• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi status sosial ekonomi anggota layanan prima dan lama bergabung anggota terhadap partisipasi anggota (survey di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah) - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kontribusi status sosial ekonomi anggota layanan prima dan lama bergabung anggota terhadap partisipasi anggota (survey di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah) - USD Repository"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk:

Tuhanku Yesus Kristus, Bunda Maria, Santa Fransiska

pelindungku

Orang tuaku terima kasih untuk segala pengorbanan dan doanya

Untuk suamiku terimakasih dukungan dan pengertiannya

Putri kecilku yang menjadi semangatku

Untuk Prodi Pendidikan Ekonomi

Untuk teman

teman prodi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008

dan 2009

s

aling berbagi ilmu itu indah”

(6)

v

MOTTO

Jangan pernah menyerah, perbaiki kesalahan,

dan teruslah melangkah.

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati

dan mengatasi dari satu kegagalan ke

kegagalan berikutnya tanpa kehilangan

semangat. (Winston Chuchill)

Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.

Jika seseorang menguji kesabaran mu maka

ingatlah bahwa Tuhan telah bersabar

(7)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dengan kutipan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3Februari 2014,

Penulis

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tutik Widiastuti

Nomor Mahasiswa : 081324024

Demi pengembangan ilmupengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

KONTRIBUSI STATUS SOSIAL EKONOMI ANGGOTA LAYANAN PRIMA DAN LAMA BERGABUNG MENJADI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA. (Survey di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat bengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : Yang menyatakan

(9)

LAMA BERRGABUNG MENJADI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA (Survey di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah Kabupaten Batang

Provinsi Jawa Tengah)

Tutik Widiastuti Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi status sosial ekonomi anggota layanan prima dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi anggota dengan survey yang dilakukan di koperasi Sami Aji di Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah.

Penelitian ini meruakan jenis penelitian eksplanatif yang dilakukan pada bulan Juli sampai dengan September 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi Sami Aji yang berjumlah 327 anggota. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan

koesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi berganda.

(10)

ix

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF THE SOCIO ECONOMIC STATUS OF THE MEMBERS, SERVICE EXCELLENCE, AND OLD JOINED MEMBERS TO

THE MEMBERS’ PARTICIPATION (SURVEY ON THE SAMI AJI COOPERATION SUBAH, BATANG CENTRAL JAVA)

Tutik Widiastuti

Sanata Dharma University Yogyakarta

2013

This study aims to determine the contribution the socio economic status of the members, service excellence and old joined members to the members' participation.

This is an explanative research conducted in July to September 2013. The population in this study was all 327 members of the Sami Aji Cooperation. The sampling uses purposive sampling of 180 members. The data were collected through questionnaires. Data analysis was performed using multiple regression analysis. The test results showed that the precondition multicollinearity tolerance values of all three variables, namely the socio economic status members (0.916), prime services (0,911) and old joined member (0.989) is more than 0.1 so there is no multicollinearity problem. While heteroscedasticity in this study (0.669) for the variable of socio economic status (0.405) and old joined members (0.795). These three variables have a significant value of more than 0.05, so there is no problem of heteroscedasticity, in this study also did not happen because the problem of autocorrelation calculation results dU <DW <4-dU was 1.774 <1.943 <2, 226.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

dan kurnia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota Layanan Prima Dan Lama Bergabung

Menjadi Anggota Terhadap Partisipasi anggota” sebagai syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pedidikan pada Fakultas Kerguruan dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Skripsi ini tentunya tidak dapat diselesaikan tanpa bantun banyak pihak, untuk itu

peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada semua phak yang telah membantu

dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Rohadi, Ph.D selaku, Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si, selaku Ketua jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing dua yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan

kesabaran kepada penulis.

3. Bapak Dr.C.Teguh Dalyono selaku Dosen Pembimbing pertama yang dengan

(12)

x i

4. Ibu Titin dan seluruh pihak adminitrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi

Universitas Sanata Dharma, Staf dan Karyawan UPT Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma.

5. Untuk kedua orang tuaku : Bapak Yakobus Bejo dan Ibu Retno Lstiyowati, terima

kasih untuk, dukungan, doa dan nasihat – nasihat yang telah diberikan.

6. Untuk suamiku Cornelius Wahyu Adi Pradana, terima kasih untuk doa, cinta serta

kesabaranmu yang besar.

7. Untuk putrid kecilku Florentina Safitri Adiningtyas, terima kasih untuk semangat

dan senyumannya.

8. Untuk seluruh keluarga besarku “Pakdhe, Budhe, Bulek, Om, dan Sepupuku”

terima kasih dukungannya.

9. Teman – teman PE ’08 yang masih betah di Jogja dan berjuang bersama ( Nana,

Aik, Pipit, Kongidah, Doni Ndut, Obeth, Ocep, Isep, Mario, Dika)

10. Teman – teman PE’09 yang masih berjuang terima kasih atas kebersamaannya

selama ini.

11. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak

(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ...i

HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN MOTTO ...v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...vii

ABSTRAK ...viii

ABSTRACT ...ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ...xii

DAFTAR TABEL ...xv

BAB I : PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Batasan Masalah ...4

C. Rumusan Masalah...4

D. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ...5

E. Tujuan Penelitian ...6

(14)

xiii

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...9

A. Deskripsi Teori ...9

1. Koperasi ...9

2. Status Sosial Ekonomi ...12

3. Layanan Prima ...16

4. Lama Bergabung ...19

5. Partisipasi Anggota ...20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...22

C. Kerangka Berpikir ...22

D. Hipotesis ...25

BAB III : METODE PENELITIAN ...27

A. Jenis Penelitian ...27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...27

C. Subjek dan Objek Penelitian ...28

D. Populasi dan Sampel ...28

E. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ...29

F. Teknik Pengumpulan Data ...31

G. Teknik Analisis Data ...32

BAB IV : HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ...50

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...50

(15)

xiv

C. Deskripsi Responden ...55

D. Analisis Data dan Pembahasan ...58

1. Analisis Deskriptif ...58

2. Analisis Data ...62

3. Pengujian Hipotesis ...70

4. Pembahasan ...74

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ...80

A. Kesimpulan ...80

B. Saran ...82

C. Keterbatasan ...83

DAFTAR PUSTAKA ...84

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel.III.1.Kisi – kisi Kuesioner ... 31

Tabel.III.2.Mean dan Standar Deviasi Status Sosial Ekonomi Anggota ... 33

Tabel.III.3.Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi ... 34

Tabel.III.4.Mean dan Standar Deviasi Layanan Prima ... 35

Tabel.III.5.Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Layanan Prima ... 36

Tabel.III.6.Mean dan Standar Deviasi Lama Bergabung Anggota ... 37

Tabel.III.7.Data Frekuensi Responden Terhadap Lama Bergabung Anggota ... 37

Tabel.III.8.Mean dan Standar Deviasi Partisipasi Anggota ... 38

Tabel.III.9.Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Partisipasi Anggota ... 39

Tabel.IV.1.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Tabel.IV.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 56

