• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Analisis Data Kuesioner

Peneliti mengelompokkan tingkat hambatan ke dalam kategori sangat menghambat, menghambat, cukup menghambat, tidak menghambat, dan sangat tidak menghambat. Untuk menilai skor yang ada, peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.

Pengolahan data untuk kuesioner bagian I mengenai kecenderungan variabel tingkat hambatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual ditentukan sebagai berikut :

1) Hambatan dalam melaksanakan pembelajaran yang Kreatif (Inquiry) Jumlah item variabel hambatan dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif ini sebanyak 6 buah sehingga skor tertinggi yang bisa dicapai adalah 24 dan skor terendah yang bisa dicapai adalah 6. Hasil deskripsi variabel hambatan dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif dapat dilihat dalam tabel IV.2

Tabel IV.2 Deskripsi Variabel

Hambatan Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kreatif (Inquiry) No Hitungan Skor Frek % Interpretasi

1. 6 + 81% x (24-6) = 20,58 21 - 24 0 0 Sangat Terhambat 2. 6 + 66% x (24-6) = 17,88 18 - 20 0 0 Terhambat 3. 6 + 56% x (24-6) = 16,08 16 - 17 6 15 Cukup Terhambat 4. 6 + 46% x (24-6) = 14,28 14 - 15 9 22,5 Tidak Terhambat 5. < 14 < 14 25 62,5 Sangat Tidak Terhambat

Jumlah 40 100

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif, sebanyak 6 guru (15%) memiliki pendapat bahwa dirinya cukup terhambat dalam pelaksanaan pembelajaran yang kreatif, 9 guru (22,5%) memiliki pendapat tidak terhamb at, 25 guru (62,5%) memiliki pendapat sangat tidak terhambat. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa mayoritas guru tergolong sangat tidak terhambat dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif.

2) Hambatan dalam melaksanakan kegiatan Kritis (Bertanya )

Jumlah item variabel hambatan dalam melaksanakan kegiatan kritis (bertanya) ini sebanyak 3 buah sehingga skor tertinggi yang bisa dicapai adalah 12 dan skor terendah yang bisa dicapai adalah 3. Hasil deskripsi variabel hambatan dalam melaksanakan kegiatan Kritis (Bertanya) dapat dilihat dalam tabel IV.3

Tabel IV.3 Deskripsi Variabel

Hambatan Dalam Melaksanakan Kegiatan Kritis (Bertanya)

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan kegiatan kritis, sebanyak 1 guru (2,5%) memiliki pendapat bahwa dirinya sangat terhambat dalam melaksanakan kegiatan kritis, 1 guru (2,5%) memiliki pendapat terhambat, 8 guru (20%) memiliki pendapat cukup terhambat, 8 guru (20%) memiliki pendapat tidak terhambat, dan 22 guru (55%) memiliki pendapat sangat tidak terhambat. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa mayoritas guru tergolong sangat tidak terhambat dalam melaksanakan kegiatan kritis (bertanya).

No Hitungan Skor Frek % Interpretasi 1. 3 + 81% x (12-3) = 10,29 10 - 12 1 2,5 Sangat Terhambat 2. 3 + 66% x (12-3) = 8,94 9 1 2,5 Terhambat 3. 3 + 56% x (12-3) = 8,04 8 8 20 Cukup Terhambat 4. 3 + 46% x (12-3) = 7,14 7 8 20 Tidak Terhambat 5. < 7 < 7 22 55 Sangat Tidak Terhambat

3) Hambatan dalam melaksanakan kegiatan Diskusi (Masyarakat Belajar) Jumlah item variabel hambatan dalam melaksanakan kegiatan Diskusi (Masyarakat Belajar) ini sebanyak 4 buah sehingga skor tertinggi yang bisa dicapai adalah 16 dan skor terendah yang bisa dicapai adalah 4. Hasil deskripsi variabel hambatan dalam melaksanakan kegiatan Diskusi (Masyarakat Belajar) dapat dilihat dalam tabel IV.4

Tabel IV.4 Deskripsi Variabel

Hambatan Dalam Melaksanakan Kegiatan Diskusi

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan kegiatan diskus i, sebanyak 1 guru (2,5%) memiliki pendapat terhambat, 4 guru (10%) memiliki pendapat tidak terhambat, 5 guru (12,5%) memiliki pendapat tidak terhambat, dan 30 guru (75%) memiliki pendapat sangat tidak terhambat. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa mayoritas guru tergolong sangat tidak terhambat dalam melaksanakan kegiatan diskusi.

