BAB IV : HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
D. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap 180
responden yang meliputi status sosial ekonomi, layanan prima dan motif
33
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata – rata (mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing
– masing item pertanyan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut :
a) Mean =
b) Standar Deviasi =
(Sumber : Sugiyono, 2008) Keterangan:
= rata – rata (Mean) = jumlah Skor
N = jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan standar
deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan
Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut
a. Variabel Status Sosial Ekonomi
Tabel.III.2
Mean dan Standar Deviasi Status Sosial Ekonomi Anggota
Variabel N Mean Standar Deviasi
Status sosial ekonomi anggota
180 9,3611 2,56047
Untuk mengetahui penilaian status sosial ekonomi anggota dapat
ditunjukan dengan memasukkan nilai mean dan syandar deviasi yang
diperoleh dengan interval di bawah ini :
Tabel.III.3
Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval Kurang X < mean – SD 4 – 6 Cukup Mean – SD < x < mean + SD 7 – 10 Baik Mean + SD < x 11 – 14 Sumber : data diolah 2013
Kategori status sosial ekonomi anggota dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu :
1) Status sosial ekonomi baik
Status sosial ekonomi dikatakan baik berarti dilihat dari penghasilan
anggota, pekerjaan anggota dan pendidikan anggota yang telah berada
dijenjang yang tinggi dan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan ekonominya, dalam kasus ini adalah responden yang
pekerjaannya adalah seorang pengawas, dengan penghasilan lebih dari
Rp 3.451.000 dan berstatus pendidikan sarjana.Oleh karena itu, persepsi
anggota dalam kelompok ini dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap partisipasi dalam koperasi
2) Status sosial ekonomi cukup
Status sosial ekonomi dikatakan cukup baik atau biasa saja berarti
35
kehidupan rumah tangganya.Oleh karena itu, persepsi angota yang ada
dalam kelompok ini lebih dapat memberi pengaruh biasa saja terhadap
partisipasi anggota
3) Status sosial ekonomi kurang
Status sosial ekonomi dikatakan kurang / rendah apabila anggota
dalam memenuhi kebutuhan ekoniminya masih kesulitan dan harus
mengandalkan pihak lain dalam membantu permasalahan ekonominya,
dalam kasus ini adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai
tukang kebun, dengan penghasilan kurang dari Rp 1.714.000 dan status
pendidikannya hanya seorang lulusan SMP. Oleh karena itu persepsi
anggota dalam kelompok ini dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap partisipasi anggota dalam koperasi.
b. Variabel Layanan Prima
Tabel.III.4
Mean dan Standar Deviasi Layanan Prima
Variabel N Mean Standar Deviasi
Layanan Prima 180 43,100 2,689
Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang
layanan prima, dapat ditunjukan dengan memasukan nilai mean dan
Tabel.III.5
Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Layanan Prima
Layanan Prima Rumus Interval Interval Kurang X < mean – SD 37 - 40 Cukup Mean – SD < x < mean + SD 41 – 46 Baik Mean + SD < x 47 – 49 Sumber : data diolah 2013
Kategori layanan prima dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Layanan prima baik
Layana prima baik dalam hal ini berarti anggota koperasi sami aji
sangat puas dengan sikap dan kinerja yang ditunjukan oleh pengurus
koperasi. Oleh karena itu, anggota koperasi yang ada dalam kelompok
ini lebih dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap partisipasi
anggota dalam koperasi.
2) Layanan Prima cukup
Layanan prima dari pengurus dikatakan cukup apa bila anggota
cukup puas dengan sikap dan keinerja pengurus dalam melayani
anggota. Oleh karena itu, anggota yang ada dalam kelompok ini lebih
dapat memberikan pengaruh yang biasa saja tergadap partisipasi
anggota dalam koperasi.
3) Layanan Prima kurang
Layanan yang diberikan koperasi kurang / rendah dalam
37
oleh anggota. Oleh karena itu, anggota yang berada dalam kelompok
ini berpengaruh negatif terhadap partisipasi anggota koperasi.
