Dalam penelitian ini analisis data digunakan untuk menunjukkan pengukuran pengaruh relationship marketing dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel intervening.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau sah tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2013:52). Jadi, validitas ingin mengukur apakah kuesioner telah dibuat dengan betul. Suatu kuesioner dinyatakan valid atau tidak jika nilai rhitung > rtabel dan berkorelasi positif (Sujarweni, 2015:158). Hasil uji validitas yang didapatkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasl uji validitas
Variabel Item Total score
correlation r tabel 0,05 Keterangan Relationship marketing Butir 1 0,545 0,219 Valid Butir 2 0,538 0,219 Valid Butir 3 0,659 0,219 Valid Butir 4 0,734 0,219 Valid Butir 5 0,564 0,219 Valid Butir 6 0,436 0,219 Valid Butir 7 0,701 0,219 Valid Butir 8 0,514 0,219 Valid Butir 9 0,531 0,219 Valid Butir 10 0,286 0,219 Valid Citra perusahaan Butir 1 0,657 0,219 Valid Butir 2 0,700 0,219 Valid Butir 3 0,678 0,219 Valid Butir 4 0,714 0,219 Valid Kepuasan nasabah Butir 1 0,706 0,219 Valid Butir 2 0,797 0,219 Valid Butir 3 0,821 0,219 Valid
Butir 4 0,725 0,219 Valid Butir 5 0,581 0,219 Valid Loyalitas nasabah Butir 1 0,733 0,219 Valid Butir 2 0,725 0,219 Valid Butir 3 0,633 0,219 Valid Butir 4 0,706 0,219 Valid
Sumber: data primer, 2017
Berdasarkan hasil uji validitas dalam penelitian ini diketahui bahwa semua pertanyaan yaitu pertanyaan dari variabel relationship mareting, citra perusahaan, kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, hal ini karena nilai rhitung > nilai rtabel sebesar 0,219, dan valid karena skor item pertanyaan memiliki korelasi yang positif signifikan dengan skor total variabel sehingga tidak ada pertanyaan yang dihapus dan semua pertanyaan dapat digunakan keseluruhan untuk model pengujian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013:47). Untuk mengetahui suatu kuesioner reliable atau handal adalah jika memiliki cronbach alpha > 0,60 (Sujarweni, 2015: 158). Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil uji reliabilitas
Reliabilitas
Variabel Cronbach alpha Keterangan
Relationship marketing (X1) 0,753 Reliabel
Citra perusahaan (X2) 0,621 Reliabel
Kepuasan nasabah (Z) 0,774 Reliabel
Loyalitas nasabah (Y) 0,651 Reliabel
Sumber: data primer, 2017
Dari hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel reliable karena memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Sehingga semua butir pertanyaan untuk variabel relationship marketing, citra perusahaan, kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah dapat digunakan dalam penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2013:105). Untuk menguji terjadinya multikolinearitas dalam penelitian ini maka diketahui dari nilai VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Sujarweni, 2015:159).
Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) 8.338 4.361 1.912 .060 Relationship marketing .065 .051 .131 1.275 .206 .767 1.303 Citra perusahaan .593 .113 .540 5.260 .000 .767 1.303
a. Dependent Variable: Loyalitas nasabah
Sumber: data primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat nilai tolerance < 0,10 sehingga tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya sama dengan 95% (Ghozali, 2013:106). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada nilai VIF (Variance Inflantion Factor) > 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji dengan melihat grafik plot yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: data primer, 2017
Dari grafik plot atau gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa titik-titik tidak membentuk suatu pola dan tersebar. Tidak ada pola yang jelas dan juga titik menyebar diatas angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2013:139). Sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.640 3.167 .834 .407 Relationship marketing -.035 .037 -.122 -.941 .350 Citra perusahaan .057 .082 .091 .701 .486
a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan uji glejser yang dilakukan diketahui bahwa nilai sig relationship marketing 0,350 > nilai absolut residual 0,05 dan citra perusahaan 0,486 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Pada penelitian ini menggunakan analisis grafik dan uji komolgorov-smirnov.
Gambar 4.2
Histogram Normal Pot
Dari gambar 4.3 dengan menggunakan analisis histogram normal plot disimpulkan jika data berdistribusi normal karena menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal.
Gambar 4.3
Grafik Normal Plot
Sumber: data primer, 2017
Berdasarkan grafik normal plot diatas titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga data dinyatakan berdistribui normal.
Tabel 4.8
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 80
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.39172557
Most Extreme Differences
Absolute .127
Positive .108
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z 1.139
Asymp. Sig. (2-tailed) .149
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data primer, 2017
Sedangkan untuk uji komolgorov-smirnov menunjukkan bahwa Signifikansi 0,149 > 0,05 maka disimpulkan nilai residual berdistribusi normal dan menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Linearitas
Digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2013:166). Untuk mengetahui terjadi autokorelasi atau tidak dalam penelitian ini maka digunakan uji durbin watson, apabila nilai DW lebih besar dari batas bawah (dl) maka tidak terjadi autokorelasi dan sebaliknya jika nilai DW lebih kecil dari batas bawah (dl) maka terjadi autokorelasi.
