• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Data dan Analisis Data

2. Analisis Data

Gaya belajar siswa diketahui melalui hasil pengisian angket check-list dan angket pilihan ganda serta wawancara. Maka dari itu, hasil analisis akan dibahas masing-masing seperti berikut ini:

1) Analisis data angket gaya belajar

Dari hasil angket gaya belajar didapatkan hasil sebaran responden yaitu sebanyak 90 siswa, yang berasal dari empat kelas yang berbeda. Kemudian, data tentang gaya belajar siswa

dari kedua angket tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu signifikan dan tidak signifikan. Dalam penelitian ini, kelompok data signifikan adalah kelompok data yang dapat dilihat perbedaannya secara signifikan, sedangkan kelompok data yang tidak signifikan (TS) adalah kelompok data yang tidak dapat dibedakan secara signifikan.

Angket gaya belajar dalam bentuk check-list

Setelah dilakukan penskoran pada hasil angket yang telah diisi oleh siswa, kemudian dilakukan penjumlahan skor untuk setiap aspeknya. Hasil penjumlahan skor ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Jumlah Skor Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Check-list SMP Charitas 02 Mojosari

No Kelas Jumlah Skor

Visual Auditorial Kinestetik 1 VIIA 12 13 12 2 12 12 16 3 14 12 12 4 15 13 14 5 11 12 12 6 16 15 14 7 13 12 14 8 14 11 19 9 11 14 12 10 14 12 14 11 15 11 17 12 12 15 13 13 14 13 13 14 13 12 12

15 14 14 15 16 12 17 11 17 13 15 19 18 14 13 13 19 10 12 11 20 12 9 14 21 14 13 15 22 13 15 13 23 11 13 11 24 15 16 17 25 VIIB 15 14 18 26 13 12 15 27 15 13 14 28 12 13 16 29 10 15 14 30 13 15 14 31 14 17 15 32 13 17 16 33 13 15 15 34 13 14 14 35 14 16 15 36 17 17 15 37 13 15 12 38 12 12 14 39 13 14 13 40 13 14 16 41 11 18 13 42 17 17 16 43 12 13 19 44 16 14 13 45 13 13 19 46 13 17 13 47 14 14 12 48 14 14 17 49 VIIIA 10 15 13 50 14 16 17

51 14 18 14 52 15 14 10 53 13 16 12 54 14 14 13 55 12 13 11 56 14 15 11 57 14 16 14 58 14 15 12 59 12 14 13 60 11 16 12 61 17 13 7 62 12 15 13 63 15 14 12 64 12 15 11 65 15 15 15 66 12 14 12 67 14 13 13 68 12 13 13 69 9 15 17 70 12 18 11 71 VIIIB 10 14 13 72 11 15 11 73 13 12 16 74 13 14 13 75 15 12 9 76 11 17 11 77 10 14 11 78 12 14 13 79 12 18 13 80 14 16 14 81 14 14 11 82 14 14 15 83 16 15 11 84 11 18 11 85 14 16 14 86 13 15 12

87 13 17 13

88 15 12 10

89 14 16 15

90 13 12 15

Dari tabel diatas, kemudian dilakukan uji F dependent untuk mengetahui signifikansi dari aspek gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Berikut ini adalah hasil analisis data angket gaya belajar dalam bentuk check-list melalui uji F dependent.

Tabel 4. Descriptives Statistics Angket Check-List Melalui Uji F Dependent

Tabel 5. Hasil Signifikansi Analisis Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Check-list

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum Visual 90 13.13 1.664 9 17 Auditorial 90 14.32 1.853 9 18 Kinestetik 90 13.53 2.299 7 19 Test Statisticsa N 90 Chi-square 16.994 Df 2 Asymp. Sig. .000

Monte Carlo Sig. Sig. .000 95% Confidence Interval Lower Bound .000 Upper Bound .033 a. Friedman Test

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa aspek gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik mempunyai perbedaan secara signifikan. Kemudian dari tabel 4, dapat dilihat bahwa aspek gaya belajar yang paling dominan adalah aspek gaya belajar auditorial. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil rata-rata jumlah skor masing-masing aspek gaya belajar.

