• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DATA

ANALISIS DATA

A. Analisis Data tentang Pengembangan karakter percaya diri peserta didik melalui Kegiatan Ekstrakurikuler hadrah di MA Kare.

Rasa percaya diri dapat dibangun melalui berbagai macam bentuk kegiatan yang ada di sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya. Karena sekolah bisa dikatakan sebagai lingkungan yang paling berperan untuk bisa mengembangkan rasa percaya diri. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah biasanya terdiri dari beberapa bidang keterampilan seperti olahraga, kesenian, bahasa asing, komputer, dan keterampilan lain. Dengan demikian siswa bisa memilih bidang keterampilan sesuai dengan bakat minatnya. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, rasa percaya diri bisa diperoleh melalui pergaulan atau sosialisasi yang lebih luas.1

Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa tidak erat terkait dengan pelajaran di sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan siswa, menambah keterampilan, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat, minat,

1 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), 136.

menunjang pencapaian kegiatan intrakulikuler, serta melengkapi usaha pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.2

Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler ini untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah, teman, keluarga, dan masyarakat sekitarnya yang lebih luas, meningkatkan potensi terhadap kebutuhan belajar, mengembangkan potensi bakat, minat, setiap peserta didik.3

Untuk mengembangkan kepercayaan diri peserta didik, MA Kare meminta semua siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hadrah dengan baik. Agar upaya mengembangkan karakter percaya diri melalui kegiatan eksrtakurikuler ini dapat berjalan. Dengan mengikuti ekstrakurikuler hadrah mereka akan lebih berani dan percaya diri tampil di depan orang banyak.4

Berdasarkan wawancara dengan pembina hadrah dalam mengembangkan karakter percaya diri peserta didik di Ma Kare dilaksanakan melalui :

1. Latihan hadrah yang diterapkan dengan menggunakan metode praktek. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari bapak Alvin selaku pembina hadrah:

2 Soejipto dan Rafis Kosasi, Profesi Keguruan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 161-162. 3 Muhaimin, Sutiah, Sugeng Listyo Prabowo, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah & Madrasah (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 241.

Untuk melatih rasa percaya diri siswa, saya memakai metode praktek yakni anak dengan langsung meniru pada gerakan pelatih. Pada tahap awal latihan, grup vokal saya latih terlebih dahulu.5

Dalam mengembangkan rasa percaya diri pembimbing hadrah menggunakan strategi pembelajaran langsung dengan metode praktek. Anak diminta langsung praktek mengikuti pembimbing dan setelah itu menyuruh mereka untuk mempraktekan secara bergantian di depan teman-temannya. Strategi pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi kepada siswa. Strategi ini memberikan kesempatan siswa belajar mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya.6 Disini guru mempraktekkan langsung lalu mengevaluasinya agar rasa optimis mereka dapat berkembang maka digunakannya metode praktek agar mereka menjadi lebih percaya diri bahwa mereka bisa bernyanyi dan memainkan alat hadrah dengan baik. Hal itu sesuai dengan tujuan dari ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah, teman, keluarga, dan masyarakat sekitarnya yang lebih luas, meningkatkan potensi terhadap kebutuhan belajar, mengembangkan potensi bakat, minat, setiap peserta didik.7

5Lihat transkrip wawancara no, 02/W/24-IV/2018. 6Macam-macamstrategipembelajaran.com.

7 Muhaimin, Sutiah, Sugeng Listyo Prabowo, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah & Madrasah (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 241.

2. Membiasakan peserta didik untuk berani tampil.

Ekstrakurikuler hadrah ini melatih peserta didiknya untuk berani tampil di depan umum. Ketika ada suatu kegiatan disekolah , hadrah juga ikut berperan dalam kegiatan tersebut seperti acara perpisahan sekolah.

Di ekstrakurikuler ini peserta didik yang dirasa sudah mampu memainkan hadrah dengan baik. Di ikutkan dalam pementasan maupun kegiatan-kegiatan lainnya. Melalui wawancara dengan salah satu peserta hadrah yang bernama latifatul ini yaitu:

Ketika akan tampil diacara-acara tertentu gitu, pertama saya gugup mbak, pastinya yang melihat lebih banyak dari pada waktu latihan, takut nanti gak maksimal apa gimana gitu. Tapi akhirnya saya tampil dan berusaha sebaik mungkin, alhamdulillah saya bisa melaluinya. Setelah tampil perasaanya ya lega mbak.8

Dengan adanya pengalaman dan kebiasaan tampil ini membuat mental anak terlatih dan terbiasa berinteraksi dengan banyak orang. Maka kegiatan tampil seperti ini diperlukan untuk pengalaman hidup peserta didik. Dan memerlukan lingkungan sekolah yang memberikan dukungan yang baik. Lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi rasa percaya diri.. Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota keluarga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya

diri. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka harga diri juga akan berkembang lebih baik9.

Di lingkungan sekolah guru-guru dapat mendidik siswanya agar dapat yakin akan kemampuan dirinya sendiri. Misalnya para siswa berani menyatakan pendapat ,harus bisa berani tampil dihadapan orang lain (misalnya pidato, menyanyi, menari, dan lain-lain); harus yakin, tidak ragu-ragu akan tindakan yang dipihnya; dan jangan mencontek pekerjaan orang lain.10

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan karakter percaya diri Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler hadrah di MA Kare Madiun.

Pengembangan karakter percaya diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler hadrah memerlukan berbagai perhatian, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik. Adapun faktor-faktor pendukung melalui kegiatan ekstrakurikuler hadrah di MA Kare berasal dari 2 faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Sesuai yang disampaikan latifatul siswi kelas XI MA Kare adalah sebagai berikut :

9 Hendra Widjaja, Berani Tampil Beda Dan Percaya Diri (Yogyakarta: Araska, 2016),63-68.

10 Muhammad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),57.

Awalnya saya sempat tidak percaya diri mbak, karna saya merasa saya tidak mempunyai bakat dibidang tersebut tapi karna saya menyukai hal-hal seperti hadrah ini jadi saya mulai mendaftarkan

dan bergabung di ekstra hadrah.”11

Faktor mendukung adalah berasal dari siswa itu sendiri yang meliputi minat, bakat yang kompeten, motivasi, semangat, antusiasme, dan kesadaran diri yang tinggi. Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah biasanya terdiri dari beberapa bidang keterampilan seperti olahraga, kesenian, bahasa asing, komputer, dan keterampilan lain. Dengan demikian siswa bisa memilih bidang keterampilan sesuai dengan bakat minatnya. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, rasa percaya diri bisa diperoleh melalui pergaulan atau sosialisasi yang lebih luas.12 Dengan keterangan tersebut diketahaui bahwa peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini karena menyukai kegiatan hadrah sendiri. Berarti peserta didik ini mempunyai minat terhadap ekstrakurikuler hadrah.

Selain minat dari siswa itu sendiri, selanjutnya ada dukungan dari wali murid/orang tua peserta didik dalam pengembangan karakter percaya diri peserta didik melalui kegitan ekstrakurikuler ini. Sesuai dengan wawancara bersama ibu sri selaku wali murid/orang tua peserta didik:

kegiatan hadrah ini menurut saya ya kegiatan yang positif. Saya juga mendukung dek dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler hadrah ini. Karenakan di dalam ekstranya itu berisi lantunan-lantunan sholawat dan ini juga merupakan suatu kegiatan yang baik menurut saya. Jadi saya sebagai orang tua juga mendukung. Dan ketika anak saya akan tampil gitu ya saya hantarkan. Karena saya ikut bangga kalau anak

11 Lihat transkrip wawancara no, 04/W/24-IV/2018.

12Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), 136-148

saya berani tampil. Jadi saya mendukung selama itu tetap menjadi

kegiatan yang positif ”13

Faktor eksternal yang mendukung pengembangan percaya diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler hadrah di MA Kare Madiun diberikan oleh orangtua/wali, dan pihak sekolah. Dukungan dari orangtua/wali berupa dukungan moral dan materi. Dukungan dari pihak sekolah adalah dengan memberikan sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler seni hadrah. Pihak sekolah juga mendatangkan pelatih ekstrakurikuler yang kompeten dari luar sekolah. Bapak/ibu guru pun mendukung terselenggaranya kegiatan pengembangan bakat melalui ekstrakurikuler hadrah ini dengan selalu mendampingi ketika kegiatan ekstrakurikuler berlangsung.

Kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa diharapakan dapat memberikan hasil bagi individual, sosial, civic, dan etis. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan minat dan belajar lebih banyak mengenai diri sendiri dan orang lain. Program kegiatan ekstrakurikuler sekolah dipengaruhi oleh misi dan filosofi serta membutuhkan lingkungan belajar agar siswa dapat berkembang, belajar, dan mengekspresikan dirinya14.

Bidang kesenian sebenarnya sudah diselenggarakan dalam bentuk bidang studi yang disediakan dalam jam pelajaran khusus. Namun, untuk mewujudkan bidang kesenian terutama hadrah di luar jam pelajaran, kepala

13

Lihat transkrip wawancara no, 05/W/11-VII/2018.

14Popi Sopiatin, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa (Bogor : Galia Indonesia, 2011), 100.

sekolah sebagai pemimpin perlu menaruh perhatian/dukungan yang lebih. Perhatian/dukungan itu perlu dimanifestasikan dalam usaha melakukan pengendalian pelaksanaannya antara lain sebagai berikut:

1. menunjuk dan mengangkat guru sebagai penanggung jawab pelaksanaannya (koordinator bidang) yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah,

2. membantu mengadakan alat kelengkapan yang diperlukan agar kegiatannya dapat dimanfaatkan.15

Pengembangan percaya diri melalui ekstrakurikuker hadrah memiliki berbagai faktor pendukung di dalamnya. Misalkan, pihak sekolah terutama kepala sekolah yang berperan penting terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan percaya diri melalui ekstrakurikuler hadrah. Kepala sekolah menunjuk guru sebagai penanggung jawab pelaksanaannya. Selain itu, kepala sekolah juga memberikan dukungan berupa ruang, waktu, serta sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler seni hadrah. Kegiatan ekstrakurikuler juga mendapat berbagai dukungan yang mampu membuat kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan lancar meliputi faktor internal yakni minat dan dorongan dari peserta didik, serta faktor eksternal yakni adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan serta sering diadakannya lomba.

15 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan (Yogyakarta : Ar Russ Media, 2008), 194.

Segala faktor pendukung tersebut tidak lepas dengan adanya hambatan pula. Begitu pun dengan pengembangan percaya diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler hadrah. Di sekolah ini terdapat penghambat kegiatan pengembangan percaya diri melalui ekstrakurikuler hadrah yakni terbatasnya jumlah kostum yang dimiliki oleh MA Kare sehingga ketika akan tampil, pihak sekolah atau orangtua/wali perlu menyewa kostum.

70

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengembangan karakter percaya diri siswa melalui ekstrakurikuler hadrah di MA Kare dilaksanakan pada hari sabtu pukul 15.00 di mushola MA Kare dengan metode praktek. Siswa langsung praktek mengikuti pembimbing dan setelah itu menyuruh mereka untuk mempraktekan secara bergantian di depan teman-temannya. Dan juga dengan cara pelatih membiasakan anak untuk berani tampil. Pada ekstrakurikuler ini peserta didik yang dirasa sudah mampu memainkan hadrah dengan baik, diikutkan dalam pementasan maupun kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan adanya pengalaman dan kebiasaan tampil ini membuat mental anak terlatih dan terbiasa berinteraksi dengan banyak orang.

2. Faktor pendukung pengembangan karakter percaya diri siswa melalui ekstrakurikuler hadrah di MA Kare adalah faktor internal (adanya minat, semangat, dan antusiasme siswa), dan faktor eksternalnya adalah dukungan dari orangtua wali dan dukungan pihak sekolah yaitu adanya guru selalu yang mendampingi, memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, mendatangkan pelatih dari luar sekolah,. Adapun faktor penghambatnya adalah terbatasnya jumlah kostum yang dimiliki oleh MA Kare sehingga

ketika akan tampil, pihak sekolah atau orangtua/wali perlu menyewa kostum dengan biaya yang mahal.

B. Saran

1. Hendaknya pengelola, kepala sekolah, serta guru dapat meningkatkan fasilitas yang diberikan, seperti alat-alat hadrah .

2. Hendaknya pembina hadrah dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengembangkan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada sehingga dapat mengembangkan bakat dan kemampuan siswa dengan efektif.

3. Hendaknya peneliti yang akan datang dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang pengembangan karakter percaya diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler lainnya seperti kegiatan ekstrakurikuler lain, sehingga dapat mendukung dan menguatkan penelitian ini.

Dokumen terkait