• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Data

4.3.1 Analisis Data Dengan Matriks

Data SWOT (Strength Weakness Opportunity Threath) Usaha Batu Bata Kembar dikembangkan melalui perhitungan SWOT dengan menggnakan matriks IFAS dan EFAS. Hasil perhitungan dari matriks IFAS dan EFAS akan dituangkan ke dalam diagram SWOT.

4.3.1.1 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Hasil analisis internal dengan menggunakan matriks IFAS pada Usaha Batu Bata Kembar adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) pada Usaha Batu Bata Kembar

No Faktor-faktor strategis internal Bobot Rating Bobot

X rating

Komentar

KEKUATAN

1 Menghasilkan produk yang berkualitas 0,2 4 0,8 Kualitas produk menyenangkan

konsumen

2 Lokasi dekat dengan jalan lintas sumatera sehingga mudah dijangkau oleh konsumen

0,1 3 0.3 Efisiensi waktu dan biaya

3 Memiliki karyawan yang mempunyai keterampilan dan loyalitas

0,1 2 0,2 Perlu dipertanyakan

4 Pemilik bisa berinteraksi secara langsung dengan karyawan yang berkaitan dengan aktivitas usaha

0,1 2 0,2 Kerja sama

5 Melayani pemesanan di Kab. Padang Lawas Utara hingga ke Padang Lawas.

69

TOTAL 0,6 1,7

KELEMAHAN

1 Kekurangan modal usaha 0,1 1 0,4 Kelemahan terbesar 2 Hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut 0,1 2 0,2 Promosi

3 Sulit mendapatkan tenaga kerja yang ahli karena tidak banyak orang yang mau melakukan pekerjaan seperti ini.

0,05 2 0,1 Peningkatan upah

4 Belum memiliki kendaraan sendiri untuk melayani pesanan.

0,05 2 0,1 Pengadaan kendaraan

5 Produksi dilakukan dengan manual 0,05 3 0,15 Penggunaan teknologi baru 6 Pencatatan keuangan dan administrasi yang

sederhana

0,05 4 0,2 Perbaikan pencatatan

TOTAL 1,0 1,15

4.3.1.2 Matriks EFAS (Enternal Factor Analysis Summary)

Tabel 4.4 Matriks Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) pada Usaha Batu Bata Kembar

No Faktor-faktor strategis ekternal Bobot Rating Bobot

X rating

70 PELUANG

1 Kecenderungan masyarakat membangun rumah dengan menggunakan batu bata semakin tinggi.

0,1 4 0,8 Lebih berkualitas

2 Tidak ada pungutan liar 0,05 3 0.3 Keamanan berusaha 3 Kondisi ekonomi masyarakat semakin membaik 0,1 2 0,2 Daya beli naik 4 Penggunaan alat teknologi dalam mempermudah

pekerjaan

0,1 2 0,2 Efisiensi kerja

5 Dari segi sumber daya manusia, tidak banyak orang yang memiliki keterampilan membuat batu bata

0,1 2 0,2 Keterbatasan SDM

6 Pasokan bahan pembakar yang terjamin 0,05 1 0,05 Mudah diperoleh 7 Menjaga kepercayaan pelanggan 0,05 1 0,05 Kunci sukses

TOTAL 0,55 1,8

ANCAMAN

1 Jika hujan turun, aktivitas penjemuran akan terganggu

0,1 1 0,4 Pinjaman modal

2 Ancaman kehabisan tanah untuk bahan baku 0,1 2 0,2 Cari area baru 3 Produk batako yang sudah semakin banyak

digunakan.

0,05 2 0,1 Tidak tahan lama

4 Dari segi ketersediaan bahan baku, sangat terbuka kemungkinan bagi munculnya pelaku baru dalam jenis usaha ini

0,05 3 0,15 Tingkatkan mutu

5 Tidak ada ijin usaha dan merek dagang 0,05 4 0,2 Kemitraan dengan pemerintah

6 Ada usaha lain yang lebih dahulu beroperasi sehingga lebih dikenal konsumen

0,05 4 0,2 Tingkatkan mutu

7 Kekuatan tawar pembeli yang kuat 0,05 4 0,2 Tingkatkan mutu

71 4.3.1.3Analisis SWOT (IFAS + EFAS)

Tabel 4.5 Analisis SWOT (IFAS + EFAS) pada Usaha Batu Bata Kembar Variabel Strength (Kekuatan) Bobot Weakness (Kelemahan) Bobot Sub Total (A) 1,7 Sub Total (B) 1,15 Variabel Opportunity (Peluang)

Bobot Threat Bobot

Sub Total (C) 1,8 Sub Total (D) 1,45 Total S+O Atau (A)+ (C) 3,50 Total W+T Atau (B)+(D) 2,60

Hasil yang diperoleh adalah :

S + O = 1,7 + 1,8 = 3,50 W + T = 1,15 + 1,45 = 2,60

S (A) + O (C) > W (B) + T (D), sehingga faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung terciptanya jalan keluar dari permasalahan.

