• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

C. Analisis Data dan Pembahasan

. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Wijaya : ).

Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono ( : ) dengan taraf signifikan (ɑ) = , , jikar hitung > r tabel,

maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Untuk mencari t

tabel untuk degree of freedom (df) = (n-k- ) = - - = , dengan

nilai df = dan nilai alpha = , atau didapat angka r tabel

, .

Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, bisa di lihat tampilan tabel dibawah ini, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Item

Pertanyaan

r hitung rtabel Kesimpu

lan Orientasi Pasar Butir_ , , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Kemampuan Berinovasi Butir_ , , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Kinerja Pemasaran Butir_ , , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid Butir_ , Valid

Sumber: Data Primer Yang Diolah ( ).

Berdasarkan Tabel . menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel orientasi pasar, kemampuan berinovasi dan kinerja pemasaran yang digunakan dalam penelitan ini r

pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid sehingga layak digunakan sebagai pengumpulan data, dapat dianalisis selanjutnya.

. Hasil uji Reabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrument penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun dialakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Hadi dalam Indrayati, : ).

Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya.

Tabel

Hasil uji reabilitas instrument

Variabel Crobach’s alpha Kesimpulan

X , Reliabel

X , Reliabel

Y , Reliabel

Sumber: Data Primer Yang Diolah ( )

Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai cronbach alpha yang lebih besar dari , . Hal ini berarti bahwa seluruh instrument dalam penelitian ini

reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multicollinearity

Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono,

: ).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara auxiliary regresi, yaitu membandingkan antara R (koefisien diterminasi majemuk) untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinearitas, dibawah ini adalah hasil uji R gerresi utama adalah sebagai berikut:

Tabel

Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate . a . . . a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x

Dibawah ini adalah hasil r (koefisien determinasi parsial) untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah mendapatkan r untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r dibandingkan dengan nilai R untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel Perbandingan r dan R

Regresi antar variabel independen r

X = f(x ) ,

X = f(x ) ,

R =

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dari tabel di atas, menjukkan bahwa R (koefisien determinasi majemuk sebesar , hasil regresi utama lebih besar dari r (koefisien determinasi parsial) yaitu sebesar, , , , sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolineritas.

b. Uji Heteroscedasticity

Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual sau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali, : ).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji white, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U i) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali, : ). Prosedur penyajiannya yaitu dengan meregres residual kuadrat (U i) dengan variabel bebas. Dapatkan nilai R untuk menghitung X , dimana X = n* R . Pengujiannya dalah jika X -hitung < X tabel, maka hipotesis adanya heteroscedasticity

dalam model ditolak. Adapun hasil uji heteroscedasticity

sebagai berikut:

Tabel

Hasil uji heteroscedasticity

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate . a . . .

a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x , orientasi_pasar _x ,

kemampuan_berinovasi _x b. Dependent Variable: U i

Sumber: Data Primer Yang Diolah c. Uji Normalitas

Menurut Ghozali ( : ) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan

tidak. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar .

Histogram uji normalitas

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa data dari persamaa regresi menyebar mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

Gambar tabel Histogram uji normalitas

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dalam grafik histogram di atas dapat dilihat perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang hampir mendekati normal. Terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, : ). Uji linearitas dapat menggunakan metode langrange multiplier,

χ dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R atau n*R . Kriteria analisisnya adalah jika χ hitung

> χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear

tidak benar. Hasil output viewer dapat dilihat dibawah ini :

Tabel Hasil uji linearitas

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate . a . -. . a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Untuk mencari X hitung, dengan cara mengalikan n * R =

* , = , . Sedangkan untuk X tabel diketahui : , dengan tingkat signifikan dan df = . Karena X hitung < dari X tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linier benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linier.

. Uji Statistik

a. Hubungan Antara Orientasi Pasar dan Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran

. Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest)

secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, : ).