Tabel.IV.3.Karakteristik Lokasi Responden ... 56

Tabel.IV.4.Distribusi Frekuensi Status sosial Ekonomi Anggota ... 58

Tabel.IV.5.Distribusi Frekuensi Layanan Prima... 59

Tabel.IV.6.Distribusi Frekuensi Lama Bergabung Menjadi Anggota ... 60

Tabel.IV.7.Distribusi Frekuensi Partisipasi Anggota ... 61

(17)

xvi

Tabel.IV.9.Hasil Uji Linieritas ... 64

Tabel.IV.10.Hasil Uji Multikolinieritas ... 66

Tabel.IV.11Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 67

Tabel.IV.12Hasil Uji Autokorelasi ... 68

Tabel.IV.13Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik ... 69

Tabel.IV.14Pengujian Hipotesis ... 70

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan bentuk badan hukumyang didirikan oleh orang

perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para

anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan

kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan

prinsip Koperasi ( UU No. 17 Tahun 2012 ). Hal ini adalah wujud nyata dari pasal

33 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai

usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan bangunan perusahaan yang

sesuai adalah koperasi. Bentuk badan usaha koperasi sesuai dengan jiwa UUD

1945. Selain itu koperasi diharapkan nantinya dapat menjadi pilar utama dalam

perekonomian Negara Indonesia, dengan mengembangkan dan meningkatkan

perekonomian masyarakat dalam usaha untuk merealisasikan kemakmuran dan

keadilan sosial sesuai dengan cita – cita bangsa, terlebih lagi sebagian penduduk Indonesia adalah golongan masyarakat menengah ke bawah yang kehidupan sosial

ekonominya perlu diperhatikan.

Melihat pertumbuhan koperasi dari masa ke masa, koperasi mengalami

pertumbuhan yang dapat dikatakan cukup lambat dilihat dari perannya dalam

pertumbuhan ekonomi nasional. Dari keadaan tersebut tentunya hal ini

membuktikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan koperasi sangat

dipengaruhi oleh banyak faktor. Koperasi mampu tumbuh dan berkembang

(19)

kualitas layanan yang diberikan oleh koperasi untuk anggota, lamanya bergabung

menjadi anggota selain itu dapat juga dari partisipasi anggota itu sendiri.

Status sosial ekonomi anggota setiap anggota itu sendiri sangat beragam

walaupun dengan latar belakang pekerjaan atau profesi yang sama yakni Guru

negeri yang pasti memiliki pendapatan yang tetap dan dapat dikatakan memenuhi

kebutuhannya, namun pada kenyataannya masih banyak guru negeri yang masih

merasa kurang dengan gajinya. Untuk mencukupi kekurangan tersebut ada banyak

cara yang dilakukan oleh para guru tersebut, ada yang memiliki pekerjaan

sampingan sebagai petani, ada juga yang berdagang, yang sangat umum dan

sering dilakukan para guru dalam mencukupi kebutuhannya adalah dengan

mengajukan pinjama uang ke bank maupun ke koperasi yang menaungi komunitas

guru negeri. Pinjaman yang diajukan tersebut juga seri digunakan tidak hanya

untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari saja tetapi ada juga yang menggunakannnya sebagai modal usaha.

Layanan prima merupakan kepedulian pengurus koperasi kepada anggota

agar kebutuhan anggota terpenuhi dan terpuaskan Koperasi wajib memberikan

kualitas prima pada jasa layanan yang diberikannya kepada anggota. Hal ini perlu

dilakukan karena dengan memiliki kualitas yang prima atau baik maka angggota

akan merasa diperhatikan dan kebutuhannya dapat terpenuhi sehingga akan

menimbulkan rasa puas dari diri anggota, yang akan membuat koperasi

berkembang dan maju.

Dari jasa layanan yang prima maka akan berdampak positif terhadap

(20)

3

unsur penting dalam kegiatan koperasi dan untuk mempertahankan ikatan

persatuan di dalam tubuh koperasi koperasi sebagai badan usaha yang bergerak

di bidang sosial ekonomi dibentuk oleh anggota untuk memperoleh manfaat

tertentu melalui berpartisipasi. Partisipasi anggota dalam koperasi merupakan

sumber kehidupan bagi koperasi itu sendiri, selain itu juga dalam koperasi

partisipasi anggota menempatkan anggotanya menjadi subjek pengembangan

koperasi. Oleh karana itu anggota dalam koperasi haruslah terlibat dalam setiap

langkah proses pengembangan koperasi.

Lamanya bergabung menjadi anggota koperasi juga secara tidak langsung

dapat mendorong laju pertumbuhan sebuah koperasi. Hal ini dikarenakan anggota

yang sudah lama menjadi anggota koperasi, ada kemungkinan jasa yang

digunakan di koperasi semakin banyak dibandingkan dengan yang anggota baru.

Hal tersebut di atas adalah keadaan yang akan selalu memungkin terjadi di

dalam sebuah koperasi, tidak terkecuali Koperasi Guru “Sami Aji” di Kecamatan

Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Koperasi Sami Aji ini adalah koperasi

guru pegawai negeri sipil yang bergerak di bidang jasa simpan pinjam.

Keberadaan koperasi ini sangat membantu anggotanya sehingga koperasi ini

semakin tumbuh menjadi kopersi yang cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan

semakin banyaknya jumlah guru pegawai negeri sipil yang bergabung menjadi

anggota koperasi tersebut. Keadaan ini juga membuktikan bahwa koperasi ini

cukup loyal dalam melayani kebutuhan dan keinginan anggotanya, hal tersebut

(21)

Koperasi “Sami Aji” ini memiliki anggota yang banyak, sehingga menurut

peneliti di dalam koperasi ini memiliki banyak persoalan, baik itu persoalan

mengenai manajemen keuangan, pelayanan yang diberikan, jasa yang ditawarkan,

kondisi sosial ekonomi anggota, bahkan juga sikap anggota yang dilakukan

anggota koperasi tersebut selama berpartisipasi menjadi anggota koperasi. Dari

persoalan yang dihadapi koperasi tersebut peneliti tertarik untuk meneliti “

Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota, Layanan Prima, dan Lama Bergabung

Menjadi Anggota Terhadap Partisipasi Anggota Koperasi ”. B. Batasan Masalah

Mengingat terbatasnya waktu dan biaya yang tersedia oleh peneliti, maka

dalam penulisan peneliti ini hanya variabel status sosial ekonomi, layanan prima

dan lama berbegabung menjadi anggota terhadap partisipasi anggota koperasi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa pokok

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada kontribusi dan signifikan status sosial ekonomi anggota terhadap

partisipasi anggota koperasi ?

2. Apakah ada kontribusi dan signifikan layanan prima koperasi terhadap

partisipasi anggota ?

3. Apakah ada kontribusi dan signifikan lama bergabung menjadi anggota

(22)

5

4. Seberapa besar dan signifikan status sosial ekonomi anggota dan layanan

prima koperasi dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi

anggota koperasi?

