• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Analisi Data

4. Analisis Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Data-data yang diperoleh setelah dilaksanakan penelitian seperti data hasil belajar siswa, data hasil pengamatan keterlaksanaan

pembelajaran dan aktivitas siswa, data minat belajar siswa serta data hasil wawancara akan dianalisis berdasarkan teknik analisis yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya.

5. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua data sudah dianalisis. Dari data-data yang telah dianalisis tersebut akan disimpulkan mengenai efektivitas model pembelajaran tipe Think-Pair-Square pada pembelajaran materi peluang.

60 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Depok yang beralamat di Ringroad Utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMKN 1 Depok menggunakan 2 Kurikulum yakni Kurikulum 2013 bagi Kelas X dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi Kelas XI dan Kelas XII. Program keahlian yang ada di SMKN 1 Depok meliputi bidang keahlian Bisnis Manajeman terdiri dari keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, dan Busana Butik. Untuk tahun ajaran 2016/2017 terdapat 29 kelas dengan jumlah siswa 851 siswa. Sumber daya manusia satuan pendidikan SMKN 1 depok terdiri atas 73 guru dan 21 karyawan.

Penelitian ini dilakukan di kelas XI Akuntansi 1 yang terdiri atas 24 siswa. Pembelajaran matematika di kelas XI Akuntansi 1 masih satu arah yaitu guru menjelaskan dengan metode ceramah dan komunikasi yang terjalin pun hanya terjadi antara siswa dengan guru. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurang berminat selama pembelajaran.

B. Pelaksanaan Penelitian 1. Uji Coba Instrumen

Uji coba dilakukan pada instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari angket minat belajar siswa dan tes hasil belajar siswa. Sebelum diujicobakan kedua instrumen ini telah mendapat validasi dari ahli yakni dosen pendidikan matematika.

a. Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa

Pelaksanaan uji coba angket minat belajar siswa dilaksanakan pada Sabtu, 25 Februari 2017. Angket minat belajar siswa diujikan pada kelas XI Akuntansi 2 yang terdiri atas 24 siswa tetapi siswa yang mengikuti uji coba angket minat belajar hanya 21 siswa karena 3 siswa yang lain sedang melaksanakan piket yang dijadwalkan sekolah.

1) Analisis Validitas Uji Coba Angket Minat Belajar

Validitas butir item digunakan untuk mengetahui validitas angket minat belajar siswa yakni menggunakan rumus korelasi Product-Moment. Koefisien korelasi setiap item pernyataan angket minat belajar siswa akan dihitung menggunakan bantuan Ms.Excel. Item dikatakan valid apabila � �� ��. Sedangkan apabila � < �� �� maka item dinyatakan tidak valid. Nilai �� �� ditentukan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan banyak siswa 21 orang, diperoleh nilai �� �� = , . Tabel taraf signifikansi dapat dilihat

pada lampiran 2.5. Berikut adalah tabel perhitungan validasi angket minat belajar hasil uji coba, data uji coba angket minat belajar dan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.1.

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Product- Moment Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa

Pernyataan ke -n Keterangan Kualifikasi 1. 0,641 Valid Kuat 2. 0,647 Valid Kuat 3. 0,621 Valid Kuat 4. 0,686 Valid Kuat

5. 0,883 Valid Sangat Kuat 6. 0,381 Tidak Valid Rendah 7. 0,298 Tidak Valid Rendah

8. 0,696 Valid Kuat

9. 0,515 Valid Sedang 10. 0,437 Valid Sedang 11. 0,453 Valid Sedang 12. 0,156 Tidak Valid Sangat Rendah 13. 0,140 Tidak Valid Sangat Rendah 14. 0,598 Valid Sedang 15. 0,537 Valid Sedang 16. 0,390 Tidak Valid Rendah 17. 0,383 Tidak Valid Rendah

18. 0,601 Valid Kuat

19. 0,341 Tidak Valid Rendah

20. 0,601 Valid Kuat

21. 0,411 Tidak Valid Sedang 22. 0,505 Valid Sedang 23. 0,404 Tidak Valid Sedang

24. 0,616 Valid Kuat

25. 0,659 Valid Kuat

Pada tabel 4.1 terdapat 16 pernyataan yang valid dan 9 pernyataan yang tidak valid. Pernyataan yang valid dapat digunakan tanpa revisi. Pernyataan yang tidak valid yakni pernyataan nomor 6, 7, 12, 13, 16, 17, 19, 21, dan 23. Untuk pernyataan nomor 6, 7, dan 13 akan direvisi dari segi konstruksi kalimat.