Tabel Hasil uji ttest

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) . . . . Orientasi_pa sar_x . . . . . Kemampuan _berinovasi_ x . . . . . a. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Berikut ini penjelasan dari pengujian masing-masing variabel secara parsial:

a) Variabel orientasi pasar

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel orientasi pasar menunjukkan nilai t = , dengan nilai signifikan sebesar , dimana nilai ini lebih dari nilai

alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel orientasi pasar memiliki pengaruh positif dan tidak

variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen. Hasil uji diatas didukung oleh tanggapan jawaban responden mengenai orientasi pasar, tabel tersebut dapat dilihat dibawah ini:

Tabel.

Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Pasar

No Pernyataan Jawaban Responden Keterangan Sangat tidak setuju (%) Sangat setuju (%) . Perusahaan memprioritaskan perencanaan kepada

karyawan yang mampu

merencanakan kepuasan

untuk konsumen dimasa depan . , % , Pengadaan Atm, Diskon Margin KPR, Tabungan Hibah, Hadiah . Perusahaan berkomunikasi dengan konsumen untuk menilai seberapa besar kepuasan yang telah didapat konsumen

Setiap hari

. Perusahaan mampu

memenuhi kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen

Setiap hari

. Karyawan melakukan

kegiatan tentang kebutuhan konsumen. , , Satu bulan sekali . Perusahaan memprioritaskan perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen , , Merespon setiap keluhan konsumen . Perusahaan memastikan

bahwa konsumen puas

terhadap produk dan atau

, , Komunikasi

dengan konsumen

keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaa dan keputusan

karyawan

. Keputusan diambil secara terbuka

Separuhnya

. Perusahaan memiliki

kepekaan terhadap pasar yang lebih baik

Lewat media

massa

. Perusahaan mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan , , Tingkat penjualan dan kepuasan konsumen . Perusahaan memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan bersaing , , Produk unggulan dan kepuasan konsumen . Perusahaan merespon

dengan baik tentang pesaing perusahaan Cukup mendengarkan dan menjadi pelajaran . Perusahaan mampu

melakukan riset pasar untuk

mengukur kepuasan konsumen , , Membagikan selembaran kepuasan kekonsumen . Perusahaan membuat

layanan yang mudah

dipahami oleh karyawan untuk mengukur kepuasan konsumen

Ramah

terhadap pelayanan konsumen

Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel orientasi pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan hal ini didukung oleh tanggapan responden pada tabel . contohnya , responden menjawab sangat setuju terhadap perusahaan dalam mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan, informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan adalah tingkat penjualan dan kepuasan konsumen. Faktor lain yang

mendukung tidak berpengaruh signifikan adalah perusahaan memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan bersaing, jawaban responden sebanyak , menjawab sangat setuju, prioritas yang dimiliki perusahaan untuk bersaing seperti produk unggulan dan kepuasan konsumen.

b. Variabel kemampuan berinovasi

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel kemampuan berinovasi menunjukkan nilai t = , dengan nilai signifikansi sebesar , dimana nilai ini kurang dari nilai alfa sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel kemampuan berinovasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Hal ini berarti hipotesis ke diterima. Hal ini didukung oleh tanggapan responden pada tabel . dibawah ini:

Tabel

Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi

No Pernyataan Jawaban Responden Keterangan Sangat tidak setuju ( - ) Sangat setuju ( - ) . Perusahaan mampu

mengembangkan ide-ide baru

untuk membantu meningkatkan kepuasan konsumen , % , Perusahaan selalu mengemban gkan ide-ide yang kreatif dan inovatif

. Perusahaan mampu menjual

produk baru kepada

konsumen Perusahaan selalu berupaya menjual produk kepada konsumen . Perusahaan mendorong para

investor, distributor dan berbagai pihak lainnya untuk

mempromosikan produk

perusahaan pada konsumen

Sesering

mungkin

. Perusahaan mampu menjaga dan mengelola proses untuk menurunkan biaya , , Perusahaan berupaya melakukan penjualan terhadap produk . Perusahaan mengumpulkan

informasi tentang tren sosial dan ekonomi yang mungkin mempengaruhi perusahaan , , Semua hal yang sedang trend . Perusahaan mampu memberikan solusi menyeluruh bagi

penyelesaian masalah kepada konsumen

Pelayanan

dan produk

. Semua bagian/fungsi

berusaha untuk tanggap dan

sungguh-sungguh dalam

melayani pelanggan

, , Setiap hari

Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan hal ini didukung oleh tanggapan responden pada tabel . contohnya perusahaan mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan

kepuasan konsumen, perusahaan melakukan upaya dalam

dalam berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh terhadap ide/gagasan, tanggapan tersebut dilakukan perusahaan untuk menimbang ide-ide yang masuk.

