BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
METODOLOGI PENELITIAN
H. Diskripsi Objek Penelitian 1.Deskripsi data
I. Analisis data
1. Uji Stasioneritas Data
Melihat ada tidaknya unit root yang terkandung di antara
variabel sehingga hubungan antar variabel menjadi valid (Hidayati, 2009:
71). Pengujian ada tidaknya unit root dengan metode AD Fisher
Chi-Square pada variabel penelitian memperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Unit Root pada Level Variabel Probability** Keterangan
ROA 0.0311 Stasioner
GDPgr 0.0000 Stasioner
Inflasi 0.6033 Tidak Stasioner
Kurs 0.9971 Tidak Stasioner
BI rate 0.9936 Tidak Stasioner Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
56
Dari hasil pengujian pada tabel 4.5 masih terdapat tiga variabel
belum stasioner pada level, pengujian unit root dilanjutkan pada tingkat
first difference. Hasil pengujian pada first difference dapat dilihat pada
tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference Variabel Probabilitas** Keterangan
Inflasi 0.0025 Stasioner
Kurs 0.0003 Stasioner
BI rate 0.0794 Tidak Stasioner Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil pengujian pada tabel 4.6 masih terdapat satu variabel
belum stasioner pada tingkat first difference, pengujian unit root
dilanjutkan pada tingkat second difference. Hasil pengujian pada second
difference dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Unit Root pada 2nd Difference Variabel Probabilitas** Keterangan
BI rate 0.0000 Stasioner
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Pengujian unit root pada level menunjukkan variabel ROA dan
GDPgrw telah stasioner sedangkan tiga variabel lagi masih belum
stasioner; maka, dilanjutkan dengan pengujian unit root pada tingkat first
namun variabel BI rate masih belum stasioner sehingga dilanjutkan
dengan pengujian tingkat berikutnya, pengujian unit root pada tingkat
second difference menunjukkan variabel BI rate telah stasioner. Dengan
demikian seluruh variabel akan diestimasi sesuai dengan tingkat stasioner
masing-masing variabel.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, fungsi profitabilitas bank umum syariah
dapat dituliskan sebagai berikut:
ROA = f (GDPgr, Inflasi, Kurs, BIrate)
atau dapat ditulis dengan model ekonometrika
ROA= α + β1GDPgrw+ β2Inflasi+ β3Kurs + β4BIrate +
setelah melalui uji stasioneritas data variabel diestimasi sesuai tingkat
stasioner masing-masing variabel, sehingga diperoleh estimasi variabel
sebagai berikut:
ROA = α + β1GDPgrw+ β2d(Inflasi)+ β3d(Kurs) + β4d(BIrate,2) + ε
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
panel/gabungan data cross section dan data time series, dalam melakukan
regresi data panel perlu dilakukan pemilihan model terbaik sesuai dengan
penelitian. Untuk menentukan model tersebut dilakukan pengujian
dengan bantuan aplikasi eviews, dengan langkah-langkah pengujian
sebagai berikut:
i) Melakukan regresi variabel dengan dua model regresi yaitu, model
58
Tabel 4.8 Model regresi Common Effect(OLS)
Dependent Variable: ROA
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
GDPGR 0.124597 0.169921 0.733267 0.4680 D(INFLASI) 0.120225 0.208429 0.576817 0.5676 D(KURS) -0.000576 0.000454 -1.268365 0.2126 D(BIRATE,2) -0.322010 0.738004 -0.436326 0.6651 C 2.148931 0.315970 6.801051 0.0000
R-squared 0.050395 Mean dependent var 2.174524 Adjusted R-squared -0.052265 S.D. dependent var 1.236346 S.E. of regression 1.268244 Akaike info criterion 3.424486 Sum squared resid 59.51234 Schwarz criterion 3.631352 Log likelihood -66.91422 Hannan-Quinn criter. 3.500311 F-statistic 0.490894 Durbin-Watson stat 0.594680 Prob(F-statistic) 0.742371
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Tabel 4.9 Model regresi Fixed Effect (LSDV)
Dependent Variable: ROA
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
GDPGR 0.124597 0.102379 1.217020 0.2317 D(INFLASI) 0.120225 0.125580 0.957357 0.3450 D(KURS) -0.000576 0.000274 -2.105132 0.0425 D(BIRATE,2) -0.322010 0.444655 -0.724179 0.4738 C 2.148931 0.190376 11.28785 0.0000 Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.673909 Mean dependent var 2.174524 Adjusted R-squared 0.618008 S.D. dependent var 1.236346 S.E. of regression 0.764130 Akaike info criterion 2.450855 Sum squared resid 20.43632 Schwarz criterion 2.740466 Log likelihood -44.46795 Hannan-Quinn criter. 2.557009 F-statistic 12.05534 Durbin-Watson stat 1.731758 Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
ii) Setelah melakukaan dua regresi seperti pada tabel 4.8 dan tabel 4.9
data panel dengan chow test (F test) untuk memilih model mana
yang terbaik antara common effect dan fixed effect.
