sehingga sulit dipahami siswanya atau dari media yang digunakan kurang menarik. Bisa jadi dari siswa sendiri yang malas berpikir karena IQ-nya yang rendah. Dalam satu kelas akan tampak hasil belajar yang bervariasi karena rentang kecerdasan siswa tidak selalu sama.

(17)

ekonomi di sekolah, namun merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses proses belajar mengajar disekolah, terutama guru ekonomi. Oleh karena itu, sejak awal perlu diantisipasi atau dilakukan tindakan yang efektif untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam pembelajaran ekonnomi di sekolah. Untuk itu, sangat penting dilakukan sebuah penelitian berkaitan dengan faktor-faktor kesulitan siswa dalam pembelajaran ekonomi di sekolah untuk memberikan gambaran tentang kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam memahami mata pelajaran ekonomi di kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi dikelas dilihat dari faktor internal ?

2. Apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor eksternal ?

(18)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam pembelajaran ekonomi di sekolah.

2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan guru dalam menyampaikan pelajaran ekonomi kepada siswa SMU kelas 1.

3. Untuk menganalisis tingkat keefektifan guru dan siswa SMU kelas 1 dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran ekonomi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru Mata Pelajaran Ekonomi

Sebagai masukan untuk meningkatkan strategi belajar mengajar di kelas. 2. Bagi Siswa

Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar ekonomi di kelas dan menemukan cara penyelesaian yang lebih efektif.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan untuk lebih mengetahui bagaimana kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan guru SMU kelas 1 dalam pembelajaran ekonomi di sekolah. 4. Bagi Mahasiswa FKIP

(19)

5

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Ciri-Ciri Belajar

1. Belajar

(20)

pemahaman, keterampilan, dan sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.

Dari definisi yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang ditimbulkan seseorang dari perubahan tingkah laku diri sendiri.

2. Ciri-Ciri Belajar

Menurut Winkel (2004:59-61) menjelaskan bahwa tidak setiap perubahan yang dialami oleh individu merupakan hasil dari proses belajar dan tidak semua perubahan yang berlangsung disadari oleh individu yang sedang belajar. Menurut Ahmadi (1991:121-123) cirri-ciri belajar siswa yang dialami siswa di sekolah adalah:

a. Perubahan yang disadari maupun yang tidak disadari

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau kebetulan Muhibbi (1997:116). Individu belajar sengaja biasanya akan menyadari perubahan yang terjadi dalam dirinya. Misalnya, kebiasaan bersopan santun dan bertegur sapa.

b. Perubahan belajar bersifat kontinu dan fungsional

(21)

mengalami perubahan dari tidak dapat membuat karya tulis menjadi dapat membuat karya tulis.

c. Perubahan terjadi dikarenakan usaha belajar yang dilakukan

Perubahan dalam proses belajar akan bertambah dan tertuju dalam memperoleh sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Semakin banyak usaha yang dilakukan akan semakin banyak perubahan yang terjadi. Proses belajar tidak terjadi dngan sendirinya, karena usaha individu bukan hanya suatu proses kematangan.

d. Perubahan mencakup seluruh tingkah laku

Siswa yang belajar biasanya akan mengalami perubahan dalam sikap, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang pada akhirnya harus terungkap dalam perbuatan yang membuktikan hasil sudah tercapai. Misalnya, kemampuan siswa dalam berhitung tidak akan hilang begitu saja melainkan tetap dimiliki dan berkembang bila terus digunakan.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan

Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang tercapai dan perubahan itu memiliki dasar. Misalnya, seorang siswa belajar permintaan dan penawaran.

f. Perubahan belajar bersifat mantap

(22)

akan hilang melainkan akan terus dimiliki, bahkan akan berkembang jika digunakan atau dilatih.

Menurut Wiliam Burton (Hamalik, 2003:31) menyebutkan beberapa ciri belajar sebagai berikut:

1) Proses belajar dapat dilakukan melalui ragam pengalaman mata pelajaran yang terpusat dan tertuju pada tujuan tertentu.

2) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan siswa. 3) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa.

4) Proses belajar akan berjalan secara efektif bila pengalaman dan hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan kematangan siswa.

5) Proses belajar dapar berjalan secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksan.

6) Hasil belajar diterima oleh siswa apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

7) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa

(23)

1. Faktor Internal, yaitu faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri. Seperti, kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat dan sebagainya.

2. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang datang dari luar diri anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya.

Arikunto (1991:173) juga menyebutkan bahwa kedua faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hanya saja, pada faktor internal didalamnya terdapat dari faktor biologis dan faktor psikologis, sedangkan dalam faktor eksternal, didalamnya terdapat faktor manusia dan faktor non manusia.

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar terlihat dari beberapa sisi, yaitu:

a. Dari sekolah

1) Interaksi guru dan murid

Guru yang kurang berinteraksi dengan murid dengan baik, menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Sedangkan siswa yang merasa jauh dari guru, akan enggan untuk berpartisipasi aktif dalam belajar. 2) Cara Penyajian

(24)

3) Hubungan antar murid

Guru perlu melihat bahwa didalam kelas terdapat kelompok-kelompok yang bersaing tidak sehat. Kondisi ini menyebabkan tidak lancarnya proses belajar mengajar. Guru harus mampu membina kelas supaya dapat bergotong royong dalam belajar bersama.

4) Standar pelajaran diatas ukuran

Guru dalam menuntun penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan tercapai.

5) Media Pendidikan

Kebutuhan dalam belajar salah satunya adalah alat-alat yang membantu kelancaran belajar siswa dalam kelas. Media belajar sepeti laboratorium, perpustakaan dan media yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran di kelas sangat penting. Hal tersebut dapat memperlancar proses belajar dan meningkatkan motivasi belajar siswa melalui ketertarikannya terhadap media.

6) Kurikulum

(25)

7) Keadaan gedung

Tempat belajar adalah fasilitas yang menentukan dalam proses belajar. Gedung yang nyaman dapat tercermin dari luas ruangan yang sesuai dengan jumlah siswa yang menempati serta kondisi fisik bangunan yang baik.

