• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

C. Analisis Data

1. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam ikut serta melaksanakan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2016/2017

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di lapangan, peneliti

dapat menyimpulkan tentang peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

bersinergi melaksanakan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2016/2017

Peran utama dari seorang guru disekolah adalah mendidik. Mendidik itu dilakukan dalam bentuk mengajar, sebagian dalam bentuk

83

memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberikan contoh, membiasakan dan lain-lain (Ahmad ,1992:78)

Disebuah sekolah guru pendidikan agama islam memiliki peranan yang sangat penting unuk mewujudkan sebuah tujuannya, diantaranya peranan tersebut yaitu, guru sebagai pendidik, pengelola, perencana pembelajaran, administrator, sumber pembelajaran, motivator, fasilitator, pembimbing, infirmator, mediator, dan sebagai kolaborator.

a. Guru sebagai pendidik

Guru sebagai pendidik merupakan pran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisipllinkan siswa. Agar siswa dapat disiplin terhadap peraturan- peraturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. b. Guru sebagai pengelola atau Learning manager.

Guru sebagai pengelola kelas yaitu guru harus dapat Menciptakan kondisi belajar dikelas yang optimal.

c. Guru sebagai perencana pembelajaran.

Perencanaan mengajar merupakan suatu perencanaan pemikiran yang dibuat oleh guru secara sistematis. Berupa prinsip-prinsip mengajar yang akan diterapkan dalam pengajaran dikelas. Olehs sebab itu, guru harus berfikir dalam perencanaan pengajaran secara saksama dalam meningkatkan pembelajaran bagi siswanya dan memperbaiki kualitas pengajarannya

84 d. Guru sebagai administrator

Guru sebagai administrator yaitu seorang guru harus pela mengerti dan melaksanakan urutan tata usaha terutama yang berhubungan dengan administrasi pendidikan (Kompri, 2015: 45)

e. Guru sebagai sumber

Guru sebagai sumber belajar dan sumber keagamaan yakni dimana guru dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, baik berupa pengetahuan, keterangan maupun sikap.

f. Guru sebagai motivator

Guru sebagai motivator yakni memberikan dorongan dan semangat agar siswa mau dan giat belajar.

g. Guru sebagai fasilitator

Guru sebagai fasilitator yakni menyediakan situasi dan kondisi yang dibutuhkan individu yang belajar (Ramayulis, 1990:29) .

h. Guru sebagai pembimbing

Guru sebagai pembimbing, yakni memberikan bimbingan terhadap siswa dalam interaksi belajar mengajar agar siswa tersebut mampu belajar dengan lancar, dan berhasil secara efektif dan efisien. i. Guru sebagai informator

Kinerja guru berkaitan dengan tugasnya yaitu membantu guru pembimbing atau konselor dalam memasyarakatkan layanan Bimbingan dan Konseling kepada siswa pada umumnya. Guru sebagai

85

informator yaitu memberikan informasi tentang layanan Bimbingan dan Konseling, tujuan, fungsi dan manfaatnya bagi siswa.

j. Guru sebagai mediator

Guru sebagai mediator, yakni seorang guru diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan pengalihtanganan siswa yang memerlukan Bimbingan dan Konseling kepada guru pembimbing ata konselor sekolah.

k. Guru sebagai kolabolator

Guru dapat berperan sebagai kolaborator konselor di sekolah dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi, layanan pembelajaran atau dalam pelaksanaan kegiatan pendukung seperti konferensi kasus, himpunan data dan kegiatan linnya yang relevan.

dengan demikian peranan guru Pendidikan Agama Islam Dalam Bersinergi Melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Suruh telah memenuhi ruang lingkup peranannya sebagai guru Pendidikan Agama Islam yang bersinergi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling. Seperti hal nya yang telah dikemukakan oleh SP, FS, AD, CDW dan IS bahwa guru PAI telah berkolaborasi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling dengan baik dan sangat membantu dalam memberikan fasilitas yang terkait dalam upaya mengatasi kasus yang berkaitan dengan kepribadian siswa, mengentaskan masalah yang di alami siswa dan membentuk siswa mencapai

86

kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt melalui dunia pergaulan dan pendidikan.

