• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Hasil Penelitian

2. Analisis Data Tahap Akhir

1 1

n

s

w

2 2 2 1

n

s

w

112 1 1 1  

n

t

t

2 12 1 1 2  

n

t

t

(Sudjana, 2005: 239-240).

2. Analisis Data Tahap Akhir

Diketahuai kedua kelompok sampel memiliki kemampun awal yang sama, selanjutnya dilakukan eksperimen atau perlakuan pada sampel tersebut. Setelah keduan sampel selesai dibeikan perlakuan, kemudian siswa diberi test atau posttest. Data yang diperoleh dari hasil test kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.

a) Uji Normalitas

Langkah –langkah dari pegujian normalitas ini sama dengan langkah-langkah pengujian normalitas pada tahap awal

b) Uji Homogenitas

Langkah –langkah pada pengujian homogenitas sama dengan langkah-langkah dari pengujian homogenitas pada tahap awal.

c) Uji Hipotesis (Uji Keefektifan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui prosentase ketuntasan belajar pada mata pelajaran TIK apakah prosetase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan lebih besar dari 70%.

Hiposesis yang digunakan sebagai berikut :

% 70 : 1

0  

H (persentase ketuntasan belajar pada kemampuan pemecahan

pengolah kata dengan model pembelajaran kooperatif Think Talk Write kurang dari atau sama dengan 70% )

% 70 : 1

1

H (persentase ketuntasan belajar pada kemampuan pemecahan

masalah siswa kelas VIII pengenalan perangkat lunak pengolah kata dengan model pembelajaran kooperatif Think Talk Write lebih dari atau sama dengan 70%)

Untuk pengujian menggunakan statistik z yang rumusnya adalah :

n

n

x

z

)

1

(

0 0 0

dengan

π

0 = 0,70 Keterangan :

x = banyak siswa yang tuntas kelas eksperimen n = banyaknya seluruh siswa kelas eksperimen

π0 = proporsi yang diharapkan

tolak H0 jika

zz

(0,5 –α) di mana

z

(0,5 – α) didapat dari daftar distribusi normal baku dengan peluang (0,5 – ) (Sudjana, 2005: 234).

J. Prosedur Penelitian

Adapun langkah – langkah yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam penelitiannya :

a. Menentukan populasi yaitu VIII A sampai dengan VIII E

b. Menetukan sampel dengan langkah awal mengambil data nilai ulangan harian 1 pada bab1 pada kade MS. Word mata pelajaran TIK pada siswa kelas VIII, kemudian menganalisis data tersebut untuk uji normalitas, homogenitas, kemudian menentukan sampel penelitian

yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan teknik purposive sampling.

c. Menyusun kisi-kisi dan instrumen uji coba dalam bentuk uraian

d. Melaksanakan pembelajaran teknik think talk write pada kelas experimen

e. Megujicobakan instrumen uji coba pada kelompok uji coba

f. Menganalisis data uji coba instrumen tes uji coba untu mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas.

g. Menetukan soal yang memenuhi syarat berdasarkan proses pada poin f h. Melaksanakan tes yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kotrol

untuk mengetahui kemampuan pemahaman materi dari kedua kelas i. Menganalisis data hasil tes pada kelas esperimen dan kelas kontrol j. Menyusun hasil penelitian

Gambar 6 Skema Prosedur Penelitian

Analisis uji coba instrumen

Teknik purposive sampling Uji normalitas dan homogenitas

populasi

POPULASI

Kelas VIII A s.d VIII E SMP N 1 Ngrampal

Sampel UJI COBA

Instrumen hasil analisis uji coba (valid dan realibitas)

Ekperimen

Pembelajaran dengan strategi Think Tak

Write (TTW) Kontrol Pembelajaran yang diterapkan oleh guru SMP N 01 Ngrampal TEST

Uji normaslitas dan homogentas sampel

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada awal bulan agustus 2015 di SMP N 01 Ngrampal pada tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas VIII-B (33 siswa ) sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Think Talk Write. Kelas VIII-A sebagai kelas kontrol dengan perlakuan diberi pembelajaran dengan metode yang biasa digunakan oleh guru yang mengajar kelas tersebut. Hasil tes berupa tes kemampuan pemecahan masalah setelah selesai diberi pelakuan, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

1. Analisis Data Tahap Awal

Uji pada tahap awal berupa uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak, hal ini dilakukan untuk mencari atau menentukan sampel dari penelitian yang akan dilakukan. Data yang digunakan untuk analisis tahap awal ini adalah nilai ulangan harian siswa pada semester 1 mata pelajaran TIK tahun ajaran 2015/2016. Adapun langkah-langkah pengujian yaitu sebagai berikut :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat. Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas yaitu sebagai berikut :