Tabel 4.10 Hasil Uji Chow Test (F test)
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil uji pada tabel 4.10 di atas dapat diperhatikan nilai
Prob Cross-section F jika niainya > 0,05 maka model CE yang
dipilih, jika F < 0,05 maka model FE yang dipilih. Hasil uji
menunjukkan nilai Prob Cross-section F sebesar 0,0000 < 0,05
artinya dalam penelitian ini model penelitian yang akan digunakan
adalah model penelitian fixed effect.
3. Uji Statistik
i) Uji Determinasi Adjusted R2
Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Apabila
angka Adjusted R2 semakin mendekati angka 1 berati model regresi
yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga
terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil regresi diperoleh nilai
Adjusted R2 0,618008 atau 61,8% mengidentifikasikan bahwa
Redundant Fixed Effects Tests
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 33.461513 (2,35) 0.0000 Cross-section Chi-square 44.892532 2 0.0000
60
variabel independen yang digunakan dalam model penelitian ini
memiliki kemampuan menjelaskan variabel dependen sebesar
61,8%. Sedangkan sisanya 38,2% dijelaskan oleh variabel diluar
model.
ii) Uji ttest (Uji Secara Individu)
Menunjukkan sejauh mana pengaruh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen dengan syarat jika t hitung > t tabel. Cara lain dalam
melakukan uji t adalah bila jumlah degree of freedom (df) ≥ 20,
dan derajad kepercayaan sebesar 5%, maka H0 ditolak bila nilai t >
2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha yang
menyatakan bahwa variabel independen secara individu
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 99).
Tabel 4.11 t-Test
Dependent Variable: ROA
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
GDPGR 0.124597 0.102379 1.217020 0.2317 D(INFLASI) 0.120225 0.125580 0.957357 0.3450 D(KURS) -0.000576 0.000274 -2.105132 0.0425 D(BIRATE,2) -0.322010 0.444655 -0.724179 0.4738 C 2.148931 0.190376 11.28785 0.0000
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Hipotesis sebagai dugaan sementara atas penelitian ini telah
disusun sebelumnya, Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
a) Hubungan pertumbuhan pendapatan nasional dengan
profitabilitas (ROA) bank umum syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara pertumbuhan
pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara pertumbuhan
pendapatan nasional terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah.
Nilai t stasistik variabel GDPgr tabel 4.11
menunjukkan angka 1,217 < 2 dengan nilai p-value sebesar
0,2317 > 0,05. Hasil uji linear dengan membandingkan nilai
t-hitung dengan t-tabel df = n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel
1,687 > t-hitung 1,217. Maka H0 diterima menyatakan bahwa
variabel pertumbuhan pendapatan nasional tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
b) Hubugan inflasi dengan profitabilitas (ROA) bank umum
syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara inflasi terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara inflasi terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Nilai t stasistik variabel Inflasi tabel 4.11 menunjukkan
62
Hasil uji linear dengan membandingkan nilai t-hitung dengan
tabel df = n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh tabel 1,687 >
t-hitung 0,957. Maka H0 diterima menyatakan bahwa variabel
inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
bank umum syariah.
