• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis narasi. Narasi secara

khusus diggunakan untuk memahami ketidakberaturan yang ditemui sehari-

hari. Setiap individu akan menghadapi berbagai ketidakberaturan dalam

rutinitas sehari-hari. Ketidakberaturan tersebut antara lain berupa permasalahan

pribadi, keluarga, finansial, dan kesehatan. Penelitian ini akan membahas

mengenai permasalahan pribadi yang berupa pengalaman subjek penelitian

dalam berproses memberikan maaf terhadap perselingkuhan yang dilakukan

oleh pasangan mereka sehingga subjek dapat tetap mempertahankan

hidupnya dalam proses memaafkan perselingkuhan, dalam penyampaian kisah

mengenai kehidupannya subjek berusaha untuk memberikan makna terhadap

pengalamannya tersebut (Smith, 2009).

Gergen dan Gergen (dalam Smith, 2009) mengidentifikasi 3 (tiga)

struktur analisis dalam narasi, yaitu:

1. Progresi, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung suatu

usaha ke arah tujuan. Subjek penelitian menyampaikan narasi dengan

menggambarkan kehidupan sebagai suatu rangkaian tantangan yang

mengandung kesempatan untuk maju.

2. Regresi, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung

bahwa sesuatu tidak diharapkan akan terjadi. Subjek penelitian

menggambarkan kehidupan sebagai rangkaian dari kesengsaraan.

3. Stabil, narasi yang digambarkan oleh subjek penelitian mengandung bahwa

sesuatu yang dialami hanya merupakan perubahan kecil. Subjek penelitian

lebih cenderung menggambarkan peristiwa-peristiwa yang dialami dengan

istilah biasa-biasa saja.

Dalam menganalisis uraian narasi yang telah disampaikan oleh subjek

penelitian akan melalui 2 (dua) fase, yaitu:

1. Fase deskriptif

Pada fase ini peneliti membaca uraian narasi sehingga menjadi

familiar dengan struktur dan isinya. Analisis yang dapat dilakukan oleh

peneliti adalah dengan menyoroti isu-isu penting dalam narasi yang telah

yang menghubungkan berbagai bagian yang berbeda. Analisis yang dapat

juga dilakukan adalah dengan mencermati subalur dalam narasi dan

memerhatikan berbagai keterkaitan di antaranya. Peneliti kemudian dapat

membuat ringkasan dengan menyoroti ciri-ciri tertentu yang dirasa menarik

bagi peneliti. Ringkasan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh

gagasan mengenai isu-isu utama yang muncul. Melalui proses pembacaan

secara mendetail, membantu peneliti dalam mengembangkan kerangka

coding yang dapat diterapkan dalam berbagai narasi. Kerangka coding

dibuat untuk menangkap makna menyeluruh dari berbagai narasi yang ada,

serta beragam isu khusus yang muncul pada masing-masing narasi.

Oleh karena itu, sebelum dilakukan penelitian dengan metode naratif,

peneliti mempersiapkan strategi untuk membantu mempersiapkan ringkasan

dan analisis dari narasi yang disampaikan oleh subjek penelitian. Strategi

tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu: awal, tengah, dan akhir.

Komponen tersebut akan diggunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Awal: kehidupan perkawinan subjek penelitian sebelum mengetahui

perselingkuhan. Setiap suami akan memiliki pengalaman yang berbeda-

beda dalam menjalani kehidupan perkawinan. Perselingkuhan yang

dilakukan oleh seorang istri juga bukan suatu hal yang dapat diduga oleh

suami. Suami sebagai subjek penelitian diminta untuk menceritakan

pengalaman-pengalaman awal yang mungkin menjadi faktor penyebab

b. Tengah: subjek penelitian diminta untuk menceritakan pengalaman

mereka ketika mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh istri

mereka, hal yang membuat mereka mengetahui telah terjadi

perselingkuhan, dan perasaan serta perilaku yang muncul setelah

mengetahui perselingkuhan tersebut.

c. Akhir: subjek penelitian diminta untuk menceritakan pengalaman dalam

melakukan proses pemulihan setelah merasakan berbagai emosi negatif

akibat mengetahui perselingkuhan, bagaimana subjek pada akhirnya

memutuskan untuk memaafkan dan kembali membangun hubungan yang

baru dengan istri yang pernah melakukan perselingkuhan.

