• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data

Dalam dokumen Skripsi Efektivitas Penerapan Manajemen. pdf (Halaman 121-134)

BAB III: METODE PENELITIAN

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

I. Teknik Analisis Data

4. Analisis Data

Dalam analisis data menggunakan teknik statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data, pertama, teknik

analisis data statistik deskriptif dan kedua, menggunakan teknik analisis data statistik inferensial.

a. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Teknik statistik deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sampel serta mengetahui tingkat kategori untuk setiap variabel dalam hal ini yaitu efektivitas penerapan manajemen berbasis sekolah dalam perspektif balanced scorecard terhadap mutu pembelajaran siswa di MAN Maguwoharjo Sleman. Teknik analisis data ini menggunakan data dari hasil penelitian yang digambarkan melalui tabel deskripsi data, tabel distribusi frekuensi data dan tabel silang (crosstabs)

1) Tabel Deskripsi Data

Pada bagian ini akan dijelaskan karakteristik sampel penelitian melalui tabel deskripsi berdasarkan pengelompokkan kategori tertentu seperti jenis kelamin, umur, kelas, dan jurusan. 2) Tabel Distribusi Frekuensi Data

Pada bagian ini akan akan dijelaskan distribusi frekuensi tingkatan kategori untuk setiap variabel melalui tabel frekuensi untuk mengetahui kategori dari setiap variabel yang sebelumnya telah dilakukan pengkategorian.

3) Tabel Silang (Crosstabs)

Pada bagian ini akan dijabarkan hubungan variabel independen dengan variabel dependen dengan menyilangkan

frekuensi data semua variabel berdasarkan pengelompokkan tertentu seperti kelompok kelas dan jurusan dan menyilangkan frekuensi data variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji ada tidaknya hubungan antara baris dan kolom dilakukan dengan uji chi-square.

b. Teknik Analisis Statistik Inferensial

Teknik statistik inferensial digunakan untuk menguji hubungan dan kontribusi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik ini menggunakan uji korelasi dan uji regresi.

1) Uji Korelasi

a) Uji Korelasi Bivariate

Uji korelasi bivariate digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel. Lebih lanjut, untuk menguji signifikansi dari pola hubungan yang terjadi ketentuan dari hasil pengujiannya adalah sebagai berikut :

(1) Jika nilai p-value < α (0.05) maka korelasinya signifikan di angka kepercayaan 95%.

(2) Jika nilai p-value> α (0.05) maka korelasinya tidak signifikan di angka kepercayaan 95%.

Mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dikategorikan seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3.12 Koefisien Korelasi121

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,20 Sangat rendah atau sangat lemah

0,20 – 0,40 Rendah atau lemah

0,40 – 0,70 Sedang atau cukup

0,70 – 0,90 Kuat atau tinggi

0,90 – 1,00 Sangat kuat atau sangat tinggi

b) Uji Korelasi Parsial

Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan seberapa kuat hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel dependen dengan mengendalikan variabel lain yang dianggap memiliki pengaruh (dibuat konstan/tetap).122 Korelasi parsial ini dilakukan setelah korelasi bivariate sebagai syarat dalam menguji kelinearan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun skenario123

(1) Apabila nilai ryx = nilai ryx.z, maka variabel independen (X) benar-benar berpengaruh secara linear terhadap variabel

dan pengambilan keputusannya sebagai berikut:

121

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), hlm. 193.

122

Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS

(Yogyakarta: Gava Media, 2013), hlm. 23 123

Rebecca Davis, Statistics: A Tool for Social Research (Belmont: Wadsworth Publishing Company, 1996), hlm. 239-240

dependen (Y) atau hubungan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) adalah murni.

Gambar 3.2 Skema Skenario Pertama Hasil Uji Korelasi Parsial

(2) Apabila nilai ryx > nilai ryx.z, maka variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) karena dimediasi atau diintervensi oleh variabel kontrol (Z) atau variabel kontrol (Z) memperkuat hubungan variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Gambar 3.3 Skema Skenario Kedua Hasil Uji Korelasi Parsial

(3) Apabila nilai ryx < nilai ryx.z, maka variabel independen (X) dan variabel kontrol (Z) masing-masing mempunyai pengaruh secara linear terhadap variabel dependen (Y) atau variabel kontrol (Z) memperlemah hubungan variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

X Y

Gambar 3.4 Skema Skenario Ketiga Hasil Uji Korelasi Parsial

Dari ketiga skenario di atas, apabila terjadi skenario yang ketiga maka perlu diukur berapa besar pengaruh tiap-tiap variabel dari X dan Z terhadap Y melalui analisis regresi.124

