• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

D. Analisis Data

1. Analisis Data dari Ahli Materi

Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam hal ini akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan.

(2) Desain

Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan dikembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat divalidasi dengan teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat. Hasil pendesainan ini disebut sebagai prototipe pertama.

b) Prototyping

Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe pertama dinamakan dengan prototipe kedua.

(1)Expert Review

Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa dari masing-masing prototipe. Saran–saran para pakar digunakan untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau tidak.

(2)One-to-one

Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah dikembangkan kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk merevisi desain yang telah dibuat.

(3)Small group

Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada prototipe pertama dijadikan dasar untuk

merevisi prototipe tersebut dan dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan pada small group. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum diujicobakan pada tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan saran/komentar siswa pada small group dan hasil analisis butir soal ini dinamakan prototipe ketiga. c) Field Test

Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar untuk merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan ataufield test.

Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk yang telah memenuhi kriteria kualitas. Akker (1999:54) mengemukakan bahwa tiga kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki efek potensial).

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian R&D untuk mengembangkan multimedia interaktif dengan pendekatan PAKEMATIK pada mata pelajaran IPS materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan belum ada yang melakukan. Akan tetapi pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang relevan dari penelitian sebelumnya.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Rohimul (2008) dengan judul Pengembangan multimedia pembelajaran mata pelajaran IPS Kelas VI SD semester genap di SD

Banjarsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik dengan menggunakan multimedia interaktif dengan pendekatan PAKEMATIK dapat membantu melibatkan peserta didik untuk aktif selama mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari peserta didik sudah mampu untuk menyelesaikan soal latihan sendiri tanpa adanya bantuan dari pendidik. Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator atau dengan kata lain pendidik hanya memberikan soal-soal dan alat peraga yang mendukung proses pembelajaran.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ginanjar (2010) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran modul Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik”. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tanggapan dan minat mahasiwa dalam menggunakan modul interaktif pemindahan tanah mekanik ini termasuk dalam kategori baik (80%).

Penelitian yang ketiga yaitu penelitian yang dilakukan oleh Silfiana (2010) dengan judul penelitian “Penerapan Pendekatan Pakem Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Dongeng Siswa Kelas V SD N Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan kemampuan mengapresiasi dongeng dari siklus I dan siklus II yaitu sebesar 10,73% dan adanya perbedaan yang signifikan antara siklus I dan siklus II. Hasil dapat diketahui melalui pengolahan data dengan SPSS.

Ketiga peneliti yaitu Rohimul, Ginanjar, dan Silfiana memiliki saran baik kepada guru, sekolah atau pun kepada peneliti berikutnya. Rohimul

menyarankan agar guru lebih memanfaatkan media yang ada di sekolah dalam proses belajar mengajar. Ginanjar sendiri menyarankan agar jumlah sampel perlu ditambah baik jumlah siswa, sampel dosen mata kuliah, dan ahli IT sehingga hasil yang didapatkan mendekati kondisi yang sesungguhnya. Sedangkan Silfiana menyarankan pendekatan PAKEM dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran dongeng karena dengan pendekatan PAKEM dapat mempermudah siswa dalam mengapresiasikan dongeng. Silfiana juga menyarankan perlu adanya penelitian lanjutan yang mengapresiasi dongeng dengan teknik – teknik lain agar kemampuan siswa dalam mengapresiasi dongeng lebih baik.

Ketiga penelitian ini menjadi acuan peneliti dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode research and development (R&D) untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan PAKEMATIK pada mata pelajaran IPS. Hal ini dikarenakan ketiga penelitian ini sejalan dengan apa yang akan dikembangkan oleh peneliti. Diharapkan dengan menggunakan pendekatan PAKEMATIK dapat menambah motivasi siswa dalam belajar mengajar dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Dalam penelitian ini dikembangkan produk berupa multimedia interaktif yang layak digunakan untuk pembelajaran IPS bagi siswa kelas IV sekolah dasar.

Model pengembangan yang dikembangkan adalah model pengembangan prosedural dengan alasan bahwa model ini paling sesuai untuk diterapkan dalam pengembangan produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini. Dalam hal ini produk multimedia interaktif dihasilkan melalui langkah-langkah tertentu sehingga produk tersebut valid dan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian dan pengembangan produk multimedia ini mengadopsi langkah-langkah yang dikemukakan Borg and Gall (1983). Langkah-langkah tersebut dilengkapi dengan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Wasis D. Dwiyogo (2004). Sedangkan langkah-langkah dalam pengembangan multimedia menggunakan langkah-langkah – langkah yang dikemukakan oleh Eleanor L. Criswell (1989), Arif S. Sadiman, et al. (2003), dan Luther (Sutopo, 2003). Secara garis besar langkah-langkah tersebut disederhanakan menjadi empat tahap. Pada tahap ke tiga di mana dilakukan pengembangan program pembelajaran digunakan

model pengembangan pembelajaran dari Reigeluth (1983). Prosedur pengembangan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan analisis untuk menentukan kompetensi dasar yang perlu dikembangkan.

2. Melakukan pengembangan program pembelajaran dengan langkah-langkah: (a) menganalisis standar kompetensi dan karakteristik mata pelajaran; (b) menetapkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran; (c) menganalisis sumber-sumber belajar; (d) menganalisis karakteristik siswa; (e) menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran; (f) menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran; (g) menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran; (h) pengembangan prosedur pengukuran hasil belajar (evaluasi).

3. Memproduksi software multimedia pembelajaran melalui beberapa tahapan serta memperhatikan prinsip-prinsip desain multimedia pembelajaran.

Penyajian materi didesain agar siswa dapat terlibat secara aktif selama proses pembelajaran. Selain itu, materi disajikan dengan berbagai komponen media, yaitu teks, gambar, suara, animasi, dan video agar proses belajar siswa dapat berlangsung dengan lebih baik. Sedangkan desain pada setiap tampilan memperhatikan prinsip-prinsip desain multimedia yang didasarkan pada teori kognitif, seperti telah diuraikan pada Kajian Pustaka.

Proses produksi multimedia ini dilakukan dengan langkah-langkah: (1) menyusun konsep, (2) menyusun flowchart dan storyboard, (3)

pengumpulan bahan, dan (4) pembuatan atau pemrograman. Secara garis besar, multimedia ini berisi komponen-komponen sebagai berikut:

a. Pendahuluan, terdiri dari:

1) Deskripsi materi mata pelajaran yang disajikan dalam multimedia; 2) Kompetensi. Kompetensi merupakan kemampuan yang diharapkan

dimiliki siswa setelah mempelajari materi pembelajaran. Bagian ini terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian;

b. Materi

Bagian materi berisi uraian materi pembelajaran yang merupakan penjelasan secara lebih rinci topik-topik yang ada dalam epitome.

Pada bagian akhir pada sub pokok bahasan disediakan rangkuman materi dan soal latihan.

c. Evaluasi

Bagian ini berisi soal-soal evaluasi untuk mengukur kompetensi siswa setelah mempelajari materi pembelajaran yang disajikan. 4. Uji coba dan revisi

Uji coba dilakukan untuk memperoleh data sebagai masukan dalam rangka merevisi produk. Tahap ini dilakukan setelah produk divalidasi oleh: (a) ahli materi dan (b) ahli media. Kegiatan uji coba terdiri dari: (a) uji coba perorangan, (b) uji coba kelompok kecil, dan (c) uji coba lapangan.

Prosedur pengembangan multimedia pembelajaran untuk mata pelajaran IPS yang dirangkum dari beberapa ahli, yaitu Borg & Gall, Wasis

D. Dwiyogo; Eleanor L. Criswell; Arif S. Sadiman, et al; Luther; dan Reigeluth, tampak dalam diagram berikut ini

I. Analisis Kebutuhan untuk Menentukan Produk yang Akan Dikembangkan II. Mengidentifikasi Kompetensi dan Materi

III. Pengembangan Program Pembelajaran

Analisis Standar Kompetensi dan Karakteristik Bidang Studi Analisis Sumber Belajar Penetapan Kompetensi Dasar & Materi Analisis Karakteristik Siswa Strategi Pengorganisasian Strategi Penyampaian Strategi Pengelolaan Pengukuran Hasil Pembelajaran

IV. Memproduksi Sofware Multimedia Pembelajaran Konsep Flowchart dan Story Board Pengumpulan Bahan Pembuatan/ Pemrograman

Uji Coba dan Revisi Produk

EVALUASI TAHAP I EVALUASI TAHAP II EVALUASI TAHAP III Ahli Materi Ahli Media I

Uji Coba Perorangan Analisis Uji Coba Lapangan Ahli Media II Analisis Revisi 1 Revisi 2