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi

tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Maka

variabel dan devinisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (Independen)

a. Status sosial ekonomi anggota (X1)

Status sosial merupakan posisi atau kedudukan seseorang anggota koperasi

dalam kehidupan bermasyarakat. Unsur-unsur status sosial mencangkup

pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, dan lain sebagainya yang dimiliki

oleh seseorang di dalam suatu masyarakat. Indikator dalam kondisi sosial

anggota sebagai berikut :,tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pekerjaan

b. Layanan Prima koperasi (X2)

Layanan prima koperasi adalah bentuk kepedulian pengurus koperasi kepada

anggota, agar kebutuhan anggota dapat terpenuhi dan terpuaskan.. Indikator

dalam variabel ini adalah : penampilan pengurus dalam melayani anggota,

jumlah karyawan yang tersedia untuk melayani kebutuhan anggota, jenis usaha

yang disediakan koperasi

(23)

Lama bergabung menjadi anggota koperasi adalah waktu yang dihitung dari

awal saat anggota mulai masuk menjadi anggota hingga sekarang. Dalam hal ini

setiap anggota akan memiliki waktu yang berbeda – beda selama menjadi anggota koperasi ini. Indikator yang terdapat dalam variabel ini adalah lamanya

menjadi anggota koperasi yang dihitung dari awal masuk menjadi anggota

hingga saat ini.

2. Variabel terikat (dependen)

a. Partisipasi anggota (Y)

Parisispasi adalah keterlibatan anggota secara langsung dan memberikan

inisiatif terhadap kegiatan – kegiatan, yang dilancarkan oleh organisasi serta mendukung penciptaan tujuan, tanggung jawab atas segala keterlibatan dan turut

menikmati terhadap keuntungan yag diperoleh dari program – program yang telah dilaksanakan. Peningkatan partisipasi dalam suatu kegiatan perlu meningkatkan

faktor – faktor yang berpengaruh. Indikatornya adalah :Intensitas kehadiran dalam RAT, Intensitas anggota dalam memberikan saran atau usulan. Intensitas atau

jumlah transaksi yang dilakuakan anggota

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada atau tidak besar kontribusi status sosial ekonomi

anggota terhadap partisipasi anggota koperasi. Jika ada, seberapa besar dan

signifikan kontribusi kondisi sosial ekonomi anggota terhadap partisipasi

(24)

7

2. Untuk mengetahui ada atau tidak kontribusi layanan prima terhadap

partisipasi anggota. Jika ada seberapa besar dan signifikan kontribusi layanan

prima koperasi terhadap partisipasi anggota

3. Untuk mengetahui ada atau tidak kontribusi lama bergabung anggota terhadap

partisipasi anggota. Jika ada seberapa besar dan signifikan kontribusi lama

bergabung terhadap partisipasi anggota.

4. Untuk mengetahui ada atau tidak kontribusi status sosial ekonomi, layanan

prima dan lama bergabung terhadap partisipasi anggota, jika ada seberapa

besar dan signifikan kontribusi status sosial ekonomi anggota, layanan prima

dan lama bergabung terhadap partisipasi anggota

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

pengetahuan dan sumber informasi dalam berkoperasi. Peneliti menyadari bahwa

dalam penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan hal ini disebabkan

kemampuan peneliti sendiri, keterbatasan waktu dan biaya yang dikeluarkan serta

resiko yang ditanggung oleh peneliti sendiri.

1. Bagi koperasi

Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi departemen

koperasi dalam mengembangkan koperasi dan dapat memberikan masukan

bagi pengurus koperasi untuk menarik minat calon anggota dalam

(25)

2. Bagi penulis

Sebagai calon guru, penelitian ini dapat menambah perbendaharaan ilmu

khususnya tentang perkoperasian, selain itu bisa melihat langsung kenyataan di

lapangan bukan hanya sekedar teori yang didapat di bangku perkuliahan.

3. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan tentang

perkoperasian.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebegai tambahan informasi dalam

rangka pengembangan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

pengembangan koperasi.

5. Bagi Universitas

Dapat menjadi kontribusi pengembangan pengetahuan khususnya dibidang

Ekonomi mengenai perkoperasian yang berkembang dan sehat. Selain itu

(26)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diskripsi Teori

1. Koperasi

a. Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa asing yakni co-operasion (co berarti bersama – sama dan Operasion yang berarti Usaha) artinya adalah usaha bersama. Secara sederhana koperasi dapat dikatakan sebagai usaha bersama – sama yang berazaskan kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

para anggotanya

Menurut Undang – undang koperasi yang telah diperbaharui yakni UU No. 25 Tahun 1992 menjadi UU No. 17 Tahun 2012. Pada Bab 1 ayat 1 :

Koperasi merupakan bentuk badan hukumyang didirikan oleh orang

perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para

anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi

dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan

nilai dan prinsip Koperasi

Pengertian koperasi secara internasional menurut ILO (International Labour Organization) adalah : Cooperative defined as an assication of person

usually of limited means, who have voluntary joined together to achieve a common economic end through the formation of a democraticaly controlled

(27)

Dalam pengertian ILO tersebut ternyata terkandung 6 elemen dalam

koperasi yakni sebagai berikut : 1) Koperasi adalah kumpulan orang – orang (association of persons); 2) Penggabungan orang – orang tersebut berdasarkan kesukarelaan (voluntary joined together); 3) Terdapat tujuan

ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end); 4) Koperasi yang dibentuk adalah organisasi bisnis yang diawasi dan

dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled

business organization); 5) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable contributionto the capital required); 6)

Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (accepting a fair share of the risk and benefits of the undertakin).

Dari pengertian tersebut akan nampak ciri – ciri koperasi yakni: 1) Koperasi Indonesia adalah kumpulan orang – orang dan bukan merupakan kumpulan modal; 2) Koperasi Indonesia bekerja – sama, bergotong - royong berdasarkan persamaan derajat, hak dan kewajiban sekaligus merupakan

wadah demokrasi ekonomi sosial, karena dasar ekonomi ini koperasi harus

benar – benar milik para anggota sendiri dan pada dasarnya harus diatur serta diurus sesuai dengan keinginan para anggota yang berarti bahwa hak trtinggi

dalam koperasi terletak pada Rapat Anggota; 3) Segala kegiatan Koperasi

Indonesia harus dilaksanakan atas kesadaran para anggota. Dalam koperasi

tidak boleh ada unsur paksaan, ancaman bahkan intimidasi ataupun campur

(28)

11

kepentingan karya dan jasa yang disumbangkan para anggota masing – masing. Keikutsertaan anggota berdasarkan besar kecilnya karya dan jasanya

harus dicerminkan dalam hal pembagian pendapatan dalam koperasi.

b. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Koperasi

1) Tujuan

Dalam UU No 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian pasal 4

disebutkan bahwa, koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian

nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Agar tujuan koperasi itu lebih khusus lagi maka setiap koperasi

perlu menjabarkannya dalam bentuk yang lebih operasional lagi bagi

koperasi tersebut.

2) Nilai dan Prinsip

Koperasi memiliki nilai dan prinsip yang jelas dalam UU No 17 Tahun

2012 pasal 5 dan 6, yakini :

a) Nilai yang mendasari kegiatan koperasi adalah : kekeluargaan,

menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan,

berkeadilan dan kemandirian.

b) Nilai yang diyakini anggota koperasi adalah: kejujuran,

keterbukaan, tanggung jawab dan kepedulian terhadap orang lain

c) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi yang meliputi : (1)

(29)

anggota dilaksanakan secara demokratis, (3) Anggota koperasi

berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi, (4)

Koperasi merupakan badan usaha yang swadaya yang otonom dan

independen, (5) Koperasi menyediakan pendidikan dan pelatihan

bagi anggota, pengawas, pengurus dan karyawannya, serta

memberikan informasi kepada masyarakat jati dirinya,

kegiatannya dan kemanfaatannya, (6) koperasi melayani anggota

secara prima dan memperkuat gerakan koperasi, dengan

bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional

regsional dan internasional, (7) koperasi bekerja untuk

pembangunan yang bekelanjutan bagi lingkungan dan

masyarakatnya melalui kebijakan yangs disepakati oleh anggota.