2) Uji Regresi Linear

Apabila terjadi skenario pertama juga dapat dilanjutkan pada analisis regresi sedangkan apabila terjadi skenario kedua, maka analisis regresi hanya digunakan untuk mengetahui besaran kontribusinya dan untuk membuktikan bahwa variabel Z memang memiliki pengaruh yang lebih kuat daripada variabel X terhadap variabel Y.

a) Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi satu variabel independen terhadap satu variabel dependen. Uji regresi linear sederhana merupakan analisis tindak lanjut dari uji korelasi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

124

Rinduan Zain, disampaikan dalam Workshop Metodologi Penelitian Dosen MPI FITK UIN Sunan Kalijaga pada Kamis, 8 Oktober 2015

X

Y

Z

Y = α+ βX

(Y adalah variabel dependen yang diramalkan, α adalah konstanta, β adalah koefisien regresi, dan X adalah variabel independen).

Adapun untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen dalam memprediksi variabel dependen dapat dilihat pada hasil R square (R2) yang diperoleh pada output analisis data melalui SPSS pada tabel model summary. Adapun tabel ANOVA digunakan untuk menjelaskan variasi nilai variabel independen apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dan untuk tabel coefficients digunakan untuk membuat persamaan regresi yang akan menjelaskan dan menganalisis seberapa besar kontribusi variabel indepeden dalam memprediksi variabel dependen didasarkan pada kondisi yang sudah ditentukan sebelumnya seperti ketika berada pada kategori efektif atau tidak efektif dan ketika berada pada kategori tinggi atau rendah. Oleh karena itu, dapat diketahui hasilnya apakah variabel independen sebagai variabel prediktor mampu atau tidak mampu memberikan kontribusi positif/negatif terhadap perubahan variabel dependen.

b) Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase kontribusi dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Setelah analisis pola hubungan dalam bentuk korelasi, selanjutnya dilakukan analisis beberapa besaran atau kisaran pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan teknik regresi linear berganda. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut125

Hal di atas berlaku ketika variabel kontrol tidak mengintervensi hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Namun, apabila skema yang terjadi menunjukkan sebaliknya yaitu variabel kontrol mengintervensi hubungan variabel independen dengan variabel dependen, maka variabel kontrol juga diikutkan dalam analisis regresi linear berganda karena variabel kontrol di sini ternyata memiliki kontribusi terhadap variabel dependen yang cukup signifikan. Oleh karena itu, kedudukan variabel kontrol (Z) berubah menjadi variabel independen kelima (X5) yang

:

Y = α+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4

(Y adalah variabel dependen yang diramalkan, αadalah konstanta, β1,

β2, β3, dan β4 adalah koefisien regresi, dan X1, X2, X3,dan X4 adalah variabel independen).

125

Duwi Priyatno, Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), hlm. 52

akan dilakukan analisis regresi bersama dengan empat variabel sebelumnya. Dengan demikian, rumus yang digunakan berubah menjadi:

Y = α+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5

(Y adalah variabel dependen yang diramalkan, αadalah konstanta, β1,

β2, β3, β4, β5 adalah koefisien regresi, dan X1, X2, X3, X4, X5 adalah variabel independen).

Teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen juga untuk menguji hipotesis yang telah dipaparkan. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut :

a) Jika besarnya nilai angka signifikan lebih kecil dari 0,05 pada taraf kepercayaan 95% (p-value< α 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b) Jika besarnya nilai angka signifikan lebih besar dari 0,05 pada taraf kepercayaan 95% (p-value < α 0.05), maka Ha ditolak dan H0 diterima.

Adapun untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen dalam memprediksi variabel dependen dapat dilihat pada hasil R square (R2) yang diperoleh pada output analisis data melalui SPSS pada tabel model summary. Adapun tabel ANOVA digunakan untuk menjelaskan variasi nilai variabel independen apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dan untuk

tabel coefficients digunakan untuk membuat persamaan regresi yang akan menjelaskan dan menganalisis seberapa besar kontribusi variabel indepeden dalam memprediksi variabel dependen didasarkan pada kondisi yang sudah ditentukan sebelumnya seperti ketika berada pada kategori efektif atau tidak efektif dan ketika berada pada kategori tinggi atau rendah. Oleh karena itu, dapat diketahui hasilnya apakah variabel independen sebagai variabel prediktor mampu atau tidak mampu memberikan kontribusi positif/negatif terhadap perubahan variabel dependen.

