• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA,

D. Kelemahan Penelitian

Penelitian ini memiliki kelemahan, yaitu:

1. Peneliti berperan sebagai guru dalam pembelajaran, hal ini mungkin berpengaruh terhadap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan pembelajaran dalam 5 kali pertemuan dengan 2 kali

pertemuan sebelum Ujian Nasional tingkat SMP dan 3 kali setelah Ujian Nasional tingkat SMP sehingga ada siswa yang lupa dengan materi yang sudah dipelajari sebelum UN.

3. Dalam mengamati minat siswa saat pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh 4 observer. Pada awal penelitian, observer sedikit mengalami kesulitan dalam melaksanakan pengamatan karena belum mengenal siswa secara mendalam dan perlu menyesuaikan dengan keadaan kelas.

107 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan modul pada materi prisma dan limas di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan dapat meningkatkan minat belajar siswa, dilihat dari perbandingan hasil angket minat belajar dimana setelah pembelajaran siswa yang sangat berminat mengalami peningkatan sebesar 11% dan siswa yang berminat mengalami peningkatan sebesar 8%. Sedangkan saat pembelajaran berlangsung, minat belajar siswa termasuk dalam kriteria berminat dengan presentase sangat berminat sebesar 22% dan presentase berminat sebesar 62%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan modul pada materi prisma dan limas di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan ditinjau dari hasil belajar siswa memiliki kriteria tinggi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa presentase ketuntasan belajar siswa sebesar 63,89% dengan nilai rata-rata 76,79. Adapun kriteria hasil belajar setiap siswa dengan presentase kriteria sangat tinggi sebesar 56%, dan kriteria tinggi sebesar 33%.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan saran-saran dari penulis sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

(TAI) berbantuan modul dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif pilihan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.

2. Bagi peneliti yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih baik dilakukan pada kelas kecil, sehingga dapat mengamati siswa pada saat proses pembelajaran secara maksimal dan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

3. Metode pembelajaran ini dapat dikembangkan pada kelompok subyek penelitian dan materi yang berbeda.

109

DAFTAR PUSTAKA

Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Multi Presindo.

Daryanto, H. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning: Metode, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibnu, Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/TKI). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kartika, Budi. 2001. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut. USD: Widya Dharma Edisi April 2001.

Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, Lexy. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Muhibbin Syah. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan: Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santrock, John. 2014. Psikologi Pendidikan: Educational Psychology. Jakarta: Salemba Humanika.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyatno dan Asep Jihad. 2013. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Syaiful Sagala. 2014. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Vembriarto, St. 1981. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan

Pendidikan Paramita.

111

LAMPIRAN A

A1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A2 Modul Guru

A3 Modul Siswa

A4 Soal Tes Awal dan Kunci Jawaban A5 Soal Kuis 1 dan Kunci Jawaban A6 Soal Kuis 2 dan Kunci Jawaban

A7 Soal Tes Hasil Belajar dan Kunci Jawaban A8 Lembar Observasi Pembelajaran

A9 Lembar Observasi Minat Belajar

A10 Angket Minat Belajar Sebelum Direvisi A11 Angket Minat Belajar Sesudah Direvisi A12 Pembentukan Kelompok

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Pangudi Luhur Moyudan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / 2

Alokasi Waktu : 12 × 40 menit (6 pertemuan)

Standar Kompetensi : 5 Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya.

5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

Indikator : 5.1.1 Menyebutkan unsur-unsur prisma 5.1.2 Menyebutkan unsur-unsur limas 5.2.1 Membuat jaring-jaring prisma 5.2.2 Membuat jaring-jaring limas

5.3.1 Menentukan dan menghitung rumus luas permukaan prisma

5.3.2 Menentukan dan menghitung rumus luas permukaan limas

5.3.3 Menentukan dan menghitung volume limas 5.3.4 Menentukan dan menghitung volume prisma 5.3.5 Menggunakan konsep luas permukaan dan volume

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur prisma 2. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur limas 3. Siswa dapat membuat jaring-jaring prisma 4. Siswa dapat membuat jaring-jaring limas

5. Siswa dapat menentukan dan menghitung rumus luas permukaan prisma 6. Siswa dapat menentukan dan menghitung rumus luas permukaan limas 7. Siswa dapat menentukan dan menghitung volume limas

8. Siswa dapat menentukan dan menghitung volume prisma

9. Siswa dapat menggunakan konsep luas permukaan dan volume prisma serta limas untuk menyelesaikan masalah

B. Materi Pembelajaran Pertemuan 1

Mengenal bangun ruang prisma

Bangun-bangun ruang di atas semuaya mempunyai dua bidang yang sejajar serta bidang-bidang lainnya berpotongan menurut garis-garis yang sejajar. Bangun ruang seperti di atas yang dinamakan prisma. Nama bangun- bangun ruang di atas adalah sebagai berikut: gambar (a) prisma tegak segiempat, gambar (b) prisma tegak segilima, gambar (c) prisma tegak segitiga.