Dari prinsip koperasi tersebut diharapkan dapat menjadi sumber

inspirasi dan menjiwai secara keseluruhan dalam kehidupan koperasi baik

sebagai organisasi maupun dalam kegiatannya yang disesuaikan dengan

tujuan pendiriannya

2. Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi dapat diartikan sebagai posisi atau kedudukan

seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi

merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki oleh

seseorang (anggota) dalam suatu kelompok. Pendapat tersebut didukung oleh

(30)

13

kombinasi dari status sosial dan status ekonomi dimana mencakup tingkat

pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat tinggal. Posisi atau kedudukan

seseorang ditentukan oleh yang dia miliki serta dipandang penting oleh

masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat

tinggal seseorang maka semakin tinggi pula status sosial ekonomi di

masyarakat.

Melihat uraian di atas, dapat diuraikan unsur-unsur yang terdapat dalam

status sosial ekonomi. Unsur-unsur tersebut antara lain:

a. Pekerjaan

Pekerjaan menjadi salah satu unsur sebab kebutuhan akan terpenuhi

jika seseorang tersebut bekerja. Keterpenuhan kebutuhan tersebut dapat

menentukan status sosial ekonomi seseorang. Selain mendapatkan

pemenuhan kebutuhan, pekerjaan atau bekerja akan mendapatkan

kepuasan jasmani. Menurut Soeroto (blog.ub.ac.id), pekerjaan merupakan

kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa baik itu untuk dirinya

sendiri atau orang lain, baik itu mendapatkan upah atau pun tidak. Bila

dipandang dari segi ekonomis, mendapatkan pendapatan dari hasil

bekerja tersebut dapat dijadikan pemenuhan kebutuhan sehingga status

sosial ekonomi seseorang dapat meningkat.

Menurut pedoman ISCO (International Standart Clasification of Oecupation) pekerjaan dapat diklasifikasikan menjadi:

1) Profesional ahli teknik dan ahli jenis

(31)

3) Administrasi tata usaha dan sejenisnya

4) Jasa

5) Petani

6) Produksi dan operator alat angkut

Dari klasifikasi pekerjaan diatas, orang dapat memilih sesuai dengan

pekerjaan yang diinginkan, kemampuan serta keterampilan yang

dimilikinya. Namun dalam masyarakat muncul pekerjaan yang diakui

bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang terhormat atau lebih

dihargai bila dilihat dari sosial dan ekonomi, tetapi ada pula pekerjaan

yang kurang dihargai oleh masyarakat. Sehingga status sosial ekonomi pun

dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dimilikinya.

b. Pendapatan

Seperti yang diuraikan diatas, bahwa pemenuhan kebutuhan pun

menjadi salah satu tolok ukur penilaian status sosial ekonomi oleh

masyarakat. Tentu saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan

pendapatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan menjadi salah

satu pengaruh status sosial ekonomi. Biro pusat statistik mengkategorikan

pendapatan sebagai berikut:

1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang

sifatnya reguler dan diterima biasanya sebagai balas atau kontra

prestasi, sumbernya berasal dari:

a) Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan,

(32)

15

b) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri,

komisi, penjualan dari kerajinan rumah

c) Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik

tanah. Keuntungan serial yakni pendapatan yang diperoleh dari

hak milik

2) Pendapatan yang berupa barang, yaitu pembayaran upah dan gaji

yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan

dan rekreasi.

c. Pendidikan

Dibeberapa kasus, semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang

maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang mereka tempuh. Hal

tersebut mengingat bahwa untuk memiliki pendidikan yang tinggi,

seseorang harus menyiapkan beberapa hal. Salah satunya adalah biaya.

Biaya pendidikan akan semakin terpenuhi jika pendapatan yang diperoleh

seseorang tersebut semakin tinggi.

Untuk tren saat ini pun, pendidikan dapat dijadikan untuk

meningkatkan harga diri. Masyarakat pun memandang apabila seseorang

tersebut memiliki gelar sarjana lebih memiliki status sosial ekonomi yang

lebih tinggi apabila dibandingkan dengan seseorang yang notabennya

hanya lulusan SD, SMP ataupun SMA.

d. Pemilikan atau kekayaan

Selain pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan jabatan yang menjadi

(33)

seseorang tersebut. Semakin seseorang memiliki barang yang berharga

seperti rumah, maka dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memiliki

status sosial ekonomi yang tinggi daripada orang yang belum memiliki

rumah.

3. Layanan Prima

Pelayanan atau layanan adalah kegiatan dalam rangka untuk mememnuhi

kebutuhan pelanggan. Demikian halnya dengan yang dilakukan koperasi,

didalam koperasi pelayanan merupakan kegiatan jasa koperasi dalam rangka

memenuhi kebutuhan anggota dimana dengan menawarkan jasa pinjaman

dengan bunga yang rendah dan memiliki persyaratan yang mudah dalam

pengajuan pinjaman.

Saat ini banyak koperasi yang berlomba – lomba memberikan pelayanan terbaik mereka. Pelayanan terbaik ini sering kita sebut sebagai

Pelayanan Prima (Excellen Service). Disebut sebagi pelayanan terbaik karena

sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau yang dimiliki instansi

pemberi layanan. Sejalan dengan hal itu pelayanan prima juga diharapkan

dapat memotivasi pemberi layanan lain melakukan tugasnya dengan kompeten

dan rajin. Pelayanan Prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan

pelanggan/ anggota / masyarakat memerlukan persyaratan bahwa setiap

pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan

demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting

(34)

17

Seperti yang telah dijelaskan diatas tadi bahwa yang namanya

pelayanan prima adalah pelayanan terbaik dikarenakan memiliki standar

khusus didalamnya. Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan

sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar pelayanan

mengandung baku mutu pelayanan. Pengertian mutu menurut Goetsch dan

Davis (Sutopo dan Suryanto, 2003:10) merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Pelayanan

prima dalam koperasi memiliki standar antara lain :

a. Penampilan pengurus

Seorang pengurus adalah orang yang paling sering berinteraksi dengan

kegiatan anggota, entah itu dalam rapat, pelayanan jasa, atau pun kegiatan lain

yang memungkinkan melibatkan partisipasi anggota. Untuk itu seorang

pengurus haruslah memiliki penampilan yang baik menawan, agar anggota

yang sekaligus kosumen koperasi tidak merasa kurang nyaman dengan

pelayanan yang disediakan kepada pelayanan yang diberikan pengurus.

Untuk itu seorang pengurus harus memiliki kepandaian atau kecerdasan

mengenai jasa yang ditawarkan, agar anggota tidak bingung sehingga akan

mengakibatkan ketidaktertarikan anggota kepada jasa yang ditawarkan.

