• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA,

C. Analisis Data dan Pembahasan

Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari angket minat belajar siswa dan tes hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan sudah dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran dan dosen pendidikan matematika.

a. Uji Coba Angket Minat Belajar Siswa

Angket minat belajar diujicobakan di kelas IX A SMP Pangudi Luhur Moyudan dengan jumlah siswa adalah 38 siswa. Hasil uji coba angket minat belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Validitas Butir

Tabel 4.11 Validitas angket minat belajar No Item R Keterangan Kriteria

1 0,6719 Valid Sedang 2 0,4161 Valid Sedang 3 0,4450 Valid Sedang 4 0,5409 Valid Sedang 5 0,5536 Valid Sedang 6 0,3359 Valid Rendah 7 0,7284 Valid Tinggi

No Item R Keterangan Kriteria 8 0,1966 Tidak Valid Sangat Rendah

9 0,5139 Valid Sedang

10 0,0916 Tidak Valid Sangat Rendah

11 0,5931 Valid Sedang 12 0,3953 Valid Rendah 13 0,4217 Valid Sedang 14 0,4204 Valid Sedang 15 0,4555 Valid Sedang 16 0,5809 Valid Sedang 17 0,6727 Valid Sedang 18 0,4422 Valid Sedang 19 0,5146 Valid Sedang 20 0,6804 Valid Sedang 21 0,3298 Valid Rendah 22 0,5143 Valid Sedang 23 0,4194 Valid Sedang 24 0,5333 Valid Sedang 25 0,6965 Valid Sedang

Dari hasil perhitungan r untuk angket minat belajar terlihat bahwa terdapat 2 pernyataan yang tidak valid dikarenakan hasil

r< 0,3202. Pernyataan no 8 tidak digunakan karena indikator sudah terwakili dengan pernyataan lainnya sedangkan pernyataan no 10 dilakukan revisi.

2) Reliabilitas

Dari hasil perhitungan reliabilitas angket minat belajar (pada lampiran) menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh � sebesar 0,865 dengan kriteria tinggi. Hasil perhitungan � =

, ≥ , , sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen angket minat belajar tersebut reliabel.

b. Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa

Instrumen tes hasil belajar diujicobakan di kelas IX A SMP Pangudi Luhur Moyudan dengan jumlah siswa adalah 38 siswa. Hasil uji coba tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Validitas Butir

Tabel 4.12 Validitas tes hasil belajar No Item R Keterangan Kriteria

1a 0,3269 Valid Rendah 1b 0,4770 Valid Sedang 1c 0,3493 Valid Rendah 2a 0,4727 Valid Sedang 2b 0,3506 Valid Rendah 2c 0,5409 Valid Sedang 3a 0,6091 Valid Sedang 3b 0,4287 Valid Sedang 4a 0,7539 Valid Tinggi 4b 0,7766 Valid Tinggi 5 0,8028 Valid Tinggi

Dari hasil perhitungan r untuk tes hasil belajar terlihat bahwa setiap item soal memiliki � ≥ , , maka setiap item soal dikatakan valid dan bisa langsung digunakan tanpa revisi. 2) Reliabilitas

Dari hasil perhitungan reliabilitas tes hasil belajar (pada lampiran) menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh � sebesar 0,741 dengan kriteria tinggi. Hasil perhitungan � =

, ≥ , , sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tes hasil belajar tersebut reliabel.

2. Pengamatan Keterlaksanaan Rencana Pelaksanana Pembelajaran (RPP)

Pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan selama proses pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Team Asissted Individualization (TAI) dengan berbantuan modul pada pokok bahasan prisma dan limas. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh 4 observer.

Skor keterlaksanaan RPP dari hasil pengisian lembar pengamatan dibuat dalam bentuk tabel, sebagai berikut:

Tabel 4.13 Analisis keterlekanaan RPP Observer

ke-

Skor Keterlaksanaan RPP pada Pertemuan

ke- Jumlah 1 2 3 4 5 1 76 76 76 73 80 381 2 77 79 78 74 70 378 3 74 78 73 74 76 375 4 81 78 79 77 81 396 Jumlah Keseluruhan 1530

Analisis keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) diperoleh dengan menggunakan rumus pada bab III. Hasil perhitungan presentase keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran keseluruhan adalah sebagai berikut:

= × % − , % = , %

Jadi, presentase keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar , % ≥ %, sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI)

dengan bantuan modul di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada pokok bahasan prisma dan limas terlaksana dengan baik.