8) Waktu Sekolah

Pelajaran yang dimulai dari pagi hari merupakan kondisi ideal untuk belajar di sekolah. Siang hari merupakan waktu istirahat, untuk selanjutnya melakukan aktivitas lain di sore hari. Kondisi ini sering kali diabaikan karena keterbatasan tempat dalam belajar di sekolah. Siswa harus bergantian kelas yang lain untuk mendapatkan tempat belajar untuk kelasnya. Akibtnya, kelas tersebut harus dimulai pada siang hari setelah kelas sebelumnya selesai menjalani proses belajar mengajar. 9) Pelaksanaan Disiplin

Disiplin dalam belajar merupakan hal yang penting diterapkan di sekolah karena dapat mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Aoleh sebab itu sanksi terkadang perlu diterapkan untuk mendidik anak supaya bertanggung jawab dan lebih bermotivasi dalam belajar.

10) Metode Belajar

(26)

tidak kesulitan ketika ujian akan segera datang. Cara belajar yang tepat dan istirahat yang cukup, dapat meningkatkan hasil belajar.

11) Tugas Rumah

Waktu belajar adalah di sekolah, dan dirumah adalah waktu yang dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Maka tugas yang terlalu banyak di sekolah dapat membebani siswa di rumah. Oleh sebab itu, sebaiknya tugas rumah tidak banyak untuk dapat membiarkan siswa melakukan kegiatan lain di rumah.

b. Dari Masyarakat 1. Mass media

Berkembangnya media memperbanyak jumlah buku-buku fiksi maupun non fiksi, majalah, program-program televisi yang sering kali isinya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, siswa menjadi enggan belajar karena terlalu asik dengan bacaan atau menonton televisi. Maka bacaan dan tayangan acara anak perlu diawasi dan diseleksi.

2. Tempat bergaul

(27)

3. Kegiatan lain

Kegiatan di luar sekolah yang berlebihan dapat mempengaruhi hasil belajar anak. Oleh seba itu, perlu diawasi agar anak jangan sampai melupakan belajarnya karena terlalu banyak mengikutu kegiatan lain. 4. Cara hidup lingkungan

Lingkungan disekitar tempat tinggal mempengaruhi pertumbuhan anak. Lungkungan yang rajin belajar otomatis akan memberikan pengaruh pada anak untuk rajin belajar. Lingkungan yang buruk akan memberikan pengaruh buruk pula bagi anak.

c. Dari Keluarga 1. Cara mendidik

Pendidikan anak di rumah diperoleh langsung dariorang tua. Jika anak terbiasa dimanjakan, maka setelah anak sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab an takut menghadapi tantangan kesulitan. Jika anak dididik secara keras, anak akan menjadi penakut. Cara mendidik anak di rumah, berpengaruh pada proses belajar siswa di sekolah.

2. Suasana Keluarga

(28)

3. Pengertian Orang Tua

Tekanan dari orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Tekanan dapat berupa dorongan yang berlebihan untuk menjadi juara kelas, maupun tekanan-tekanan lain yang dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar siswa. Orang tua selayaknya memberikan dorongan secukupnya dan pengertian terhadap masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah.

4. Keadaan sosial ekonomi keluarga

Keadan ekonomi keluarga yang minim, seringkali menimbulkan masalah bagi tersedianya sarana belajar bagi anak. Sarana belajar seperti buku pelajaran atau buku dan alat tulis untuk sekolah, tidak terpenuhi dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Selain, itu karena keadaan ekonomi juga sering kali menyebabkan siswa tidak dapat membayar uang sekolah atau biaya sekolah lainnya. Hal tersebut membuat anak tidak percaya diri atau malu terhadap teman-temannya dan guru, akibatnya siswa tidak termotifasi untuk belajar. 5. Latar belakang Kebudayaan

(29)

melakukan aturan yang ditetapkan dan diterapkan di sekolah yang mengharuskan dia berpakaian rapid an datang tepat waktu.

C. Hambatan-Hambatan dalam Belajar

Siswa dalam menjalankan proses belajarnya, tentu saja mengalami beberapa hambatan. Hal tersebut dapat kita lihat melalui beberapa faktor yang mempengaruhi belajar anak seperti dipaparkan diatas. Faktor-faktor tersebut memungkinkan peluang terjadinya hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar yang dilalui oleh siswa dan guru.

Hambatan siswa dalam belajar akan muncul berawal dari siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Siswa akan mengalami kesulitan ketika apa yang dipelajari tidak langsung mudah dipahami dan dimengerti. Maka dengan adanya sesuatu yang menghambat tersebut akan membuat sulit dalam belajar. Hambatan akan muncul dari faktor internal dan eksternal, sedangkan kesulitan itu akibat dari hambatan yaitu sesuatu yang terjadi.

Hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam belajar siswa dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:

(30)

psikis seperti Perhatian, minat, bakat, IQ, konstelasi psikis yang berwujud emosi dan gangguan psikis.

2. Exogen, yaitu hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak. Hambatan ini bisa muncul dari orang tua yang berwujud cara mendidik, hubungan orang tua dengan anaknya, suasana rumah, keadaan sosial-ekonomi, dan latar belakang budaya. Selain itu hambatan juga berasal dari sekolah dan masyarakat.

D. Kesulitan Belajar

Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencari kinerja akademik (academic performance) yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya.

(31)

berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi.

Selain itu, kesulitan siswa juga dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.

1. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior) siswa seperti kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah.

Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu faktor internal siswa dan faktor eksternal siswa.

a. Faktor internal siswa

(32)

b. Faktor eksternal siswa

Faktor eksternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak menukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam, yakni:

1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

2) Lingkungan perkampungan/ masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (per group) yang nakal

3) Lingkungan sekolah, contohnya; kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

2. Bentuk Kesulitan Belajar

(33)

Kesalahan siswa dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya penggunaan kaidah yang kurang tepat, salah hitung, atau interpretasi yang keliru.

E. Belajar yang Efektif

Belajar dalam makna umum adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Selain itu, belajar juga dapat dimaknai sebagai perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Jika kita mengambil makna yang pertama, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah memperoleh kepandaian atau ilmu. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan langkah-langkah atau cara yang efektif.

Saat ini metode pembelajaran telah berkembang dengan pesat. Cara guru menyajikan pelajaran di depan kelas tidak hanya melalui metode ceramah, tetapi dengan metode-metode lain yang dianggap tepat untuk kondisi siswa di kelas. Beberapa metode Pembelajaran yang digunakan oleh guru diantaranya adalah contextual teaching and learning (CTL), quantum learning, CBSA (cara belajar siswa aktif) dan beberapa metode pembelajaran lainnya. Keseluruhan metode yang dikembangkan merupakan inovasi-inovasi yang dilahirkan berdasarkan kebutuhan dalam proses belajar mengajar di sekolah untuk pencapaian tujuan pembelajaran dengan lebih efektif.

