iv
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk:
Tuhanku Yesus Kristus, Bunda Maria, Santa Fransiska
pelindungku
Orang tuaku terima kasih untuk segala pengorbanan dan doanya
Untuk suamiku terimakasih dukungan dan pengertiannya
Putri kecilku yang menjadi semangatku
Untuk Prodi Pendidikan Ekonomi
Untuk teman
–
teman prodi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2008
dan 2009
“
s
aling berbagi ilmu itu indah”
v
MOTTO
Jangan pernah menyerah, perbaiki kesalahan,
dan teruslah melangkah.
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati
dan mengatasi dari satu kegagalan ke
kegagalan berikutnya tanpa kehilangan
semangat. (Winston Chuchill)
Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.
Jika seseorang menguji kesabaran mu maka
ingatlah bahwa Tuhan telah bersabar
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dengan kutipan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3Februari 2014,
Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tutik Widiastuti
Nomor Mahasiswa : 081324024
Demi pengembangan ilmupengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
KONTRIBUSI STATUS SOSIAL EKONOMI ANGGOTA LAYANAN PRIMA DAN LAMA BERGABUNG MENJADI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA. (Survey di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat bengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : Yang menyatakan
LAMA BERRGABUNG MENJADI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA (Survey di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah Kabupaten Batang
Provinsi Jawa Tengah)
Tutik Widiastuti Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi status sosial ekonomi anggota layanan prima dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi anggota dengan survey yang dilakukan di koperasi Sami Aji di Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini meruakan jenis penelitian eksplanatif yang dilakukan pada bulan Juli sampai dengan September 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi Sami Aji yang berjumlah 327 anggota. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
koesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi berganda.
ix
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF THE SOCIO ECONOMIC STATUS OF THE MEMBERS, SERVICE EXCELLENCE, AND OLD JOINED MEMBERS TO
THE MEMBERS’ PARTICIPATION (SURVEY ON THE SAMI AJI COOPERATION SUBAH, BATANG CENTRAL JAVA)
Tutik Widiastuti
Sanata Dharma University Yogyakarta
2013
This study aims to determine the contribution the socio economic status of the members, service excellence and old joined members to the members' participation.
This is an explanative research conducted in July to September 2013. The population in this study was all 327 members of the Sami Aji Cooperation. The sampling uses purposive sampling of 180 members. The data were collected through questionnaires. Data analysis was performed using multiple regression analysis. The test results showed that the precondition multicollinearity tolerance values of all three variables, namely the socio economic status members (0.916), prime services (0,911) and old joined member (0.989) is more than 0.1 so there is no multicollinearity problem. While heteroscedasticity in this study (0.669) for the variable of socio economic status (0.405) and old joined members (0.795). These three variables have a significant value of more than 0.05, so there is no problem of heteroscedasticity, in this study also did not happen because the problem of autocorrelation calculation results dU <DW <4-dU was 1.774 <1.943 <2, 226.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan kurnia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota Layanan Prima Dan Lama Bergabung
Menjadi Anggota Terhadap Partisipasi anggota” sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pedidikan pada Fakultas Kerguruan dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Skripsi ini tentunya tidak dapat diselesaikan tanpa bantun banyak pihak, untuk itu
peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada semua phak yang telah membantu
dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Rohadi, Ph.D selaku, Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si, selaku Ketua jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing dua yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh perhatian dan
kesabaran kepada penulis.
3. Bapak Dr.C.Teguh Dalyono selaku Dosen Pembimbing pertama yang dengan
x i
4. Ibu Titin dan seluruh pihak adminitrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma, Staf dan Karyawan UPT Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma.
5. Untuk kedua orang tuaku : Bapak Yakobus Bejo dan Ibu Retno Lstiyowati, terima
kasih untuk, dukungan, doa dan nasihat – nasihat yang telah diberikan.
6. Untuk suamiku Cornelius Wahyu Adi Pradana, terima kasih untuk doa, cinta serta
kesabaranmu yang besar.
7. Untuk putrid kecilku Florentina Safitri Adiningtyas, terima kasih untuk semangat
dan senyumannya.
8. Untuk seluruh keluarga besarku “Pakdhe, Budhe, Bulek, Om, dan Sepupuku”
terima kasih dukungannya.
9. Teman – teman PE ’08 yang masih betah di Jogja dan berjuang bersama ( Nana,
Aik, Pipit, Kongidah, Doni Ndut, Obeth, Ocep, Isep, Mario, Dika)
10. Teman – teman PE’09 yang masih berjuang terima kasih atas kebersamaannya
selama ini.
11. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . ...i
HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv
HALAMAN MOTTO ...v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...vii
ABSTRAK ...viii
ABSTRACT ...ix
KATA PENGANTAR ...x
DAFTAR ISI ...xii
DAFTAR TABEL ...xv
BAB I : PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Batasan Masalah ...4
C. Rumusan Masalah...4
D. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ...5
E. Tujuan Penelitian ...6
xiii
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...9
A. Deskripsi Teori ...9
1. Koperasi ...9
2. Status Sosial Ekonomi ...12
3. Layanan Prima ...16
4. Lama Bergabung ...19
5. Partisipasi Anggota ...20
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...22
C. Kerangka Berpikir ...22
D. Hipotesis ...25
BAB III : METODE PENELITIAN ...27
A. Jenis Penelitian ...27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...27
C. Subjek dan Objek Penelitian ...28
D. Populasi dan Sampel ...28
E. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ...29
F. Teknik Pengumpulan Data ...31
G. Teknik Analisis Data ...32
BAB IV : HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ...50
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...50
xiv
C. Deskripsi Responden ...55
D. Analisis Data dan Pembahasan ...58
1. Analisis Deskriptif ...58
2. Analisis Data ...62
3. Pengujian Hipotesis ...70
4. Pembahasan ...74
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ...80
A. Kesimpulan ...80
B. Saran ...82
C. Keterbatasan ...83
DAFTAR PUSTAKA ...84
xv
DAFTAR TABEL
Tabel.III.1.Kisi – kisi Kuesioner ... 31
Tabel.III.2.Mean dan Standar Deviasi Status Sosial Ekonomi Anggota ... 33
Tabel.III.3.Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi ... 34
Tabel.III.4.Mean dan Standar Deviasi Layanan Prima ... 35
Tabel.III.5.Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Layanan Prima ... 36
Tabel.III.6.Mean dan Standar Deviasi Lama Bergabung Anggota ... 37
Tabel.III.7.Data Frekuensi Responden Terhadap Lama Bergabung Anggota ... 37
Tabel.III.8.Mean dan Standar Deviasi Partisipasi Anggota ... 38
Tabel.III.9.Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Partisipasi Anggota ... 39
Tabel.IV.1.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
Tabel.IV.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 56
Tabel.IV.3.Karakteristik Lokasi Responden ... 56
Tabel.IV.4.Distribusi Frekuensi Status sosial Ekonomi Anggota ... 58
Tabel.IV.5.Distribusi Frekuensi Layanan Prima... 59
Tabel.IV.6.Distribusi Frekuensi Lama Bergabung Menjadi Anggota ... 60
Tabel.IV.7.Distribusi Frekuensi Partisipasi Anggota ... 61
xvi
Tabel.IV.9.Hasil Uji Linieritas ... 64
Tabel.IV.10.Hasil Uji Multikolinieritas ... 66
Tabel.IV.11Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 67
Tabel.IV.12Hasil Uji Autokorelasi ... 68
Tabel.IV.13Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik ... 69
Tabel.IV.14Pengujian Hipotesis ... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan bentuk badan hukumyang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip Koperasi ( UU No. 17 Tahun 2012 ). Hal ini adalah wujud nyata dari pasal
33 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan bangunan perusahaan yang
sesuai adalah koperasi. Bentuk badan usaha koperasi sesuai dengan jiwa UUD
1945. Selain itu koperasi diharapkan nantinya dapat menjadi pilar utama dalam
perekonomian Negara Indonesia, dengan mengembangkan dan meningkatkan
perekonomian masyarakat dalam usaha untuk merealisasikan kemakmuran dan
keadilan sosial sesuai dengan cita – cita bangsa, terlebih lagi sebagian penduduk Indonesia adalah golongan masyarakat menengah ke bawah yang kehidupan sosial
ekonominya perlu diperhatikan.