Untuk pernyataan 12 tidak akan direvisi karena siswa yang terlibat dalam uji coba belum pernah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan media seperti yang diterapkan pada kelas penelitian. Untuk pernyataan nomor 16 dan 17 tidak akan direvisi karena pernyataan ini dimaksudkan untuk mengukur minat belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran Think-Pair-Square. Sedangkan siswa yang terlibat dalam uji coba belum pernah mengikuti pembelajaran

Think-Pair-Square. Hal tersebut menyebabkan banyak siswa

yang terlibat dalam uji coba memilih kategori ragu-ragu. Untuk pernyataan nomor 19, 21, dan 23 tidak akan direvisi karena dari segi konstruksi kalimat pernyataan ini sudah layak digunakan. Peneliti memutuskan tetap menggunakan pernyataan nomor 19, 21, dan 23 karena perhatian menjadi tolok ukur yang penting dalam pembelajaran.

2) Analisis Reliabilitas Uji Coba Angket Minat Belajar Pada penelitian ini data hasil uji coba angket minat belajar siswa juga digunakan untuk menguji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas angket minat belajar siswa digunakan rumus Alpha-Cronbach. Item dinyatakan reliabel apabila � > �� ��. Nilai �� �� ditentukan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan banyak siswa 21 orang, diperoleh nilai �� ��= , . Perhitungan lengkap menggunakan bantuan

Ms.Excel dapat dilihat pada lampiran 2.2.

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa

No. No 1. 0,508 14. 0,5030 2. 0,794 15. 0,395 3. 0,680 16. 0,222 4. 0,440 17. 0,712 5. 0,848 18. 0,467 6. 0,807 19. 0,658 7. 0,236 20. 0,603 8. 1,270 21. 0,508 9. 0,503 22. 0,667 10. 0,372 23. 0,395 11. 0,552 24. 0,585 12. 0,313 25. 0,630 13. 0,535 14,203 91,932 � � � � ∑ ���2 �

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai koefisien reliabilitas angket minat belajar secara keseluruhan � =

, dan berada dalam rentang , � , . Karena � > �� ��maka uji coba angket minat belajar dikatakan reliabel dan berada dalam kualifikasi sangat tinggi. b. Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa

Pelaksanaan uji coba tes akhir siswa dilaksanakan pada Kamis, 2 Maret 2017 di kelas XI Akuntansi 2 dengan siswa sebanyak 23 siswa dari total 24 siswa karena salah satu siswa sedang melaksanakan piket yang dijadwalkan sekolah. Soal tes akhir siswa terdiri dari 6 soal dengan skor untuk tiap soal berbeda- beda tergantung tingkat kesulitan soal dan skor maksimal 75 jika semua soal dijawab dengan benar. Soal tes akhir siswa mengenai materi peluang suatu kejadian.

1) Analisis Validitas Tes Uji Coba Hasil Belajar

Validitas butir item digunakan untuk mengetahui validitas tes hasil belajar siswa yakni menggunakan rumus korelasi Product-Moment. Koefisien korelasi setiap item

= [ ] [ − ,, ]

pertanyaan tes hasil belajar siswa akan dihitung menggunakan bantuan Ms.Excel. Item dikatakan valid apabila � �� ��. Sedangkan apabila � < �� �� maka item dinyatakan tidak valid. Nilai �� �� ditentukan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan banyak siswa 23 orang, diperoleh nilai �� ��= , . Berikut adalah tabel perhitungan validasi tes hasil belajar hasil uji coba, data hasil uji coba tes hasil belajar dan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.3.