Uji Coba Kelompok Kecil Analisis

Revisi 3

Analisis Revisi 4

MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS

C. Desain Uji Coba

Sebelum produk yang dikembangkan ini diuji cobakan, terlebih dahulu produk divalidasi oleh satu ahli materi dan dua ahli media. Ahli materi adalah guru mata pelajaran IPS kelas V di SD Kanisius Sengkan yaitu Sr. Agnes Dinihari, FCJ., S.Pd., dan ahli media adalah dosen dari Universitas Sanata Dharma yaitu Ibu Ag. Kustulasari, S.Pd. M.A., sebagai ahli media I, dan Bapak Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd., sebagai ahli media II. Uji coba produk dilakukan untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk melakukan revisi produk multimedia pembelajaran PAKEMATIK. Uji coba dilakukan kepada siswa mengenai menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan produk multimedia yang dikembangkan. Dalam pengembangan multimedia pembelajaran ini, penulis menggunakan tiga tahapan uji coba, yaitu:

a. Uji coba perorangan yang melibatkan 4 siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan.

b. Uji coba kelompok kecil yang melibatkan 8 siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan.

c. Uji coba lapangan melibatkan seluruh siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan.

Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan – masukan maupun koreksi tentang produk yang telah dihasilkan. Data dari hasil uji coba ini akan dijadikan sebagai dasar dalam merevisi produk, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

D. Jenis Data

Data yang dihasilkan dari uji coba berupa penilaian terhadap produk yang diujicobakan yang terhimpun melalui instrumen evaluasi program multimedia. Ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari angket validasi oleh ahli dan uji coba oleh siswa, maupun dari hasil wawancara saat uji coba, yang berupa masukan, komentar, kritik dan saran. Sedangkan data yang bersifat kuantitatif yang berupa penilaian, dihimpun melalui hasil validasi ahli dan uji coba produk, baik uji coba perorangan, kelompok kecil, maupun uji coba lapangan.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, akan menggunakan tiga macam instrumen pengambilan data. Ketiga macam instrumen tersebut meliputi :

a. Kuesioner

Kuesioner ini diberikan kepada ahli materi, ahli media dan pengguna (siswa). Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kualitas atau kelayakan produk dan saran / masukan sebagai dasar untuk merevisi produk. Contoh instrumen dapat dilihat pada lampiran 3, 4 dan 5. b. Pedoman wawancara

Instrumen pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data pada studi pendahuluan dan setelah uji coba lapangan. Instrumen pedoman wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada salah satu guru mata pelajaran IPS kelas V dan siswa. Wawancara terhadap salah satu guru mata pelajaran IPS kelas V bertujuan untuk mengetahui materi yang digunakan apakah sudah sesuai dan layak untuk diberikan kepada siswa.

Wawancara terhadap siswa kelas V SD Kanisius Sengkan bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran IPS semester 2.

Setelah dilakukan uji coba kembali dilakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS kelas V dan siswa. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk multimedia yang digunakan baik digunakan dalam proses belajar mengajar. Contoh instrumen dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7.

c. Pedoman observasi

Instrumen pedoman observasi digunakan untuk mengetahui keadaan dan situasi proses pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran IPS.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang berupa kritik dan saran yang dikemukakan ahli media, ahli materi, dan siswa dihimpun dan disarikan untuk memperbaiki produk multimedia pembelajaran ini. Proses revisi produk disajikan secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi yang dilakukan berdasarkan hasil dari setiap tahap-tahap uji coba. Pada bagian ini akan ditampilkan produk sebelum dan sesudah revisi pada setiap tahap revisi disertai dengan deskripsi yang menjelaskan proses revisi.