c. Variabel Lama bergabung menjadi anggota
Tabel.III.6
Mean dan Standar Deviasi Lama Bergabung Anggota
Variabel N Mean Standar Deviasi
Lama bergabung menjadi anggota
180 6,25 0.63
Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang lama bergabung,
dapat ditunjukan dengan tabel data responden tentang berapa lama
respoden telah bergabung dengan koperasi sami aji. Berikut ini adalah data
tersebut :
Tabel.III.7
Data Frekuensi Responden Tentang Lama Bergabung Menjadi Anggota
Sumber : data diolah 2013 Lama bergabung dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1) Lama bergabung baik
Lama bergabung dikatakan baik dalam penelitian ini berarti anggota
memiliki waktu bergabung lama atau dikatakan lebih dari 25 tahun. Oleh Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid Kurang dari 10
Tahun 20 11.1 11.1 11.1
10 tahun - 14 tahun 16 8.9 8.9 20.0 15 tahun - 19 tahun 6 3.3 3.3 23.3 20 tahun - 24 tahun 15 8.3 8.3 31.7 Lebih dari 25 tahun 123 68.3 68.3 100.0
karena itu, anggota yang berada dalam kelompok ini lebih dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap partisipasi anggota. Anggota
dikatakan memiliki waktu bergabung yang lama apa bila anggota telah
bergabung dengan koperasi lebih dari 25 tahun.
2) Lama bergabung cukup
Anggota dikatakan cukup lama bergabung dengan koperasi dalam
penelitian ini apa bila anggota telah bergabung selama kurang lebih 15 –
24 tahun. Oleh karena itu, anggota koperasi yang dalam kelompok ini
memiliki pengaruh yang biasa saja terhadap partisipasi anggota koperasi
sami aji.
3) Lama bergabung kurang
Lama bergabung dikatakan kurang lama atau rendah dalam penelitian
ini berarti anggota koperasi hanya memiliki waktu bergabung kurang dari
15 tahun. Oleh karena itu, anggota yang berada dalam kelompok ini lebih
dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap partisipasi anggota
koperasi
d. Variabel Partisipasi Anggota
Tabel.III.8
Mean dan Stadar Deviasi Partisipasi Anggota Variabel N Mean Standar
Deviasi
Partisipasi anggota
39
Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang
partisipasi anggota, dapat ditunjukan dengan memasukan nilai mean
dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini :
Tabel.III.9
Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Partisippasi Anggota
Partisipasi anggota
Rumus Interval Interval
Kurang X < mean – SD 9 - 13 Cukup Mean – SD < x <
mean + SD
14 – 19 Baik Mean + SD < x 20 – 22 Partisipasi anggota dapat digolongkan dalam tiga kategori, yakni :
1) Partisipasi anggota baik
Partisipasi anggota koperasi dikatakan baik dalam penelitian ini
berarti adalah anggota yang sangat aktif dan kooperatif terhadap segala
kegiatan dan jasa yang ditawarkan koperasi. Anggota yang partisipasinya
tinggi tidak hanya pada transaksi jasa saja tetapi sumbangsihnya berupa
saran, pendapat, kesediaan mengikuti kegiatan yang diadakan koperasi
pada saat itu.
2) Partisipasi anggota cukup
Partisipasi anggota dikatakan sedang dalam penelitian ini berarti
adalah anggota yang hanya aktif dalam koperasi dibidang jasanya saja
atau pun saran, pendapat dan sumbangsihnya di bidang non-jasa saja.
kurang memberikan sumbangsihnya dalam bentuk pendapat, saran dan
bidang non-jasa lainnya.
3) Partisipasi anggota kurang
Anggota koperasi memiliki tingkat partisipasi kurang baik berarti
anggota yang dalam penggunaan jasa simpan pinjam anggota tersebut
kurang memanfaatkannya, selain dibidang jasa simapan pinjamnya
anggota juga cenderung tidak memberikan aspirasinya untuk tumbuh
kembang koperasi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Jika nilai asyimtot memiliki signifikasi lebih dari α
= 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asymtot
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 berarti distribusi
tersebut tidak normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas silakukan dengan
menggunakan uji kolmograf-smirnov dengan tingkat kesalahan 5 %
atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan
memiliki data residual yang berdistribusi normal. Rumus uji
kolmograv-sminov untuk normalitas sebagai berikut : D = Maksimum Fo (X) – Sn (X)
41
Dimana : D : Deviasi Maksimum
Fo (X): fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
Sn (X) : distribusi komulatif yang diobservasi
Dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
Asymp.Sig (2-tailed) Status Sosial Ekonomi (X1) sebesar 0,084, Layanan Prima (X2) sebesar 0,069 dan Lama Bergabung Menjadi
anggota (X3) sebesar 0,300. Apabila dibandingkan dengan signifikansi
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X1,X2,X3 residual berdistribusi
normal.
2) Uji Liniersitas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Model dibentuk
berdasarkan tujuan teoritis bahwa hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependennya linier uji linier digunakan untuk
mengkonfirasi apakah bersifat linier antara dua variabel yang
diidentifikasikan secara teori sesuai dengan hasil observasi yang ada.
Untuk menguji linieritas dapat menggunakan uji F.
Uji F digunakan pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimaksudkan mempunyai pengaruh secara
bersama – sama terhadap variabel dependen atau terikat. Langkah –
langkah pengujian adalah sebagai berikut :
a) Derajat kepercayaan = 5%
α = 0,05
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
c) Menentukan kriteria pengujian
H0 ditolak apabila fhitung > ftabel HA ditolak apabila fhitung < ftabel d) Menentukan f dengan rumus
Dimana : = koefisien determinan berganda
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Kesimpulan :
Apabila fhitung < ftabel maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya tidak ada pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat bersifat linier. Apabila fhitung > ftabel maka H0 ditolak dan HA diterima artinya ada pengaruh yang simultan artinya hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat bersifat non-linier.
Pada tabel ANOVA diketahui bahwa nilai signifikansi (Deviation from
Linearity) pada variabel status sosial ekonomi sebesar 0,342. Apabila
43
hubungan antar variabel status sosial ekonomi anggota dengan partisipasi
anggota dinyatakan linier.
Pada veriabel layanan prima diketahui nilai signifikansi (Deviation
from Linearity) sebesar 0,150. Apabila dibandingkan denan signifikansi >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel layanan prima
dengan partisipasi anggota koperasi dinyatakan linier.
Demikian juga halnya pada veriabel lama bergabung diketahui bahwa
nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,742. Apabila
dibandingkan denan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antar variabel layanan prima dengan partisipasi anggota koperasi
dinyatakan linier
b. Uji Hipotesis
1) Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran
dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu hubungan antara variabel bebas
yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel tersebut disebut
variabel yang bersifat tidak orthogonal. Variabel yang tidak orthogonal
nol. Untuk mendeteksi masalah multikorelasi dapat digunakan rumus
korelasi. Adapun rumus korelasi sebagai berikut (Sugiyono, 2010) :
Selanjutnya dengan program SPSS diadakan analisi colliniarity statistic. Dari analisis colliniarity statistic akan diperoleh VIF (Variance Infaltion Factor). Dasar analisis yang digunakan yaitu jika tolerance labih dari 0,1 dan VIF kurang dari 5 maka tidak terjadi masalah multikorelaritas.
Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari ketiga variabel yaitu : status sosial ekonomi anggota (0,916),
layanan prima (0.911) dan lama bergabung (0,989) lebih besar dari 0,1.
Sedangkan VIF dari ketiga variabel yaitu : status sosial ekonomi
anggota (1,092), layanan prima (1.011), dan lama bergabung (1,098).
Maka dapat dikatakan nilai VIF < 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinieritas.
b) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas. Untuk
mendeteksi tidak adanya masalah heteroskedastisitas digunakan uji
Glejeser dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan
nilai absolud residualnya. Jika signifikansi antara varisbel independen
45
heteroskedastisitas, tapi jika < 0,05 maka terjadi masalah
heteroskadastisitas.
c) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan pengguna dari
satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berurutan tidak
berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya
masalah atokorelasi dapat digunakan uji Durin Watson dengan rumus :
Dimana: DW : nilai Durbin Watson
et : gangguan estimasi
t : observasi terakhir
t - 1 : observasi sebelumnya
Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah
autokorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik DW harus
dibandingkan dengan tabel statistik. Namun secara umum dapat diberi
patokan sebagai berikut:
(1) dU < DW < 4 – dU maka H0 diterima (tidak ada autokorelasi) (2) DW < dL atau DW > 4 – dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi)
(3) dL < DW < dU atau 4 – dU < DW < - dL maka tidak ada keputusan yang pasti
Apabila tidak ada penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka
analisis regresi linier berganda dapat dilanjutkan. Namun apabila terjadi
penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier
berganda tidak dapat dilanjutkan.
2) Uji F
Uji f digunakan untuk pengujian variabel secara simultan. Pengujian
signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan uji F
dengan rumus (Sudjana, 2005):
Keterangan:
F = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = banyaknya anggota sampel
a) Pembuktian hipotesis ini dengan menggunakan teknik regresi
dengan bantuan program SPSS versi 16.
Kontribusi status sosial ekonomi, layanan prima dan lama
bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi anggota koperasi
47
H0: Tidak ada kontribusi positif status sosial ekonomi, layanan prima dan motif kredit terhadap partisipasi anggota koperasi
“Sami Aji”.
