• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BTN SYARI’AH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh peroleh Gelar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BTN SYARI’AH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh peroleh Gelar"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN

KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA

PEMASARAN DI BTN

SYARI’AH SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh peroleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH

NAMA: MALIHATUN NASHIHAH NIM :

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH/EKONOMI SYARI’AH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain)”

(Q.S. Asy-syarh: - )

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

 Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam melakukan penulisan skripsi ini.

 Ayahanda tercinta Markani dan Ibunda tercinta Siti Ngaisyah, atas kasih sayang yang tidak pernah

terputus dan kesabaran yang mendukung serta do’a

yang tiada henti.

 Adikku tersayang Nur Lathifatun Nisa’ yang selalu

membantuku dalam segala hal.

 Teman dekatku yang aku sayang, terima kasih atas

kasih sayang, dukungan, do’a, perhatian, dan

(7)

 Sahabat-sahabat tercinta Muthoharoh, Eni, Mif, Erlina, Evi, Likhah, Nurul, Dwi, temen-temen Sc,

temen-temen IMADISA dan semua temen-temen PS

S angkatan yang selalu memberikan support,

do’a dan sarannya.

 Almamaterku tercinta.

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha

Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada

Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga,

sahabat, serta para pengikut setianya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat

akhir guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan

skripsi ini banyak menghadapi kesulitan-kesulitan, namun berkat

pertolongan Allah SWT dan bimbingan, saran bantuan serta dorongan dari

berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Maka dari itu, perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih

yang tak terhingga dalam kesempatan ini, kepada :

. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.

. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam (FEBI)

(9)

. Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang penuh

perhatian, semangat dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

. Bapak dan Ibu dosen PS-S yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

. Keluarga besar BTN Syari’ah Semarang yang telah mengizinkan dan

membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka

penyelesaian penulisan skripsi ini.

. Bapak dan ibu yang terhormat, atas kasih sayang dan do’anya

. Nur Lathifatun Nisa’yang selalu membantuku dalam segala hal.

. Ahmad Rois yang selalu ada di setiap suka maupun duka, yang selalu

memberikan kasih sayang, dukungan, do’a, pengertian, dan perhatian

sehingga dapat memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

.Mif Munawaroh, Aviatun Nadhipah dan Siti Sholihah yang selalu

memberikan semangat dan teman sharing dalam pembuatan skripsi ini.

.Erlina Susanti dan Evi Erviyanti sebagai teman seperjuangan dalam

pembuatan skripsi ini.

.Nurul, Dwi, temen-temen Sc, temen-temen IMADISA dan semua

temen-temen PS S angkatan yang selalu memberikan support,

(10)

.Sahabat tercinta Muthoharoh yang telah banyak membantu dan

memberikan motivasi kepada penulis.

.Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

telah memberikan dukungan moral dan material hingga selesainya

proses belajar.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan

apapun. Hanya untaian kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan,

semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka

serta membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan

pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis. Maka dari itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan

skripsi ini.

Akhirnya penulis memohon kepada Allah semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, September Penulis

(11)

ABSTRAK

Nashihah, Malihatun. “Analisis Pengaruh Orientasi Pasar dan

Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran BTN Syari’ah

Semarang”. Skripsi. Jurusan Perbankan Syari’ah. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dosen Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh orientasi pasar terhdap kinerja pemasaran, kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran dan orientasi pasar terhadap kemampuan

berinovasi pada BTN Syari’ah Semarang. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode kuantitatif, dan alat analisis yang digunakan yaitu SPSS versi . sedangkan uji instrument yang digunakan adalah uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, dan uji statistik.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV orientasi pasar berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang,

kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pemasaran BTN Syari’ah Semarang, dan orientasi pasar berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah

Semarang. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai kinerja pemasaran yang tinggi dilihat dari variabel orientasi pasar yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi dan kemampuan berinovasi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang.

(12)

DAFTAR ISI

JUDUL ……… i

LEMBAR BERLOGO ………. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ……….. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……….. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……… vi

KATA PENGANTAR ………. viii

ABSTRAK ………... xi

DAFTAR ISI ……….. xii

DAFTAR TABEL ……… xvi

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ……… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………...

B. Rumusan Masalah ………

C. Tujuan Penelitian ……….

D. Manfaat Penelitian ………..

E. Sistematika Penulisan Skripsi ………...…

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ………

B. Kerangka Teori ………..…

. Orientasi Pasar ………

a. pengertian Orientasi Pasar ………

(13)

a. Pengertian Kemampuan Berinovasi ……….…

. Kinerja Pemasaran ………..…

a. Pengertian Kinerja Pemasaran ………

b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan ……… c. Ukuran Kinerja Pemasaran ………...…

C. Kerangka Penelitian ………

D. Pengaruh Antar Variabel ………...

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran

. Pengaruh Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja

Pemasaran ………...

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi

…………...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………...

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….

C. Populasi dan Sampel ………... . Populasi ………...…. . Sampel ………...

D. Teknik Pengumpulan Data ……….

. Sumber Primer ………..

. Data Sekunder ………..

(14)

G. Instrumen Penelitian ………... H. Uji Instrumen Penelitian ………...…

. Uji Validitas ………....….

. Uji Reliabilitas ……….

. Uji Asumsi Klasik ………

a. Uji Multicollinearity ………

b. Uji Heteroscedasticity ………

c. Uji Normalitas ………..……

d. Uji Linearitas ……….

. Uji Statistik ………

a. Uji ttes (uji secara individu) ………...

b. Uji R (Koefisien Determinasi) ………...

I. Alat Analisis ………...……

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penalitian ………

. Profil Bank BTN Syari’ah Semarang ………

. Visi BTN Syari’ah Semarang ………

. Misi BTN Syari’ah Semarang ………

. Struktur Organisasi Bank BTN Syar’ah Semarang……

B. Deskripsi Data Statistik ………...…

a. Responden Berdasarkan Jabatan ………

b. Responden Berdasarkan Lama Bekerja ………

(15)

. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ………

a. Uji Multicollinearity ………..

b. Uji Heteroscedasticity ………

c. Uji Normalitas ……….

d. Uji Linearitas ……….

