• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

4.1.1 Analisis Data Kebutuhan

Data kuesioner analisis kebutuhan siswa diambil dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan. Kuesioner tersebut diisi oleh siswa kelas XI SMA N 6 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, dan SMA Kolese De Britto. Peneliti melakukan analisis kebutuhan masing-masing sekolah satu kelas. Hasil selengkapnya terekam dalam tabel-tabel berikut.

Tabel 4.1

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berlangsung Selama Ini

No Jawaban f % 1 Menyenangkan 11 13,4 2 Santai 41 50 3 Serius 2 2,4 4 Membosankan 28 34,2 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 50% siswa menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia yang berlangsung selama ini santai, 34,2% menyatakan membosankan, 13,4 % menyatakan menyenangkan, dan 2,4% menyatakan serius. Dengan demikian buku ajar harus dibuat seimbang sehingga kegiatan santai dalam pembelajaran tidak mendominasi.

Tabel 4.2

Media Pembelajaran yang Digunakan Selama Ini dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas

No Jawaban f %

1 Papan tulis 47 32,4

2 Audio (tape recorder/rekaman) 5 3,6

3 Visual (OHP/viewer) 38 26,2

4 Audiovisual (televisi/film/video) 15 10,3

5 Buku pelajaran 39 26,9

6 Tidak menggunakan media sama sekali 1 0,6 Keterangan f = (frekuensi)

% = persentase

Dari Tabel 4.2 diketahui 32,4% siswa menyatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan selama ini dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas menggunakan media papan tulis, sedangkan 26,9% menggunakan buku pelajaran, 26,2 menggunakan media visual berupa OHP/viewer, 10,3 % menggunakan media audiovisual, 3,6 % menggunakan media audio, dan 0,6% tidak menggunakan media sama sekali. Dengan demikian buku ajar yang harus disusun dapat

meminimalkan penggunaan media papan tulis agar keaktifan siswa dapat maksimal.

Tabel 4.3

Cara Mengajar yang Sering Digunakan oleh Guru Dikelas

No Jawaban f % 1 Ceramah 36 28,6 2 Teks book 10 7,9 3 Diskusi 34 27 4 Penugasan 43 34,1 5 Permainan 3 2,4 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui 34,1% siswa menyatakan bahwa cara mengajar guru dikelas adalah penugasan, 28,% adalah ceramah, 27% melakukan diskusi, 7,9% dengan teks book, dan 2,4% menggunakan permainan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan memberikan tugas yang bervariasi sehingga terjadi keseimbangan antara permainan, diskusi, dan ceramah agar pembelajaran tidak terasa membosankan.

Tabel 4.4

Media yang Paling Disukai dalam Pembelajaran bahasa Indonesia

No Jawaban f %

1 Teks bacaan 8 8,9

2 Audio 5 5,6

4 Pembacaan teks oleh guru/teman 15 16,7 Keterangan f = (frekuensi)

% = persentase

Dari Tabel 4.4 diketahui media yang paling disukai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia 68,8% adalah media audiovisual, 16,7% adalah pembacaan teks oleh guru/teman, 8,9% adalah dengan menggunakan teks bacaan, dan 5,6% menggunakan media audio. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan memberikan berbagai latihan dan soal yang bernuansa audiovisual.

Tabel 4.5

Media yang Tidak Disukai dalam Pembelajaran bahasa Indonesia

No Jawaban f % 1 Teks bacaan 79 86,8 2 Audio 10 11 3 Visual 2 2,2 4 Audiovisual 0 0 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.5 diketahui media yang tidak disukai dalam pembelajaran bahasa Indonesia 86,8% adalah menggunakan teks bacaan, 11 % menggunakan media audio, 2,2% menggunakan media visual, sedangkan 0% menggunakan media audiovisual. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan banyak memberikan media audiovisual dalam pembelajaran serta meminimalkan penggunaan media teks bacaan.

Tabel 4.6

Intensitas Penggunaan Media Audiovisual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Selama Ini

No Jawaban f % 1 Tidak pernah 35 40,7 2 Jarang 35 40,7 3 Sering 13 15,1 4 Selalu 3 3,5 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.6 diketahui intensitas penggunaan media Audiovisual dalam pembelajaran bahasa Indonesia selama ini adalah tidak pernah dan jarang sebanyak 40,7%, 15,1 adalah sering, dan 3,5% adalah selalu menggunakan media audiovisual. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan banyak menggunakan media audiovisual karena penggunaan media audiovisual masih jarang bahkan tidak pernah digunakan.