Melihat pertumbuhan koperasi dari masa ke masa, koperasi mengalami
pertumbuhan yang dapat dikatakan cukup lambat dilihat dari perannya dalam
pertumbuhan ekonomi nasional. Dari keadaan tersebut tentunya hal ini
membuktikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan koperasi sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Koperasi mampu tumbuh dan berkembang
kualitas layanan yang diberikan oleh koperasi untuk anggota, lamanya bergabung
menjadi anggota selain itu dapat juga dari partisipasi anggota itu sendiri.
Status sosial ekonomi anggota setiap anggota itu sendiri sangat beragam
walaupun dengan latar belakang pekerjaan atau profesi yang sama yakni Guru
negeri yang pasti memiliki pendapatan yang tetap dan dapat dikatakan memenuhi
kebutuhannya, namun pada kenyataannya masih banyak guru negeri yang masih
merasa kurang dengan gajinya. Untuk mencukupi kekurangan tersebut ada banyak
cara yang dilakukan oleh para guru tersebut, ada yang memiliki pekerjaan
sampingan sebagai petani, ada juga yang berdagang, yang sangat umum dan
sering dilakukan para guru dalam mencukupi kebutuhannya adalah dengan
mengajukan pinjama uang ke bank maupun ke koperasi yang menaungi komunitas
guru negeri. Pinjaman yang diajukan tersebut juga seri digunakan tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari saja tetapi ada juga yang menggunakannnya sebagai modal usaha.
Layanan prima merupakan kepedulian pengurus koperasi kepada anggota
agar kebutuhan anggota terpenuhi dan terpuaskan Koperasi wajib memberikan
kualitas prima pada jasa layanan yang diberikannya kepada anggota. Hal ini perlu
dilakukan karena dengan memiliki kualitas yang prima atau baik maka angggota
akan merasa diperhatikan dan kebutuhannya dapat terpenuhi sehingga akan
menimbulkan rasa puas dari diri anggota, yang akan membuat koperasi
berkembang dan maju.
Dari jasa layanan yang prima maka akan berdampak positif terhadap
3
unsur penting dalam kegiatan koperasi dan untuk mempertahankan ikatan
persatuan di dalam tubuh koperasi koperasi sebagai badan usaha yang bergerak
di bidang sosial ekonomi dibentuk oleh anggota untuk memperoleh manfaat
tertentu melalui berpartisipasi. Partisipasi anggota dalam koperasi merupakan
sumber kehidupan bagi koperasi itu sendiri, selain itu juga dalam koperasi
partisipasi anggota menempatkan anggotanya menjadi subjek pengembangan
koperasi. Oleh karana itu anggota dalam koperasi haruslah terlibat dalam setiap
langkah proses pengembangan koperasi.
Lamanya bergabung menjadi anggota koperasi juga secara tidak langsung
dapat mendorong laju pertumbuhan sebuah koperasi. Hal ini dikarenakan anggota
yang sudah lama menjadi anggota koperasi, ada kemungkinan jasa yang
digunakan di koperasi semakin banyak dibandingkan dengan yang anggota baru.
Hal tersebut di atas adalah keadaan yang akan selalu memungkin terjadi di
dalam sebuah koperasi, tidak terkecuali Koperasi Guru “Sami Aji” di Kecamatan
Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Koperasi Sami Aji ini adalah koperasi
guru pegawai negeri sipil yang bergerak di bidang jasa simpan pinjam.
Keberadaan koperasi ini sangat membantu anggotanya sehingga koperasi ini
semakin tumbuh menjadi kopersi yang cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan
semakin banyaknya jumlah guru pegawai negeri sipil yang bergabung menjadi
anggota koperasi tersebut. Keadaan ini juga membuktikan bahwa koperasi ini
cukup loyal dalam melayani kebutuhan dan keinginan anggotanya, hal tersebut
Koperasi “Sami Aji” ini memiliki anggota yang banyak, sehingga menurut
peneliti di dalam koperasi ini memiliki banyak persoalan, baik itu persoalan
mengenai manajemen keuangan, pelayanan yang diberikan, jasa yang ditawarkan,
kondisi sosial ekonomi anggota, bahkan juga sikap anggota yang dilakukan
anggota koperasi tersebut selama berpartisipasi menjadi anggota koperasi. Dari
persoalan yang dihadapi koperasi tersebut peneliti tertarik untuk meneliti “
Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota, Layanan Prima, dan Lama Bergabung
Menjadi Anggota Terhadap Partisipasi Anggota Koperasi ”. B. Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya waktu dan biaya yang tersedia oleh peneliti, maka
dalam penulisan peneliti ini hanya variabel status sosial ekonomi, layanan prima
dan lama berbegabung menjadi anggota terhadap partisipasi anggota koperasi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa pokok
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada kontribusi dan signifikan status sosial ekonomi anggota terhadap
partisipasi anggota koperasi ?
2. Apakah ada kontribusi dan signifikan layanan prima koperasi terhadap
partisipasi anggota ?
3. Apakah ada kontribusi dan signifikan lama bergabung menjadi anggota
5
4. Seberapa besar dan signifikan status sosial ekonomi anggota dan layanan
prima koperasi dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi
anggota koperasi?