(34)

Kebutuhan internal berkaitan dengan kebutuhan dalam diri manusia. Menurut Maslow (1984:65) ada 5 jenjang kebutuhan primer yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan akan kebersamaan dan cinta, kebutuhan akan status dan kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. Sedangkan kebutuhan eksternal meliputi kebutuhan yang berada di luar pribadi manusia yaitu berupa lingkungan fisik dan sarana dalam belajar. Adapun strategi belajar adalah strategi atau cara yang dibutuhkan untuk mengatur waktu seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam strategi belajar adalah cara mengatur waktu belajar, cara mempelajari bahan pelajaran dan cara mempelajari buku pelajaran.

F. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian oleh Arti Sriati

(35)

Jenis, sumber, dan penyebab kesalahan ditentukan dengan analisis kesalahan melalui pedoman analisis dan wawancara. Uji beda rata-rata tingkat kesalahan, dilakukan dengan Friedman, dengan = 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesalahan aspek analisis lebih tinggi daripada tingkat kesalahan aspek komputasi dan pemahaman. Analisis kesalahan menunjukkan adanya kesalahan terjemahan, kesalahan strategi, kesalahan sistematik, dan kesalahan konsep. Kesalahan sistematik, kesalahan terjemahan, dan kesalahan hitung merupakan kesalahan umum. Kesalahan bersumber pada model, bahasa, akar bilangan, dan penekanan guru yang kurang pada aspek analisis. Penyebab kesalahan antara lain: kelemahan pemahaman konsep, kelupaan, keterbatasan latihan, dan penguasaan yang kurang terhadap prasyarat.

G. Kerangka Berpikir

(36)

Hambatan yang muncul dari luar diri siswa atau exogen disebabkan dari: 1) metode seperti ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan sebagainya; 2) Materi seperti kecocokan materi dengan kebutuhan siswa dan mengaitkan secara kronologis dengan lingkungan; 3) media seperti alat peraga,papan tulis dan beberapa artikel yang diambil dari surat kabar sebagai bahan pendukung; 4) sarana dan prasarana seperti kelengkapan buku dan ketersediaan sarana dari pihak sekolah; 5) lingkungan seperti nyaman dan tidak amannya lingkungan tempat belajar; 6) serta penilaian yang diberikan oleh guru apakah bermanfaat bagi siswa atau malah membuat siswa tidak termotivasi dan keadilan dalam penilaian bagi seluruh siswa.

(37)

2

233

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode eksploratif. Menurut Nawawi (1990: 78) metode eksploratif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian yang meluas atau untuk menjadi dasar penelitian yang lebih spesifik. Untuk memberikan bobot yang lebih tinggi pada metode ini, maka fakta-fakta yang ditemukan diberi arti. Fakta atau data yang terkumpul harus diolah dan ditafsirkan. Dengan kata lain, metode ini tidak terbatas sampai pada mengumpulkan data dan menyusun data, namun juga meliputi analisis dan interpretasi mengenai arti data itu.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

(38)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan subjek penelitian (Arikunto, 1983:102). Sedangkan menurut Nawawi (1990: 85) populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes dan peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa-siswi SMU Mikael kelas satu yang terbagi menjadi dua kelas.

2. Sampel

Penelitian ini bersifat penelitian sample karena hanya sebagian dari subjek penelitian dianggap mewakili keseluruhan. Sampel menurut Arikunto (1983: 104) adalah sebagai atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah semua siswa kelas satu yang berjumlah 56 siswa dari keseluruhan kelas 1.

3. Teknik Pengambilan Sampel

(39)

D. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi pada pokok bahasan permintaan dan penawaran serta tata cara mengatasi kesulitan dalam pembelajaran ekonomi. Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa. Untuk mengetahui kesulitan yang muncul dalam pembelajaran ekonomi dapat dilihat dari hasil belajar siswa dan penyampaian materi oleh guru dalam pembelajaran ekonomi.

E. Pengumpulan Data

(40)

Pengumpulan data primer melalui kuisioner dilakukan dengan berinteraksi langsung dengan subjek atau objek penelitian yaitu melalui kunjungan langsung ke tempat penelitian.

Wawancara terhadap siswa dilakukan untuk menentukan sumber dan penyebab yang belum diperoleh dalam analisis. Wawancara juga dilakukan terhadap guru untuk mempertegas dan menambah informasi dari siswa.

Adapun data primer dan data sekunder yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah:

Tabel III. 1

Rincian data Primer dan Sekunder

Jenis Data Rincian Data

1. Data Primer 1. Data tentang kesulitan siswa dalam belajar ekonomi di kelas.

2. Data Sekunder 1. Data dengan identitas diri dan hasil belajar siswa.

F. Variabel, Definisi Operasional dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

(41)

kesulitan siswa dalam pembelajaran ekonomi, cara mengatasi kesulitan siswa dalam menghadapi dalam pembelajaran ekonomi. Kesulitan siswa ini dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal.Faktor Internal meliputi: fisik, kecerdasan dan psikologis yang ada dari dalam diri siswa.sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya kesulitan belajar dari luar diri siswa, yaitu metode, materi, media, sarana dan prasarana, lingkungan, dan penilaian dari guru.

2. Definisi Operasional dan Pengukuran

Kesulitan yang dihadapi siswa dan guru dalam pembelajaran ekonomi dilihat dari faktor internal maupun eksternal adalah suatu masalah yang dianggap menghambat proses belajar ekonomi yang berasal dari dalam diri siswa maupun guru dan yang berasal dari luar diri siswa. Maka untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa dapat diukur dan dilihat dari hasil belajar siswa, sarana yang digunakan guru, metode yang digunakan dan materi yang sesuai dengan kurikulum.