. Uji Statistik ……….

a. Hubungan antara variabel independen dan dependen

. Uji ttes (uji secara individu) …………...…

. Uji R (Koefisien Determinasi) ………

b. Hubungan antar variabel independen ………

. Uji ttes (uji secara individu) ………

. Uji R (Koefisien Determinasi) ………

. Pembahasan ………

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………

B. Saran ………..

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel . Tabel Gap Penelitian tentang Orientasi Pasar, Kemampuan Berinovasi Dan Kinerja Pemasaran …………... Tabel . Tabel Definisi Operasional Variabel ……….. Tabel . Tabel Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner ………… Tabel . Deskripsi Responden Menurut Jabatan ………... Tabel . Deskriptif Responden Lama Bekerja ………..……. Tabel . Hasil Uji Validitas Instrumen ………... Tabel . Hasil uji reabilitas instrument ………... Tabel . Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama . Tabel . Perbandingan r dan R ………...….. Tabel . Hasil uji heteroscedasticity……….. …..

Tabel . Hasil uji linearitas ………..

Tabel . Hasil uji ttest………

Tabel . Hasil Tanggapan responden mengenai orientasi pasar … Tabel . Hasil Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi

Tabel . Hasil uji R ………....

Tabel . Hasil Uji ttest………...

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar . Market Orientation ……….

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

. Angket

. Jawaban Angket Penelitian

. Hasil Uji dalam SPSS ver. . . Surat Ijin Penelitian

. Surat Keterangan Penelitian

. Daftar Riwayat Hidup

. Lembar Konsultasi

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya lembaga-lembaga keuangan syari’ah maupun unit

usaha syari’ah di Indonesia disebabkan oleh jumlah mayoritas penduduk

Indonesia yang beragama islam. Kehadiran lembaga keuangan syari’ah

dan juga unit usaha syari’ah diharapkan mampu menjalankan kegiatan

oprasionalnya sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat dan Negara

saat ini, baik dibidang sosial, ekonomi maupun politik serta budaya

masyarakat Indonesia.

Perbankan syari’ah maupun lembaga keuangan syari’ah muncul

pertama kali di Indonesia yaitu pada awal tahun an, yang merupakan hasil kerja dari tim perbankan MUI yaitu dengan dibentuknya PT Bank

Muamalat Indonesia pada tanggal November . Kedudukan

perbankan syari’ah di Indonesia semakin diperkuat lagi dengan

dikeluarkannya UU No. Tahun tentang perbankan syar’ah sebagaimana amandemen UU No. Tahun tentang perbankan dan juga UU No. Tahun tentang perbankan. Dalam UU berisikan

tentang izin pendirian Badan Usaha Syari’ah (BUS) atau Unit Usaha

Syari’ah (UUS) oleh bank konvensional (Priyonggo Suseno dan Heri

(20)

Perkembangan industri jasa dan manufaktur akan mendorong

pertumbuhan ekonomi, selain juga menambahkan persaingan yang sangat

kuat antara perusahaan satu dengan perusahaan lain yang sejenis. Dengan

demikian perusahaan benar-benar dituntut untuk bekerja keras agar tidak

tersisih dari persaingan. Untuk tetap menjaga market sharenya, beberapa

perusahaan menerapkan berbagai strategi yang direncanakan dan

diarahkan untuk membangun keunggulan bersaing sehingga bisa

memenangkan persaingan. Semua strategi yang dibuat diharapkan mampu

meningkatkan kinerja pemasaran. Strategi perusahaan selalu diarahkan

untuk menghasilkan kinerja, baik kinerja keuangan maupun pemasaran.

Strategi-strategi yang efektif dapat terlihat dalam tempat-tempat yang

paling berkembang melalui sarana dengan menyusun suatu strategi.

Menurut Paul ( ) strategi-strategi yang efektif dapat melihat dalam tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang paling tidak

diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran mendukung

pelanggan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan pendekatan ini

menuntut pemasar untuk mempunyai pemahaman yang lebih besar

terhadap berbagai teknologi, dan keterbatasan bidang-bidang fungsional

yang lain. Pemasaran ini melakukan negosisasi secara efektif untuk

mengimplementasikan strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran

bukan semata-mata sebagai bargaining flay (tawar-menawar), akan tetapi

tanggung jawab bidang pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan

(21)

Menurut Balakrishnan ( ) kinerja pemasaran adalah konsep untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu produk,

setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasinya sebagai

cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan pasar Gendut ( : ). Sedangkan Tatik ( ) dalam Tri ( : - ) berpendapat bahwa kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan penjualan yang didasarkan

pada sejauh mana perusahaan mampu mempertahanakan konsumen yang

ada atau menambah jumlah konsumen yang baru. Dengan demikian dalam

persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan yang mampu

meningkatkan pertumbuhan penjualan berarti memiliki kinerja yang baik.

Oleh karena itu Lembaga Keuangan Syariah perlu memanajemen

kegiatannya sehingga perlu penelitian yang berkaitan dengan berbagai

variabel yang memiliki kontribusi terhadap keberhasilan usaha bank, salah

satunya orientasi pasar dipandang sebagai salah satu pusat perhatian

manajemen pemasaran, karena konsep pemasaran mengandung

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai kinerja yang

lebih baik, serta dapat dikembangkan strategi-strategi lebih lanjut

(Sulistyani, : ).

Menurut Jaworski & Kohli ( ) orientasi pasar berpotensi meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu, orientasi pasar memberikan

manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa perasaan bangga dan

(22)

lingkungan yang berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara tingkat

orientasi pasar dan kinerja pemasaran yaitu market turbulence (tingkat

perubahan dan technological turbulance (tingkat perubahan teknologi).