Jika digambarkan dalam diagram Analisis SWOT, maka Posisi Usaha Batu Bata Kembar adalah Sebagai Berikut:

72

Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT Usaha Batu Bata Kembar

1,8 Mendukung strategi agresif

1,7

Kondisi di atas menunjukkan bahwa posisi Usaha Batu Bata Kembar Berada di Kuadran I yang artinya bahwa usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Kondisi ini menggambarkan usaha ini berada pada posisi yang aman untuk melakukan kegiatan produksi dan ekspansi pasar ke daerah lain dalam mendapatkan keuntungan.

Weakness

Threat Opportunity

73 4.3.1.4 Matriks SWOT

Analisis data dengan matriks SWOT digunakan untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahaan. Matriks ini menggambarkan jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis. Analisis SWOT Usaha Batu Bata Kembar adalah sebagai berikut:

74 EKSTERNAL

INTERNAL

OPPORTUNITIES

1. Kecenderungan masyarakat membangun rumah dengan menggunakan batu bata semakin tinggi. 2. Tidak ada pungutan liar

3. Kondisi ekonomi masyarakat semakin membaik 4. Penggunaan alat teknologi dalam mempermudah

pekerjaan

5. Dari segi sumber daya manusia, tidak banyak orang yang memiliki keterampilan membuat batu bata

6. Menjaga kepercayaan pelanggan

THREATS

1. Jika hujan turun, aktivitas penjemuran akan terganggu 2. Ancaman kehabisan tanah untuk bahan baku

3. Produk batako yang sudah semakin banyak digunakan. 4. Dari segi ketersediaan bahan baku, sangat terbuka

kemungkinan bagi munculnya pelaku baru dalam jenis usaha ini

5. Tidak ada ijin usaha dan merek dagang

6. Ada usaha lain yang lebih dahulu beroperasi sehingga lebih dikenal konsumen

7. Kekuatan tawar pembeli yang kuat

STRENGTH

1. Menghasilkan produk yang berkualitas

2. Lokasi dekat dengan jalan lintas sumatera sehingga mudah dijangkau oleh konsumen

3. Memiliki karyawan yang mempunyai keterampilan dan loyalitas

4. Pemilik bisa berinteraksi secara langsung dengan karyawan yang berkaitan dengan aktivitas usaha 5. Melayani pemesanan di Kab. Padang Lawas Utara

hingga ke Padang Lawas.

STRATEGI SO

1.Menghasilkan dan menjaga kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pelanggan.

2.Melakukan ekspansi pasar ke daerah lain untuk memperluas area pemasaran.

3.Memperbaiki manajemen usaha

STRATEGI ST

1. Meningkatkan pelayanan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan.

2. Menjaga kualitas produk untuk menghadapi persaingan. 3. Mengurus ijin usaha dan merek usaha/dagang agar lebih

75

WEAKNESS

1. Kekurangan modal usaha

2. Hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut 3. Sulit mendapatkan tenaga kerja yang ahli karena tidak

banyak orang yang mau melakukan pekerjaan seperti ini.

4. Belum memiliki kendaraan sendiri untuk melayani pesanan.

5. Produksi dilakukan dengan manual

6. Pencatatan keuangan dan administrasi yang sederhana

STRATEGI WO

1. Melakukan pinjaman modal untuk memperluas area pemasaran.

2. Membeli kendaraan (truk atau pick-up) untuk melayani pesanan.

STRATEGI WT

1. Melakukan pinjaman modal untuk membeli plastik penutup bata jika hujan turun saat penjemuran.

79

Berdasarkan Matriks SWOT di atas, rumusan strategi yang dapat diterapkan oleh Usaha Batu Bata Kembar adalah sebagai berikut :

1. Strategi Strength Opportunities (SO)

Strategi SO adalah strategi yang mnggunakan kekuatan internal dalam memanfaatkan peluang dalam mencapai keuntungan. Beberapa alternatif strategi SO Usaha Batu Bata Kembar:

a. Menghasilkan dan menjaga kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pelanggan.