(42)

Tabel III. 2

Kisi-kisi Item Pertanyaan Untuk Memperoleh Data Mengenai Studi Eksplorasi Kesulitan belajar Siswa SMU dalam Pembelajaran Ekonomi

No. Item Variabel Indikator

Positif Negatif Total a. Internal a. Fisik

b. Kecerdasan c. Psikoligis 1,2 5,6,7,9 11,12,13, 19,20,21,22 3,4 8,10 14,16,18 15,17 31

b. Eksternal a. Metode b. Materi c. Media d. Sarana dan Prasarana e. Lingkungan f. Penilaian 23,25,26 29,30,31 32,33 35,37,38, 39,40,41,43 44,46 48,49 24,27,28 - 34 36 45,47 50 19

Jumlah 50

G. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, maka untuk mengukur kevalidan dan keadaannya dilakukan terlebih dahulu. Adapun alat pengujian tersebut meliputi:

1. Validitas

(43)

terkumpul tidak menyimpangdari gambaran tentang variabel yang dimaksudkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total. Rumus korelasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2002: 146). Adapun rumus korelasinya sebagai berikut:

(

)(

)

{

(

)

}

(

)

− = 2 2 2 2 Y Y N X X N y x xy N rxy keterangan :

rxy = koefisien korelasi x dan y

xy = jumlah perkalian skor dengan skor kuadrat y = jumlah skor-skor atau butir

x = jumlah skor-skor y atau skor total n = jumlah responden atau sampel

(44)

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Dikatakan dapat dipercaya apabila ukuran yang diperoleh merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang ingin diukur. Untuk menghitung reliabilitas kuesioner, dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha Cronbach dengan taraf signifikasi 5%, yaitu sebagai berikut:

= 2 i 2 i i S S -1 1) -(k k r Keterangan : i

r = reliabilitas instrumen k = mean kudrat antara subjek

2

1

S = mean kuadrat kesalahan

S12 = varian total

ri> rtabel = Reliabel/ handal ri< rtabel = Tidak reliabel/ gugur

H. Teknik Analisis Data

(45)

diperlukan bersifat tertutup dan sudah dipersiapkan sebelumnya. Untuk memperoleh data mengenai faktor kesulitan belajar ekonomi kelas 1, maka disusun alternative-alternatif jawaban dari item-item pertanyan dari kuesioner dengan menggunakan skala pengukuran dari model Likert, yaitu:

Untuk pertanyaan positif jawaban tersebut diberi skor: Jawaban/Tanggapan Skor Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

Untuk pertanyaan negative jawaban tersebut diberi skor: Jawaban/Tanggapan Skor Sangat Setuju 1

Setuju 2

Ragu-ragu 3 Tidak setuju 4 Sangat Tidak setuju 5

(46)

Tabel III. 3

Kategori Tingkat Kesulitan Belajar Siswa SMU

Tingkat kesulitan belajar siswa SMU Kategori 81% - 100% Sangat Tinggi

(47)

3

333

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum SMU Mikael

Dalam penelitian ini penulis mengambilokasi penelitian di SMU MIKAEL yang letaknya di Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.Lokasi sekolah ini di dalam lingkup desa Warak yang letaknya tidak jauh dari jalan raya Yogyakarta-Magelang. SMU MIKAEL merupakan sekolah yang mayoritas kristiani,tetapi tidak menutup bagi non kristiani yang ingin bersekolah di SMU itu. Bangunan SMU ini berdampingan dengan asrama siswa yang berasal dari luar daerah dan dibawah naungan para suster SND.

1. Visi

SMU MIKAEL mempunyai sebuah visi yaitu tangguh dalam kepribadian, unggul dalam kecerdasan serta mampu berkompetisi berdasarkan iman Kristiani dan kasih persaudaraan.

2. Misi

Dari visi yang dipaparkan diatas,sekolah ini mempunyai sebuah misi yang terurai dan terbagi sebagai berikut:

a. Mengembangkan nilai-nilai budi pekerti luhur

(48)

d. Menumbuhkan penghayatan nilai-nilai Kristiani

e. Menghidupkan dan mengembangkan sekolah sebagai komunitas iman yang mencerminkan tata kehidupan bersama yang semakin bersaudara, adil dan bermartabat.

Misi yang dibuat diatas menyangkut hal tentang pengembangan pengembangan diri siswa, cara pelaksanaan belajar dan bimbingan kepda siswa sehingga siswa dapat lebih optimal dalam berkompetensi.

3. Tujuan Sekolah Dalam Waktu 3 Tahun dari awal siswa masuk ke SMU sampai lulus dari kelas 3

SMU Mikael ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi sebagai berikut, demi untuk memajukan mutu dan kualitas siswa yang ada di dalamnya:

a. Siswa mampu memiliki kedisiplinan tinggi b. Siswa memiliki perilaku hidup sehat c. Nilai rata-rata ujian siswa meningkat

d. Prosentase siswa yang masuk Perguruan Tinggi meningkat

e. Sekolah memiliki Tim Bola Basket yang mampu menjadi finalis tingkat Kabupaten

f. Sekolah memiliki kelompok teater yang mampu tampil pada acara tingkat Propinsi

(49)

h. Sekolah memiliki kebiasaan hidup dengan mendasarkan iman Kristiani i. Siswa mampu menumbuhkembangkan hal-hal yang bernilai bagi

sesamanya dan lingkungannya.

B. Gambaran Umum Responden

Sekolah SMU Mikael merupakan sekolah yang umum, siswa yang sekolah di SMU ini berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk tempat tinggalnya sendiri yang dari dalam daerah bisa di rumah masing-masing, tetapi yang dari luar kota mereka dapat tinggal di asrama yang letaknya di samping sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat tabel di bawah ini:

Tabel IV.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 28 51,85 % 2. Perempuan 26 48,15 % Jumlah 54 100 % Sumber: Hasil Olah Data, 2008

(50)

Tabel IV. 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Umur Siswa Jumlah Persentase

1. 15 tahun 19 35,19 % 2. 16 tahun 25 46,30 % 3. 17 tahun 7 12,95 % 4. 18 tahun 3 5,56 %

Jumlah Siswa 54 100 % Sumber: Hasil Olah Data, 2008

(51)

Tabel IV. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

No. Tempat Tinggal Jumlah Persentase

1. Asrama 24 siswa 44,44 % 2. Luar Asrama 30 siswa 55,56 % Jumlah 54 siswa 100 % Sumber: Hasil Olah Data, 2008

(52)

3

388

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini, telah dibagikan kuesioner kepada 54 responden di SMU Mikael. Dari 54 kuesioner yang dibagikan semuanya kembali, artinya responrate

dari responden adalah 100%. Dari kuesioner tersebut dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner.