No Hitungan Skor Frek % Interpretasi 1. 4 + 81% x (16-4) = 13,72 14 - 16 0 0 Sangat Terhambat 2. 4 + 66% x (16-4) = 11,92 12 - 13 1 2,5 Terhambat 3. 4 + 56% x (16-4) = 10,72 11 4 10 Cukup Terhambat 4. 4 + 46% x (16-4) = 9,52 10 5 12,5 Tidak Terhambat 5. < 10 < 10 30 75 Sangat Tidak Terhambat

4) Hambatan dalam melaksanakan Pemodelan

Jumlah item variabel hambatan dalam melaksanakan pemodelan ini sebanyak 3 buah sehingga skor tertinggi yang bisa dicapai adalah 12 dan skor terendah yang bisa dicapai adalah 3. Hasil deskripsi variabel hambatan dalam melaksanakan pemodelan dapat dilihat dalam tabel IV.5

Tabel IV.5 Deskripsi Variabel

Hambatan Dalam Melaksanakan Kegiatan Pemodelan

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan kegiatan pemodelan, sebanyak 1 guru (2,5%) memiliki pendapat sangat terhambat dalam melaksanakan pemodelan, 4 guru (10%) memiliki pendapat terhambat, 4 guru (10%) memiliki pendapat cukup terhambat, 14 guru (35%) memiliki pendapat tidak terhambat, dan 17 guru (42,5%) memiliki pendapat sangat tidak terhambat. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa mayoritas guru tergolong sangat tidak terhambat dalam melaksanakan kegiatan pemodelan.

No Hitungan Skor Frek % Interpretasi 1. 3 + 81% x (12-3) = 10,29 10 - 12 1 2,5 Sangat Terhambat 2. 3 + 66% x (12-3) = 8,94 9 4 10 Terhambat 3. 3 + 56% x (12-3) = 8,04 8 4 10 Cukup Terhambat 4. 3 + 46% x (12-3) = 7,14 7 14 35 Tidak Terhambat 5. < 7 < 7 17 42,5 Sangat Tidak Terhambat

5) Hambatan dalam melaksanakan Refleksi

Jumlah item variabel hambatan dalam melaksanakan pemodelan ini sebanyak 3 buah sehingga skor tertinggi yang bisa dicapai adalah 12 dan skor terendah yang bisa dicapai adalah 3. Hasil deskripsi variabel hambatan dalam melaksanakan refleksi dapat dilihat dalam tabel IV.6

Tabel IV.6 Deskripsi Variabel

Hambatan Dalam Melaksanakan Refleksi

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan refleksi, sebanyak 1 guru (2,5%) memiliki pendapat bahwa dirinya merasa sangat terhambat dalam melaksanakan refleksi, 4 guru (10%) memiliki pendapat terhambat, 7 guru (17,5%) memiliki pendapat cukup terhambat, 13 guru (32,5%) memiliki pendapat tidak terhambat, dan 15 guru (37,5%) memiliki pendapat sangat tidak terhambat. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa mayoritas guru tergolong sangat tidak terhambat dalam melaksanakan refleksi.