Kualitas yang baik merupakan sesuatu yang paling dicari oleh pelanggan. Jika produk memiliki kualitas baik, dapat dipastikan bahwa pelanggan akan senanatiasa membeli produk ini, demikian sebaliknya. b. Melakukan ekspansi pasar untuk memperluas area pemasaran.

Selama ini area pemasaran yang dilakukan oleh Usaha Batu Bata Kembar berada pada dua kabupaten yaitu Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. Untuk menambah kapasitas ekspansi bisa dilakukan ke daerah lain seperti Padang Sidempuan, Mandailing Natal dan lain-lain. c. Memperbaiki manajemen usaha

Perbaikan dalam manajemen usaha perlu dilakukan agar kinerja lebih optimal. Khususnya perbaikan dalam pencatatan transaksi keuangan dan administrasi sangat perlu dilakukan agar di masa depan kesalahan tersebut tidak berakibat buruk bagi keberlangsungan usaha.

80 2. Strategi Strength Treaths (ST)

Strategi ST merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk meminimalkan ancaman yang muncul. Beberapa alternatif strategi ST yang bisa diterapkan pada Usaha Batu Bata Kembar adalah:

a. Meningkatkan pelayanan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Untuk menghadapi persaingan dan menjaga hubungan dengan pelanggan, sangat perlu bagi usaha ini untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Misalnya, menjaga kualitas produk selama di perjalanan menuju pemesan, melayani pelanggan dengan tata bahasa yang santun, dan mengganti batu bata yang rusak.

b. Menjaga kualitas produk untuk menghadapi persaingan.

Setiap jenis usaha pasti memiliki pesaing, untuk menghadapi persaingan tersebut, maka Usaha Batu Bata Kembar harus menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas produk mereka agar pelanggan tetap loyal. Dengan demikian pelanggan tetap memilik untuk membeli ng, produk dari usaha ini dibanding dari usaha lain.

c. Mengurus ijin usaha dan merek dagang agar lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas.

Sejak berdiri sampai sekarang, usaha ini belum memiliki ijin usaha dan merek dagang yang terdaftar. Ijin diperlukan sebagi jaminan keamanan dan kenyamanan dalam berusaha. Misalnya untuk menghindari pungutan liar dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan merek dagang/usaha berguna agar usaha ini lebih dikenal oleh

81

konsumen. Merek usaha ini akan dipampangkan di depan lokasi usaha agar bisa dilihat oleh orang yang lewat.

3. Strategi Weakness Opportunities (WO)

Strategi WO merupakan strategi yang memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal dalam meraih keuntungan. Strategi WO yang dapat diterapkan antara lain:

a. Melakukan pinjaman modal untuk memperluas area pemasaran.

Kendala yang dialami oleh usaha ini adalah keterbatasan modal sehingga menghambat kreativitas dan ruang gerak. Pinjaman modal dari lembaga keuangan bisa memperoleh tambahan modal dalam memperluas area pemasaran yang selama ini hanya berkutat di Kabupaten Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. Dengan tambahan modal mereka kemungkinan besar bisa menjalin kerja sama dengan pelanggan seperti toko bangunan di daerah lain.

b. Membeli kendaraan (truk atau pick-up) untuk melayani pesanan.

Sejak berdiri, sesuai permintaan konsumen, usaha ini melayani sistem antar langsung ke pemesan di Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. Usaha ini menggunakan kendaraan truk ataupun Pick-Up yang disewa dari pihak lain. Menurut pemilik, menyewa kendaraan cenderung lebih boros dan kemungkinan besar kendaraan tersebut tidak tersedia saat dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir pengeluaran, sangat penting bagi usaha ini untuk memiliki sebuah kendaraan semisal pick up untuk mengantar batu bata pesanan.

82 4. Strategi Weakness Treaths (WT)

Strategi WT adalah mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal yang muncul. Adapun strategi WT yang bisa diterapkan oleh usaha ini adalah:

a. Melakukan pinjaman modal untuk membeli plastik penutup bata jika hujan turun saat penjemuran.

Ancaman terbesar bagi usaha ini adalah turunnya hujan saat penjemuran batu bata. Penjemuran biasanya dilakukan di area terbuka. Jika tidak segera ditutup plastik, maka batu bata yang dijemur akan terkena air hujan sehingga menjadi rusak dan akan merugikan pemilik. Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik memerlukan modal untuk membeli plastik penutup batu bata saat hujan turun.

b. Meningkatkan promosi untuk menghadapi persaingan.

