• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen

Dalam dokumen Skripsi Efektivitas Penerapan Manajemen. pdf (Halaman 141-167)

BAB III: METODE PENELITIAN

C. Analisis Tabel Silang ( Crosstabs )

2. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen

Pembelajaran dan Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Kelas

a. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Pelanggan Berdasarkan Kelas

Tabel 4.12 menunjukkan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan berdasarkan kelas yaitu kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman. Berdasarkan informasi dari tabel di atas diperoleh tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan untuk kelas XI mayoritas responden menyatakan tidak efektif yakni sebanyak 48 siswa dari total 88 siswa atau persentasenya sebesar 54,5%. Adapun yang menyatakan efektif sebanyak 40 siswa atau persentasenya hanya sebesar 45,5%. Sebaliknya, tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan untuk kelas XII mayoritas responden justru menyatakan efektif yaitu sebanyak 47 siswa dari total 83 siswa dengan persentase sebesar 56,6%. Adapun sisanya sebanyak 36 siswa dari 83 siswa menyatakan tidak efektif dengan persentase sebesar 43,4%.

Tabel 4.12 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan Berdasarkan Kelas

Kelas * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan

Total

Tidak Efektif Efektif

Kelas XI Count 48 40 88 % within Kelas 54,5% 45,5% 100,0% XII Count 36 47 83 % within Kelas 43,4% 56,6% 100,0% Total Count 84 87 171 % within Kelas 49,1% 50,9% 100,0%

Secara umum, tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan berdasarkan kelas yaitu kelas XI dan kelas XII, mayoritas responden menyatakan efektif dengan jumlah responden sebanyak 87 siswa dari total 171 siswa dengan persentase sebesar 50,9% sedangkan sisanya sebanyak 84 siswa menyatakan tidak efektif atau persentasenya sebesar 49,1%.

b. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Keuangan Berdasarkan Kelas

Tabel 4.13 menunjukkan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan berdasarkan data kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman. Dari data tabel dapat diperoleh informasi bahwa tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan untuk kelas XI mayoritas responden yakni sebanyak 58 siswa dari total 88 siswa atau dengan persentase sebesar 65,9% berpendapat efektif. Sisanya sebanyak 30 siswa dengan persentase sebesar 34,1% menyatakan tidak efektif. Adapun tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan untuk kelas XII mayoritas responden yakni 54 siswa

dari total 83 siswa atau dengan persentase sebesar 65,1% juga berpendapat efektif. Sisanya sebanyak 29 siswa dengan persentase sebesar 34,9% menyatakan tidak efektif.

Tabel 4.13 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Keuangan Berdasarkan Kelas

Kelas * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Keuangan Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif

Keuangan

Total

Tidak Efektif Efektif

Kelas XI Count 30 58 88 % within Kelas 34,1% 65,9% 100,0% XII Count 29 54 83 % within Kelas 34,9% 65,1% 100,0% Total Count 59 112 171 % within Kelas 34,5% 65,5% 100,0%

Adapun secara umum, mayoritas responden menyatakan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan adalah efektif. Dari total 171 responden, mayoritas responden yang menyatakan efektif sebanyak 112 siswa atau persentasenya sebesar 65,5%. Sedangkan sebagian responden yang lain yang menyatakan tidak efektif, hanya sebanyak 59 siswa atau dengan persentase sebesar 34,5%.

c. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Proses Internal Berdasarkan Kelas

Tabel 4.14 menunjukkan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal berdasarkan kelas yakni kelas XI dan Kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman. Berdasarkan informasi dari tabel diperoleh tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal untuk kelas XI mayoritas responden menyatakan efektif yakni

sebanyak 52 siswa dari total 88 siswa atau persentasenya sebesar 59,1%. Adapun yang menyatakan tidak efektif sebanyak 36 siswa atau persentasenya sebesar 40,9%. Adapun tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal untuk kelas XII mayoritas responden juga menyatakan efektif yaitu sebanyak 46 siswa dari total 83 siswa dengan persentase sebesar 55,4%. Adapun sisanya sebanyak 37 siswa menyatakan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal adalah tidak efektif atau dengan persentase sebesar 44,6%.