Pengurus koperasi juga harus memiliki kepribadian yang baik, misalnya saja

(35)

b. Jumlah karyawan

Dalam sebuah organisasi maupun perusahaan jika hendak menyajikan

pelayanan yang terbaik kepada anggota atau konsumennya, yang perlu dilihat

terlebih dulu adalah kapasitas karyawan yang tersedia dilapangan. Dengan

memadainya jumlah karyawan di lapangan nantinya diharapkan pelayanan jasa

dapat terlaksana dengan baik dan lencar. Setelah jumlah karyaawan memadai

selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah wawasan dan pengetahuan

pengurus mengenai jasa yang hendak ditawarkan. Hal ini penting agar tujuan

organisasi atau perusahaan dapat tecapai.

c. Jenis usaha yang disediakan

Jenis usaha yang disediakan merupakan salah satu bagian untuk

menciptakan suatu layanan prima atau terbaik bagi anggota. Hal itu lah yang

mendorong koperesi “Sami Aji” untuk mengembangkan diri tidak hanya dibidang simpan pinjam saja tetapi juga telah merambah kebidang lain yakni

konsumsi. Koperasi konsumsi ini menyediakan kebutuhan pokok anggota dan

selain itu juga menyediakan perlengkapan dan peralatan kantor seperti map,

kwitansi, dan sebagainya.

Dari berkembangnya koperasi ini menunjukan bahwa koperasi memang

ingin menyediakan pelayanan yang terbaik bagi anggotanya dan juga

(36)

19

4. Lama Bergabung

Lama bergabung adalah besaran waktu yang menunjukkan lamanya suatu

peristiwa berlangsung di dalam suatu organisasi atau komunitas tertentu. Waktu

juga penting dalam bidang sosial yaitu memiliki nilai ekonomi ("waktu adalah

uang") serta nilai personal, karena kesadaran akan waktu yang terbatas di setiap

hari dan dalam rentang kehidupan manusia.

Lama bergabung menjadi anggota adalah waktu dimana pertama kali

anggota masuk menjadi anggota koperasi “ Sami Aji “ hingga sekarang, dapat juga dikatan lamanya naggota menjadi anggota koperasi tersebut. Untuk menjadi

anggota sebuah organisasi atau pun koperasi seseorang harus memenuhi syarat

terlebih dahulu, seperti halnya koperasi guru “ Sami Aji “ juga memiliki syarat

tertentu bagi calon anggotanya, syarat tersebut adalah :

a. Calon anggota haruslah seorang yang sudah diangkat menjadi pegawai negeri

b. Berdomisili di wilayah kecamatan Subah, (bagi anggota yang sudah pensiun

dan pindah keluar daerah jika ingin mereka tetap dapat menjadi anggota

koperasi)

c. Secara sukarela dan penuh kesadaran menjadi anggota koperasi.

Dari adanya syarat tersebut diharapkan nantinya para calon anggota yang

berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dapat ditampung menjadi anggota tidak

hanya untuk mengatasi masalah keuangan saja tetapi juga sebagai sarana

(37)

Setiap anggota memiliki rentang waktu yang berbeda – beda dalam menjadi anggota koperasi. Hal tersebut disebabkan karena adanya syarat di atas, waktu

yang dihitung dalam keanggotaan koperasi adalah dari tahun awal masuk orang

tersebut menjadi anggota di koperasi tersebut, dari situ kita akan mengetahui

sudah berapa lama orang tersebut bergabung menjadi anggota koperasi.

Ada beberapa kategori anggota yang memiliki waktu bergabung menjadi

anggota. Dilihat dari lamanya menjadi anggota :

1)Kurang dari 10 tahun

2) 10 – 14 tahun 3) 15 – 19 tahun 4) 20 – 24 tahun 5) Lebih dari 25 tahun

Lama bergabung menjadi anggota menjadi cukup penting karena dari sini

kita akan tahu sudah berapa lama anggota telah bergabung, seberapa besar

partisipasi anggota yang telah diberikan selama waktu tersebut

5. Partisipasi Anggota

Secara harafiah, partisipasi dapat diartikan turut berperan serta dalam

kegiatan, baik itu secara aktif maupun proaktif. Namun partisipasi pun dapat

dikatakan secara luas yang berarti bentuk keterlibatan dan keikutsertaan

masyarakat secara aktif dan sukarela, baik alasan dari dalam dirinya atau tekanan

dari luar pada seluruh proses kegiatan yang bersangkutan. Adapun pengertian

(38)

21

a. (Hendar dan Kusnadi , 2005 : 91) menyatakan bahwa partisipasi dikembangkan

untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau

kelompok orang dalam aktivitas tertentu, sedangkan partisipasi anggota dalam

koperasi berarti mengikutsertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan

operasional dan pencapaian tujuan bersama.

b. Menurut Sastropoetro yang dikutip oleh Turindra, partisipasi adalah

keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan dengan keadaan lahiriahnya.

Beberapa hal pokok yang dapat diambil dari pengertian-pengertian

partisipasi diatas adalah sebagai berikut:

a. Keterlibatan mental dan emosi yang menyertai partisipasi

b. Keterlibatan dengan keadaan lahiriah

c. Peran serta diberikan seseorang sampai tujuan program atau kegiatan

mencapai tujuan dan ikut bertanggung jawab secara sadar.

Dari hal pokok diatas, dapat ditarik mengenai bentuk-bentuk partisipasi

yang ada. Berikut bentuk-bentuk partsipasi:

a. Partisipasi pasif merupakan seseorang yang hanya ikut saja dalam suatu

kegiatan tanpa tanggung jawab penuh. Seseorang tersebut biasanya hanya

sebagai peserta kegiatan sehingga seseorang tersebut cenderung kurang

mengetahui kegiatan secara keseluruhan.

b. Partisipasi aktif adalah tindakan seseorang yang menerima dan melaksanakan

tugas dalam suatu kegiatan dengan tanggung jawab penuh. Seseorang pun

mencurahkan pengetahuan, perasaan dan keterampilannya untuk mencapai

(39)

Partisipasi anggota pun juga menjadi salah satu faktor tercapainya

keberhasilan suatu anggota. Dengan adanya partisipasi anggota, kegiatan proaktif

yang bersifat membangun pun diberikan oleh anggota tersebut. Dengan

keterlibatan anggota seperti itu, maka keberhasilan program pun akan tercapai

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian Paulus Sigit (2006) yang berjudul “ Pengaruh

Pengetahuan Berkoperasi dan Sikap Anggota Terhadap Minat Berkoperrasi

menunjukan : (1) pengaruh tentang perkoperasian menunujukan adanya pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap minat berkoperasi, (2) tidak ada pengaruh

yang positif dan signifikan antara sikap anggota terhadap minat berkoperasi, (3)

ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan berkoperasi dan

sikap anggota terhadap minat berkoperasi.