Data kuantitatif mengenai kualitas multimedia yang diperoleh dari para responden melalui kuesioner dengan skala Likert dianalisis secara statistik deskriptif, dengan langkah-langkah: (a) pengumpulan data kasar; (b)

pemberian skor, untuk analisis kuantitatif; (c) skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (Penilaian Acuan Patokan) sebagai berikut (Sukardjo, 2005: 53):

Tabel 3.1 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Kategori Interval Skor

Sangat Baik x > Xi+ 1,80SBi

Baik Xi+ 0,60SBi< x < Xi+ 1,80SBi

Cukup Baik Xi0,60SBi< x < Xi+ 0,60SBi Kurang Baik Xi1,80SBi< x < Xi0,60SBi Sangat Kurang Baik x < Xi1,80SBi

Keterangan:

Xi : Rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) SBi : Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal –skor minimal

ideal)

G. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Kanisius Sengkan yang terletak Jalan Kaliurang Km 7 di Desa atau Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Data Analisis Kebutuhan

Data analisis kebutuhan siswa diperoleh melalui observasi pada mata pelajaran IPS kelas V tentang menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 20 Mei 2012. Pada observasi terhadap cara mengajar guru IPS kelas V ini dihasilkan data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Cara Mengajar Guru IPS Kelas V

No Kriteria Pengamatan Ya Tidak

1 Guru memakai multimedia dalam pembelajaran √ 2 Guru terpaku pada buku pelajaran √

3 Guru fokus di depan kelas √

4 Guru lebih aktif dalam pembelajaran √ 5 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa √

6 Siswa lebih aktif dalam pembelajaran √

7 Siswa pasif dalam pembelajaran √

8 Siswa ramai saat pembelajaran berlangsung √

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS di kelas V yang dilakukan oleh guru tergolong pembelajaran tradisional. Pembelajaran ini cenderung tidak menyenangkan dikarenakan siswa hanya duduk diam dan kurang aktif dalam proses pembelajaran yang sering kali menyebabkan siswa mengantuk.

Dari hasil observasi tersebut, peneliti mencoba memakai metode mengajar dengan menggunakan komputer dalam proses pembelajaran. Diharapkan

dengan menggunakan komputer pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mengaktifkan siswa sehingga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari.

B. Deskripsi Produk Awal 1. Konsep

Media dalam suatu pembelajaran menjadi salah satu faktor penting dalam membantu pemahaman siswa. Media pembelajaran bukan hanya membantu pemahaman siswa tapi juga dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi. Produk yang dibuat oleh peneliti berupa media dalam pembelajaran, yang dibuat melalui software Microsoft PowerPoint.

Pembuatan produk ini diharapkan dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, kreatif dan aktif.

2. Sketsa Produk Multimedia Interaktif

Sketsa dan penjelasan dari produk yang peneliti buat dapat dilihat seperti di bawah ini:

Pembukaan Materi Inti

LKS Evaluasi

Gambar 4.1 Sketsa Produk Awal

a. Pembukaan

Pembukaan merupakan kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan sebelum memasuki materi inti. Pembukaan dalam produk ini

berupa judul tentang materi, Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar, Indikator & Tujuan.

b. Materi Inti

Materi inti ini merupakan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Siswa diharapkan dapat memahami apa yang disampaikan dalam materi inti ini, karena materi inti merupakan pokok dari proses pembelajaran ini.

c. LKS

LKS merupakan beberapa pertanyaan untuk melatih siswa dalam pencapaian pemahaman materi. Pada LKS ini soal berupa pertanyaan mencocokan, ada 5 pertanyaan dan 5 jawaban benar dan 3 jawaban pengecoh. LKS dikerjakan oleh siswa dalam sebuah kelompok yang berjumlah 3 siswa tiap kelompoknya.

d. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap penilaian sejauh mana siswa memahami materi pokok yang telah disampaikan. Pertanyaan - pertanyaan pada evaluasi berbentuk pilihan ganda dan dikerjakan dalam kelompok yang sama pada saat mengerjakan LKS dan kuis.

3. Pengumpulan Bahan

Pengumpulan bahan untuk produk yang peneliti buat dapat dilihat seperti berikut ini:

a. Materi

Materi yang peneliti kembangkan didapat dari buku sekolah elektronik IPS kelas V semester II dan buku IPS kelas 5 yang diterbitkan oleh percetakan Kanisius. Materi yang dikembangkan mengenai menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

b. Video

Video yang digunakan oleh peneliti diperoleh dengan cara mengunduh video dari internet. video tersebut tentang lagu kebangsaan 17 Agustus, pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dan pidato Bung Tomo saat terjadinya perang 10 November di Surabaya. Video tersebut kemudian dimasukan dalam produk multimedia interaktif yang peneliti buat.

c.Background Suara

Background suara yang digunakan oleh peneliti diperoleh dengan cara mengunduh Mp3 dari internet serta dari instrumental yang tersedia di dalam laptop. Suara tersebut disisipkan pada produk bagian LKS, kuis, dan evaluasi serta akhir pembelajaran.

