• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan pengujian normalitas sampling yaitu, untuk melihat asumsi bahwa distribusi sampling dari galak taksiran sampel mendekati atau mengikuti normalitas populasi. Keadaan sampling yang normal penting karena merupakan persyaratan penggunaan statistik untuk pengujian hipotesis.

Banyak teknik pengujian normalitas yang dipakai, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji kolmogrov-smirnov, dengan kriteria jika nilai significance correlation (sig) pada hasil perhitungan lebih kecil dari alpha maka data dapat dikatakan

berdistribusi tidak normal. Sebaliknya jika nilai significance correlation (sig) pada hasil perhitungan besar sama dari alpha yang digunakan maka data dapat dikatakan berdistribusi normal. Alpha yang digunakan adalah 0,05.

Hasil perhitungan uji normalitas variabel (X) terhadap 30 orang sampel pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3

Uji Normalitas Pemanfaatan Produk Teknologi Informasi

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Pemanfaatan Produk 30 83.4000 6.59990 65.00 98.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pemanfaatan Produk

N 30

Normal Parametersa,,b Mean 83.4000

Std. Deviation 6.59990

Most Extreme Differences

Absolute .107

Positive .076

Negative -.107

Kolmogorov-Smirnov Z .584

Asymp. Sig. (2-tailed) .885

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa variabel Pemanfaatan Produk Teknologi Informasi (X) memiliki signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,885 atau probabilitas lebih dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan kurva QQ- Plot, berikut kurva QQ- Plot variabel Pemanfaatan Produk Teknologi Informasi (X):

Gambar 4.1

Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Produk Teknologi Informasi

Kenormalitasan data akan lebih tergambar dari normal Q-Q Plot. Pada normal Q-Q Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan gambar normal Q-Q Plot tersebut.

Adapun untuk hasil perhitungan uji normalitas variabel (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Uji Normalitas Hasil Belajar

Descriptive Statistics

N Mean Std.

Deviation Minimum Maximum Hasil Belajar 30 85.1000 6.65582 68.00 96.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil Belajar

N 30

Normal Parametersa,,b Mean 85.1000

Std. Deviation 6.65582

Most Extreme Differences

Absolute .161

Positive .131

Negative -.161

Kolmogorov-Smirnov Z .880

Asymp. Sig. (2-tailed) .421

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa variabel hasil belajar (Y) terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,421 atau probabilitas lebih dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan kurva QQ-Plot, berikut kurva QQ- Plot variabel hasil belajar (Y):

Gambar 4.2

Normal Q-Q Plot Hasil Belajar

Kenormalitasan data akan lebih tergambar dari normal Q-Q Plot. Pada normal Q-Q Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan gambar normal Q-Q Plot tersebut.

2. Uji Linieritas

Untuk melihat kelinearitas variabel maka ditentukan hipotesisnya terlebih dahulu yaitu H0: Hubungan kedua variabel tidak linear dan Ha: Hubungan kedua variabel linear. Patokan pengambilan keputusannya ialah : Jika nilai probabilitas ≥ 0,05, maka hubungan kedua variabel linear dan Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak linear.

Adapun hasil perhitungan uji linearitas terhadap 30 orang sampel pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17 adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.5

(Combined) 920.867 18 51.159 1.547 .232 Linearity 638.098 1 638.098 19.29

2

.001 Deviation

from Linearity

282.769 17 16.633 .503 .902

Within Groups 363.833 11 33.076

Total 1284.700 29

Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami bahwa angka signifikasnsi sebesar 0,902 > dari 0,05. maka H0ditolak dan menerima Ha, Artinya hubungan kedua variabel linier.

3. Pengujian hipotesis a. Uji Korelasi

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil koefisien korelasi (rxy) atau rhitung= 0,705 dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan jumlah responden (n) = 30 mahasiswa, sehingga diperoleh rtabel = 0,361. Dari hasil

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu terdapat hubungan antara pemanfaatan produk teknologi informasi (X) dengan hasil belajar mahasiswa (Y) Jurusan PTIK IAIN Bukittinggi. (Perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran 14, halaman 107).

Hasil perhitungan mengenai hubungan antara variabel pemanfaatan produk teknologi informasi (X) dengan variabel hasil belajar mahasiswa (Y) ditunjukkan dengan korelasi rxy = 0,705.

Berdasarkan tabel intrepretasi nilai r, korelasi rxy 0,705 terletak pada rentang nilai r 0,60-0,799 maka, dapat disimpulkan tingkat hubungan antara variabel pemanfaatan produk teknologi informasi (X) dengan variabel hasil belajar mahasiswa (Y) adalah kuat atau tinggi.

b. Koefisien Determinasi

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan menghitung koefisien determinannya sebagai berikut :

KD = r2X 100 % KD = (0,705)2X 100 % KD = 0,497025 X 100 % KD = 49,7025 %

Dari hasil perhitungan korelasi di atas maka diperoleh nilai r = 0,705 dan koefesien determinasi = 49,7025 %. Hubungan pemanfaatan produk teknologi informasi terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan PTIK IAIN Bukittinggi terlihat dari nilai koefisiensi determinasi antara variable X dan Y sebesar 49,7025%. Angka ini menunjukkan bahwa 49,7025% hasil belajar mahasiswa ditentukan oleh pemanfaatan produk teknologi informasi, selebihnya ditentukan oleh hal lain.