3. Minat Belajar Siswa

a. Data Angket Minat Belajar Siswa sebelum Pembelajaran

Data minat belajar siswa diperoleh dari hasil pengisian angket oleh seluruh siswa kelas VIII A sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI).

Dari hasil analisis data yang diperoleh dari pengisian angket, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.14 Skor dan kriteria minat belajar siswa sebelum pembelajaran Siswa ke Skor % Kriteria Siswa ke Skor % Kriteria 1 94 73% M 21 90 69% M 2 92 71% M 22 90 69% M 3 87 66% M 23 108 88% SM 4 78 56% CM 24 86 65% M 5 89 68% M 25 94 73% M 6 98 77% M 26 83 61% M 7 88 67% M 27 79 57% CM 8 75 53% CM 28 89 68% M 9 99 78% M 29 74 52% CM 10 74 52% CM 30 90 69% M 11 84 63% M 31 80 58% CM 12 81 59% CM 32 85 64% M 13 86 65% M 33 86 65% M 14 93 72% M 34 85 64% M 15 75 53% CM 35 84 63% M 16 99 78% M 36 77 55% CM 17 93 72% M 37 75 53% CM 18 83 61% M 19 77 55% CM 20 90 69% M

Tabel 4.15 Analisis minat belajar siswa sebelum pembelajaran Interval % Jumlah Siswa Presentase % Kriteria 0 – 20 0 0 % Tidak Berminat (TM) 21 – 40 0 0 % Kurang Berminat (KM) 41 – 60 11 30 % Cukup Berminat (CM) 61 – 80 25 67 % Berminat (M) 81 – 100 1 3 % Sangat Berminat (SM) Tabel 4.16 Analisis kriteria minat belajar siswa sebelum

pembelajaran Jumlah yang memperoleh nilai

Kriteria SM SM+ M SM+M+ CM SM+M+ CM+KM SM+M+CM+ KM+TM 3 % 70 % 100 % 100 % 100 % CM

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kriteria sangat berminat sebesar 3%, kriteria berminat sebesar 67%, dan kriteria cukup berminat sebesar 30%. Jumlah presentase minat belajar siswa dilihat dari angket sebelum pembelajaran dilaksanakan untuk kriteria SM adalah 3% dimana < % sehingga tidak masuk kriteria sangat berminat. Jumlah presentase SM+M adalah 70% dimana < % sehingga tidak masuk kriteria berminat. Jumlah presentase SM+M+CM adalah 100% dimana ≥ % sehingga masuk kriteria cukup berminat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kriteria minat belajar siswa sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization adalah cukup berminat.

b. Data Pengamatan Minat Belajar Siswa

Daftar skor pengamatan minat belajar yang diperoleh masing- masing siswa saat pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI) dapat dilihat dalam lampiran.

Dari hasil analisis data pengamatan minat belajar siswa diperoleh hasil:

Tabel 4.17 Skor dan kriteria minat belajar siswa saat pembelajaran Siswa ke Skor % Kriteria Siswa ke Skor % Kriteria 1 107 64% M 21 113 69% M 2 122 77% M 22 132 85% SM 3 117 73% M 23 139 91% SM 4 112 68% M 24 105 63% M 5 116 72% M 25 126 80% SM 6 114 70% M 26 78 40% CM 7 136 88% SM 27 109 66% M 8 120 75% M 28 142 93% SM 9 127 81% SM 29 124 78% M 10 97 56% CM 30 119 74% M 11 89 49% CM 31 99 58% CM 12 119 74% M 32 117 73% M 13 115 71% M 33 128 82% SM 14 118 73% M 34 110 67% M 15 121 76% M 35 139 91% SM 16 123 78% M 36 106 63% M 17 91 51% CM 37 110 67% M 18 98 57% CM 19 117 73% M 20 118 73% M

