• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PENGEMBAHASAN

B. Analisis Data

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi awal di SMK Paramarta Tangerang Selatan. Kegiatan ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui situasi dan kondisi belajar tempat penelitian dilakukan. Dalam penelitian pendahuluan ini, peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan melakukan observasi pada proses pembelajaran di kelas. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa.

Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti1. Berdasarkan observasi dan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang selama ini digunakan adalah dengan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Selain itu, sikap siswa yang cenderung pasif dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa yang tergolong rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami beberapa konsep pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan siswa jarang berani bertanya ketika tidak memahami materi yang dipelajari. Proses pembelajaran yang masih konvensional dan masih terpusat pada guru tersebut menjadikan proses pembelajaran kurang efektif, hal ini menjadi pijakan dasar peneliti untuk menerapkan pembelajaran active learning metode card sort.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, ditentukan kelas X Multimedia 1 yang berjumlah 21 orang sebagai kelas yang cocok untuk

penelitian, terkait dengan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa yang dianggap masih tergolong rendah. Penentuan ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh guru selama mengajar di kelas X Multimedia 1.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

a. Perencanaan (Panning)

1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah terhadap proses pembelajaran di kelas dengan melakukan diskusi serta wawancara terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I. 2) Peneliti bersama guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

sebagai kolaborator menentukan pokok bahasan yang akan digunakan pada tindakan di siklus I, yaitu materi “Asmaul Husna” dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort.

3) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus I. peneliti kemudian membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk melakukan proses pembelajaran di kelas.

4) Menyiapkan media dan bahan belajar untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran

5) Peneliti menyiapkan pedoman wawancara untuk guru dan siswa berupa berupa lembar observasi dan catatan lapangan yang telah di susun sebelumnya. Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas.

6) Peneliti menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera untuk mendokumentasikan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas.

7) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test

dan post test siklus I. instrument test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 13 September 2014)

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama berlangsung selama 2x40 menit dimulai pukul 12.30-13.50 WIB. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hadir untuk membantu peneliti dalam melaksanakan kegaiatan belajar mengajar hari ini untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas peneliti dalam mengajar di kelas.

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru (peneliti) memastikan kondisi ruangan kelas bersih, posisi duduk siswa rapi, dan memastikan ruangan kelas kondusif untuk melakukan proses pembelajaran, guru mengabsen kehadiran siswa dan membuka proses pembelajaran dengan berdoa serta memberikan apersepsi terkait materi yang akan disampaikan agar siswa dapat memfokuskan dirinya untuk belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, kemudian guru memberikan soal pre test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum menerima materi Asmaul Husna. Jumlah soal sebanyak 20 butir soal PG (Pilihan Ganda). Tes berlangsung selama 20 menit dan diikuti oleh 21 siswa. Setelah pre test, guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang akan dilaksanakan.

Dengan menggunakan media yakni power point guru menjelaskan materi Asmaul Husna yakni dengan kompetensi Dasar

Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir. Ketika proses pembelajaran tersebut, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang belum dipahami terkait materi pembelajaran, namun pada siklus pertama ini siswa masih belum berani untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya.

Setelah proses pembelajaran selesai, guru menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini menerapkan metode card sort untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran serta menjelaskan prosedur pelaksanaan metode card sort tersebut, Guru membagikan kartu indeks berisi informasi mengenai pengertian iman kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam-macam dan contoh sifat Asmaul Husna kedalam sifat manusia dicocokkan dengan beberapa kategori dimana setiap kategori telah di tempel di dinding kelas. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa cara melakukan metode card sort yakni siswa diinstruksikan agar mensortir kartu (Card Sort) dan kemudian menempatkannya pada masing-masing kategori yang telah disediakan dan kemudian siswa harus bergerak mencari kategori yang sesuai dengan kartu indeks yang dipegangnnya dan kemudian menempelkannya pada masing-masing kategori tersebut sehingga menjadi sebuah informasi. lima menit terakhir guru memberi motivasi siswa bahwa di dalam diri setiap mu‟min harus memiliki sikap semangat menuntut ilmu dalam rangka mengaplikasikan pembelajaran tentang Asmaul Husna dan kemudian menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam.

Pada siklus I pertemuan pertama ini siswa terlihat masih canggung dengan siswa lainnya dan masih bingung pada saat pencarian atau pemilihan kartu sesuai kategori sehingga kondisi kelas menjadi ramai dan tidak kondusi. Hal ini karena siswa masih

belum terbiasa mempraktikkan metode card sort, akan tetapi ada beberapa siswa yang mengerti dan memahami teknik tersebut.