c) Hubugan kurs dengan profitabilitas (ROA) bank umum syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara kurs rupiah
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara kurs rupiah terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Nilai t stasistik variabel kurs tabel 4.11 menunjukkan
angka 2,1052 bandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel df =
n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 < t-hitung 2,1052
sedangkan p-value 0,0425 > 0,05. Maka H0 ditolak dan
menerima Ha menyatakan bahwa variabel kurs berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
d) Hubugan BI rate dengan profitabilitas (ROA) bank umum
syariah
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara BI rate terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara BI rate terhadap
Nilai t stasistik variabel BI rate tabel 4.11 menunjukkan
angka 0,7242 bandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel df =
n-k-1 (37 = 42-4-1) diperoleh t-tabel 1,687 > t-hitung 0, 7242
sedangkan p-value 0,4738 > 0,05. Maka H0 diterima
menyatakan bahwa variabel BI rate tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
e) Variabel yang berpengaruh dominan dalam penelitian
H0 : Variabel pertumbuhan pendapatan nasional tidak
memiliki pengaruh yang dominan terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Variabel pertumbuhan pendapatan nasional memiliki
pengaruh yang dominan terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah.
Koefisien korelasi variabel pertumbuhan pendapatan
nasional sebesar 0,124597 sedangkan koefisien korelasi
variabel inflasi 0,120225; variabel kurs -0,000576; dan
variabel BIrate -0,322010. Pengaruh inflasi dan kurs lebih
kecil dari pertumbuhan pendapatan nasional, sedangkan
pertumbuhan pendapatan nasional lebih kecil dari BIrate.
Sehingga Ho diterima variabel pertumbuhan pendapatan
nasional tidak memiliki pengaruh yang dominan terhadap
64
iii) Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Statistik
F memiliki kriteria pengambilan keputusan: a) quick look: bila nilai
F > 4 maka semua variabel independen secara serentak dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen pada derajad
kepercayaan 5%; b) membandingkan nilai F hasil perhitungan
dengan nilai F menurut tabel, bila nilai F hitung > F tabel maka
maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 93). Hipotesis nol
(H0) dan hipotesis alternatif (Ha) yang hendak diuji adalah sebagai
berikut:
H0 : Pertumbuhan pendapatan nasional, inflasi, kurs, dan BI rate
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA) bank umum syariah
H6 : Pertumbuhan pendapatan nasional,inflasi, kurs, dan BI rate
secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah
Dari hasil regresi dengan fixed effect model tabel 4.9
diperoleh nilai F hitung sebesar 12,05534 dengan nilai sig 0,0000 di
bawah nilai signifikan 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Maka, H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya pertumbuhan
pendapatan nasional,inflasi, kurs, dan BI rate secara bersama-sama
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
4. Uji Asumsi Klasik
Setelah dilakukan uji regresi linear berganda, dilanjutkan
dengan uji asumsi klasik yang meliputi: uji multikolinearitas, uji
heteroskendastisitas, dan uji autokolerasi.
i) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode
auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2,
kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama. Jika terdapat
nilai r2 > R2 dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi
PERSAMAAN r2
GDPgr =d(Inflasi) + d(Kurs) + d(BIrate,2) + c 0.624502 d(Inflasi) = d(Kurs) + d(BIrate,2) + GDPgr + c 0.602655 d(Kurs) = d(BIrate,2) + GDPgr + d(Inflasi) + c 0.246153 d(BIrate,2) = GDPgr + d(Inflasi) + d(Kurs) c 0.678098 R2 persamaan utama 0.673909
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil auxiliary regresi tabel 4.12 di atas r2 d(BIrate,2) > 0,674
(R2) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah
multikolinearitas dalam persamaan. Untuk mengatasi masalah
multikolinearitas perlu untuk menghilangkan salah satu variabel
66
yang paling berkolerasi dengan variabel lain. Maka akan dilakukan
regresi ulang tanpa variabel inflasi.