Tabel 4.18 Analisis minat belajar siswa saat pembelajaran Interval % Jumlah Siswa Presentase % Kriteria 0 – 20 0 0 % Tidak Berminat (TM) 21 – 40 0 0 % Kurang Berminat (KM) 41 – 60 6 16 % Cukup Berminat (CM) 61 – 80 23 62 % Berminat (M) 81 – 100 8 22 % Sangat Berminat (SM)

Tabel 4.19 Analisis kriteria minat belajar siswa saat pembelajaran

Jumlah yang memperoleh nilai

Kriteria SM SM+ M SM+M+ CM SM+M+ CM+KM SM+M+CM+ KM+TM 22 % 84 % 100 % 100 % 100 % M

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kriteria sangat berminat sebesar 22%, kriteria berminat sebesar 62%, dan kriteria cukup berminat sebesar 16%. Jumlah presentase minat belajar siswa dilihat dari pengamatan selama pembelajaran untuk kriteria SM adalah 22% dimana < % sehingga tidak masuk kriteria sangat berminat. Jumlah presentase SM+M adalah 84% dimana ≥ % sehingga masuk kriteria berminat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kriteria minat belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization adalah berminat.

c. Data Angket Minat Belajar Siswa setelah Pembelajaran

Data minat belajar siswa juga diperoleh dari hasil pengisian angket oleh seluruh siswa kelas VIII A setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI). Dari hasil analisis data yang diperoleh dari pengisian angket, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.20 Skor dan kriteria minat belajar siswa setelah pembelajaran Siswa ke Skor % Kriteria Siswa ke Skor % Kriteria 1 98 77% M 21 90 69% M 2 99 78% M 22 102 81% SM 3 89 68% M 23 109 89% SM 4 83 61% M 24 93 72% M 5 96 75% M 25 91 70% M 6 102 81% SM 26 0 - - 7 97 76% M 27 84 63% M 8 77 55% CM 28 88 67% M 9 102 81% SM 29 86 65% M 10 94 73% M 30 87 66% M 11 78 56% CM 31 76 54% CM 12 79 57% CM 32 95 74% M 13 87 66% M 33 82 60% M 14 102 81% SM 34 89 68% M 15 77 55% CM 35 89 68% M 16 97 76% M 36 70 48% CM 17 87 66% M 37 76 54% CM 18 94 73% M 19 72 50% CM 20 96 75% M

Tabel 4.21 Analisis minat belajar siswa setelah pembelajaran Interval % Jumlah Siswa Presentase % Kriteria 0 – 20 0 0 % Tidak Berminat (TM) 21 – 40 0 0 % Kurang Berminat (KM) 41 – 60 8 22 % Cukup Berminat (CM) 61 – 80 23 64 % Berminat (M) 81 – 100 5 14 % Sangat Berminat (SM) Tabel 4.22 Analisis kriteria minat belajar siswa setelah

pembelajaran Jumlah yang memperoleh nilai

Kriteria SM SM+ M SM+M+ CM SM+M+ CM+KM SM+M+CM+ KM+TM 14 % 78 % 100 % 100 % 100 % M

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kriteria sangat berminat sebesar 14%, kriteria berminat sebesar 64%, dan kriteria cukup berminat sebesar 22%. Jumlah presentase minat belajar siswa dilihat dari angket setelah pembelajaran untuk kriteria SM adalah 14% dimana < % sehingga tidak masuk kriteria sangat berminat. Jumlah presentase SM+M adalah 78% dimana ≥ % sehingga masuk kriteria berminat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kriteria minat belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization adalah berminat.

d. Data Wawancara Siswa

Tabel 4.23 Hasil wawancara siswa Pertanyaan Jawaban Siswa

1.Apakah kamu senang

mempelajari matematika?

S1 senang, karena matematika itu banyak rumus yang mudah dipahami.

S2 cukup senang mempelajarinya, tetapi ketika disuruh menghafalkan rumus yang agak banyak jadi tidak senang.

S3 cukup senang ketika belajar, tapi kadang bingung karena pelajaran matematika itu sulit S4 kurang senang, karena susah memahami pelajarannya terutama ketika mengerjakan soal dengan berbagai rumus matematika yang sangat banyak.

S5 Senang, alasannya ya senang aja. Lebih seneng hitung menghitung daripada mempelajari kayak pelajaran IPS atau Bahasa Indonesia gitu.