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi
tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Maka
variabel dan devinisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (Independen)
a. Status sosial ekonomi anggota (X1)
Status sosial merupakan posisi atau kedudukan seseorang anggota koperasi
dalam kehidupan bermasyarakat. Unsur-unsur status sosial mencangkup
pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, dan lain sebagainya yang dimiliki
oleh seseorang di dalam suatu masyarakat. Indikator dalam kondisi sosial
anggota sebagai berikut :,tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pekerjaan
b. Layanan Prima koperasi (X2)
Layanan prima koperasi adalah bentuk kepedulian pengurus koperasi kepada
anggota, agar kebutuhan anggota dapat terpenuhi dan terpuaskan.. Indikator
dalam variabel ini adalah : penampilan pengurus dalam melayani anggota,
jumlah karyawan yang tersedia untuk melayani kebutuhan anggota, jenis usaha
yang disediakan koperasi
Lama bergabung menjadi anggota koperasi adalah waktu yang dihitung dari
awal saat anggota mulai masuk menjadi anggota hingga sekarang. Dalam hal ini
setiap anggota akan memiliki waktu yang berbeda – beda selama menjadi anggota koperasi ini. Indikator yang terdapat dalam variabel ini adalah lamanya
menjadi anggota koperasi yang dihitung dari awal masuk menjadi anggota
hingga saat ini.
2. Variabel terikat (dependen)
a. Partisipasi anggota (Y)
Parisispasi adalah keterlibatan anggota secara langsung dan memberikan
inisiatif terhadap kegiatan – kegiatan, yang dilancarkan oleh organisasi serta mendukung penciptaan tujuan, tanggung jawab atas segala keterlibatan dan turut
menikmati terhadap keuntungan yag diperoleh dari program – program yang telah dilaksanakan. Peningkatan partisipasi dalam suatu kegiatan perlu meningkatkan
faktor – faktor yang berpengaruh. Indikatornya adalah :Intensitas kehadiran dalam RAT, Intensitas anggota dalam memberikan saran atau usulan. Intensitas atau
jumlah transaksi yang dilakuakan anggota
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada atau tidak besar kontribusi status sosial ekonomi
anggota terhadap partisipasi anggota koperasi. Jika ada, seberapa besar dan
signifikan kontribusi kondisi sosial ekonomi anggota terhadap partisipasi
7
2. Untuk mengetahui ada atau tidak kontribusi layanan prima terhadap
partisipasi anggota. Jika ada seberapa besar dan signifikan kontribusi layanan
prima koperasi terhadap partisipasi anggota
3. Untuk mengetahui ada atau tidak kontribusi lama bergabung anggota terhadap
partisipasi anggota. Jika ada seberapa besar dan signifikan kontribusi lama
bergabung terhadap partisipasi anggota.
4. Untuk mengetahui ada atau tidak kontribusi status sosial ekonomi, layanan
prima dan lama bergabung terhadap partisipasi anggota, jika ada seberapa
besar dan signifikan kontribusi status sosial ekonomi anggota, layanan prima
dan lama bergabung terhadap partisipasi anggota
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pengetahuan dan sumber informasi dalam berkoperasi. Peneliti menyadari bahwa
dalam penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan hal ini disebabkan
kemampuan peneliti sendiri, keterbatasan waktu dan biaya yang dikeluarkan serta
resiko yang ditanggung oleh peneliti sendiri.
1. Bagi koperasi
Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi departemen
koperasi dalam mengembangkan koperasi dan dapat memberikan masukan
bagi pengurus koperasi untuk menarik minat calon anggota dalam
2. Bagi penulis
Sebagai calon guru, penelitian ini dapat menambah perbendaharaan ilmu
khususnya tentang perkoperasian, selain itu bisa melihat langsung kenyataan di
lapangan bukan hanya sekedar teori yang didapat di bangku perkuliahan.
3. Bagi pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan tentang
perkoperasian.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebegai tambahan informasi dalam
rangka pengembangan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
pengembangan koperasi.
5. Bagi Universitas
Dapat menjadi kontribusi pengembangan pengetahuan khususnya dibidang
Ekonomi mengenai perkoperasian yang berkembang dan sehat. Selain itu
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diskripsi Teori
1. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa asing yakni co-operasion (co berarti bersama – sama dan Operasion yang berarti Usaha) artinya adalah usaha bersama. Secara sederhana koperasi dapat dikatakan sebagai usaha bersama – sama yang berazaskan kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
para anggotanya
Menurut Undang – undang koperasi yang telah diperbaharui yakni UU No. 25 Tahun 1992 menjadi UU No. 17 Tahun 2012. Pada Bab 1 ayat 1 :
Koperasi merupakan bentuk badan hukumyang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi
dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip Koperasi
Pengertian koperasi secara internasional menurut ILO (International Labour Organization) adalah : Cooperative defined as an assication of person
usually of limited means, who have voluntary joined together to achieve a common economic end through the formation of a democraticaly controlled
Dalam pengertian ILO tersebut ternyata terkandung 6 elemen dalam
koperasi yakni sebagai berikut : 1) Koperasi adalah kumpulan orang – orang (association of persons); 2) Penggabungan orang – orang tersebut berdasarkan kesukarelaan (voluntary joined together); 3) Terdapat tujuan
ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end); 4) Koperasi yang dibentuk adalah organisasi bisnis yang diawasi dan
dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled
business organization); 5) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable contributionto the capital required); 6)
Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (accepting a fair share of the risk and benefits of the undertakin).
Dari pengertian tersebut akan nampak ciri – ciri koperasi yakni: 1) Koperasi Indonesia adalah kumpulan orang – orang dan bukan merupakan kumpulan modal; 2) Koperasi Indonesia bekerja – sama, bergotong - royong berdasarkan persamaan derajat, hak dan kewajiban sekaligus merupakan
wadah demokrasi ekonomi sosial, karena dasar ekonomi ini koperasi harus
benar – benar milik para anggota sendiri dan pada dasarnya harus diatur serta diurus sesuai dengan keinginan para anggota yang berarti bahwa hak trtinggi
dalam koperasi terletak pada Rapat Anggota; 3) Segala kegiatan Koperasi
Indonesia harus dilaksanakan atas kesadaran para anggota. Dalam koperasi
tidak boleh ada unsur paksaan, ancaman bahkan intimidasi ataupun campur
11
kepentingan karya dan jasa yang disumbangkan para anggota masing – masing. Keikutsertaan anggota berdasarkan besar kecilnya karya dan jasanya
harus dicerminkan dalam hal pembagian pendapatan dalam koperasi.
b. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Koperasi
1) Tujuan
Dalam UU No 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian pasal 4
disebutkan bahwa, koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian
nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Agar tujuan koperasi itu lebih khusus lagi maka setiap koperasi
perlu menjabarkannya dalam bentuk yang lebih operasional lagi bagi
koperasi tersebut.
2) Nilai dan Prinsip
Koperasi memiliki nilai dan prinsip yang jelas dalam UU No 17 Tahun
2012 pasal 5 dan 6, yakini :
a) Nilai yang mendasari kegiatan koperasi adalah : kekeluargaan,
menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan,
berkeadilan dan kemandirian.
b) Nilai yang diyakini anggota koperasi adalah: kejujuran,
keterbukaan, tanggung jawab dan kepedulian terhadap orang lain
c) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi yang meliputi : (1)
anggota dilaksanakan secara demokratis, (3) Anggota koperasi
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi, (4)
Koperasi merupakan badan usaha yang swadaya yang otonom dan
independen, (5) Koperasi menyediakan pendidikan dan pelatihan
bagi anggota, pengawas, pengurus dan karyawannya, serta
memberikan informasi kepada masyarakat jati dirinya,
kegiatannya dan kemanfaatannya, (6) koperasi melayani anggota
secara prima dan memperkuat gerakan koperasi, dengan
bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional
regsional dan internasional, (7) koperasi bekerja untuk
pembangunan yang bekelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yangs disepakati oleh anggota.
Dari prinsip koperasi tersebut diharapkan dapat menjadi sumber
inspirasi dan menjiwai secara keseluruhan dalam kehidupan koperasi baik
sebagai organisasi maupun dalam kegiatannya yang disesuaikan dengan
tujuan pendiriannya
2. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi dapat diartikan sebagai posisi atau kedudukan
seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi
merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki oleh
seseorang (anggota) dalam suatu kelompok. Pendapat tersebut didukung oleh
13
kombinasi dari status sosial dan status ekonomi dimana mencakup tingkat
pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat tinggal. Posisi atau kedudukan
seseorang ditentukan oleh yang dia miliki serta dipandang penting oleh
masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat
tinggal seseorang maka semakin tinggi pula status sosial ekonomi di
masyarakat.
Melihat uraian di atas, dapat diuraikan unsur-unsur yang terdapat dalam
status sosial ekonomi. Unsur-unsur tersebut antara lain:
a. Pekerjaan
Pekerjaan menjadi salah satu unsur sebab kebutuhan akan terpenuhi
jika seseorang tersebut bekerja. Keterpenuhan kebutuhan tersebut dapat
menentukan status sosial ekonomi seseorang. Selain mendapatkan
pemenuhan kebutuhan, pekerjaan atau bekerja akan mendapatkan
kepuasan jasmani. Menurut Soeroto (blog.ub.ac.id), pekerjaan merupakan
kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa baik itu untuk dirinya
sendiri atau orang lain, baik itu mendapatkan upah atau pun tidak. Bila
dipandang dari segi ekonomis, mendapatkan pendapatan dari hasil
bekerja tersebut dapat dijadikan pemenuhan kebutuhan sehingga status
sosial ekonomi seseorang dapat meningkat.
Menurut pedoman ISCO (International Standart Clasification of Oecupation) pekerjaan dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Profesional ahli teknik dan ahli jenis
3) Administrasi tata usaha dan sejenisnya
4) Jasa
5) Petani
6) Produksi dan operator alat angkut
Dari klasifikasi pekerjaan diatas, orang dapat memilih sesuai dengan
pekerjaan yang diinginkan, kemampuan serta keterampilan yang
dimilikinya. Namun dalam masyarakat muncul pekerjaan yang diakui
bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang terhormat atau lebih
dihargai bila dilihat dari sosial dan ekonomi, tetapi ada pula pekerjaan
yang kurang dihargai oleh masyarakat. Sehingga status sosial ekonomi pun
dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dimilikinya.
b. Pendapatan
Seperti yang diuraikan diatas, bahwa pemenuhan kebutuhan pun
menjadi salah satu tolok ukur penilaian status sosial ekonomi oleh
masyarakat. Tentu saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan
pendapatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan menjadi salah
satu pengaruh status sosial ekonomi. Biro pusat statistik mengkategorikan
pendapatan sebagai berikut:
1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang
sifatnya reguler dan diterima biasanya sebagai balas atau kontra
prestasi, sumbernya berasal dari:
a) Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan,
15
b) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri,
komisi, penjualan dari kerajinan rumah
c) Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik
tanah. Keuntungan serial yakni pendapatan yang diperoleh dari
hak milik
2) Pendapatan yang berupa barang, yaitu pembayaran upah dan gaji
yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan
dan rekreasi.
c. Pendidikan
Dibeberapa kasus, semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang
maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang mereka tempuh. Hal
tersebut mengingat bahwa untuk memiliki pendidikan yang tinggi,
seseorang harus menyiapkan beberapa hal. Salah satunya adalah biaya.
Biaya pendidikan akan semakin terpenuhi jika pendapatan yang diperoleh
seseorang tersebut semakin tinggi.
Untuk tren saat ini pun, pendidikan dapat dijadikan untuk
meningkatkan harga diri. Masyarakat pun memandang apabila seseorang
tersebut memiliki gelar sarjana lebih memiliki status sosial ekonomi yang
lebih tinggi apabila dibandingkan dengan seseorang yang notabennya
hanya lulusan SD, SMP ataupun SMA.
d. Pemilikan atau kekayaan
Selain pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan jabatan yang menjadi
seseorang tersebut. Semakin seseorang memiliki barang yang berharga
seperti rumah, maka dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memiliki
status sosial ekonomi yang tinggi daripada orang yang belum memiliki
rumah.
3. Layanan Prima
Pelayanan atau layanan adalah kegiatan dalam rangka untuk mememnuhi
kebutuhan pelanggan. Demikian halnya dengan yang dilakukan koperasi,
didalam koperasi pelayanan merupakan kegiatan jasa koperasi dalam rangka
memenuhi kebutuhan anggota dimana dengan menawarkan jasa pinjaman
dengan bunga yang rendah dan memiliki persyaratan yang mudah dalam
pengajuan pinjaman.
Saat ini banyak koperasi yang berlomba – lomba memberikan pelayanan terbaik mereka. Pelayanan terbaik ini sering kita sebut sebagai
Pelayanan Prima (Excellen Service). Disebut sebagi pelayanan terbaik karena
sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau yang dimiliki instansi
pemberi layanan. Sejalan dengan hal itu pelayanan prima juga diharapkan
dapat memotivasi pemberi layanan lain melakukan tugasnya dengan kompeten
dan rajin. Pelayanan Prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan
pelanggan/ anggota / masyarakat memerlukan persyaratan bahwa setiap
pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan
demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting
17
Seperti yang telah dijelaskan diatas tadi bahwa yang namanya
pelayanan prima adalah pelayanan terbaik dikarenakan memiliki standar
khusus didalamnya. Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan
sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar pelayanan
mengandung baku mutu pelayanan. Pengertian mutu menurut Goetsch dan
Davis (Sutopo dan Suryanto, 2003:10) merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Pelayanan
prima dalam koperasi memiliki standar antara lain :
a. Penampilan pengurus
Seorang pengurus adalah orang yang paling sering berinteraksi dengan
kegiatan anggota, entah itu dalam rapat, pelayanan jasa, atau pun kegiatan lain
yang memungkinkan melibatkan partisipasi anggota. Untuk itu seorang
pengurus haruslah memiliki penampilan yang baik menawan, agar anggota
yang sekaligus kosumen koperasi tidak merasa kurang nyaman dengan
pelayanan yang disediakan kepada pelayanan yang diberikan pengurus.
Untuk itu seorang pengurus harus memiliki kepandaian atau kecerdasan
mengenai jasa yang ditawarkan, agar anggota tidak bingung sehingga akan
mengakibatkan ketidaktertarikan anggota kepada jasa yang ditawarkan.
Pengurus koperasi juga harus memiliki kepribadian yang baik, misalnya saja
b. Jumlah karyawan
Dalam sebuah organisasi maupun perusahaan jika hendak menyajikan
pelayanan yang terbaik kepada anggota atau konsumennya, yang perlu dilihat
terlebih dulu adalah kapasitas karyawan yang tersedia dilapangan. Dengan
memadainya jumlah karyawan di lapangan nantinya diharapkan pelayanan jasa
dapat terlaksana dengan baik dan lencar. Setelah jumlah karyaawan memadai
selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah wawasan dan pengetahuan
pengurus mengenai jasa yang hendak ditawarkan. Hal ini penting agar tujuan
organisasi atau perusahaan dapat tecapai.
c. Jenis usaha yang disediakan
Jenis usaha yang disediakan merupakan salah satu bagian untuk
menciptakan suatu layanan prima atau terbaik bagi anggota. Hal itu lah yang
mendorong koperesi “Sami Aji” untuk mengembangkan diri tidak hanya dibidang simpan pinjam saja tetapi juga telah merambah kebidang lain yakni
konsumsi. Koperasi konsumsi ini menyediakan kebutuhan pokok anggota dan
selain itu juga menyediakan perlengkapan dan peralatan kantor seperti map,
kwitansi, dan sebagainya.
Dari berkembangnya koperasi ini menunjukan bahwa koperasi memang
ingin menyediakan pelayanan yang terbaik bagi anggotanya dan juga
19
4. Lama Bergabung
Lama bergabung adalah besaran waktu yang menunjukkan lamanya suatu
peristiwa berlangsung di dalam suatu organisasi atau komunitas tertentu. Waktu
juga penting dalam bidang sosial yaitu memiliki nilai ekonomi ("waktu adalah
uang") serta nilai personal, karena kesadaran akan waktu yang terbatas di setiap
hari dan dalam rentang kehidupan manusia.
Lama bergabung menjadi anggota adalah waktu dimana pertama kali
anggota masuk menjadi anggota koperasi “ Sami Aji “ hingga sekarang, dapat juga dikatan lamanya naggota menjadi anggota koperasi tersebut. Untuk menjadi
anggota sebuah organisasi atau pun koperasi seseorang harus memenuhi syarat
terlebih dahulu, seperti halnya koperasi guru “ Sami Aji “ juga memiliki syarat
tertentu bagi calon anggotanya, syarat tersebut adalah :
a. Calon anggota haruslah seorang yang sudah diangkat menjadi pegawai negeri
b. Berdomisili di wilayah kecamatan Subah, (bagi anggota yang sudah pensiun
dan pindah keluar daerah jika ingin mereka tetap dapat menjadi anggota
koperasi)
c. Secara sukarela dan penuh kesadaran menjadi anggota koperasi.
Dari adanya syarat tersebut diharapkan nantinya para calon anggota yang
berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dapat ditampung menjadi anggota tidak
hanya untuk mengatasi masalah keuangan saja tetapi juga sebagai sarana
Setiap anggota memiliki rentang waktu yang berbeda – beda dalam menjadi anggota koperasi. Hal tersebut disebabkan karena adanya syarat di atas, waktu
yang dihitung dalam keanggotaan koperasi adalah dari tahun awal masuk orang
tersebut menjadi anggota di koperasi tersebut, dari situ kita akan mengetahui
sudah berapa lama orang tersebut bergabung menjadi anggota koperasi.
Ada beberapa kategori anggota yang memiliki waktu bergabung menjadi
anggota. Dilihat dari lamanya menjadi anggota :
1)Kurang dari 10 tahun
2) 10 – 14 tahun 3) 15 – 19 tahun 4) 20 – 24 tahun 5) Lebih dari 25 tahun
Lama bergabung menjadi anggota menjadi cukup penting karena dari sini
kita akan tahu sudah berapa lama anggota telah bergabung, seberapa besar
partisipasi anggota yang telah diberikan selama waktu tersebut
5. Partisipasi Anggota
Secara harafiah, partisipasi dapat diartikan turut berperan serta dalam
kegiatan, baik itu secara aktif maupun proaktif. Namun partisipasi pun dapat
dikatakan secara luas yang berarti bentuk keterlibatan dan keikutsertaan
masyarakat secara aktif dan sukarela, baik alasan dari dalam dirinya atau tekanan
dari luar pada seluruh proses kegiatan yang bersangkutan. Adapun pengertian
21
a. (Hendar dan Kusnadi , 2005 : 91) menyatakan bahwa partisipasi dikembangkan
untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau
kelompok orang dalam aktivitas tertentu, sedangkan partisipasi anggota dalam
koperasi berarti mengikutsertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan
operasional dan pencapaian tujuan bersama.
b. Menurut Sastropoetro yang dikutip oleh Turindra, partisipasi adalah
keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan dengan keadaan lahiriahnya.
Beberapa hal pokok yang dapat diambil dari pengertian-pengertian
partisipasi diatas adalah sebagai berikut:
a. Keterlibatan mental dan emosi yang menyertai partisipasi
b. Keterlibatan dengan keadaan lahiriah
c. Peran serta diberikan seseorang sampai tujuan program atau kegiatan
mencapai tujuan dan ikut bertanggung jawab secara sadar.
Dari hal pokok diatas, dapat ditarik mengenai bentuk-bentuk partisipasi
yang ada. Berikut bentuk-bentuk partsipasi:
a. Partisipasi pasif merupakan seseorang yang hanya ikut saja dalam suatu
kegiatan tanpa tanggung jawab penuh. Seseorang tersebut biasanya hanya
sebagai peserta kegiatan sehingga seseorang tersebut cenderung kurang
mengetahui kegiatan secara keseluruhan.
b. Partisipasi aktif adalah tindakan seseorang yang menerima dan melaksanakan
tugas dalam suatu kegiatan dengan tanggung jawab penuh. Seseorang pun
mencurahkan pengetahuan, perasaan dan keterampilannya untuk mencapai
Partisipasi anggota pun juga menjadi salah satu faktor tercapainya
keberhasilan suatu anggota. Dengan adanya partisipasi anggota, kegiatan proaktif
yang bersifat membangun pun diberikan oleh anggota tersebut. Dengan
keterlibatan anggota seperti itu, maka keberhasilan program pun akan tercapai
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian Paulus Sigit (2006) yang berjudul “ Pengaruh
Pengetahuan Berkoperasi dan Sikap Anggota Terhadap Minat Berkoperrasi
menunjukan : (1) pengaruh tentang perkoperasian menunujukan adanya pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap minat berkoperasi, (2) tidak ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara sikap anggota terhadap minat berkoperasi, (3)
ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan berkoperasi dan
sikap anggota terhadap minat berkoperasi.
C. Kerangka berpikir
1. Kontribusi status sosial ekonomi anggota terhadap partisipasi anggota
koperasi di koperasi “Sami Aji”
Berdasarkan penelitian Adya Hermawati (2010) yang berjudul “Peran aspek sosial ekonomi pengrajin tempe terhadap pendapatan dan partisipasinya
sebagai anggota Primkopti” , menunjukan bahwa ada pengaruh atau peran
yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi terhadap pendapatan
pengrajin dan tingkat partisipasnya dalam koperasi Primkopti, yang berarti
semakin baik status sosial ekonomi anggota maka akan semakin besar pula
tingkat pendapatan dan partisipasinya didalam koperasi. Kontribusi antara
23
sosial ekonomi anggota mempunyai kontribusi atau andil yang cukup kuat
dalam tingkat partisipasi anggota koperasi. Status sosial ekonomi anggota
merupakan salah satu faktor pendorong anggota untuk lebih aktif dan
kooperatif terhadap organisasinya dalam hal ini koperasi.
2. Kontribusi layanan prima terhadap partisipasi anggota koperasi “Sami
Aji”
Layanan prima merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pelaku jasa untuk
memenuhi kebutuhan pengguna jasa, demikian halnya yang dimaksud dalam
tulisan ini. Layanan prima merupakan penyediaan pelayanan yang terbaik yang
dilakukan koperasi untuk kepuasan anggotanya dan masyarakat pada umumnya.
Indikator dalam pelayanan prima ini sangatlah beragam, namun penulis hanya
mengambil penampilan pengurus dalam melayani keperluan anggota, jumlah
karyawan yang tersedia dan jenis usaha yang disediakan koperasi, tujuannya
agar anggota berpartisipasi dalam koperasi tidak hanya karena kebutuhan
anggota, tetapi lebih pada kepuasan anggota yang diperoleh karena pelayanan
terbaik yang diberikan koperasi.
3. Kontribusi positif antara lama bergabung menjadi anggota dengan
partsipasi anggota
Lama bergabung menjadi anggota merupakan waktu dimana pertamakali
anggota masuk menjadi anggota koperasi “Sami Aji” hingga sekarang, dapat juga dikatan lamanya anggota menjadi anggota koperasi tersebut. Setiap anggota
memiliki beragam alasan dan pertimbangan tertentu untuk masuk menjadi anggota
dipenuhi. Hal ini lah yang menyebabkan setiap anggota memiliki waktu
bergabung yang berbeda – beda. Dari berbedanya waktu bergabung menjadi anggota yang dilakukan oleh anggota, beragam juga tahun masuk menjadi
anggota dan lamanya waktu menjadi anggota. Oleh karena itu akan sangat
berpengaruh pada tingkat partisipasi anggota dalam koperasi tersebut.
4. Kontribusi Status sosial ekonomi, layanan prima dan lama bergabung
menjadi anggota terhadap partisipasi anggota.
Partisipasi anggota koperasi di koperasi “Sami Aji” dipengaruhi oleh sikap anggota koperasi itu sendiri selama menjadi anggota koperasi. Sikap tersebut
diperoleh dari status sosial ekonomi anggota, layanan prima yang diberikan
koperasi serta motivasi kredit yang dilakukan oleh anggota. Semakin baik atau
tinggi status sosial ekonomi anggota, layanan prima yang diberikan koperasi pada
anggota dan rentang waktu menjadi anggota koperasi yang kuat dari anggota,
maka semakin tinggi atau baik partisipasi anggota dalam berkoperasi.
Gambar. 2.1
Kerangka Teoritik
r1
r2 R
r3
X1
X2
X3
25
Keteranga :
X1 : Status sosial ekonomi
r1 : koefisien kontribusi antara X1 dan Y
X2 : Layanan Prima
r2 : koefisien kontribusi antara X2 dan Y
X3 : Lama Bergabung
r3 : koefisien kontribusi antara X3 dan Y
Y : Partisipasi anggota
R : koefisien kontribusi antara Y dengan X1, X2, X3, dan
X4
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir, maka didapatkan hipotesis sebagai berikut :
1. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota
terhadappartisipasi anggotakoperasi “Sami Aji”
Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota
terhadappartisipasi anggotakoperasi “Sami Aji”
2. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi layanan prima terhadap partisipasi
anggota koperasi “Sami Aji”
Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi layanan prima terhadap
partisipasi anggota koperasi “Sami Aji”
3. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi lama bergabung menjadi anggota
Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi lama bergabung menjadi
anggota terhadap partisipasi anggota koperasi “Sami Aji”
4. Ha = Ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota,
layanan prima dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi
anggota koperasi “Sami Aji”
Ho = Tidak ada kontribusi dan signifikansi status sosial ekonomi anggota,
layanan prima dan lama bergabung menjadi anggota terhadap partisipasi
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksplanatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data
mengenai hal-hal yang belum diketahui. Peneliti menyiapkan beberapa
pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa
keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Koperasi “Sami Aji” Jalan Delima No. 55 kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Propinsi JawaTengah. No.Telepon
(0285) 666274. Koperasi ini berdiri pada bulan Agustus 1977 dan telah
berbadan hukum pada Agustus 1980. Tempat tersebut dirasa sesuai dengan apa
yang akan diteliti penulis karena selain koperasi ini telah cukup lama berdiri,
koperasi ini juga tergolong koperasi yang mampu bertahan dibandingkan
dengan koperasi sejenis di tempat tesebut. Oleh karena itu lokasi penelitian
tersebut diharapkan akan memberikan data yang akan digunakan untuk
penelitian yang relevan dengan apa yang akan penulis teliti.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga akhir
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seluruh anggota koperasi Sami Aji baik yang
sudah purna tugas maupun belum.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah status sosial ekonomi anggota, layanan yang
diberika koperasi dan lama bergabung anggota
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh anggota koperasi “
Sami Aji ” yang notabene anggotanya adalah Guru Sekolah Dasar Negeri, karyawan, penjaga sekolah dan staf kantor Disdikpora (Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga) yang ada di Kecamatan Subah, Kabupaten Batang,
Provinsi Jawa tengah, yang berjumlah kurang lebih 327 anggota.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik ynag dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008:81). Menimbang dari jumlah populasi
yang cukup besar yakni mencapai 327 anggota yang aktif, anggota sampel ini
diambil berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5% ( 0,05 ).
29
n : jumlah sampel N : jumlah populasi
e : error tolerance ( batas toleransi kesalaha ) n = 327 / ( 1 + 327 x 0,052) = 327 / 1,8175 = 179,9
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling ini adalah menggunakan tekni sampling purposive sampling dengan mengambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi selain itu teknik sampling ini adalah yang sederhana, peneliti memilih
teknik ini Karen jumlah anggota yang cukup homogen, selain itu setiap anggota
dalam koperasi ini juga memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel
penelitian ini
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel terikat ( Partisipasi anggota )
Variabel terikat adalah himpunan yang memiliki sejumlah aspek atau unsur
yang didalamnya berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi
lain disebut variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini partisipasi
anggota koperasi Sami Aji yang notabennya adalah guru negeri sipil.
Data partisipasi anggota koperasi diukur dengan frekuensi anggota dalam
menghadiri rapat, dalam menabung, memberikan saran dan kritik dan motivasi
yang mendasari.
2. Variabel bebas ( status sosial ekonomi, layanan prima dan lama
bergabung)
a. Status sosial ekonomi anggota merupakan posisi atau kedudukan
anggota dalam suatu kelompok masyarakat. Dalam hal ini adalah
lingkungan tempat tinggal anggota dan interaksinya.
b. Layanan prima yang diberikan koperasi merupakan bentuk kepedulian
pengurus dalam melayani anggotanya secara maksimal sehingga
tercapai kepuasan anggota, yang nantinya akan mendorong anggota
untuk lebih kooperatif.
c. Lama bergabung menjadi anggota adalah waktu dimana anggota mulai
masuk dan bergabung menjadi bagian dari koperasi tersebut.
Data mengenai status sosial ekonomi, layanan prima dan lama bergabung
diperoleh melalui jawaban koesioner yang berupa daftar pertanyaan.
Koesioner yang digunakan berbentuk pertanyan tertutup, dimana responden
hanya memilih satu jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang diperoleh
bersifat kualitatif maka menggunakan skala likert dalam memberikan skor.
Pembagian pertanyaan dalam koesioner dibagi menjadi tiga kategori
karena pada dasarnya seseorang mempunyai sikap yaitu sikap mendukung
(positif), sikap tidak mendukung atau menolak (negatif) dan netral. Penulis
berharap responden memiliki sikap mendukung atau tidak mendukung atau
menolak, namun dalam hal ini pernyataan netral tetap ada, walaupun
pertanyaan bersifat positif dan negatif, karena penulis berharap jawaban
responden adalah jawaban yang berasal dari kenyataan yang ada tanpa berat
sebelah. Untuk itu pilihan pernyataannya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju
31
Pegumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan menggunankan
teknik sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mencari informasi awal sebelum
melakukan penelitian lebih lanjut atau dengan kata lain wawancara ini
berguna untuk penjejakan awal dari penelitian ini. Informasi awal tersebut
ditujukan untuk pengurus koperasi “ Sami Aji “ yang pada saat itu bertugas dan selain pada pengurus juga kepada anggota koperasi “Sami Aji “ yang pada saat itu dimintai data oleh peneliti.
Selain untuk mencari informasi awal, teknik pengumpulan data
tersebut juga digunakan untuk mencari data-data yang relevan lainnya
pada saat bertemu dengan sampel dari penelitian ini. Hal tersebut
bertujuan untuk menjaga keakuratan data yang diperoleh.
2. Angket (Kuesioner)
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data
berupa kuesioner yang bertujuan untuk mencari data primer. Kuesioner
tersebut berisi tentang pertanyaan seputar kondisi koperasi “ Sami Aji “
yang berkaitan dengan status sosial ekonomi anggota, layanan prima yang
diberikan koperasi serta motif kredit yang dilakukan anggota. Tipe
kuesioner yang dipakai penulis adalah kuesioner tipe tertutup sehingga
kuesioner tersebut hanya berisi pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban
yang telah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang
telah disediakan.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap 180
responden yang meliputi status sosial ekonomi, layanan prima dan motif
33
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata – rata (mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing
– masing item pertanyan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut :
a) Mean =
b) Standar Deviasi =
(Sumber : Sugiyono, 2008)
Keterangan:
= rata – rata (Mean) = jumlah Skor
N = jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan standar
deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan
Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut
a. Variabel Status Sosial Ekonomi
Tabel.III.2
Mean dan Standar Deviasi Status Sosial Ekonomi Anggota
Variabel N Mean Standar Deviasi
Status sosial ekonomi anggota
180 9,3611 2,56047
Untuk mengetahui penilaian status sosial ekonomi anggota dapat
ditunjukan dengan memasukkan nilai mean dan syandar deviasi yang
diperoleh dengan interval di bawah ini :
Tabel.III.3
Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi
Status Sosial Ekonomi
Rumus Interval
Interval
Kurang X < mean – SD 4 – 6 Cukup Mean – SD < x
< mean + SD
7 – 10 Baik Mean + SD < x 11 – 14 Sumber : data diolah 2013
Kategori status sosial ekonomi anggota dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu :
1) Status sosial ekonomi baik
Status sosial ekonomi dikatakan baik berarti dilihat dari penghasilan
anggota, pekerjaan anggota dan pendidikan anggota yang telah berada
dijenjang yang tinggi dan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan ekonominya, dalam kasus ini adalah responden yang
pekerjaannya adalah seorang pengawas, dengan penghasilan lebih dari
Rp 3.451.000 dan berstatus pendidikan sarjana.Oleh karena itu, persepsi
anggota dalam kelompok ini dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap partisipasi dalam koperasi
2) Status sosial ekonomi cukup
Status sosial ekonomi dikatakan cukup baik atau biasa saja berarti
35
kehidupan rumah tangganya.Oleh karena itu, persepsi angota yang ada
dalam kelompok ini lebih dapat memberi pengaruh biasa saja terhadap
partisipasi anggota
3) Status sosial ekonomi kurang
Status sosial ekonomi dikatakan kurang / rendah apabila anggota
dalam memenuhi kebutuhan ekoniminya masih kesulitan dan harus
mengandalkan pihak lain dalam membantu permasalahan ekonominya,
dalam kasus ini adalah responden yang memiliki pekerjaan sebagai
tukang kebun, dengan penghasilan kurang dari Rp 1.714.000 dan status
pendidikannya hanya seorang lulusan SMP. Oleh karena itu persepsi
anggota dalam kelompok ini dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap partisipasi anggota dalam koperasi.
b. Variabel Layanan Prima
Tabel.III.4
Mean dan Standar Deviasi Layanan Prima
Variabel N Mean Standar Deviasi
Layanan Prima 180 43,100 2,689
Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang
layanan prima, dapat ditunjukan dengan memasukan nilai mean dan
Tabel.III.5
Interval Rata – rata Penilaian Responden Terhadap Layanan Prima
Layanan Prima Rumus Interval
Interval
Kurang X < mean – SD 37 - 40 Cukup Mean – SD < x
< mean + SD
41 – 46 Baik Mean + SD < x 47 – 49 Sumber : data diolah 2013
Kategori layanan prima dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Layanan prima baik
Layana prima baik dalam hal ini berarti anggota koperasi sami aji
sangat puas dengan sikap dan kinerja yang ditunjukan oleh pengurus
koperasi. Oleh karena itu, anggota koperasi yang ada dalam kelompok
ini lebih dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap partisipasi
anggota dalam koperasi.
2) Layanan Prima cukup
Layanan prima dari pengurus dikatakan cukup apa bila anggota
cukup puas dengan sikap dan keinerja pengurus dalam melayani
anggota. Oleh karena itu, anggota yang ada dalam kelompok ini lebih
dapat memberikan pengaruh yang biasa saja tergadap partisipasi
anggota dalam koperasi.
3) Layanan Prima kurang
Layanan yang diberikan koperasi kurang / rendah dalam
37
oleh anggota. Oleh karena itu, anggota yang berada dalam kelompok
ini berpengaruh negatif terhadap partisipasi anggota koperasi.
c. Variabel Lama bergabung menjadi anggota
Tabel.III.6
Mean dan Standar Deviasi Lama Bergabung Anggota
Variabel N Mean Standar Deviasi
Lama bergabung menjadi anggota
180 6,25 0.63
Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang lama bergabung,
dapat ditunjukan dengan tabel data responden tentang berapa lama
respoden telah bergabung dengan koperasi sami aji. Berikut ini adalah data
tersebut :
Tabel.III.7
Data Frekuensi Responden Tentang Lama Bergabung Menjadi Anggota
Sumber : data diolah 2013
Lama bergabung dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1) Lama bergabung baik
Lama bergabung dikatakan baik dalam penelitian ini berarti anggota
karena itu, anggota yang berada dalam kelompok ini lebih dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap partisipasi anggota. Anggota
dikatakan memiliki waktu bergabung yang lama apa bila anggota telah
bergabung dengan koperasi lebih dari 25 tahun.
2) Lama bergabung cukup
Anggota dikatakan cukup lama bergabung dengan koperasi dalam
penelitian ini apa bila anggota telah bergabung selama kurang lebih 15 – 24 tahun. Oleh karena itu, anggota koperasi yang dalam kelompok ini
memiliki pengaruh yang biasa saja terhadap partisipasi anggota koperasi
sami aji.
3) Lama bergabung kurang
Lama bergabung dikatakan kurang lama atau rendah dalam penelitian
ini berarti anggota koperasi hanya memiliki waktu bergabung kurang dari
15 tahun. Oleh karena itu, anggota yang berada dalam kelompok ini lebih
dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap partisipasi anggota
koperasi
d. Variabel Partisipasi Anggota
Tabel.III.8
Mean dan Stadar Deviasi Partisipasi Anggota Variabel N Mean Standar
Deviasi
Partisipasi anggota
39
Untuk mengetahui penilaian anggota koperasi tentang
partisipasi anggota, dapat ditunjukan dengan memasukan nilai mean
dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini :
Tabel.III.9
Interval Rata – rata Penilaian Responden
Terhadap Partisippasi Anggota
Partisipasi anggota
Rumus Interval Interval
Kurang X < mean – SD 9 - 13 Cukup Mean – SD < x <
mean + SD
14 – 19 Baik Mean + SD < x 20 – 22 Partisipasi anggota dapat digolongkan dalam tiga kategori, yakni :
1) Partisipasi anggota baik
Partisipasi anggota koperasi dikatakan baik dalam penelitian ini
berarti adalah anggota yang sangat aktif dan kooperatif terhadap segala
kegiatan dan jasa yang ditawarkan koperasi. Anggota yang partisipasinya
tinggi tidak hanya pada transaksi jasa saja tetapi sumbangsihnya berupa
saran, pendapat, kesediaan mengikuti kegiatan yang diadakan koperasi
pada saat itu.
2) Partisipasi anggota cukup
Partisipasi anggota dikatakan sedang dalam penelitian ini berarti
adalah anggota yang hanya aktif dalam koperasi dibidang jasanya saja
atau pun saran, pendapat dan sumbangsihnya di bidang non-jasa saja.
kurang memberikan sumbangsihnya dalam bentuk pendapat, saran dan
bidang non-jasa lainnya.
3) Partisipasi anggota kurang
Anggota koperasi memiliki tingkat partisipasi kurang baik berarti
anggota yang dalam penggunaan jasa simpan pinjam anggota tersebut
kurang memanfaatkannya, selain dibidang jasa simapan pinjamnya
anggota juga cenderung tidak memberikan aspirasinya untuk tumbuh
kembang koperasi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Jika nilai asyimtot memiliki signifikasi lebih dari α = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asymtot
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 berarti distribusi
tersebut tidak normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas silakukan dengan
menggunakan uji kolmograf-smirnov dengan tingkat kesalahan 5 %
atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan
memiliki data residual yang berdistribusi normal. Rumus uji
41
Dimana : D : Deviasi Maksimum
Fo (X): fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
Sn (X) : distribusi komulatif yang diobservasi
Dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
Asymp.Sig (2-tailed) Status Sosial Ekonomi (X1) sebesar 0,084, Layanan Prima (X2) sebesar 0,069 dan Lama Bergabung Menjadi
anggota (X3) sebesar 0,300. Apabila dibandingkan dengan signifikansi
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X1,X2,X3 residual berdistribusi
normal.
2) Uji Liniersitas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Model dibentuk
berdasarkan tujuan teoritis bahwa hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependennya linier uji linier digunakan untuk
mengkonfirasi apakah bersifat linier antara dua variabel yang
diidentifikasikan secara teori sesuai dengan hasil observasi yang ada.
Untuk menguji linieritas dapat menggunakan uji F.
Uji F digunakan pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimaksudkan mempunyai pengaruh secara
bersama – sama terhadap variabel dependen atau terikat. Langkah – langkah pengujian adalah sebagai berikut :
a) Derajat kepercayaan = 5%
α = 0,05
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
c) Menentukan kriteria pengujian
H0 ditolak apabila fhitung > ftabel
HA ditolak apabila fhitung < ftabel
d) Menentukan f dengan rumus
Dimana : = koefisien determinan berganda
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Kesimpulan :
Apabila fhitung < ftabel maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya tidak
ada pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat bersifat linier. Apabila fhitung > ftabel maka H0 ditolak dan HA
diterima artinya ada pengaruh yang simultan artinya hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat bersifat non-linier.
Pada tabel ANOVA diketahui bahwa nilai signifikansi (Deviation from
Linearity) pada variabel status sosial ekonomi sebesar 0,342. Apabila
43
hubungan antar variabel status sosial ekonomi anggota dengan partisipasi
anggota dinyatakan linier.
Pada veriabel layanan prima diketahui nilai signifikansi (Deviation
from Linearity) sebesar 0,150. Apabila dibandingkan denan signifikansi >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel layanan prima
dengan partisipasi anggota koperasi dinyatakan linier.
Demikian juga halnya pada veriabel lama bergabung diketahui bahwa
nilai signifikansi (Deviation from Linearity) sebesar 0,742. Apabila
dibandingkan denan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antar variabel layanan prima dengan partisipasi anggota koperasi
dinyatakan linier
b. Uji Hipotesis
1) Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran
dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu hubungan antara variabel bebas
yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel tersebut disebut
variabel yang bersifat tidak orthogonal. Variabel yang tidak orthogonal