Dari hal tersebut dapat disampaikan bahwa proses pembelajaran pada pertemuan pertama ini siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PAI dengan pembelajaran active learning metode card sort, namun belum terlaksana dengan baik karena beberapa siswa belum mengerti dan memahami metode tersebut, dan ada beberapa siswa yang memiliki semangat belajar yang kurang baik, hal ini dapat terlihat ketika proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih terlihat bermalas-malasan, mengantuk, dan terkadang memainkan handphone.

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 20 September 2014)

Guru (peneliti) memberi salam kemudian meletakan perlengkapan untuk melakukan proses pembelajaran di atas meja yang telah disediakan, kemudian memeriksa kebersihan ruangan agar proes pembelajaran dapat kondusif. Pada saat itu, kondisi kelas masih dalam keadaan kotor, karena sebelumnya (pagi hari) kelas tersebut dipakai oleh SMP Paramarta untuk belajar formal, Ketika bel masuk berbunyi terkadang siswa masih belum selesai membersihkan kelas, sehingga menghambat proses pembelajaran, waktu yang terpakai untuk membersihkan kelas membuat guru terburu-buru menyampaikan materi pembelajaran, karena waktu yang tidak efisien. Setelah kelas cukup bersih dan rapi serta kondisi siswa dalam keadaan siap melaksanakan pembelajaran di kelas, guru melakukan kegiatan pendahuluan yakni dengan membaca basmalah secara bersama-sama dan kemudian mengabsen kehadiran siswa. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk melakukan proses pembelajaran, mulai dengan memeriksa kerapihan pakaian, dan merapikan posisi duduk agar sedapat

mungkin siswa dapat nyaman serta proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada konsep materi Asmaul Husna. Guru memberikan motivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, yakni untuk membantu siswa dalam memahami iman kepada Allah swt.

Pada tahap eksplorasi guru menjelaskan tentang Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir. Guru menjelaskan materi menggunakan media power point agar menarik perhatian siswa serta untuk mendukung proses pembelajaran. Guru semaksimal mungkin menyampaikan materi secara interaktif dengan merangsang pengetahuan siswa, mempersilahkan siswa bertanya dan mengajukan pendapatnya agar siswa lebih aktif dan lebih antusias mengikuti proses pembelajaran. Guru berusaha mendorong siswa dengan pertanyaan yang relevan dengan materi pelajaran supaya mampu berpikir kritis dan mampu mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahap elaborasi, guru menempelkan kembali hasil kerja siswa minggu lalu, yakni kategori-kategori beserta indeks kartu yang telah di tempelkan oleh siswa,setiap kartu telah diberi nama sehingga masing-masing siswa dapat mempersentasikan hasil pekerjaanya. Guru mempersilahkan siswa untuk mejelaskan hasil pekerjaannya di depan siswa yang lain.

Pada tahap konfirmasi, guru mengoreksi hasil kegiatan siswa dengan menyesuaikan kartu yang ditempel siswa dengan masing-masing kategori, jika salah maka guru segera mengkonfirmasi kepada siswa dan memberikan penjelasan terkait materi pelajaran yang terdapat pada kartu tersebut. Bagi jawaban yang benar guru juga memberikan konfirmasi kembali agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami siswa lebih mendalam.

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait materi yang disampaikan. Setelah itu guru mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui post test

yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi soal pre test dan

post test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi

kebenaran jawabannya saat melaksanakan post test.

c. Tahapan Observasi

1. Catatan Lapangan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini peneliti disamping berperan sebagai guru juga berperan sebagai pengamat. Hal ini disebut dengan participant observation. Selain itu peneliti juga dibantu oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang sebenarnya mengajar pada kelas tersebut untuk melakukan pengamatan terhadap cara mengajar peneliti dan reaksi siswa yang mengikuti pelajaran. Pada pengamatan siklus I ini dijumpai beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus I berlangsung beberapa hal yang ditemukan, yakni pengelolaan waktu yang kurang efisien hal ini dikarenakan gedung sekolah dipakai terlebih dahulu oleh SMP Paramarta di pagi hari, dan pada siang hari gedung sekolah dipakai oleh SMK Paramarta sehingga pada jam pelajaran pertama, terkadang siswa masih sibuk membersihkan kelas dan menyiapkan alat pembelajaran seperti infocus dan lain-lain. Akibatnya guru terburu-buru dalam menyampaikan materi pelajaran agar waktu yang disediakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu kesiapan siswa dalam melakukan proses pembelajaran masih kurang, hal ini terlihat ada beberapa siswa yang tidak membawa buku dan

