• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.6 Metode Analisis Data .1 Analisis Data Tahap Awal

3.6.2 Analisis Data Tahap Akhir

3.6.2.1Uji Normalitas Data

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data hasil penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

H0: sampel berdistribusi normal H1: sampel tidak berdistribusi normal

Analisis yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat, dengan rumus:

2 = ( )

�=1

Keterangan:

: nilai-nilai yang tampak dari hasil penelitian : nilai-nilai yang diharapkan

Kriteria pengujian: Ho diterima jika �2 < �2 dengan derajat kebebasan dk = k - 3 dan taraf signifikan 5% (α yang ditentukan peneliti) maka data berdistribusi normal (Sudjana 2005: 293).

3.6.2.2Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas digunakan untuk megetahui apakah data hasil penelitian kedua kelompok sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok memiliki varians yang sama, maka dikatakan bahwa kedua kelompok sampel homogen. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. H0 : 12=22, artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians sama. H1 : 122

2

 , artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians tidak sama.

Untuk menguji hipotesis di atas digunakan Uji Bartlett. Untuk memudahkan perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan untuk Uji Bartlett disusun dalam sebuah daftar seperti berikut.

Tabel 3.3 Harga-Harga yang Diperlukan untuk Uji Bartlett Sampel ke- dk 1 dk si2 log si2 (dk) log si2 1 �1−1 11−1 s12 log s121−1 log s12 2 �2−1 1 �2−1 s22 log s222−1 log s22 Jumlah � −1 1 −1 si 2 log si2 −1 log si2 Dari daftar di atas dihitung harga-harga yang diperlukan yakni:

(3) Varians gabungan dari semua sampel:

2 = � −1 si2

−1

(4) Harga satuan B dengan rumus:

= log 2 −1

Statistik yang digunakan dalam Uji Bartlett adalah sebagai berikut. �2 = ln 10 − � −1 log si2

Kriteria pengujian: 0 diterima jika �2 < �2

1− ( −1)di mana

2

1− ( −1) didapat dari daftar distribusi �2 dengan peluang 1− (dalam hal ini = 5%), dan = ( −1) (Sudjana 2005: 262-263).

3.6.2.3Uji Kesamaan Rata-Rata Hasil Tes Pemahaman Konsep

Uji kesamaan rata-rata hasil tes pemahaman konsep digunakan untuk mengetahui apakah hasil tes pemahaman konsep kedua kelompok berbeda secara signifikan atau tidak. Pengujian hipotesis komparatif pemahaman konsep peserta

didik menggunakan uji t dua pihak. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

0∶ �1 = �2 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD tidak berbeda secara signifikan dengan kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.

1: �1 2 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD berbeda secara signifikan dengan kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t yaitu:

=

1 2 1 �11 2 dengan

=

�1−1 1+ �2−1 2 �1+�2−2 Keterangan: 1

: mean sampel kelompok eksperimen

2

: mean sampel kelompok kontrol : simpangan baku

1: simpangan baku kelompok eksperimen 2: simpangan baku kelompok kontrol �1: banyaknya sampel kelompok eksperimen �2: banyaknya sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian: 0 diterima jika − 1− < 1− dengan peluang

1− , = ( �1+ �1−2 ) dan taraf nyata = 5% (Sudjana, 2005: 243). 3.6.3 Analisis Uji Hipotesis

3.6.3.1Uji Hipotesis 1

Hipotesis 1 diuji dengan uji kesamaan rata-rata � satu pihak. Pengujian yang digunakan yaitu uji pihak kanan dengan statistik t. Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai 1dan hipotesis statistik dirumuskan sebagai 0.

Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

0∶ �1≤ �0 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD) tidak melebihi KKM.

1: �1 > �0 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD melebihi KKM.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t yaitu:

= − �1 0

� Keterangan:

1

: mean sampel kelompok eksperimen �0: nilai KKM

∶ simpangan baku

Kriteria pengujian: 0 diterima jika < 1 dengan peluang 1− , = ( �1+ �1−2 ) dan taraf nyata = 5% (Sudjana, 2005: 245).

3.6.3.2Uji Hipotesis 2

Hipotesis 2 diuji dengan uji kesamaan dua rata-rata � satu pihak. Pengujian yang digunakan yaitu uji pihak kanan dengan statistik t. Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai 1dan hipotesis statistik dirumuskan sebagai 0. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

0∶ �1≤ �2 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD tidak lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.

1: �1 > �2 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t yaitu:

=

1 2 1 �11 2 dengan

=

�1−1 1+ �2−1 2 �1+�2−2 Keterangan: 1

: mean sampel kelompok eksperimen

2

: simpangan baku

1: simpangan baku kelompok eksperimen 2: simpangan baku kelompok kontrol �1: banyaknya sampel kelompok eksperimen �2: banyaknya sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian: 0 diterima jika < 1 dengan peluang 1− , = ( �1+ �1−2 ) dan taraf nyata = 5% (Sudjana, 2005: 243).

3.6.3.3Uji Hipotesis 3

Hipotesis 3 diuji dengan uji proporsi � satu pihak. Pengujian yang digunakan yaitu uji pihak kanan dengan statistik z. Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai 1dan hipotesis statistik dirumuskan sebagai 0.

Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

0 ∶ �1 ≤ �0 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD tidak melebihi ketutuntasan klasikal. 1 ∶ �1 > �0 , berarti kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang

mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD melebihi ketutuntasan klasikal.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus z yaitu:

=

1 �1 −�00 (1−�0) �1

Keterangan:

1 ∶ banyaknya sampel kelompok eksperimen yang mencapai KKM �1 ∶ banyaknya sampel kelompok eksperimen

0 ∶ persentase ketuntasan secara klasikal

Kriteria pengujian: 0 diterima jika < 0,5 dengan taraf nyata = 5% (Sudjana, 2005: 248).

3.6.3.4Uji Hipotesis 4

Hipotesis 4 diuji dengan uji kesamaan dua proporsi � satu pihak. Pengujian yang digunakan yaitu uji pihak kanan dengan statistik z. Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai 1 dan hipotesis statistik dirumuskan sebagai 0. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

0∶ �1≤ �2 , berarti persentase kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mencapai KKM dengan mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD tidak lebih besar daripada persentase kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mencapai KKM dengan mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.

1: �1 > �2 , berarti persentase kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mencapai KKM dengan mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan Lembar LKPD lebih besar daripada persentase kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mencapai KKM dengan mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus z yaitu:

=

1 �12 �2 11 + 1 �2

dengan = 1+ 21+ �2 dan = 1− Keterangan:

1 ∶ banyaknya sampel kelompok eksperimen yang mencapai KKM 2 ∶ banyaknya sampel kelompok kontrol yang mencapai KKM �1 ∶ banyaknya sampel kelompok eksperimen

2 ∶ banyaknya sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian: 0 diterima jika < 0,5 dengan taraf nyata = 5% (Sudjana, 2005: 247).

BAB 4

Dokumen terkait