• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:

1. Hasil Observasi

Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa untuk mengetahui data-data aktivitas siswa dan lembar observasi guru pada KBM untuk mengetahui kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran ARIAS. Lembar observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus.

Adapun hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14

Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada saat KBM

No Aspek yang diamati Rataan Total Prapenelitian Rataan Total Siklus I Rataan Total Siklus II Rataan Total Siklus III 1. Visual Activities a. Siswa memperhatikan penjelasan guru 2,5 3,25 3,75 4,75 2. Oral Activities

a. Siswa bertanya kepada guru 2 1,5 2,25 3,75 b. Siswa menanggapi

pertanyaan guru

2 1,5 2,5 3,75

3. Writing Activities a. Siswa mencatat materi

pelajaran yang sedang dipelajari

3,75 4,25 5 4,75

4. Mental Activities

a. Siswa mengerjakan soal latihan/LKS dari guru

3 3,5 3,75 4,75

b. Siswa maju mengerjakan soal di papan tulis

2,5 2 2,66 3,33

5. Emotional Activities

a. Siswa menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

3,5 4 4,5 4,5

b. Siswa terlihat senang dan antusias saat belajar matematika 3 3,75 4 4,5 Jumlah 22,25 23,75 22,41 34,08 Rata-rata 2,78 2,97 3,55 4,26 Keterangan Aktivitas Cukup Aktivitas Cukup Aktivitas Baik Aktivitas Sangat Baik

Ket: 1 = Buruk (hanya 1-6 siswa yang melakukan aktivitas) 2 = Kurang (hanya 7-14 siswa yang melakukan aktivitas) 3 = Cukup (hanya 15-22 siswa yang melakukan aktivitas) 4 = Baik (siswa yang melakukan aktivitas 23-30)

5 = Sangat Baik (seluruh siswa melakukan aktivitas/lebih dari 31 siswa melakukan aktivitas)

Berdasarkan pengamatan pada prapenelitian, rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran adalah 2,78 dan aktivitas belajar siswa dalam kategori cukup. Rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus I sebesar 2,97 untuk aktivitas belajar siswa dalam kategori cukup. Pada siklus II rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 3,55 dan aktivitas belajar siswa dalam

kategori baik. Rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran siklus III juga mengalami peningkatan menjadi 4,26 dan aktivitas belajar siswa dalam kategori sangat baik.

Peningkatan persentase rata-rata aktivitas belajar matematika siswa jika disajikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut:

Sedangkan gambaran mengenai hasil observasi selama penerapan model pembelajaran ARIAS pada siklus I, II dan III disajikan pada tabel di bawah ini:

Gambar 13

Diagram Batang Peningkatan Rata-rata Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Prapenelitian Siklus I Siklus II Siklus III

2,78 2,97 3,55 4,26 Nilai R ata -ra ta

Aktivitas Belajar Matematika Siswa 6-

4-

2-

0- x

Tabel 15

Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran ARIAS

No Aspek yang diamati Siklus

I

Siklus II

Siklus III I Assurance (Percaya Diri)

1. Guru melakukan usaha/kegiatan untuk menanamkan rasa percaya diri pada siswa

√ √ √

2. Siswa secara bertahap mandiri dalam belajar - - √

3. Siswa dengan penuh percaya diri mengungkapkan pendapatnya

- √ √

II Relevance (Relevansi/Kegunaan)

1. Guru mengemukakan tujuan dan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa masa sekarang dan mendatang

√ √ √

2. Siswa mengetahui tujuan dan kegunaan dari pembelajaran yang telah dipelajari

- √ √

III Interest (Minat/Perhatian)

1. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi - √ √

2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran

√ √ √

3. Siswa bersemangat dan antusias mengikuti proses pembelajaran

- - √

IV Assessment (Evaluasi)

1. Guru mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa

√ √ √

2. Guru memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa

√ √ √

3. Siswa membantu teman yang kesulitan selama proses pembelajaran

- √ √

4. Siswa mengevaluasi diri sendiri dan temannya - √ √

V Satisfaction (Kepuasan)

1. Guru memberikan penghargaan baik verbal atau non verbal kepada siswa yang telah menunjukkan keberhasilan

√ √ √

2. Guru memperlihatkan perhatian besar pada siswa, sehingga mereka merasa dihargai

√ √ √

3. Siswa merasa bangga dan puas dengan hasil/nilai yang telah didapat

√ √ √

Keterangan : (√ ) = Terlihat penerapannya

Berdasarkan tabel 16 di atas, terlihat bahwa pada tahap Assurance

guru senantiasa melakukan usaha untuk menanamkan rasa percaya diri kepada siswa sehingga siswa secara bertahap mandiri dalam belajar dan percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya. Tetapi pada siklus I untuk tahap Assurance belum terlihat penerapannya. Pada tahap Relevance guru senantiasa menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui manfaat dan tujuan dari pembelajaran yang ia dapat. Pada siklus I penerapan pada tahap Relevance belum terlihat karena masih banyak siswa yang bingung dan belum terbiasa dengan model pembelajaran ARIAS sedangkan pada siklus II dan III penerapan pada taha

Relevance sudah terlihat.