S6 iya senang, soalnya matematika asyik dipelajari. 2. Bagaimana perasaanmu ketika mengikuti pembelajaran prisma dan limas dengan

S1 perasaannya biasa aja sih, cuma seneng bisa mengerjakan bareng-bareng, diskusi bareng temen, bisa saling membantu. Apalagi kemarin pakai modul, jadi bisa belajar sendiri dan gak perlu nyatat banyak lagi kayak biasanya. S2 senang, bisa berdiskusi sharing mengenai jawaban yang sudah dikerjakan sebelumnya.

Pertanyaan Jawaban Siswa metode

kooperatif tipe TAI berbantuan modul?

Soalnya kemarin waktu saya ngerjain soal sendiri banyak yang gak bisanya, jadi ditanyakan waktu diskusi kelompok. Kemarin juga pakai modul jadi tidak perlu banyak mencatat kayak biasanya.

S3 iya senang, bisa kelompok dan minta bantuan teman ketika tidak bisa mengerjakan soal di modul. Tapi kadang teman gak ngasih tau jawabannya karena saya sering tanya. S4 senang, lebih bervariasi sih jadi tidak bosan S5 lumayan seneng, kemarin bisa tukar pendapat dengan teman. Ditambah lagi ada waktu sendiri buat mempelajari materi secara individu.

S6 senang sih, karena ada kelompokannya gitu, jadi bisa saling tukar pikiran dengan teman. 3. Apakah kamu lebih suka dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan bantuan modul kemarin atau pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru selama ini?

S1 saya suka semuanya, soalnya saya bisa memahami materi pelajaran dengan metode kemarin atau ketika memakai metode yang digunakan bu Ambar.

S2 lebih senang yang ada kelompok kayak kemarin, karena ketika saya kesulitan mengerjakan soal bisa tanya ke teman.

S3 lebih senang yang kemarin sih, tapi yang biasanya juga sama aja.

S4 lebih senang yang kooperatif itu, tapi senang juga sama metodenya bu Ambar.

S5 Sebenarnya sama aja, tapi lebih senang yang kemarin. Bisa bekerja sama dalam kelompok. S6 lebih suka yang kemarin, soalnya biasanya gak pernah kelompokan. Terus kemarin pake modul jadi lebih enak belajarnya.

4. Apakah dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan modul membuatmu lebih bersemangat dalam belajar?

S1 iya, karena materinya sudah tahu, terus bisa mempelajari materi yang akan di bahas hari besoknya.

S2 semangat belajar pasti, supaya hasilnya bagus ketika ulangan.

S3 iya, soalnya beda dari yang biasanya. Jadi lebih seru dalam belajarnya.

S4 kayak biasanya sih, tapi ada perubahan sedikit

S5 Kalau semangat ya saya selalu semangat kayak biasanya.

S6 kayaknya ada, soalnya kalo biasanya itu lebih sering dijelasin sama bu guru. Kalo

Pertanyaan Jawaban Siswa

kemarin bisa belajar pake modul. Cara belajar di kelas pun berbeda. Biasanya ga ada kelompok kayak kemarin.

5. Apakah kamu memperhatikan penjelasan yang diberikan guru ketika pembelajaran matematika berlangsung?

S1 memperhatikan, karena penjelasan yang diberikan guru membantu saya dalam mempelajari materi.

S2 memperhatikan, tapi kadang ketika guru ngomongnya banyak saya ngobrol sama teman S3 iya memperhatikan, tapi kadang saya nggambar di buku tulis ketika guru ngomong di depan kelas, tapi cuma kadang lo.

S4 iya selalu memperhatikan, soalnya sering ga dong kalo ga memperhatikan.

S5 Memperhatikan selalu, lebih mudah memahami ketika dijelaskan guru.

S6 iya memperhatikan, soalnya kalo tidak memperhatikan tidak bisa dong, terus kalo ada teman yang tanya dan saya bisa ngasih taunya. 6. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan konsentrasi belajarmu?

S1 sama aja sih dari pembelajaran sebelumnya S2 iya bisa konsentrasi, tapi kadang ada teman yang mengganggu ketika mengerjakan soal, belum waktunya diskusi tapi ada teman yang tanya.

S3 iya, tapi sama aja kayak biasanya.