No Hitungan Skor Frek % Interpretasi 1. 3 + 81% x (12-3) = 10,29 10 - 12 1 2,5 Sangat Terhambat 2. 3 + 66% x (12-3) = 8,94 9 4 10 Terhambat 3. 3 + 56% x (12-3) = 8,04 8 7 17,5 Cukup Terhambat 4. 3 + 46% x (12-3) = 7,14 7 13 32,5 Tidak Terhambat 5. < 7 < 7 15 37,5 Sangat Tidak Terhambat

6) Hambatan dalam melaksanakan Penilaian Otentik

Jumlah item variabel hambatan dalam melaksanakan Penilaian Otentik ini sebanyak 4 buah sehingga skor tertinggi yang bisa dicapai adalah 16 dan skor terendah yang bisa dicapai adalah 4. Hasil deskripsi variabel ha mbatan dalam melaksanakan refleksi dapat dilihat dalam tabel IV.7

Tabel IV.7 Deskripsi Variabel

Hambatan Dalam Melaksanakan Penilaian Otentik

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan kegiatan penilaian otentik, sebanyak 4 guru (10%) memiliki pendapat bahwa dirinya merasa cukup terhambat dalam melaksanakan penilaian otentik, 2 guru (5%) memiliki pendapat tidak terhambat, dan 34 guru (85%) memiliki pendapat sangat tidak terhambat. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa mayoritas guru tergolong sangat tidak terhambat dalam melaksanakan penilaian otentik.

No Hitungan Skor Frek % Interpretasi 1. 4 + 81% x (16-4) = 13,72 14 - 16 0 0 Sangat Terhambat 2. 4 + 66% x (16-4) = 11,92 12 - 13 0 0 Terhambat 3. 4 + 56% x (16-4) = 10,72 11 4 10 Cukup Terhambat 4. 4 + 46% x (16-4) = 9,52 10 2 5 Tidak Terhambat 5. < 10 < 10 34 85 Sangat Tidak Terhambat

Analisis data di atas mengga mbarkan persentase jumlah guru ekonomi yang mengalami hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual. Selanjutnya faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif sebagai berikut:

Jumlah item pernyataan dalam kuesioner penelitian ini sebanyak 23 item, dan total keseluruhan skor dari 23 item tersebut adalah 1969. untuk melihat skor rata-rata (mean) digunakan rumus:

Mean = n xi

= 23 1969 = 85,6 ~ 86

• Jika skor item = mean = Menghambat • Jika skor item < mean = Tidak Menghambat

Hasil deskripsi perbandingan antara total skor masing- masing item dengan mean dapat dilihat dalam tabel IV. 8

Tabel IV.8

Deskripsi Keseluruhan Skor Item Variabel

Variabel Item Skor Mean Keterangan

1 95 86 Menghambat 2 106 86 Menghambat 3 80 86 Tidak Menghambat 4 75 86 Tidak Menghambat 5 70 86 Tidak Menghambat Kreatif (Inquiry) 6 84 86 Tidak Menghambat

Variabel Item Skor Mean Keterangan 7 94 86 Menghambat 8 89 86 Menghambat Kritis (Bertanya) 10 78 86 Tidak Menghambat 11 78 86 Tidak Menghambat 13 87 86 Menghambat 14 81 86 Tidak Menghambat Diskusi 15 87 86 Menghambat 16 87 86 Menghambat 17 77 86 Tidak Menghambat Pemodelan 18 105 86 Menghambat 19 98 86 Menghambat 20 89 86 Menghambat Refleksi 21 89 86 Menghambat 22 69 86 Tidak Menghambat 23 82 86 Tidak Menghambat 24 80 86 Tidak Menghambat Penilaian Otentik 25 89 86 Menghambat

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

1) Hambatan dalam melaksanakan pembelajaran yang Kreatif (Inquiry) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item 1 dan 2 tergolong dalam kriteria menghambat. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menentukan metode belajar yang mendukung siswa untuk mengkonstruksi dan menemukan sendiri pengetahuannya dan kemampuan guru dalam mengalokasikan waktu menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif (Inquiry). 2) Hambatan dalam melaksanakan kegiatan Kritis (Bertanya )

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item 7 dan 8 tergolong dalam kriteria menghambat. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan guru dalam memotivasi siswa untuk bertanya dan keaktifan siswa menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan bertanya. 3) Hambatan dalam melaksanakan kegiatan Diskusi (Masyarakat Belajar)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item 13 dan 15 tergolong dalam kriteria menghambat. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam diskusi dan kemampuan guru dalam mengalokasikan waktu menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan diskusi.

4) Hambatan dalam melaksanakan Pemodelan

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item 16 dan 18 tergolong dalam kriteria menghambat. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melakukan simulasi (pemodelan) dan kemampuan guru dalam mendatangkan model belajar dari luar menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan pemodelan.

5) Hambatan dalam melaksanakan Refleksi

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item 19, 20, dan 21 tergolong dalam kriteria menghambat. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengalokasikan waktu untuk refleksi dan ketidakseriusan siswa dalam melakukan refleksi menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan refleksi.

6) Hambatan dalam melaksanakan Penilaian Otentik

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item 25 tergolong dalam kriteria menghambat. Hal ini menunjukkan bahwa ketidaktertiban siswa dalam mengumpul hasil kerjanya menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan penilaian otentik.

Dari hasil analisis kuesioner bagian I, dapat ditarik kesimpulan bahwa dilihat dari sumber permasalahannya, faktor- faktor yang menghambat guru dalam melakukan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual dikelompokkan menjadi :

1. Faktor yang menghambat dari guru

a. Kemampuan guru dalam menentukan metode belajar yang menyenangkan dan mendukung siswa untuk menkonstruksi dan menemukan sendiri pengetahuannya.

b. Kemampuan mengalokasikan waktu baik itu meliputi kegiatan inquiry, diskusi, dan refleksi.

c. Kemampuan guru dalam menumbuhkan minat siswa untuk bertanya. d. Kemampuan guru dalam menerapkan pemodelan dan mendatangkan

tokoh/model belajar dari luar untuk menjadi sumber belajar siswa. 2. Faktor yang menghambat dari siswa

a. Keaktifan dan Ketidakseriusan siswa

b. Kuesioner bagian II

Berdasarkan kuesioner bagian II, peneliti mengelompokkan hambatan- hambatan beserta upaya mengatasi (solusi) yang telah dilakukan oleh guru-guru ekonomi ke dalam tabel-tabel berikut ini : 1) Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan pembelajaran

yang Kreatif (Inquiry)

Tabel IV.9 Deskripsi Hambatan

Hambatan Pembelajaran Kreatif dan Cara Mengatasinya

No Hambatan Cara Mengatasi

1. Kesulitan dalam menentukan metode belajar yang menyenangkan dan mendukung siswa untuk mengkonstruksi dan menemukan sendiri pengetahuannya

• Mencari berbagai informasi seputar metode belajar • Beralih ke metode ceramah • Memberi berbagai macam

referensi sumber belajar 2. Proses siswa menemukan sendiri

pengetahuannya menghabiskan banyak waktu

• Ada pembatasan waktu

3. Keaktifan siswa dalam menemukan sendiri pengetahuannya melalui berbagai sumber

• Diberi motivasi dan contoh • Menunjuk siswa agar aktif • Penggunaan metode belajar

yang menyenangkan 4. Kesulitan untuk menghubungkan

antara materi dengan kehidupan nyata

• Lebih jeli menghubungkan materi dengan kehidupan nyata 5. Minimnya media belajar dan

prasarana belajar mendukung siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya

• Menambah buku di perpustakaan

• Mendatangkan internet 6. Keberanian melakukan Outbond /

belajar di luar kelas

• Ada pendampingan Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

2) Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan kegiatan Kritis Tabel IV.10

Deskripsi Hambatan

Pelaksanaan Kegiatan Kritis dan Cara Mengatasinya

No Hambatan Cara Mengatasi

7. Kesulitan dalam menumbuhkan minat siswa untuk bertanya

• Mencari bahan berbasis masalah yang terjadi di sekitar kehidupan siswa / yang sedang menjadi isu hangat