Pada tahap Interest guru menggunakan model pembelajaran yang variasi agar siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus I dan II penerapan tahap Interest belum terlihat karena sebagian siswa masih terlihat malas dalam belajar. Pada siklus III penerapan tahap Interest sudah terlihat. Antusias siswa dalam belajar matematika meningkat.

Pada tahap Assessment, guru mengadakan evaluasi terhadap kinerja siswa. Selain itu guru juga membimbing siswa untuk mengevaluasi diri sendiri dan temannya. Pada siklus I tahap Assessment penerapannya belum terlihat. Dalam mengevaluasi temannya siswa belum bisa objektif. Sedangkan pada siklus II dan III siswa sudah bisa lebih objektif dalam mengevaluasi hasil pekerjaan temannya. Dengan adanya tahap Assessment

siswa jadi bisa mengevalusi diri sendiri dan mengetahui kekurangan yang mereka miliki.

Pada tahap Satisfaction, guru memberikan penghargaan baik verbal atau non verbal kepada siswa yang telah menunjukkan keberhasilan serta memperlihatkan perhatian besar pada siswa, sehingga siswa merasa dihargai. Penerapan pada tahap Satisfaction ini sudah terlihat pada siklus I, II dan III.

2. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar dijadikan indikator keberhasilan dalam penelitian ini karena dampak positif dari tingginya aktivitas belajar siswa adalah adanya peningkatan dari hasil belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang pakar pendidikan yaitu Trinandita yang menyatakan bahwa tingkat aktivitas belajar siswa cenderung berkorelasi positif dengan hasil belajar atau bisa diartikan semakin tinggi aktivitas belajar siswa maka semakin baik hasil belajarnya.1

Rekapitulasi hasil belajar matematika siswa pada tes akhir siklus I, II dan III disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 16

Rekapitulasi Statistik Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Statistik Siklus I Siklus II Siklus III Nilai Minimum

Nilai Maksimum Nilai rata-rata (Mean) Nilai Pertengahan (Med) Nilai Modus (Mod) Nilai Variansi (Var) Nilai Standar deviasi (SD)

35 95 64 59,25 54,75 219,71 14,82 45 100 68,44 68,83 74,25 212,23 14,57 60 100 76,85 75 70,5 138,05 11,75

Berdasarkan hasil pengamatan pada tiap siklus, nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkan model pembelajaran ARIAS. Pada siklus I rata diperoleh sebesar 64, pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 68,44 hal ini meningkat sebanyak 4,44 poin. Pada siklus III nilai rata-rata sebesar 76,85 hal ini meningkat sebanyak 8,41 poin.

1

Defriahmadchaniago, “Aktivitas Belajar”, dalam http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktivitas-belajar/, Tanggal 6 Desember 2010

Pada siklus I nilai minimum didapat 35 dan mengalami peningkatan berturut-turut dari siklus II dan siklus III yaitu 45 dan 60. Sama halnya dengan nilai maksimum juga mengalami peningkatan pada tiap siklus yaitu pada siklus I sebesar 95, pada siklus II dan III sebesar 100. Nilai Median (Med) pada siklus I sebesar 59,25, pada siklus II sebesar 68,83 dan pada siklus III sebesar 75. Sedangkan nilai Modus (Mod) pada siklus I, II dan III sebesar 54,75, 74,25 dan 70,5. Nilai Variansi (Var) pada siklus I, II dan III sebesar 219,71, 212,23 dan 138,05. Serta nilai Standar Deviasi (SD) pada siklus I, II dan III sebesar 14,82, 14,57 dan 11,75.

Selanjutnya, peningkatan persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa jika disajikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut:

3. Hasil Wawancara

Untuk mengetahui pandangan guru matematika terhadap pembelajaran ARIAS, peneliti melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

Gambar 14

Diagram Batang Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa

Siklus I Siklus II Siklus III

64 68,44 76,85 Nilai R ata -ra ta

Hasil Belajar Matematika Siswa 80- 60- 40- 0- x y

bahwa pembelajaran seperti ini cocok dilakukan, karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan rasa percaya diri siswa atas kemampuan yang dimiliki dan itu semua membuat siswa termotivasi untuk belajar. Bahkan dengan penerapan model pembelajaran ARIAS ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Sedangkan kesimpulan dari hasil wawancara terhadap siswa adalah pada umumnya siswa menyenangi model pembelajaran ARIAS, karena membuat siswa menjadi aktif dan dapat saling membantu mengevaluasi satu sama lain dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Selain itu juga, dengan model pembelajaran ARIAS

siswa merasa senang dan bersemangat dalam belajar karena mereka dapat dengan bebas mengeksplorasi kemampuan matematikanya.

Dokumen terkait