Sejak berdiri, konsumen mengenal usaha ini dari konsumen lain yang pernah belanja di usaha ini. Tidak ada promosi khusus yang dilakukan untuk lebih mengenalkan usaha ini kepada masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan promosi seperti pembuatan papan nama usaha atau kartu nama atau bahkan promosi lewat media seperti koran dan radio lokal bisa dilakukan untuk lebih memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat.

83 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Faktor strategis kekuatan internal Usaha Batu Bata Kembar adalah: (1) Menghasilkan produk yang berkualitas, (2) Lokasi dekat dengan jalan lintas sumatera sehingga mudah dijangkau oleh konsumen, (3) Memiliki karyawan yang mempunyai keterampilan dan loyalitas, (4) Pemilik bisa berinteraksi secara langsung dengan karyawan yang berkaitan dengan aktivitas usaha, (5) Melayani pemesanan di Kab. Padang Lawas Utara hingga ke Padang Lawas.

Sedangkan faktor strategis kelemahan internal Usaha Batu Bata Kembar adalah (1) Produksi dilakukan dengan manual, (2) Sulit mendapatkan tenaga kerja yang ahli karena tidak banyak orang yang mau melakukan pekerjaan seperti ini, (3) Kekurangan modal usaha, (4) Pencatatan keuangan dan administrasi yang sederhana, (5) Hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. (6) Belum memiliki kendaraan sendiri untuk melayani pesanan.

2. Faktor strategis peluang Usaha Batu Bata Kembar adalah : (1) Tidak ada pungutan liar, (2) Kondisi ekonomi masyarakat semakin membaik,(3) Kecenderungan masyarakat membangun rumah dengan menggunakan batu bata semakin tinggi. (4) Penggunaan alat teknologi dalam mempermudah

84

pekerjaan (5) Dari segi sumber daya manusia, tidak banyak orang yang memiliki keterampilan membuat batu bata (6) Pasokan bahan pembakar yang terjamin (7) Menjaga kepercayaan pelanggan.

Sedangkan faktor strategis kelemahan internal Usaha Batu Bata Lembar adalah: (1) Tidak ada ijin usaha dan merek dagang, (2) Jika hujan turun, aktivitas penjemuran akan terganggu (3) Dari segi ketersediaan bahan baku, sangat terbuka kemungkinan bagi munculnya pelaku baru dalam jenis usaha ini. (4) Ada usaha lain yang lebih dahulu beroperasi sehingga lebih dikenal konsumen, (5) Produk batako yang sudah semakin banyak digunakan (6) Ancaman kehabisan tanah untuk bahan baku, (7) Kekuatan tawar pembeli yang kuat.

3. Dari hasil analisis dengan menggunakan IFAS dan EFAS dengan menuangkan hasil perhitungannya kedalam diagram SWOT diketahui bahwa posisi Usaha Batu Bata Kembar berada pada Kuadran I yang menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang cocok adalah agresif, artinya organisasi tersebut berada pada kondisi yang prima sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan ekspansi pasar, meningkatkan pertumbuhan untuk meraih kemajuan. Usaha Batu Bata Kembar memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan usaha karena besarnya potensi pasar akibat jumlah penduduk yang semakin banyak.

4. Dari hasil analisis dengan Matriks SWOT, diperoleh alternatif strategi antara lain (1) Menghasilkan dan menjaga kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pelanggan, (2) Melakukan ekspansi pasar untuk memperluas

85

area pemasaran, (3) Memperbaiki manajemen usaha (4) Meningkatkan pelayanan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. (5) Menjaga kualitas produk untuk menghadapi persaingan. (6) Mengurus ijin usaha dan merek dagang/usaha agar lebih dikenal oleh masyarakat luas (7) Melakukan pinjaman modal untuk memperluas area pemasaran. (8) Membeli kendaraan (truk atau pick-up) untuk melayani pesanan. (9) Melakukan pinjaman modal untuk membeli plastik penutup bata jika hujan turun saat penjemuran. (10) Meningkatkan promosi untuk menghadapi persaingan.