1. Pengujian Validitas

Syarat suatu instrument penelitian adalah harus mampu mengukur apa yang diinginkan, sehingga dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (validitas), dan taraf sampai dimana suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (reliabilitas)

Dalam melakukan analisis statistic digunakan bantuan computer program SPSS (Statistical Program for Social Science) vesi 15.0 for windows. Untuk mengukur tingkat validitas, digunakan rumus korelasi Product Moment. Dari hasil perhitungan = 0.05 diperoleh rtabel sebesar 0,266. dalam

menentukan setiap butir instrument valid atau tidak valid, maka dibandingkan antara rtabel dengan rhitung, apabila rtabel > rhitung maka butir instrument

dinyatakan tidak valid dan sebaliknya apabila rtabel < rhitung maka butir

(53)

menunjukkan bahwa 50 butir soal, 48 butir soal dinyatakan valid dan 2 butir soal dinyatakan tidak valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini berdasarkan variabel kesulitan belajar siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas adalah sebagai berikut:

Tabel V.1

Validitas Variabel kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor Internal

Nomor Butir rtabel rhitung Kesimpulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,266 0,337 0,322 0,302 0,321 0,288 0,342 0,319 0,384 0,392 0,841 0,941 0,298 0,375 0,865 0,282 0,789 0,841 0,519 0,383 0,850 0,358 0,309 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Hasil Olah Data, 2008

Dari hasil pengujian validitas pada table di atas diperoleh nilai rtabel <

(54)

Hasil uji validitas variabel kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor eksternal adalah sebagai berikut:

Tabel V. 2

Validitas Variabel Kesulitan yang Dihadapi Siswa SMU Kelas 1 dalam Mempelajari Ekonomi di Kelas Dilihat dari Faktor Eksternal

Nomor butir rtabel rhitung kesimpulan

(55)

Dari hasil pengujian validitas pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 26 butir soal dinyatakan valid karena nilai rtabel < rhitung dan 2 butir soal

dinyatakan tidak valid karena rtabel > rhitung. Oleh sebab itu, 2 butir soal yang

tidak valid dihilangkan. 2. Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui taraf kepercayaan dari suatu instrument. Pengukuran terhadap reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:

Tabel V. 3 Reliabilitas Instrumen

Variabel rtabel Kesimpulan

Kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor Internal

0,266 0,874 Reliabel

Kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor Eksternal

0,266 0,898 Reliabel

B. Analisis Data

1. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi

di kelas dilihat dari faktor internal

Untuk data kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam

(56)

Skor tertinggi yang diharapkan 22 X 5 = 110 Skor terendah yang mungkin dicapai 22 x 1 = 22

Penentuan kategori kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor Internal, dilakukan berdasarkan pedoman penilaian acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo, 1995: 157), dapat ditemukan sebagai berikut:

81% X 110 = 89 66% X 110 = 73 56% X 110 = 62 46% X 110 = 51

Table V.4

Kesulitan yang Dihadapi oleh Siswa SMU Kelas 1 dalam Mempelajari Ekonomi di Kelas Dilihat dari Faktor Internal

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 89 – 110 27 50% Sangat Tinggi 73 – 88 23 42,6% Tinggi 62 – 72 4 7,4% Cukup Tinggi 51 - 61 - - Rendah 22 - 50 - - Sangat Rendah Jumlah 54 100%

Sumber: Hasil Olah Data, 2008

(57)

Dengan mengacu tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar yang dihadapi siswa kelas 1 yang menjadi penyebab terkuat adalah faktor internal.

2. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor Eksternal

Untuk data kesulitan yang dihadapi oleh siswa Smu kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kels dilihat dari faktor ksternal, skor tertinggi dan skor terendah yang mungkin di capai adalah:

Skor tertinggi yang diharapkan 26 X 5 = 130 Skor terendah yang mungkin dicapai 26 X 1 = 26

Penentuan kategori kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihar dari faktor eksternal, dilakukan berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Masidjo, 1995: 157), dapat ditentukan sebagai berikut:

(58)

Tabel V. 5

Kesulitan yang Dihadapi oleh Siswa SMU Kelas 1 dalam Mempelajari Ekonomi di Kelas Dilihat dari Faktor Eksternal

Interval Frekuensi Persentase Kriteria 105 – 130 33 61% Sangat Tinggi

86 – 129 18 33,3% Tinggi 73 – 85 3 5,7% Cukup Tinggi 60 – 72 - - Rendah 26 – 59 - - Sangat Rendah Jumlah 54 100%

Sumber: Hasil Olah Data, 2008

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 33 (61%) responden menyatakan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor eksternal dengan sangat tinggi, 18 (33,3%) responden menyatakan tinggi, 3 (7,3%) responden menyatakan cukup tinggi, tidak ada responden yang menyatakan rendah dan sangat rendah. Dengan mengacu pada table diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dihadapi siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas di lihat dari faktor eksternal sangat tinggi.

3. Tingkat keefektifan solusi siswa dan guru SMU kelas 1 dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran ekonomi

(59)

Tabel V. 6

Tingkat Keefektifan Solusi Siswa dan Guru dalam Menghadapi Kesulitan Belajar di Kelas 1 SMU Dilihat dari Faktor Internal

No. Masalah Solusi Efektivitas 1. Siswa merasa

kurang mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi

Belajar dengan banyak berlatih dan berpengetahuan luas

Tidak, Sebagian besar 65%

2. Siswa mengalami gangguan

penglihatan

Bagi yang bermasalah dengan penglihatan disarankan untuk duduk di bangku depan

Ya, sebagian besar 60%

3. Siswa mengalami gangguan

pendengaran

Dalam mengajar guru menggunakan mike krofon

Tidak, Sebagian kecil 10%

4. Siswa tidak suka dengan guru

Guru bersikap ramah namun tetap berwibawa dan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan siswa

Ya, sebagian besar 90%

5. Siswa jengkel terhadap tanggapan dari guru

Setiap pertanyaan dan pendapat siswa ditanggapi dan diperhatikan dengan baik

Ya, Sebagian besar 80%

Sumber: Hasil Observasi, 2008

(60)

merupakan solusi yang tidak efektif karena masih ditemukan beberapa siswa yang malas untuk mengerjakan tugasnya dengan kata lain mentalitas anak tersebutkurang bagus. Solusi dikatakan efektif apabila solusi yang ada sudah dilakukan dan hasilnya dengan solusi tersebut maka kesulitan belajar dapat diatasi. Siswa mengalami masalah dengan penglihatan dan guru menyarankan untuk siswa yang bermasalah dengan penglihatan duduk di bangku depan merupakan solusi yang efektif untuk belajar.Bagi siswa yang bemasalah dengan pendengaran dan dalam mengajar guru menggunakan alat pengeras suara merupakan cara yang kurang efektif karena siswa yang lain akan berbicara sendiri dan membuat suasana kelas menjadi gaduh. Ketidak sukaan siswa terhadap guru dapat disebabkan dari guru sendiri yang bersikap keras atau pemarah, sebaiknya guru bersikap ramah dengan menjalin komunikasi yang baik terhadap siswanya, hal ini merupakan solusi yang efektif. Banyak siswa yang merasa kecewa dengan guru yang menyepelekan pertanyaan dari siswa, maka dari itu guru sendiri harus tanggap dengan pertanyaan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh siswa dan hal ini merupakan cara yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Tabel V. 7