LKS, beberapa siswa masih bermalas-malasan di kelas, hal ini terlihat ada beberapa siswa mengantuk, memainkan handphone dan sesekali mengobrol dengan teman sebangku. Guru kurang mampu merangsang siswa agar memusatkan perhatiannya terhadap proses pembelajaran. Walaupun sudah menggunakan AC, namun ruangan kelas cukup panas sehingga siswa kurang konsentrasi terhadap materi yang disampaikan. Keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar cukup baik, hal ini terlihat dengan adanya media pembelajaran yakni power point untuk membantu proses pembelajaran secara efektif, dalam Pemberian bimbingan masih kurang menyeluruh terhadap siswa. Guru sudah baik dalam membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi). Dalam pelaksanaan metode card sort menimbulkan kegaduhan karena siswa bergerak mencari masing-masing kategori yang sesuai dengan kartu yang dipegangnya. Suasana pembelajaran kurang kondusif. Keantusiasan siswa dalam mengikuti pelajaran belum tercermin karena tidak ada yang bertanya dan mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran pada siklus I.

2. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tes (pre test dan post test) yang diperoleh pada siklus I, mengenai pengertian iman kepada sifat-sifat Allah swt yaitu Al Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir serta meneladani sifat-sifat Allah swt Al Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang dalam satu kelas dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test,

diperoleh dari hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort, serta nilai post test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut :

Tabel 4.2

Tabel Nilai N-Gain Siklus I

No Nama Pre

Test

Post Test N Gain Kategori

1 S1 75 85 0,4 Sedang 2 S2 45 50 0,09 Rendah 3 S3 65 80 0,4 Sedang 4 S4 50 70 0,4 Sedang 5 S5 70 70 0 Rendah 6 S6 65 75 0,3 Sedang 7 S7 75 80 0,2 Rendah 8 S8 70 85 0,4 Sedang 9 S9 70 80 0,3 Sedang 10 S10 40 55 0,25 Rendah 11 S11 45 80 0,6 Sedang 12 S12 70 75 0,2 Rendah 13 S13 50 75 0,5 Sedang 14 S14 65 65 0 Rendah 15 S15 75 85 0,4 Sedang 16 S16 60 65 0,1 Rendah 17 S17 65 85 0,3 Sedang 18 S18 70 75 0,2 Rendah 19 S19 60 75 0,1 Rendah 20 S20 75 80 0,2 Rendah 21 S21 70 75 0,2 Rendah Terkecil 40 50 Terbesar 75 85 Jumlah 1330 1565 Rata-Rata 63,3 74.5 0,3 Sedang

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar adalah 75, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah 1330, dan rata- rata 63,3. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 85, dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 1565, dan rata-rata sebesar 74,5. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 75 yang diperoleh pada siklus I adalah 74,5 yang menunjukkan, bahwa pembelajaran active learning metode card sort ini meningkat. Jika diukur dengan N- Gain, kemampuan siswa sebesar 0,3 kategori sedang. Pada Siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu hanya sebesar 28,57%. Oleh karena itu penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II, karena peneliti mengharapkan agar seluruh siswa mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 100%.

d. Tahap Refleksi dan Keputusan Siklus I

Tahapan refleksi pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengan pembelajaran active learning metode card sort mampu memberikan peningkatan hasil belajar siswa, serta dapat membangun keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pembahasan Asmaul Husna. Meskipun prosesnya masih banyak kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan dari hasil observasi di atas tentunya harus diatasi dalam siklus berikutnya.

Karena penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dan tujuan penelitian untuk mencapai ketuntasan hasil belajar sesuai dengan dengan KKM yang diterapkan oleh sekolah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti harus tercapai. Dilihat dari hasil belajar siswa belum mencapai 100% KKM yang diharapkan sekolah, begitu pula dengan proses pembelajaran menggunakan pembelajaran active learning metode card sort masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus dibenahi. Karena penelitian tindakan kelas

merupakan penelitian yang menyelesaikan masalah sampai dengan tuntas, maka hasil observasi baik itu pengamatan, wawancara, maupun hasil belajar belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Maka dapat disimpulkan penelitian ini dilanjutkan dengan siklus berikutnya yaitu siklus II.

Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya : 1. Perlu ditingkatkannya motivasi siswa agar berani untuk bertanya

ketika proses pembelajaran berlangsung

2. Mengatur waktu dengan baik, mempersiapkan media pembelajaran dengan baik dan mempersiapkan pembahasan yang akan disampaiakan agar waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien 3. Membuat suasana ruangan kelas lebih nyaman agar siswa dapat

berperan aktif dalam proses pembelajaran

4. Sebelum menerapkan metode card sort, guru memberikan penjelasan tentang cara mensortir kartu agar siswa dapat memainkan perannya dengan baik dan aktif.

5. Lebih meningkatkan lagi keaktifan di kelas dengan merubah variasi belajar yang lebih melibatkan siswa agar lebih terfokus dalam proses pembelajaran.

