III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI
4.3 Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk meyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah diinterpretasikan. Data dan informasi yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis finansial melalui pendekatan analisis usaha dan kriteria investasi. Data dan informasi yang telah terkumpul, ditabulasikan kemudian dianalisi dengan analisis dengan menggunakan metode berikut:
4.3.1 Analisis Finansial
Analisis finansial menurut Kadariah; L Karlina; dan C Gray (1976) ialah suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui kondisi keuangan dari suatu proyek melalui pengujian. Analisis finansial pada dasarnya menyangkut perbandingan antara pengeluaran uang dengan penerimaan dari pada proyek. Pada dasarnya analisis finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha dilihat dari sudut pandang badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya atau yang berkepentingan langsung pada suatu kegiatan proyek. Analisis finansial dapat dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi.
4.3.1.1 Analisis Usaha
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan dalam satu tahun. Analisis usaha terdiri atas analisis pendapatan usaha, analisis R/C, analisis Payback Period (PP), dan analisis Break Even Point (BEP).
a) Analisis Pendapatan Usaha
Menurut Lipsey RG, PN Courant, DD Purvis, PO Steiner (1995), konsep analisis pendapatan usaha adalah sebagai berikut :
TC TR BiayaTotal Total Penerimaan C R = =
Keuntungan = Penerimaan Total - Biaya Total
π = TR - TC ..….…………...(1)
Dengan kriteria usaha sebagai berikut :
Penerimaan total > biaya total ; usaha menguntungkan
Penerimaan total = biaya total ; usaha tidak untung dan tidak rugi (dalam keadaan impas)
Penerimaan total < biaya total ; usaha merugikan
b) Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan (Sugiarto, T Herlambang, Brastoro, R Sudjana, S Kelana 2005). Secara matematis imbangan penerimaan dan biaya dapat dirumuskan sebagai berikut :
...(2)
dengan kriteria usaha :
Bila R/C > 1 ; usaha menguntungkan Bila R/C = 1 ; usaha berada pada titik impas Bila R/C < 1 ; usaha merugikan
c) Analisis Payback Period (PP)
Analisis payback period adalah analisis suatu jangka waktu (periode) kembalinya keseluruhan investasi kapital yang ditanamkan, dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai netto produksi tambahan, sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi kapital yang ditanamkan dengan menggunakan aliran kas (Gittinger JP 1986). Secara matematis payback period
dapat dirumuskan sebagai berikut :
PP = x tahunKeuntungan ………(3)
TR TVC TFC BEPnilaiproduksi
− = 1 Y TVC P TFC BEP Y uksi volumeprod − =
d) Analisis Break Even Point (BEP)
Menurut Rahardi F, Kristiawati, Nazaruddin (2005) Break Even Point
merupakan suatu nilai dimana hasil penjualan produksi sama dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama dengan pendapatan. Dengan demikian, pada saat BEP perusahan mengalami impas, tidak untung dan tidak rugi. Perhitungan
BEPnilai produksi digunakan untuk digunakan untuk merencanakan tingkat
keuntungan yang dikehendaki dan sebagai pedoman dalam mengendalikan operasi yang sedang berjalan, sedangkan BEPvolume produksi digunakan untuk menentukan batas minimum volume penjualan agar suatu perusahaan tidak rugi. Untuk menentukan BEP, ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu biaya atau modal (baik modal tetap atau variabel), harga jual dan tingkat produksi. BEPnilai produksi
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
...(4)
dan BEPvolume produksi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
………...……...(5)
dimana :
TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap) TVC = Total Variable Cost (Total Biaya Variabel) PY = Harga output
Y = Jumlah output yang dihasilkan
e) Analisis Return of Investment (ROI)
Return of Investment (ROI) merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam kegiatan usaha tersebut. Besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh kemampuan pengusaha dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan
t i) 1 ( 1 +
investasi serta penggunaan investasi dari luar untuk memperbesar perusahaan. Besarnya ROI dapat diperoleh dari rumus berikut ini (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawan 2005) :
ROI = 100% ………(6)
4.3.1.2 Analisis Kriteria Investasi
Untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut diperlukan besar manfaat atau benefit dan besar biaya dari setiap unit yang dianalisis. Menurut Kadariah, L Karlina dan C Gray (1978), indikator yang digunakan untuk membandingkan manfaat dan biaya pada usaha adalah sebagai berikut :
1). Net Present Value (NPV)
NPV adalah selisih antara total present value dari manfaat dan biaya pada setiap tahun kegiatan usaha. Rumus perhitunganya:
NPV = ……….……… (7)
Keterangan : Bt = Benefit kotor yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t
Ct = Biaya kotor tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t
i = Tingkat suku bunga
t = Umur proyek suatu usaha (t = 0, 1, 2, 3,…,10) = Discount Rate
Kriteria kelayakan pada metode NPV adalah :
NPV > 0 ; maka usaha layak dijalankan
NPV = 0 ; maka usaha tersebut mengembalikan sama besarnya nilai uang yang ditanamkan
NPV < 0 ; maka usaha tidak layak dijalankan
Investasi π ×
∑
=+
−
10 0(1 )
t ti
Ct
Bt
2). Net Benefit-Cost Ratio(Net B/C)
Net B/C merupakan perbandingan antara NPV total dari benefit bersih terhadap total biaya bersih (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978). Net B/C
digunakan untuk ukuran tentang efisiensi dalam penggunaan modal. Rumus perhitungannya adalah:
( ) 0
0
)
(
)
1
(
)
(
)
1
(
)
(
/
10 0 10 0<
−
>
−
=
+
−
+
−
=
∑
∑
= = t t t t t t t t t t t tC
B
C
B
i
C
B
i
C
B
C
NetB
……….……… (8)Kriteria kelayakan pada metode ini adalah:
Net B/C> 1, proyek dianggap layak
Net B/C= 1, merupakan titik impas
Net B/C< 1, proyek tidak layak
3). Internal Rate of Return (IRR)
IRR merupakan tingkat suku bunga yang menunjukkan jumlah nilai sekarang netto (NPV) sama dengan seluruh ongkos proyek atau NPV = 0 (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978).
Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan bunga yang berlaku menunjukkan bahwa usaha layak untuk dilaksanakan. Rumus perhitungannya:
IRR = i’ + (i” – i’) ……….(9)
Dimana : NPV = NPV positif pada suku bunga i’ NPV = NPV negative pada suku bunga i”
i’ = tingkat bunga dimana NPV bernilai positif i” = tingkat bunga dimana NPV bernilai negative Dengan kriteria usaha:
IRR> i, usaha dapat dilanjutkan
IRR< i, usaha lebih baik ditolak
NPV’
4.3.1.3 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu teknik analisis untuk menguji secara matematis apa yang terjadi pada kapasitas penerimaan dan biaya suatu proyek apabila terdapat kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang dibuat dengan merubah suatu unsur atau dengan mengkombinasikan beberapa unsur kemudian menentukan pengaruh dari perubahan tersebut pada hasil analisis (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978).
Metode yang digunakan adalah switching value. Metode ini digunakan untuk mengetahui berapa besar persentase perubahan terhadap harga jual dari masing-masing jenis ikan yaitu Koi (Cyprinus carpio),Silver Dolar (Metynnis hypsauchen),Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus),Corydoras Albino
(Corydoras aeneus), Komet (Carassius auratus), dan Platy Pedang (Xyphophorus helleri), perubahan harga pakan dan perubahan harga plastik serta kombinasi terhadap perubahan harga tersebut yang dapat membuat nilai NPV negatif, Net B/C <1, dan IRR<i. Harga jual ikan hias sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha.
4.4Batasan dan Pengukuran
1) Penelitian dilakukan pada Heru Fish Farm yang terletak di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
2) Penelitian ini hanya menitik beratkan pada hasil analisis usaha dan kelayakan finansial.
3) Analisis usaha adalah evaluasi keuangan untuk mengetahui keberhasilan usaha yang telah dicapai.
4) Biaya total adalah evaluasi keuangan untuk mengetahui keberhasilan usaha yang telah dicapai.
5) Biaya tetap adalah biaya yang besarannya tetap untuk setiap tahun dan sifatnya tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan dari suatu masa proyek, dinyatakan dalam rupiah.
6) Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung dari output yang akan dihasilkan dalam satu tahun, dinyatakan dalam rupiah.
7) Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produksi total dengan harga satuan yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
8) Pengeluaran adalah nilai penggunaan sarana produksi yang diperlukan atau dibebankan dalam proses produksi, dinyatakan dalam rupiah.
9) Keuntungan merupakan selisih dari penerimaan total dengan biaya total selama periode tertentu yang dinyatakan dalam nilai rupiah.
10) R-C ratio adalah tingkat perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total.
11) Analisis Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutupi kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. 12) Analisis Finansial usaha adalah analisis terhadap kegiatan usaha dengan
memperhitungkan biaya dan manfaat dalam suatu usaha dengan alat ukur yang digunakan adalah NPV, Net B/C dan IRR.
13) Net Present Value (NPV) adalah selisih antara jumlah Present Value dari benefit dan cost pada setiap tahun kegiatan, dinyatakan dalam rupiah. 14) Net B/C adalah perbandingan antara total nilai sekarang dari manfaat bersih
yang bersifat positif dengan total nilai sekarang dari manfaat bersih yang negatife.
15) Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu tingkat suku bunga (discount rate) yang menunjukan nilai kini dari biaya total sama dengan nilai kini dari penerimaan total, dinyatakan dalam satu persen.
16) Net Benefit adalah manfaat bersih yang diperoleh dengan mengurangi penerimaan total dengan pengeluaran total pada setiap tahun.
17) Net Incremental Benefit adalah selisih antara Net Benefit pada saat proyek dengan Net Benefit tanpa proyek.
18) Analisis Sensitivitas adalah suatu cara analisis yang dapat melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat adanya perubahan harga input dan harga output.
19) Cash flow adalah arus manfaat tambahan yang diperoleh selama usaha
berjalan, dengan mengurangi biaya-biaya tambahan kedalam total penerimaan tambahan setiap tahun proyek, dinyatakan dalam rupiah.
20) Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan pada saat usaha belun
mendapatkan hasil, atau biaya yang dikeluarkan dari satu usaha yang jangka waktunya lebih dari satu tahun (umur teknis).
21) Nilai penyusutan adalah nilai yang dihasilkan dari pengurangan harga pembelian dengan harga terpakai yang dibagi dengan lama pemakaian dalam tahun (umur teknis).
22) Nilai Sisa (Salvage value) adalah nilai dari barang modal yang tidak habis dipakai selama usaha berjalan, dinyatakan dalam rupiah.
23) Biaya pemeliharaan adalah biaya tahunan untuk keperluan rutin selama umur ekonomi dari proyek tersebut (2% dari nilai investasi yang ditanamkan), dinyatakan dalam rupiah.
24) Modal kerja adalah modal yang dikeluarkan untuk membiayai seluruh kegiatan usaha agar usaha berjalan lancar sesuai dengan rencana dan dinyatakan dalam satuan rupiah.