Tabel 4.14 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Proses Internal Berdasarkan Kelas

Kelas * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Proses Internal Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Proses

Internal

Total

Tidak Efektif Efektif

Kelas XI Count 36 52 88 % within Kelas 40,9% 59,1% 100,0% XII Count 37 46 83 % within Kelas 44,6% 55,4% 100,0% Total Count 73 98 171 % within Kelas 42,7% 57,3% 100,0%

Secara umum, tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal berdasarkan kelas yaitu kelas XI dan kelas XII, mayoritas responden menyatakan efektif dengan jumlah responden sebanyak 98 siswa dari total 171 siswa dengan persentase sebesar 57,3% sedangkan sisanya sebanyak 73 siswa menyatakan tidak efektif atau persentasenya sebesar 42,7%.

d. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Kelas

Berdasarkan informasi dari tabel 4.15 tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk kelas XI berada pada kategori efektif. Dari total 88 siswa kelas XI, mayoritas responden menyatakan tingkar efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berada pada kategori efektif dengan responden sebanyak 48 siswa atau dengan persentase sebesar 54,5%. Sedangkan sisanya sebanyak 40 siswa menyatakan berada pada kategori tidak efektif atau persentasenya 45,5%. Untuk kelas XII juga mayoritas menyatakan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah efektif dengan jumlah 53 siswa dari total 83 siswa atau sebesar 63,9%. Sebaliknya, siswa kelas XII yang menyatakan tidak efektif sebanyak 30 siswa atau sebesar 36,1%.

Adapun secara umum, tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan kelas XI dan kelas XII berada pada kategori efektif. Dengan proporsi responden dari total sejumlah 171 siswa, yang menyatakan efektif sebanyak 101 siswa atau sebesar 59,1% sedangkan sisanya yang menyatakan tidak efektif sebanyak 70 siswa atau sebesar 40,9%.

Tabel 4.15 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Kelas

Kelas * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Total

Tidak Efektif Efektif

Kelas XI Count 40 48 88 % within Kelas 45,5% 54,5% 100,0% XII Count 30 53 83 % within Kelas 36,1% 63,9% 100,0% Total Count 70 101 171 % within Kelas 40,9% 59,1% 100,0%

e. Pemetaan Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Kelas

Tabel 4.16 merupakan data tingkat mutu pembelajaran untuk kelas XI dan kelas XII. Untuk kelas XI, dari informasi tabel dapat dijelaskan bahwa tingkat mutu pembelajaran berada pada kategori tinggi dengan jumlah responden sebanyak 59 siswa dari total 88 siswa atau sebesar 67% sedangkan sisanya sebanyak 29 siswa atau 33% masih rendah. Untuk kelas XII, mutu pembelajaran juga berada pada kategori tinggi dengan proporsi jumlah responden sebanyak 57 siswa dari total 83 siswa atau sebesar 68,7% sedangkan sebaliknya 26 siswa atau sebesar 31,3% berada pada kategori rendah.

Dari tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa mutu pembelajaran kelas XI dan kelas XII secara umum berada pada kategori tinggi. Hal ini diperoleh dari informasi di tabel bahwa dari 171 responden, 116 siswa atau sebesar 67,8% berpendapat bahwa mutu pembelajaran kelas XI dan kelas XII sudah tinggi. Adapun sebaliknya, sebanyak 55 siswa atau

32,2% menyatakan bahwa mutu pembelajaran kelas XI dan kelas XII masih rendah.

Tabel 4.16 Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Kelas

Kelas * Tingkat Mutu Pembelajaran Crosstabulation

Tingkat Mutu Pembelajaran Total

Rendah Tinggi Kelas XI Count 29 59 88 % within Kelas 33,0% 67,0% 100,0% XII Count 26 57 83 % within Kelas 31,3% 68,7% 100,0% Total Count 55 116 171 % within Kelas 32,2% 67,8% 100,0%

f. Pemetaan Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Kelas Tabel 4.17 menunjukkan hasil kualitas budaya madrasah kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman. Kualitas budaya madrasah untuk kelas XI berada pada kategori tinggi dengan proporsi data sebanyak 64 siswa dari total 88 siswa atau sebesar 72,7%. Sisanya sebanyak 24 siswa atau 27,3% menilai kualitas budaya madrasah tergolong rendah. Adapun kualitas budaya madrasah untuk kelas XII juga berada pada kategori tinggi dengan proporsi data sebanyak 55 siswa dari total 83 siswa atau sebesar 66,3% dan sisanya 28 siswa atau sebesar 33,7% menilai kualitas budaya madrasah masih tergolong rendah.