Tabel 4.7

Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

No Jawaban f %

1 Membingungkan 5 6,9

2 Mempersulit pemahaman materi 1 1,4 3 Mempermudah pemahaman materi 66 91,7 Keterangan f = (frekuensi)

Dari tabel 4.7 diketahui 91,7% siswa menyatakan pengaruh penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran bahasa Indonesia akan mempermudah pemahaman materi, sedangkan 6,9% menyatakan akan membingungkan, dan 1,4% menyatakan akan mempersulit materi. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan menggunakan media audiovisual karena akan mempermudah pemahaman materi pembelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.8

Tingkat Kepentingan Penggunaan Media Audiovisual Untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia

No Jawaban f % 1 Sangat penting 19 22,9 2 Penting 54 65,1 3 Kurang penting 7 8,4 4 Tidak penting 3 3,6 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.8 di atas diketahui 65,1% siswa menyatakan bahwa penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah penting, sedangkan 22,9% menyatakan sangat penting, 8,4% menyatakan kurang penting, dan 3,6% menyatakan tidak penting. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan menggunakan media audiovisual karena penting salam pembelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.9

Intensitas Kegiatan Belajar Secara Berkelompok di dalam Kelas

No Jawaban f % 1 Selalu 2 2,4 2 Sering 20 23,5 3 Kadang-kadang 59 69,4 4 Tidak pernah 4 4,7 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.9 diketahui 69,4% siswa menyatakan intensitas kegiatan belajar secara berkelompok adalah kadang-kadang, sedangkan 23,5% menyatakan sering, 4,7% menyatakan tidak pernah, dan 2,4% menyatakan selalu. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan melibatkan berbagai kegiatan berkelompok karena dalam pembelajaran di kelas hanya kadang-kadang saja.

Tabel 4.10

Pendapat Mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia Secara Berkelompok

No Jawaban f % 1 Menyenangkan 53 68 2 Biasa saja 23 29,5 3 Membosankan 2 2,5 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.10 diketahui 68% siswa menyatakan pembelajaran bahasa Indonesia secara berkelompok adalah biasa saja, sedangkan 29,5% menyatakan biasa saja, dan 2,5% menyatakan membosankan. Dengan demikian buku ajar harus disusun

dengan menggunakan berbagai kegiatan berkelompok karena suatu kegiatan yang menyenangkan.

Tabel 4.11

Keterkaitan Kegiatan Mendengarkan, Berbicara, Membaca, Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

No Jawaban f % 1 Sangat perlu 28 32,9 2 Perlu 53 62,4 3 Tidak perlu 4 4,7 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.11 diketahui 62,4% siswa menyatakan perlunya keterkaitan kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan 32,9% menyatakan sangat perlu, dan 4,7% menyatakan tidak perlu. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan memperhatikan keterkaitan kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.12

Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Paling Sering Dilakukan

No Jawaban f %

1 Mendengarkan 31 24,4

2 Berbicara 19 15

3 Membaca 38 29,9

Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.12 diketahui 30,7% siswa menyatakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang paling sering dilakukan adalah menulis, 29,9% adalah membaca, 24,4% adalah mendengarkan, dan 15% adalah berbicara. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan menyeimbangkan kegiatan pembelajaran agar tidak ada satu kegiatan pembelajaran yang mendominasi.

Tabel 4.13

Intensitas Berpraktik Secara Langsung dalam Pembelajaran di Luar Kelas No Jawaban f % 1 Selalu 2 2,4 2 Sering 16 19,1 3 Kadang-kadang 62 73,9 4 Tidak pernah 4 4,6 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.13 diketahui 73,9% siswa menyatakan intensitas berpraktik secara langsung di luar kelas adalah kadang-kadang, sedangkan 19,1% menyatakan sering, 4,6% menyatakan tidak pernah, dan 2,4% menyatakan selalu. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan banyak memberikan kesempatan siswa untuk berpraktik secara langsung.