Berikut merupakan hasil dari uji durbin watson yang dilakukan dalam penelitian ini:
Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .659a .435 .413 2.323 2.000 a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer, 2017
Ghozali (2013:167) menyatakan jika nilai DW berada di atas batas bawah (dl) maka tidak terjadi autokorelasi sebaliknya ketika nilai DW berada dibawah batas bawah (dl) maka terdapat autokorelasi.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai DW 2,000 dan dibandingkan dengan nilai signifikan 5%, jumlah sampel atau n=80, jumlah variabel independen 2 dan intervening 1 sehingga k=3. Oleh karena itu nilai DW 2,158 lebih besar dibanding batas bawah (dl) 1,560 maka disimpulkan tidak terdapat autokorelasi dan spesifikasi model yang digunakan sudah benar.
4. Uji Statistik a. Uji t
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Sujarweni, 2015:161). Kriteria pengujian uji t apabila nilai sig < 0,05 maka variabel independen tersebut dinyatakan berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Uji t dari hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.479 4.897 1.936 .057 Relationship Marketing .114 .055 .227 2.063 .043 Citra Perusahaan .445 .130 .378 3.429 .001
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
Sumber: data primer, 2017
Berdasarkan tabel diatas peneliti mendapat nilai t hitung untuk variabel relationship marketing (X1) dan citra perusahaan (X2) sebagai berikut:
1.) Variabel Relationship Marketing menunjukkan nilai sig 0,043 < 0,05 dan nilai t sebesar 2,063. Sehingga dapat disimpulkan
variabel relationship marketing berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
2.) Variabel citra perusahaan menunjukkan nilai sig 0,001 < 0,05 dan nilai t 3,429. Sehingga dapat disimpulkan variabel citra perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah.
b. Uji F
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas yaitu loyalitas nasabah. Untuk menguji uji F maka dapat diketahui:
1.) Jika nilai sig > 0,05 maka Ho ditolak 2.) Jika nilai sig < 0,05 maka Ho diterima
Tabel 4.11 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 202.418 2 101.209 14.666 .000b
Residual 531.382 77 6.901
Total 733.800 79
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
b. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan, Relationship Marketing
Sumber: data primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa nilai F yang dihasilkan sebesar 14,666. Kemudian diketahui jika nilai sig
sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel tidak bebas yaitu loyalitas nasabah.
c. Uji Koefisien Determinasi (R²) Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .525a .276 .257 2.627
a. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan, Relationship Marketing
Sumber: data primer, 2017
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi R sebesar 0,525 atau 52,5 % yang berarti variabel independen berkontribusi mempengaruhi variabel dependen sebesar 52,5% dan 47,5 % dipengaruhi oleh variabel lain di lur penelitian ini.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji penaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (path analysis). Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner (Ghozali, 2013:249).
P1= 0,027 P2= 0,135 e1= 0,819 e2= 0,789 P5= 0,240 P4= 0,173 P3= 0,497 Gambar 4.4 Model Analisis Jalur
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel independen dapat berpengaruh ke variabel dependen dan dapat juga berpengaruh tidak langsung melalui variabel intervening.
a. Pengaruh langsung dan tidak langsung
1.) Pengaruh langsung relationship marketing terhadap loyalitas nasabah adalah sebesar P1= 0,027
Pengaruh tidak langsung relationship marketing terhadap loyalitas nasabah (melalui kepuasan nasabah) = P2 × P5
= 0,135 × 0,240 = 0,0324
Total pengaruh langsung dan tidak langsung relationship marketing terhadap loyalitas nasabah = 0,027 + (0,135× 0,240)
= 0,0594 Relationship marketing Citra perusahaan Kepuasan nasabah Loyalitas nasabah
2.) Pengaruh langsung citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah adalah sebesar P3= 0,497
Pengaruh tidak langsung citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah (melalui kepuasan nasabah) = P4 × P5
= 0,173 × 0,240 = 0,04152
Total pengaruh langsung dan tidak langsung citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah = 0,497 + (0,173×0,240)
= 0,53852
Untuk mengetahui pengaruh mediasi kepuasan nasabah terhadap relationship marketing dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah maka akan di hitung standar error dari koefisien indirect effect ( sebagai berikut: 1.) Sp2p5 = √ =√ =√ = √ = 2,4026 2.) Sp4p5 = √ = √ = √ = √
= 0,0917
Berdasarkan hasil Sp2p3 ini selanjutnya akan di hitung nilai t statistil pengaruh mediasi sebagai berikut:
t1 =
=
=
=
0,0134t2 =
=
=
=
0,4527 berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan:1.) Oleh karena nilai t hitung = 0,0134 lebih kecil dari t tabel dengan signifikansi 5% yaitu sebesar 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,0594 tidak signifikan yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi mediator antara relationship marketing terhadap loyalitas nasabah.
2.) Oleh karena nilai t hitung = 0,4527 lebih kecil dari t tabel dengan signifikansi 5% yaitu sebesar 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,53852 tidak signifikan yang berarti kepuasan nasabah tidak dapat menjadi mediator antara citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah.