• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum

4.2. Hasil Penelitian

4.2.2. Pengujian Hipotesis

4.2.2.2. Analisis Determinasi

Analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel yang diteliti, yaitu antara variabel ROE (X1), ROA (X2), Pertumbuhan GDP(X3), Suku Bunga SBI (X4), Inflasi (X5), Nilai Tukar (X6), dan Ukuran Bank (Size)(X7), terhadap risiko kredit (Y) pada Bank asing di Indonesia.

Tabel 4.6 Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .489a .239 .137 .23957

a. Predictors: (Constant), SIZE, GDP, ROA, INFLASI, KURS, ROE, SBI b. Dependent Variable: RS

Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.6 dapat diketahui koefisien determinasi (Adjusted R-square) adalah. Koefisien determinasi sebesar 13,7%, berarti risiko kredit (Y) dipengaruhi ROE (X1), ROA (X2), Pertumbuhan GDP (X3), Suku Bunga SBI (X4), Inflasi (X5), Nilai Tukar (X6), dan Ukuran Bank (Size)(X7) secara simultan sebesar 13,7% Sisanya sebesar 100 % - 13,7 = 86,30% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada kesempatan ini.

4.2.2.3.Uji - F (Uji Simultan)

Pengaruh simultan variabel Return on Equity, Return on Asset, pertumbuhan

Gross Domestic Product, Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga dan Ukuran bank (Size) terhadap Resiko Kredit dilakukan dengan menggunakan Uji F. langkah-langkah melakukan pengujian secara serempak atau Uji F adalah sebagai berikut:

3. H0 : b1=b2=b3=b4=b5=b6=b7=0, artinya variabel Return on Equity, Return on Asset, pertumbuhan Gross Domestic Product, Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Ukuran bank (Size) secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Risiko Kredit.

4. H1 : b1#b2#b3#b4#b5#b6#b7#0, artinya variabel Return on Equity, Return on Asset, pertumbuhan Gross Domestic Product, Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Ukuran bank (Size) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Risiko Kredit.

5. Menentukan Tingkat Kepercayaan

Tingkat kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95%, α = 5%, df pembilang =

k-1 (8-1=7), dan df penyebut = n-k (60-8=52) nilai F tabel = 2,17. Merumuskan Kriteria Pengujian

Jika F hitung < F table maka H0 diterima Jika F hitung > F table maka H0 ditolak 1. Analisis Data

Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS versi 17 diperoleh hasil uji F yang terlihat pada Tabel 4.7 di bawah ini.

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Nilai Fhitung yang diperoleh 2,338 lebih besar dari Ftabel 2,17 sehingga H0

ditolak dan H1 diterima dengan uraian ada pengaruh secara simultan variabel

Return on Equity, Return on Asset, pertumbuhan Gross Domestic Product, Inflasi, nilai tukar, suku bunga, dan ukuran bank (size) terhadap variabel terikat Resiko Kredit. Hal ini juga ditunjukkan oleh tingkat signifikansi dari uji F yang pada tingkat signifikansi 5% menunjukkan nilai yang sangat signifikan (Sig F = 0,037 yang artinya signifikan pada tingkat 5%).

4.2.2.4. Uji t (Uji Parsial)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t (uji t). Jika t hitung < t tabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima,

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .939 7 .134 2.338 .037a

Residual 2.984 52 .057

Total 3.924 59

a. Predictors: (Constant), SIZE, GDP, ROA, INFLASI, KURS, ROE, SBI b. Dependent Variable: RS

hitung 1,671 dan tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H1 diterima dan H0

ditolak. Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa:

Tabel 4.8

Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.525 .777 -1.963 .055 ROA 2.063 .572 2.462 3.607 .001 ROE -1.247 .357 -2.396 -3.490 .001 GDP -.014 .024 -.088 -.585 .561 INFLASI .003 .014 .034 .206 .837 KURS 7.686E-5 .000 .190 1.130 .264 SBI 4.865 4.741 .184 1.026 .310 SIZE .076 .028 .335 2.731 .009 a. Dependent Variable: RS

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Dari Tabel 4.8 maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

4.2.2.4.1. Pengaruh Variabel Return on Asset (ROA) terhadap Risiko Kredit

Tabel 4.8 menunjukkan hasil perhitungan Uji-t untuk variabel ROA pada tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai t hitung sebesar 3,607sedang nilai t tabelnya adalah 1,671. Tingkat signifikansi variabel ROA bernilai 0,001 yang berarti variabel ROA ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependennya. Dengan membandingkan nilai t hitung dan nilai t tabel maka hasilnya nilai t hitung lebih besar daripada t tabelnya (3,607>1,671), berarti Ho

diolak dan menerima H1. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Risiko Kredit.

4.2.2.4.2. Pengaruh Variabel Return on Equity (ROE) terhadap Risiko Kredit

Berdasarkan Tabel 4.8, pengujian untuk variabel independen ROE pada tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai t hitung sebesar -3,490 pada tingkat signifikansi 0,001. Sedang untuk nilai t tabel adalah 1,671. Karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka Ho diterima dan H2 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel ROE adalah sebesar 0,001 yang berarti variabel ROE berpengaruh signifikan terhadap Risiko Kredit. Dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak atau dengan kata lain variabel ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Risiko Kredit.

4.2.2.4.3. Pengaruh Variabel Pertumbuhan GDP terhadap Risiko Kredit

Berdasarkan Tabel 4.8, pengujian untuk variabel pertumbuhan GDP pada tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai t hitung sebesar -0,585 pada tingkat signifikansi 0,561. Sedang untuk nilai t tabel adalah 1,671. Karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel, maka Ho diterima dan H3 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel pertumbuhan GDP adalah sebesar 0,544 yang berarti variabel pertumbuhan GDP tidak berpengaruh signifikan terhadap Risiko Kredit. Dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak atau dengan kata lain variabel pertumbuhan GDP berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Risiko Kredit.

Berdasarkan Tabel 4.8, pengujian untuk variabel independen inflasi pada tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai t hitung sebesar 0,206 pada tingkat signifikansi 0,837. Sedang untuk nilai t tabel adalah 1,671. Karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel, maka Ho diterima dan H4 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel inflasi adalah sebesar 0,837 yang berarti variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Risiko Kredit. Dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak atau dengan kata lain variabel inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Risiko Kredit.

4.2.2.4.5. Pengaruh Variabel Nilai Tukar (Kurs) terhadap Risiko Kredit

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat dilihat pengujian untuk variabel independen nilai tukar (kurs) pada tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai t hitung sebesar 1,130 pada tingkat signifikansi 0,264. Sedang untuk nilai t tabel adalah 1,671. Karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel, maka Ho diterima dan H5

ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel nilai tukar (kurs) adalah sebesar 0,264 yang berarti variabel nilai tukar (kurs) tidak berpengaruh signifikan terhadap Risiko Kredit. Dapat disimpulkan bahwa H6

ditolak atau dengan kata lain variabel nilai tukar (kurs) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Risiko Kredit.

4.2.2.4.6. Pengaruh Variabel Suku Bunga SBI terhadap Risiko Kredit

Berdasarkan Tabel 4.8, pengujian untuk variabel independen suku bunga SBI pada tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai t hitung sebesar 1,026pada tingkat signifikansi 0,310. Sedang untuk nilai t tabel adalah 1,671. Karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel, maka Ho diterima dan H6 ditolak. Untuk

tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel suku bunga SBI adalah sebesar 0,310 yang berarti variabel suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap Risiko Kredit. Dapat disimpulkan bahwa H6 ditolak atau dengan kata lain variabel suku bunga SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Risiko Kredit.

4.2.2.4.7. Pengaruh Variabel Ukuran Bank (Size) terhadap Risiko Kredit

Berdasarkan Tabel 4.8, pengujian untuk variabel independen ukuran bank (size) pada tingkat signifikansi 5% menghasilkan nilai t hitung sebesar 2,731 pada tingkat signifikansi 0,009. Sedang untuk nilai t tabel adalah 1,671. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka Ho ditolak dan H7 diterima. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel ukuran bank (size) adalah sebesar 0,009 yang berarti variabel ukuran bank (size) berpengaruh signifikan terhadap Risiko Kredit. Dapat disimpulkan bahwa H7 diterima atau dengan kata lain variabel ukuran bank (size) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Risiko Kredit.

4.3. Pembahasan

Dari hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini terbukti. Untuk itu, bagian pembahasan ini akan berisi pembahasan yang lebih terperinci mengenai masing-masing variabel.

Dokumen terkait