Tingkat Keefektifan Solusi Siswa dan Guru dalam Menghadapi Kesulitan belajar di kelas 1 SMU Dilihat dari Faktor Eksternal

No. Masalah Solusi Efektivitas 1. Siswa tidak suka

dengan metode yang guru gunakan untuk mengajar

Guru mengajar secara sistematis dengan memberikan tekana-tekanan pada hal yang penting dan memberikan beberapa ilustrasi

(61)

No. Masalah Solusi Efektivitas 2. Buku paket kurang

lengkap

Sekolah menyediakan buku paket yang dapat dipinjamkan bagi semua siswa

Ya, Sebagian kecil 30%

3. Keterbatasan peralatan mengajar

Sekolah memfasilitasi guru dalam keperluan pengajaran

Ya, Sebagian kecil 40%

4. Pengetahuan guru yang kurang akan materi ajar

Guru mempunyai bahan acuan ajar lebih dari satu dan merupakan terbitan terbaru

Ya, Sebagian besar 70%

5. Ketidak cocokan materi yang disampaikan siswa

Guru menyampaikan materi secara kronologis dan bersifat aktual sesuai dengan kebutuhan siswa

Ya, Sebagian besar 90%

6. Tulisan guru yang kurang jelas

Apabila tulisan guru kurang nampak sebiknya mengajar dengan OHP

Ya, Sebagian besar 60%

7. Media yang digunakan sedikit

Guru lebih kreatif lagi untuk memvariasi media pengajaran agar siswa tidak merasa bosan

Ya, Sebagian kecil 30%

8. Hasil belajar siswa Dalam memberikan nilai guru bersikap adil memberikan nilai sesuai kemampuan siswa

Ya, Semua 100% 9. Lingkungan belajar

kurang nyaman

Kebersihan sangat penting untuk mendukung belajar dan berpindah tempat belajar di taman

Tidak, Sebagian kecil 30%

10. Lingkungan sekolah yang nyaman

Sekolah mempunyai satpam untuk penjagaan lingkungan sekitar

Ya, Semua 100% Sumber: Hasil Observasi, 2008

(62)

persen saya peroleh dari mewawancarai langsung kepada siswa yang berjumlah 35 anak dan merupakan pendapat anak Untuk dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar ini dilihat dari faktor eksternal yang dapat membantu adalah pihak sekolah dan guru ataupun pihak yang bersangkutan seperti misalnya orang tua. Masalah yang kurang efektif dilakukannya solusi adalah kurangnya buku paket siswa, keterbatasan peralatan dalam mengajar, media yang digunakan sedikit dan lingkungan belajar yang kurang nyaman.

C. Pembahasan

1. Kesulitan yang Dihadapi oleh Siswa SMU Kelas 1 dalam Mempelajari Ekonomi di Kelas dilihat dari Faktor Internal

(63)

yang mengalami kecerdasan dirinya kurang ada 20 anak berdasarkan ulangan harian. Dilihat dari kecerdasannya, murid merasa tidak memiliki kecerdasan yang cukup tinggi. Maka dari itu, dengan kecerdasan yang pas-pasan akan menyebabkan siswa kurang dalam pemahaman suatu materi yang guru sampaikan. Hal ini berkaitan dengan siswa dalam bentuk kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal. Kalau begitu sebaiknya guru memahami situasi setiap siswa dengan mengajar secara sistematis sesuai dengan kemampuan siswa, agar siswa dapat paham dengan apa yang disampaikan dan memperbanyak latihan untuk meningkatkan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa.

(64)

adanya kejadian tersebut maka sebaiknya guru menyarankan bagi yang bermasalah dengan penglihatan siswa dianjurkan untuk duduk di bangku depan. Untuk dapat memperjelas pembahasan materi dengan alat peraga sebaiknya dalam proses pembelajaran posisi duduk sedikit dirubah agar semua siswa dapat melihat dengan jelas dengan peraga yang guru gunakan. Gangguan pendengaran dapat menyebabkan siswa kurang jelas mendengar setiap kata yang guru sampaikan. Hal ini akan berakibat siswa terhambat dalam mengikuti pembelajaran di kelas karena apabila tidak jelas mereka akan selalu bertanya kepada siswa lain dan hal tersebut akan mengganggu siswa lainnya. Maka dari itu sebaiknya guru lebih jelas dengan suara yang keras dan tidak tergesa-gesa agar dapat terdengar oleh siswa dalam satu ruangan. Dalam proses pembelajaran baik juga dilakukan pengaturan jarak pandang siswa dengan papan tulis di depan kelas atau dengan pengaturan penerangan ruangan, agar dapat memperjelas penglihatan.

(65)

Siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar, apalagi kalau sudah mendapat materi belajar yang dianggap sulit seperti menghitung dan menggambarkannya pada grafik. Guru tidak memperhatikan pertannyaan dari siswa hal ini membuat mereka merasa bosan dan berkelanjutan menjadi kebencian sehingga siswa dapat bersikap acuh tak acuh. Banyak kejadian siswa merasa putus asa dengan hasil yang didapat sehingga membuat timbul kebencian terhadap guru. Siswa merasa kesulitan dalam belajar berawal dari kekurang jelasan antara perintah yang diberikan dengan cara penyelesaian soal. Pokok bahasan yang banyak dikeluhkan oleh siswa misalnya penawaran dan permintaan, mereka kesulitan dengan cara penghitungan dan penggambarannya pada grafik.

(66)

bersikap sabar. Guru tidak harus bersifat pemarah agar disegani siswa melainkan dapat berkomunikasi dengan baik kepada siswa, membantu dalam kesulitan belajar dan memotivasi untuk lebih meningkatkan prestasinya.