Angket gaya belajar dalam bentuk pilihan ganda

Setelah memperoleh data, maka skor masing-masing aspek dijumlahkan. Jumlah skor yang dimiliki oleh masing-masing aspek kemudian dibandingkan dan di analisis. Kemudian dilihat apakah jumlah skor masing-masing aspek tersebut memiliki perbedaan secara signifikan atau tidak. Berikut ini adalah hasil analisis data angket gaya belajar dalam bentuk pilihan ganda.

Tabel 6. Hasil Analisis Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Pilihan Ganda SMP Charitas 02 Mojosari

No Kelas Jumlah Skor Signifikan/Tidak signifikan V A K 1

VIIA

4 7 4 Tidak Signifikan 2 9 4 2 Signifikan 3 7 4 4 Tidak Signifikan 4 4 7 4 Tidak Signifikan 5 7 5 3 Tidak Signifikan 6 10 4 1 Signifikan 7 6 7 2 Tidak Signifikan 8 8 3 4 Signifikan

9 9 5 1 Signifikan 10 9 2 4 Signifikan 11 12 3 0 Signifikan 12 5 4 6 Tidak Signifikan 13 7 3 5 Tidak Signifikan 14 7 3 5 Tidak Signifikan 15 3 5 7 Tidak Signifikan 16 6 5 4 Tidak Signifikan 17 8 3 4 Signifikan 18 4 6 5 Tidak Signifikan 19 5 6 4 Tidak Signifikan 20 7 6 2 Tidak Signifikan 21 8 3 4 Signifikan 22 6 6 3 Tidak Signifikan 23 9 4 2 Signifikan 24 10 4 1 Signifikan 25

VIIB

6 5 4 Tidak Signifikan 26 10 2 3 Signifikan 27 9 5 1 Signifikan 28 5 5 5 Tidak Signifikan 29 8 4 3 Signifikan 30 8 7 0 Tidak Signifikan 31 6 4 5 Tidak Signifikan 32 6 5 4 Tidak Signifikan 33 8 3 4 Signifikan 34 5 3 7 Tidak Signifikan 35 8 3 4 Signifikan 36 8 5 2 Tidak Signifikan 37 8 2 5 Tidak Signifikan 38 9 5 1 Signifikan 39 9 4 2 Signifikan 40 8 5 2 Tidak Signifikan 41 8 7 0 Tidak Signifikan 42 5 5 5 Tidak Signifikan 43 8 4 3 Signifikan 44 4 3 8 Signifikan 45 6 4 5 Tidak Signifikan

46 6 5 4 Tidak Signifikan 47 9 3 3 Signifikan 48 5 4 6 Tidak Signifikan 49

VIIIA

6 5 4 Tidak Signifikan 50 8 2 5 Tidak Signifikan 51 7 0 8 Tidak Signifikan 52 7 6 2 Tidak Signifikan 53 7 4 4 Tidak Signifikan 54 8 4 3 Signifikan 55 9 5 1 Signifikan 56 8 3 4 Signifikan 57 11 2 2 Signifikan 58 9 4 2 Signifikan 59 4 7 4 Tidak Signifikan 60 8 3 4 Signifikan 61 10 2 3 Signifikan 62 10 2 3 Signifikan 63 9 4 2 Signifikan 64 10 3 2 Signifikan 65 7 6 2 Tidak Signifikan 66 9 1 5 Signifikan 67 8 3 4 Signifikan 68 8 6 1 Tidak Signifikan 69 9 3 3 Signifikan 70 4 9 2 Signifikan 71