H1 : data tidak terdistribusi normal jika

hitung2

2tabel,

Jika diperoleh

hitung2

2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal.

hitung2 diperoleh dari perhitungan uji

Chi Kuadrat yang diawali dengan membuat tabel frekuensi dari data nilai ulangan harian siswa, dari perhitungan tersebut didapatkan hasil rata-rata (mean) : 71,51; simpangan baku : 14,82, dengan skor tertinggi = 95 ; skor terendah =20 ; banyak kelas interval = 8; dan panjang kelas = 9 sehigga

diperoleh

hitung2 =8,43 dengan jumlah data sebanyak 164. Sedangkan

untuk

2tabel diperoleh dari dengan dk = 8 – 3 = 5 maka diperoleh 2

tabel

 11.1. Dari pehitungan data di atas didapatkan hasil

2

hitung

kurang dari

2tabel dengan angka,

hitung2

2tabel= 8,43 ≤

11,1; jadi dari hasil olah data dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dan tidak terdapat kelas-kelas unggulan.

Gambar 7 Sketsa Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok dalam populasi memiliki varians yang sama atau kelompok tersebut

Daerah penerimaan H0 Daerah penolakan H0 11,1 8,4299

dikatakan homogen. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Bartlett. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah :

H0 : Homogen 2 5 2 4 2 3 2 2 2 1      ( Jika nilai 2 2(1)(k1) )

H1 : Tidak homogen paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.

(Jika nilai 2  2(1)(k1))

Tabel 7 Data Uji Homogenitas Data Awal

Kelas ni 1 si2 (ni 1) si2 log si2 (ni 1)( log si2) VIII-A 31 115,85 3591,50 2,06 63,98 VIII-B 32 270,69 8662,06 2,43 77,84 VIII-C 32 199,51 6384,18 2,30 73,60 VIII-D 31 154,69 4795,50 2,19 67,87 VIII-E 33 205,35 6776,47 2,31 76,31 Jumlah 159 946,09 30209,71 11,30 359,60

Jika hasil perhitungan 2 2(1)(k1), maka H0 diterima. Dari data diatas didapatkan varians kelas VIII-A = 115,85; varians kelas VIII-B = 270,69; varians kelas VIII-C = 199,51; varians kelas VIII-D = 154,69 varians kelas VIII-E= 205,35; sehingga diperoleh varian gabungan = 190.00. Setelah varian gabungan diperoleh maka dapat dihitung nilai dari X2 dan didapat hasil X2= 6,255. Dengan jumlah kelas(k) populasi sebanyak 5

dan taraf signifikan maka diperoleh 2(1)(k1) 9,49. Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut 2  2(1)(k1)dengan hasil angka 6,255 ≤

9,49. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai varian yang homogen.

Gambar 8 Skema Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Perhitungan lengkapnya terdapat pada lampiran 5.

c) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki keadaan atau kondisis awal rata-rata yang sama maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan rata-rata sebelum di lakukan perlakuan. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah :

2 1 0: 

H (tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas)

2 1 1: 

H (ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas)

Jika diperoleh 2 1 1 2 1 1  

t t t , maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas. Dari perhitungan, diperoleh rata nilai kelas VIII-A = 68,13; rata-rata nilai kelas VIII-B = 65,24; varians kelas VIII-A = 115,85; varians kelas VIII-B = 270,69; dan varians gabungan = 194,501. Diperoleh t = -0,8331

dan 1,9983

2 1

1

t yang didapat dari daftar distribusi t dengan dk = 63

dan peluang (1 –

½α

). Jadi, tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 6.

Daerah penerimaan H0 Daerah penolakan H0 9,49 6,255

2. Analisis Data Tahap Akhir

Setelah melakukan penelitian atau perlakuan pada sampel maka hal yang kemudian harus dilakukan adalah melakukan tes prestasi atau posttest dengan jumlah soal sebanyak 10 soal yang dapat dilihat pada lampiran. Data hasil dari uji posttest dapat dilihat pada lampiran. Analisis pada tahap akhir ini sama dengan analisi data pada awal yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas pada tahap akhir ini sama dengan uji normalitas pada tahap awal, meggunakan Chi Kuadrat dengan hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut :

H0 : data terdistribusi normal jika

hitung2

2tabel, H1 : data tidak terdistribusi normal jika

hitung2

2tabel, Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8 Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen

Kelas hitung2 dk 2

tabel

 Keterangan

Eksperimen 4,6788 3 7,81 Normal

Kontrol 4,9153 3 7,81 Normal

Dapat dilihat dari tabel di atas, data kemampuan pemecahan masalah kelas

eksperimen, didapat

hitung2  4,6788 yang diperoleh dari perhitungan hasil nilai posttest yang dapat dilihat pada lampiran, H0 dapat diterima

sehingga dapat disimpulan H0 diterima dan data berdistribusi normal.

