• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Analisis Data

4.1. Analisis Data Kompetensi Pustakawan (Variabel X)

Adapun hasil perhitungan dari sub variabel dan indikator kompetensi pustakawan yang digunakan dalam penelitian ini diketahui bahwa total rata-rata untuk variabel X (Kompetensi Pustakawan) yang terdiri dari variabel kompetensi manajeman informasi, kompetensi interpersonal, kompetensi teknologi informasi dan kompetensi manajemen yang terbagi menjadi 37 point indikator adalah sebesar 116,93 dan menghasilkan nilai rata-rata sebesar 3,16. Adapun dari nilai rata-rata yang dihasilkan tersebut tergolong dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi yang terdiri dari kompetansi manajeman informasi, kompetensi interpersonal, kompetensi teknologi informasi dan kompetensi manajemen yang dimiliki oleh para pustakawan di perpustakaan AAL, ATKP, PoltekKP, PoltekPel, dan PusdikPol merupakan kompetensi yang baik terlebih lagi dalam usaha untuk menghasilkan kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada para pengguna perpustakaan. Dengan adanya gabungan dari variabel-variabel tersebut memungkinkan para pustakawan mengeluarkan segenap potensi dan kompetensi/skill yang dimiliki untuk mendukung keberhasilan kinerja pustakawan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna di perpustakaan AAL, ATKP, PoltekKP, PoltekPel, dan PusdikPol (Supriyanto dan Machfudz, 2010)

Seperti halnya salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh pihak perpustakaan dalam meningkatkan kinerja pustakawan khususnya dalam melayani pengguna

yaitu dengan memiliki pustakawan yang berkompetensi, karena dengan adanya pustakawan berkompetensi dapat mempengaruhi baik atau buruknya kinerja yang mereka hasilkan. Kesimpulan tersebut sesuai dengan pendapat Wicaksono (2004) yang mengatakan bahwa pustakawan dapat menghasilkan kinerja dengan baik bila memiliki kompetensi, dan kompetensi yang harus dimiliki oleh pustakawan terbagi menjadi empat jenis kompetensi/skill yaitu kompetensi/skill manajemen informasi, kompetensi/skill interpersonal, kompetensi/skill teknologi informasi, dan kompetensi/skill manajemen. Seseorang dapat dinyatakan memiliki kompetensi apabila mereka menguasai pengetahuan dalam bidangnya, memiliki kemampuan dan motivasi tinggi dalam pencampaian kesuksesan. Dengan demikian dari pernyataan tersebut menghasilkan suatu penjelasan bahwa karakteristik kompetensi sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi seperti perpustakaan dalam mencapai keberhasilan atau tujuan tertentu. Dimana untuk mencapai suatu keberhasilan tersebut maka diperlukan landasan yang kuat yaitu berupa kompetensi yang terdapat didalam setiap diri pustakawan sehingga nantinya juga akan mempengaruhi dalam meningkatkan kinerja mereka didalam perpustakaan.

Dari penjelasan Wicaksono tersebut, penulis menyesuaikannya dengan hasil data yang sudah dianalisis. Dimana berdasarkan hasil perhitungan dijelaskan bahwa nilai rata-rata dari kompetensi manajemen informasi sebesar 3,19 yang tergolong dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila ditinjau dari kompetensi manajemen informasi yang didalamnya terdiri dari kemampuan pustakawan dalam mendefinisikan informasi, penelusuran informasi menggunakan sumber elektronik maupun cetak, mengevaluasi informasi, menilai informasi, mengintegrasikan informasi, memilah informasi, meringkas dan mengidentifikasikan informasi, memecahkan permasalahan dan menghasilkan solusi/ kesimpulan, menciptakan suatu informasi, membuat abstrak dan indexing, serta menyampaikan ide dengan alat elektronik maupun dengan berdiskusi, para pustakawan di perpustakaan AAL, ATKP, PoltekKP, PoltekPel, dan PusdikPol

dapat menghasilkan kompetensi atau kemampuan tersebut dengan baik terlebih lagi dalam hal untuk memberikan pelayanan kepada para pengguna.

Kemudian berdasarkan hasil perhitungan menjelaskan bahwa nilai rata-rata dari kompetensi interpersonal yaitu sebesar 3,23 yang tergolong dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila ditinjau dari kompetensi interpersonal yang didalamnya terdiri dari kemampuan pustakawan dalam berkomunikasi, berprestasi dalam bidang pekerjaannya, kemampuan mendengar dengan baik, mampu mendiskusikan masukan, dapat memberikan feedback, berperilaku sopan, dapat menjaga hubungan baik dengan rekan kerja, mampu membangun sebuah tim bekerja, dapat memotivasi orang lain, mampu untuk belajar mandiri, serta dapat menyelesaikan pekerjaan secara fokus, para pustakawan di perpustakaan AAL, ATKP, PoltekKP, PoltekPel, dan PusdikPol dapat menghasilkan kompetensi atau kemampuan tersebut dengan baik terlebih lagi dalam hal untuk memberikan pelayanan kepada para pengguna.

Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan juga menjelaskan bahwa nilai rata-rata dari kompetensi teknologi informasi yaitu sebesar 2,94 yang tergolong dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila ditinjau dari kompetensi teknologi informasi yang didalamnya terdiri dari kemampuan pustakawan dalam mendesain database, mendigitalisasikan koleksi, mengirim dan mengambil informasi dari internet, memahami bagian-bagian komputer, mampu mengintegrasikan informasi, serta mampu untuk mempelajari aplikasi yang ada didalam komputer, para pustakawan di perpustakaan AAL, ATKP, PoltekKP, PoltekPel, dan PusdikPol dapat menghasilkan kompetensi atau kemampuan tersebut dengan baik terlebih lagi dalam hal untuk memberikan pelayanan kepada para pengguna. Mengingat penyelenggaraan peleyanan kepustakawanan di Indonesia hendaklah diberikan sesuai dengan dinamika perkembangan informasi dan teknologi yang berkembang di dunia, disamping itu juga layanan perpustakaan juga perlu diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk pelayanan kepada pemustaka (UU No. 43 Tahun 2007).

Dan terakhir dalam analisis variabel kompetensi berdasarkan hasil perhitungan juga menjelaskan bahwa nilai rata-rata dari kompetensi manajemen yaitu sebesar 3,15 yang tergolong dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila ditinjau dari kompetensi manajemen yang didalamnya terdiri dari kemampuan pustakawan dalam membuat sistem administrasi, kemampuan dalam memanajemen perubahan, mampu mengberkoordinasi dengan bagian lain, memiliki karakter seorang pemimpin, mampu memanajemen waktu, serta mampu mengikuti pelatihan dalam pengembangan SDM, para pustakawan di perpustakaan AAL, ATKP, PoltekKP, PoltekPel, dan PusdikPol dapat menghasilkan kompetensi atau kemampuan tersebut dengan baik terlebih lagi dalam hal untuk memberikan pelayanan kepada para pengguna. Seperti yang disebutkan didalam Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNP) bahwa kompetensi seorang pustakawan yaitu diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta pustakawan juga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolahan dan pelayanan didalam perpustakaan.

Sedangkan hasil perhitungan distribusi menurut tingkat kompetensi pustakawan diketahui bahwa dari 32 orang pustakawan yang memiliki kompetensi rendah yaitu sebanyak 10 orang dengan nilai presentase sebesar 31,25%, kemudian pustakawan yang memiliki kompetensi sedang sebanyak 16 orang dengan nilai presentase sebesar 50%, sedangkan pustakaawan yang memiliki kompetensi tinggi sebanyak 6 orang dengan nilai presentase sebesar 18,75%.