Secara umum, kualitas budaya madrasah kelas XI dan kelas XII sudah cukup tinggi dengan mayoritas responden yang menyatakan tinggi sebanyak 119 siswa dari total 171 siswa atau sebesar 69,6% sedangkan

sisanya sebanyak 52 siswa atau sebesar 30,4% berpendapat bahwa kualitas budaya madrasah masih rendah.

Tabel 4.17 Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Kelas

Kelas * Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Crosstabulation

Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Total

Rendah Tinggi Kelas XI Count 24 64 88 % within Kelas 27,3% 72,7% 100,0% XII Count 28 55 83 % within Kelas 33,7% 66,3% 100,0% Total Count 52 119 171 % within Kelas 30,4% 69,6% 100,0%

3. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Balanced Scorecard (BSC), Tingkat Mutu Pembelajaran dan Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Jurusan

a. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Pelanggan Berdasarkan Jurusan

Berdasarkan informasi tabel 4.18 tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman berdasarkan jurusan berada pada kategori efektif. Hal ini berdasarkan akumulasi data responden dari semua jurusan di kelas XI dan kelas XII sebanyak 87 siswa dari total 171 siswa atau sebesar 50,9% menyatakan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan adalah efektif sedangkan sisanya sebanyak 84 siswa atau sebesar 49,1% menyatakan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan adalah tidak efektif.

Tabel 4.18 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan Berdasarkan Jurusan

Jurusan * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan

Total

Tidak Efektif Efektif

Jurusan Agama Count 14 8 22 % within Jurusan 63,6% 36,4% 100,0% IPA Count 22 23 45 % within Jurusan 48,9% 51,1% 100,0% IPS Count 48 56 104 % within Jurusan 46,2% 53,8% 100,0% Total Count 84 87 171 % within Jurusan 49,1% 50,9% 100,0%

Adapun untuk tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman berdasarkan jurusan ternyata semua jurusan secara kompak menyatakan masuk dalam kategori efektif, kecuali jurusan Agama. Untuk jurusan Agama dari total 22 responden, kategori tidak efektif mendominasi sebanyak 14 responden atau sebesar 63,6% sedangkan sisanya berpendapat masuk dalam kategori efektif sebanyak 8 responden atau sebesar 36,4%. Untuk jurusan IPA dari total 45 responden, yang berpendapat efektif sebanyak 23 responden atau sebesar 51,1% sedangkan yang berpendapat tidak efektif 22 responden atau sebesar 48,9%. Dan terakhir, untuk jurusan IPS dari total 104 responden, sebanyak 56 responden atau sebesar 53,8% berpendapat masuk dalam kategori efektif dan sisanya sebanyak 48 responden atau sebesar 46,2% berpendapat masuk dalam kategori tidak efektif.

b. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Keuangan Berdasarkan Jurusan

Tabel 4.19 menjelaskan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan dilihat berdasarkan jurusan untuk kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman. Secara umum, semua jurusan di kelas XI dan kelas XII kompak berpendapat bahwa penerapan MBS dalam perspektif keuangan masuk dalam kategori efektif dengan data responden yang berpendapat efektif sebanyak 112 responden atau sebesar 65,5% dari total 171 responden sedangkan yang berpendapat tidak efektif sebanyak 59 responden atau sebesar 34,5%.

Tabel 4.19 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Keuangan Berdasarkan Jurusan

Jurusan * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Keuangan Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Keuangan

Total

Tidak Efektif Efektif

Jurusan Agama Count 10 12 22 % within Jurusan 45,5% 54,5% 100,0% IPA Count 13 32 45 % within Jurusan 28,9% 71,1% 100,0% IPS Count 36 68 104 % within Jurusan 34,6% 65,4% 100,0% Total Count 59 112 171 % within Jurusan 34,5% 65,5% 100,0%

Tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan untuk kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman, semua jurusan secara bersama-sama berpendapat pada kategori efektif. Adapun untuk jurusan Agama dari total 22 responden, sebanyak 12 responden atau sebesar 54,5% berpendapat masuk dalam kategori efektif sedangkan sisanya sebanyak 10 responden atau sebesar 45,5% berpendapat masuk

dalam kategori tidak efektif. Untuk jurusan IPA dari total 45 responden, yang berpendapat efektif sebanyak 32 responden atau sebesar 71,1% sedangkan yang berpendapat tidak efektif hanya 13 responden atau sebesar 28,9%. Dan terakhir, untuk jurusan IPS dari total 104 responden, sebanyak 68 responden atau sebesar 65,4% berpendapat masuk dalam kategori efektif dan sisanya sebanyak 36 responden atau sebesar 34,6% berpendapat masuk dalam kategori tidak efektif.

c. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Proses Internal Berdasarkan Jurusan

Berdasarkan informasi tabel 4.20 tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal kelas XI dan kelas XII di MAN Maguwoharjo Sleman berdasarkan jurusan berada pada kategori efektif. Hal ini berdasarkan akumulasi data responden dari semua jurusan di kelas XI dan kelas XII sebanyak 98 siswa dari total 171 siswa atau sebesar 57,3% menyatakan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal adalah efektif sedangkan sisanya sebanyak 73 siswa atau sebesar 42,7% menyatakan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal adalah tidak efektif.

Adapun untuk tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif proses internal kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman berdasarkan jurusan ternyata semua jurusan berpendapat masuk dalam kategori efektif. Untuk jurusan Agama dari total 22 responden, yang berpendapat masuk dalam kategori efektif sebanyak 13 responden

atau sebesar 59,1% sedangkan sisanya sebanyak 9 responden atau sebesar 40,9% berpendapat masuk dalam kategori tidak efektif. Untuk jurusan IPA dari total 45 responden, yang berpendapat efektif sebanyak 27 responden atau sebesar 60% sedangkan yang berpendapat tidak efektif sebanyak 18 responden atau sebesar 40%. Dan terakhir, untuk jurusan IPS dari total 104 responden, sebanyak 58 responden atau sebesar 55,8% berpendapat masuk dalam kategori efektif dan sisanya sebanyak 46 responden atau sebesar 44,2% berpendapat masuk dalam kategori tidak efektif.

Tabel 4.20 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Proses Internal Berdasarkan Jurusan

Jurusan * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Proses Internal Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Proses

Internal

Total

Tidak Efektif Efektif

Jurusan Agama Count 9 13 22 % within Jurusan 40,9% 59,1% 100,0% IPA Count 18 27 45 % within Jurusan 40,0% 60,0% 100,0% IPS Count 46 58 104 % within Jurusan 44,2% 55,8% 100,0% Total Count 73 98 171 % within Jurusan 42,7% 57,3% 100,0%

d. Pemetaan Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Jurusan

Tabel 4.21 menjelaskan tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilihat berdasarkan jurusan untuk kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman. Secara umum,

semua jurusan di kelas XI dan kelas XII, kecuali jurusan Agama berpendapat bahwa penerapan MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan masuk dalam kategori efektif dengan data responden yang berpendapat efektif sebanyak 101 responden atau sebesar 59,1% dari total 171 responden sedangkan yang berpendapat tidak efektif sebanyak 70 responden atau sebesar 40,9%.

Tabel 4.21 Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan Jurusan

Jurusan * Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Crosstabulation

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Total

Tidak Efektif Efektif

Jurusan Agama Count 12 10 22 % within Jurusan 54,5% 45,5% 100,0% IPA Count 19 26 45 % within Jurusan 42,2% 57,8% 100,0% IPS Count 39 65 104 % within Jurusan 37,5% 62,5% 100,0% Total Count 70 101 171 % within Jurusan 40,9% 59,1% 100,0%

Tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk kelas XI dan kelas XII di MAN Maguwoharjo Sleman ternyata semua jurusan berpendapat masuk pada kategori efektif, kecuali jurusan Agama. Adapun penjelasannya, untuk jurusan Agama dari total 22 responden, sebanyak 12 responden atau sebesar 54,5% berpendapat masuk dalam kategori tidak efektif sedangkan sisanya sebanyak 10 responden atau sebesar 45,5% berpendapat masuk dalam kategori efektif. Untuk jurusan IPA dari total 45 responden, yang berpendapat efektif sebanyak 26 responden atau

sebesar 57,8% sedangkan yang berpendapat tidak efektif sebanyak 19 responden atau sebesar 42,2%. Dan terakhir, untuk jurusan IPS dari total 104 responden, sebanyak 65 responden atau sebesar 62,5% berpendapat masuk dalam kategori efektif dan sisanya sebanyak 39 responden atau sebesar 37,5% berpendapat masuk dalam kategori tidak efektif.

