• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN

3.5 Metode Analisis Data

3.5.4 Analisis Ekonomi Politik

Analisis ekonomi politik mengurai interaksi antara ekonomi dan politik. Analisis ini merupakan analisis ekonomi (makro ekonomi) dikaitkan dengan non ekonomi (kebijakan publik, sumberdaya alam, politik, ekologi, lingkungan dan sosial). Kriteria dalam mengidentifikasi teori seperti ini adalah ada tidaknya klaim darinya untuk dapat menggambarkan hubungan sistematis antara proses- proses ekonomi dan politik. Hubungan semacam ini dapat dipandang dalam beberapa cara sebagai hubungan sebab-akibat antara satu proses dengan proses lain (teori determenistik), sebagai sebuah hubungan timbal balik (teori interaktif) atau sebagai keberlanjutan prilaku.

Analisis ekonomi politik dalam penelitian ini akan digunakan untuk melihat perkembangan ekonomi masyarakat pesisir dikaitkan dengan perubahan sosial politik yang berkembang. Dimensi sosial politik dari kemiskinan lebih menekankan pada derajat akses terhadap kekuatan yang mencakup tatanan sistem sosial politik yang dapat menentukan alokasi sumber daya untuk kepentingan sekelompok orang atau tatanan sistem sosial yang menentukan alokasi penggunaan sumber daya. Kebijakan pemerintah dalam kerangka sosial politik disengaja atau tidak, sebagian di antaranya justru menyebabkan kemiskinan. Hal ini sesuai dengan pendapat para teoritisi bahwa masyarakat menjadi miskin bukan karena mereka miskin (a country is a poor because it is poor), tetapi karena kebijakan pemerintah yang salah (a country is poor because of poor policies).

Pendekatan ini berusaha mencari sebab-sebab timbulnya kemiskinan atau ketimpangan yang terjadi, jika dalam penelitian ditemukan hal demikian. Tingkat kemiskinan yang akan dipotret dalam pendekatan ini adalah kemiskinan struktural yaitu situasi miskin yang disebabkan karena rendahnya akses terhadap pemanfaatan sumber daya yang terjadi dalam suatu setting sosial budaya politik

yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan, tetapi justeru seringkali menyebabkan suburnya kemiskinan.

Pendekatan Kritis

Pendekatan dilakukan dengan paradigma kritis yang ditujukan untuk melihat apakah dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan terdapat mekanisme ekploitatif sehingga masyarakat pesisir menjadi miskin –sebagaimana marx mengkritik pandangan ekonom klasik- atau adanya policy bias dan proses-proses terjadinya kemiskinan masyarakat pesisir lainnya. Paradigma kritis secara

ontologis merupakan cara pandang terhadap realitas yang mempunyai orientasi

ideologis terhadap faham tertentu. Paradigma kritis menilai realitas secara kritis dan tidak dapat dilihat secara kasat mata dalam pengamatan manusia, karena merupakan realitas sejarah yang harus dipahami secara mendalam.

Metodologi yang digunakan dalam paradigma kritis adalah dialektika. Menekankan empati dan interaksi dialektik antara peneliti dan responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode kualitatif. Teori kritis melihat sejauh mana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas yang dihayati oleh para pelaku. Metode penggalian data dalam pendekatan ini dilakukan dengan tehnik dialogis dan wawancara mendalam untuk menemukan kebenaran realitas yang hakiki (Salim, 2001) dalam Wulan (2006). Menurut Fernandes dan Tandon (1993) metodologi kritis berusaha memahami situasi sosial dan memahami kecenderungan mengenai : 1) profesionalisasi dan sentralisasi pengetahuan, hasil dan terapannya; 2) pelaku tidak hanya dianggap sebagai sumberpemilik pengatahuan. Proses keterlibatan subyek penelitian mempunyai arti cukup penting dalam proses pertumbuhan kesadaran mereka. Masyarakat harus mampu melihat masalah mereka sendiri sebagai orang yang terlibat.

Metode Analisis

Pendekatan ekonomi politik dibutuhkan untuk melihat relasi antara daya dukung ekosistem pulau-pulau kecil dengan tingkat kesejahteraan nelayan tradisional. Relasi yang terjadi di lapangan akan dijelaskan secara deskriptif

mengaitkannya dengan beberapa teori pembangunan yaitu teori liberal-kapitalis, struktural-kritis/radikal dan heterodox (Damanhuri, 1997).

Analisis didasarkan pada data-data empiris yang ada baik data ekologi maupun ekonomi. Pembahasan akan dilakukan dengan mengaitkan antara data ekonomi seperti pendapatan nelayan tradisional, tingkat kesejahteraan dan ketimpangan yang terjadi dengan kondisi daya dukung ekosistem yang ada baik terumbu karang maupun mangrove. Fakta yang terlihat di lapangan akan ditemukan faktor penyebabnya dengan menggunakan alat bedah beberapa teori pembangunan yang telah disebutkan di atas. Penggalian data dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam dan FGD.

Analisis ekonomi politik lebih khusus akan digunakan pada saat

membedah platform dari kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan

pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Program yang ada selanjutnya akan diperiksa berdasarkan ciri-ciri utama dari tiga teori utama ekonomi yaitu teori liberal, radikal kritis dan heterodox. Penyajian akan menggunakan matrik penciri utama. Platform kebijakan akan ditentukan oleh seberapa banyak penciri utama yang menunjuk pada kebijakan tersebut. Matrik penciri utama dijelaskan dalam Tabel 7 berikut.

Tabel 7 Matrik Penciri Utama Kebijakan Terhadap Tiga Teori Ekonomi

No Ciri-Ciri Liberal – Kapitalis Struktural – Kritis

Heterodox

1 Pendekatan Individual – kapitalis dan orientasi profit yang dominan Anti individu- kapitalis Kolektivitas (komunis), Koperasi modern (sosial) dan Nasionalisasi Kekuatan Ekonomi lokal

2 Basis analisa Mentalitas, prilaku individu Individu, Negara, pasar Central- Pheripery Nilai tradisional dan modern

3 Alat analisa Tehnokratis : dalam pengambilan keputusan (demokrasi berbasis kekuatan kapital) Elit sentral communis : demokrasi perwakilan (buruh, tani, nelayan) Partisipatory decision making process (gotong royong) Konsensus (Negara, swasta, legislatif)

No Ciri-Ciri Liberal – Kapitalis Struktural – Kritis Heterodox 4 Tujuan pembangunan Growth oleh individu, privat sektor yang dominan

Growth oleh sentral komunis/Negara Keseimbangan swasta, Negara dan koperasi (sosial demokratis) Kesejahteraan masyarakat lokal

5 Nilai Nilai luar (modern) menguat

Nilai luar (sentral komunis/sosial) menguat

Nilai lokal menguat

Sumber : Damanhuri, 2008 (diolah)

Kebijakan yang ada akan diperiksa kesesuaiannya dengan empat ciri utama dari tiga teori ekonomi. Analisis terhadap kebijakan dilakukan berdasarkan hasil wawancara, survey langsung, pendapat ahli dan hasil analisis. Tabel 8 di bawah ini menyajikan keterkaitan antara kebijakan yang ada dengan tiga teori ekonomi.

Tabel 8 Matrik Platform Kebijakan Berdasarkan Teori Ekonomi

No Program Frek Frek Frek

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 5 A5

Teori Liberal Teori Radikal Teori Heterodox