• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia baik perorangan maupun kelompok untuk mengunjungi destinasi tertentu dengan tujuan rekreasi, mempelajari keunikan daerah wisata, pengembangan diri dan sebagainya dalam kurun waktu yang singkat atau sementara waktu. Dalam perjalanan wisata, wisatawan memerlukan adanya perencanaan dalam menentukan daerah wisata yang akan dikunjungi.Destinasi atau daerah tujuan wisata merupakan faktor penting dalam melakukan perjalanan wisata. Destinasi atau daerah tujuan wisata yang dikunjungi biasanya dipilih berdasarkan khayalan atau fantasi, atau karena citra (image) yang dimiliki daerah wisata tersebut.Setiap daerah tujuan wisata mempunyai citra (image) tertentu.Citra pada daerah tujuan wisata terbentuk berdasarkan beberapa faktor yang ada pada daerah wisata tersebut (seperti pemandangan alam, keamanan, kebersihan, keramah-tamahan, dan lain-lain) serta informasi-informasi yang diterima wisatawan dari berbagai sumber.Hal-hal tersebut menimbulkan berbagai macam persepsi mengenai citra daerah wisata, dan hal ini mempengaruhi wisatawan dalam memilih daerah wisata.

Berbagai macam pendapat para wisatawan diatas menyimpulkan bahwa sebelum melakukan perjalanan wisata, mereka melakukan berbagai pertimbangan

dan melihat manfaat yang mereka peroleh dari daerah wisata.Hal ini mengacu pada teori pilihan rasional yang diungkapkan oleh Coleman.Coleman mengatakan bahwa tindakan perseorangan mengarah kepada sesuatu tujuan dan tujuan itu ditentukan oleh nilai atau pilihan. Untuk mencapai tujuan tersebut individu akan mempertimbangkan berbagai hal yang akan menentukan tindakannya untuk mencapai keinginannya tersebut. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh wisatawan, mereka memiliki beberapa pertimbangan dalam memutuskan daerah wisata yang akan dikunjunginya.

Menurut Coleman ada 2 unsur utama dalam teori ini, yaitu aktor dan sumber daya.Sumber daya adalah sesuatu yang menarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor.Aktor dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud, artinya aktor mempunyai tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, aktor pun dipandang mempunyai pilihan atau nilai serta keperluan.Dalam penelitian ini, yang menjadi aktor adalah wisatawan dan sumber daya yang dimaksud adalah daerah wisata. Menurut teori pilihan rasional, tidaklah penting apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan wisatawan, akan tetapi yang menjadi perhatian adalah bahwa adanya tindakan yang dilakukan wisatawan dalam mencapai tujuan mereka.

Pemilihan daerah tujuan wisata tidak terlepas dari aspek yang terdapat pada diri wisatawan, misalnya sumber informasi mengenai daerah tujuan wisata, pekerjaan, motivasi berkunjung ke daerah wisata, dan lain-lain.Dari hasil kuesioner yang diperoleh maka dapat diketahui bahwawisatawan memilih berkunjung ke daerah wisata Parapat dan Tuktuk Siadong setelah mendapat

orangtua, teman, rekan kerja, dan sahabat terdekat mereka. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan melakukan interaksi dengan orang lain untuk mengumpulkan informasi mengenai daerah wisata. Selain itu, perkembangan teknologi saat ini juga sangat membantu untuk mendapatkan informasi mengenai daerah wisata. Banyak wisatawan yang menggunakannya untuk mendapatkan informasi mengenai daerah wisata, seperti tv, internet, koran, majalah, brosur, dan lain-lain.

Dalam memilih daerah wisata, wisatawan juga mempertimbangkan daya tarik yang terdapat di daerah tujuan wisata, misalnya faktor-faktor kemudahan aksesibilitas, kelengkapan akomodasi, atraksi wisata, aktifitas wisata, aktifitas wisata, fasilitasyang tersedia di daerah wisata, serta lingkungan fisik dan sosial daerah wisata. Gambaran-gambaran situasi terkini dari daerah tujuan wisata sangat membantu wisatawan dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang akan mereka lakukan di daerah wisata.Dalam sebuah pengambilan keputusan berwisata ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan tersebut