VIIIB

9 5 1 Signifikan 72 10 4 1 Signifikan 73 8 3 4 Signifikan 74 11 2 2 Signifikan 75 6 6 3 Tidak Signifikan 76 8 3 4 Signifikan 77 10 5 0 Signifikan 78 10 3 2 Signifikan 79 9 4 2 Signifikan 80 7 4 4 Tidak Signifikan 81 7 4 4 Tidak Signifikan 82 11 2 2 Signifikan

83 9 4 2 Signifikan 84 13 1 1 Signifikan 85 7 5 3 Tidak Signifikan 86 3 6 6 Tidak Signifikan 87 8 6 1 Tidak Signifikan 88 9 4 2 Signifikan 89 12 2 1 Signifikan 90 8 4 3 Signifikan

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa data yang masuk dalam kelompok data signifikan sebanyak 48 data, sedangkan data yang masuk ke dalam kelompok data tidak signifikan sebanyak 42 data. Data yang masuk dalam kelompok data signifikan kemudian dibagi lagi untuk mengetahui apakah gaya siswa memiliki aspek gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik. Cara menentukan aspek gaya belajar yang dimiliki oleh siswa tersebut adalah dengan melihat jumlah skor tertinggi dari masing-masing aspek. Sedangkan untuk data yang masuk ke dalam kelompok data yang tidak signifikan, merupakan data yang tidak bisa dibedakan. Sehingga keseluruhan aspeknya dibedakan menjadi empat, yaitu visual, auditorial, kinestetik dan tidak bisa dibedakan. Hasil tersebut disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 7. Pengelompokkan Aspek Gaya Belajar pada Angket Pilihan Ganda

No Aspek Gaya Belajar 1 Tidak Bisa Dibedakan 2 Visual

3 Tidak Bisa Dibedakan 4 Tidak Bisa Dibedakan 5 Tidak Bisa Dibedakan 6 Visual

7 Tidak Bisa Dibedakan 8 Visual

9 Visual 10 Visual 11 Visual

12 Tidak Bisa Dibedakan 13 Tidak Bisa Dibedakan 14 Tidak Bisa Dibedakan 15 Tidak Bisa Dibedakan 16 Tidak Bisa Dibedakan 17 Visual

18 Tidak Bisa Dibedakan 19 Tidak Bisa Dibedakan 20 Tidak Bisa Dibedakan 21 Visual

22 Tidak Bisa Dibedakan 23 Visual

24 Visual

25 Tidak Bisa Dibedakan 26 Visual

27 Visual

28 Tidak Bisa Dibedakan 29 Visual

30 Tidak Bisa Dibedakan 31 Tidak Bisa Dibedakan 32 Tidak Bisa Dibedakan 33 Visual

34 Tidak Bisa Dibedakan 35 Visual

36 Tidak Bisa Dibedakan 37 Tidak Bisa Dibedakan 38 Visual

39 Visual

40 Tidak Bisa Dibedakan 41 Tidak Bisa Dibedakan 42 Tidak Bisa Dibedakan 43 Visual

44 Kinestetik

45 Tidak Bisa Dibedakan 46 Tidak Bisa Dibedakan 47 Visual

48 Tidak Bisa Dibedakan 49 Tidak Bisa Dibedakan 50 Tidak Bisa Dibedakan 51 Tidak Bisa Dibedakan 52 Tidak Bisa Dibedakan 53 Tidak Bisa Dibedakan 54 Visual

55 Visual 56 Visual 57 Visual 58 Visual

59 Tidak Bisa Dibedakan 60 Visual

61 Visual 62 Visual 63 Visual 64 Visual

65 Tidak Bisa Dibedakan 66 Visual

67 Visual

68 Tidak Bisa Dibedakan 69 Visual 70 Auditorial 71 Visual 72 Visual 73 Visual 74 Visual

Hasil pengelompokkan aspek gaya belajar diatas kemudian dirangkum dalam sebuah tabel dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 8. Rangkuman Pengelompokkan Aspek Gaya Belajar pada Angket Pilihan Ganda