Market turbulance semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar

dan kinerja pemasaran juga akan semakin besar. Semakin besar intensitas

persaingan semakin kuat pula hubungan antara orientasi pasar dengan

kinerja pemasaran. Akan tetapi, apabila technological turbulence (tingkat

perubahan teknologi) semakin besar, maka hubungan antara orientasi

pasar dan kinerja akan semakin melemah. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa orientasi pasar merupakan determinan kinerja pemasaran

yang lebih penting dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif

dan tingkat teknologinya relatif stabil atau mapan (Tjiptono dkk, :

).

Menurut Tannenbaum ( ), Implementasi konsep pemasaran dapat dilaksanakan perusahaan, maka inovasi yang berkelanjutan

merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi

digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok

harus lebih dari hari ini (Usi, : ). Sedangkan Wahyono ( ) berpendapat bahwa inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan

merupakan kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu

menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan

sebuah fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan

(23)

penting sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya

pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan

ketidak pastian lingkungan.

Alasan dilakukannya penelitian ini karena pertama, bukti empiris

pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran yang dilakukan Baker

dan Sinkula ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa penelitiannya adalah adanya pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan

dalam penelitiannya Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga

penelitiannya Tri ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty

( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap

kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitian Jaworski dan Kohli ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki

pengaruh terhadap market share.

Penelitian tentang pengaruh kemampuan berinovasi terhadap

kinerja pemasaran oleh Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Hesty

(24)

produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas

pemasaran. Disamping Mavondo et al., ( ), Darroch ( ) dalam penelitiannya menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun

kinerja non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan.

Begitu juga dalam penelitian Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran.

Dan penelitian tentang pengaruh orientasi pasar terhadap

kemampuan berinovasi oleh Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi

teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas

dan Ferrell ( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan

belum meyakinkan.

Dengan demikian, orientasi pasar dan kemampuan berinovasi jika

dilihat dari kinerja pemasaran dalam bentuk yang sama tetapi dalam sistem

yang berbeda maka akan menghasilkan kinerja pemasaran yang berbeda

juga. Inilah yang membedakan penelitian yang akan dilakukan penulis

dengan penekanan pada perbedaan tempat penelitian dan waktu penelitian.

Berikut disarikan peneliti dan hasil temuannya yang menunjukkan adanya

(25)

Tabel .

Temuan Research Gap

Gap Peneliti Temuan

Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran Research Gap:

Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak berpengaruh signifikan terhadap

market share.

Hasil penelitiannya membuktikan adanya pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Sulistiyani ( ) Hasil penelitiannya adalah orientasi

pasar berpengaruh positif terhadap Kinerja

Tri ( ) hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran.

Hesty ( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada

pengaruh yang positif dan

signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran.

Gap Penelitian Temuan

Isu: Kemempuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran Research Gap:

Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran

menyatakan bahwa inovasi produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pemasaran

(26)

Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran.

berpengaruh positif terhadap Kinerja

Hesty ( ) Hasilnya terbukti bahwa Inovasi Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran.

Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran.

Gap Penelitian Temuan

Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi Research Gap:

Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar dan Kemampuan Berinovasi terhadap kinerja pemasaran

Orientasi

Dalam penelitiannya menyatakan bahwa hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan belum meyakinkan.

orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun inovasi administratif.

Sumber: Jaworski dan Kohli ( ), Baker dan Sinkula ( ), Sulistiyani ( ), Tri ( ), Hesty ( ), Darmanto ( ), Mavondo et al.,

(27)

Dari uraian diatas latar belakang masalah yang dijelaskan, maka

penulis melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH

ORIENTASI PASAR DAN KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BTN SYARIAH SEMARANG”

A.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran?

. Bagaimana pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja

pemasaran?

. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi?

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan

rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

. Untuk mengetahui bahwa pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja

pemasaran.

. Untuk mengetahui bahwa pengaruh kemampuan berinovasi terhadap

kinerja pemasaran.

. Untuk mengetahui bahwa pengaruh orientasi pasar terhadap

(28)

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang

berkelanjutan.

. Bagi IAIN Salatiga, penelitian bermanfaat untuk menyediakan

informasi dan referensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untuk

melakukan penelitian selanjutnya.

. Bagi lembaga keungan syari’ah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

di jadikan sebagai bahan informasi atau bahan masukan bagi lembaga

keungan syari’ah terutama kebijakan yang dapat diambil mengenai

orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran

pada lembaga keuangan syari’ah.

D. Sistematika Penulisan

Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi ini

penulis menyusun sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, dan sisitematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan

penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik

(29)

menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji, serta

hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalan analisis data.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab metode penelitian berisi variabel penelitian yang digunakan,

penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, skala pengukuran,

definisi oprasional variabel, metode pengumpulan data dan metode

analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV : ANALISAN PENELITIAN

Menguraikan tentang deskripsi objek penelitian, serta analisa data

BAB V : PENUTUP

Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil

(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai

kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang

berkaitan dengan pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi

terhadap kinerja pemasaran telah diteliti pada berbagai penelitian

terdahulu.

Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula ( ) menyatakan adanya pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam

penelitiannya Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga

penelitiannya Tri ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty

( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap

kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitiannya Jaworski dan Kohli

(31)

Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu juga

dalam penelitianya Hesty ( ) juga terbukti bahwa Inovasi Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran.

Dan dalam penelitiannya Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan tetapi, yang

menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini adalah adanya

penelitian Mavondo et al.,( ) menyatakan bahwa inovasi produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pemasaran.

Disamping Mavondo et al., ( ), Darroch ( ) dalam penelitiannya menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik

yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu

market share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian

Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada kinerja pemasaran.

Pada penelitiannya Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi

teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas

dan Ferrell ( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan

(32)

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu.