Aktivitas wisata tidak hanya dapat dipandang melalui aspek ekonomi saja, akan tetapi juga mempunyai aspek sosiologis yang dapat berguna bagi wisatawan dan masyarakat yang tinggal di lokasi wisata tersebut. Proses terjadinya interaksi antara wisatawan dengan masyarakat lokal dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat lokal serta menambah wawasan masyarakat tersebut. Bagi wisatawan, mereka akan mendapatkan pengetahuan tentang lokasi, budaya dan adat istiadat masyarakat setempat. Pada intinya terdapat simbiosis mutualisme yang mempunyai makna bahwa kegiatan yang mereka lakukan adalah kegiatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Aktivitas wisata dapat menambah jaringan atau koneksi yang sewaktu-waktu dapat mereka gunakan. Contohnya yaitu masyarakat lokasi wisata Danau Toba yang sewaktu-waktu akan mengunjungi lokasi wisata Bali. Mereka dapat bertukar informasi akomodasi dan transportasi yang lengkap dan akurat dari wisatawan yang sudah pernah mengunjungi daerah wisata Bali sebelumnya.

Aktivitas wisata juga dapat menjadi suatu kebutuhan dan ajang perkenalan atau pamer kepada teman-teman atau kerabat yang belum pernah ke tempat wisata yang dalam hal ini adalah Danau Toba. Aktivitas wisata akan didokumentasikan untuk dapat diperlihatkan kepada orang lain untuk membuktikan dan memamerkan bahwa wisatawan tersebut sudah mengunjungi destinasi wisata Danau Toba. Pada umumnya nilai ini dimiliki oleh wisatawan yang berada jauh dari lokasi wisata dan memerlukan waktu dan dana yang banyak.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian dilapangan dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka ditemukan data bahwa yang menjadi faktor-faktor penyebab wisatawan memilih daerah kunjungan wisata di Parapat dan Tuktuk Siadong adalah sebagai berikut:

• Minat/ketertarikan wisatawan mengunjungi daerah wisata. Minat/ketertarikan yang dimaksud adalah hal-hal yang memotivasi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata dan menentukan daerah tujuan wisata yang mereka inginkan

• Kualitas obyek wisata. Obyek wisata terdiri dari aksesibilitas, akomodasi, atraksi wisata, aktivitas wisata, aminities (fasilitas). Kualitas obyek wisata menjadi pertimbangan utama wisatawan dalam memilih daerah tujuan wisata. Obyek wisata dengan kualitas yang baik akan membuat wisatawan mengunjungi daerah wisata.

• Aktivitas wisata yang dapat dilakukan wisatawan di daerah wisata. Tingkat keberagaman aktifitas yang dapat dilakukan di daerah wisata menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata.

• Kebersihan lingkungan sekitar serta keramahan penduduk lokal.Kebersihan lingkungan dan keramahan penduduk menjadi modal utama masyarakat yang berada di daerah wisata. Hal tersebut dapat

membuat wisatawan merasa nyaman ketika melakukan kegiatan wisata di daerah tersebut.

Aktivitas wisata berupa interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal dapat membuat terjadinya suatu proses pertukaran informasi atau asimilasi budaya dan terutama adalah interaksi ekonomi yang sangat menguntungkan masyarakat lokal yang dapat mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat yang terdapat di daerah wisata.

Pertimbangan-pertimbangan seperti diatas adalah hal yang wajar untuk dilakukan, karena pada umumnya manusia memiliki sifat untuk memilih sesuatu yang menguntungkan bagi dirinya.Tindakan tersebut sesuai dengan teori pilihan rasional yang dikemukakan oleh Coleman.

5.2 Saran

Keberadaan daerah wisata didukung oleh adanya beberapa indikator seperti aksesibilitas, akomodasi, atraksi wisata, lingkungan fisik dan sosial dan perilaku masyarakat lokal terhadap wisatawan. Sehingga pemerintah daerah dan Dinas Kepariwisataan diharapkan saling bekrja sama dalam meningkatkan kualitas indikator-indikator tersebut. Seperti misalnya mengembangkan kegiatan wisata yang dapat dilakukan wisatawan di daerah wisata, misalnya dengan mengadakan pertunjukan budaya yang meliputi musik, tari, opera, dan lain-lain sehingga wisatawan mendapat kesan yang mendalam dan lebih mengenal budaya

Daerah maupun masyarakat setempat.Kebersihan lingkungan dan perilaku masyarakat terhadap wisatawan sangat mempengaruhi keputusan wisatawan sehingga penting diadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting pariwisata dan cara bersikap kepada wisatawan. Maka dari itu sebaiknya bagi Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata serta masyarakat lebih memperhatikan faktor tersebut karena proses ini sangat penting bagi pengembangan pariwisata, selain itu juga penting sebagai dasar promosi daerah wisata.

Dokumen terkait