BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3.8 Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program komputer statistik untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan variabel dependen dengan variabel independen, dan menggunakan empat tahapan yaitu editing, coding, entry data dan cleaning. Analisis data dalam penelitian ini mencakup:
1. Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel-variabel dependen dan independen dalam bentuk distribusi frekuensi.
2. Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan dua variabel menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan dalam p value hitung yang diharapkan.
a. Ho ditolak jika p < 0,05 maka ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. Terima Ho jika p > 0,05 maka tidak ada pengaruh diantara variabel independen dengan variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran umum lokasi penelitian
UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan terletak di Jalan Arah Pelud Binaka, Desa Fodo. Secara geografis UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan mempunyai luas wilayah 56 Km2. UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan berjarak ± 6 KM dari pusat kota Gunungsitoli dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Gunungsitoli.
2. Sebelah timur berbatasan dengan pantai samudera Indonesia.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Gunungsitoli Idanoi.
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Hiliserangkai.
UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan mencakup 15 desa, dengan jumlah penduduk sebanyak 14.439 jiwa yang terdiri dari 3.438 kepala keluarga. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki tercatat sebanyak 7.013 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan tercatat sebanyak 7.426 jiwa.
4.2 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yaitu karakteristik umum pasien hipertensi (umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan), tingkat pengetahuan pasien hipertensi, sikap pasien hipertensi, upaya pengendalian hipertensi dan dukungan keluarga serta
dukungan petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan.
4.2.1 Karakteristik Umum
Responden dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi yang berjumlah sebanyak 56 responden. Data karakteristik umum yang diambil adalah umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.
1. Umur
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
No Umur n %
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa dari 56 responden yang berumur 35-44 tahun ada sebanyak 8 responden (14,3%), 45-54 tahun ada sebanyak 20 responden (35,7%), 55-64 tahun ada sebanyak 13 responden (23,2%) dan responden yang ≥ 65 tahun ada sebanyak 15 responden (26,8%).
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin n %
1 Laki-laki 26 46,4
2 Perempuan 30 53,6
Jumlah 56 100
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa dari 56 responden diketahui yang berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 26 responden (46,4%) dan yang berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 30 responden (53,6%).
3. Pendidikan
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan
No Pendidikan n %
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa dari 56 responden diketahui bahwa yang tidak sekolah ada sebanyak 11 responden (19,6%), yang berpendidikan SD ada sebanyak 12 responden (21,4%), yang berpendidikan SMP ada sebanyak 6 responden (10,7%), yang berpendidikan SMA ada sebanyak 24 responden (24,9%) dan yang berpendidikan perguruan tinggi ada sebanyak 3 responden (5,4%).
4. Pekerjaan
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
No Pekerjaan n %
1 Tidak Bekerja 10 17,9
2 PNS 16 28,6
3 Wiraswasta 7 12,5
4 Petani/Nelayan/Buruh 21 37,5
5 Lainnya 2 3,6
Jumlah 56 100
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa dari 56 responden diketahui bahwa responden yang tidak bekerja ada sebanyak 10 responden (17,9%), yang bekerja sebagai PNS ada sebanyak 16 responden (28,6%), yang bekerja wiraswasta ada sebanyak 7 responden (12,5%), yang bekerja sebagai petani/nelayan/buruh ada sebanyak 21 responden (37,5%) dan yang bekerja
4.2.2 Pengetahuan Responden
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner tentang pengetahuan kepada pasien hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan tentang hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Pertanyaan Benar 4 Penyakit darah tinggi merupakan penyakit
keturunan
14 25,0 42 75,0 5 Semakin bertambah umur, tekanan darah semakin
bertambah
19 33,9 37 66,1 6 Penyakit darah tinggi banyak terjadi pada umur 17 30,4 39 69,6 7 Yang merupakan gejala darah tinggi adalah 24 42,9 32 57,1 8 Apa faktor risiko hipertensi yang tidak dapat
diubah?