Pertama, kesamaan terdapat pada dugaan bahwa orientasi pesar

berpengaruh terhadap kinerja pemasaran. Kedua, terdapat pada pengaruh

kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Ketiga, kesamaan

juga terdapat pada alat analisis yang digunakan dalam penelitian terdahulu,

yaitu penggunaan analisis data untuk menganalisis pengaruh orientasi

pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran.

Hal lain yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian

yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan satu variabel yaitu

orientasi pasar sebagai variabel bebas sebagai faktor yang mempengaruhi

kemampuan berinovasi. Adapun perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu adalah subyek dan obyek penelitiannya yaitu

karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah yang tergolong baru dan belum

pernah diteliti.

B. Kerangka Teori . Orientasi Pasar

a. Pengertian Orientasi pasar

Menurut Narver dan Slater ( ) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam

menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi

pembeli serta kinerja dalam bisnis. Uncles ( ) mengartikan orientasi pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang

(33)

cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerepan

orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi

perusahaan tersebut. Narver dan Slater ( ) menyatakan bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga komponen yaitu orientasi

pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional.

Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing termasuk semua

aktivitasnya dilibatkan dalam memperoleh informasi tentang

pembeli dan pesaing pada pasar yang dituju dan menyebarkan

melalui bisnis, sedangkan koordinasi interfungsional didasarkan

pada informasi pelanggan serta pesaing dan terdiri dari usaha

bisnis yang terkoordinasi. Jadi dapat dipahami bahwa penerapan

orientasi pasar memerlukan kemampuan perusahaan dalam

mencari berbagai informasi pasar sehingga dapat dijadikan dasar

bagi perusahaan untuk melakukan langkah atau strategi selanjutnya

(Tjiptono dkk, : )

Lamb et al. ( ) dalam Vian ( ) juga mengemukakan bahwa orientasi pasar sebagai suatu konsep pemasaran meliputi

tiga hal:

. Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen, sehingga

organisasi dapat membedakan produknya dengan produk yang

ditawarkan oleh pesaing.

(34)

. Pencapaian tujuan jangka panjang organisasi dengan

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen secara hukum,

serta bertanggung jawab atas semua kebijakan tentang

konsumennya.

Berpedoman pada Noble et al. ( ); Lamb et al. ( ) ; Narver dan Slater ( ); Han et al. ( ), Sudirman ( ), bahwa orientasi pasar adalah suatu konsep multidimensional yang

dapat dirumuskan melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi

pesaing, koordinasi antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan.

Berdasarkan konsep diatas penulis mendefinisikan orientasi pasar

adalah suatu konsep multidimensional yang dapat dirumuskan

melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi

antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan. Evolusi strategi

pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang secara

kuat memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut

Lamb et al. ( ) filosofi persaingan dapat dikembangkan melalui empat tahap evolusi orientasi:

. Orientasi produksi

Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal

perusahaan yang melebihi dari keinginan dan kebutuhan

pasar.Orientasi produksi menjadi keliru karena tidak

mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan

(35)

cocok dengan kebutuhan pasar, sementara itu konsumen

menjadi target pasar yang akan dilayaninya.

. Orientasi penjualan

Didasarkan pada suatu filosofi bahwa orang membeli

barang atau jasa. Perusahaan menggunakan teknik penjualan

yang agresif dan penjualan yang tinggi akan mendatangkan

keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi tidak

tepat, karena tidak mempertimbangkan kualitas tenaga

penjualnya, sangat sulit meyakinkan orang untuk membeli

produknya, seringkali produk yang mereka tawarkan tidak

sesuai dengan harapan dan keinginan konsumennya.

. Orientasi pemasaran

Didasarkan pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak

tergantung pada penjualan yang agresif, tetapi lebih pada

keputusan konsumen untuk membeli produk. Orientasi

pemasaran lebih diarahkan untuk memahami pesaing, fokus

pada konsumen, koordinasi antarfungsi dalam rangka

memberikan nilai yang terbaik.

. Orientasi sosial

Didasarkan pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada,

tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan yang diinginkan

(36)

melindungi kepentingan yang terbaik atas indivindu dan

masyarakat dalam jangka panjang.

Orientasi pasar didefinisikan sebagai budaya organisasi

yang menempatkan konsumen sebagai bagian yang utama dalam

merencanakan bisnisnya (Kara et al., ). Orientasi pasar merupakan istilah yang popular digunakan oleh para praktisi di

bidang pemasaran sebagai implementasi dari konsep pemasaran.

Pada tahun tujuh puluhan strategi perusahaan yang berorientasi

pasar dipandang sebagai pilar utama untuk mencapai kinerja

perusahaan yang unggul pada perusahaan manufaktur, perusahaan

dagang maupun pada perusahaan jasa. (Langerak, ; Ndubisi,

; Jain et al., ) dalam (Darmanto, : ).

Penelitian yang dilakukan oleh Kohli and Jaworski ( ) menyatakan bahwa orientasi pasar adalah suatu usaha organisasi

untuk mengetahui secara jelas mengenai:

. Kebutuhan manusia untuk masa kini dan masa yang akan

datang.

. Penyebaran pengetahuan tentang pasar, yaitu informasi yang

ada mengenai suatu barang / jasa di pasar harus jelas, sehingga

konsumen mengetahui ada barang atau jasa sesuai

(37)

. Mempunyai rasa tanggung jawab dari organisasi terhadap

perkembangan pasar, diperlukan keterlibatan dari organisasi

untuk selalu memantau atau memonitor perkembangan pasar

yang selalu mengalami perubahan setiap saat, sehingga bila

terjadi sesuatu dapat ditindak lanjuti atau diantisipasi

secepatnya.

Kohlil dan Jaworski ( ) dalam (Tjiptono dkk, : ) mendefinisikan orientasi pasar sebagai berikut:

Market orientation is the organization-wide generation of market intelligence pertaining to current and future customer needs, dissemination of the intelligence across department, and organizationwide responsiveness to it.