5.2 Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian yang dilakuka, adapun saran yang bisa diberikan antara lain:

1. Setiap usaha atau bisnis dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu menggunakan kekuatan internal yang dimiliki untuk dengan cepat meraih peluang-peluang yang ada. Bisnis atau usaha juga harus meminimalisir kelemahan internal yang dimiliki serta mengatasi ancaman yang muncul agar usaha tersebut bisa berjalan dengan baik. Jika tidak, usaha tersebut akan tersisih seiring dengan semakin ketatnya persaingan.

2. Secara umum, kendala terbesar yang sering dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah kendala permodalan. Akan lebih baik jika pemerintah memfasilitasi para pelaku UMKM terhadap akses permodalan yang cukup dengan bunga yang lunak untuk digunakan dalam

86

mengembangkan usaha ke arah yang lebih baik. Bagi pelaku UMKM sebaiknya lebih berani dalam melakukan pinjaman modal untuk perluasan dan pengembangan usaha dengan catatan modal pinjaman tersebut digunakan sebaik mungkin.

3. Usaha Mikro Kecil dan Menengah identik dengan manajemen yang masih sederhana. Khususnya usaha kecil, tidak adan pencatatan yang lengkap terkait dengan administrasi dan transaksi keuangan. Akan lebih baik jika manajemen tersebut diperbaiki agar segala aktivitas yang berhubungan dengan manajemen khususnya keuangan dan administrasi dapat dicatat dan menjadi dokumen usaha.

i

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Amstrong, Michael.2003. The Art of HRD: Strategic Human Resource Management a guide to Action Manajemen, Sumber Daya manusia Strategik panduan Praktis untuk Bertindak, alih bahasa oleh Ati Cahaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anoraga, Pandji & Sudantoko, Djoko. 2002. Koperesi kewirausahaan Dan Usaha Kecil, Rineka Cipta, Jakarta

David. F.R. 2006.Manajement Strategis buku 1.Jakarta: Salemba

Hunger & Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Jatmiko, R. D. 2004. Manajemen strategik, Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang.

Juliandi, Azuard. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan M 2000

Muslich. 1997. Ekonomi Manejerial: Alat Analisis Strategi Bisnis. Yogyakarta: PT Samudra Ilmu.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Rangkuti, Freddy.2000. Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rochaety, Eti Dkk. 2009.Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: MItra Wacana Media. Situmorang, Syafrizal, Helmi. 2009. Bisnis: Perencanaan dan pengembangan.

Jakarta: Wacana Media.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Suryana. 2004. Evaluasi Dan Pengembangan Usaha. Jakarta: Direktorat Pendidikan menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

ii Sumber Skripsi:

Herdiana, Yunita. 2013. Perencanaan Strategi Pengembanagan Usaha Mikro Kecil Menengah Alas kaki Ciomas Bogor

Rachmad. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Boga Kesehatan pada Prima Diet Jakarta

Siregar, Faisal. 2010. Strategi Pengembangan Usaha kecil Kripik Singkong Kondang Jaya Binaan Koperasi MBT Al- Ikhlas Kota Bogor

Wardhana, Wahyu Kusuma. 2012. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung

Sumber Jurnal:

Amalia, Alfi. 2012. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada UKM Batik Semarangan. Jurnal Manajemen Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

Sumber Internet:

iii

iv Daftar Pertanyaan Selasa, 17 Mei 2014

Narasumber : Bapak Ato sebagai pemilik Usaha Batu Bata Kembar 1. Sejak kapan usaha ini berdiri?

Jawab: sejak tahun 2009

2. Bagaimana sejarah berdirinya usaha ini?

Jawab: dulu saya kerja di kebun sawit saya sendiri..Namun penghasilan sangat sedikit karena tidak begitu luas. Nah, setelah itu saya mulai berfikir untuk mencari mata pencaharian yang baru..kemudian saya mulai membuka usaha pembuatan batu bata dengan modal keterampilan yang saya peroleh waktu bekerja di usaha milik orang lain.

3. Apa yang menjadi alasan pemilihan lokasi tempat usaha?

Jawab: saya beli tanah ini karena belum terlalu mahal akan tetapi dekat dengan jalan raya...

4. Apa saja produk yang dihasilkan dalam usaha ini? Jawab : batu bata merah

5. Bagaimana cara membuat batu bata tersebut?

Jawab: secara singkat ada proses pelumpuran, pencetakan, penjemuran dan pembakaran...semua proses itu masih menggunakan tangan...