Demikian juga untuk data kemampuan pemecahan masalah kelas

kontrol, nilai

hitung2 4,9153 

tabel2 7,81hasil perhitungan diperoleh dari olah data nilai posttest kelas kontrol yang telah dibuat tabel frekuensi dan mencari nilai X2 dari uji chi kuadrat.H0 diterima dan data berdistribusi

normal karena hasil dari X2hitung lebih kecil dari hasil X2tabel

.

Gambar 9 Grafik Normalitas Kelas Eksperiment

Gambar 10 Grafik Normalitas Kelas Kontrol Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas pada penelitain ini menggunakan rumus uji Bartlett. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah :

0

H : 12 22 (kedua sampel mempunyai varians homogen Jika nilai

2

 

2(1)(k1) )

1

H : 12 22 (kedua sampel mempunyai varians tidak homogen Jika nilai

2



2(1)(k1) ) Daerah penerimaan H0 Daerah penolakan H0 7,81 4,6788 Daerah penerimaan H0 Daerah penolakan H0 7,81 4,9153

Tabel 9 Hasil Uji Homogenitas

Kelas ni 1 si2 (ni 1) si2 log si2 (ni 1)( log si2) Kontrol 31 88,74 2750,88 1,95 60,39

Eksperimen 32 129,90 4156,91 2,11 67,64 Jumlah 63 218,64 6907,78 4,06 128,03

Jika diperoleh nilai

2

 

2(1)(k1) , maka H0 diterima dan dapat disimpulkan dahwa data tersebut homogen. Dari perhitugan, diperoleh

varians gabungan = 109,647 sehingga didapatkan hasil 2 1,13. Dengan jumlah kelas (k) = 2, dan taraf signifikan (α) = 5% maka diperoleh

81

,

3

) 1 )( 1 ( 2  k

; sehingga

2



2(1)(k1)

1,133,81

. Jadi, kedua sampel mempunyai varian homogen.

Gambar 11 Grafik Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Pehitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25.

c) Uji Hipotesis (Uji Keefektifan Model Pembelajaran)

Uji ini digunakan untuk mengetahui prosentase ketuntasan belajar pada mata pelajaran TIK apakah prosetase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan lebih besar dari 70%.

Hiposesis yang digunakan sebagai berikut :

% 70 : 1

0  

H (persentase ketuntasan belajar pada kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII pengenalan perangkat lunak

Daerah penerimaan H0 Daerah penolakan H 3,81 1,13

pengolah kata dengan model pembelajaran kooperatif Think Talk Write kurang dari atau sama dengan 70% )

% 70

: 1

1

H (persentase ketuntasan belajar pada kemampuan pemecahan

masalah siswa kelas VIII pengenalan perangkat lunak pengolah kata dengan model pembelajaran kooperatif Think Talk Write lebih dari atau sama dengan 70%)

Dari 33 jumla siswa kelas ekperimen yang mendapat nilai tuntas sebanyak

28 anak sehingga X=28,

n

=33, dan didapat rata-rata 0,849

n x

. Statistik

yang digunkan adalah statistik z dengan kriteria tolak H0 jika

zz

(0,5 –α).

Dari hasil analisis diperoleh nilai

z= 1,861. Dengan α = 5%, didapat z

(0,5 –α) = 1,64 di mana

z

(0,5 –α) didapat dari daftar distribusi normal baku dengan

peluang (0,5 – ). Karena

zz

(0,5 –α)

1,861≥1,64, maka H0 ditolak dan

H1 diterima, artinya persentase ketuntasan belajar pada kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII pengenalan perangkat lunak pengolah kata dengan model pembelajaran kooperatif Think Talk Write lebih dari atau sama dengan 70%. Jadi model pembelajaran ini dapat dikatakan efektif karena penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dapat dilasanakan di SMP Negeri 01 Ngrampal dengan jumlah persentase siswa yang mencapai nilai KKM mencapai 70% sesuai dengan hipotesis. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 27.

Dokumen terkait