Atau dapat diartikan sebagai implememtasi budaya

organisasi yang menempatkan pelanggan pada poros dari proses

strategi manajemen perusahaan.

Kemudian, mengembangkan teorinya dengan menempatkan

market intelligence sebagai titik awal dari market orientation.

Dalam market orientation di dasarkan pada orientasi pelanggan,

orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi yang mengarah pada

kriteria keputusan yaitu fokus jangka panjang dan profitabilitas.

Perilaku dari market orientation didasarkan pada urgensi atau

tingkat kepentingan yang sama. Konsepsi orientasi pasar

(38)

Gambar. Market Orientation Sumber : Tjiptono dkk, :

Gambar diatas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

(profitabilitas dan fokus jangka panjang) dihasilkan dan

ditingkatkan melalui pemusatan perhatian pada ketiga komponen

Costomor orientation

Long

Trem

Profit

Focus

Competitor Orientation

Long

Term

Profit

Focus

(39)

Menurut Wilkinson ( ) orientasi pasar didasarkan pada kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja ini didasarkan pada hasil

evaluasi dan receiver dari perusahaan terhadap apa yang telah

dilakukan oleh perusahaan ( Tjiptono dkk, : ).

Berdasarkan telah terhadap berbagai literatur mengenai

teori-teori baku dan pengembangan-pengembangan baru bahwa

orientasi pasar adalah sebuah budaya perusahaan yang

menempatkan pasar sebagai kunci kelangsungan hidup perusahaan.

Oleh karenanya dalam rangka mempertahankan tingkat

pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan yang semakin

kompleks, pasar harus dikelola dengan upaya-upaya yang

sistematis, dengan cara menggali informasi dan mengenali

kebutuhan pelanggan sehingga produk dan jasa yang dihasilkan

memberikan kepuasan bagi pelanggan. Disamping itu pasar harus

didekati dengan cara menggali informasi mengenai karakteristik

dan latar belakang pelanggan sehingga antisipasi terhadap pasar

dapat dilakukan secara proporsional. Utamanya pasar harus

dilayani dengan baik bila perusahaan secara menyeluruh bersifat

responsif terhadap tuntutan pelanggan dan pesaing dalam pasar.

Berdasarkan hal tersebut, orientasi pasar dipandang sebagai sebuah

budaya perusahaan yang berdimensi orientasi pelanggan, orientasi

(40)

a. Pengertian Kemampuan Berinovasi

Konsumen pada dasarnya memenuhi kebutuhan dan

keinginan mereka dengan produk atau jasa. Menurut Kotler ( ) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan. Inovasi merupakan bagian

penting dalam pemasaran karena kaitan erat dengan

menghindarkan konsumen dengan kejenuhan dan membuat produk

yang ditawarkan perusahaan memiliki daya tarik yang kuat.

Solomon dan Stuart ( ) menyatakan bahwa produk baru atau inovasi dalam konteks pemasaran adalah barang, jasa, maupun ide

yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dari

barang, jasa maupun ide yang telah ada sebelumnya. Menurut

Hurley & Hult ( ) dalam (Diponugroho, : ) mengatakan inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi

dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu perusahaan

dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru,

gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif

serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.

Dua konsep inovasi yang diajukannya adalah keinovativan dan

kapasitas berinovasi. Keinovativan adalah pikiran tentang

keterbukaan untuk gagasan baru sebagai aspek budaya perusahaan,

(41)

perusahaan untuk menggunakan atau menerapkan gagasan, proses /

produk baru secara berhasil.

Dalam studi literatur, Schumpeter ( ) dalam (Dhewanto dkk, : ) menyebutkan bahwa terdapat lima kemungkinan jenis inovasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

. Pengenalan produk baru atau perubahan kualitatif dari produk

yang sudah ada.

. Proses inovasi baru bagi industri.

. Pembukaan pasar baru.

. Pengembangan sumber-sumber pasokan bahan baku baru atau

input lainnya.

. Perubahan dalam organisasi.

Berdasarkan sumbernya, Tidd, et al.,( ) dalam (Indah,

: - ) menjelaskan beberapa klasifikasi dari inovasi,

meliputi; inovasi yang dimulai dari munculnya organisasi

(Emergent), inovasi yang diadopsi dari dalam perusahaan lain

(Imported) dan inovasi yang didorong dari luar organisasi

(Imposed). Amabile ( ) mengatakan bahwa inovasi sebagai penerapan yang berhasil dari gagasan kreatif dalam perusahaan.

lnovasi merupakan sebuah mekanisme perusahaan antuk

beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu

(42)

ide-( ) dalam mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu

produk atau proses atau jasa. Berdasarkan penjelasan tersebut,

inovasi terfokus pada tiga hal utama, yaitu :

. Gagasan baru, yaitu suatu olah piker dalam mengamati suatu

fenomena yang sedang terjadi.

. Produk atau jasa, yaitu langkah lanjutan dari adanya gagasan

baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian,

dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret

dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan

diimplementasikan.

. Upaya perbaikan, yaitu usaha sistematis untuk melakukan

penyempurnaan dan melakukan perbaikan secara terus

menerus.

Menurut Peters ( ), inovasi dimulai dari hal-hal yang kecil karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak pasti dan

memiliki resiko kegagalan yang cukup besar. Inovasi yang

dilakukan oleh organisasi akan memunculkan tingkah

laku-tingkah laku baru, oleh karena itu sikap atau laku-tingkah laku yang

baru menunjukan adanya kreativitas atau pengembangan yang

lebih baik. Ada budaya variabel yang diajukan kedalam kegiatan

(43)

. Dukungan (support)

. Pengembangan diri

. Pembagian tugas

Dari peneltian-penelitian diatas maka pengertian konsep

Kemampuan berinovasi adalah suatu ide atau gagasan yang timbul

dengan ditunjukkan oleh sikap dan tingkah laku yang

menimbulkan kreativitas dalam bentuk partisipasi dalam

pengambilan keputusan, dukungan, pengembangan diri dan

pembagian tugas.