2. Kesulitan yang Dihadapi oleh Siswa SMU Kelas 1 dalam Mempelajari Ekonomi di Kelas Dilihat dari Faktor Eksternal

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa 33 siswa (61%) terdapat kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor eksternal. Tetapi masih ada siswa yang belum merasakan kesulitan belajar ekonomi yang bersumber dari faktor eksternal, hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan 3 (5,7%) siswa menyatakan kesulitan belajar yang dihadapi cukup tinggi. Pada umumnya kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas bersumber dari faktor eksternal.

(67)

yang digunakan, maka akan membuat siswa sulit berkembang. Sebaiknya guru mengajar secara sistematis dan memberikan tekanan-tekanan pada materi yang sangat penting dan pada saat menjelaskan memberikan ilustrasi-ilustrasi yang sifatnya membangun.

(68)

beberapa kegiatan diatas diharapkan dapat membuat siswa lebih bertambah pengetahuan, tidak bosan dan dapat mengikuti perkembangan jaman.

Faktor eksternal yang ketiga dalam siswa mengalami kesulitan belajar adalah materi. Siswa yang merasa terganggu dengan materi sebagai sumber kesulitan belajar ada 22 anak. Dalam materi ini dapat dilihat dari cara penyampaian yang dilakukan oleh guru dan kecocokan materi dengan kurikulum. Cara guru menyampaikan materi hanya monoton dan mengacu pada buku saja akan mengakibatkan kejenuhan dan siswa merasa ketinggalan kemajuan jaman. Sebaiknya guru memberikan materi sesuai dengan kebutuhan siswa. Materi yang disampaikan disajikan secara kronologis. Selanjutnya dalam menyampaikan materi di masukkan hal yang bersifat aktual dan mengaitkan dengan lingkungan sekitar atau pengalaman yang pernah dialami oleh siswa sendiri. Jadi materi tersebut akan lebih mudah dipahami oleh siswa dan mudah di ingat.

(69)

gunakan. Media pembelajaran dengan power point akan membuat sensasi baru bagi siswa apalagi dengan menampilkan gambar-gambar yang menarik. Hal ini akan berakibat siswa senang belajar, tidak bosan dan selalu ada rasa ingin tahu. Catatan dari gurud di papan tulis sebaiknya tidak terlalu kecil agar siswa yang duduk di belakang sendiri dapat membacanya.

(70)

Sumber kesulitan belajar yang terakhir dilihat dari faktor eksternal adalah lingkungan. Siswa yang merasa terganggu dengan keadaan lingkungan belajar ada 4 anak. Faktor lingkungan terdiri dari letak sekolah, kondisi kelas dan suasana kelas. Lingkungan sekolah yang strategis dan jauh dari keramaian akan membuat siswa merasa nyaman dan aman dalam belajar. Kenyamanan belajar dapat dilihat dari suasana dan kondisi kelas yang tenang. Kondisi kelas yang tidak nyaman mungkin dapat disebabkan dari kelas yang kotor atau pengaturan tempat duduk yang kurang rapi. Hal ini akan berakibat siswa mengalami ketidak nyamanan dan bosan belajar di kelas. Dengan adanya kebosanan belajar di dalam kelas sebaiknya sesekali guru mengajak para siswa untuk belajar di luar kelas seperti di taman. Selain itu sekolah menyediakan fasilitas seperti tempat pemarkiran kendaraan bermotor dengan penjagaan satpam, maka siswa akan merasa aman dan nyaman dengan barang bawaannya dan di sekolah pikiran hanya terfokus pada belajar.

3. Tingkat keefektifan Solusi Siswa dan Guru SMU Kelas 1 dalam Menghadapi Kesulitan-kasulitan yang Dihadapi dalam Proses Pembelajaran Ekonomi

(71)

timbul bersumber dari faktor internal dan eksternal. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut tentu solusi yang dibuat ada yang tepat sasaran dan ada yang belum atau dapat dikatakan efektif dan tidak efektif.

Masalah yang timbul dari faktor internal misalnya siswa tidak suka dengan metode yang guru gunakan untuk mengajar. Lalu dari guru membuat solusi dengan guru mengajar secara sistematis dengan memberikan tekanan-tekanan pada hal yang penting dan memberikan beberapa ilustrasi. Hal ini dapat dikatakan tidak efektif karena belum sepenuhnya usaha tersebut berhasil.Masalah yang ke dua adalah siswa mengalami gangguan pendengaran, solusi yang ada adalah dalam mengajar guru menggunakan mike. Solusi ini dirasa kurang efektif karena dengan menggunakan mike siswa akan banyak yang ramai dengan sendirinya.

(72)

dibuat dengan guru mempunyai bahan acuan ajar lebih dari satu dan merupakan edisi terbaru. Solusi tersebut efektif karena guru sudah mempunyai buku pegangan untuk mengajar ada tiga sumber dan merupakan terbitan terbaru, serta guru dapat mengaitkan materi dengan keadaan perekonomian yang sekarang. Permasalahan yang ke tiga misalnya ketidak cocokan materi yang disampaikan siswa, lalu solusi yang dibuat guru menyampaikan materi secara kronologis dan bersifat aktual sesuai dengan kebutuhan siswa. Solusi tersebut efektif karena dalam mengajar, materi yang disampaikan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa. Permasalahan yang ke empat misalnya tulisan guru yang kurang jelas, hal ini dapat diatasi dengan penggunaan media OHP agar dapat memperjelas tulisan. Solusi ini efektif karena guru sudah melakukan dan hasilnya siswa dapat mengikuti pelajaran dengan lancar. Permasalahan yang ke lima adalah hasil belajar siswa, masalah ini sudah dapat diatasi dengan guru bersikap adil dalam memberikan nilai kepada siswa sesuai kecerdasan yang dimiliki dan solusi ini merupakan cara yang efektif. Permasalahan yang ke enam adalah lingkungan sekolah yang kurang aman, solusi yang dibuat adalah sekolah sudah menyediakan sarana penjagaan dengan di awasi oleh satpam dan cara ini merupakan solusi yang efektif.

(73)
(74)

6

600

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMU kelas 1 dalam mempelajari ekonomi di kelas dilihat dari faktor internal sangat tinggi ( 50%). Kesulitan ini bersumber dari dalam diri siswa sendiri seperti faktor kecerdasan dengan ditemukannya 20 anak yang merasa kecerdasannya kurang, lalu yang kedua adalah faktor fisik dengan ditemukannya 10 anak masih mengalami kesulitan belajar akibat gangguan fisik, dan yang ketiga adalah faktor psikologis dengan ditemukannya 8 anak yang sikap dan emosinya tidak stabil. Kesulitan dari diri siswa ini dapat diatasi oleh siswa yang bersangkutan dengan dibantu oleh orang lain. Untuk membuat keberhasilannya siswa sendiri harus mau dan banyak berlatih untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.

