• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA

4.4 Analisis Data

4.4.1. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian

Berdasarkan indikator yang digunakan untuk mengukur bagaimana pengaruh perubahan orientasi mata pencaharian, maka dari hasil penelitian yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa perubahan orientasi mata pencaharian telah memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan masyarakat Desa Sudirejo Kecamatan Deliserdang.

Masyarakat yang dahulunya mayoritas bertani sebagai mata pencahariaannya kini telah mengalami perubahan akibat adanya pembaharuan dan masuknya modernisasi. Mereka telah bergerak dari sektor pertanian ke sektor-sektor lain yang

menurut mereka lebih menjanjikan. Bergerak di bidang sektor pertanian menurut para warga tidaklah mudah. Diperlukan modal yang besar untuk mengolahnya seperti pembelian pupuk, bibit, pembasmi hama, tekhnologi pertanian untuk menggantikan tenaga manusia yang kurang efisien dan hasil yang kurang maksimal. Bahkan subsidi pemerintah dalam bidang pertanian seperti pupuk, masih banyak warga yang tidak mengetahuinya, bahkan dijual dengan harga yang relatif mahal kepada warga. Dengan demikian dari segi lahan saja mereka sudah harus mengeluarkan dana yang besar, bagaimana untuk menutupi kebutuhan rumah tangga mereka sehingga warga desa memilih untuk tidak hanya bergantung pada sektor pertanian saja, bahkan lebih memilih untuk meninggalkan pertanian sebagai mata pencaharian pokoknya.

Munculnya pembaharuan di Desa Sudirejo membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakatnya. Masyarakat menanggapi hal tersebut dengan baik dan setuju atas pembaharuan yang berlangsung di desa mereka terutama dari faktor pekerjaan yang paling menunjukkan perubahan. Ini membuktikan bahwa adanya manfaat masuknya pembaharuan terhadap kehidupan masyarakat. Warga yang sebelumnya bermata pencaharian sebagai petani mulai melirik ke sektor lain yang lebih menjanjikan yang di bawa oleh para pendatang dari luar atau investor yang berusaha menanamkan modalnya di desa mereka.

Para pendatang yang masuk ke desa Sudirejo juga berpotensi untuk mengalihfungsikan lahan pertanian penduduk. Penduduk semakin bertambah banyak dan membutuhkan tempat bermukim. Lahan yang semula diperuntukkan untuk pertanian dapat beralihfungsi menjadi pemukiman, industri, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Hal ini menurut mereka dikarenakan faktor kebutuhan akan uang dan sektor

pertanian yang tidak menjanjikan lagi sehingga pemilik lahan beralih mata pencaharian. Atau bahkan masih memiliki lahan, tetapi itu digunakan hanya sebagai hasil sampingan saja, tidak dijual kepada orang lain atau disewakan. Selain itu dengan dibangunnya areal pemukiman baru oleh para pendatang, maka terbuka peluang kerja masyarakat ke arah sektor nonpertanian. Mereka menggunakan keahliannya masing-masing yang mana selama ini tidak digunakan karena kurangnya pengetahuan dan tidak terbukanya kesempatan. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh warga untuk mencari bidang pekerjaan lain. Contohnya sebagai buruh bangunan, tukang cat dan lain sebagainya. Begitu juga areal yang dibangun fasilitas-fasilitas umum, mereka dapat menggunakan kesempatan yang sama sebagai buruh bangunan.

Begitu juga dengan masuknya industri-industri ke Desa Sudirejo ini, baik industri kecil maupun indistri besar sama-sama membuka kesempatan bagi warga untuk melakukan pembaharuan untuk kebutuhan hidupnya. Industri yang dibangun di wilayah ini contohnya ada industri rotan, mebel, anggrek dan lainnya pasti membutuhkan tenaga kerja dan peluang ini ditangkap oleh masyarakat karena dianggap lebih menjanjikan dan pasti dengan penghasilan tiap bulan atau bahkan harian dibanding sektor pertanian yang tidak pasti sesuai keadaan iklim dan biaya yang cukup besar. Apalagi mereka dikatakan tidak mampu membeli alat-alat canggih untuk menghasilkan produk pertanian secara efisien dan maksimal.

Di sini terlihat bahwa pola pemikiran mereka sudah berkembang ke arah yang lebih baik akibat masuknya pengaruh-pengaruh dari luar ke desa mereka tampak pada berbagai sumber penghasilan yang diperoleh sesuai dengan kemampuannya, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki warga desa. Dan bagi warga yang masih

memiliki areal lahan, tidak lagi menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, tetapi telah melakukan pembaharuan ke sektor non pertanian tanpa meninggalkan lahan. Dengan kata lain, mereka masih memanfaatkan lahan yang mereka punya, tetapi tidak sebagai mata pencaharian pokok.

4.4.2 Status Sosial Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan indikator yang digunakan untuk menilai bagaimana pengaruh perubahan orientasi mata pencaharian terhadap status sosial ekonomi masyarakat Desa Sudirejo Kecamatan Namorambe, Kecamatan Deliserdang, dari hasil penelitian terlihat bahwa perubahahan orientasi mata pencaharian mengakibatkan berbagai pengaruh terhadap masyarakat khususnya dari segi sosial ekonomi.