Tabel 4.13 Hasil Regresi Menghilangkan Variabel Inflasi
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi Menghilangkan Variabel Inflasi
PERSAMAAN r2
GDPgr = d(Kurs) + d(Birate,2) + c 0.308966 d(Kurs) = (Birate,2) + GDPgr + c 0.161970 Birate = GDPgr + Kurs + c 0.396198 R2 persamaan utama 0.665370
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Setelah menghilangkan variabel inflasi diperoleh r2 < 0,665
(R2), dapat disimpulkan persamaan sudah terbebas dari masalah
multikolinearitas, nilai adj R2 persamaan baru 0.618893 > 0.618008
(adj R2 persamaan dengan inflasi) yang artinya, menghilangkan
Dependent Variable: ROA
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
GDPGR 0.058367 0.075381 0.774289 0.4438 D(KURS) -0.000493 0.000259 -1.901847 0.0652 D(BIRATE,2) -0.031141 0.324290 -0.096029 0.9240 C 2.232976 0.168731 13.23397 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.665370 Mean dependent var 2.174524 Adjusted R-squared 0.618893 S.D. dependent var 1.236346 S.E. of regression 0.763244 Akaike info criterion 2.429085 Sum squared resid 20.97148 Schwarz criterion 2.677324 Log likelihood -45.01079 Hannan-Quinn criter. 2.520075 F-statistic 14.31630 Durbin-Watson stat 1.791550 Prob(F-statistic) 0.000000
variabel inflasi lebih tepat dari pada memasukkan variabel inflasi
dalam model persamaan.
ii) Uji Heteroskendastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain, uji hateroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan
metode uji park. Uji park akan melihat varians residual dengan cara
mengamati hubungan antara error dan variabel bebas. Hasil uji park
dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Park
Dependent Variable: LOG(RES2) Total panel (balanced) observations: 42
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
GDPGR -0.220525 0.234466 -0.940542 0.3529 D(KURS) -0.000619 0.000806 -0.767867 0.4473 D(BIRATE,2) 0.817260 1.008678 0.810229 0.4229 C -1.753058 0.524822 -3.340291 0.0019
R-squared 0.036467 Mean dependent var -2.200697 Adjusted R-squared -0.039601 S.D. dependent var 2.328350 S.E. of regression 2.374005 Akaike info criterion 4.657427 Sum squared resid 214.1642 Schwarz criterion 4.822919 Log likelihood -93.80596 Hannan-Quinn criter. 4.718086 F-statistic 0.479396 Durbin-Watson stat 1.757901 Prob(F-statistic) 0.698528
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Tabel 4.16 Koefisien Hasil Uji Park
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Log(res2) = -1.753 -0.221GDPgr -0.0006d(kurs) + 0.817d(Birate,2) t-statistik -3.341 -0.940542 -0.767867 0.810229
68
Dari output yang ditunjukkan pada tabel 4.16 di atas dapat
dilihat bahwa koefisien masing-masing variabel independen bersifat
tidak signifikan, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model.
iii) Uji Autokolerasi
Autokolerasi merupakan hubugan yang terjadi antara anggota
dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu
(time series).
Tabel 4.17 Durbin Watson Test
Sumber: hasil olah data dengan eviews, 2016
Nilai dw sebesar 1.791, bandingkan dengan nilai tabel tingkat
signifikan 0,05, jumlah sampel 42 (n) dan jumlah variabel
independen 4 (k=4), lihat nilai pada tabel durbin watson pada tabel
4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18 Tabel Durbin Watson Tingkat Signifikan 0,05
N k = 4 du
Dl
42 1,336 1,720 48 1,378 1,721
Sumber: Ghozali, 2013: 451
R-squared 0.665370 Mean dependent var 2.174524 Adjusted R-squared 0.618893 S.D. dependent var 1.236346 S.E. of regression 0.763244 Akaike info criterion 2.429085 Sum squared resid 20.97148 Schwarz criterion 2.677324 Log likelihood -45.01079 Hannan-Quinn criter. 2.520075 F-statistic 14.31630 Durbin-Watson stat 1.791550 Prob(F-statistic) 0.000000
H0 : tidak ada autokorelasi jika, du < dw < 4-du.
Perbandingan nilai durbin watson dengan nilai tabel diperoleh nilai
dw 1.791550 lebih besar dari batas atas (du) 1,720 dan kurang dari
4-1,720 (4–du), maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang menyatakan tidak ada autokolerasi positif maupun negatif/tidak
terdapat autokorelasi.