S4 bisa konsentrasi sih, tapi ketika kegiatan diskusi kebanyakan tergoda untuk ngobrol dengan teman.

S5 Kalau konsentrasi kadang terganggu dengan teman yang ngajak bercanda di luar topik materi.

S6 konsentrasi sama aja, tapi agak terganggu dengan teman yang ngajak ngomong terus, jadi gak bisa fokus ke pelajaran.

7. Apakah kamu belajar

matematika secara rutin setiap hari?

S1 belajar, biasanya belajar jam 7 atau setengah 8 tetapi tidak rutin setiap hari.

S2 kadang belajar, terutama kalo pas ada PR. S3 kadang-kadang, tidak setiap hari belajar, hanya kalo besok ada pelajaran matematika. Tapi kalo orang tua menyuruh belajar ya saya belajar.

S4 kadang-kadang belajar, terutama ketika mau ulangan dan ada PR dari guru.

S5 Belajar rutin sih, biasanya sih malam tapi hanya setengah jam-an. Soalnya belajar pelajaran yang lain juga.

Pertanyaan Jawaban Siswa

S6 iya belajar tapi tidak setiap hari, mungin seminggu 3 kali, gantian sama pelajaran lainnya. 8. Apakah kamu mempelajari sendiri materi yang ada di modul ketika kamu belajar dirumah?

S1 iya saya mempelajarinya sendiri dirumah, kadang mengerjakan soalnya, kadang membaca materi untuk besok atau materi yang sudah dipelajari disekolah.

S2 kadang belajar sih kalau pas lagi mau, terutama hafalin rumus yang banyak itu. S3 kadang-kadang buka modul dirumah walaupun cuma baca-baca sebentar.

S4 iya kemarin saya belajar pakai modul, terutama mengerjakan soal-soal dimodulnya. S5 Iya mempelajari materi sendiri dirumah pas belajar malam itu.

S6 iya mempelajari dengan membaca-baca materi yang akan dipelajari besok dan mencoba mengerjakan soalnya walaupun belum diajarkan dan saya tidak bisa.

9. Apakah kamu menyelesaikan semua kegiatan dan

mengerjakan soal yang ada pada modul?

S1 iya, tapi ada beberapa soal yang belum selesai karena banyak banget.

S2 iya tapi tidak semua, soal yang sulit tidak saya kerjakan.

S3 iya, saya mengerjakan soal-soalnya tapi ada yang tidak bisa.

S4 iya saya berusaha mengerjakan soal- soalnya.

S5 Iya saya menyelesaikannya terutama pas diskusi, tapi tetep belum terselesaikan semua soal-soalnya.

S6 iya saya kerjakan, tapi ada yang bisa ada yang gak bisa.

10.Apakah kamu menggunakan sumber belajar selain modul yang telah diberikan untuk mempelajari matematika?

S1 iya, saya menggunakan buku paket yang dari sekolah dan LKS.

S2 pake buku yang diberikan sekolah, tap hanya kadang-kadang aja.

S3 iya pake buku paket dan LKS soalnya saya jarang mencatat.

S4 iya pakai buku paket dan LKS, tapi kadang saya buka internet juga pas nyari materi. S5 Saya menggunakan buku paket, buku catatan, terus kemarin nyari gambar jaring- jaring di internet.

S6 Iya pakai buku paket, jadi pas ada yang tidak ditemukan dimodul saya nyari di buku paket

Pertanyaan Jawaban Siswa

kayak rumus luas jajar genjang. Soalnya saya sering lupa sama pelajaran yang sudah lama. Saya juga pakai LKS buat latihan soal.

11.Melalui kegiatan individu saat pembelajaran kooperatif tipe TAI, apakah kamu mengerjakan soal pada modul dengan baik?

S1 iya saya kerjakan, tapi kalo pas tidak bisa ngerjain ya tidak dikerjain.

S2 ketika disuruh mengerjakan saya kerjakan, tapi lebih sering tidak bisa mengerjakannya karena sulit.

S3 iya, tapi kadang mengerjakan, kadang ngobrol sama teman.

S4 saya berusaha mengerjakan soal tapi kadang menemui kesulitan, terus saya tanya ke teman walaupun belum waktunya tanya.