6. Guru harus lebih memperhatikan keadaan siswa secara menyeluruh agar siswa dapat terfokus dalam proses pembelajaran

2. Pelaksanaan Siklus II

a. Tahap Perencanaan (Planning)

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test dan

post test siklus II. Instrumen test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran.

3) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menerapkan metode card sort 4) Mengatur alokasi waktu agar sesuai dengan target yang telah

ditentukan

5) Mempersiapkan media pembelajaran berupa power ponit untuk mempermudah proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien 6) Memberikan pengarahan kepada siswa secara detail tentang penerapan

metode card sort

7) Guru memberikan waktu optimal agar proses pembelajaran tidak terburu sehingga menciptakan suasana yang santai, tidak terburu dan tidak tegang

8) Guru harus memiliki sikap tegas terhadap siswa yang bermalas-malasan dan cenderung tidak focus terhadap proses pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan (Acting)

Siklus II ini terdiri dari dua kali intervensi tindakan pembelajaran dan satu kali tes di akhir siklus II, yang dilaksanakan pada tanggal 27 September dan tanggal 4 Oktober 2014. Berikut adalah deskripsi dari hasil intervensi tindakan siklus II setiap pertemuan.

1) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 27 September 2014)

Pada pertemuan ketiga ini seperti biasa guru memastikan kebersihan kelas, kerapihan pakaian siswa dan posisi tempat duduk siswa yang kondusif, siswa sudah mulai mandiri untuk duduk di bangku secara rapi dan kondisi kelas sudah bersih. Sebelum pembelajaran dimulai guru dan siswa melaksanakan doa bersama yakni membaca basmalah, setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa untuk memastikan kehadiran siswa dan keadaan masing-masing siswa. Kemudian guru memberikan pre test

kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembahasan materi dilakukan, setelah siswa melaksanakan pre test guru mengumpulkan hasil tes siswa dan kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Selanjutnya guru mulai menjelaskan materi pembelajaran, karena guru telah dapat menguasai kelas maka sebagian besar siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan. Setelah menjelaskan materi pelajaran, guru menerapkan pembelajaran active learning metode card sort. Siswa masing-masing diberi potongan kartu yang berisi materi Asmaul Husna.

Guru meminta setiap siswa untuk bergerak keliling di dalam kelas untuk mencari kartu induk yang cocok dengan kata tersebut. Guru juga menjelaskan kembali kepada setiap siswa bahwa kegiatan ini merupakan latihan pencocokan. karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah melakukan hal ini, maka siswa tidak bingung lagi dengan apa yang akan dilakukan. Setelah setiap siswa menemukan kartu yang cocok, siswa beradu cepat untuk menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi terkait materi pelajaran. lima menit terakhir guru memberi apresiasi dan motivasi siswa agar semangat dalam menuntut ilmu dan meraih cita-cita, dan kemudian guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan salam.

Pada pembelajaran kali ini siswa terlihat lebih aktif dan antusias dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan

keaktifan siswa ketika melaksanakan metode card sort, siswa lebih aktif bertanya dan keadaan kelas lebih kondusif. Namun ada beberapa siswa yang izin keluar untuk pergi ke toilet dan kondisi sekolah kurang mendukung karena ada pelatihan pramuka di lapangan sekolah sehingga banyak kegaduhan yang terdengar hingga ke dalam kelas. Untuk keadaan siswa secara keseluruhan, mereka sudah mulai terbiasa menerapkan metode card sort dan siswa lebih antusias terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dibanding pertemuan sebelumnya.

2) Pertemuan Keempat (Sabtu, 4 Oktober 2014)

Seperti biasa sebelum proses pembelajaran dimulai, siswa berdoa terlebih dahulu kemudia guru mengabsen siswa dan memastikan duduk dalam keadaan rapi dan tertib, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari pada hari ini terkait dengan materi yang lalu yaitu materi Asmaul Husna dan memberitahukan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari pada hari ini dilakukan dengan metode card sort yang dilaksanakan dengan diskusi dan menjelaskan melalui power point. Setelah menjelaskan materi melalui power point guru memberikan instruksi untuk melaksanakan metode card sort seperti pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk menyamakan persepsi dengan menjelaskan kembali materi yang telah dilakukan.

Kemudian guru memberikan tes hasil belajar atau post test pada siklus II, tes ini berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas soal, soal berjumlah 20 soal yang diikuti oleh semua siswa.

c. Tahap Observasi

1. Catatan Lapangan

Dengan adanya perubahan-perubahan yang telah dilakukan dari siklus I mendapatkan hasil yang baik, pada siklus II siswa lebih antusias

Dokumen terkait