2. Guru Pendidikan Agama Islam dengan guru Bimbingnan dan Konseling bersinergi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Suruh

Menurut Djumhur dan Moh. Surya yang dikutip kompri (2015), peranan guru PAI dalam program layanan Bimbingan dan Konseling yaitu sebagai berikut:

6) Guru sebagai tokoh kunci bimbingan karena gurulah yang selalu berada dalam hubungan yang erat dengan siswanya.

7) Guru harus dapat memahami siswa sebagai individu. Layanan

bimbingan ini tidak akan berhasil apabila guru tidak dapat mengenal individu siswanya.

8) Guru melakukan perbaikan tingkah laku siswa dengan cara

memahami individu siswanya yang dilengkai dengan mengenal sebab-sebab mengapa siswa bertingkah laku tertentu, hal itu dapat mempengaruhi interpretasi dan alternatif perbaikan yang akan dilakukan oleh guru.

9) Guru melakukan pertemuan “dari hati ke hati” dengan siswa. Hal ini dilakukan ketika sekolah sebelum dilakukan, waktu istirahat atau setelah sekolah usai.

10) Guru mengadakan pertemuan dengan wali murid. Dengan tujuan agar guru lebih dapat memahami diri siswa dan latar belakang

87

keluarganya sehingga ditemukan adanya saling pengertian dan kerja sama yang baik antara kedua belah pihak, sehingga sangat membantu kelancaran bimbingan (Kompri, 2015: 43)

dengan demikian cara guru Pendidikan Agama Islam bersinergi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Suruh telah memenuhi ruang lingkup peranannya sebagai guru Pendidikan Agama Islam yang bersinergi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling. Seperti halnya yang telah dikemukakan oleh SP, FS, AD, CDW dan IS bahwa guru PAI bersinergi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Suruh dengan cara melaksanakan kegiatan – kegiatan keagamaan, memberikan pengarahan dan motivasi- motivasi yang berbau dengan keagamaan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru agama Islam dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling ini diantaranya adalah seperti melakukan sholat dzuhur berjamaah, sholat jum‟at berjamaah, mengadakan ekskul yaitu ROHIS, membaca asmaul husna setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai, diadakan program infak setiap hari

jum‟at dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan guru PAI agar presentase siswa dalam melakukan pelanggaran yang menyimpang terhadap norma agama dan pelanggaran terhadap tata tertib yang ada di sekolah dapat berkurang.

88 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Setelah penulis mendiskripsikan pembahasan secara menyeluruh sebagaimana yang sudah dibahas dalam bab-bab sebelumnya mengenahi

“peran guru pendidikan agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program bimbingan dan konseling di SMAN 1 suruh tahun ajaran 2016/2017” maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam ikut serta melaksanakan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2016/2017.

Guru pendidikan agama Islam sangatlah berperan penting dalam membangun karakter siswa agar menjadi anak yang berbudi pekerti luhur, berakhlakul karimah, dan menciptakan manusia agar menjadi insan yang taat beragama serta dalam menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan moral siswa. Sehingga para siswa enggan melakukan pelanggaran yang sudah tertera dalam tata tertib sekolah dan siswa juga lebih berhati – hati agar tidak melanggar aturan yang ada dalam agama.

89

2. Cara guru Pendidikan Agama Islam bersinergi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2016/2017

Guru Pendidikan Agama Islam bersinergi dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling dengan menggunakan cara antara lain:

a) Memasukkan guru Bimbingan dan Konseling kedalam kegiatan-

kegiatan keagamaan.

b) Memasukkan kedalam tata tertib tentang tata cara berpakaian.

c) Mengadakan sholat jum‟at dan dzuhur berjamaah dan diadakan

program infak setiap hari jum‟at.

d) Diadakan eksul ROHIS

e) Memberikan motivasi-motivasi yang berbau religius saat

pembelajaran sedang berlangsung B. SARAN

Dari tulisan yang sudah peneliti uraikan diatas, penulis akan memberikan saran – saran sebagai berikut:

1. Untuk sekolah diharapkan bisa meningkatkan kerjasamanya dalam

menjalankan program Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu mengentaskan masalah kenakalan siswa baik masalah yang ringan maupun masalah yang berat dan membangun karakter siswa yang dekat dengan nilai – nilai agama.

90

2. Untuk tenaga pendidik lainnya diharapkan juga bisa ikut serta

meningkatkan program Bimbingan dan Konseling agar program ini berjalan dengan lacar sesuai harapan.

3. Untuk peneliti lain diharapkan bisa mengkaji lebih mendalam tentang masalah ini. Dimaksudkan agar lebih sempurna, sebagai sumbangan akademik terhadap kemajuan dalam dunia pendidikan.

Demikianlah penelitian skripsi ini telah selesai dengan bantuan berbagai pihak. Kekurangan dari penelitian ini, penulis mengharap kritik serta saran yang membangun dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi untuk penelitian selanjutnya. Sedikit harapan penulis dalam penelitian ini, semoga penelitian ini dijadikan sebagai sumbangsih ilmu untuk memperkaya khazanah keilmuanan bagi semua pihak terutama bagi proses Bimbingan dan Konseling, dan semoga dapat memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat yang mendapatkan kesempatan untuk mengkaji.

91

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu dan Noor Salimi. 1991. MKDU Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam.

Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikilogi Belajar, Jakarta : Asdi Mahasatya.

Asdiqoh, Siti. 2012. Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah. Cet-1. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Cet ke-9. Jakarta: Bumi Aksara Hadi, Aslam. 1980. Pengantar Filsafat Islam. Cet. Ke-1. Jakarta: Rajawali.

Hendrarno, Eddy. 2003. et. al, Bimbingan dan Konseling, Cet. III, Semarang : Swadaya Manunggal

Hermawan Warsito.1993. Pengantar Metodologi Penelitian (Buku Panduan

Mahasiswa). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Cet ke-1. Bandung: PT. Rosda

Karya

Mulyana Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nawawi Hadari. 1993. Pendidikan dalam Islam. Surabaya: Usana Offset Printing Surabaya

Partiwisastro. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah-Sekolah, Jakarta : Erlangga

Poerwodarminto WJS. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Prayitno dan Erman Anti. 2008. Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Cet. Ke-2. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Putra Nusa dan Santi Lisnawati. 2012. Penelitian kualitatif Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Ramayulis. 1990. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Cet ke-1. Jakarta: Kalam Mulia

Sarosa. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar – Dasar. Jakarta: PT. Indeks

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharsono, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sukardi, Dewa ketut. 1987. Bimbingan Karir disekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia

Supranto. J. 2003. Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suryabrata Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Tafsir, Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Cet ke-1. Bandung:

92

Tohirin. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis

integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Umiarso dan Imam Gozali. 2010. Managemen Mutu Sekolah di Era Otonomi

Pendidikan. Cet ke-1. Yogyakarta: IRCiSoD

Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta: Sinar Grafika

Walgito Bimo. 1995. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Cet. Ke-3. Yogyakarta: ANDI OFFSET

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kepada Kepala sekolah SMA N 1 Suruh Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Menurut bapak program Bimbingan dan Konseling itu apa?

2. Apa manfaat dan tujuan dengan diadakannya program Bimbingan dan

Konseling di sekolah?

3. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program, Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 suruh ini pada tahun ajaran 2016/2017?

4. Masalah siswa yang seperti apa saja yang sering ditemui GPAI dan guru BK di SMA N 1 Suruh?

5. Apa faktor pendukung sehingga guru Pendidikan Agama Islam ikut serta melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

6. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam program Bimbingan dan

Konseling di SMA 1 Suruh ini?

7. Bagaimana cara guru Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Suruh ini

melaksanakan program Bimbingan dan Konseling?