C. Kerangka berpikir

1. Kontribusi status sosial ekonomi anggota terhadap partisipasi anggota

koperasi di koperasi “Sami Aji”

Berdasarkan penelitian Adya Hermawati (2010) yang berjudul “Peran aspek sosial ekonomi pengrajin tempe terhadap pendapatan dan partisipasinya

sebagai anggota Primkopti” , menunjukan bahwa ada pengaruh atau peran

yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi terhadap pendapatan

pengrajin dan tingkat partisipasnya dalam koperasi Primkopti, yang berarti

semakin baik status sosial ekonomi anggota maka akan semakin besar pula

tingkat pendapatan dan partisipasinya didalam koperasi. Kontribusi antara

(40)

23

sosial ekonomi anggota mempunyai kontribusi atau andil yang cukup kuat

dalam tingkat partisipasi anggota koperasi. Status sosial ekonomi anggota

merupakan salah satu faktor pendorong anggota untuk lebih aktif dan

kooperatif terhadap organisasinya dalam hal ini koperasi.

2. Kontribusi layanan prima terhadap partisipasi anggota koperasi “Sami

Aji”

Layanan prima merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pelaku jasa untuk

memenuhi kebutuhan pengguna jasa, demikian halnya yang dimaksud dalam

tulisan ini. Layanan prima merupakan penyediaan pelayanan yang terbaik yang

dilakukan koperasi untuk kepuasan anggotanya dan masyarakat pada umumnya.

Indikator dalam pelayanan prima ini sangatlah beragam, namun penulis hanya

mengambil penampilan pengurus dalam melayani keperluan anggota, jumlah

karyawan yang tersedia dan jenis usaha yang disediakan koperasi, tujuannya

agar anggota berpartisipasi dalam koperasi tidak hanya karena kebutuhan

anggota, tetapi lebih pada kepuasan anggota yang diperoleh karena pelayanan

terbaik yang diberikan koperasi.

3. Kontribusi positif antara lama bergabung menjadi anggota dengan

partsipasi anggota

Lama bergabung menjadi anggota merupakan waktu dimana pertamakali

anggota masuk menjadi anggota koperasi “Sami Aji” hingga sekarang, dapat juga dikatan lamanya anggota menjadi anggota koperasi tersebut. Setiap anggota

memiliki beragam alasan dan pertimbangan tertentu untuk masuk menjadi anggota

(41)

dipenuhi. Hal ini lah yang menyebabkan setiap anggota memiliki waktu

bergabung yang berbeda – beda. Dari berbedanya waktu bergabung menjadi anggota yang dilakukan oleh anggota, beragam juga tahun masuk menjadi

anggota dan lamanya waktu menjadi anggota. Oleh karena itu akan sangat

berpengaruh pada tingkat partisipasi anggota dalam koperasi tersebut.

4. Kontribusi Status sosial ekonomi, layanan prima dan lama bergabung

menjadi anggota terhadap partisipasi anggota.

Partisipasi anggota koperasi di koperasi “Sami Aji” dipengaruhi oleh sikap anggota koperasi itu sendiri selama menjadi anggota koperasi. Sikap tersebut

diperoleh dari status sosial ekonomi anggota, layanan prima yang diberikan

koperasi serta motivasi kredit yang dilakukan oleh anggota. Semakin baik atau

tinggi status sosial ekonomi anggota, layanan prima yang diberikan koperasi pada

anggota dan rentang waktu menjadi anggota koperasi yang kuat dari anggota,

maka semakin tinggi atau baik partisipasi anggota dalam berkoperasi.

Gambar. 2.1

Kerangka Teoritik

r1

r2 R

r3

X1

X2

X3

(42)

25

Keteranga :

X1 : Status sosial ekonomi

r1 : koefisien kontribusi antara X1 dan Y

X2 : Layanan Prima

r2 : koefisien kontribusi antara X2 dan Y

X3 : Lama Bergabung

r3 : koefisien kontribusi antara X3 dan Y

Y : Partisipasi anggota

R : koefisien kontribusi antara Y dengan X1, X2, X3, dan

X4

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir, maka didapatkan hipotesis sebagai berikut :

1. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota

terhadappartisipasi anggotakoperasi “Sami Aji”

Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota

terhadappartisipasi anggotakoperasi “Sami Aji”

2. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi layanan prima terhadap partisipasi

anggota koperasi “Sami Aji”

Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi layanan prima terhadap

partisipasi anggota koperasi “Sami Aji”

3. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi lama bergabung menjadi anggota

(43)

Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi lama bergabung menjadi

anggota terhadap partisipasi anggota koperasi “Sami Aji”

4. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota,

layanan prima dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi

anggota koperasi “Sami Aji”

Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota,

layanan prima dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi

(44)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksplanatif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data

mengenai hal-hal yang belum diketahui. Peneliti menyiapkan beberapa

pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa

keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Koperasi “Sami Aji” Jalan Delima No. 55 kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Propinsi JawaTengah. No.Telepon

(0285) 666274. Koperasi ini berdiri pada bulan Agustus 1977 dan telah

berbadan hukum pada Agustus 1980. Tempat tersebut dirasa sesuai dengan apa

yang akan diteliti penulis karena selain koperasi ini telah cukup lama berdiri,

koperasi ini juga tergolong koperasi yang mampu bertahan dibandingkan

dengan koperasi sejenis di tempat tesebut. Oleh karena itu lokasi penelitian

tersebut diharapkan akan memberikan data yang akan digunakan untuk

penelitian yang relevan dengan apa yang akan penulis teliti.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga akhir

(45)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seluruh anggota koperasi Sami Aji baik yang

sudah purna tugas maupun belum.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah status sosial ekonomi anggota, layanan yang

diberika koperasi dan lama bergabung anggota

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh anggota koperasi “

Sami Aji ” yang notabene anggotanya adalah Guru Sekolah Dasar Negeri, karyawan, penjaga sekolah dan staf kantor Disdikpora (Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olah Raga) yang ada di Kecamatan Subah, Kabupaten Batang,

Provinsi Jawa tengah, yang berjumlah kurang lebih 327 anggota.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik ynag dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008:81). Menimbang dari jumlah populasi

yang cukup besar yakni mencapai 327 anggota yang aktif, anggota sampel ini

diambil berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5% ( 0,05 ).

(46)

29

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

e : error tolerance ( batas toleransi kesalaha ) n = 327 / ( 1 + 327 x 0,052) = 327 / 1,8175 = 179,9

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling ini adalah menggunakan tekni sampling purposive sampling dengan mengambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi selain itu teknik sampling ini adalah yang sederhana, peneliti memilih

teknik ini Karen jumlah anggota yang cukup homogen, selain itu setiap anggota

dalam koperasi ini juga memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel

penelitian ini

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel terikat ( Partisipasi anggota )

Variabel terikat adalah himpunan yang memiliki sejumlah aspek atau unsur

yang didalamnya berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi

lain disebut variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini partisipasi

anggota koperasi Sami Aji yang notabennya adalah guru negeri sipil.

Data partisipasi anggota koperasi diukur dengan frekuensi anggota dalam

menghadiri rapat, dalam menabung, memberikan saran dan kritik dan motivasi

yang mendasari.

2. Variabel bebas ( status sosial ekonomi, layanan prima dan lama

bergabung)

(47)

a. Status sosial ekonomi anggota merupakan posisi atau kedudukan

anggota dalam suatu kelompok masyarakat. Dalam hal ini adalah

lingkungan tempat tinggal anggota dan interaksinya.

b. Layanan prima yang diberikan koperasi merupakan bentuk kepedulian

pengurus dalam melayani anggotanya secara maksimal sehingga

tercapai kepuasan anggota, yang nantinya akan mendorong anggota

untuk lebih kooperatif.

c. Lama bergabung menjadi anggota adalah waktu dimana anggota mulai

masuk dan bergabung menjadi bagian dari koperasi tersebut.