(75)

dilakukan guru membuat siswa merasa terganggu dalam belajar dengan diperolehnya 22 anak yang mengalami kesulitan belajar. Media dalam pengajaran yang kurang memadai menjadi sumber dari kesulitan belajar dengan adanya 10 anak yang berpendapat demikian. Siswa yang menganggap penilaian dari guru yang menjadi kesulitan belajar ada 5 anak dan yang menganggap lingkungan menjadi sumber kesulitan belajar tidak ada. Kesulitan dari faktor eksternal ini dapat diatasi dengan dukungan dari sekolah dan pihak luar juga dapat berperan. Untuk itu sekolah dan pihak guru sangat diharapkan dukungan dan usahanya untuk membuat anak didik menjadi berkualitas tinggi.

3. Solusi yang dilakukan oleh siswa dan guru SMU kelas 1 dalam menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran ekonomi belum semuanya efektif, karena msih ada beberapa solusi yang belum berhasil dilakukan untuk mengatasi masalah kesulitan belajar. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di SMU Mikael masih ada masalah dalam mengatasi kesulitan belajar dengan adanya bukti bahwa usaha-usaha yang dilakukan siswa, guru dan sekolah belum semuanya tercapai.

(76)

dengan usaha dari siswa dan dukungan pihak lain agar tidak ada lagi kesulitan belajar.

Masalah yang belum dapat diatasi dengan solusi yang dibuat dari faktor eksternal adalah buku paket yang kurang lengkap, keterbatasan peralatan mengajar, media yang digunakan sedikit dan lingkungan belajar yang kurang nyaman. Dari beberapa masalah tersebut agar solusi yang dilakukan dapat efektif dalam usaha mengatasi masalah kesulitan belajar, maka dilakukan kerjasama yang bersamaan antara sisw, guru, sekolah maupun dari pihak orang tua saling mendukung. Keberhasilan belajar siswa dengan prestasi yang tinggi dapat dilihat dari tidak adanya kesulitan siswa dalam belajar.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian ini, akan dikemukakan beberapa saran yang dapat diperhatikan oleh siswa, guru dan pihak-pihak yang berminat terhadap masalah ini:

1. Bagi Sekolah

(77)

b. Untuk memudahkan guru dalam mengajar dan mempraktekkan materi ajar harus dilengkapi sarana yang lengkap. Dari penelitian ini masih ditemukan beberapa kelas yang belum lengkap dengan papan tulis bergarisuntuk menggambar grafik, dalam hal ini kami menyarankan agar sekolah menyediakan papan tulisbergaris di setiap kelas agar pada saat praktek menggambar grafikwaktu tidak terbuang hanya untuk menggaris papan tulis. Sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas yang lengkap seperti

laptop, soft ware, atau viewer untuk sarana pembelajaran, di samping memudahkan dalam belajar siswa juga tidak merasa bosan belajar.

c. Dari penelitian masih ditemukan tempat belajar atau kondisi kelas yang kurang bersih dan pengaturan tempat duduk yang kurang rapi yang membuat siswa tidak nyaman untuk belajar, dalam hal ini sebaiknya sekolah mempekerjakan karyawan yang bertugas khusus dalam kebersihan dan kerapian agar siswa tidak merasa terganggu dan terfokus dalam belajar. Dalam belajar agar siswa tidak jenuh kalau perlu siswa diajak belajar di luar kelas misalnya di taman dan di sesuaikan dengan tema yang ada.

2. Bagi Guru

(78)

dan berfikir. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian tugas mencari artikel dan di definisikan sesuai isi artikel tersebut. Bisa juga pembelajaran dibuat dengan model yang lain seperti drama, presentasi permainan atau yang lain. Selain itu guru juga perlu diadakan kegiatan penataran dalam hal mengatasi kesulitan belajar siswa di sekolah.

b. Usaha guru yang sudah berhasil dilakukan untuk mengatasi masalah sebaiknya tetap dilanjutkan agar lebih tampak lagi siswa dalam belajar. Misalnya dengan guru berpengetahuan luas, terampil dalam menggunakan media lebih dapat lagi ditingkatkan.

c. Dari penelitian kami juga dapat melihat kejujuran dan keadilan guru dalam memberikan nilai kepada siswa sesuai kecerdasan yang dimiliki siswa. Dalam hal ini kami berharap agar sistem penilaian yang adil seperti itu tetap di pertahankan agar kualitas siswa dan sekolah dapat terlihat dari hasil belajar.

3. Bagi Siswa

(79)

dimohon dengan kesadarannya bertanya pada guru yang bersangkutan atau dengan teman yang sudah paham.

b. Bagi siswa yang merasa dirinya terganggu dengan penglihatan dan pendengaran yang akan membuat terhambat proses belajar, kami menyarankan agar siswa yang bermasalah dengan keadaan fisik dapat sadar diri dan menempatkan diri untuk mencari tempat duduk yang nyaman untuk belajar agar proses pembelajaran

Gambar

Tabel III. 1
Tabel III. 2
Tabel III. 3
Tabel IV.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

para dosen yang ingin dihormati oleh mahasiswanya, jangan tinggalkan sholat malam. para pemimpin yang ingin dipatuhi oleh bawahannya, lakukan sholat malam

[r]

Complete the crossword puzzle with synonyms (words with similar meanings) of the clue words.. If you need help, check

Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi yang menduduki jabatan Penyuluh Sosial Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat

Pembuatan padang rumput campuran dapat dilakukan dengan menyebar biji rumput yang dicampur dengan biji leguminosa (Mc Ilroy, 1976) atau seperti yang dinyatakan

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berguna kepada pengembangan pengelolaan sistem penjaminan mutu di Perguruan Tinggi khususnya di

Teori kesantunan untuk menilai tingkat kesantunan tuturan petugas penerangan dengan menggunakan teori kesantunan Prinsip Saling Tenggang Rasa (PSTR). Metode yang

HUBUNGAN ANTARA KECERD ASAN INTELEKTUAL, KECERD ASAN EMOSIONAL, D AN KETERAMPILAN TEKNIK D ENGAN PRESTASI PENCAK SILAT ATLET PPLP JAWA BARATA. Universitas Pendidikan Indonesia |