Ha: ada kontribusi positif status sosial ekonomi, layanan prima dan motif kredit terhadap partisipasi anggota koperasi “Sami Aji”
b) Menentukan level of significant (a) = 5% dengan level of confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = n-k c) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis dengan
kriteria sebagai berikut:
H0 ditolak jika = Fhitung < Ftabel a, n-k Ha diterima jika = Fhitung < Ftabel a, n-k
d) Menarik kesimpulan dengan membandingkan hasil dari, kemudian
tentukan daerah penerimaan dan penolakannya. Apabila H0 ditolak dan Ha diterima maka status sosial ekonomi, layanan prima dan waktu bergabung menjadi anggota berkontribusi positif terhadap
tingkat partisipasi anggota koperasi “Sami Aji” 3) Uji t
Uji t digunakan mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen.
Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau sebesar 5%. Dalam
penelitian ini uji t digunakan untuk pengujian hipotesis, tujuannya adalah
a) Merumuskan Hipotesis
(1) Kontribusi status sosial ekonomi terhadap partisipasi anggota
koperasi “Sami Aji”
Ho : βi = 0, artinya status sosial ekonomi anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap partisipasi anggota
Ha : βi ≠ 0, artinya status sosial ekonomi anggota berkontribusi secara signifikan terhadap partisipasi anggota
(2) Kontribusi Layanan prima terhadap Partisipasi anggota koperasi “ Sami Aji”
Ho : βi = 0, artinya layanan prima tidak berkontribusi secara signifikan terhadap partisipasi anggota
Ha : βi ≠ 0, artinya layanan prima anggota berkontribusi secara signifikan terhadap partisipasi anggota
(3) Kontribusi lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi
anggota Koperasi “Sami Aji”
Ho : βi = 0, artinya lama bergabung menjadi anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap partisipasi anggota
Ha : βi ≠ 0, artinya lama bergabung menjadi anggota berkontribusi secara signifikan terhadap partisipasi anggota
49
b) Menentukan daerah keputusan
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai
berikut :
Ho diterima apabila –t (α / 2; n –k) ≤ t hitung ≤ t (α / 2; n – k), artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho ditolak apabila t hitung > t (α / 2; n– k) atau –t hitung < -t (α / 2; n – k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
c) Mengambil keputusan
Nilai t tabel yang diperoleh kemudian dibandingkan nilai t hitung, jika
t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independent berkontribusi pada variabel
dependent.
Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berkontribusi
50
BAB IV
HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh penulis di koperasi “ Samiaji “ yang
beralamatkan di Jalan Delima No.55, kecamatan Subah, Kabupaten Batang,
provinsi Jawa Tengah. No.Telepon (0285) 666274. Koperasi ini telah berdiri
sejak 14 Agustus 1977 atau sekitar 36 tahun yang lalu. Koperasi ini juga telah
berbadan hukum selama 33 tahun yang lalu dengan nomor badan hukum
9358/BH/VI/Tgl 9 Agustus 1980.
Menurut undang – undang koperasi UU No.25 Tahun 1992 koperasi ini adalah termasuk jenis koperasi fungsional, hal ini dikarenakan koperasi ini
tidak hanya bergerak dibidang jasa simpan pinjam saja melaikan juga jasa
pertokoan yang menyediakan keperluan instansi sekolah maupun perkantoan.
Sedangkan dalam UU No.17 Tahun 2012, jenis koperasi seperti ini tidak bisa
karena di dalam undang – undang tersebut jelas mencantumkan bahwa koperasi simpan pinjam adalah koperesi yang menjalankan usaha simpan
pinjam sebagai satu – satunya usahanya. Sehingga mau – tidak mau jika
koperasi “ Sami aji “ ingin bergerak dalam jasa simpan pinjam, maka koperasi
ini harus menghilangkan jasa pelayanan yang lain, namun demikian saat ini
pelaksanaan undang – undang koperasi terbaru di koperasi “ sami aji “ belum
dapat terlaksan secara keseluruhan mengingat koperasi ini telah berdiri cukup
51
Walaupun demikian koperasi ini dari dulu hingga sekarang memiliki visi dan
misi yang jelas dan cenderung konsisten. Adapun visi dan misi tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Visi Koperasi
Menjadi koperasi yang mandiri, professional, dan kuat yang memberikan
peningkatan kesejahteraan berasama dengan menjiwai semangat SamiAji
2. Misi Koperasi
Dalam visi yang sudah dirumuskan di atas koperasi merumuskan misi
untuk menjabarkan visi dan digunakan sebagai rancangan tindakan untuk
mewujudkan visi tersebut. Misi – misi itu adalah : a) Membantu penyelesaian persoalan keuangan anggota, b) Mengajak anggota untuk
berinvestasi melalui program simpanan, c) Memudahkan kepentingan
anggota, d) Pengembangan pendidikan berkelanjutan.