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Product- Moment Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa

Nomor Soal Keterangan Kualifikasi

1a. 0,700 Valid Kuat

1b. 0,700 Valid Kuat

1c. 0,700 Valid Kuat

2. 0,194 Tidak Valid Sangat Rendah 3a. 0,056 Tidak Valid Sangat Rendah 3b. 0,316 Tidak Valid Rendah

4a. 0,607 Valid Kuat

4b. 0,599 Valid Sedang 4c. 0,237 Tidak Valid Rendah 5a. 0,434 Valid Sedang 5b. 0,535 Valid Sedang 6. 0,400 Tidak Valid Sedang

Pada tabel 4.3 terdapat lima item pertanyaan yang dikategorikan tidak valid yakni pertanyaan nomor 2, 3a, 3b, 4c, dan 6. Dari hasil pekerjaan siswa yang telah dianalisis sebelumnya, sebagian besar siswa yang mengikuti uji coba tes

hasil belajar memahami maksud dari soal yang diberikan tetapi dalam menyelesaikan soal, siswa langsung menulis rumus dan hasilnya. Siswa tidak dibiasakan untuk menulis jawaban secara runtut mulai dari diketahui, ditanya sampai pada kesimpulan akhir. Hal ini menyebabkan banyak siswa yang perolehan skornya tidak mencapai 75. Sedangkan pada kelas penelitian peneliti selalu menekankan penulisan secara runtut dalam menyelesaikan setiap soal. Untuk itu peneliti memutuskan untuk tidak menggati soal melainkan menambah keterangan penulisan secara runtut mulai dari diketahui, ditanya sampai pada kesimpulan akhir pada petunjuk soal. 2) Analisis Reliabilitas Uji Coba Tes Hasil Belajar

Pada penelitian ini rumus Alpha-Cronbach digunakan untuk menguji reliabilitas dari hasil uji caba tes hasil belajar. Item dinyatakan reliabel apabila � > �� ��. Nilai �� �� ditentukan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan banyak siswa 23 orang, diperoleh nilai �� ��= , . Untuk mendapat koefisien reliabilitas dari data uji coba tes hasil belajar siswa, terlebih dahulu dihitung variansi dari masing- masing soal menggunkan Ms.Excel sehingga diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel berikut. Untuk perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.4.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa

Nomor Soal 1a. 0,507 1b. 0,507 1c. 0,507 2. 3,902 3a. 2,673 3b. 4,688 4a. 1,270 4b. 0,771 4c. 3,471 5a. 3,550 5b. 4,737 6. 3,214 29,796 49,032

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai koefisien reliabilitas angket minat belajar secara keseluruhan � =

, dan berada dalam rentang , � , . Karena � > �� ��maka uji coba tes hasil belajar dikatakan reliabel dan berada dalam kualifikasi cukup.

� � ∑ ���2 �

= [ ] [ − , , ] = ,

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas XI Akuntansi 1 SMKN 1 Depok yang terdiri dari 24 siswa. Pada penelitian ini peneliti juga berperan sebagai guru. Penelitian ini dilakukan dalam empat kali pertemuan yakni tiga kali pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk mengerjakan tes hasil belajar sekaligus mengisi angket minat belajar siswa. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Pelaksanaan Penelitian

Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan

Jumat, 24 Februari 2017 Pertemuan Pertama

Sabtu, 25 Februari 2017 Uji coba instrumen angket minat belajar siswa di kelas XI Akuntansi 2 Selasa, 28 Februari 2017 Pertemuan Kedua

Kamis, 2 Maret 2017 Uji coba instrumen tes hasil belajar di kelas XI Akuntansi 2

Jumat, 3 Maret 2017 Pertemuan Ketiga

Selasa, 7 Maret 2017 Pelaksanaan tes hasil belajar siswa dan pengisian angket minat belajar siswa

Maret 2017 Wawancara tanggapan siswa

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam pertama sampai jam kedua dengan sub materi mengidentifikasi percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian berdasarkan ciri-cirinya, peluang kejadian tunggal, serta frekuensi harapan.

1) Pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan menanyakan kondisi siswa. Setelah itu guru juga

menyampaikan materi pelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru juga menyampikan motivasi pelajaran dan menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran Think-Pair-

Square.

2) Kegiatan Think-Pair-Square

Kegiatan Think-Pair-Square diawali dengan meminta siswa untuk duduk secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang. Kelompok yang terbentuk bersifat heterogen maksudnya dalam satu kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan akademik yang beragam. Pembagian kelompok ini dilakukan guru berdasarkan nilai akhir yang diperoleh siswa pada semester sebelumnya. Kemudian guru membagikan LKS yang terdiri dari 6 nomor yakni tentang mengidentifikasi percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian berdasarkan ciri-cirinya, peluang kejadian tunggal, serta frekuensi harapan pada tiap siswa.

