• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN

6. Indikator ukuran panjang ikan dan length at first maturity

4.1 Keadaan Umum Perikanan Kabupaten Serang

Kabupaten Serang secara geografis terletak antara 5050’ - 6021’ Lintang Selatan dan 10507’ - 106022’ Bujur Timur. Jarak dari Kabupaten Serang ke ibukota negara, Jakarta hanya berjarak sekitar 70 km. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan sekitar 60 km, sedangkan dari barat ke timur sekitar 90 km. Luas wilayah Kabupaten Serang secara administratitif yaitu 173.409 ha yang terbagi atas 28 kecamatan dan 308 desa. Secara administratif, Kabupaten Serang berbatasan dengan:

1) sebelah utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Serang. 2) sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Tanggerang.

3) sebelah selatan, berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

4) sebelah barat, berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Kondisi topografi Kabupaten Serang berada pada ketinggian 0 - 1778 m dpl (di atas permukaan laut). Pada umumnya tergolong pada kelas topografi lahan dataran dan bergelombang. Kondisi hidrologi dapat dibedakan menjadi air bawah tanah dan air permukaan dimana air permukaan sendiri dapat dibedakan kembali menjadi sungai, danau/situ dan waduk (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Terdapat dua sistem sungai besar di Kabupaten Serang yang mengalir ke utara dan bermuara di Laut Jawa, yaitu Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian. Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di daerah ini. Bagian hulunya berasal dari Gunung Halimun dengan debit sebesar 315,0 m3/detik, sedangkan Sungai Cidurian terletak di bagian timur dengan debit sebesar 153,9 m3/detik dan merupakan batas dari wilayah Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang. Selain dua sistem sungai besar di atas, terdapat tiga sungai yang cukup besar yaitu Sungai Cidanau, Sungai Cibanten dan Sungai Anyer serta beberapa sungai kecil yang bermuara di Teluk Banten dan Selat Sunda (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Iklim Kabupaten Serang, sesuai dengan Klasifikasi Koppen dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Iklim Kabupaten Serang

No. Tipe Lokasi Karakteristik 1. Ama Belahan utara

Serang

Mempunyai bulan basah 1 bulan atau lebih

2. Afa Belahan selatan Serang

Tidak mempunyai bulan yang dapat dikategorikan bulan kering

3. Cfa Belahan selatan Serang

Tidak mempunyai bulan yang dapat dikategorikan bulan kering, suhu pada bulan terdingin bisa mencapai ≤180C, suhu pada bulan terhangat ≥220C

Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009

Kabupaten Serang berbatasan dengan dua wilayah laut yaitu Selat Sunda di bagian barat dan Laut Jawa di bagian utara. Secara geologis, Selat Sunda yang terbentuk oleh proses tektonis, sangat dipengaruhi oleh proses volkanis yang berasal dari kompleks Gunung api Gede di sebelah selatan Anyer dan Gunung api Gede di sebelah utara Merak, aliran lahar dan lava purba membentuk batuan dasar pantai Selat Sunda menjadi stabil. Sementara itu, arus laut membentuk perairan pantai Selat Sunda relatif dangkal, kedalaman kurang dari 20 m. Secara umum, kondisi pantai bagian barat dibentuk oleh batuan dasar breksi, breksi volkanis dan aliran lava dan ditumbuhi terumbu karang (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Dalam perkembangannya, perairan bagian timur membentuk dataran aluvial, dataran fluvio-marine dan rataan lumpur, sedangkan di bagian barat endapan material volkanis yang berupa lahar dan lava. Terumbu karang dapat berkembang dengan baik menumpang pada endapan lahar dan aliran lava di pantai barat Kabupaten Serang (DKP Kabupaten Serang, 2009). Secara ringkas, tipe-tipe pantai di Kabupaten Serang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Tipe-tipe pantai di Kabupaten Serang

No. Tipe pantai Lokasi 1. Pantai berlumpur Teluk Banten

2. Pantai berpasir membentuk beting gisik Pantai Lontar dan Pontang

3. Pantai berbatuan aliran lava Kecamatan Pulo Ampel, Cinangka dan Anyer

4. Pantai berbatu karang/terumbu karang Kecamatan Cinangka dan Anyer 5. Pantai berpasir Kecamatan Cinangka

Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009

Berdasarkan Peta Batimetri skala 1 : 500.000 yang dikeluarkan oleh DISHIDROS dan Penelitian hingga jarak kurang lebih 2 kilometer, kedalaman laut berkisar antara 0 - 20 meter. Kondisi yang sama juga dijumpai di sekitar