2. Fase interpretatif

Pada tahap kedua ini, peneliti kemudian mengaitkan narasi dengan

literatur teoretis yang sebelumnya telah ditentukan sehingga dapat

diggunakan untuk menginterpretasi kisah yang telah disampaikan oleh

subjek penelitian. Pada fase ini peneliti dapat mengarahkan pada pelabelan

suatu uraian sebagai berjenis tertentu, yang menggambarkan isi teoritisnya.

Dalam pembacaan narasi, perhatian utama tertuju pada bagaimana subjek

penelitian mendeskripsikan berbagai krisis dalam kehidupan mereka.

Bagaimana subjek penelitian mendapatkan sumber dukungan, dan

bagaimana mereka membuat arah kisah kepada pendengar, dalam hal ini

peneliti sendiri. Setelah itu, peneliti memeriksa masing-masing kisah atas

saling terkait, isu-isu apa yang ditekankan dan perumpamaan-perumpamaan

apa yang digunakan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

theory-led thematic analysis. Dalam model analisis ini, kajian literatur

ditargetkan untuk membuat pemetaan referensi-referensi yang relevan atau

mirip atau mendekati topik penelitian. Namun, selain itu peneliti juga secara

sengaja memilih teori atau rujukan pustaka tertentu untuk dijadikan acuan

pelaksanaan penelitian (pengambilan data, analisa data, dan pembahasan

hasil penelitian). Theory-led thematic analysis adalah pemilahan informasi

berdasarkan tema-tema yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan

pengambilan data yang mengacu pada teori psikologi tertentu.

Tabel 1. Pedoman Wawancara dan Pengkodean Panduan Analisis Wawancara

Aspek Deskripsi Tujuan Pertanyaan

Awal (A) Situasi perkawinan sebelum terjadi perselingkuhan (A1) Mengetahui penyebab dari perselingkuhan.

1. Ceritakanlah tentang istri Anda,

sebelum terjadi perselingkuhan?

(A1.1)

2. Ceritakan keseharian Anda dan

istri Anda sebelum terjadi

perselingkuhan? (A1.2)

3. Ceritakan permasalahan yang

sering muncul dalam kehidupan

peristiwa perselingkuhan? (A1.3)

4. Bagaimana Anda menyelesaikan

permasalahan yang terjadi? (A1.4)

Tengah (T) 1. Mengetahui perselingkuhan (T1) 2. Tahap terluka (T2) 3. Tahap membenci (T3) Mengetahui dampak yang dirasakan subjek setelah mengetahui perselingkuhan istri.

1. Ceritakan bagaimana Anda

mengetahui istri Anda telah

berselingkuh? (T1.1)

2. Apa yang ada dalam pikiran Anda

setelah mengetahui istri Anda

selingkuh? (T2.2; T3.2)

3. Bagaimana perasaan Anda saat itu?

(T2.3; T3.3)

4. Ceritakan apa yang Anda lakukan

setelah mengetahui perselingkuhan

itu? (T2.4; T3.4) Akhir (AK) 1.Tahap penyembuhan (AK1) 2.Tahap kembali bersama (AK2) Mengetahui proses subjek memaafkan perselingkuhan istri.

1. Apa yang membuat Anda

memutuskan untuk tetap

mempertahankan perkawinan?

(AK1.1)

2. Bagaimana anggapan Anda

terhadap istri setelah memutuskan

tetap mempertahankan

3. Bagaimana perasaan Anda saat itu,

setelah Anda membuat keputusan

demikian? (AK1.3)

4. Kesulitan apa yang Anda hadapi

ketika memutuskan untuk tetap

mempertahankan perkawinan?

(AK1.4)

5. Apa yang Anda pelajari dari

peristiwa perselingkuhan? (AK1.5)

6. Bagaimana perasaan Anda saat ini

dalam menjalani kehidupan

perkawinan bersama istri? (AK2.6)

7. Setelah peristiwa perselingkuhan

tersebut telah berlalu, saat ini

bagaimana Anda menilai istri

Anda? (AK2.7)

8. Apa yang biasa Anda lakukan

sekarang bersama istri? (AK2.8)

Dokumen terkait