Mengenal sisi, rusuk, titik sudut, serta tinggi prisma Perhaitkan gambar prisma segilima berikut ini

Gambar di atas adalah prisma segilima ABCDE.FGHIJ. Dari gambar, terlihat bahwa prisma segilima tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a. Sisi/bidang

Terdapat 7 sisi atau bidang yang dimiliki oleh prisma segilima, yaitu bidang ABCDE, bidang FGHIJ, bidang ABGF, bidang BCHG, bidang CDIH, bidang DEJI, dan bidang EAFJ.

b. Rusuk

Terlihat bahwa prisma segilima tersebut memiliki 15 rusuk, 5 diantaranya adalah rusuk tegak. Rusuk-rusuk tersebut adalah AB, BC, CD, DE, EA, FG, GH, HI, IJ, FJ, dan rusuk-rusuk tegaknya adalah AF, BG, CH, DI, EJ. c. Titik sudut

Prisma segilima tersebut memiliki 10 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J.

d. Tinggi

Tinggi prisma segilima ABCDE.FGHIJ adalah jarak antara bidang ABCDE dan bidang FGHIJ.

Mengenal bangun ruang limas

Bangun ruang di atas memiliki satu bidang sebagai alas, sedangkan bidang lainnya berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik puncak. Bangun ruang seperti inilah yang dinamakan limas. Nama bangun-bangun ruang di atas adalah sebagai berikut: gambar (a) limas segitiga, gambar (b) limas segiempat, dan gambar (c) limas segilima.

Mengenal sisi, rusuk, titik sudut, serta tinggi limas Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar di atas adalah limas segiempat T.ABCD. Dari gambar, terlihat bahwa limas segiempat tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

a. Sisi/bidang

Terdapat 5 sisi atau bidang yang dimiliki oleh limas segiempat, yaitu bidang ABCD, bidang TAB, bidang TBC, bidang TCD, dan bidang TDA b. Rusuk

Terlihat bahwa limas segiempat tersebut memiliki 8 rusuk, 4 diantaranya adalah rusuk tegak dan 4 rusuk lainnya adalah rusuk alas. Rusuk tegaknya adalah TA, TB, TC, TD, dan rusuk-rusuk tegaknya adalah AB, BC, CD, DA.

c. Titik sudut

Jumlah titik sudut suatu limas sangat bergantung pada bentuk alasnya. Limas segiempat tersebut memiliki 5 titik sudut yaitu A, B, C, D, dan T. d. Tinggi

Tinggi limas segiempat T.ABCD adalah jarak antara titik puncak T dengan bidang alas ABCD.

Pertemuan 2 Jaring-jaring prisma

Jaring-jaring prisma diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk prisma tersebut sedemikian sehingga seluruh permukaan prisma terlihat. Misalkan, prisma yang akan dibuat jaring-jaringnya adalah prisma segitiga. Berikut ini alur pembuatan jaring-jaring prisma segitiga.

Jaring-jaring limas

Jaring-jaring limas diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk limas tersebut sedemikian sehingga seluruh permukaan limas terlihat. Misalkan, limas yang akan dibuat jaring-jaringnya adalah limas segiempat. Berikut ini alur pembuatan jaring-jaring limas segiempat.

Pertemuan 3

Luas permukaan prisma

Luas permukaan prisma adalah jumlah luas seluruh daerah permukaan yang membatasi prisma tersebut. Dengan kata lain luas permukaan prisma adalah luas daerah jaring-jaring prisma. Sebagai contoh pada prisma segitiga yang sisi alas dan sisi atasnya berupa daerah segitiga siku-siku, luas permukaannya adalah sebagai berikut:

Luas permukaan prisma

= luas ∆ ABC + luas ∆ DEF + luas BADE + luas ACFD + luas CBEF = (2 × luas ∆ ABC) + (AB × AD) + (AC × AD) + (CB × CF)

= (2 × luas ∆ ABC) + (AB × AD) + (AC × AD) + (CB × AD)

= (2 × luas ∆ ABC) + [(AB + AC + CB) × AD] = (2 × luas alas) + (keliling ∆ ABC × tinggi)

= (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi)

Jadi, secara umum luas permukaan prisma sebagai berikut.