Dengan adanya pembaharuan yang berlangsung, pola pemikiran masyarakat untuk berkembang ke arah yang lebih baik semakin meningkat. Semakin majunya desa Sudirejo tersebut dengan dibangunnya fasilitas-fasilitas umum seperti jalan yang diaspal, tempat-tempat ibadah, masuknya sarana transportasi sampai menuju ke kota, membuat hubungan masyarakat semakin membaik. Hubungan warga terjalin erat dengan masih adanya musyawarah desa untuk mengambil suatu keputusan dan melakukan gotong royong atau kerja bakti jika ada kemalangan atau untuk membersihkan fasilitas umum atau selokan. Hal ini sudah dipermudah dengan jalan diaspal dan lampu jalan.

Dari segi ekonomi, dapat dilihat dari penghasilan warga desa Sudirejo setelah pembaharuan, dimana mereka bergerak ke arah sektor non pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga di zaman yang serba mahal seperti sekarang ini, tidak bisa hanya mengandalkan lahan saja, ungkap mereka. Mereka melihat kesempatan yang

datang di desa mereka. Pengaruh dari luar, baik dari pendatang yang meningkatkan jumlah penduduk desa maupun investasi yang ada, membuka wawasan warga desa untuk melirik ke sektor lain. Kebanyakan dari mereka menjadi buruh pabrik, buruh di industri kecil yang dibuka pendatang, pedagang dan peternak. Bahkan ada juga yang berusaha dibidang jasa seperti supir angkutan umum dan penarik becak bermotor. Dari berbagai pembaharuan ini, tingkat pendapatan warga bisa meningkat walaupun tidak terlalu banyak.

Penghasilan yang mereka peroleh dari berbagai bidang pekerjaan yang baru, mampu mengatasi dan membantu ekonomi keluarganya. Walaupun ada juga yang masih belum meninggalkan sepenuhnya sektor pertanian. Maksudnya suami sudah beralih ke sektor lain non pertanian, sedangkan istri masih mengusahakan lahan mereka sebagai sampingan, atau istri tidak bekerja tetapi suami bekerja di sektor lain non pertanian dan lahan mereka dikerjakan oleh suami hanya sebagai sampingan atau tambahan penghasilan. Banyak juga yang seperti itu ditemui di Desa Sudirejo. Dan karena penghasilan mereka membantu ekonomi keluarga, maka kebutuhan akan makanan juga mampu terpenuhi dengan baik. Keluarga dapat mencukupi kebutuhan makan dan gizi anak-anaknya. Begitu juga dengan kebutuhan sandang keluarga mereka, cukup terpenuhi setelah adanya pembaharuan dikarenakan masuknya modernisasi dan pengaruhnya bagi warga, sehingga mereka merasa harus mampu untuk memenuhi kebutuhan sandang keluarga dengan cara meningkatkan penghasilan ke sektor yang dirasa lebih menjanjikan.

Di bidang pendidikan, anak-anak mereka mampu bersekolah dari hasil yang diperoleh sekarang ini. Jika dibandingkan dengan mereka yang mana rata-rata hanya mencapai pendidikan SD dan SMP karena dulu belum memiliki biaya dengan

mengandalkan sektor pertanian dan belum masuknya pengaruh modernisasi yang mengharuskan warga lebih berfikir untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Mereka tidak mau jika anak-anak mereka akan memiliki nasib yang sama seperti mereka. Kebutuhan akan pendidikan anak inilah yang menjadi salah satu penunjang bagi warga Desa Sudirejo melakukan pembaharuan dan memiliki nilai-nilai modernisasi. Dan untuk masalah kesehatan keluarga juga mereka mampu untuk mengatasinya. Penghasilan yang sekarang ini cukup mampu untuk menutupi biaya kesehatan.

Untuk itu, para warga Desa Sudirejo merasa senang dengan masuknya pembaharuan ke desa mereka. Bagi mereka, memang terdapat pengaruh baik dan buruknya dengan adanya pembaharuan. Tetapi mereka lebih mensyukuri nilai baik dari adanya pembaharuan tersebut. Disamping desa mereka dapat lebih maju, mereka juga mendapatkan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Pekerjaan yang sesuai dengan kesempatan yang ada dan sesuai dengan keahlian yang mereka punya. Dan kehidupan warga Sudirejo cukup sejahtera. Dapat dilihat dari tingkat konsumsi perharinya rata-rata dari hasil penelitian mengatakan pengeluaran untuk konsumsi perhari diatas Rp 20.000. Ini merupakan wujud yang cukup untuk menggambarkan kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Pemukiman yang hampir rata-rata menggunakan batu bata (tembok) sebagai dinding rumah, juga dapat ditemui dari hasil penelitian. Begitu juga dengan lantai rumah yang menggunakan semen atau keramik, juga menggambarkan masyarakat Sudireejo terlihat sejahtera mengingat daerah itu merupakan desa. Untuk melihat dari segi kendaraan yang dimiliki, masyarakat Desa Sudirejo sudah dikatakan sejahtera dengan hanya memiliki sepeda

motor. Dan untuk mengukur hal tersebut adalah relatif sesuai dengan kondisi dan tempat yang dimaksudkan.

Dokumen terkait