e. Pemetaan Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Jurusan

Tabel 4.22 menerangkan tingkat mutu pembelajaran kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman berdasarkan jurusan yang ada. Secara umum, tingkat mutu pembelajaran berada pada kategori yang tinggi dengan perolehan data responden sebanyak 116 responden dari total 171 responden atau sebesar 67,8% dan sebaliknya sisanya sebanyak 55 responden atau sebesar 32,2% menyatakan tingkat mutu pembelajaran berada pada kategori yang rendah.

Tabel 4.22 Tingkat Mutu Pembelajaran Berdasarkan Jurusan

Jurusan * Tingkat Mutu Pembelajaran Crosstabulation

Tingkat Mutu Pembelajaran Total

Rendah Tinggi Jurusan Agama Count 13 9 22 % within Jurusan 59,1% 40,9% 100,0% IPA Count 11 34 45 % within Jurusan 24,4% 75,6% 100,0% IPS Count 31 73 104 % within Jurusan 29,8% 70,2% 100,0% Total Count 55 116 171 % within Jurusan 32,2% 67,8% 100,0%

Adapun tingkat mutu pembelajaran untuk kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman tidak semua jurusan berpendapat pada kategori yang tinggi, hanya jurusan IPA dan IPS saja sedangkan jurusan agama berpendapat sebaliknya. Adapun penjelasannya, mutu pembelajaran untuk

jurusan Agama dari total 22 responden, sebanyak 13 responden atau sebesar 59,1% berpendapat masuk dalam kategori yang rendah sedangkan sisanya hanya sebanyak 9 responden atau sebesar 40,9% berpendapat masuk dalam kategori yang tinggi. Selanjutnya, mutu pembelajaran untuk jurusan IPA dari total 45 responden, yang berpendapat tinggi sebanyak 34 responden atau sebesar 75,6% sedangkan yang berpendapat rendah hanya 11 responden atau sebesar 24,4%. Dan terakhir, mutu pembelajaran untuk jurusan IPS dari total 104 responden, sebanyak 73 responden atau sebesar 70,2% berpendapat masuk dalam kategori tinggi dan sisanya sebanyak 31 responden atau sebesar 29,8% berpendapat masuk dalam kategori rendah. f. Pemetaan Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Jurusan

Tabel 4.23 menjelaskan kualitas budaya madrasah berdasarkan jurusan untuk kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman. Secara umum, semua jurusan di kelas XI dan kelas XII berpendapat bahwa kualitas budaya madrasah masuk dalam kategori yang tinggi dengan data responden yang berpendapat tinggi sebanyak 119 responden atau sebesar 69,6% dari total 171 responden sedangkan yang berpendapat rendah sebanyak 52 responden atau sebesar 30,4%.

Adapun kualitas budaya madrasah untuk kelas XI dan kelas XII MAN Maguwoharjo Sleman, tidak semua jurusan berpendapat pada kategori yang tinggi hanya jurusan IPA dan IPS saja sedangkan jurusan Agama justru berada pada keadaan seimbang. Adapun rinciannya, untuk kualitas budaya madrasah pada jurusan agama dari total 22 responden,

yang berpendapat tinggi dan rendah sama-sama seimbang yaitu sebanyak 11 responden atau sebesar 50%. Untuk kualitas budaya madrasah pada jurusan IPA dari total 45 responden, yang berpendapat tinggi sebanyak 34 responden atau sebesar 75,6% sedangkan yang berpendapat rendah hanya 11 responden atau sebesar 24,4%. Dan terakhir, untuk kualitas budaya madrasah pada jurusan IPS dari total 104 responden, sebanyak 74 responden atau sebesar 71,2% berpendapat masuk dalam kategori yang tinggi dan sisanya sebanyak 30 responden atau sebesar 28,8% berpendapat masuk dalam kategori yang rendah.

