• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

4.1.2. Analisis Data Penelitian

Analisis tahap awal adalah analisis nilai pretest pada materi kenampakan alam dan sosial budaya kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dikenai perlakuan.

4.1.2.1.1 Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas data pretest materi Kenampakan Alam dan Sosial Budaya mata pelajaran IPS semester gasal diuji dengan uji chi square, perhitungan menggunakan SPSS 22.0. Hasil uji normalitas data pretest siswa kelas IV SDN Sampangan 01 pada tabel 4.12 :

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Jumlah Siswa Nilai terendah Nilai tertinggi Rata- Rata Standar Deviasi Asymp. Sig Keterangan Eksperimen 22 40 80 58,18 10,97 0,671 Normal Kontrol 25 45 80 58,20 10,78 0,463 Normal

Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk kelas eksperimen diperoleh nilai sig yaitu 0,671 dan 0,463 untuk kelas kontrol. Berdasarkan kriteria pengujian x2

hitung < x 2

tabel dengan derajat kebebasan dk = k-3 maka data berdistribusi normal

atau jika menggunakan SPSS kriteria pengujiannya adalah jika sig > 5% atau 0,05 maka Ha diterima. Jadi, data nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

materi Kenampakan Alam dan Sosial Budaya mata pelajaran IPS kelas IV SDN Sampangan 01 berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas pretest terdapat pada Lampiran 26.

b. Uji Homogenitas

Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol materi Kenampakan Alam dan Sosial Budaya mata pelajaran IPS semester gasal diuji dengan menggunakan uji Levene dengan bantuan SPSS 22.0 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.050 1 45 .824

Diperoleh nilai sig = 0,824. Berdasarkan kriteria pengujian karena nilai sig > 0,05, maka Ha diterima. Nilai signifikansi tersebut merupakan nilai W.

Distribusi F dengan taraf signifikansi 5%, dk pembilang 1, dan dk penyebut 45, diperoleh Ftabel=4,05. Karena 0,824 < 4,05 maka W < Ftabel. Jadi, data nilai pretest

kelas eksperimen dan kelas kontrol materi Kenampakan Alam dan Sosial Budaya mata pelajaran IPS kelas IV SDN Sampangan 01 tersebut homogeny, dengan kata

lain data kedua kelompok tersebut memiliki varian yang sama. Perhitungan uji Levene dengan bantuan SPSS 22.0 dapat dlihat pada Lampiran 27.

4.1.2.2Analisis Tahap Akhir

Setelah perlakuan selesai diberikan maka diadakan posttest untuk mengambil data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tujuan dari analisis tahap akhir adalah untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan. Data yang digunakan adalah nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.1.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis menggunakan uji perbedaan rata-rata dua pihak dengan uji t dan uji gain ternormalisasi. Perhitungan uji t dengan bantuan SPSS 22.0 dan uji gain dapat dilihat pada Lampiran 30 dan Lampiran 31.

4.1.2.3.1 Uji Dua Pihak (Uji t)

a. Uji t Dua Sampel Bebas (Independent Samples T-Test)

Uji dua pihak digunakan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan ada perbedaan hasil belajar IPS antara kelompok eksperimen (kelas IV A) dan kelompok kontrol (kelas IV B). Nilai rata-rata (mean) untuk kelas eksperimen adalah 74,77 dan untuk kelas kontrol nilai rata-rata posttest nya adalah 69,80. Hasil uji t menunjukkan bahwa Fhitung= 0,433 dan Ftabel 4,05, Fhitung < Ftabel, maka

data memiliki varian yang sama. Hasil uji perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Hasil uji perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kelas Standar Error Mean Df t hitung t tabel Sig. (2 tailed)

Eksperimen 1,60 45 2,159 2,014 0,036

Kontrol 1,84 45 2,186 2,014 0,034

Jika dilihat pada tabel 4.5 Nilai thitung kelas eksperimen adalah 2,159 sedangkan thitung kelas kontrol adalah 2,186. Dengan df 45 maka ttabel, di Microsoft

Exel dengan memasukkan rumus =TINV(5%;45), didapatkan hasil sebesar 2.014. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel. Artinya, Ho ditolak dan Ha

diterima yaitu ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPS pada kelas eksperimen (model cooperative learning tipe artikulasi) dan kelas kontrol (metode ceramah).

Hasil uji t nilai Sig. (2-tailed) kelas eksperimen sebesar 0,036 dan kelas kontrol 0,034. Berdasarkan hipotesis penelitian, jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen tidak sama dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Hasil uji Independent Samples T-Test menunjukkan adanya perbedaan, dimana hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPS pada kelas eksperimen (model cooperative learning tipe artikulasi) dan kelas kontrol (metode ceramah).

b. Uji t Dua Sampel Berhubungan (Paired Samples T-Test)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model cooperative learning tipe artikulasi terhadap hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan Sosial Budaya dengan menguji data hasil belajar sebelum dan setelah pemberian perlakuan pada kelas eksperimen.

Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Korelasi Pretest dan Posttest kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel 4.17, bahwa korelasi (r) menunjukkan nilai 0,828 sehinga jika dikuadratkan akan diperoleh nilai 0,68 (68%). Jadi, pengaruh model cooperative learning tipe artikulasi terhadap hasil belajar siswa sebesar 68%, sedangkan sisanya 32% dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji t Pretest dan Posttest kelas Eksperimen

Kelas Standar

Deviation

Standar Error Mean

df t hitung t tabel Sig. (2

tailed)

Eksperimen 6,61 1,41 21 -11.761 2,014 0,000

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui nilai thitung -11,761, untuk ttabel, di

Microsoft Exel dengan memasukkan rumus =TINV(5%;21), didapatkan hasil sebesar 2,080. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa thitung (-11,761) > ttabel

(2,080). Dan nilai Sig. (2-tailed)<0,05 yaitu 0,000 artinya, Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada perbedaan hasil belajar antara sebelum dengan sesudah pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe artikulasi

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 sebelum & sesudah 22 .828 .000

c. Hasil Uji Gain

Uji gain digunakan untuk menguji peningkatan hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan Sosial Budaya. Uji gain merupakan selisih perolehan hasil belajar pretest dan posttest. Data input yang telah diambil dari nilai posttest dikurangi nilai pretest pada kedua kelompok penelitian. Nilai tersebut kemudian dilakukan perhitungan sehingga diperoleh indeks gain <g>.

Tabel 4.8 Hasil Uji Gain Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Mean <g> Kategori Gain

Pretest Posttest

Eksperimen 58,18 74,77 0,40 Sedang

Kontrol 58,20 69,8 0,28 Rendah

Hasil perhitungan uji gain ternormalisai di kelas eksperimen dengan menggunakan model coopeatif learning tipe artikulasi untuk peningkatan secara klasikal diperoleh (g) = 0.40. Berdasarkan kategori gain 0,3 ≤ (g) < 0,7 , maka kategori gain ternormalisasi adalah sedang. Artinya hasil belajar pretest ke hasil belajar posttest pada siswa kelas eksperimen meningkat dengan kategori sedang. Sedangkan hasil uji gain pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah untuk peningkatan secara klasikal diperoleh (g) = 0.28. Berdasarkan kategori gain (g) < 0,3, maka kategori gain ternormalisasi adalah rendah. Artinya hasil belajar pretest ke hasil belajar posttest kelas kontrol meningkat dengan kategori rendah. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar IPS di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar IPS di kelas kontrol.

Dokumen terkait