14 25,0 42 75,0 9 Apakah komplikasi dari penyakit hipertensi? 16 28,6 40 71,4 10 Bagaimana penanggulangan penyakit hipertensi? 21 37,5 35 62,5 11 Kapan harus meminum obat hipertensi? 19 33,9 37 66,1 12 Berikut ini makanan yang dapat menyebabkan
darah tinggi
28 50,0 28 50,0 13 Kelebihan berat badan dapat menyebabkan darah
tinggi
18 32,1 38 67,9 14 Kegiatan yang dapat mengurangi risiko darah
tinggi
29 51,8 27 48,2 15 Kebiasaaan yang dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi
32 57,1 24 42,9
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang hipertensi pada pertanyaan hipertensi disebut juga sebagai penyakit, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 50 responden (89,3%). Berdasarkan pertanyaan berapa tekanan darah normal, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 36 responden (64,3%). Berdasarkan pertanyaan berapa tekanan
darah tinggi, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 44 responden (78,6%). Berdasarkan pertanyaan penyakit darah tinggi merupakan penyakit keturunan, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 14 responden (25,0%). Berdasarkan pertanyaan semakin bertambah umur tekanan darah semakin bertambah, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 19 responden (33,9%).
Pertanyaan tentang penyakit darah tinggi banyak terjadi pada umur, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 17 responden (30,4%).
Berdasarkan pertanyaan yang merupakan gejala darah tinggi adalah, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 24 responden (42,9%). Berdasarkan pertanyaan apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 14 responden (25,0%). Berdasarkan pertanyaan apakah komplikasi dari penyakit hipertensi, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 16 responden (28,6%). Berdasarkan pertanyaan bagaimana penanggulangan penyakit hipertensi, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 21 responden (37,5%).
Pertanyaan tentang kapan harus meminum obat hipertensi, responden yang menjawab benar ada sebanyak 19 responden (33,9%). Berdasarkan pertanyaan berikut ini makanan yang dapat menyebabkan darah tinggi, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 28 responden (50,0%). Berdasarkan pertanyaan kelebihan berat badan dapat menyebabkan darah tinggi, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 18 responden (32,1%). Berdasarkan pertanyaan kegiatan yang dapat mengurangi risiko darah tinggi, responden yang
menjawab dengan benar ada sebanyak 29 responden (51,8%). Berdasarkan pertanyaan kebiasaan yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, responden yang menjawab dengan benar ada sebanyak 32 responden (57,1%).
Penilaian terhadap pengetahuan pasien hipertensi tentang hipertensi dan upaya pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini
Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Tingkat Pengetahuan n %
1 Baik 38 67,9
2 Cukup 13 23,2
3 Kurang 5 8,9
Jumlah 56 100
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang hipertensi dan upaya pengendaliannya berada pada kategori baik yaitu 38 responden (67,9%).
4.2.3 Sikap Responden
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner tentang sikap kepada pasien hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap tentang hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Pertanyaan SS S TS STS
n % n % n % n %
1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat dalam jangka waktu
yang lama sebaiknya
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.
29 51,8 26 46,4 1 1,8
2 Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan tekanan darah
17 30,4 38 67,9 1 1,8
secara teratur tiap bulan dan dihindari bagi penderita hipertensi.
1 1,8 5 8,9 37 66,1 13 23,2
6 Mengurangi makanan yang mengandung lemak seperti gorengan, dan makanan yang bersantan perlu dilakukan oleh penderita hipertensi.
10 17,9 27 48,2 18 32,1 1 1,8
7 Jika istirahat cukup tetapi masih pusing, teruskan saja minum obat anti hipertensi tidak perlu ke puskesmas.
2 3,6 20 35,7 28 50,0 6 10,7
8 Menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
8 14,3 21 37,5 26 46,4 1 1,8
9 Mengkonsumsi makanan seperti daging-dagingan dapat meningkatkan tekanan darah tinggi.
13 23,2 11 19,6 29 51,8 3 5,4
10 Dukungan keluarga sangat penting peranannya dalam keberhasilan penderita hipertensi dalam menjalankan dietnya
11 19,6 38 67,9 7 12,5
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ada sebanyak 29 responden (51,8%) sangat setuju bahwa jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat dalam jangka waktu yang lama sebaiknya memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.
