• Tidak ada hasil yang ditemukan

CARA M ELAKUKAN PENELITIAN

E. Analisis Data

Teknik analisis dat a harus disesuaikan dengan desain penelitian, jenis variable, jenis dat a, Analisis dalam penelit ian sosial dapat dibedakan ke dalam dua kelom pok, yaitu analisis untuk dat a diskrit dan kont inum . M et ode yang digunakan dalam analisis dat a kat egorikal adalah met ode t abulasi silang at au analisis elaborasi. Selanjutnya unt uk dapat bersam bungan biasanya dipakai berbagai t eknik st at ist ic deskript if sepert i dist ribusi frekuensi, rat a-rat a m edian, modus, deviasi, analisis korelasi, m ultivariat e, dan lain sebagainya (Effendi dan M anning, 1987).

Teknik analisis dat a yang sangat sederhana, nam un m em punyai kem am puan yang cukup baik untuk mengungkapkan hubungan ant ar variable adalah t abulasi silang. Analisis t abulasi silang ini dapat pula digunakan untu k analisis dat a kat egorikal at au dat a bersambungan yang t elah dirubah dahulu ke dalam dat a kat egorikal. Analisis t abel silang dapat dilakukan dengan m elalui t ahapan sepert i berikut :

40

1. menyusun t abel frekuensi/ t abel sat u variabel. Sebaiknya semua variabel dalam penelitian dibuat t abel frekuensi untuk analisis diskriptif.

2. menyusun t abel silang dua variabel, dan variabel pengaruh.

3. menyusun t abel silang t iga variabel, yait u t abel silang ant ara variabel t erpengaruh, variabel pengaruh, dan variabel kontrol.

Pada umumnya bentuk t abel silang dua at au t iga variabel sudah disajikan dalam bentuk t abel kosong (dummy t abels), disusun sebelum dat a dikumpulkan. Dan dalam kerangka t abel kosong t ersebut sudah ditentukan pula variabel-variabel yang akan dit abulasi, t erm asuk pula yang digunakan dari setiap variabel. Dengan m enggunakan met ode urut an analisis t abulasi t ersebut m aka arah analisis dat a mudah dilakukan.

1. Analisis Sat u Variabel

Pada analisis sat u variabel, m aka t ahap awal yang harus dilakukan analisis m enyusun t abel frekuensi. Kegunaan dari t abel frekuensi adalah: 1) dapat digunakan untuk mempelajari dist ribusi dari set iap variabel penelitian. 2) dasar penyusunan klasifikasi jaw aban. 3) m enget ahui kualit as dat a t erut am a konsist ensi jaw aban antara variabel sat u dengan variabel lainnya yang berhubungan. 4) untuk mem ilih model analisis t erut am a t est stat ist ic.

M asih banyak penelit ian sosial yang kurang m em perhat ikan manfaat dari t abel frekuensi. Tanpa membuat t abel frekuensi, t idak akan dapat menguasai m asalah yang dit elit i secara baik dan t idak diket ahui pula pola dist ribusi dari set iap variabel hasil penelitian. Penyalahgunaan t est st at ist ic dapat t erjadi dikarenakan penelit i belum mengetahui sifat dist ribusi dari variabel hasil penelit ian. Tidak jarang dijumpai t est st at ist ic yang seharusnya hanya digunakan untuk variabel yang dist ribusinya normal, digunakan unt uk analisis variabel yang dist ribusinya jauh dari norm al.

Tabel frekuensi umumnya memuat dua kelom pok, kolom dist ribusi jum lah frekuensi absolut e dan dist ribusi jumlah relat ive (dalam hal ini

41

persent ase). Dalam t abel frekuensi t idak sem ua klasifikasi dicant um kan. Penyed erhanaan klasifikasi dilakukan unt uk kat egori jaw aban yang frekuensinya cukup kecil dengan cara m enggabungkan klasifikasi atau kelom pok yang lebih besar agar m em udahkan dalam analisis, kecuali beberapa variabel dengan klasifikasi yang st andar. Beberapa klasifikasi dari variabel yang sudah st andar sepert i halnya: umur, umur usia sekolah SD, SLP, SLA; t ingkat pendidikan; lapangan pekerjaan, jenis dan st at us pekerjaan, kebutuhan fisik minimum dan lain -lainnya.

Dalam penyajian t abel frekuensi sedapat mungkin disajikan m ulai dari nilai klasifikasi yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Bilam ana t idak ada urut an klasifikasi yang jelas m aka t abel frekuensi dapat disusun menurut skala relat if yait u berdasarkan besarnya persent ase unt uk set iap klasifikasi. Untuk t abel frekuensi yang memuat variabel berskala int erval maupun ratio dilengkapi dengan bahasan pendekat an st atist ic sep ert i ukuran mean, m edian, mode, dan st andar deviasi untuk set iap variable, lebih baik lagi bila ditunjukkan dalam bentuk gambar grafik .

2. Analisa Dua Variabel

Penyusunan t abel silang merupakan m et ode analisis sederhana unt uk m engam at i hubungan ant ar variabel. Dalam m enyusun t abel silang perlu diperhatikan beberapa prinsip sederhana agar hubungan ant ara dua variabel t am pak jelas. Dalam t abel silang biasanya dihit ung persent ase unt uk set iap kelompok agar m udah dilihat hubungan ant ar dua variabel. “ persent ase selalu dihitung pada variabel pengaruh, yaitu persent ase dist ribusi variabel t erpengaruh dihitung bagi set iap kelompok variabel pengaruh” . Jumlah populasi perlu juga dicat at , agar angka absolut e m udah dihitung. Pada umumnya untuk m em udahkan dalam m em baca, variabel t erpengaruh biasanya disusun pada jenis garis vert ical, sedangkan variabel pengaruh disusun pada garis horizont al. Di sam ping it u, t abel silang dapat

42

juga disajikan dengan angka rat a-rat a untuk variabel t erpengaruh bagi set iap variabel pengaruh.

3. Analisa Tiga Variabel

Telah disebut kan sebelumnya bahw a dalam penelitian sosial ekonomi variabel kont rol adalah pent ing dalam upaya untuk melihat hubungan ant ara variabel pengaruh dan t erpengaruh. Dalam analisis t abel silang dengan variabel kont rol perlu diperhat ikan hal-hal sebagai berikut : 1) jum lah kelom pok bagi set iap variabel kont rol diusahakan t abel banyak agar responden/ populasi yang ada pada set iap kelompok variabel kont rol cukup banyak. 2) dalam penyajian, kelom pok variabel kont rol dipisahkan t erlebih dahulu agar m udah dilihat hubungan ant ara variabel pengaruh dengan t erpengaruh.

Dokumen terkait