4. Pembuatan

Produk yang peneliti buat menggunakan software Microsoft PowerPoint. Produk yang peneliti buat dapat dikategorikan menjadi 4 macam, yaitu :

a. Materi

Materi merupakan bahan utama yang harus disampaikan kepada siswa. Materi dalam produk ini didapat dari buku dan internet yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat menarik dalam pembelajaran. Materi dalam produk yang peneliti buat berupa PowerPoint 2010. Di beberapa slide materi yang dibuat oleh peneliti dimasukan beberapa video menggunakan hyperlink. Slide materi yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat sebagai berikut:

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Lihat Video

LANJUT

Gambar 4.2SlideMateri dalam Produk Multimedia Interaktif

b. LKS (Lembar Kerja Siswa)

LKS dalam produk yang dibuat peneliti berupa pertanyaan – pertanyaan mencocokan. Dalam LKS ini ada 5 pertanyaan dan 8 jawaban. Dalam LKS ini kembali peneliti menggunakan hiperlink untuk mengetahui apakah jawaban yang dipilih siswa benar apa salah. Berikut adalah contoh slide LKS multimedia interaktif yang dibuat peneliti:

1. Perjanjian Renvilleterjadi pada tanggal…

a.Surabaya b.17Januari 1948 c.Letnan Kolonel Isdiman d.17Januari 1949 e. Achmat Tahir f. Yogyakarta g. Amir Syarifuddin h. Ambarawa

Gambar 4.3 Tampilan SlideLKS dalam Produk Multimedia Interaktif

c. Kuis

Kuis dalam produk yang peneliti buat berupa pertanyaan – pertanyaan pilihan ganda. Kuis ini memiliki 5 pertanyaan yang harus dijawab siswa. Kuis ini dibuat untuk memacu persaingan tiap kelompok. Berikut merupakan contoh slide kuis multimedia interaktif yang dibuat peneliti:

Pertanyaan 1

Tanggal berapa Brigadir Jendral A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya?

25Oktober1945

24Oktober 1945

24November 1945

25November 1945

d. Evaluasi

Evaluasi dalam produk yang peneliti buat juga dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan pilihan ganda. Evaluasi ini hampir sama dengan kuis yang peneliti buat. Untuk mengetahui jawaban yang benar atau salah peneliti menggunakan hyperlink. Berikut adalah tampilan

slideevaluasi multimedia interaktif yang dibuat oleh peneliti:

a. 21 Juli 1947

b. 18 Desember 1947

c. 18 Desember 1948

d. 21 Juli 1948

Gambar 4.5 Tampilan Slide Evaluasi dalam Produk Multimedia Interaktif

C. Data Uji Coba Dan Revisi Produk 1. Data Validasi Ahli Materi

a. Deskripsi Data Validasi Ahli Materi

Validasi materi ini dilakukan oleh pendidik mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) kelas V yaitu Sr. Agnes Dinihari, FCJ. S.Pd. Selain beliau mengajar mata pelajaran IPS beliau juga wali murid kelas IV. Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui kualitas materi pelajaran yang akan diajarkan dengan produk yang

dikembangkan oleh peneliti. Validasi ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2012. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari validasi oleh ahli materi :

Tabel 4.2 Data Validasi oleh Ahli Materi

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian Komentar

1 2 3 4 5

1 Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan sasaran pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum. √

2 Materi yang dikemas dalam media sesuai dengan alokasi waktu.

3 Pemilihan materi dalam media pembelajaran menarik dan sesuai

dengan taraf perkembangan peserta didik. √ 4 Media pembelajaran yang dikembangkan mempermudah pemahaman materi pembelajaran. √

5 Sumber belajar yang terdapat dalam media pembalajaran yang dikembangkan sesuai.

6 Kegiatan belajar yang terdapat dalam media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan sasaran pembelajar. √ 7 Media pembelajaran yang dikembangkan memungkinkan siswa √

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian Komentar

1 2 3 4 5

belajar sesuai kelompok/ diskusi. 8 Penggunaan bahasa

mudah dipahami sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.

9 Kesesuaian soal dengan materi

√ 10 Kebenaran isi/konsep

sesuai dengan materi yang disajikan

Jumlah 0 0 9 4 30

Total Skor 43

Dokumen terkait