Sebanyak 38 responden (67,9%) setuju bahwa penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan tekanan darah secara teratur tiap bulan dan mengontrol pola makan. Sebanyak 30 responden (53,6%) setuju bahwa kurang istirahat dan banyak beban pikian dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Sebanyak 25
responden (44,6%) tidak setuju bahwa penderita tekanan darah tinggi boleh melakukan olahraga ringan seperti jogging dan senam. Sebanyak 37 responden (66,1%) tidak setuju bahwa konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi penderita hipertensi.
Ada sebanyak 27 responden (48,2%) setuju bahwa mengurangi makanan yang mengandung lemak seperti gorengan, dan makanan yang bersantan perlu dilakukan oleh penderita hipertensi. Sebanyak 28 responden (50,0%) tidak setuju bahwa jika istirahat cukup tetapi masih pusing, teruskan saja minum obat anti hipertensi tidak perlu ke puskesmas. Sebanyak 26 responden (46,4%) tidak setuju bahwa menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Sebanyak 29 responden (51,8%) tidak setuju bahwa mengkonsumsi makanan seperti daging-dagingan dapat meningkatkan tekanan darah tinggi.
Sebanyak 38 responden (67,9%) setuju bahwa dukungan keluarga sangat penting peranannya dalam keberhasilan penderita hipertensi dalam menjalankan dietnya.
Penilaian terhadap sikap pasien hipertensi tentang hipertensi dan upaya pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini
Tabel 4.8 Distribusi responden berdasarkan sikap tentang hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Sikap n %
1 Baik 26 46,4
2 Cukup 30 53,6
Jumlah 56 100
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh bahwa sebagian besar sikap responden tentang hipertensi dan upaya pengendaliannya berada pada kategori cukup yaitu
4.2.4 Upaya Pengendalian Hipertensi
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner tentang upaya pengendalian hipertensi kepada pasien hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Pertanyaan S KD TP
yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging dan gorengan.
14 25,0 31 55,4 11 19,6
3 Saya mengkonsumsi buah dan sayuran segar setiap hari.
28 50,0 20 35,7 8 14,3 4 Saya selalu minum obat anti
hipertensi secara teratur jika tekanan darah tinggi
36 64,3 19 33,9 1 1,8
5 Saya selalu meluangkan waktu untuk istirahat walaupun pekerjaan menumpuk.
18 32,1 29 51,8 9 16,1
6 Saya berolahraga secara teratur untuk mengontrol tekanan darah.
8 14,3 32 57,1 16 28,6 7 Saya tidak mengkonsumsi minum
minuman keras bila sedang mempunyai masalah yang berat ataupun tidak mempunyai masalah.
37 66,1 15 26,8 4 7,1
8 Saya mengurangi kebiasaan merokok dan konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi.
20 35,7 23 41,1 13 23,2
9 Saya mengusahakan mengadakan rekreasi setelah mengerjakan pekerjaan yang berat. responden (55,4%) yang kadang-kadang mengkonsumsi makanan yang
mengandung kolesterol tinggi seperti daging dan gorengan. Sebanyak 28 responden (50,0%) yang selalu mengkonsumsi buah dan sayuran segar setiap hari.
Sebanyak 36 responden (64,3%) yang selalu minum obat anti hipertensi secara teratur jika tekanan darah tinggi. Sebanyak 29 responden (51,8%) yang kadang-kadang meluangkan waktu untuk istirahat walaupun pekerjaan menumpuk.
Ada sebanyak 32 responden (57,1%) yang kadang-kadang berolahraga secara teratur untuk mengontrol tekanan darah. Sebanyak 37 responden (66,1%) yang selalu tidak mengkonsumsi minum minuman keras bila sedang mempunyai masalah yang berat ataupun tidak mempunyai masalah. Sebanyak 23 responden (41,1%) yang kadang-kadang mengurangi kebiasaan merokok dan konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi. Sebanyak 29 responden (51,8%) yang kadang-kadang mengusahakan mengadakan rekreasi setelah mengerjakan pekerjaan yang berat. Sebanyak 28 responden (50,0%) yang kadang-kadang mengontrol emosi saya jika sedang marah/banyak pikiran.
Penilaian terhadap sikap pasien hipertensi tentang hipertensi dan upaya pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini
Tabel 4.10 Distribusi responden berdasarkan upaya pengendalian hipertensi No Upaya Pengendalian Hipertensi n %
1 Baik 14 25,0
2 Cukup 36 64,3
3 Kurang 6 10,7
Jumlah 56 100
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh bahwa sebagian besar upaya pengendalian hipertensi responden berada pada kategori cukup yaitu 36 responden
4.2.5 Dukungan keluarga dan petugas kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner tentang dukungan keluarga dan petugas kesehatan kepada pasien hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan keluarga dan petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Pertanyaan S KD TP
n % n % n % 1 Keluarga mengingatkan saya untuk
rutin memeriksakan kesehatan
30 53,6 18 32,1 8 14,3 2 Keluarga ikut mengantar/menemani
saya dalam hal memeriksakan kesehatan
26 46,4 14 25,0 16 28,6
3 Keluarga menganjurkan saya untuk minum obat secara teratur
29 51,8 17 30,4 10 17,9 4 Keluarga melarang saya
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak seperti daging
27 48,2 26 46,4 3 5,4
5 Keluarga mengingatkan saya untuk membatasi konsumsi sumber natrium seperti garam dapur.
16 28,6 26 46,4 14 25,0
6 Keluarga mengingatkan saya untuk mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
21 37,5 19 33,9 16 28,6
7 Keluarga menyarankan saya untuk sering berolahraga secara teratur
8 14,3 14 25,0 34 60,7 8 Petugas kesehatan melayani dengan
baik apa bila memeriksakan kesehatan
42 75,0 9 16,1 5 8,9
9 Petugas kesehatan memberikan saya informasi tentang penyakit dan upaya-upaya pengendaliannya
37 66,1 11 19,6 8 14,3
10 Petugas kesehatan mengingatkan saya untuk rutin memeriksakan kesehatan
40 71,4 9 16,1 7 12,5
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa ada sebanyak 30 responden (53,6%) mengatakan keluarga selalu mengingatkan responden untuk rutin memeriksakan kesehatan. Sebanyak 26 responden (46,4%) mengatakan keluarga selalu ikut mengantar/menemani responden dalam hal memeriksakan kesehatan.
Sebanyak 29 responden (51,8%) mengatakan keluarga selalu menganjurkan responden untuk minum obat secara teratur. Sebanyak 27 responden (48,2%) mengatakan keluarga selalu melarang responden mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak seperti daging. Sebanyak 26 responden (46,4%) mengatakan keluarga kadang-kadang mengingatkan responden untuk membatasi konsumsi sumber natrium seperti garam dapur.
Ada sebanyak 21 responden (37,5%) mengatakan keluarga selalu mengingatkan responden untuk mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari.
Sebanyak 34 responden (60,7%) mengatakan keluarga tidak pernah menyarankan responden untuk sering berolahraga secara teratur. Sebanyak 42 responden (75,0%) mengatakan petugas kesehatan selalu melayani dengan baik apa bila memeriksakan kesehatan. Sebanyak 37 responden (66,1%) mengatakan petugas kesehatan selalu memberikan responden informasi tentang penyakit dan upaya-upaya pengendaliannya. Sebanyak 40 responden (71,4%) mengatakan petugas kesehatan selalu mengingatkan responden untuk rutin memeriksakan kesehatan.
Penilaian terhadap sikap pasien hipertensi tentang hipertensi dan upaya pengendaliannya berdasarkan perhitungan total skor dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini
Tabel 4.12 Distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga dan
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh bahwa sebagian besar dukungan keluarga dan petugas kesehatan kepada responden berada pada kategori baik yaitu 33 responden (58,9%).
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dimaksud untuk melihat hubungan masing-masing variabel terikat yang mempunyai hasil analisis p < 0,05.
4.3.1 Hubungan umur pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan Tabel 4.13 Hubungan umur pasien hipertensi dengan upaya pengendalian
hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan No Umur Upaya pengendalian hipertensi Total P Value
Baik Cukup Kurang n % untuk mengetahui hubungan umur pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p > 0,05 (p=0,642). Dari distribusi umur diketahui responden yang menjawab cukup berada pada rentang umur 45-54 tahun yaitu ada sebanyak 12 responden (21,4%), untuk jawaban baik ada sebanyak 6 responden (10,7%) dan kurang ada sebanyak 2 responden (3,6%). Untuk rentang umur yang
memiliki paling sedikit jawaban baik mengenai upaya pengendalian hipertensi yaitu umur ≥ 65 tahun yaitu sebanyak 1 responden (1,8%).Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa tidak ada hubungan antara umur pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi.
4.3.2 Hubungan jenis kelamin pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
Tabel 4.14 Hubungan jenis kelamin pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Jenis kelamin
Upaya pengendalian hipertensi Total P Value untuk mengetahui hubungan jenis kelamin pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p > 0,05 (p=0,572). Dari distribusi jenis kelamin diketahui jenis kelamin perempuan yang menjawab cukup ada sebanyak 20 responden (35,7%), untuk jawaban baik ada sebanyak 8 responden (14,3%) dan untuk jawaban kurang baik ada sebanyak 2 responden (3,6%). Untuk jenis kelamin laki-laki yang memiliki jawaban baik mengenai upaya pengendalian hipertensi ada sebanyak 6 responden (10,7%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi.
4.3.3 Hubungan pendidikan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan Tabel 4.15 Hubungan pendidikan pasien hipertensi dengan upaya
pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Pendidikan Upaya pengendalian hipertensi Total P Value
Baik Cukup Kurang n % untuk mengetahui hubungan pendidikan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,001). Dari distribusi pendidikan diketahui pendidikan SMA yang menjawab cukup ada sebanyak 16 responden (28,6%) dan untuk jawaban baik ada sebanyak 8 responden (14,3%).
Untuk yang tidak sekolah tidak ada responden yang memiliki upaya pengendalian yang baik. Kebanyakan responden yang tidak sekolah memiliki upaya yang cukup yaitu 6 responden (10,7%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi.
4.3.4 Hubungan pekerjaan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan Tabel 4.16 Hubungan pekerjaan pasien hipertensi dengan upaya
pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Pekerjaan Upaya pengendalian hipertensi Total P Value untuk mengetahui hubungan pekerjaan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,007). Dari distribusi pekerjaan diketahui yang paling banyak menjawab cukup yaitu petani/nelayan/buruh sebanyak 16 responden (28,6%) dan yang menjawab kurang ada sebanyak 5 responden (8,9%). Untuk pekerjaan lainnya seperti tukang becak dan montir sepeda motor tidak responden yang memiliki upaya pengendalian yang baik. Responden yang bekerja lainnya memiliki upaya pengendalian yang cukup yaitu 2 responden (3,6%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi.
4.3.5 Hubungan pengetahuan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan Tabel 4.17 Hubungan pengetahuan pasien hipertensi dengan upaya
pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Pengetahuan Upaya pengendalian hipertensi Total P Value
Baik Cukup Kurang n %
n % n % n %
1 Baik 14 25,0 24 42,9 0 0 38 67,9
2 Cukup 0 0 9 16,1 4 7,1 13 23,2 0,001
3 Kurang 0 0 3 5,4 2 3,6 5 8,9
Jumlah 14 25,0 36 64,3 6 10,7 56 100
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,001). Dari distribusi pengetahuan diketahui pengetahuan yang paling banyak menjawab upaya pengendalian yang cukup yaitu responden yang pengetahuannya baik ada sebanyak 24 responden (42,9%) dan untuk jawaban baik ada sebanyak 14 responden (25,0%). Untuk responden yang pengetahuannya kurang tidak ada yang memiliki upaya pengendalian yang baik. Responden yang pengetahuannya kurang baik memiliki upaya pengendalian yang cukup yaitu 3 responden (5,4%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi.
4.3.6 Hubungan sikap pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan Tabel 4.18 Hubungan sikap pasien hipertensi dengan upaya pengendalian
hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan No Sikap Upaya pengendalian hipertensi Total P Value
Baik Cukup Kurang n %
n % n % n %
1 Baik 12 21,4 14 25,0 0 0 26 46,4 0,001
2 Cukup 2 3,6 22 39,3 6 10,7 30 53,6 Jumlah 14 25,0 36 64,3 6 10,7 56 100
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, hasil uji statistik chi square dilakukan untuk mengetahui hubungan sikap pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,001). Dari distribusi sikap diketahui sikap yang paling banyak menjawab upaya pengendalian cukup yaitu responden yang sikapnya cukup ada sebanyak 22 responden (39,3%), dan untuk jawaban baik ada sebanyak 2 responden (3,6%). Untuk responden yang sikapnya baik memiliki upaya pengendalian baik ada sebanyak 12 responden (21,4%) dan untuk pengendaian cukup ada sebanyak 14 responden (25,0%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap pasien hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi.
4.3.7 Hubungan dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
Tabel 4.19 Hubungan dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan upaya pengendalian hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan
No Dukungan keluarga dan petugas
kesehatan
Upaya pengendalian hipertensi Total P Value untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan upaya pengendalian hipertensi diperoleh nilai p < 0,05 (p=0,001). Dari distribusi dukungan keluarga dan petugas kesehatan diketahui yang paling banyak upaya pengendaliannya cukup yaitu responden yang dukungan keluarga dan petugas kesehatannya baik ada sebanyak 19 responden (33,9%) dan untuk jawaban baik ada sebanyak 14 responden (25,0%). Untuk responden yang dukungan keluarga dan petugas kesehatan yang kurang tidak ada yang memiliki upaya pengendalian yang baik. Kebanyakan responden yang dukungan keluarga dan petugas kesehatannya kurang memiliki upaya pengendalian yang kurang ada sebanyak 2 orang (3,6%). Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan upaya pengendalian hipertensi.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Umum Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah 56 orang pasien hipertensi di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan. Dari hasil penilitian diketahui bahwa dari 56 responden, rentang umur yang paling banyak yaitu 45-54 tahun 35,7% dan yang paling sedikit adalah rentang umur 35-44 tahun 14,3%. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Setiawan Dalimartha (2008:22), bahwa penyakit hipertensi paling dominan pada kelompok umur 31-55 tahun. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, tekanan darah akan cenderung meningkat. Penyakit hipertensi umumnya berkembang pada saat umur seseorang mencapai paruh baya yakni cenderung meningkat khususnya yang berusia lebih dari 40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60 tahun ke atas.
Menurut jenis kelamin diketahui bahwa dari 56 responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46,4%, dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 53,6%. Berdasarkan uji chi square diperoleh nilai p > 0,05 (p=0,572), yang artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan upaya pengendalian hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian Wahyuni dan Eksanoto (2013), perempuan cenderung menderita hipertensi daripada laki-laki. Pada penelitian tersebut sebanyak 27,5% perempuan mengalami hipertensi, sedangkan untuk laki-laki hanya sebesar 5,8%. Perempuan akan mengalami peningkatan resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) setelah menopouse yaitu usia diatas 45 tahun. Perempuan
yang belum menopouse dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL rendah dan tingginya kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) mempengaruhi
yang belum menopouse dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL rendah dan tingginya kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) mempengaruhi