• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Analisis Framing

1. Analisis Framing Zhongdhang Pan dan Gerald M. Kosicki

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehungga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Dalam konsep ini, framing lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing juga berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditujukan dalam skema tertentu. Elemen-elemen yang diseleksi dari isu tersebut menjadi lebih penting dalam mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas.

8

Frank D. Durham, News Frames as Social Narrative”, h. 101. 9

Konsep siologis, melihat bagaimana konstruksi atas realitas. Frame di sini dipahami sebagai proses bagaimana seseorang mengklarifikasi, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya.

Wartawan mempermudah dirinya dalam mengungkapkan pemaknaan mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca dengan cara menggunakan perangkat lain secara strategis, seperti kata, kalimaat, lead, hungan antarkalimat, foto dan grafik.

Pan dan Kosicki mengenalkan model framing sebagai salah satu alternatif dalam manganalisis teks media menjelaskan bahwa analisis framing dilihat sebagaimana wacana publik tentang suatu isu atau kebijakan dikonstruksikan dan dinegosiasiakan. Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, tentu menempatkan ―informasi‖ lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.10

Pan dan Kosicki membagi perangkat framing ke dalam empat skema struktur besar, masing-masing struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Pertama, struktur sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Kedua, struktur skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi.

10

23

Keempat, struktur retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita.11

a. Sintaksis

Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam wacana berita sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dan bagian berita headline, lead, latar informasi, sumber, penutup, dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bagian itu tersusun dalam bentuk dan tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi pedoman bagaimana fakta hendak disusun.

Headline merupakan aspek sintaksis dan wacana berita dengan tingkat kemenonjolan yang tinggi karena itu menunjukkan kecenderungan berita. Pembaca cenderung lebih mengingat headline yang dipakai dibandingkan bagian berita karena headline mempunyai fungsi framing yang kuat. Hal itu dikarenakan headline memengaruhi pembaca untuk mengerti isu dan peristiwa yang disebarkan wartawan. Headline juga digunakan untuk menunjukkan bagaimana wartawan mengkonstruksi suatu isu, seringkali dengan menekankan makna tertentu lewat pemaiakan tanda tanya untuk menunjukkan sebuah perubahan dan tanda kutip untuk menunjukkan adanya perbedaan jarak. 12

11

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 294. 12

Selain headline, lead juga merupakan perangkat sintaksis yang sering digunakan. Lead yang buaik umumnya memberikan sudut pandang dari berita, menunjukkan perspektif tertentu dari peristiwa yang di beritakan.

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan. Ketika menuliskan suatu berita, wartawan biasanya mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar dipilih menentukan kea rah mana pandangan khalayak akan dibawa. Latar umunya ditampilkan sebelum pendapat wartawan yang sebelumnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan. Oleh karena itu, latar dapat membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberikan makna atas suatu peristiwa.

Bagian berita lain yang penting adalah pengutipan sumber berita. Bagian ini dalam penulisan berita dimaksudkan untuk membangun objektivitas prinsip keseimbangan agar tidak memihak. Pengutipan sumber ini menjadi perangkat framing atas tiga hal. Pertama, mengklaim validitas atau kebenaran dari pernyataan yang dibuat dengan mendasarkan diri pada klaim otoritas akademik. Pengutipan itu digunakan untuk memberi bobot atas pendapat yang dibuat bahwa pendapat itu tidak omong kosong, tetapi didukung oleh ahli yang berkompeten. Kedua, menghubungkan poin tertentu dari pandangan wartawan kepada pejabat yang berwenang. Ketiga, mengecilkan pendapat atau pandangan tertentu yang dihubungkan

25

dengan kutipan atau pandangan mayoritas sehingga pandangan tersebut tidak tampak sebagai menyimpang.13

b. Skrip

Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini karena dua hal. Pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan, peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya. Kedua, berita umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H (who, what, when, where, why, dan how). Meskipun pola ini tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap berita.

c. Tematik

Bagi Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian hipotesis. Peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan. Semua perangkat itu digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi hipotesis yang dibuat.

Struktur tematik berhubungan dengan cara wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara

13

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 297 299.

keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan ke dalam bentuk yang lebih kecil.14

d. Retoris

Struktur retoris, yaitu menggambarkan pilihan gaya yang dibuat oleh jurnalis sehubungan dengan efek yang mereka harapkan dari sebuah peristiwa terhadap khalayak. Mereka menggunakan perangkat framing untuk menggambarkan observasi dan interpretasi mereka sebagai sebuah fakta atau untuk meningkatkan efektivitas sebuah berita.15

Tabel 2.1

Skema Framing Model Pan dan Kosicki16

Struktur Perangkat framing Unit Yang Diamati Sintaksis :

Cara wartawan menyusun fakta

1. Skema berita Headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan, penutup, Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta 2. Kelengkapan berita 5W+1H

Tematik 3. Detail Paragraf, proposisi,

14

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 176.

15

Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, h. 295-304.

16

27 Cara wartawan menuliskan fakta 4. Koherensi 5. Bentuk kalimat 6. Kata ganti kalimat, hubungan antarkalimat. Retoris Cara wartawan menekankan fakta 7. Leksikon 8. Grafis 9. Metafora Kata, idiom, gambar/foto, grafik.

Dokumen terkait