• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut:

1. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Dari hasil analisis diperoleh tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa tertinggi, tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terendah dan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dirangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.12

Rekapitulasi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Tingkat Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Hasil Tes Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa Tes Awal Siklus I Siklus II

Tertinggi 66 97 100 Terendah 10 0 18 Rata-Rata 41,41 67,07 70,04 Median 30 83 83 Modus 30 93 87 Standar Deviasi 20,44 30,47 24,82

Indikator ketercapaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam penelitian ini adalah jika siswa mendapatkan nilai rata-rata keseluruhan ≥ 68, maka penelitian ini dihentikan. Dilihat dari nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan mulai dari tes awal ke siklus I kemudian ke siklus II. Dari tes awal ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 25,66 dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 2,97. Sehingga dari kemampuan awal siswa ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 28,63. Berikut penyajian data peningkatan nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang disajikan dalam bentuk diagram:

Diagram 4.5

Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berikut ini secara lebih rinci perbandingan skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang disajikan dalam Tabel 4.13

Tabel 4.13

Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa 66 97 100 10 0 18 41.41 67.07 70.04 0 20 40 60 80 100 120

Tes Awal Siklus I Siklus II

Nilai Tert inggi Nilai Terendah Rata-Rata

No Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah

Nilai

Tes Awal Siklus I Siklus II

1. Memahami masalah 46,91 73,45 77,76 2. Membuat rencana pemecahan masalah 41,24 72,76 77,07 3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah 36,07 55,17 58,28 Rata-rata 41,41 67,07 70,04

107

Berikut adalah gambar perbandingan indikator kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus I dan siklus II :

Diagram 4.6

Perbandingan Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan teknik reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan juga perbaikan yang dilakukan dengan membiasakan siswa berlatih soal-soal mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika serta pemberian tes diakhir pembelajaran juga membuat siswa terbiasa mengerjakan soal tes akhir siklus yang pada akhirnya membuat nilai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menjadi meningkat dan telah memenuhi hasil intervensi yang diharapkan. Terlihat bahwa pada setiap aspek/indikator kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Mulai dari tes awal, siklus I, sampai siklus II. Peningkatan yang terpesat terjadi pada indikator melaksanakan rencana pemecahan masalah, sedangkan indikator memahami

46.91 41.24 36.07 73.45 72.76 55.17 77.76 77.07 58.28 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

M emaham i masalah M embuat rencana pemecahan masalah

M elaksanakan rencana pemecahan masalah

masalah dan melaksanakan rencana pemecahan masalah berada pada posisi kedua dan ketiga dalam hal peningkatannya.

2. Aktivitas Siswa

Penilaian lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan teknik reciprocal teaching dilakukan bersamaan dengan jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada setiap pertemuan. Berikut adalah tabel rekapitulasi hasil lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II selama kegiatan pembelajaran berlangsung:

Tabel 4.14

Perbandingan Persentase Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I dan Siklus II

No. Aspek yang Diamati Siklus I (%) Siklus II (%)

1 Membuat rangkuman 100 97,66

2 Membuat pertanyaan 100 95,49

3 Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator

87,24 95,49

4 Menjelaskan materi 71,98 75,72

5 Menjelaskan materi sesuai indikator 64,79 84,63

6 Antusias 53,12 81,37

7 Memperhatikan penjelasan 46,52 61,28

8 Melakukan prediksi 82,46 83,61

9 Melakukan prediksi sesuai indikator lanjutan

13,86 59,17

Rata-rata 68,88 81,60

Hasil rekapitulasi pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran terlihat bahwa observasi pada siklus I sebesar 68,88 % dengan kategori baik, kemudian hasil observasi aktivitas kelompok pada siklus II

109

sebesar 81,60 % dengan kategori sangat baik, data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang cukup baik dari siklus I ke siklus II.

Data rekapitulasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung juga disajikan dalam diagram batang sebagai berikut :

Diagram 4.7

Rekapitulasi Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram tersebut, terlihat bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan teknik pembelajaran reciprocal teaching pada siklus II, yakni sebesar 12,72 % dari siklus I. Tindakan perbaikan yang dilakukan dengan mengevaluasi kegiatan pembelajaran pada siklus sebelumnya dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

3. Respon Siswa

Respon siswa terhadap pembelajaran dalam setiap tindakan penting untuk dijadikan sebuah pertimbangan ataupun perbaikan bagi penyusunan rencana pembelajaran berikutnya. Respon siswa tersebut disusun dalam sebuah jurnal harian siswa yang diberikan kepada setiap siswa pada akhir tindakan pembelajaran. Respon yang dikemukakan siswa bermacam-macam, ada

68.88

81.60

Perbandingan Rata-Rata Aktivitas

berkomentar positif, negatif, dan ada juga yang netral. Rekapitulasi hasil jurnal harian pada siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.15

Persentase Respon Siswa Siklus I Dan Siklus II Respon Siswa Siklus I (%) Siklus II (%)

Positif 60,14 71,50

Netral 6,14 4,91

Negatif 33,90 24,91

Rekapitulasi respon siswa pada siklus I dan siklus II juga disajikan dalam diagram berikut :

Diagram 4.8

Perbandingan Persentase Respon Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan tabel rekapitulasi respon siswa di atas, terlihat adanya perubahan persentase angka respon positif, netral dan negatif siswa. Respon positif siswa terhadap pembelajaran pada siklus I menunjukkan angka 60,14 % siswa yang menyukai pembelajaran, pada siklus II respon positif siswa menjadi 71,50 %, mengalami peningkatan sebesar 11,36 %. Respon netral

60.14 6.14 33.90 71.50 4.91 24.91 Siklus I Siklus II

111

siswa pada siklus I menunjukkan angka persentase 6,14 % mengalami penurunan sebesar 1,23 % pada siklus II menjadi 4,91 %, dan respon negatif siswa juga mengalami penurunan sebesar 8,99 % dari angka persentase 33,90 % pada siklus I menjadi 24,91 % pada siklus II.

4. Hasil Wawancara

Selain data yang diperoleh dari lembar observasi, jurnal harian dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika, penelitian ini juga diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru matematika yang bersangkutan untuk mengetahui pendapat guru matematika mengenai penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching. Wawancara ini dilakukan peneliti sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan matematika siswa khususnya kelas VIII masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai matematika pada semester I, hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai di atas KKM.

2) Pembelajaran yang guru gunakan cenderung dengan metode ceramah dan memberikan tugas.

3) Istilah teknik pembelajaran reciprocal teaching belum dikenal oleh guru kolabolator.

4) Menurut guru kolabolator bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan dengan diterapkannya teknik pembelajaran reciprocal teaching. Ini terlihat dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada setiap akhir siklus yang mengalami peningkatan.

5) Menurut guru kolabolator, penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching di kelas VIII cukup baik namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya penyusunan da nisi bahan diskusi yang lebih baik dan menarik.

Dokumen terkait