Pulau Sangiang dan Pulau Tunda, sedangkan di bagian utara kedalaman 0 - 20 meter dijumpai hingga jarak kurang lebih 4,5 sampai dengan 15 kilometer (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Wilayah Kabupaten Serang berbatasan langsung dengan Selat Sunda di bagian barat dan Laut Jawa di bagian utara dengan garis panjang pantai sekitar 92 km dan kewenangan 4 mil dari batas pulau terluar, Kabupaten Serang memiliki luasan perairan penangkapan sekitar 888 km2 yang merupakan area potensial penangkapan ikan. Di samping itu, potensi perikanan tangkap juga terdapat pada perairan umum baik sungai, rawa maupun danau dengan luasan masing-masing sungai 640 km, waduk 28 ha dan rawa/danau 250 ha (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Potensi sumberdaya ikan di Kabupaten Serang dimanfaatkan dengan menggunakan beberapa alat tangkap, diantaranya bagan, pukat pantai, jaring insang, payang dan pancing. Alat tangkap ini menangkap beberapa spesies, yaitu tenggiri (Scomberomorus commerson), kembung (Rastrelliger spp), selar kuning (Selaroides leptolepis), tongkol (Auxis thazard), layang (Decapterus russelli), lemuru (Sardinella longiceps), teri nasi (Stolephorus commersonnii), tembang (Sardinella fimbriata), kurisi (Nemipterus nematophorus) dan pepetek (Leioghnatus sp) (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Jenis armada tangkap di Kabupaten Serang terdiri dari perahu tanpa motor (perahu layar), perahu dengan motor tempel dan kapal motor dengan kapasitas kecil yaitu kurang dari 5 GT. Jumlah armada pada masing-masing jenis selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5 Jumlah armada tangkap menurut jenis

No. Jenis Jumlah (unit) 1. Perahu tanpa motor 63 2. Motor tempel 1021 3. Kapal motor < 5 GT 197

Jumlah 1281

Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009

Jenis alat tangkap yang digunakan di Kabupaten Serang didominasi oleh jenis alat tangkap payang dan pancing. Jumlah dan jenis alat tangkap selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6 Jumlah alat tangkap menurut jenis

No. Jenis Jumlah (unit) A. Laut

1. Payang 529

2. Jaring insang hanyut 253

3. Jaring klitik 84

4. Jaring angkat lainnya 50 5. Pancing yang lain 398

Jumlah 1314 B. Perairan umum 1. Pancing 573 2. Jaring insang 149 Jumlah 722 Total 2036

Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009

Kelompok ikan pelagis menjadi kelompok dominan dan penting dalam produksi perikanan Kabupaten Serang. Hampir 60% produksi perikanan berasal dari kelompok ikan pelagis terutama ikan pelagis kecil, sehingga kelompok ikan pelagis kecil menjadi penting dan mendapat perhatian khusus untuk dapat dijaga kelestariannya (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Kegiatan penangkapan ikan pelagis di Kabupaten Serang dilakukan dengan berbagai jenis alat tangkap. Adapun jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis ini adalah bagan, pukat pantai, jaring insang, payang dan pancing (DKP Kabupaten Serang, 2009).

Berdasarkan data statistik, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Serang terus mengalami peningkatan (Gambar 7). Namun, tingkat konsumsi ikan ini masih di bawah standar tingkat konsumsi ikan nasional 26,5 kg/kapita/tahun.

Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009

Potensi sumberdaya kelautan Kabupaten Serang meliputi sumberdaya hayati ikan dan non ikan yang tersebar di perairan Teluk Banten dan Selat Sunda. Sumberdaya hayati antara lain keberadaan ekosistem terumbu karang, padang lamun dan bakau yang mampu berperan sebagai pelindung sekaligus merupakan habitat tempat berkembang biak dan berlindung bagi sumberdaya hayati laut. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Citra Satelit Landsat Thematic Mapper yang direkam tanggal 7 Agustus 2001, terdapat kelompok obyek yang ditemui di wilayah pesisir Kabupaten Serang, seperti terlihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Kelompok obyek wilayah pesisir Kabupaten Serang

Jenis Lokasi

Pasir -

Agihan lamun Sekitar muara Sungai Cikangkung, muara Sungai Kasuban dan muara Sungai Ciujung

Karang mati Wilayah Sungai Ciujung dan muara Sungai Cikangkung dan wilayah Teluk Bbanten

Karang hidup Tengah laut di Teluk Banten, di sekitar Pulau Panjang, di sepanjang Pantai Anyer dan di sekitar Pulau Sangiang Perairan terbuka/Laut -

Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009

Dokumen terkait