• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Instrumen Penelitian

B. Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kategori responden yang berkunjung ke obyek wisata Tebing Breksi, meliputi:

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan kategori jenis kelamin, responden dibedakan menjadi dua bagian yaitu laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data kategori responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel V.5.

Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 44 44

Perempuan 56 56

Jumlah 100 100

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Januari 2019 yang Telah Diolah Dari hasil penelitian pada tabel V.5 dapat disimpulkan bahwa kategori perempuan lebih banyak dibandingkan kategori laki-laki yaitu persentase perempuan 56% sedangkan laki-laki 44%.

b. Usia

Berdasarkan kategori usia, responden dibedakan menjadi empat bagian yaitu 17-25 tahun, 26-36 tahun, 37-47 tahun, > 48 tahun. Hasil analisis data kategori responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel V.6.

Kategori Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase (%)

17-25 tahun 37 37

26-36 tahun 14 14

37-47 tahun 34 34

> 48 tahun 15 15

Total 100 100

Dari hasil penelitian tabel V.6 dapat disimpulkan bahwa responden dengan kategori usia 17-25 tahun persentasenya lebih tinggi dibandingkan kategori usia yang lainnya. Responden dengan usia 17-25 tahun persentasenya sebesar 37%, usia 26-36 57 tahun sebesar 14%, usia 37-47 sebesar 34 % dan responden dengan kategori usia > 48 tahun memiliki persentase sebesar 15%. c. Asal

Berdasarkan kategori asal, responden dibedakan menjadi dua bagian, yaitu asal dari Yogyakarta dan dari luar Yogyakarta. Hasil analisis data kategori responden berdasarkan asal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel V.7.

Kategori Responden Berdasarkan Asal

Asal Jumlah Persentase (%)

Yogyakarta 11 11

Luar Yogyakarta 89 89

Total 100 100

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah. Dari hasil penelitian tabel V.7 dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak berkunjung yaitu responden yang berasal dari Luar Yogyakarta. Adapun persentase responden asal Yogyakarta sebesar 11% dan responden asal luar Yogyakarta sebesar 89%.

d. Kunjungan

Berdasarkan katagori kunjungan kembali, responden dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu berkunjung baru sekali dan berkunjung lebih dari sekali. Hasil analisi data kategori responden berdasarkan kunjungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel V.8.

Kategori Responden kunjungan

Kunjungan Jumlah Persentase (%)

Baru sekali 43 43

Lebih dari sekali 57 57

Total 100 100

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah.

Dari hasil penelitian tabel V.8 dapat disimpulkan bahwa responden yang berkunjung ke obyek wisata Tebing Breksi memiliki presentasi berkunjung lebih dari sekali. Adapun presentasi responden berkunjung baru sekali sebesar 43% dan lebih dari sekali sebesar 57%

2. Analisis Deskriptif Per Variabel

Analisis deskriptif per variabel digunakan untuk mengetahui skor rata-rata jawaban responden untuk setiap pernyataan daya tarik, promosi dan minat kunjung kembali. Alat yang digunakan untuk mengetahui skor rata-rata jawaban responden menggunakan MS Excel.

a. Hasil Deskripsi Variabel daya tarik

Berdasarkan hasil kuesioner 100 responden, peneliti mendapatkan hasil deskripsi variabel daya tarik.

Tabel V.9.

Deskripsi Variabel daya tarik No

Pernyataan Mean

1. Keindahan tebing sebagai daya tarik untuk berkunjung ke obyek wisata Tebing Breksi.

4,48 2. Obyek wisata Tebing Breksi memiliki

spot foto yang banyak dan menarik. 4,98 3. Kebersihan obyek wisata Tebing Breksi

Yogyakarta terjaga. 4,17

4. Terdapat atraksi pendukung (misalnya

mobil jeep) 3,95

5. Kondisi jalan menuju obyek wisata ini

baik (sudah beraspal) 4,11

6. Terdapat papan penunjuk jalan menuju

obyek wisata ini. 4,25

7. Tersedianya lahan parkir yang luas dan

memadai untuk kendaraan wisatawan. 4,35 8. Keamanan di area parkir terjamin.

3,89

Rata-rata Total 4,28

Sumber: Data Hasil Penelitian Oktober 2019 yang telah diolah Dari hasil deskripsi varibael daya tarik tersebut dapat dilihat bahwa Rata-rata skor tertinggi terdapat pada pernyataan kedua (Obyek wisata Tebing Breksi memiliki spot foto yang banyak dan menarik.) yaitu sebesar 4,98 sedangkan rata-rata skor terendah terdapat pada pernyataan kedelapan (Keamanan di area parkir terjamin.) yaitu sebesar 3,89.

b. Hasil Deskripsi Variabel promosi

Berdasarkan hasil kuesioner 100 responden, peneliti mendapatkan hasil deskripsi variabel promosi.

Tabel V.10. Promosi No

Pernyataan Mean

1. Promosi yang dilakukan obyek wisata Tebing Breksi Yogyakarta informatif dan mudah dimengerti.

3,87 2. Obyek wisata Tebing Breksi Yogyakarta

ikut diperkenalkan oleh masyarakat setempat.

3,8

3.

Pemilihan media sosial yang digunakan oleh Tebing Breksi Yogyakarta untuk sarana promosi efektif dan efisien (Facebook dan Instagram)

4,05

4. Saya sering melihat promosi event-event menarik di objek wisata Tebing Breksi Yogyakarta (misalnya event panggung)

3,59 5. Saya sering melihat obyek wisata Tebing

Breksi Yogyakarta sebulan tiga kali di sosial media.

3,26 6. Saya sering melihat review atau pendapat

pengunjung mengenai Obyek wisata Tebing Breksi Yogyakarta.

3,42

Rata-rata Total 3,7

Sumber: Data Hasil Penelitian Oktober 2019 yang telah diolah Dari hasil deskripsi varibael daya tarik tersebut dapat dilihat bahwa Rata-rata skor tertinggi terdapat pada pernyataan ketiga (Pemilihan media sosial yang digunakan oleh Tebing Breksi Yogyakarta untuk sarana promosi efektif dan efisien (Facebook dan Instagram)) yaitu sebesar 4,05 sedangkan rata-rata skor terendah terdapat pada pernyataan kelima (Saya sering

melihat obyek wisata Tebing Breksi Yogyakarta sebulan tiga kali di sosial media.) yaitu sebesar 3,26.

c. Hasil Deskripsi Variabel minat kunjung kembali

Berdasarkan hasil kuesioner 100 responden, peneliti mendapatkan hasil deskripsi variabel minat kunjung kembali.

Tabel V.11. Minat Kunjung kembali No

Pernyataan Mean

1. Saya akan berkunjung kembali ke obyek

wisata Tebing Breksi Yogyakarta. 4,08 2. Saya akan memberikan rekomendasi

kepada orang lain untuk berkunjung ke obyek wisata Tebing Breksi Yogyakarta.

4,12 3. Saya merasa bahwa obyek wisata Tebing

Breksi memiliki reputasi yang baik. 4,14

Rata-rata Total 4,1

Sumber: Data Hasil Penelitian Oktober 2019 yang telah diolah Dari hasil deskripsi varibael daya tarik tersebut dapat dilihat bahwa Rata-rata skor tertinggi terdapat pada pernyataan ketiga (Saya merasa bahwa obyek wisata Tebing Breksi memiliki reputasi yang baik) yaitu sebesar 4,14 sedangkan rata-rata skor terendah terdapat pada pernyataan pertama (Saya akan berkunjung kembali ke obyek wisata Tebing Breksi Yogyakarta.) yaitu sebesar 4,08.

C. Analisis Statistik 1. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) adalah salah satu alat uji normalitas. Persyaratan data dikatakan terdistribusi normal menurut uji K-S adalah jika angka sig. uji K-S, Sig > 0,05 menunjukkan data residual berdistribusi normal, jika angka Sig. ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Berikut merupakan hasil uji normalitas yang diperoleh peneliti :

Tabel V.12. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

Nhail 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.58587025 Most Extreme Differences Absolute .080 Positive .050 Negative -.080 Test Statistic .080

Asymp. Sig. (2-tailed) .120c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang telah diolah Dari hasil pengujian normalitas yang disajikan pada tabel V.12 dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal, dengan nilai signifikansinya > 0,05 (0,120 > 0,05).

b) Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas dan terikat. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Salah satu cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria jika tolerance value > 0,1 dan VIF < 10, maka disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas dan jika tolerance value ≤ 0,1 dan VIF > 10, maka disimpulkan terjadi gejala multikolinearitas antar variabel pada model regresi.

Tabel V.13.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardize d Coefficients Standardize d Coefficient s t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.995 1.656 2.412 .018

Total_P.1 .139 .057 .257 2.430 .017 .708 1.411 Total_P.2 .168 .062 .287 2.710 .008 .708 1.411 a. Dependent Variable: Total_P.3

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah Dari hasil pengujian multikolinearitas yang disajikan pada tabel V.13 dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel bebas tersebut, dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) setiap variabel bebas < 10.

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians dari residual tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui terjadi atau tidak heteroskedastisitas digunakan scatterplot. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Dapat dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas jika titik-titik pada grafik scatterplot menyebar secara nyata.

Gambar V.1.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah.

Dari hasil uji heteroskedastisitas yang disajikan pada grafik V.1 dapat disimpulkan bahwa data residual yang diuji dalam penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas.

Dimana titik-titik pada grafik scatterplot meyebar merata tanpa membentuk pola tertentu.

d) Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05.

Tabel V.14. Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Total_P.3 * Total_P.1 Between Groups (Combined) 96.392 14 6.885 2.585 .004 Linearity 54.911 1 54.911 20.620 .000 Deviation from Linearity 41.481 13 3.191 1.198 .295 Within Groups 226.358 85 2.663 Total 322.750 99 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Total_P.3 * Total_P.2 Between Groups (Combined) 90.439 14 6.460 2.364 .008 Linearity 58.614 1 58.614 21.446 .000 Deviation from Linearity 31.825 13 2.448 .896 .561 Within Groups 232.311 85 2.733 Total 322.750 99

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah

Dari hasil uji linearitas yang disajikan pada tabel V.14 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel daya tarik dan variabel promosi dengan variabel

minat kunjung kembali, dimana untuk variabel daya tarik signifikansi < 0,05 (0,00 < 0,05) dan untuk variabel promosi signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan perhitungan regresi linear berganda antara daya tarik, promosi dan minat kunjung kembali dengan menggunakan SPSS 22, hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel V.15.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.995 1.656 2.412 .018 Total_P.1 .139 .057 .257 2.430 .017 Total_P.2 .168 .062 .287 2.710 .008

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah Dari hasil analisis regresi linear berganda yang disajikan pada tabel V.15, diperoleh persamaan regresi:

Y = 3,995 + 0,139X1 + 0,168X2 Dimana :

Y = Minat kunjung kembali X1 = Daya Tarik

3. Uji F

Menurut Sunyoto (2013: 134) pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara keseluruhan (simultan) yang diperoleh memang nyata atau secara kebetulan saja. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel V.16. Uji F ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 73.767 2 36.883 14.369 .000b Residual 248.983 97 2.567 Total 322.750 99

a. Dependent Variable: Total_P.3

b. Predictors: (Constant), Total_P.2, Total_P.1

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah a. Menentukan H0 = hipotesis 0 dan Ha = hipotesis alternative

H0 : b1 : b2 : b3 = 0, artinya daya tarik dan promosi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap minat kunjung kembali. Ha : b1 : b2 : b3 minimal salah satu ≠ 0, artinya daya tarik dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat kunjung kembali.

b. Menentukan tingkat signifikansi (α) dan Ftabel.

Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Ftabel dapat dicari dengan menentukan besar derajat kebebasan (degree, of freedom) pembilang dan derajat kebebasan (degree of freedom) penyebut. Derajat kebebasan (degree of freedom)

pembilang menggunakan k, sedangkan derajat kebebasan (degree of freedom) penyebut menggunakan n-k.

c. Menghitung F statistik (F hitung)

Nilai F hitung diperoleh dari output SPSS adalah 14,369 dan F tabel dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan n-k = 98, di dapat nilai F tabel sebesar 3,09.

d. Menentukan Kriteria Uji F

H0 diterima dan Ha ditolak, jika Fhitung ≤ Ftabel. H0 ditolak dan Ha diterima, jika Fhitung > Ftabel. e. Membuat Kesimpulan

Dapat dilihat bahwa nilai F hitung yang diperoleh sebesar 14,369 lebih besar dari nilai F tabel sebesar (14,369 > 3,09 ). Maka Ha diterima yang artinya daya tarik dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat kunjung kembali.

4. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (daya tarik dan promosi) berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat (minat kunjung kembali). Hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel V.17. Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.995 1.656 2.412 .018 Total_P.1 .139 .057 .257 2.430 .017 Total_P.2 .168 .062 .287 2.710 .008

a. Dependent Variable: Total_P.3

a. Variabel daya tarik

1) Menentukan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis No1 (H0).

H0: Daya tarik secara parsial tidak berpengaruh pada minat kunjung kembali.

Ha: Daya tarik secara parsial berpengaruh pada minat kunjung kembali.

2) Menentukan Taraf Signifikansi (Level of Significance) Taraf signifikan atau α (alpha) yang digunakan di dalam penelitian adalah 5% (0,05).

3) Menghitung t statistik (t hitung)

Nilai t hitung diperoleh dari output SPSS adalah 2,430 dan t tabel dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan n-k-1 = 97, di dapat nilai t tabel sebesar 1,66. 4) Menentukan Kriteria Uji t

H0 ditolak dan Ha diterima jika -t hitung > t hitung > t tabel atau sig. < 0,05.

H0 diterima dan Ha ditolak jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau sig. ≥ 0,05.

5) Membuat Kesimpulan

Dapat dilihat bahwa nilai t hitung variabel daya tarik (X1) yang diperoleh sebesar 2,430 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,66 ( 2,430 > 1,66 ). Hasil uji t pada variabel daya

tarik diperoleh nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,017 (0,017 < 0,05). Maka H0 ditolak yang artinya daya tarik secara parsial berpengaruh terhadap minat kunjung kembali.

b. Variabel promosi

1) Menentukan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (H0).

H0: Promosi secara parsial tidak berpengaruh pada minat kunjung kembali.

Ha: Promosi secara parsial berpengaruh pada minat kunjung kembali.

2) Menentukan Taraf Signifikansi (Level of Significance) Taraf signifikan atau α (alpha) yang digunakan di dalam penelitian adalah 5% (0,05).

3) Menghitung t statistik (t hitung)

Nilai t hitung diperoleh dari output SPSS adalah 2,710 dan t tabel dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan n-k-1 = 97, di dapat nilai t tabel sebesar 1,66. 4) Menentukan Kriteria Uji t

H0 ditolak dan Ha diterima jika -t hitung > t hitung > t tabel atau sig. < 0,05.

H0 diterima dan Ha ditolak jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau sig. ≥ 0,05.

5) Membuat Kesimpulan

Dapat dilihat bahwa nilai t hitung variabel promosi (X2) yang diperoleh sebesar 2,710 lebih besar dari nilai tabel sebesar 1,66 ( 2,710 > 1,66 ). Hasil uji t pada variabel daya tarik diperoleh nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,008 (0,008 < 0,05). Maka H0 ditolak yang artinya promosi secara parsial berpengaruh terhadap minat kunjung kembali.

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel independen yaitu daya tarik dan promosi secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi dalam minat kunjung kembali (Y). Program yang digunakan untuk mengetahui koefisien determinasi (R2) ini adalah SPSS.

Tabel V.18.

Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .478a .229 .213 1.602

a. Predictors: (Constant), Total_P.2, Total_P.1 b. Dependent Variable: Total_P.3

Sumber: Data Hasil Penelitian Bulan Oktober 2019 yang Telah Diolah Dari hasil koefisien determinasi yang disajikan pada tabel V.18 dapat dilihat bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0,213 = 21,3%. Artinya variasi dalam minat kunjung kembali dapat dijelaskan oleh variasi dalam

variabel daya tarik dan promosi obyek wisata Tebing Breksi sebesar 21,3% sedangkan nilai eror terms (е/Є) yang merupakan elemen variasi variabel dependen yang tidak dapat dijelaskan oleh semua variabel independen √ √ = 0,887

Dokumen terkait