Data mengenai status sosial ekonomi, layanan prima dan lama bergabung

diperoleh melalui jawaban koesioner yang berupa daftar pertanyaan.

Koesioner yang digunakan berbentuk pertanyan tertutup, dimana responden

hanya memilih satu jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang diperoleh

bersifat kualitatif maka menggunakan skala likert dalam memberikan skor.

Pembagian pertanyaan dalam koesioner dibagi menjadi tiga kategori

karena pada dasarnya seseorang mempunyai sikap yaitu sikap mendukung

(positif), sikap tidak mendukung atau menolak (negatif) dan netral. Penulis

berharap responden memiliki sikap mendukung atau tidak mendukung atau

menolak, namun dalam hal ini pernyataan netral tetap ada, walaupun

pertanyaan bersifat positif dan negatif, karena penulis berharap jawaban

responden adalah jawaban yang berasal dari kenyataan yang ada tanpa berat

sebelah. Untuk itu pilihan pernyataannya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju

(48)

31

Pegumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan menggunankan

teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mencari informasi awal sebelum

melakukan penelitian lebih lanjut atau dengan kata lain wawancara ini

berguna untuk penjejakan awal dari penelitian ini. Informasi awal tersebut

(49)

ditujukan untuk pengurus koperasi “ Sami Aji “ yang pada saat itu bertugas dan selain pada pengurus juga kepada anggota koperasi “Sami Aji “ yang pada saat itu dimintai data oleh peneliti.

Selain untuk mencari informasi awal, teknik pengumpulan data

tersebut juga digunakan untuk mencari data-data yang relevan lainnya

pada saat bertemu dengan sampel dari penelitian ini. Hal tersebut

bertujuan untuk menjaga keakuratan data yang diperoleh.

2. Angket (Kuesioner)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

berupa kuesioner yang bertujuan untuk mencari data primer. Kuesioner

tersebut berisi tentang pertanyaan seputar kondisi koperasi “ Sami Aji “

yang berkaitan dengan status sosial ekonomi anggota, layanan prima yang

diberikan koperasi serta motif kredit yang dilakukan anggota. Tipe

kuesioner yang dipakai penulis adalah kuesioner tipe tertutup sehingga

kuesioner tersebut hanya berisi pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban

yang telah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang

telah disediakan.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap 180

responden yang meliputi status sosial ekonomi, layanan prima dan motif

(50)

33

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata – rata (mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing

– masing item pertanyan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut :

a) Mean =

b) Standar Deviasi =

(Sumber : Sugiyono, 2008)

Keterangan:

= rata – rata (Mean) = jumlah Skor

N = jumlah responden

Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan standar

deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan

Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut

a. Variabel Status Sosial Ekonomi

Tabel.III.2

Mean dan Standar Deviasi Status Sosial Ekonomi Anggota

Variabel N Mean Standar Deviasi

Status sosial ekonomi anggota

180 9,3611 2,56047

(51)

Untuk mengetahui penilaian status sosial ekonomi anggota dapat

ditunjukan dengan memasukkan nilai mean dan syandar deviasi yang

diperoleh dengan interval di bawah ini :

Tabel.III.3

Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi

Status Sosial Ekonomi

Rumus Interval

Interval

Kurang X < mean – SD 4 – 6 Cukup Mean – SD < x

< mean + SD

7 – 10 Baik Mean + SD < x 11 – 14 Sumber : data diolah 2013

Kategori status sosial ekonomi anggota dapat digolongkan menjadi

tiga, yaitu :

1) Status sosial ekonomi baik

Status sosial ekonomi dikatakan baik berarti dilihat dari penghasilan

anggota, pekerjaan anggota dan pendidikan anggota yang telah berada

dijenjang yang tinggi dan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi

kebutuhan ekonominya, dalam kasus ini adalah responden yang

pekerjaannya adalah seorang pengawas, dengan penghasilan lebih dari

Rp 3.451.000 dan berstatus pendidikan sarjana.Oleh karena itu, persepsi

anggota dalam kelompok ini dapat memberikan pengaruh yang positif

terhadap partisipasi dalam koperasi

2) Status sosial ekonomi cukup

Status sosial ekonomi dikatakan cukup baik atau biasa saja berarti

(52)

35

kehidupan rumah tangganya.Oleh karena itu, persepsi angota yang ada

dalam kelompok ini lebih dapat memberi pengaruh biasa saja terhadap

partisipasi anggota

3) Status sosial ekonomi kurang

Status sosial ekonomi dikatakan kurang / rendah apabila anggota

dalam memenuhi kebutuhan ekoniminya masih kesulitan dan harus

mengandalkan pihak lain dalam membantu permasalahan ekonominya,

dalam kasus ini adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai

tukang kebun, dengan penghasilan kurang dari Rp 1.714.000 dan status

pendidikannya hanya seorang lulusan SMP. Oleh karena itu persepsi

anggota dalam kelompok ini dapat memberikan pengaruh yang positif

terhadap partisipasi anggota dalam koperasi.

b. Variabel Layanan Prima

Tabel.III.4

Mean dan Standar Deviasi Layanan Prima

Variabel N Mean Standar Deviasi

Layanan Prima 180 43,100 2,689

Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang

layanan prima, dapat ditunjukan dengan memasukan nilai mean dan

(53)

Tabel.III.5

Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Layanan Prima

Layanan Prima Rumus Interval

Interval

Kurang X < mean – SD 37 - 40 Cukup Mean – SD < x

< mean + SD

41 – 46 Baik Mean + SD < x 47 – 49 Sumber : data diolah 2013

Kategori layanan prima dapat digolongkan menjadi tiga,

yaitu:

1) Layanan prima baik

Layana prima baik dalam hal ini berarti anggota koperasi sami aji

sangat puas dengan sikap dan kinerja yang ditunjukan oleh pengurus

koperasi. Oleh karena itu, anggota koperasi yang ada dalam kelompok

ini lebih dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap partisipasi

anggota dalam koperasi.

2) Layanan Prima cukup

Layanan prima dari pengurus dikatakan cukup apa bila anggota

cukup puas dengan sikap dan keinerja pengurus dalam melayani

anggota. Oleh karena itu, anggota yang ada dalam kelompok ini lebih

dapat memberikan pengaruh yang biasa saja tergadap partisipasi

anggota dalam koperasi.

3) Layanan Prima kurang

Layanan yang diberikan koperasi kurang / rendah dalam

(54)

37

oleh anggota. Oleh karena itu, anggota yang berada dalam kelompok

ini berpengaruh negatif terhadap partisipasi anggota koperasi.

c. Variabel Lama bergabung menjadi anggota

Tabel.III.6

Mean dan Standar Deviasi Lama Bergabung Anggota

Variabel N Mean Standar Deviasi

Lama bergabung menjadi anggota

180 6,25 0.63

Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang lama bergabung,

dapat ditunjukan dengan tabel data responden tentang berapa lama

respoden telah bergabung dengan koperasi sami aji. Berikut ini adalah data

tersebut :

Tabel.III.7

Data Frekuensi Responden Tentang Lama Bergabung Menjadi Anggota

Sumber : data diolah 2013

Lama bergabung dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1) Lama bergabung baik

Lama bergabung dikatakan baik dalam penelitian ini berarti anggota

(55)

karena itu, anggota yang berada dalam kelompok ini lebih dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap partisipasi anggota. Anggota

dikatakan memiliki waktu bergabung yang lama apa bila anggota telah

bergabung dengan koperasi lebih dari 25 tahun.

2) Lama bergabung cukup

Anggota dikatakan cukup lama bergabung dengan koperasi dalam

penelitian ini apa bila anggota telah bergabung selama kurang lebih 15 – 24 tahun. Oleh karena itu, anggota koperasi yang dalam kelompok ini

memiliki pengaruh yang biasa saja terhadap partisipasi anggota koperasi

sami aji.

3) Lama bergabung kurang

Lama bergabung dikatakan kurang lama atau rendah dalam penelitian

ini berarti anggota koperasi hanya memiliki waktu bergabung kurang dari

15 tahun. Oleh karena itu, anggota yang berada dalam kelompok ini lebih

dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap partisipasi anggota

koperasi

d. Variabel Partisipasi Anggota

Tabel.III.8

Mean dan Stadar Deviasi Partisipasi Anggota Variabel N Mean Standar

Deviasi

Partisipasi anggota

(56)

39

Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang

partisipasi anggota, dapat ditunjukan dengan memasukan nilai mean

dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini :

Tabel.III.9

Interval Rata – rata Penilaian Responden

Terhadap Partisippasi Anggota

Partisipasi anggota

Rumus Interval Interval

Kurang X < mean – SD 9 - 13 Cukup Mean – SD < x <

mean + SD

14 – 19 Baik Mean + SD < x 20 – 22 Partisipasi anggota dapat digolongkan dalam tiga kategori, yakni :

1) Partisipasi anggota baik

Partisipasi anggota koperasi dikatakan baik dalam penelitian ini

berarti adalah anggota yang sangat aktif dan kooperatif terhadap segala

kegiatan dan jasa yang ditawarkan koperasi. Anggota yang partisipasinya

tinggi tidak hanya pada transaksi jasa saja tetapi sumbangsihnya berupa

saran, pendapat, kesediaan mengikuti kegiatan yang diadakan koperasi

pada saat itu.

2) Partisipasi anggota cukup

Partisipasi anggota dikatakan sedang dalam penelitian ini berarti

adalah anggota yang hanya aktif dalam koperasi dibidang jasanya saja

atau pun saran, pendapat dan sumbangsihnya di bidang non-jasa saja.

(57)

kurang memberikan sumbangsihnya dalam bentuk pendapat, saran dan

bidang non-jasa lainnya.

3) Partisipasi anggota kurang

Anggota koperasi memiliki tingkat partisipasi kurang baik berarti

anggota yang dalam penggunaan jasa simpan pinjam anggota tersebut

kurang memanfaatkannya, selain dibidang jasa simapan pinjamnya

anggota juga cenderung tidak memberikan aspirasinya untuk tumbuh

kembang koperasi.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal atau tidak. Jika nilai asyimtot memiliki signifikasi lebih dari α = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asymtot

memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 berarti distribusi

tersebut tidak normal.

Dalam penelitian ini, uji normalitas silakukan dengan

menggunakan uji kolmograf-smirnov dengan tingkat kesalahan 5 %

atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan

memiliki data residual yang berdistribusi normal. Rumus uji

(58)

41

Dimana : D : Deviasi Maksimum

Fo (X): fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn (X) : distribusi komulatif yang diobservasi

Dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

Asymp.Sig (2-tailed) Status Sosial Ekonomi (X1) sebesar 0,084, Layanan Prima (X2) sebesar 0,069 dan Lama Bergabung Menjadi

anggota (X3) sebesar 0,300. Apabila dibandingkan dengan signifikansi

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X1,X2,X3 residual berdistribusi

normal.

2) Uji Liniersitas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Model dibentuk

berdasarkan tujuan teoritis bahwa hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependennya linier uji linier digunakan untuk

mengkonfirasi apakah bersifat linier antara dua variabel yang

diidentifikasikan secara teori sesuai dengan hasil observasi yang ada.

Untuk menguji linieritas dapat menggunakan uji F.

Uji F digunakan pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimaksudkan mempunyai pengaruh secara

bersama – sama terhadap variabel dependen atau terikat. Langkah – langkah pengujian adalah sebagai berikut :

a) Derajat kepercayaan = 5%

(59)

α = 0,05

k = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

c) Menentukan kriteria pengujian

H0 ditolak apabila fhitung > ftabel

HA ditolak apabila fhitung < ftabel

d) Menentukan f dengan rumus

Dimana : = koefisien determinan berganda

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel bebas

Kesimpulan :

Apabila fhitung < ftabel maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya tidak

ada pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan

variabel terikat bersifat linier. Apabila fhitung > ftabel maka H0 ditolak dan HA

diterima artinya ada pengaruh yang simultan artinya hubungan variabel

bebas dengan variabel terikat bersifat non-linier.

Pada tabel ANOVA diketahui bahwa nilai signifikansi (Deviation from

Linearity) pada variabel status sosial ekonomi sebesar 0,342. Apabila

(60)

43

hubungan antar variabel status sosial ekonomi anggota dengan partisipasi

anggota dinyatakan linier.

Pada veriabel layanan prima diketahui nilai signifikansi (Deviation

from Linearity) sebesar 0,150. Apabila dibandingkan denan signifikansi >

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel layanan prima

dengan partisipasi anggota koperasi dinyatakan linier.

Demikian juga halnya pada veriabel lama bergabung diketahui bahwa

nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,742. Apabila

dibandingkan denan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

hubungan antar variabel layanan prima dengan partisipasi anggota koperasi

dinyatakan linier

b. Uji Hipotesis

1) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran

dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu hubungan antara variabel bebas

yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel tersebut disebut

variabel yang bersifat tidak orthogonal. Variabel yang tidak orthogonal

Gambar

Tabel  di  atas  adalah  rincian  lokasi  respoden,  dimana  beberapa  res  ponden  berada  di  Kecamatan  yang  berbeda  –  berda,  hal  ini  dikarenakan  telah  terjadi  pemekaran  wilayah  di  Kecamatan  Subah,  sehingga  yang  tadinya  masuk  ke  dalam
TABEL  DURBIN-WISTON
Tabel  Durbin- Watson (DW), α = 5%

Referensi

Dokumen terkait

You will notice that the pointer to void named general is assigned an address of an int type in line 12 and the address of a float type in line 16 with no cast and no complaints

Sedangkan andil inflasi terendah terjadi pada bulan Januari, Agustus, September, Oktober, dan Desember 2014 yang sebesar 0,00 persen atau dengan kata lain

(4) Dalam hal anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dilarang menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga

Dari berbagai rumusan yang telah ada dan pengalaman empiris dari berbagai negara yang lebih dulu menjalankannya terlihat bahwa elemen penting yang diperlukan dalam menerapkan I

[r]

IMPLEMENTASI METODE SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN DASAR PNEUMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IMPLEMENTASI METODE SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN DASAR PNEUMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang