• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Analisis Elemen Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Elemen-elemen penyusunan dalam pemilihan alternatif strategi pemasaran terdiri dari lima tingkat hirarki, yaitu fokus pada tingkat pertama, faktor yang

40

memengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada tingkat dua, aktor yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi pemasaran pada tingkat tiga, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan pada tingkat empat, serta alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan CV Munti Bali pada tingkat lima merupakan elemen-elemen yang saling terkait sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Elemen-elemen yang saling terkait tersebut kemudian disusun ke dalam suatu hirarki AHP seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7. Struktur Hirarki Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran

CV Munti Bali

Keterangan :

A. Faktor

KBB : Ketersediaan Bahan Baku HP : Harga Produk SK : Sikap Konsumen KSDM : Kualitas SDM SP : Saluran Promosi Aktor Tujuan Strategi Fokus Faktor

Pemilihan Strategi Pemasaran CV Munti Bali KBB SK SP PPU MP KP PPS LP OP PP SDM PROM AGN KSDM HP WP

41 WP : Waktu Produksi

B. Aktor

PPU : Pemilik/Pimpinan Umum MP : Manajer Pemasaran KP : Koordinator Produksi C. Tujuan

LP : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan OP : Meningkatkan Omzet Penjualan PPS : Meningkatkan Pangsa Pasar D. Strategi

PP : Mempertahankan Positioning Produk berdasarkan kualitasdan harga

SDM : Meningkatkan Kompetensi SDM Karyawan PROM : Memanfaatkanmedia promosi secara optimal

AGN : Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen 4.4.1. Identifikasi Faktor Penyusun Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Identifikasi faktor-faktor penyusun strategi pemasaran dilakukan melalui wawancara dengan pihak internal yang berperan dalam pemilihan strategi pemasaran CV Munti Bali, melalui kaji pustaka dari berbagai sumber, serta melalui pakar strategi pemasaran. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka didapat enam faktor yang mempengaruhi pemilihan alternatif strategi pemasaran CV Munti Bali, yaitu :

1. Ketersediaan Bahan Baku (KBB)

Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi keramik berasal dari pemasok tetap dari luar Bogor, yakni dibeli dari daerah Sukabumi. Bahan baku yang bagus serta harga belinya menjadi salah satu faktor penting yang digunakan dalam merumuskan harga produk dan strategi pemasaran yang akan dilakukan CV Munti Bali.

2. Harga Produk (HP)

Harga produk harus dapat mewakilkan setiap produk yang diproduksi. Harga yang ditetapkan harus sesuai dengan fungsi, rancangan, tingkat kerumitan

42

pembuatannya keramik. Menetapkan harga produk yang tepat dapat menjadi faktor penentu dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali.

3. Sikap Konsumen (SK)

Konsumen merupakan pengguna tingkat akhir dan menjadi sasaran utama dalam target pemasaran produk keramik CV Munti Bali. Segala kebutuhan dan keinginan konsumen tentang baik dan kurang baiknya suatu produk dapat terwujud dari sikap konsumen tersebut sehingga dapat menjadi faktor penting dalam mempertimbangkan strategi pemasaran yang akan dilakukan CV Munti Bali. Seluruh strategi pemasaran yang dibuat selalu mempertimbangkan konsumen agar dapat memberikan manfaat yang diinginkan konsumen.

4. Kualitas SDM (KSDM)

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu dalam penyusun strategi pemasaran. Kualitas SDM yang baik, mampu membantu CV Munti Bali merencanakan dan menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk memperkirakan waktu penyelesaian produksi keramik serta dapat meningkatkan hasil penjualan CV Munti Bali.

5. Saluran Promosi (SP)

Media promosi merupakan sarana yang sangat bermanfaat dalam mengenalkan produk keramik CV Munti Bali kepada konsumen. Promosi-promosi yang tepat dapat membantu CV Munti Bali memasarkan produk-produknya kepada konsumen, sehingga faktor saluran promosi merupakan salah satu faktor penting dalam menyusun strategi pemasaran bagi CV Munti Bali.

6. Waktu Produksi (WP)

Waktu pengerjaan merupakan faktor penentu lainnya dalam penyusunan strategi pemasaran CV Munti Bali. Waktu pengerjaan ini berkaitan dengan ketepatan penyelesaian produksi keramik karena banyak konsumen yang melakukan pemesanan keramik untuk jangka waktu yang cepat. Oleh karena itu perkiraan ketepatan waktu pengerjaan dapat menjadi salah satu faktor penyusun strategi pemasaran CV Munti Bali.

43

4.4.2. Aktor-aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Pengambil keputusan strategis dalam menentukan strategi pemasaran CV Munti Bali melibatkan tiga aktor internal. Ketiga aktor yang berperan adalah: 1. Pemilik/Pimpinan Umum (PPU)

Pemilik/pimpinan umum mempunyai wewenang dalam memberikan masukan, saran, dan arahan bagi perencanaan pemasaran. Pemilik/pimpinan umum bertugas untuk mengawasi pelaksanaan seluruh strategi yang ditetapkan sehingga seluruh komponen yang ada di CV Munti Bali dapat bekerja sama untuk menjalankan strategi pemasaran yang ditetapkan.

2. Manajer Pemasaran (MP)

Manajer pemasaran berwenang dalam menyusun rencana pemasaran, mengatur, mengkoordinasikan, dan mengimplementasikan seluruh kegiatan pemasaran sesuai strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Manajer pemasaran juga berperan dalam mengontrol kegiatan produksi di Cimanggu. 3. Koordinator Produksi (KP)

Koordinator produksi mempuyai wewenang dalam mengawasi, mengorganisasikan, serta mengontrol pelaksanaan produksi keramik yang dilakukan oleh para pekerja agar produksi dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Kesesuaian hasil produksi dengan rencana produksi akan membantu kegiatan pemasaran CV Munti Bali.

4.4.3. Tujuan Penyusunan Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Strategi pemasaran yang dilakukan disusun berdasarkan beragam tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh CV Munti Bali. Berdasarkan wawancara dengan pihak internal dan kajian pustaka dari beberapa sumber, maka didapat beberapa tujuan pemasaran yang dilakukan CV Munti Bali, yaitu sebagai berikut : 1. Mempertahankan loyalitas pelanggan (LP)

Loyalitas pelanggan tercipta dari kepercayaan dan komitmen pelanggan terhadap CV Munti Bali. Loyalitas dan kepercayaan pelanggan harus dijaga dan dipertahankan karena pelanggan merupakan aset utama dan sebagai pengguna akhir dari produk-produk kerajinan keramik CV Munti Bali. Mempertahankan kepercayaan pelanggan dapat dilakukan dengan berbagai

44

cara seperti meningkatkan mutu produk, meningkatkan pelayanan penjualan, sehingga mampu menciptakan nilai dan membangkitkan loyalitas pelanggan tersebut. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan utama yang ingin diwujudkan CV Munti Bali.

2. Meningkatkan omzet penjualan (OP)

Tujuan setiap perusahaan dalam merumuskan dan melaksanakan strategi pemasaran adalah agar hasil produksi keramik disukai konsumen. Peningkatan jumlah pembelian produk keramik akan seiring dengan meningkatnya jumlah omzet yang diperoleh sehingga CV Munti Bali dapat mengembangkan usaha yang berkelanjutan.

3. Meningkatkan pangsa pasar (PPS)

Meningkatkan pangsa pasar bertujuan untuk lebih memperkenalkan produk keramik kepada konsumen. Pangsa pasar mencakup pelanggan/agen, dimana hasil produksi dapat dikenalkan secara lebih luas kepada para pelanggan baru. Selain itu, memperluas kemitraan dengan agen juga merupakan salah satu cara mengenalkan produk CV Munti Bali.

4.4.4. Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentation, Targetting, Positioning (STP) dan analisis terhadap bauran pemasaran (4P) serta mempertimbangkan faktor, aktor, dan tujuan dalam hirarki pemilihan strategi pemasaran, maka didapat empat alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Alternatif strategi pemasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Mempertahankan Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (PP)

Positioning yang diharapkan yaitu menciptakan produk kerajinan keramik

yang bernilai estetika tinggi dengan harga terjangkau yang sesuai dengan kualitas keramik yang berfungsi memperindah lingkungan konsumennya. Citra yang telah tertanam baik di benak konsumen selama ini, harus dapat dipertahankan dengan memperhatikan kualitas dan harga produk karena konsumen merupakan pemakai akhir produk dimana kepuasan konsumen diutamakan.

45

2. Meningkatkan kompetensi SDM karyawan (SDM)

Sumber daya manusia yang kuat meliputi aspek kuat dalam desain produk, mampu dalam teknik produksi, manajemen produksi dan pemasaran, mampu mengkomersialisasikan produk dan memilih jalur distribusi yang sesuai, serta didukung oleh apresiasi pasar yang tinggi terhadap produk-produk kerajinan. Sumber daya manusia yang berkualitas harus dimiliki dalam jumlah dan sebaran yang memadai. Keseluruhan aspek sumber daya manusia tersebut akan menjadi siklus yang terus melipatgandakan nilai tambah industri kerajinan, dan pada akhirnya menentukan kemajuan industri tersebut. Oleh karena itu, manusia merupakan pondasi dasar yang paling menentukan tingkat keberhasilan CV Munti Bali.

3. Memanfaatkan media promosi secara optimal (PROM)

Event-event promosi sudah semakin banyak jumlahnya dan semakin

berkesinambungan sifatnya. Promosi yang dilakukan harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh perusahaan. CV Munti Bali harus mampu mempromosikan keramiknya dengan baik, dan mampu menunjukkan kekuatan dari keramik yang ditawarkan melalui kegiatan promosi yang dilakukan.

4. Memperluas dan memperkuat kerjasama dengan agen (AGN)

Agen merupakan penyambung informasi CV Munti Bali kepada konsumen berupa produk dan profil perusahaan. Beberapa agen yang telah bekerjasama dengan CV Munti Bali seperti Hotel Salak, Novotel, dan Kebun raya Bogor. Melalui para agen, CV Munti Bali dapat mencapai tujuan perusahaan karena agen dapat memperluas pangsa pasar bagi CV Munti Bali.

4.5. Analisis Penyusunan Alternatif Strategi Pemasaran CV Munti Bali

Dokumen terkait