No Aspek Gaya Belajar Jumlah siswa

1. Visual 46

2. Auditorial 1

3. Kinestetik 1

4. Tidak Bisa Dibedakan 42 75 Tidak Bisa Dibedakan 76 Visual

77 Visual 78 Visual 79 Visual

80 Tidak Bisa Dibedakan 81 Tidak Bisa Dibedakan 82 Visual

83 Visual 84 Visual

85 Tidak Bisa Dibedakan 86 Tidak Bisa Dibedakan 87 Tidak Bisa Dibedakan 88 Visual

89 Visual 90 Visual

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari hasil angket pilihan ganda ini, terdapat sebanyak 51,11% siswa yang memiliki gaya belajar visual, 1,11% siswa yang memiliki gaya belajar auditorial, 1,11% siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, dan 46,67% siswa yang gaya belajarnya tidak dapat dibedakan.

2) Analisis Data Hasil Wawancara Siswa

Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan instrumen wawancara dengan siswa untuk melihat apakah ada kesesuaian antara hasil dari angket dengan hasil wawancara. Dalam hal ini, penulis mengambil 3 siswa sebagai narasumber dan 3 siswa ini adalah siswa yang masuk dalam kelompok gaya belajar signifikan. Berdasarkan hasil dari angket, ketiga siswa ini dalam belajar lebih cenderung menggunakan gaya belajar visual. Berikut ini merupakan deskripsi dari hasil wawancara:  Hasil wawancara dari responden 1 yaitu siswa ini merasa

senang dalam pembelajaran IPA karena dalam pembelajaran IPA banyak canda tawa. Tetapi kalau untuk materinya, siswa ini merasa mudah untuk belajar biologi dan merasa kesulitan untuk belajar fisika. Selain itu dalam belajar siswa ini lebih senang melakukan praktikum, tetapi karena selama proses pembelajaran berlangsung tidak pernah ada praktikum, maka siswa ini dalam belajar lebih

cenderung belajar dengan mencatat apa yang telah diberikan oleh gurunya saat proses pembelajaran di kelas. Sedangkan menurutnya, saat gurunya mengajar di dalam kelas, gurunya lebih sering memberikan penjelasan. Dan menurutnya, dia merasa lebih sering bosan dengan mendengarkan penjelasan gurunya tersebut. Tetapi dia masih bisa mengikuti pelajaran dengan baik karena saat guru menjelaskan, dia membaca buku paket yang ada di meja.

 Hasil wawancara dari responden 2 yaitu siswa ini dalam pembelajaran IPA kadang merasa senang, kadang tidak. Pelajaran yang membuatnya merasa senang adalah pelajaran biologi dan pelajaran yang membuatnya merasa tidak senang adalah pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan dalam pelajaran fisika dia merasa kesulitan dalam hitung-hitungan. Selain itu dalam belajar siswa ini lebih senang belajar dengan mencatat dan melihat gambar-gambar. Dengan mencatat, dia merasa terbantu dalam belajar. Dengan melihat gambar-gambar, dia merasa senang karena itu mengasyikkan bagi dia. Sedangkan menurutnya, saat gurunya mengajar di dalam kelas, gurunya lebih sering memberikan penjelasan. Dan menurutnya, dia merasa lebih

sering bosan dan mengantuk ketika mendengarkan penjelasan gurunya tersebut.