109 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini secara umum membahas efektivitas penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam perspektif balanced scorecard (BSC) terhadap mutu pembelajaran siswa kelas XI dan kelas XII di MAN Maguwoharjo. Dari judul tersebut terbagi menjadi empat variabel independen yaitu MBS dalam perspektif pelanggan (X1), MBS dalam perspektif keuangan (X2), MBS dalam perspektif proses internal (X3), serta MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (X4), variabel dependen yaitu mutu pembelajaran (Y) serta untuk menguji kelinearan hubungan/pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen dilakukan dengan memasukkan variabel kontrol yaitu budaya madrasah (Z).

Lebih lanjut, sub-variabel dari tiap-tiap variabel yaitu pertama, sub-variabel dari sub-variabel MBS dalam perspektif pelanggan (X1) meliputi customer core measurement (tingkat kepuasan pelanggan) dan customer value propositions (tingkat kepuasan pemicu kinerja). Kedua, sub-variabel dari variabel MBS dalam perspektif keuangan (X2) adalah penyediaan anggaran secara rutin. Ketiga, sub-variabel dari sub-variabel MBS dalam perspektif proses internal (X3) mencakup inovasi, proses, dan layanan purna jual. Keempat, sub-variabel dari variabel MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (X4) meliputi kepuasan terhadap proses pembelajaran serta kemampuan kerja dan sistem informasi. Adapun sub-variabel dari sub-variabel dependen yakni mutu pembelajaran (Y) terdiri dari proses

dan hasil pembelajaran serta faktor pendukung pembelajaran. Terakhir, variabel kontrol yakni budaya madrasah (Z) memiliki beberapa sub-variabel yang meliput i material culture (budaya fisik) dan behavioral culture (budaya perilaku).

Pembahasan dalam bab ini diawali dengan analisis statistik deskriptif berupa deskripsi dan karakteristik sampel, frekuensi data, serta tabel silang (crosstabs). Hasil olah data yang telah diperoleh dari penelitian di MAN Maguwoharjo sebagai objek penelitian digunakan untuk memetakan komposisi sampel/responden dan memetakan tingkat distribusi frekuensi untuk setiap variabel baik independen (X), dependen (Y), serta kontrol (Z) serta menyilangkannya dengan variabel dummy seperti kelas dan jurusan berdasarkan data hasil penelitian. Dilanjutkan dengan analisis tabel silang untuk setiap variabel independen (X) dan variabel kontrol (Z) dengan variabel dependen (Y).

Kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik inferensial berupa analisis korelasi yang terdiri dari korelasi bivariate dan korelasi parsial. Korelasi bivariate digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) sedangkan korelasi parsial digunakan untuk menguji apakah hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) benar-benar linear atau tidak dengan memasukkan variabel kontrol sebagai alat untuk pengujian. Selanjutnya, analisis regresi dilakukan untuk mengetahui dan memprediksi seberapa besar kontribusi variabel independen (X) dalam memprediksi variabel dependen (Y). Dari kedua analisis statistik inferensial ini digunakan sebagai bahan dalam melakukan uji hipotesis dan mengambil/menarik kesimpulan atau dengan kata lain digunakan untuk

menggeneralisasikan dari hasil temuan di lapangan terhadap populasi dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas XI dan kelas XII di MAN Maguwoharjo Sleman.

Setelah itu, hasil dari analisis data baik statistik deskriptif maupun statistik inferensial ini dilakukan pembandingan dengan literatur yang berupa pendapat para ahli atau penulis buku, jurnal, artikel, serta hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Apabila hasil penelitian sejalan atau cocok dengan teori yang terdapat dalam literatur sebelumnya, maka interpretasi atau temuan di lapangan dapat mempertegas teori yang ada atau dengan kata lain Ha diterima. Sebaliknya, apabila hasil penelitian tidak sesuai dengan teori yang telah ada dalam literatur, maka interpretasi atau temuan di lapangan dapat membantah teori yang ada dan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pemahaman baru terkait dengan topik penelitian atau H0 diterima dengan melakukan analisis sebab-sebab yang melatarbelakangi mengapa hal tersebut bisa terjadi.

A. Karakteristik Sampel

1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.0 Deskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki-laki 63 36,8% 36,8% 36,8%

Perempuan 108 63,2% 63,2% 100,0%

Total sampel berjumlah 171 siswa yang terdiri dari 63 siswa laki-laki dan 108 siswa perempuan. Berdasarkan besaran jumlah sampel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa responden didominasi oleh siswa perempuan daripada siswa laki-laki.

Dalam dokumen Skripsi Efektivitas Penerapan Manajemen. pdf (Halaman 121-134)

Dokumen terkait