. Uji Koefisien Determinasi (R )

Menurut Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel Hasil uji R Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate . a . . . a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar

( , ) ini artinya ada hubungan sebesar , antara variabel

dependen (kinerja pemasaran) dengan variabel independen (orientasi pasar dan kemampuan berinovasi). Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara orientasi pasar dan kemampuan berinovasi dengan kinerja pemasaran mempunyai hubungan. Koefisien determinasi (R ) sebesar , ini berarti kontribusi

berinovasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja pemasaran) sebesar , sedangkan sisanya , dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang tidak diteliti oleh peneliti.

c. Hubungan Antar Variabel Independen (orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi)

. Uji Segmentasi Parameter Individual (ttest)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, : ).

Tabel Hasil Uji ttest

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. B Std. Error Beta (Constant) . . . . orientasi_pasar _x . . . . . a. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel orientasi pasar menunjukkan nilai t = , dengan nilai signifikansi sebesar , dimana nilai ini kurang dari nilai alfa

sebesar , sehingga menunjukkan bahwa variabel orientasi pasar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi. Hal ini berarti hipotesis ke diterima.

. Uji Koefisien Determinasi (R )

Menurut Gujarati dalam Bawono ( : ) analisis koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel Hasil Uji R Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate . a . . .

a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x Sumber: Data Primer Yang Diolah

Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar

( , ) ini artinya ada hubungan sebesar , antara variabel

independen (orientasi pasar, terhadap kemampuan berinovasi). Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara orientasi pasar dengan kemampuan berinovasi mempunyai hubungan.

variabel independen (orientasi pasar mempengaruhi kemampuan berinovasi) sebesar , sedangkan sisanya

, % dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang tidak diteliti oleh peneliti.

. Simpulan Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

a. Pengujian Hipotesis (Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran)

Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari variabel X sebesar , (lebih besar dari nilai , , ini menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan tidak signifikan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Hal ini sesuai dengan temuan Han et al ( ) dalam Sismanto, ( : ) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, akan tetapi dalam penelitiannya tersebut dinyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja melalui iniovasi, penelitian yang dilakukan Hurley dan Hult ( ) menyatakan bahwa orientasi pembelajaran merupakan kunci dari inovasi, pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja pemasaran.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini menunjukkan adanya pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran BTN Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang kurang menerapkan Orientasi pasar yang merupakan implementasi dari konsep marketing yang dijadikan sebagai pusat prinsip-prinsip pemasaran untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran.

Dari penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa variabel orientasi pasar tidak selalu benar memiliki pengaruh terhadap kinerja pemasaran, hal ini dapat dikarenakan segmen pasar yang buruk dan adanya persaingan yang ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan , atau ada faktor yang lain yang lebih berpengaruh diluar penelitian seperti kecinya keterlibatan karyawan untuk memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh nasabah maupun manajemen BTN

Syari’ah itu sendiri

b. Pengujian Hipotesis (Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran)

Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari variabel X sebesar , lebih kecil dari nilai , ini

signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Sehingga hipotesa dapat diterima, yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Hal ini sesuai dengan temuan Hesty ( ) juga terbukti bahwa inovasi produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran BTN Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang telah menerapkan kemampuan layanan berinovasi akan untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran.

Pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran dapat terlihat dari pelayanan yang diberikan dan komunikasi terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran dapat dilihat dari adanya kemampuan berinovasi yang tercermin dari sikap karyawan dalam melayani nasabah. Akhirnya, hal tersebut akan memunculkan keterlibatan karyawan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah serta memunculkan

keinginan karyawan untuk tetap memberikan layanan yang semakin baik.

c. Pengujian Hipotesis (orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi)

Berdasarkan pada tabel . , nilai signifikan dari variabel X sebesar , lebih kecil dari nilai , ini menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi. Sehingga hipotesa dapat diterima, yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi. Hal ini sesuai dengan temuan Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun inovasi administratif.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini menunjukkan adanya pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi BTN Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang telah menerapkan orientasi pasar untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi.

dilakukan terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi dapat dilihat melalui kegiatan interaksi yang berpusat pada penggunaan informasi yang akurat dari pasar dan memberikan pelayanan produk kepada nasabah dalam upaya memuaskan para nasabah. Akhirnya, hal tersebut akan memunculkan keterlibatan karyawan untuk memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh nasabah serta memunculkan keinginan karyawan untuk tetap memberikan kebutuhan nasabah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai analisis pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

. Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran.

. Kemampuan berinovasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran.

. Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan

BTN Syar’ah Semarang, sebagai berikut:

. Bagi BTN Syar’ah Semarang diharapkan lebih mengingkatkan orientasi pasar dan kemampuan berinovasi karena hal-hal tersebut meningkatkan kinerja pemasaran.

. Idealisme produk dan kinerja yang berdasarkan operasional Syari’at Islam harus terus dipertahankan dalam Lembaga Keuangan Syari’ah,

karena hal tersebut yang membedakannya dengan Lembaga Keuangan Konvensional.

. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya untuk bidang yang sama.

. Bagi akademisi atau peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain dalam penelitian sehingga dapat diketahui variabel atau faktor lain selain orientasi pasar dan kemampuan berinovasi yang dapat meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu disarankan untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan model penelitian dan ruang lingkup atau objek yang lebih luas dan menjadi keefektifan organisasi yaitu dengan membandingkan keefektifan satu organisasi dengan organisasi lain yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Amabile, Teresa M, Regina Conti, Heather Coon, Jeffrey Lazenby & Michael Herron, , "Assessing the Work Environtment for Creativity", Academy of Management Journal, p. - .

Baker, W.E.& Sinkula, J.M. ( ). Market Orientation and The New Product Paradox, Journal Product Development and Management Association,Vol.

. p. - .

Bawono, Anton. . Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Darmanto. . Keterkaitan Orientasi Strategi Dan Kinerja Pemasaran: Kemampuan Perubahan Organisasi Memoderasi Orientasi Pasar Pada Orientasi Inovasi Ukm Makanan Di Surakarta. Disertasi. Surakarta: Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta, vol. ,

Darroch, J. ( ). Knowledge Management, Innovation and Firms Performance, Journal of Knowledge Management,Vol. , p. - .

Dhewanto, Wawan. . Manajemen Inovasi, Peluang Sukses Menghadapi Perubahan. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Farrelly, F., & Quester, P. ( ). The effects of market orientation on trust and commitmen: the case of the sponsorship business relationship. European journal of marketing, ( ), - .

Ferdinand A ( ), Manajemen Pemasaran : “Sebuah Pendekatan Strategic”,

Research Paper Series, Progam Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Ferdinand, A. ( ). Strategic Pathways Toward Sustainable Competitive Advantage. Unpublished DBA, Theses.Soutern Cross. Lismore. Australia. Ghozali, Imam. . Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Han, J. K., Kim, N. and Srivastava, R. ( ). Market Orientation and Organizational Performance: Is Innovation A Missing Ling? Journal of Marketing, Vol. , p. - .

Teknologi. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus, vol. ,

Hooley, G., & Greenly, G. ( ). The Resource underpinnings of competitive positions. Journal of stra tegic marketing, , - .

Hurley, R. F. and H.Thomas M. ( ). Innovation, Market Orientation, an Organizational Learning: An Integration and Empirical Examination,

Journal Marketing, Vol. . p. - .

Indrayati, Monic Aprilia. . Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pt. bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Semarang. Skripsi.

Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, Vol. , No.

Jain, S. K. and B. Manju. ( ). Market Orientation and Business Performance: The Case of Indian Manufacturing Firm, The Journal of Business

Dokumen terkait