Luas permukaan limas

Luas permukaan limas adalah jumlah luas seluruh daerah permukaan yang membatasi limas tersebut. Dengan kata lain luas permukaan limas adalah luas daerah jaring-jaring limas. Sebagai contoh pada limas yang sisi alasnya berupa daerah persegi, luas permukaannya adalah sebagai berikut:

Luas permukaan limas

= luas persegi ABCD + luas ∆ TAB + luas ∆ TBC + luas ∆ TDC + luas ∆ TAD

= luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak

Jadi, secara umum luas permukaan limas sebagai berikut.

Pertemuan 4 Volume prisma

Volume prisma adalah banyaknya kubus satuan yang dapat mengisi penuh prisma tersebut. Sebagai contoh pada prisma segitiga yang sisi alas dan sisi atasnya berupa daerah segitiga siku-siku, volumenya sebagai berikut:

Volume prisma ABD.EFH = × volume balok ABCD.EFGH = × (AB × BC × FB)

= ( × AB × BC) × FB

= luas ∆ ABD × tinggi

= luas alas × tinggi Jadi, secara umum volume prisma sebagai berikut.

Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak

Pertemuan 5 Volume limas

Volume limas adalah banyaknya kubus satuan yang dapat mengisi penuh limas tersebut. Rumus volume limas dapat dibuktikan berdasarkan rumus volume kubus.

Selanjutnya limas diposisikan menjadi seperti berikut ini:

Volume limas = × volume kubus = × � × � × � = × � × �

= × luas alas × tinggi

Jadi, secara umum volume limas sebagai berikut.

Pertemuan 6 Tes akhir

Volume limas = × luas alas × tinggi

� � � A G E H D A G D C B A G B F E � � � � � � A E F H G D C B � � � A G D C B A E F G B A E H G D

C. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TAI (Team Asissted Individualization)

2. Metode Pembelajaran : demonstrasi, tanya jawab, diskusi, kuis, dan tes akhir.

D. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

Pertemuan 1

1. Pendahuluan:

1. Guru menyampaikan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

2. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI yang akan dilakukan

3. Guru memberitahukan akan ada penghargaan kelompok terbaik pada akhir pembelajaran prisma dan limas. 4. Pengumuman pembagian kelompok kepada siswa

terdiri dari 4-5 siswa berdasarkan hasil tes penempatan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

5. Siswa diminta duduk dalam kelompok secara heterogen.

6. Siswa diberikan bahan ajar berupa modul pembelajaran sebagai acuan belajar yang akan digunakan selama pembelajaran materi prisma dan limas.

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang terdapat pada modul.

8. Siswa diberikan motivasi mengenai hal-hal yang didapat setelah mengikuti pembelajaran.

9. Siswa diingatkan kembali mengenai materi bangun datar dan unsur-unsur balok/kubus.

2. Kegiatan Inti: 1. Eksplorasi

a. Siswa menerima penjelasan singkat mengenai prisma dan limas melalui demonstrasi guru menggunakan media model prisma dan limas. b. Siswa memperhatikan demonstrasi oleh guru

mengenai unsur-unsur prisma dan limas serta dibimbing untuk menyebutkan unsur-unsurnya. c. Siswa mengamati gambar-gambar prisma dan

limas pada modul kemudian menjawab permasalahan mengenai unsur-unsur prisma dan limas.

d. Siswa secara individu menuliskan unsur-unsur prisma dan limas pada lembar yang tersedia di modul.

2. Elaborasi

a. Siswa mengerjakan latihan 1 pada modul mengenai unsur-unsur prisma dan limas secara individu. b. Siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pekerjaan

pada latihan 1 bersama teman kelompoknya. c. Siswa yang kesulitan menerima pengarahan dari

guru.

d. Siswa mengemukakan hasil diskusi pada latihan 1.

3. Konfirmasi

a. Siswa menerima penegasan mengenai temuan hasil diskusi kelompok serta hal-hal yang belum ditemukan dalam diskusi diterangkan kembali oleh guru.

b. Siswa menerima umpan balik positif dan penguat dalam bentuk lisan, tulisan maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

c. Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan mengenai unsur-unsur prisma dan limas.

3. Penutup:

1. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman pembelajaran mengenai prisma dan limas beserta unsurnya.

2. Siswa diminta untuk mempelajari materi jaring-jaring prisma dan limas.

3. Siswa diminta mempersiapkan alat-alat seperti gunting dan penggaris yang akan digunakan untuk mempelajari materi jaring-jaring prisma dan limas pada pertemuan selanjutnya.

4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

5 menit

No Kegiatan Waktu

Pertemuan 2

1. Pendahuluan:

1. Guru menyampaikan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang terdapat pada modul.

3. Siswa diberikan motivasi mengenai hal-hal yang didapat setelah mengikuti pembelajaran.

4. Guru menanyakan apakah ada siswa yang mengalami kesulitan pada materi sebelumnya yaitu unsur-unsur prisma dan limas.

5. Siswa diminta duduk dalam kelompok yang sudah dibentuk secara heterogen.

6. Siswa diingatkan kembali mengenai materi jaring- jaring balok.

2. Kegiatan Inti: 1. Eksplorasi

a. Siswa menerima penjelasan singkat mengenai materi jaring-jaring prisma dan limas melalui demonstrasi menggunakan media model prisma dan limas.

b. Siswa memperhatikan demonstrasi guru mengenai cara mengetahui jaring-jaring prisma dan limas dengan memotong beberapa rusuk pada media bangun prisma dan limas.

c. Setiap kelompok diberikan media model prisma segitiga dan limas segiempat.

d. Siswa dibimbing untuk memotong model prisma segitiga dan limas segiempat pada beberapa rusuknya sehingga terbentuk jaring-jaring prisma segitiga dan limas segiempat.

2. Elaborasi

a. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan mengenai bentuk jaring-jaring prisma dan limas dengan cara memotong beberapa rusuk pada media model prisma segitiga dan limas segiempat.

b. Siswa mengerjakan soal latihan 2 pada modul secara individu mengenai jaring-jaring prisma dan limas. c. Siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pekerjaan

pada latihan 2 bersama teman kelompoknya. d. Siswa yang kesulitan menerima pengarahan dari

guru.

e. Siswa mengemukakan hasil diskusi pada latihan 2.

3. Konfirmasi

a. Siswa menerima penegasan mengenai temuan hasil diskusi kelompok serta hal-hal yang belum ditemukan dalam diskusi diterangkan kembali oleh guru.

b. Siswa menerima umpan balik positif dan penguat dalam bentuk lisan, tulisan maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

c. Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan mengenai jaring-jaring prisma dan limas.

3. Penutup:

1. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman pembelajaran mengenai jaring-jaring prisma dan limas. 2. Siswa diminta untuk diminta mempelajari materi luas

permukaan prisma dan limas.

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

5 menit

No Kegiatan Waktu

Pertemuan 3

1. Pendahuluan:

1. Guru menyampaikan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada modul. 3. Siswa diberikan motivasi mengenai hal-hal yang

didapat setelah mengikuti pembelajaran.

4. Guru menanyakan materi sebelumnya apakah ada siswa yang mengalami kesulitan pada materi jaring-jaring prisma dan limas.

5. Siswa diminta duduk dalam kelompok yang sudah dibentuk secara heterogen.

6. Siswa diingatkan kembali mengenai materi luas serta keliling bangun datar dan luas permukaan balok. 2. Kegiatan Inti:

1. Eksplorasi

a. Siswa diberikan stimulus berupa gambar prisma dan limas beserta jaring-jaringnya untuk menemukan rumus luas permukaan prisma dan limas yang didapat dari luas jaring-jaringnya

b. Siswa menuliskan langkah-langkah menemukan rumus luas permukaan prisma dan limas pada lembar yang tersedia di modul.

c. Siswa diminta menyelesaikan contoh 1 dan 2 secara individu mengenai luas permukaan prisma segitiga dan limas segiempat dan membahasnya secara bersama-sama.

2. Elaborasi

a. Siswa mengerjakan soal latihan 3 pada modul secara individu mengenai luas permukaan prisma dan limas.

b. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaan pada latihan 3 bersama teman kelompoknya.

c. Siswa yang kesulitan menerima pengarahan dari guru.

d. Siswa mengemukakan hasil diskusi pada latihan 3.

3. Konfirmasi

a. Siswa menerima penegasan mengenai temuan hasil diskusi kelompok serta hal-hal yang belum ditemukan dalam diskusi diterangkan kembali oleh guru.

b. Siswa menerima umpan balik positif dan penguat dalam bentuk lisan, tulisan maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

c. Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan mengenai luas permukaan prisma dan limas.

3. Penutup:

1. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman pembelajaran mengenai luas permukaan prisma dan limas.

2. Siswa mengerjakan kuis 1.

3. Siswa diminta mempelajari materi volume prisma. 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

15 menit

No Kegiatan Waktu

Pertemuan 4

1. Pendahuluan:

1. Guru menyampaikan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

2. Guru menanyakan materi sebelumnya apakah ada siswa yang mengalami kesulitan pada materi luas permukaan prisma dan limas.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada modul.

4. Siswa diberikan motivasi mengenai hal-hal yang didapat setelah mengikuti pembelajaran.

5. Siswa diminta duduk dalam kelompok yang sudah dibentuk secara heterogen.

6. Siswa diingatkan kembali mengenai materi volume balok.

2. Kegiatan Inti: 1. Eksplorasi

a. Siswa diberikan stimulus berupa media model prisma segiempat yang dibagi menjadi 2 prisma segitiga siku-siku untuk menemukan rumus volume prisma yang didapat dari volume balok.

b. Siswa menuliskan langkah-langkah menemukan rumus volume prisma pada lembar yang tersedia di modul.

c. Siswa diminta menyelesaikan contoh 3 secara individu mengenai volume prisma belah ketupat dan bertanya ketika mengalami kesulitan.

2. Elaborasi

a. Siswa mengerjakan latihan 4 pada modul secara individu mengenai volume prisma.

b. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaan pada latihan 4 bersama teman kelompoknya.

c. Siswa yang kesulitan menerima pengarahan dari guru.

d. Siswa mengemukakan hasil diskusi pada latihan 4.

3. Konfirmasi

a. Siswa menerima penegasan mengenai temuan hasil diskusi kelompok serta hal-hal yang belum ditemukan dalam diskusi diterangkan kembali oleh guru.

b. Siswa menerima umpan balik positif dan penguat dalam bentuk lisan, tulisan maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

c. Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan mengenai volume prisma. 3. Penutup:

1. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman pembelajaran mengenai volume prisma.

2. Siswa diminta untuk mempelajari materi volume limas. 3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

5 menit

No Kegiatan Waktu

Pertemuan 5

1. Pendahuluan:

1. Guru menyampaikan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada modul. 3. Siswa diberikan motivasi mengenai hal-hal yang

didapat setelah mengikuti pembelajaran.

4. Guru menanyakan materi sebelumnya apakah ada siswa yang mengalami kesulitan pada materi volume prisma. 5. Siswa diminta duduk dalam kelompok yang sudah

dibentuk secara heterogen.

6. Siswa diingatkan kembali mengenai materi volume kubus.

5 menit

2. Kegiatan Inti:

1. Eksplorasi

a. Siswa menerima stimulus berupa media model kubus dan beberapa limas persegi untuk

menemukan volume limas yang didapat dari volume kubus.

b. Siswa memperhatikan demonstrasi guru mengenai volume limas menggunakan media kubus dengan 2 cara yaitu membagi kubus menjadi 3 dan menjadi 6.

2. Elaborasi

a. Siswa diminta untuk mendiskusikan bersama kelompoknya rumus volume limas yang telah didemonstrasikan oleh guru dan menuliskannya pada lembar yang sudah disediakan.

b. Siswa secara individu mengerjakan contoh 4 mengenai volume limas segiempat dan soal latihan 5 pada modul.

c. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaan pada contoh 4 dan latihan 5 bersama teman kelompoknya. d. Siswa yang kesulitan menerima pengarahan dari

guru.

e. Siswa mengemukakan hasil diskusi pada latihan 5. 3. Konfirmasi

a. Siswa menerima penegasan mengenai temuan hasil diskusi kelompok serta hal-hal yang belum ditemukan dalam diskusi diterangkan kembali oleh guru.

b. Siswa menerima umpan balik positif dan penguat dalam bentuk lisan, tulisan maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

c. Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan mengenai volume limas.

3. Penutup:

1. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman pembelajaran mengenai volume limas.

2. Siswa mengerjakan kuis 2.

3. Siswa diminta untuk mengerjakan di rumah soal uji kegiatan belajar.

4. Siswa dibimbing mengenai cara menghitung nilai uji kegiatan belajar berdasarkan pedoman yang ada pada modul.

5. Siswa diminta untuk mempelajari materi yang sudah dipelajari untuk mempersiapkan tes pada pertemuan selanjutnya.

6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

15 menit

No Kegiatan Waktu

Pertemuan 6

1. Pendahuluan:

1. Menyampaikan salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

2. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini.

3. Siswa diberikan motivasi supaya siswa bersemangat dalam mengerjakan soal tes.

5 menit

2. Kegiatan Inti:

1. Guru membagikan soal tes berdasarkan fakta yang telah

Dokumen terkait