. Kinerja pemasaran

a. Pengertian Kinerja Pemasaran

Ferdinand ( ), kinerja pemasaran merupakan faktor yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi

yang diterapkan perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan

untuk menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan juga kinerja

keuangan yang baik. Kinerja pemasaran yang baik dinyatakan

dalam tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan

penjualan, dan porsi pasar. Kinerja pemasaran adalah faktor yang

digunakan untuk mengukur dampak dari strategi perusahaan pada

(44)

yang unggul. Menurut Pelham ( ), Kinerja pemasaran juga memberikan tiga dimensi yaitu:

. Efektifitas perusahaan

. Pertumbuhan penjualan

. Kemampulabaan.

Kinerja pemasaran merupakan bagian dari kinerja

organisasi. Kinerja organisasi terdiri atas kinerja pemasaran,

kinerja keuangan, dan kinerja sumber daya manusia. Strategi

perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja

pemasaran yaitu volume penjualan, Market share, dan

pertumbuhan penjualan dan kinerja pemasaran sebagai usaha

pengukuran tingkat kinerja meliputi omzet penjualan, jumlah

pembeli, keuntungan dan pertumbuhan penjualan (Voss & Voss :

; Ferdinand : ) dalam (Darmanto, : ).

b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan

Konsep pemasaran selalu berusaha untuk menentukan

keinginan konsumen yang mereka rencanakan. Organisasi

menggunakan riset pemasaran untuk menentukan keinginan

tersebut. Konsep penjualan dilakukan jumlah dan jenis personalia

yang terlihat dalam pemasaran. Tujuan pemasaran melayani

keinginan konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba yang

dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan

(45)

keinginan perusahaan. Dimana pendekatan penjualan adalah

memproduksi sebuah produk, kemudian menyakinkan konsumen

agar bersedia membelinya, pendekatan konsep pemasaran

menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen

lebih dulu (Swastha, : ).

Menurut F Engsel ( ) dalam Usi Asmara, ( : ) suatu konsep pemasaran dalam melayani pasarnya :

a. Mass Marketing (undiffrenstiated marketing)

Konsep pemasaran didasarkan pada mass market, yang

menganggap suatu pasara sebagai suatu pasar besar dengan

kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmen-segmen individual.

Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan semua pembeli

dengan melakukan produksi massa, dan promosi massa suatu

produk. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan

skala ekonomi sehingga biaya dan harganya rendah dan dapat

menjangkau sebanyak mungkin pembeli potensial.

b. Produk Variety Marketing (differentiated marketing)

Perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang

memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya didasarkan

pada kualitas, ukuran, model dan warna.

(46)

Konsep pasar didasarkan pada segmentasi pasar yang dianggap

paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan

produk dan program yang dipilih.

Konsep pemasaran menciptakan suatu hubungan bagi

seluruh kegiatan di perusahaan. Konsep pemasaran yang jelas dan

konseptual dapat mendukung iklim koordinasi yang tepat yang

lebih efisien dibandingkan dengan proses administrasi yang ada.

Tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan dilaksanakan dan

disertakan sepenuhnya kepada semua anggota organisasi (Usi,

: ).

c. Ukuran Kinerja Pemasaran

Menurut Tjiptono dkk ( : ) pengukuran dari kinerja pemasaran didasarkan pada profitabilitas dan produktivitas

keputusan pemasaran. Analisis profitabilitas didasarkan pada

penilaian untuk menelaah pengaruh dari berbagai strategi dan

program pemasaran terhadap kontribusi laba dari suatu produk

Maupun jasa. Sedangkan produktivitas didasarkan pada

konsekuensi penjualan atau pangsa pasar yang dihasilkan dari

penerapan strategi pemasaran tertentu.

Keberhasilan kinerja pemasaran yang paling akhir dapat

dilihat dari pertumbuhan keuntungan perusahaan. Pertumbuhan

penjualan dan porsi pasar yang diperoleh akan sangat menentukan

(47)

tahun ke tahun terus meningkat serta penjualan produknya

mendominasi pasar, maka pertumbuhan keuntungan perusahaan

akan meningkat pula dan menunjukkan perusahaan tersebut

kinerjanya semakin baik.

C. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu

penelitian agar penelitian dapat berjalan pada lingkup yang telah

ditetapkan. Dari tema yang saya angkat dan juga kerangka teori diatas

(48)

Gambar Kerangka Berfikir

“Analisis Pengaruh Orientasi Pasar, dan Kemampuan Berinovasi, Terhadap Kinerja Pemasaran”.

D. Pengaruh Antar Variabel

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran

Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa penelitiannya adalah adanya pengaruh positif

orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam penelitiannya

Sulistiyani ( ) hasilnya adalah orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga penelitiannya Tri ( ) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif

terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty ( ) hasil

ORIENTASI

PASAR

KEMAMPUAN

BERINOVASI

KINERJA

PEMASARAN

H I

(49)

pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh yang

positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja

pemasaran. Berbeda Dalam penelitian Jaworski dan Kohli ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki

pengaruh terhadap market share.

Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H : Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat kinerja

pemasaran

. Pengaruh Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran

Sulistiyani ( ) hasil penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu

juga dalam penelitianya Hesty ( ) juga terbukti bahwa Inovasi Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja

Pemasaran. Dan dalam penelitiannya Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan

tetapi penelitian yang dilakukan oleh Mavondo et al.,( ) menyatakan bahwa inovasi produk tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap efektifitas pemasaran. Disamping Mavondo et al.,

( ), Darroch ( ) dalam penelitiannya menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik yang diukur

(50)

Darmanto ( ) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran.

Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H : Semakin tinggi kemampuan berinovasi maka semakin meningkat

kinerja pemasaran

. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi

Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun

inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas dan Ferrell

( ) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan belum

meyakinkan.

Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H : Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam jenia penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Alasan menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh

gambaran umum yang lebih objektif dan terukur. Metode kuantitatif yaitu

metode pengujian teori atau konsep-konsep melalui pengukuran

variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan

prosedur statistik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah pada salah satu Lembaga Keuangan

Syari’ah yaitu BTN Kantor Cabang Syariah Semarang Alamat : Jl.

Achmad Yani No. C Semarang, berupa pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk menunjang penganalisan dalam penelitian. Waktu

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus . Untuk objek penelitian sendiri adalah karyawan BTN Kantor Cabang Syariah.

C. Populasi dan Sampel . Populasi

Populasi adalah sebagian seluruh kumpulan (orang, kejadian,

produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan,

(52)

: ). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah

karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah Semarang, jumlah populasi

karyawan.

. Sampel

Sampel adalah bagian dari suatu subjek atau objek yang mewakili

populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan

karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai

dengan kualitas dan karakteristik populasi akan menyebabkan suatu

penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya bisa

keliru (Tika, : )

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang

yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel (Sugiyono dalam Martono, : )

Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti

gunakan adalah %. Menurut Wijaya ( : ) penentuan jumlah sampel sangat tergantung dari karakteristik dan jumlah populasi.

Apakah jumlah populasi diketahui secara jelas jumlahnya maka dapat

digunakan beberapa rumes atau tabel. Salah satu rumus yang sering

(53)

n =

Dimana:

n : Sampel

N : Populasi

e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini sehingga dapat

ditentukan sampel sebagai berikut:

N : e :

n

=

=

, dibulatkan menjadi

D. Teknik Pengumpulan Data . Sumber Primer

Menurut Bawono ( ) sumber primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Sumber ini

dapat diperoleh peneliti melalui:

a. Angket (Questionare)

Data dikumpulkan menggunakan metode angket atau

kuesioner, yaitu dengan memberikan secara langsung pertanyaan

(54)

yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini. Pernyataan dalam

angket dibuat dengan menggunakan skala s.d untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai.

Daftar pernyataan tidak memuat pertanyaan identitas responden

secara detil. Hal ini dilakukan dengan dua argumentasi. Pertama,

identitas responden tidak terlalu bermakna dalam menjawab

hipotesa penelitian. Kedua, hal ini untuk meningkatkan

obyektifitas jawaban responden, karena responden bebas dalam

memberikan jawaban sesuai dengan yang dialaminya tanpa ada

keinginan untuk menyembunyikan sesuatu.

b. Wawancara (interview)

Wawancara adalam metode atau cara mengumpulkan data serta

berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada

seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga

berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

c. Studi Kepustakaan

Penelitian yang telah dilakukan memperoleh data dan inforfasi

yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti

skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain.

. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder

(55)

diperolehnya dari Badan Pusat statistik, bisa dikatakan peneliti tersebut

menggunakan data sekunder.

E. Skala Pengukuran

Skala dapat diartikan garis atau titik tanda yang berderet-berderet

dan sebagiannya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur atau

menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu. Jadi skala merupakan

prosedur pemberian angka-angka atau simbol lain kepada sejumlah cirri

dari suatu objek.

Pengukuran adalah proses, cara pembuatan mengukur yaitu suatu

proses sistematik dalam menilai dan membedakan sesuatu objek yang

diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut

aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah

tertentu. Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran

interval. Supranto dalam Sulistiyowati ( : - ) mengatakan Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal

dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya

interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya

berbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.

Perbedaan karakteristik antara obyek yang berpasangan dengan lambang

bilangan satu dengan lambang bilangan berikutnya selalu tetap. Berikut

adalah rentang penilaian dalam skala interval :

(56)

F. Definisi Konsep dan Oprasional

. Variabel Bebas (Independent Variables) Orientasi Pasar (X )

Menurut Jaworski & kohli ( ) orientasi pasar berpotensi meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu, orientasi pasar

memberikan manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa

perasaan bangga dan sense of belonging yang lebih besar, serta

komitmen organisasional yang lebih besar pula. Berdasarkan teori

tersebut diidentifikasi tiga faktor lingkungan yang berpengaruh dalam

memoderasi hubungan antara tingkat orientasi pasar dan kinerja

pemasaran yaitu market turbulence (tingkat perubahan dan

technological turbulance. Market turbulance semakin besar, maka

hubungan antara orientasi pasar dan kinerja pemasaran juga akan

semakin besar. Semakin besar intensitas persaingan semakin kuat pula

hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Akan

tetapi, apabila technological turbulence (tingkat perubahan teknologi)

semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar dan kinerja akan

semakin melemah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orientasi

pasar merupakan determinan kinerja pemasaran yang lebih penting

dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif dan tingkat

teknologinya relatif stabil atau mapan.

. Variabel Bebas (Independent Variables) Kemampuan Berinovasi (X )

(57)

merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi

digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari

esok harus lebih dari hari ini.

Inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan

kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu menciptakan

keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan sebuah

fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan suatu

kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan semakin bertambah penting

sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya pertumbuhan

tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan ketidak pastian

lingkungan.

. Variabel Terikat (Dependent Variables) Kinerja Pemasaran (Y)

Menurut Balakrishnan ( ) kinerja pemasaran adalah konsep untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu

produk, setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui

prestasinya sebagai cermin dari keberhasilan usahanya dalam

persaingan pasar.

Menurut Tatik ( ) Kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan penjualan yang didasarkan pada sejauh mana perusahaan mampu

mempertahanakan konsumen yang ada atau menambah jumlah

konsumen yang baru. Dengan demikian dalam persaingan bisnis yang

(58)

Menurut Paul ( ) strategi-strategi yang efektif dapat melihat dalam tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang

paling tidak diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan

pemasaran mendukung pelanggan jangka panjang melalui kepuasan

pelanggan pendekatan ini menuntut pemasar untuk mempunyai

pemahaman yang lebih besar terhadap berbagai teknologi, dan

keterbatasan bidang-bidang fungsional yang lain. Pemasaran ini

melakukan negosisasi secara efektif untuk mengimplementasikan

strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran bukan semata-mata

sebagai bargaining flay, akan tetapi tanggung jawab bidang

pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan fokus perhatian jangka

panjang (Usi, : ).