 Hasil wawancara dari responden 3 yaitu siswa ini dalam pembelajaran IPA kadang merasa senang dan kadang tidak. Pelajaran yang membuatnya merasa senang adalah pelajaran biologi dan pelajaran yang membuatnya merasa tidak senang adalah pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan dalam pelajaran fisika dia merasa kesulitan dalam hitung-hitungan. Selain itu dalam belajar siswa ini lebih senang belajar dengan mencatat karena dengan mencatat, dia merasa lebih mudah untuk mengingat materi pelajaran. Sedangkan menurutnya, saat gurunya mengajar di dalam kelas, gurunya sering memberikan gambar-gambar dan menjelaskan. Dan menurut responden 3, frekuensi antara memberikan gambar-gambar dan menjelaskan itu lebih banyak ke menjelaskan. Dan dia merasa malas mendengarkan penjelasan gurunya.

b. Gaya Mengajar Guru

1) Analisis Data Hasil Pengamatan

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana gaya mengajar guru dalam pembelajaran IPA. Karena gaya mengajar guru melibatkan metode, media, urutan kegiatan dan

alokasi waktu, maka penulis akan meninjau gaya mengajar guru dari hal-hal tersebut.

Gaya mengajar guru akan dilihat dari berbagai aktivitas yang terjadi di dalam kelas di saat pembelajaran IPA berlangsung.

Dari hasil transkip data pengamatan, penulis membagi data menjadi tiga (3) bagian, yaitu pembukaan, inti dan penutup. Kemudian penulis mengelompokkan aktivitas yang sering terjadi di dalam kelas pada saat bagian inti menjadi lima yaitu menjelaskan, menulis, mengerjakan soal, menggambar dan membaca. Aktivitas ini dikelompokkan sesuai dengan data yang diperoleh. Selain 5 aktivitas utama tersebut, penulis juga menambahkan komunikasi verbal sebagai aktivitas selingan yang berupa candaan atau nasehat-nasehat. Sehingga komunikasi verbal tidak masuk ke dalam aktivitas utama yang digunakan untuk menentukan gaya mengajar guru.

Kemudian dari aktivitas-aktivitas yang ada, akan dilihat juga alokasi waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut. Karena dari alokasi waktu tersebut, gaya mengajar guru dapat diketahui dengan jelas. Berikut ini adalah hasil pengelompokkan dari transkip data pengamatan di SMP Charitas 02 Mojosari.

Pembukaan : Komunikasi verbal (5 menit)

Inti :

1. Guru menjelaskan (10 menit)  Pemuaian

 Muai panjang

2. Guru menulis rumus (6 menit)  Rumus

 Jawaban yang benar 3. Komunikasi verbal ( 9 menit) 4. Siswa menulis (8 menit)

 Tulisan di papan tulis  Soal yang di dikte guru

 Jawaban yang ada di papan tulis

5. Siswa mengerjakan soal mandiri (16 menit) Penutup : Guru mengingatkan siswa untuk menggunakan

rumus yang sama ketika ada pertanyaan yang sama (1 menit).

Pengelompokkan aktivitas pertemuan 2 Pembukaan : Komunikasi verbal (5 menit).

Inti :

1. Guru menjelaskan (20 menit)  Pemuaian

 Muai panjang  Rumus  Muai volume

2. Komunikasi verbal (20 menit) 3. Guru menulis (7 menit)

 Rumus

4. Siswa menulis (9 menit)  Tulisan di papan tulis  Soal yang di dikte oleh guru

5. Siswa mengerjakan soal mandiri (13 menit) Penutup : Guru mengingatkan siswa untuk

mengumpulkan buku di akhir semester (1 menit)  Pengelompokkan aktivitas pertemuan 3

Pembukaan : Komunikasi verbal (5 menit)

Inti :

1. Guru menjelaskan (8 menit)  Muai volume

2. Guru menggambar sebuah kotak (1 menit) 3. Komunikasi verbal (2 menit)

4. Guru menulis (5 menit)  Rumus

 Jawaban yang benar 5. Siswa menulis (7 menit)

 Tulisan yang ada di papan tulis  Soal yang di dikte guru

6. Siswa mengerjakan soal mandiri (17 menit)

Penutup :

Pengelompokkan aktivitas pertemuan 4 Pembukaan : Komunikasi verbal (2 menit)

Inti :