Koperasi ini memegang teguh visi misi tersebut sehingga koperasi ini
dapat tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Koperasi ini memiliki struktur
organisasi dan kepengurusan yang tersusun rapi dan berjalan baik, adapun
struktur keorganisasian koperasi ini adalah sebagai berikut:
1. Keanggotaan
Jumlah anggota dalam koperasi ini per 31 Desember 2011 berjumlah 327
orang. Pada tahun 2012, jumlah anggota yang masuk sebanyak 4 orang
dan yang keluar sebanyak 8 orang, sehingga jumlah anggota per 31
2. Kepengurusan
Untuk kepengurusan koperasi sendiri dipilih dalam RAT Tutup Buku
tahun 2010, pada tanggal 23 Februari 2011. Dengan susunan lima orang
sebagai kepengurusan dan dua orang sebagai pengawas. Adapun susunan
pengurusnya sebagai berikut:
Ketua I : Bambang Mulyono
Ketua II : Tarjo
Sekertaris I : Agus Supriyanto
Sekertaris II : Yuni Supriyantoro
Bendahara : Martati
3. Karyawan
Koperasi “ Sami Aji “ dalam melayani anggotanya tidak dilakukan
sendiri oleh pegurus, tetapi juga dibantu beberapa karyawan. Tentu saja
hal ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan terbaik untuk anggotanya,
dengan harapa kebutuhan anggota dapat terpenuhi dan anggota dapat
merasa puas dengan layannan yang diberikan. Koperasi ini memiliki lima
orang karyawan yang terdiri dari : dua orang karyawan unit pertokoan,
dua orang karyawan kantor, dan satu orang penjaga malam.
4. Pembina / Penasehat
Yang menjadi Pembina/ penasehat di dalam koperasi “ Samiaji “ adalah
Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Subah sebagai pembina, dan
53
5. Pemeriksa / Pegawas
Sama halnya dengan kepengurusan, pemerkasa / pengawas koperasi juga
dipilih dalam RAT, koperasi ini memiliki dua orang pengawas. Adapun
susunan pengawas adalah : ketua dipegang oleh Sigit Waliyanti dan
anggota dipegang oleh Ikhwan. Koperasi “ Samiaji” melakukan
pengawasan rutin setiap tiga bulan sekali dan sewaktu – waktu jika diperlukan.
6. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
RAT (Rapat Anggota Tahunan) di dalam koperasi “ Samiaji “ selalu
dilakukan dibulan Februari.
B. Sejarah Koperasi Sami Aji
Koperasi ini berdiri pada 14 Agustus 1977 dan telah berbadan hukum pada
9 Agustus 1980 dengan nomor 9358/BH/VI/1980, pada tahun tersebut
keadaan Pegawai Negeri Sipil sangat memprihatinkan terutama yang
berkecimpung dibidang pendidikan seperti guru. Gaji guru yang tidak
seberapa dan kesejahteraan guru yang masih jauh dari baik yang mendorong
guru – guru pada saat itu untuk membentuk organsisasi yang bisa membantu keuangan dan kehidupan guru – guru pada saat itu. Nama Sami Aji dipilih karena memiliki filosofi dan makna yang dinilai cocok dengan alasan koperasi
ini didirikan. Sami Aji mengandung arti “ ksatria yang rela berkorban apapun demi kesejahteraan masyarakatnya “, yang nantinya diharapkan filosofi
tersebut dapat tumbuh dan menjiwai setiap pengurus maupun anggota dalam
Lahirnya koperasi ini ternyata benar – benar dapat membantu kebutuhan keuangan guru pada saat itu, karena ternya guru dan pegawai negeri yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan belum mendapatkan kepercayaan dari
Lembaga keuangan lain seperti bank, bahkan jika terjadi kebutuhan mendesak
mereka mengandalkan bantuan dari kerabat atau tetangga yang percaya
kepada mereka. Hingga pada tahun 1985 keadaan ini mulai berubah sedikit –
demi sedikit kepercayaan dari lembaga keuangan terhadap para guru mulai
terjalin. Namun demikian pertumbuhan koperasi Sami Aji juga semakin
berkembang dan memiliki prospek yang bagus untuk kedepanya.
Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan koperasi yang cukup pesat dan
keanggotaan yang terus bertambah. Awalnya koperasi ini beranggotakan guru,
pegawai dinas, karyawan sekolah yang berstatus PNS di wilayah kecamatan
Subah yang berjumlah sekitar 215 anggota pada saat itu kini telah menjadi
323, dan sekarang keanggotaan koperasi Sami Aji ini telah mencakup para
guru dan pegawai atau karyawan yang telah purna tugas. Untuk anggota yang
purna tugas koperasi ini memberi kriteria atau syarat tersendiri bagi yang akan