8. Keaktifan siswa bertanya • Diberi motivasi

• Memberi pertanyaan siswa yang pasif

• Ditunjuk untuk bertanya • Memberi poin tambahan bagi

siswa yang bertanya maupun yang menjawab pertanyaan 10. Metode tanya-jawab menghabiskan

banyak waktu

• Berusaha untuk membagi waktu Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

3) Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan kegiatan Kerjasama

Tabel IV.11 Deskripsi Hambatan

Pelaksanaan Kegiatan Diskusi dan Cara Mengatasinya

No Hambatan Cara Mengatasi

11. Kesulitan dalam membentuk kelompok-kelompok belajar

• Pembentukan kelompok oleh guru

• Pembagian kelompok dibuat acak dan heterogen dari berbagai segi

13. Keaktifan siswa dalam diskusi di masing- masing kelompok belajar

• Presentasi individu

• Diberi peringatan / diberi arahan • Setiap siswa harus

mengumpulkan hasil diskusinya • Ada pembagian tugas untuk

No Hambatan Cara Mengatasi 14. Kemauan siswa untuk bekerja sama

satu sama lain

- 15. Kegiatan diskusi melalui kelompok

belajar, menghabiskan banyak waktu

• Merencanakan alokasi waktu Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

4) Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan Pemodelan Tabel IV.12

Deskripsi Hambatan

Pelaksanaan Kegiatan Pemodelan dan Cara Mengatasinya

No Hambatan Cara Mengatasi

16. Kesulitan dalam melakukan simulasi sederhana untuk membantu siswa memahami materi

• Penyampaian dalam bentuk ceramah

• Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjadi model 17. Kemauan siswa untuk bekerja sama

dalam melakukan simulasi sederhana

• Diberi tambahan poin bagi siswa yang bersedia menjadi model / melakukan simulasi 18. Kesulitan mendatangkan tokoh /

model untuk menjadi salah satu sumber belajar siswa

• Mencari model yang mudah

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

5) Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan Refleksi Tabel IV.13

Deskripsi Hambatan

Pelaksanaan Kegiatan Refleksi dan Cara Mengatasinya

No Hambatan Cara Mengatasi

19. Terbatasnya waktu membuat saya tidak sempat mengadakan refleksi

• Menyisakan sedikit waktu • Buat PR / dilakukan di

pertemuan berikut • Dilakukan secara simpel • Skenario / RPP harus dibawa

No Hambatan Cara Mengatasi 20. Keaktifan siswa dalam refleksi baik

secara lisan maupun tertulis

• Siswa diminta menuliskan tanpa menulis nama

• Menunjuk siswa

• Refleksi dilakukan secara santai 21. Keseriusan siswa dalam refleksi • Diberi pengertian / diberi arahan Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

6) Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan Penilaian Otentik

Tabel IV.14 Deskripsi Hambatan

Hambatan Pelaksanaan Penilaian Otentik dan Cara Mengatasinya

No Hambatan Cara Mengatasi

22. Kemampuan guru untuk menilai dengan berbagai jenis penilaian (hasil karya, presentasi, paper, sikap, dll)

-

23. Keterbatasan waktu untuk mengadakan evaluasi kecil di akhir pembelajaran.

-

24. Kesulitan dalam menilai sikap siswa - 25. Ketertiban siswa dalam

mengumpulkan hasil kerjanya

• Diberi tambahan waktu dan selalu diingatkan

• Diberi pengarahan Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

CTL Inquiry Diskusi Refleksi Bertanya Pemodelan Otentik Alokasi waktu Keaktifan siswa Metode belajar Ketidakseriusan siswa Minat bertanya Ketidak-tertiban siswa Pengarahan RPP Disiplin waktu Dispensasi Waktu Tegas - Motivasi - Menunjuk Siswa - Poin + - Bahan Kasus - Metode belajar Informasi dr bbg referensi

Mind Map

Keterangan: = Komponen = Hambatan = Solusi Pemilihan Materi Penerapan Pemodelan

Dokumen terkait