Tabel 4.14

Intensitas Kegiatan Pembelajaran di Luar Kelas

No Jawaban f % 1 Selalu 0 0 2 Sering 5 6 3 Kadang-kadang 36 42,9 4 Tidak pernah 43 51,1 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.14 diketahui 51,1% siswa menyatakan intensitas pembelajaran di luar kelas tidak pernah, 42,9% menyatakan kadang-kadang, 6% menyatakan sering, dan 0% menyatakan selalu. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan bervariasi, ada kalanya belajar di luar kelas sehingga siswa tidak bosan.

Tabel 4.15

Intensitas Penggunaan Buku Paket dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia No Jawaban f % 1 Selalu 15 17,6 2 Sering 8 9,4 3 Kadang-kadang 22 25,9 4 Tidak pernah 40 47,1 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.15 diketahui 47,1 siswa menyatakan tidak pernah menggunakan buku paket dalam pembelajaran bahasa Indonesia, 25,9% siswa menyatakan

kadang-kadang, 17,6% siswa menyatakan selalu, dan 9,4% siswa menyatakan sering. Dengan demikian buku ajar harus disusun secara menarik dan efisien sehingga penggunaan buku ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat maksimal.

Tabel 4.16

Buku Paket yang Disukai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

No Jawaban f % 1 Banyak ilustrasi 52 55,3 2 Banyak contoh 21 22,3 3 Banyak latihan 7 7,5 4 Banyak teori 5 5,3 5 Bertema 9 9,6 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.16 diketahui 55,3% siswa menyatakan buku ajar yang disukai adalah buku ajar yang memiliki banyak ilustrasi, 22,3% adalah buku ajar yang memiliki banyak contoh, 9,6% adalah buku ajar yang bertema, 7,5% adalah buku ajar yang memiliki banyak latihan, dan 5,3% adalah buku ajar yang banyak teorinya. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan melibatkan banyak ilustrasi.

Tabel 4.17

Penilaian yang Diharapkan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

No Jawaban f %

1 Transparan 32 31,7

3 Subjektif (memandang individu) 13 12,9

4 Tertutup 1 0,9

Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.17 diketahui 54,5% siswa menyatakan penilaian bahasa Indonesia harus objektif, 31,7% harus transparan, 12,9% menyatakan subjektif, dan 0,9% menyatakan tertutup. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan memperhatikan penilaian yang objektif.

Tabel 4.18

Intensitas Pembelajaran Tatabahasa dan Kosakata

No Jawaban f % 1 Selalu 4 4,8 2 Sering 20 24,1 3 Kadang-kadang 54 65,1 4 Tidak pernah 5 6 Keterangan f = (frekuensi) % = persentase

Dari Tabel 4.18 diketahui 65,1% siswa menyatakan intensitas pembelajaran tatabahasa dan kosakata adalah kadang-kadang, 24,1% menyatakan sering, 6% menyatakan tidak pernah, dan 4,8% menyatakan selalu. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan memperhatikan pemberian berbagai tatabahasa dan kosakata.

Tabel 4.19

Harapan terhadap Pembelajaran Bahasa untuk Masa yang Akan Datang

No Jawaban f %

1 Menggunakan buku ajar dengan media audiovisual

53 54,1

2 Menggunakan buku ajar saja 0 0

3 Ceramah guru 0 0

4 Banyak praktik dalam pembelajaran 45 45,9 Keterangan f = (frekuensi)

% = persentase

Dari Tabel 4.19 diketahui 54,1% siswa mengharapkan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan buku ajar dengan media audiovisual, 45,9% menyatakan banyak berpraktik dalam pembelajaran, sedangkan menggunakan buku ajar saja dan ceramah guru hanya 0%. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan menggunakan media audiovisual serta memberikan berbagai praktik bagi siswa.

Tabel 4.20

Harapan terhadap Pembelajaran Sastra untuk Masa yang Akan Datang

No Jawaban f %

1 Menggunakan buku ajar dengan media audiovisual

58 59,8

2 Menggunakan buku ajar saja 0 0

3 Ceramah guru 3 3,1

4 Banyak praktik dalam pembelajaran 36 37,1 Keterangan f = (frekuensi)

Dari Tabel 4.20 diketahui 59,8% siswa mengharapkan pembelajaran sastra menggunakan buku ajar dengan media audiovisual. 37,1% menyatakan banyak berpraktik dalam pembelajaran, 3,1% dengan ceramah guru, sedangkan menggunakan buku ajar saja hanya 0%. Dengan demikian buku ajar harus disusun dengan menggunakan media audiovisual serta memberikan berbagai praktik bagi siswa.

Dokumen terkait