S5 Saya mengerjakan soal sebisa saya, kalau ada yang tidak bisa saya tanyakan pada yang lebih tau.

S6 iya saya mengerjakannya. 12.Melalui kegiatan diskusi kelompok, apakah kamu terlibat aktif dalam kegiatan diskusi bersama teman-teman sekelompokmu?

S1 saya aktif kok.

S2 kadang-kadang aktif kadang-kadang cuma perhatiin teman yang menjelaskan, tapi kadang- kadang juga malah ngobrol sama teman. S3 kalo aktif enggaknya gak tau tapi saya terlibat dalam kegiatan diskusi.

S4 aktif.

S5 Bisa dibilang aktif sih.

S6 lumayan sih, soalnya teman kelompokku kebanyakan pendiam.

13.Apa saja yang kamu lakukan selama diskusi kelompok berlangsung?

S1 kemarin membantu menjelaskan ke teman- teman waktu diskusi, cuma kadang teman yang dijelasin ga memperhatikan.

S2 ketika diskusi saya menanyakan hasil pekerjaan yang sudah saya kerjakan sebelumnya.

S3 kemarin saya mengerjakan barneg-bareng sama teman-teman, terus tanya ke teman yang lebih pintar dalam kelompok saya.

S4 kalo ada yang tanya saya jawab, kadang dijawab bareng-bareng sama teman-teman. S5 saya terlibat dalam kegiatan diskusi, kemarin paling sering saya mencocokkan jawaban saya dengan teman sekelompok, kadang memberi tau teman jika ada kesalahan. S6 kemarin ya sharing mengenai jawaban yang sudah saya kerjakan dan teman-teman kerjain, tapi lebih sering ngobrolin yang lain sih.

Pertanyaan Jawaban Siswa 14.Apakah kamu mengalami kesulitan saat pembelajaran materi prisma dan limas yang sudah

dilaksanakan kemarin? Jika iya, usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

S1 iya ada kesulitan mengenai rumus yang sering kebalik-balik, contohnya rumus volume prisma malah pakai rumus volume limas. usahanya ya menghafalkan lagi, sama lihat gambarnya jadi mudah diingat.

S2 iya, susah menghafalkan rumus pas ngerjain soal. Kalo pas ngerjain soal sering buka lagi rumusnya di rumah. Usahanya menghafalkan rumus sambil mengerjakan soal.

S3 soalnya sulit dikerjakan. Lebih sering tanya ke teman waktu diskusi.

S4 iya kalo pas mengerjakan soal sering lupa rumus. Saya bikin catatan kecil untuk belajar. S5 pasti menemukan kesulitan lah terutama saat mengerjakan beberapa soal. Saya tanya ke teman dan guru kalau kesulitan dalam mengerjakan soal.

S6 ada beberapa soal kemarin yang saya tidak, jadi pas diskusi ditanyakan sama teman yang lain. Tapi kadang ada yang mengerti dan ada yang tidak ketika dijelasin sama teman. Kalo dah mentok banget baru ditanyakan ke guru. Wawancara digunakan untuk menguatkan data yang diperoleh peneliti melalui angket dan pengamatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang ketika belajar matematika. Siswa juga belajar di rumah walaupun tidak rutin dilakukan setiap hari. Namun beberapa siswa merasa tidak senang dengan matematika karena terlalu banyak rumus yang menyebabkan siswa menjadi bingung.

Siswa merasa senang ketika mengikuti pembelajaran prisma dan limas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dengan bantuan modul. Dalam belajar, mereka bisa sharing dan diskusi dalam kelompok mengenai permasalahan yang diberikan dan dapat saling bertukar pikiran. Ditambah lagi saat

pembelajaran menggunakan modul, jadi siswa tidak banyak mencatat materi yang diberikan, hanya menambahkan hal-hal penting yang belum tercantum pada modul pembelajaran. Siswa juga menggunakan dengan baik modul yang diberikan sebagai sumber belajar baik di sekolah maupun di rumah. Kegiatan dan soal-soal yang tersedia di modul dikerjakan oleh siswa walaupun ada beberapa yang masih diarasa sulit oleh siswa. Selain menggunakan modul, siswa juga menggunakan sumber belajar yang lain seperti buku dan LKS yang diberikan oleh sekolah.

