• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Teori-Teori Terdahulu yang Relevan

2.2.3 Buku Ajar

Buku ajar adalah buku yang digunakan oleh guru sebagai sumber acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi siswanya. Buku itu harus menarol (eye catching) dan digemari siswanya sehingga mampu mendongkrak motivasi belajar siswa. Buku ajar tidak boleh kaku karena akan ditinggalkan siswa. Perwajahan buku memberikan inspirasi bagi siswa. Buku ajar perlu direkayasa

sehingga bagus, menarik, dan penuh daya selera bagi pembacanya. Dengan begitu, buku ajar dapat mempermudah proses belajar-mengajar guru pada siswa (www.garduguru.blogspot.com diakses tanggal 14 Desember 2011 pukul 20:35). 2.2.3.1 Manfaat Buku Ajar

Buku ajar disusun untuk memberikan manfaat bagi siswa. Berbagai manfaat buku ajar yaitu:

1) Dapat mempercepat pembahasan bahan kajian, mahasiswa tidak usah mencatat, cukup memperhatikan hal-hal penting yang dijelaskan oleh dosen. 2) Mahasiswa dapat mempelajari bahan kajian yang diajarkan lebih awal, dan

menambahkan catatan ringkas dianggap perlu.

3) Mahasiswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk mengemukakan pendapat tentang kasus yang yang merupakan aplikasi dari teori yang diajarkan.

4) Dalam buku ajar, dapat disisipkan latihan-latihan yang harus dikerjakan mahasiswa, yang berorientasi masalah kontekstual. Jawabannya dapat dikumpulkan untuk tugas harian guna menambah nilai selain tes sumatif dan tes formatif.

5) Guru tidak akan kekurangan waktu mengajar, walaupun mungkin waktu mengajarnya sering bertepatan hari libur nasional atau fakultatif.

6) Soal dapat dibuat berdasarkan buku ajar, sehingga penilaiannya lebih fair sesuai kemampuan siswa.

7) Siswa memiliki pegangan. Dengan buku ajar, teori yang disampaikan guru yang belum dapat dipahami di kelas, mahasiswa dapat mempelajari kembali dari dari buku ajar tersebut.

8) Dengan adanya buku ajar, jika ada tugas yang harus dikerjakan di rumah, mahasiswa sudah memiliki salah satu referensi untuk mengerjakannya (Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, 2010):

2.2.3.2 Strategi Penulisan Buku Ajar

Berikut adalah cara-cara praktis dalam menulis buku ajar yang disukai siswa (Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, 2010):

1) Sederhana

Buku ajar sebaiknya menyajikan konsep-konsep secara sederhana sehingga mudah dipahami siswa. Penggunaan kata hendaknya menggunakan kata-kata yang mudah dikenal dan sudah akrab bagi siswanya. Gunakan bahasa yang sederhana dan lugas yang sesuai dengan bahasa lokal mahasiswanya. Kalimat hendaknya dibuat sederhana dengan susunan Subjek-Predikat-Objek (SPO) untuk kalimat aktif atau Objek-Predikat-Subjek (OPS) untuk kalimat pasif. Hindari menggunakan anak kalimat, apalagi sampai kalimat bercucu. 2) Menggunakan Bahasa Baku

Penulis buku ajar harus menguasai tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku biasanya lebih mengacu pada konsepnya. Penguasaan bahasa merupakan syarat utama setelah penguasaan bidang ilmu yang akan ditulis sehingga mampu mengungkapkan pikiran dengan jelas, cermat, dan mudah

dipahami. Hindari menggunakan bahasa asing, jika terpaksa hendaknya dicetak miring.

3) Kontekstual

Makna kontekstual adalah aspek yang ada dalam lingkungan siswa. Jika kita dapat menulis buku ajar dimulai dari hal-hal yang telah dikenal siswa, konsep yang akan disajikan akan lebih mudah dikenali dan dipahami siswa.

4) Buatlah Peta Pemikiran

Peta pikiran sering disebut peta konsep (peta kognitif). Tujuan pembuatan peta pikiran adalah mempermudah menjaring cakupan bahan kajian dalam buku ajar yang akan ditulis. Dengan menggunakan peta pikiran dapat membantu cakupan bahan kajian yang akan ditulis. Peta pikiran sangat membantu penulis untuk membuat kerangka buku ajar dan membantu mengontrol kedalaman materi yang ingin ditulis di dalam buku ajar.

5) Penampilan yang Menarik

Perwajahan buku ajar, termasuk pilihan huruf, tabel, ilustrasi, dan warna yang digunakan harus menarik menarik bagi siswa. Perwajahan yang baik dan menarik akan memberikan motivasi mahasiswa untuk membaca dan mempelajarinya terus. Pilihlan ilustrasi yang sudah dan mudah dikenal oleh siswa di lingkungannya.

2.2.3.3 Kriteria Buku Ajar

Kriteria buku ajar yang perlu diperhatikan sebelum membuat buku adalah sebagai berikut (Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, 2010):

1) Kriteria buku ajar yang perlu diperhatikan adalah academic integrity. Hal ini membuktikan bahwa buku ajar juga bersifat ilmiah karena teruji dan mengandung makna ilmiah-akademis. Penulisannya dilakukan oleh pakar tertentu yang berkompeten dengan berpedoman pada kurikulum.