Awalnya siswa diminta untuk memahami LKS secara individu (tahap Think). Selanjutnya siswa mengerjakan LKS secara berpasangan. Pada tahap ini siswa saling berdiskusi dan bertukar pikiran dengan pasangan dalam menyelesaikan soal

(tahap Pair). Kemudian siswa diminta kembali bergabung

dalam kelompok berempat untuk saling bertukar jawaban, melanjutkan proses diskusi dan mencari jawaban yang tepat

untuk selanjutnya dijadikan sebagai jawaban kelompok (tahap

Square).

3) Presentasi

Perwakilan tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas. Satu siswa menuliskan hasil kerja kelompok dan satu siswa lainnya menjelaskan pekerjaan kelompok kepada teman-teman. Namun karena waktu tidak mencukupi maka tidak semua kelompok mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Ketika perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja di depan kelas, siswa yang lain mencocokkan jawaban kemudian guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan kepada kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. (kel. Oranye menanggapi kel. Putih, kel. Merah Muda menanggapi kel. Oranye, kel. Kuning menanggapi kel. Merah Muda, kel. Merah menanggapi kel. Kuning, kel. Hijau menanggapi kel. Merah,

dan kel. Putih menanggapi kel. Hijau).

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru mengajak siswa menyimpulkan mengenai pengertian percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian berdasarkan ciri-cirinya, peluang kejadian tunggal, serta frekuensi harapan.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam kelima sampai jam keenam dengan sub materi peluang kejadian majemuk yakni peluang komplemen dari suatu kejadian, peluang kejadian tidak saling lepas (tidak saling asing) dan peluang kejadian saling lepas (saling asing).

1) Pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan menanyakan kondisi siswa. Setelah itu guru juga menyampaikan materi pelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru juga kembali menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran Think-Pair-Square.

2) Kegiatan Think-Pair-Square

Kegiatan Think-Pair-Square diawali dengan meminta siswa untuk duduk secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang dan bersifat heterogen seperti pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membagikan LKS yang terdiri dari 6 nomor yakni tentang peluang komplemen dari suatu kejadian, peluang kejadian tidak saling lepas (tidak saling asing) dan peluang kejadian saling lepas (saling asing) pada tiap siswa.

Awalnya siswa diminta untuk memahami LKS secara individu (tahap Think). Selanjutnya siswa mengerjakan LKS

secara berpasangan. Pada tahap ini siswa saling berdiskusi dan bertukar pikiran dengan pasangan dalam menyelesaikan soal

(tahap Pair). Kemudian siswa diminta kembali bergabung

dalam kelompok berempat untuk saling bertukar jawaban, melanjutkan proses diskusi dan mencari jawaban yang tepat untuk selanjutnya dijadikan sebagai jawaban kelompok (tahap

Square).

3) Presentasi

Perwakilan tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas. Satu siswa menuliskan hasil kerja kelompok dan satu siswa lainnya menjelaskan pekerjaan kelompok kepada teman-teman. Ketika perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja di depan kelas, siswa yang lain mencocokkan jawaban kemudian guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan kepada kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. (kel. Oranye menanggapi kel. Putih, kel. Merah Muda menanggapi kel. Oranye, kel. Kuning menanggapi kel. Merah Muda, kel. Merah menanggapi kel. Kuning, kel. Hijau menanggapi kel. Merah, dan kel. Putih menanggapi kel. Hijau).

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru mengajak siswa menyimpulkan mengenai peluang komplemen dari suatu kejadian, peluang kejadian tidak saling lepas (tidak saling asing) dan peluang kejadian saling lepas (saling asing). c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada jam pertama sampai jam kedua dengan sub materi peluang kejadian bersyarat dan peluang kejadian saling bebas serta penerapan aturan permutasi dan kombinasi dalam peluang.

1) Pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam pembuka dan menanyakan kondisi siswa. Setelah itu guru juga menyampaikan materi pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran serta menyampaikan motivasi pelajaran

2) Kegiatan Think-Pair-Square

Kegiatan Think-Pair-Square diawali dengan meminta siswa untuk duduk secara berkelompok yang terdiri dari 4 orang. Kelompok yang terbentuk bersifat heterogen seperti pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membagikan LKS yang terdiri dari 6 nomor yakni tentang peluang kejadian bersyarat dan peluang kejadian saling bebas serta penerapan

aturan permutasi dan kombinasi dalam peluang pada tiap siswa.

Awalnya siswa diminta untuk memahami LKS secara individu (tahap Think). Selanjutnya siswa mengerjakan LKS secara berpasangan. Pada tahap ini siswa saling berdiskusi dan bertukar pikiran dengan pasangan dalam menyelesaikan soal

(tahap Pair). Kemudian siswa diminta kembali bergabung

dalam kelompok berempat untuk saling bertukar jawaban, melanjutkan proses diskusi dan mencari jawaban yang tepat untuk selanjutnya dijadikan sebagai jawaban kelompok (tahap

Square).

3) Presentasi

Perwakilan tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas. Satu siswa menuliskan hasil kerja kelompok dan satu siswa lainnya menjelaskan pekerjaan kelompok kepada teman-teman. Ketika perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja di depan kelas, siswa yang lain mencocokkan jawaban kemudian guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan kepada kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. (kel. Oranye menanggapi kel. Putih, kel. Merah Muda menanggapi kel. Oranye, kel. Kuning menanggapi kel. Merah Muda, kel. Merah menanggapi kel. Kuning, kel. Hijau

menanggapi kel. Merah, dan kel. Putih menanggapi kel. Hijau).

4) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru mengajak siswa menyimpulkan mengenai peluang kejadian bersyarat dan peluang kejadian saling bebas serta penerapan aturan permutasi dan kombinasi dalam peluang.

C. Analisis Data

1. Analisis Data Minat Belajar Siswa

Data minat belajar siswa dianalisis menggunakan kategori minat yang telah dijelaskan pada Bab III. Berikut ini disajikan tabel yang menunjukkan analisis minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Tabel 4.6 Analisis Data Minat Belajar Siswa Tiap Pernyataan

Kode Tiap Pernyataan Total Skor Kategori

P.1 96 Tinggi P.2 102 Tinggi P.3 92 Tinggi P.4 96 Tinggi P.5 104 Tinggi P.6 102 Tinggi P.7 101 Tinggi P.8 102 Tinggi P.9 102 Tinggi P.10 98 Tinggi P.11 95 Tinggi P.12 97 Tinggi P.13 91 Tinggi

P.14 96 Tinggi P.15 98 Tinggi P.16 103 Tinggi P.17 95 Tinggi P.18 108 Sangat Tinggi P.19 99 Tinggi P.20 93 Tinggi P.21 86 Cukup P.22 98 Tinggi P.23 94 Tinggi P.24 82 Cukup P.25 104 Tinggi

Adapun tabulasi data minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 3.1.

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan rumus yang telah dijelaskan pada Bab III. Berikut ini disajikan tabel yang menunjukkan analisis hasil belajar siswa.

Tabel 4.7 Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Kode Siswa Skor Nilai Akhir

A.1 22 29,33 A.2 62 82,67 A.3 59 78,67 A.4 59 78,67 A.5 59 78,67 A.6 64 85,33 A.7 40 53,33 A.8 60 80,00 A.9 65 86,67 A.10 42 56,00 A.11 67 89,33 A.12 62 82,67 A.13 28 37,33

A.14 59 78,67 A.15 57 76,00 A.16 58 77,33 A.17 60 80,00 A.18 65 86,67 A.19 63 84,00 A.20 60 80,00 A.21 48 64,00 A.22 57 76,00 A.23 57 76,00 A.24 47 62,67

Berikut tabel yang menunjukkan persentase hasil belajar siswa berdasarkan KKM. Nilai KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran matematika adalah 76.

Tabel 4.8 Persentase Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM

No. Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) Banyak Siswa Persentase

1. KKM 18 75%

2. < KKM 6 25%

Adapun tabulasi data tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 3.2.

3. Analisis Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Think-Pair-Square

Berdasarkan data hasil pengamatan, adapun persentase keterlaksanaan pembelajaran Think-Pair-Square pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut. Jika terjadi perbedaan hasil pengamatan maka akan dilakukan pengecekan menggunakan video pembelajaran sehingga diperoleh kesimpulan sesuai kondisi sebenarnya.

Tabel 4.9 Analisis Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran TPS Pertemuan 1 Urutan Indikator yang diamati Pengamat

Kesimpulan Perolehan Skor 1 2 3 1 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 2 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 3 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 4 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 5 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 6 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 7 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 8 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 9 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 10 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 11 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 12 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 13 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 14 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 15 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 16 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 17 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 18 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 19 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 20 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 21 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 22 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 23   ✓  0

Total Skor Keterlaksanaan TPS Pertemuan 1 22 Persentase Keterlaksanaan TPS Pertemuan 1 95,652%

Kategori Sangat Tinggi

Tabel 4.10 Analisis Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran TPS Pertemuan 2

Urutan Indikator yang diamati

Pengamat

Kesimpulan Perolehan Skor 1 2 3 1 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 2 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 3 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 4 ✓ ✓  ✓ 1 5  ✓   0 6 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 7 ✓ ✓ ✓ ✓ 1

8 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 9 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 10 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 11 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 12 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 13 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 14 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 15 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 16 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 17 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 18 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 19 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 20 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 21 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 22 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 23 ✓ ✓ ✓ ✓ 1

Total Skor Keterlaksanaan TPS Pertemuan 2 22 Persentase Keterlaksanaan TPS Pertemuan 2 95,652%

Kategori Sangat Tinggi

Tabel 4.11 Analisis Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran TPS Pertemuan 3

Urutan Indikator yang diamati

Pengamat

Kesimpulan Perolehan Skor 1 2 3 1 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 2 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 3 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 4 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 5 ✓ ✓  ✓ 1 6 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 7 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 8 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 9 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 10 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 11 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 12 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 13 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 14 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 15 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 16 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 17 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 18 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 19 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 20 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 21 ✓ ✓ ✓ ✓ 1 22 ✓ ✓ ✓ ✓ 1

23 ✓  ✓ ✓ 1

Total Skor Keterlaksanaan TPS Pertemuan 3 23 Persentase Keterlaksanaan TPS Pertemuan 3 100%

Kategori Sangat Tinggi

Tabel 4.9, tabel 4.10, dan tabel 4.11 menunjukkan bahwa persentase keterlaksanaan pembelajaran Think-Pair-Square pada tiga pertemuan tergolong sangat tinggi. Walaupun demikian terdapat beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi pada ketiga pertemuan yang akan dibahas pada bagian pembahasan. Adapun tabulasi data pengamatan keterlaksanaan pembelajaran Think-Pair-Square dapat dilihat pada lampiran 3.3 dan transkrip video pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 3.6.

4. Analisis Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Berdasarkan data hasil pengamatan, adapun persentase aktivitas siswa pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut. Tabel 4.12 Analisis Data Aktivitas Siswa Pertemuan 1

Indikator yang diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total Skor Aktivitas Siswa

Tiap Indikator 24 18 8 24 6 8 11 24 24 24 22 6 Persentase (%) 100 75 33,333 100 25 33,333 45,833 100 100 100 91,667 25

Rata-Rata Persentase 69,097%

Kategori Tinggi

Tabel 4.13 Analisis Data Aktivitas Siswa Pertemuan 2

Indikator yang diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Total Skor Aktivitas

Siswa Tiap Indikator 24 17 11 20 5 5 9 18 23 21 24 5 Persentase (%) 100 70,833 45,833 83,333 20,833 20,833 37,5 75 95,833 87,5 100 20,833

Rata-Rata Persentase 63,194%

Tabel 4.14 Analisis Data Aktivitas Siswa Pertemuan 3

Indikator yang diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Total Skor Aktivitas

Siswa Tiap Indikator 24 20 4 21 3 4 10 24 24 24 23 3 Persentase (%) 100 83,333 16,667 87,5 12,5 16,667 41,667 100 100 100 95,833 12,5

Rata-Rata Persentase 63,893%

Kategori Tinggi

Tabel di atas menunjukkan persentase aktivitas siswa pada tiga pertemuan tergolong tinggi. Namun ada beberapa indikator yang tidak terlaksana pada tiap pertemuan yang akan dijelaskan pada bagian pembahasan. Adapun tabulasi data pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 3.4 dan rekapitulasi analisis data pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 4.7.

Dokumen terkait