C. Pembahasan

Setelah dilakukan deskripsi dan analisis data maka dilakukan gambaran secara umum dari pemanfaatan produk teknologi informasi dan hasil belajar serta besar hubungan pemanfaatan produk teknologi informasi dan hasil belajar. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil koefisien korelasi (rxy) atau rhitung = 0,705 dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan jumlah responden (n) = 30 mahasiswa, sehingga diperoleh rtabel = 0,361. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa rhitung > rtabel. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga diperoleh suatu interpretasi bahwa pemanfaatan produk teknologi informasi memiliki hubungan terhadap hasil belajar.

Koefisien determinasi berdasarkan hasil analisis yang diperoleh adalah sebesar 49,7025 %. Hasil ini menunjukkan bahwa 49,7025 % hasil belajar berhubungan dengan pemanfaatan produk teknologi informasi,

selebihnya ditentukan oleh hal yang lain, seperti faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis, faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan sosial, meliputi : teman, guru, keluarga dan masyarakat, dan faktor lingkungan non-sosial, meliputi : kondisi rumah, sekolah atau kampus dan alam (cuaca).

Setelah melakukan perhitungan didapat persamaan regresi: Ŷ = 25,824284+ 0,71074 X. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui pemanfaatan produk teknologi informasi berdampak positif terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan PTIK. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pemanfaatan produk teknologi informasi sebagai sarana belajar oleh mahasiswa maka semakin baik hasil belajar mahasiswa dengan persamaan Y = 25,824284+ 0,71074 X.

69

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan tentang hubungan pemanfaatan produk teknologi informasi terhadap hasil belajar pada mata kuliah sistem operasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) IAIN Bukittinggi, maka dapat disimpulkan bahwa : terdapat hubungan dalam pemanfaatan produk teknologi informasi terhadap hasil belajar pada mata kuliah sistem operasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) IAIN Bukittinggi.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil koefisien korelasi (rxy) atau rhitung= 0,705 dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan jumlah responden (n) = 30 mahasiswa, sehingga diperoleh rtabel = 0,361.

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa rhitung > rtabel. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga diperoleh suatu interpretasi bahwa pemanfaatan produk teknologi informasi memiliki hubungan terhadap hasil belajar. Koefisien determinasi berdasarkan hasil analisis yang diperoleh adalah sebesar 49,7025 %. Hasil ini menunjukkan bahwa 49,7025 % hasil belajar dipengaruhi oleh pemanfaatan produk teknologi informasi, selebihnya ditentukan oleh faktor yang lain.

Setelah melakukan perhitungan didapat persamaan regresi: Ŷ = 25,824284+ 0,71074 X, dari hasil tersebut maka dapat diketahui pemanfaatan produk teknologi informasi berdampak positif terhadap hasil belajar mahasiswa jurusan PTIK. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pemanfaatan produk teknologi informasi sebagai sarana belajar oleh mahasiswa maka semakin baik hasil belajar mahasiswa dengan persamaan Y = 25,824284+ 0,71074 X.

B. Saran

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan mengenai manfaat produk teknologi informasi apabila dijadikan sebagai sarana belajar oleh mahasiswa yang mana berhubungan erat dengan hasil belajar mahasiswa tersebut.

2. Dalam penelitian ini mengupas seberapa besar hubungan pemanfaatan produk teknologi informasi terhadap hasil belajar. Namun ada satu hal yang tak kalah penting untuk dilihat sebagai sebuah variable terikat bagi pemanfaatan produk teknologi informasi yaitu hasil belajar.

Kedepannya, penelitian ini disarankan, dapat menjadi kajian terdahulu dalam melakukan penelitian mengenai hubungan pemanfaatan produk teknologi informasi terhadap hasil belajar.

71

Arikunto, Suharsimi. (1998). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2001). Realibilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dayan, Anto. (1984). Pengantar Metode Statistika Jilid I. Jakarta: LP3ES.

Departement Agama Republik Indonesia. (1995). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang:

PT. Karya Toha Putra Semarang.

Emzir. (2012). Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif & kualitatif. Jakarta:

RajaGrafindo Persada

Hadi, Amirul dan Haryono. (1998). Metodologi penelitian pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

http://www.tahuinfo.com/2012/03/pengertian-smartphone-dan-ciri-cirinya.html, diakses tanggal 27 September 2016, 10.34 WIB.

http://www.organisasi.org/1970/01/kegunaan-fungsi-manfaat-handphone-smartphone-bagi-manusia.html, diakses tanggal 27 September 2016, 10.46 WIB.

http://chochoirunnisa.wordpress.com/2012/12/14/dampak-dan-pengaruh-bagi-pengguna-smartphone/, diakses tanggal 27 September 2016, 10.57 WIB.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. (2015). Buku Pedoman Akademik.

Bukittinggi: Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Matondang, Zulkifli. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian

Mudjijo, (1995). Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhidin, Sambas Ali, dkk. (2009). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian.

Bandung: Pustaka Setia.

Nasution, Mustafa Edwin, dkk. (2017). Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: FEUI.

Nasution. (2012). Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksar.

Natawidjaya, Rochman. (1988). Pengelolaan Data Secara Statistik. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Bandung

Prasetyo, Bambang, dkk. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Rahmawati, Diana. Jurnal Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

71

Rusman, dkk. (2013). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. (2006). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta:

ANDI

Slameto. (1999). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Soewarno, Bambang. (1997). Metode Kuantitatif dalam Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, P2LPTK.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suprihatiningsih. (2006). Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan.

Yogyakarta: Deepublish

Suryabarata, Sumadi. (2004) Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Sutanta, Edhy,. (2015). Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tim penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Usman, Husaini, dkk. (2009). Pengantar Statistika. Jakarta: BUMI AKSARA.

Werang, Basilius Redan. (2015). Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Calpulis.

Dokumen terkait