8. Apakah dengan adanya peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 ini dapat membuat perubahan siswa siswinya menjadi anak yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah?

B. Kepada Guru Penidikan Agama Islam (1) SMA N 1 Suruh Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Menurut ibu program Bimbingan dan Konseling itu apa?

2. Apa manfaat dan tujuan dengan diadakannya program Bimbingan dan

Konseling di sekolah?

3. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program, Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 suruh ini pada tahun ajaran 2016/2017?

4. Apa faktor pendukung sehingga guru Pendidikan Agama Islam ikut serta melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

5. Apakah ada kendala atau penghambat selama ibu dalam bersinergi melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

6. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA 1 Suruh ini?

7. Masalah apa saja yang sering ditemui guru Pendidikan Agama Islam yang bersinergi dalam melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Suruh ini?

8. Bagaimana cara guru Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Suruh ini

9. Metode apa yang digunakan Guru Pendidikan Agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

10.Layanan apa saja yang diberikan guru Pendidikan Agama Islam dalam

mnangani peserta didik yang bermasalah?

11.Apakah ada bimbingan atau penanganan khusus dari GPAI apabila ada siswa siswi yang kenakalannya sudah melampaui batasannya sebagai siswa? Dan bagaimana cara menanganinya?

12.Apakah dengan adanya peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 ini dapat membuat banyak perubahan siswa siswinya menjadi anak yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah?

C. Kepada Guru Penidikan Agama Islam (2) SMA N 1 Suruh Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Menurut bapak program Bimbingan dan Konseling itu apa?

2. Apa manfaat dan tujuan dengan diadakannya program Bimbingan dan

Konseling di sekolah?

3. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program, Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 suruh ini pada tahun ajaran 2016/2017?

4. Apa faktor pendukung sehingga guru Pendidikan Agama Islam ikut serta melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

5. Apakah ada kendala atau penghambat selama ibu dalam bersinergi melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

6. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA 1 Suruh ini?

7. Masalah apa saja yang sering ditemui guru Pendidikan Agama Islam yang bersinergi dalam melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Suruh ini?

8. Bagaimana cara guru Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Suruh ini

9. Metode apa yang digunakan Guru Pendidikan Agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

10.Layanan apa saja yang diberikan guru Pendidikan Agama Islam dalam

mnangani peserta didik yang bermasalah?

11.Apakah ada bimbingan atau penanganan khusus dari GPAI apabila ada siswa siswi yang kenakalannya sudah melampaui batasannya sebagai siswa? Dan bagaimana cara menanganinya?

12.Apakah dengan adanya peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 ini dapat membuat banyak perubahan siswa siswinya menjadi anak yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah?

D. Guru Bimbingan dan Konseling (1) SMA N 1 Suruh Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Menurut ibu program Bimbingan dan Konseling itu apa?

2. Apa manfaat dan tujuan dilaksanakannya program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

3. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program, Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 suruh ini pada tahun ajaran 2016/2017?

4. Apa faktor pendukung sehingga guru Pendidikan Agama Islam ikut serta melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

5. Apakah ada kendala atau penghambat selama guru Pendidikan Agama

Islam dalam bersinergi melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

6. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA 1 Suruh ini?

7. Masalah apa saja yang sering ditemui guru Pendidikan Agama Islam yang bersinergi dalam melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Suruh ini?

8. Bagaimana cara guru Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Suruh ini

9. Metode apa yang digunakan guru Bimbingan dan Konsling melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

10.Layanan apa saja yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling dalam menangani siswa siswi yang bermasalah?

11.Apakah ada bimbingan atau penanganan khusus apabila ada siswa siswi yang kenakalannya sudah melampaui batasannya sebagai siswa? Dan bagaimana cara menanganinya?

12.Apakah dengan adanya peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 ini dapat membuat banyak perubahan siswa siswinya menjadi anak yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah?

E. Guru Bimbingan dan Konseling (2) SMA N 1 Suruh Desa Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

1. Menurut ibu program Bimbingan dan Konseling itu apa?

2. Apa manfaat dan tujuan dilaksanakannya program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

3. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam bersinergi melaksanakan program, Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 suruh ini pada tahun ajaran 2016/2017?