6. Berapa jumlah batu bata yang diproduksi setiap hari? Jawab: kira-kira 15.000 batang per minggu

7. Bahan-bahan apa yang diperlukan untuk menghasilkan batu bata? Jawab: tanah liat merah sebagai bahan baku utama

8. Dari mana bahan-bahan tersebut didatangkan? Jawab: diambil sendiri dari lokasi ini

9. Alat-alat apa yang digunakan untuk memproduksi batu bata ini? Jawab: cetakan, cangkul, plastik

10.Dari segi jumlah produk yang dihasilkan, apakah usaha ini mengalami perkembangan dari tahun ke tahun?

Jawab: meningkat karena dulu rata-rata kamu hanya memproduksi 6000 batang per minggu, saat ini telah mencapai 15.000 batang per minggu..

v 11.Berapa orang karyawan yang dipekerjakan?

Jawab: ada 6 orang

12.Bagaimana peraturan kerja bagi karyawan dalam usaha ini?

Jawab: tidak terlalu resmi, artinya tidak ada batasan jam masuk dan keluar, penggajiannya didasarkan pada jumlah yang diproduksi setiap hari...

13.Bagaimana sistem penggajian karyawan? Jawab: gaji diberikan jika batu sudah laku.. 14.Bagaimana pembagian kerja di usaha ini?

Jawab: ada bagian pencetak, penjemur dan pembakar

15.Apakah pemilik usaha pernah mengikuti pelatihan yang terkait dengan pembuatan produk batu bata?

Jawab: tidak pernah sama sekali...keterampilan ini saya peroleh dengan bekerja di usaha batu bata milik orang lain.

16.Bagaimana cara memasarkan/menjual batu bata dari usaha ini?

Jawab: pembeli tahu dari pembeli yang lain, artinya dari mulut ke mulut orang yang pernah belanja disini

17.Apakah cara penjualan demikian telah mampu memperoleh keuntungan? Jawab: ya, tapi belum memuaskan karena belumbanyak dikenal secara luas

18.Berapa jumlah produk yang terjual setiap hari?

Jawab: tidak tentu, tergantung pesanan....tetapi jika dihitung-hitung per minggu bisa menjual 15.000 batu bata

19.Di daerah mana saja produk Anda dijual?

Jawab: Padang Lawas dan Padang Lawas Utara

20.Cara apa yang dilakukan agar konsumen tertarik untuk membeli produk anda?

Jawab: ya mungkin kami membuat batu yang bagus biar orang tetap beli disini

21.Pernahkan Anda membandingkan kualitas dan bentuk produk Anda dengan produk pengrajin lainnya?

Jawab: pernah...pernah dulu saya ke pengrajin lain dan melihat batu mereka mudah retak..sedangkan batu yang kami buat itu kuat... 22.Berapa harga batu bata per batang?

vi

Jawab: jika beli disini dipatok Rp 440,- per batang dan Rp 550,- per batang jika kami antar ke lokasi...ya tergantung jarak lokasi juga.. 23.Pernahkan Anda menaikkan atau menurunkan harga produk anda?

Jawab: belum pernah

24. Apa yang menjadi dasar dalam menentukan harga setiap produk? Jawab: sesuai pengeluaran dalam membuat batu bata ditambah dengan gaji pekerja....

25.Berapa keuntungan yang bisa peroleh dari usaha ini setiap bulannya? Jawab : bisa mencapai rata-rata 3-5 juta per bulan

26.Menurut bapak, apakah modal yang bapak butuhkan sejauh ini cukup? Jawab : belum mencukupi, banyak yang harus saya benahi tetapi karena kurangnya modal ya terpaksa ditunda dulu...

27.Bagaimana kualitas tenaga kerja disini?

Jawab: mereka baik dan pekerja keras...batu ini ya mereka semua yang buat...

28.Apa kelemahan usaha dan produk bapak ini?

Jawab: itu tadi modalnya kurang dan pembuatannya masih sederhana..

29.Apa kendala yang bapak alami dalam menjalankan usaha ini?

Jawab: penjualan tertunda karena kami tidak tahu harus menjual kemana...kalau ada pesanan baru dijual..perputaran produk kadang membutuhkan waktu dua hari...

30.Bagaimana pasokan dan harga bahan baku?

Jawab: bahan baku kan kami ambil dari lahan sendiri..kecuali kulit padi...itu kami peroleh dengan mudah dan murah

31.Bagaimana perijinan usaha ini? Jawab: tidak ada

32.Apakah bapak melihat peluang bagi perkembangan usaha ini?

Dokumen terkait