Tabel 4.23 Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Berdasarkan Jurusan

Jurusan * Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Crosstabulation

Tingkat Kualitas Budaya Madrasah Total

Rendah Tinggi Jurusan Agama Count 11 11 22 % within Jurusan 50,0% 50,0% 100,0% IPA Count 11 34 45 % within Jurusan 24,4% 75,6% 100,0% IPS Count 30 74 104 % within Jurusan 28,8% 71,2% 100,0% Total Count 52 119 171 % within Jurusan 30,4% 69,6% 100,0%

4. Analisis Tabel Silang (Crosstabs) antara Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Balanced Scorecard (BSC) dan Tingkat Kualitas Budaya Madrasah dengan Tingkat Mutu Pembelajaran

a. Analisis Tabel Silang (Crosstabs) antara Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pembelajaran

Dari tabel silang antara tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan dengan tingkat mutu pembelajaran dapat diketahui bahwa ketika tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif

pelanggan berada pada kategori tidak efektif, ternyata tingkat mutu pembelajarannya seimbang antara yang berada pada kategori tinggi dan kategori rendah atau persentasenya sama-sama 50% (42 siswa). Adapun ketika tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan berada pada kategori efektif, tingkat mutu pembelajarannya berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 85,1% (74 siswa) dibandingkan dengan kategori rendah yang hanya sebesar 14,9% (13 siswa).

Tabel 4.24 Crosstabs antara Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggandengan Tingkat Mutu Pembelajaran

Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan * Tingkat Mutu Pembelajaran Crosstabulation Tingkat Mutu Pembelajaran Total Rendah Tinggi Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan Tidak Efektif Count 42 42 84 % within Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan 50,0% 50,0% 100,0% Efektif Count 13 74 87 % within Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan 14,9% 85,1% 100,0% Total Count 55 116 171 % within Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan 32,2% 67,8% 100,0%

Hasil ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat mutu pembelajaran dipengaruhi oleh tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan. Ketika penerapan MBS dalam perspektif pelanggan dilaksanakan dari tidak efektif menjadi efektif, hal ini ternyata berdampak pada penurunan mutu pembelajaran untuk yang

kategori rendah dari 50% (42 siswa) menjadi 14,9% (13 siswa). Sebaliknya, untuk yang kategori tinggi meningkat cukup signifikan dari 50% (42 siswa) menjadi 85,1% (74 siswa).

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan dengan mutu pembelajaran dilakukan dengan membandingkan besar probabilitas yang terjadi. Berdasarkan tabel chi-square tests, pada kolom Asymp. Sig. (2-sided) diperoleh nilai sebesar 0,000 atau probabilitas lebih kecil dari 0,05 pada angka kepercayaan 95%. Jadi, dapat ditarik kesimpulan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan antara tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif pelanggan dengan mutu pembelajaran.

Tabel 4.25 Chi-Square Tests antara Tingkat Efektivitas Penerapan MBS dalam Perspektif Pelanggan dengan Tingkat Mutu Pembelajaran

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 24,073a 1 ,000

Continuity Correctionb 22,493 1 ,000

Likelihood Ratio 24,983 1 ,000

Fisher's Exact Test ,000 ,000

Linear-by-Linear

Association 23,932 1 ,000

N of Valid Cases 171

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 27,02.

b. Computed only for a 2x2 table

b. Analisis Tabel Silang (Crosstabs) antara Tingkat Efektivitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Perspektif Keuangan dengan Tingkat Mutu Pembelajaran

Berdasarkan dari hasil tabel silang antara tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan dengan tingkat mutu

pembelajaran dapat diketahui bahwa ketika tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan berjalan tidak efektif, hasilnya tingkat mutu pembelajaran berada pada kategori rendah dengan persentase sebesar 50,8% (30 siswa) dibandingkan dengan kategori tinggi yang sebesar 49,2% (29 siswa). Sebaliknya, ketika tingkat efektivitas penerapan MBS dalam perspektif keuangan berjalan secara efektif, ternyata tingkat mutu pembelajaran berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 77,7% (87 siswa) dibandingkan dengan kategori

Dalam dokumen Skripsi Efektivitas Penerapan Manajemen. pdf (Halaman 141-167)

Dokumen terkait