1. Guru menjelaskan (43 menit)  Ekosistem

 Hubungan mahkluk hidup yang ada dalam ekosistem

 Komponen abiotik  Komponen biotik

 Point-point komponen biotik  Pengurai

 Produsen  Konsumen  Hasil diskusi

2. Siswa membaca buku teks ( 5 menit) 3. Komunikasi verbal (8 menit)

4. Guru menulis point-point komponen biotik (1 menit)

5. Siswa mengerjakan soal secara berdiskusi tentang hewan herbivora, karnivora, dan omnivora (15 menit)

Penutup : Guru memberikan tugas rumah kepada siswa (5 menit)

Pengelompokkan aktivitas pertemuan 5 Pembukaan : Komunikasi verbal (6 menit)

Inti :

1. Guru menjelaskan (25 menit)  Organisasi kehidupan  Jaringan meristem  Jaringan epidermis  Jaringan pengangkut  Jaringan penyokong  Jaringan dasar  Organ  Fungsi akar  Fungsi batang

2. Guru menggambar (5 menit)  Pohon

 Jaringan epidermis

 Jaringan yang ada pada tumbuhan monokotil dan dikotil

3. Komunikasi verbal (4 menit)

4. Siswa membaca buku teks tentang fungsi batang (2 menit)

5. Guru menulis perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil (7 menit)

Penutup :

Pengelompokkan aktivitas pertemuan 6 Pembukaan : Komunikasi verbal (4 menit)

Inti :

1. Siswa mengerjakan soal (36 menit)  Mandiri

 Diskusi

2. Guru membahas soal dan menjelaskannya (36 menit)

3. Komunikasi verbal (2 menit)

Penutup : Guru meminta siswa untuk melanjutkan mengerjakan soal di rumah (1 menit)

Dari pengelompokkan aktivitas beserta alokasi waktu di atas, maka dapat dirangkum sebuah tabel dengan hasil berikut.

No Aktivitas Alokasi Waktu (menit) 1. Menjelaskan 142 2. Menulis 50 3. Mengerjakan soal 97 4. Menggambar 6 5. Membaca 7

2) Analisis Data Hasil Wawancara Guru

Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan instrumen wawancara dengan guru untuk melihat apakah ada kesesuaian antara hasil dari pengamatan dengan hasil wawancara. Dari hasil pengamatan, guru ini dalam melakukan proses pembelajaran lebih sering memberikan penjelasan kepada siswanya.

Hasil wawancara dengan guru tersebut yaitu dalam proses pembelajaran guru tersebut tidak akan banyak menerangkan jika dalam satu angkatan siswanya baik semua. Tetapi jika dalam satu angkatan siswanya banyak yang kurang, dalam proses pembelajaran guru tersebut lebih banyak menerangkan, mengulang, memberikan catatan dan tugas. Jika diurutkan dalam melakukan proses pembelajaran, guru memulainya dengan menerangkan, kemudian memberi catatan atau rangkuman, kemudian yang terakhir memberi tugas. Tugas yang diberikan biasanya tugas kelompok, tugas pribadi dan tugas rumah. Selain itu, dalam proses pembelajaran daripada memberikan catatan dan tugas, beliau lebih sering menjelaskan dalam mengajar.

Guru ini jarang melakukan praktikum karena alat-alat yang dimiliki sekolah sangatlah minim. Sehingga biasanya kadang-kadang guru hanya melakukan demonstrasi saja. Media lain yang digunakan guru dalam mengajar pun hanya papan tulis saja. Dan selama mengajar, guru tidak pernah memperhatikan gaya belajar siswanya seperti apa dan menurut beliau, siswa-siswinya lebih senang belajar dengan mendengarkan penjelasan. Sedangkan gaya belajar guru tersebut adalah auditorial. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam belajar beliau lebih senang mendengarkan penjelasan orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, gaya mengajar guru adalah memberikan materi pelajaran dengan menjelaskan.

C. PEMBAHASAN

Dokumen terkait