Siswa berpendapat bahwa mereka bersemangat dalam pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Siswa memperhatikan guru ketika diberikan penjelasan, namun ada beberapa siswa yang kadang melakukan hal-hal lain seperti berbicara dengan temannya dan menggambar di buku. Hampir semua siswa mengatakan dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran. Namun ada beberapa siswa yang mengatakan konsentrasinya terganggu ketika kegiatan diskusi. Ada siswa yang lebih condong untuk membicarakan hal di luar materi pembelajaran, ada juga yang mengajak bicara siswa lain di luar materi. Sebagian besar siswa aktif ketika pembelajaran berlangsung. Dalam kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, ada beberapa kesulitan yang dialami siswa antara lain yaitu mengenai penggunaan rumus yang terbalik-balik dan tidak dapat memahami soal dengan baik. Siswa dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialaminya.

Dari analisis minat belajar siswa sebelum pembelajaran dan minat belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran Team Assisted Individualization mengalami kenaikan dari kriteria cukup berminat menjadi berminat. Setelah dilaksanakan pembelajaran, siswa yang tergolong dalam kategori sangat berminat (SM) mengalami peningkatan sebesar 11% dan siswa yang berminat (SM+M) mengalami peningkatan sebesar 8%. Selain itu dilihat dari pengamatan selama pembelajaran, minat belajar siswa masuk dalam kriteria berminat dengan presentase sangat berminat sebesar 22% dan presentase berminat sebesar 62%. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa penerapan pembelajaran Team Assisted Individualization dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa siswa. Siswa mengatakan bahwa merasa senang mengikuti pembelajaran dengan metode Team Assisted Individualization

dengan bantuan modul. Siswa dapat memusatkan perhatiannya dengan baik. Siswa tertarik untuk belajar matematika baik di sekolah maupun di rumah. Sebagian siswa terlibat aktif saat pembelajaran berlangsung. 4. Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar diperoleh melalui tes akhir yang dilaksanakan setelah pembelajaran prisma dan limas dengan menerapkan model pembelajaran kooperaitf tipe Team Asissted Individualization (TAI). Hasil belajar dianalisis berdasarkan kriteria ketuntasan miniman (KKM), sehingga diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.24 Ketuntasan dan klasifikasi hasil belajar siswa Siswa ke- Nilai Kriteria Klasifikasi

1 77.78 Tuntas Tinggi

2 67.78 Tidak Tuntas Tinggi

3 92.22 Tuntas Sangat Tinggi

4 36.67 Tidak Tuntas Sangat Rendah

5 80.00 Tuntas Sangat Tinggi

6 94.44 Tuntas Sangat Tinggi

7 98.89 Tuntas Sangat Tinggi

8 87.78 Tuntas Sangat Tinggi

9 87.78 Tuntas Sangat Tinggi

10 66.67 Tidak Tuntas Tinggi

11 71.11 Tidak Tuntas Tinggi

12 65.56 Tidak Tuntas Tinggi

13 90.00 Tuntas Sangat Tinggi

14 81.11 Tuntas Sangat Tinggi

15 87.78 Tuntas Sangat Tinggi

16 86.67 Tuntas Sangat Tinggi

17 67.78 Tidak Tuntas Tinggi

18 66.67 Tidak Tuntas Tinggi

19 91.11 Tuntas Sangat Tinggi

20 92.22 Tuntas Sangat Tinggi

21 77.78 Tuntas Tinggi

22 85.56 Tuntas Sangat Tinggi

23 82.22 Tuntas Sangat Tinggi

24 80.00 Tuntas Sangat Tinggi

25 93.33 Tuntas Sangat Tinggi

26 - - -

27 71.11 Tidak Tuntas Tinggi

28 94.44 Tuntas Sangat Tinggi

29 71.11 Tidak Tuntas Tinggi

30 88.89 Tuntas Sangat Tinggi

31 86.67 Tuntas Sangat Tinggi

32 58.89 Tidak Tuntas Cukup

33 66.67 Tidak Tuntas Tinggi

34 75.56 Tuntas Tinggi

35 83.33 Tuntas Sangat Tinggi

36 33.33 Tidak Tuntas Sangat Rendah

Dokumen terkait