2) Buku ajar seyogyanya throughness of coverage, tidak boleh hanya mendalami pokok bahasannya saja, tetapi setiap pokok bahasan harus dikembangkan sesuai dengan kompetensi yang dibelajarkan.

3) Buku ajar juga harus detail provided, yakni buku ajar ditulis dengan jelas, benar, tidak abstrak atau di luar batas kewenangan bidang ilmunya.

4) Buku ajar harus A good prose style. Penulis buku ajar perlu memperhatikan bentuk yang efektif dalam penggunaan bahasa, sehingga siswa dapat membaca dengan baik dan mudah. Meminimumkan penggunaan kata-kata asing, kata-kata singkat yang tidak tepat, dan kalimat panjang. Siswa diberi kesempatan untuk membuat membuat catatan sesuai dengan proses berpikirnya.

5) Buku ajar harus interesting. Penulis dapat menyajikan uraiannya dangan gaya yang menarik, tetapi tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir lanjut, buku ajar tidak berkelanjutan untuk proses berpikir berkepanjangan.

6) Buku ajar harus well-organised, yakni seorang penulis buku ajar harus memahami teknik penulisan, sehingga buku ajar mengikuti langkah-langkah runtut berdasarkan silabus, dan juga sesuai dengan kriteria baku penulisan buku ajar.

7) Buku ajar harus pleasant formal. Desain format kulit yang baik, warna yang terang, gunakan kertas putih, dan cetakan yang jelas.

8) Helful illustration, penambahan ilustrasi akan menambah beban dana penerbitannya, ilustrasi yang menarik dan bermanfaat untuk menumbuhkan proses berpikir siswa sangat diperlukan.

9) A variety of exercises, jika buku teks ditulis atas dasar penelitian yang cermat dan lengkap, ia akan memberikan bahan yang bermanfaat bagi guru. Sebab, guru dapat menjelaskan bagaimana topik tersebut dikembangkan. Dalam akhir buku teks sebaiknya dicantumkan berbagai bentuk butir pertanyaan, permasalahan untuk diskusi, pertanyaan uraian, saran untuk penelitian, aktivitas kelas, menyusun proyek, saran untuk membaca lebih lanjut, daftar glosari, atau daftar ejaan yang khusus.

2.2.3.4 Format Buku Ajar

Unsur-unsur buku ajar yang harus ada meliputi (Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, 2010):

1) Prakata, 2) Daftar isi,

3) Batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian beserta tujuan instruksionalnya,

4) Daftar pustaka, 5) Glosarium, 6) Indeks

2.2.3.5 Tahapan Penulisan Buku Ajar

Buku ajar adalah buku ajar yang digunakan dalam proses kegiatan belajar. Buku ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau panduang belajar. Untuk menjadi penulis buku ajar, dapat diawali dengan tahapan-tahapan berikut (www.edukasi.kompasiana.com diakses tanggal 14 Desember pukul 20:36):

1) Membaca dan menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD).

2) Menyusun peta konsep. Peta konsep adalah sistematika pendistribusian materi yang mengacu kepada SKKD.

3) Mengumpulkan materi yang relevan dengan SKKD untuk dijabarkan sesuai dengan peta konsep. Materi ini disesuaikan dengan jenjang pendidikan, aktualitas, kemenarikan, kegunaan, dan ekslusivisme.

4) Membaca buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan dapat membuat modifikasi.

5) Memahami instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP. Ini disebabkan setiap buku ajar harus dinilaikan ke BSNP agar diperoleh standar isi yang sama.

6) Mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep. Akan lebih baik jika diawali dari tingkat kebahasaan yang dikuasai.

2.2.3.6 Buku Ajar yang Baik

Buku ajar yang baik haruslah mengandung keterangan-keterangan yang bersifat mendasar tentang bidang ilmu tertentu, memperkuat pemahaman tentang

ilmu tertentu sebagai pegangan, memberi peragaan-peragaan untuk lebih menjelaskan keterangan-keterangan yang disajikan dalam pembelajaran, menyediakan lahan untuk latihan-latihan, dan menjadi sumber rujukan (www.edukasi.kompasiana.com diakses tanggal 14 Desember pukul 20:36). 2.2.3.7 Anatomi Buku Ajar

Pada umumnya, buku ajar memiliki anatomi buku yang terdiri (www.edukasi.kompasiana.com diakses tanggal 14 Desember pukul 20:36):

1) Halaman Pendahulu

Halaman pendahulu terdiri dari halaman judul, daftar isi, daftar gambar, pengantar, dan prakata.

2) Halaman Batang Tubuh Buku

Halaman batang tubuh buku terdiri atas uraian rinci setiap bab, subbab disertai dengan contoh latihan dan soal-soal yang harus diselesaikan peserta didik. Pada akhir bab diberikan rangkuman untuk mempermudah pembaca mengingat-ingat hal penting. Penyusunan isi bab sama dengan apa yang oleh guru di hadapan siswa.

3) Halaman Penyudah

Halaman penyudah terdiri dari lampiran, daftar pustaka, penjurus (indeks), dan takarir.

Dokumen terkait