4. Apa faktor pendukung sehingga guru Pendidikan Agama Islam ikut serta melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

5. Apakah ada kendala atau penghambat selama guru Pendidikan Agama

Islam dalam bersinergi melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

6. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA 1 Suruh ini?

7. Masalah apa saja yang sering ditemui guru Pendidikan Agama Islam yang bersinergi dalam melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Suruh ini?

8. Bagaimana cara guru Pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Suruh ini

9. Metode apa yang digunakan guru Bimbingan dan Konsling melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Suruh ini?

10.Layanan apa saja yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling dalam menangani siswa siswi yang bermasalah?

11.Apakah ada bimbingan atau penanganan khusus apabila ada siswa siswi yang kenakalannya sudah melampaui batasannya sebagai siswa? Dan bagaimana cara menanganinya?

12.Apakah dengan adanya peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 ini dapat membuat banyak perubahan siswa siswinya menjadi anak yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah?

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Responden

Nama : Ibu FS

Status : Guru Pendidikan Agama Islam

Hari, Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017

Tempat Wawancara : Serambi Masjid SMA N 1 Suruh

2. Transkrip Wawancara

Peneliti : Menurut ibu apa yang dimaksud dengan program

Bimbingan dan Konseling itu?

Responden : “Program Bimbingan dan Konseling adalah salah satu

badan yang ada dalam lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik dalam rangka membentuk karakter dan kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam sebuah sekolah serta memberikan pelayanan konsultasi terhadap peserta didik secara personal

dan klasikal.”

Peneliti : Apa manfaat dan tujuan dilaksanakan program Bimbingan

dan Konseling di SMAN 1 Suruh ini?

Responden : “Manfaat dari program Bimbingan dan Konseling disekolah

adalah membimbing, mengarahkan, memotivasi,

menyampaikan informasi serta tindak lanjut terhadap program KBM. Sedangkan tujuan dari dilaksanakannya

program Bimbingan dan Konseling yaitu mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif dan peserta didik yang berkarakter dalam rangka menunjang proses pendidikannya dan mempersiapkan peserta didik dalam merencanakan tindak lanjutnya setelah lulus dari SMAN 1 Suruh ini, begitu mbak

Peneliti : Bagaimana peran guru pendidikan agama islam bersinergi

dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Suruh pada tahun ajaran 2016/2017

Responden : “Peran guru Pendidikan Agama Islam yang brsinergi dalam

program Bimbingn dan Konselig ini sangatlah cukup baik karena guru PAI sering dibutuhkan ketika menangani kasus yang menyangkut tentang masalh moral agama dan juga kegiatan – kegiatan agama (ROHIS) dan pembelajaran PAI yang banyak menyampaikan tentang akhlakul karimah. Hal itu cukup efektif untuk mencegah pelanggaran siswa terhadap perilaku a-moral.”

Peneliti : Apa faktor pendukung guru Pendidikan Agama Islam ikut

serta melaksanakan program Bimbingan dan Konseling?

Responden : “Faktor yang mendukung guru PAI dalam bersinergi dengan

guru BK itu ya karena guru PAI dan guru BK itu memiliki tujuan yang sama yaitu membimbing dan mengarahkan siswa agar dapat belajar dengan baik, akhlaknya terbimbing dan

masa depannya terselamatkan, terarah dan jauh dari sebuah kegagalan

Peneliti : Apa kendala yang biasa dialami guru Pendidikan Agama

Islam program Bimbingan dan Konseling?

Responden : “Kendala GPAI dalam bersinergi dengan guru BK adalah

jika guru Bk tidak seagama maka nilai – nilai karakter yang ditanamkan kepada siswa juga berbeda. Walaupun seagama pun kalau pemahaman guru BK tidak sama dengan guru PAI,

maka bisa menimbulkan miss kmunikasi.”

Peneliti : Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan program

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Suruh

Dokumen terkait