G. Instrumen Penelitian

Kuesioner berupa daftar pertanyaan-pertanyaan dalam angket

dibuat dengan menggunakan skala – untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Skala – dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat

tidak setuju sampai dengan sangat sangat setuju. Responden yang akan

dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan interval angka sebagai

kategori rendah dan sebagai kategori paling tinggi. Skala penelitian sampai dengan lazim digunakan oleh responden dalam menilai baik atau tidaknya susatu. Misalnya dalam penelitian ujian atau test asal

(59)

Penilaian semakin besar dari berarti kategorinya semakin baik. Dengan

interval ini diharapkan dapat diperoleh hasil sesuai dengan persepsi

responden. Pengisian kuesioner dilakukan hanya dengan member tanda

centang pada skala – yang sudah tersedia. Skala dimaknai sebagai sangat tidak setuju dan skala sebagai sangat setuju.

Contohnya sebagai berikut:

Sangat tidak setuju Sangat setuju

. Orientasi Pasar

Farrelly and Quester ( ) mengemukakan bahwa orientasi pasar sebagai suatu konsep pemasaran yang meliputi hal:

a. Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan

dimasa depan

b. Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen

c. Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan

d. Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan

dan keputusan

e. Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik

f. Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki

keunggulan pesaing

(60)

Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis

mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam

melakukan penelitian variabel orientasi pasar adalah sebagai

(61)

Orientasi

Pasar

Prioritas perencanaan yang

mampu

merencanakan

kepuasan dimasa depan

Kecepatan responden atas

perubahan

kebutuhan

konsumen

Prioritas perubahan untuk

meningkatkan kepuasan

Prioritas

keterlibatan

karyawan dalam membuat

perencanaan dan keputusan

Memiliki kepekaan terhadap

pasar yang lebih baik

Prioritas target konsumen

dimana perusahaan memiliki

keunggulan pesaing

Perusahaan melakukan riset

pasar

untuk

mengukur

(62)

. Kemampuan Berinovasi

Hooley et al. ( ) mengemukakan indikator kemampuan berinovasi dapat diperlihatkan oleh beberapa aspek diantaranya:

a. Pengembangan ide-ide baru untuk membantu konsumen

b. Mampu menjual produk baru kepada konsumen

c. Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya

d. Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian

konsumen

Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis

mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam

melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah

(63)

Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( ) Gambar

Indikator Pengukuran Kemampuan Berinovasi

. Kinerja Pemasaran

Menurut Hooley et al. ( ) variabel kinerja pemasaran diukur dengan indikator antara lain adalah:

a. Pertumbuhan penjualan perusahaan

b. Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik

c. Memiliki pangsa pasar yang lebih besar

d. Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang

Kemampuan

Berinovasi

Pengembangan ide ide baru

untuk membantu konsumen

Mampu menjual produk

baru kepada konsumen

Mampu

lebih

baik

mengelola proses untuk

menurunkan biaya

Mampu memberikan solusi

menyeluruh

bagi

(64)

Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis

mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam

melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah

sebagai berikut:

Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( ) Gambar .

Indikator Pengukuran Kinerja Pemasaran

Kinerja

Pemasaran

Pertumbuhan penjualan

perusahaan

Mampu

mendapatkan

konsumen baru lebih baik

Memiliki pangsa pasar

yang lebih besar

Mampu

meningkatkan

(65)
(66)
(67)

Daftar pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel

Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner

Indikator Pernyataan Kuesioner

X Prioritas perencanaan yang mampu

merencanakan kepuasan dimasa depan

Perusahaan memprioritaskan perencanaan kepada karyawan yang mampu merencanakan kepuasan untuk konsumen dimasa depan

X Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen

Perusahaan mampu memenuhi kecepatan responden atas perubahan kebutuhan konsumen

X Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan

Perusahaan memprioritaskan perubahan untuk meningkatkan kepuasan

konsumen

(68)

dan keputusan konsumen baru yang lebih baik

X Memiliki pangsa

pasar yang lebih besar

Perusahaan mampu mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas

X Mampu meningkatkan

penjualan dari

konsumen yang sudah ada

perusahaan mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada

H. Uji Instrumen Penelitian . Uji Validitas

Gambar

Tabel  .  Temuan Research Gap
Gambar diatas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
Gambar      Kerangka Berfikir
Gambar     Indikator Pengukuran Orientasi Pasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana ketentuan remisi yang terdapat dalam Keppres RI No 174 tahun 1999 dan Bagaimana tinjauan hukum pidana Islam terhadap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi usaha tambang emas dalam meningkatkan perekonomian keluarga di Desa Baturijal Hulu Kecamatan Peranap

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis, data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang

Uji Hipotesis Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Untuk menguji hipotesis ini yang menyatakan bahwa variabel promosi (X ) berpengaruh signifikan dan positif

Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel fasilitas fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan mahasiswa IAIN Salatiga dalam pembayaran UKT

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan oleh Allah karena adanya futur (berbuka puasa) pada bulan ramadhan, yang diberikan kepada orang khusus. Salah

Bagi hasil yang diterapkan pada sistem operasional bank BNI Syari’ah Kota Tegal, dalam pelaksanaan bagi hasilnya berdasarkan dengan prosentase nisbah bagi hasil yang telah

Tabel II.1 Penelitian Terdahulu No Judul Peneliti (tahun) variabel Hasil 1 Kapabilitas Pemasaran sebagai Mediasi Pengaruh Orientasi Pasar Orientasi Pembelajaran dan