• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA

4.3 Temuan Data di Lapangan

Temuan data dilapangan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui persentase jawaban responden berdasarkan kuesioner. Berikut hasilnya: 4.3.1 Data Variabel Bebas X

Tabel 8. Pemakaian Alat Bertani

No Alat yang Digunakan F %

1. Traktor 4 5,88

2. Tenaga manusia 60 88,24

3. Tenaga hewan 4 5,88

Jumlah 68 100

Sumber: P.02

Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden sebanyak 60 orang atau 88,24% menyatakan bahwa kegiatan bertani mereka dilakukan dengan mengandalkan tenaga manusia atau tenaga mereka sendiri. Sedangkan yang memberikan jawaban menggunakan traktor sebanyak 4 orang dan yang menjawab menggunakan tenaga hewan sebanyak 4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa responden

sangat kesulitan dengan keterbatasan alat dan tenaga yang digunakan sehingga hasil yang dicapai dari lahan tidak maksimal.

Tabel 9. Pemakaian Pupuk

No Pupuk yang Digunakan F %

1. Pupuk Kandang 38 55,88

2 Pupuk Buatan 20 29,41

3 Pupuk Kompos 10 14,71

Jumlah 68 100

Sumber: P.03

Berdasarkan tabel 9 diatas bahwa pupuk berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman yang ditanami disebidang tanah secara terus menerus dapat mengakibatkan kesuburan tanah semakin berkurang. Selain untuk tanaman itu sendiri, untuk mengembalikan kesuburan tanah itu harus dibantu dengan pupuk, sehingga tanah subur kembali. Para warga di desa Sudirejo, dapat dilihat dari tabel diatas, diketahui bahwa responden sebanyak 38 orang atau 55,88% menggunakan pupuk kandang. Dan yang menggunakan pupuk buatan sebanyak 20 orang atau 29,41%, sedangkan yang menggunakan pupuk kompos sebanyak 10 orang atau 14,71%. Dari tabel dapat digambarkan bahwa pemakaian pupuk kandang lebih terjangkau di desa Sudirejo karena tidak mengeluarkan banyak biaya.

Tabel 10. Subsidi Pemerintah No Subsidi dari Pemerintah F %

1 Ada 38 55,88

2 Tidak ada 30 44,12

Jumlah 68 100

Sumber: P.04

Berdasarkan tabel 10 diatas menunjukkan bahwa responden sebanyak 38 orang atau 55,88% mengatakan jika masih ada subsidi dari pemerintah untuk desa mereka.

gratis. Tetapi mereka tetap saja membayar dengan harga yang menurut mereka masih mahal. Sedangkan sebanyak 30 responden atau 44,12% menjawab bahwa di desa mereka tidak ada lagi subsidi dari pemerintah. Hal ini dikarenakan kekurangtahuan mereka akibat kurangnya informasi dan sikap acuh mereka karena menganggap walaupun dikatakan subsidi,tetapi tetap saja harganya mahal.

Tabel 11. Biaya Untuk Pertanian

No Biaya Bertani F % 1 Mahal 48 70,59 2 Sedang 20 29,41 3 Murah Jumlah 68 100 Sumber: P.05

Berdasarkan tabel 11 diatas dalam bentuk biaya dalam bidang pertanian, responden sebanyak 48 orang atau 70,59% menyatakan bahwa diperlukan biaya yang banyak atau mahal untuk mengolah lahan mereka. Sedangkan sebanyak 20 orang responden atau 29,41% menyatakan bahwa biaya yang diperlukan untuk bertani cukup mahal atau sedang. Dari responden tersebut diatas dapat diperkirakan bahwa untuk mengolah lahan pertanian diperlukan biaya yang besar karena harga-harga yang mahal, baik yang dibeli dari hasil subsidi pemerintah maupun dari luar subsidi.

Tabel 12. Kebutuhan RT dari Hasil Bertani No Terpenuhi kebutuhan RT F %

1 Tidak 47 69,12

2 Ya 21 30,88

Jumlah 68 100

Sumber: P.06

Berdasarkan tabel 12 diatas terlihat bahwa mayoritas responden sebanyak 47 orang atau 69,12% menjawab kebutuhan rumah tangga mereka dari hanya

30,88% menjawab bahwa kebutuhan rumah tangga mereka terpenuhi dari hasil bertani saja. Dari tabel diatas dapat diketahui jika hanya mengandalkan pertanian saja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, maka tidak akan terpenuhi.

Tabel 13. Masuknya Pembaharuan

No Tanggapan Pembaharuan F % 1 Sangat setuju 12 17,65 2 Setuju 49 72,06 3 Kurang setuju 7 10,29 Jumlah 68 100 Sumber: P.07

Berdasarkan tabel 13 diatas terlihat bahwa dengan masuknya pembaharuan ke desa Sudirejo sebanyak 12 responden atau 17,65% menyatakan sangat setuju dan sebanyak 49 orang responden atau 72,06% menjawab setuju dengan adanya pembaharuan yang berlangsung. Sedangkan responden sebanyak 7 orang atau 10,29% menjawab kurang setuju. Dari tabel dapat digambarkan bahwa masuknya pembaharuan ke desa Sudirejo disetujui oleh warga masyarakat setempat.

Tabel 14. Jenis Pembaharuan

No Pembaharuan yang Berlangsung F %

1 Pekerjaan 45 66,18

2 Pola pemukiman 17 25

3 Gaya hidup 6 8,82

Jumlah 68 100

Sumber: P.08

Berdasarkan tabel 14 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 45 orang atau 66,18% menyatakan bahwa jenis perubahan yang berlangsung di desa Sudirejo yakni bidang pekerjaan. Dan sebanyak 17 orang responden atau 25% menyatakan bahwa jenis pembaharuan yang berlangsung terlihat dari pola pemukiman, sedangkan sebanyak 6 orang atau 8,82% menyatakan perubahan yang berlangsung yakni dari segi gaya hidup.

Dari tabel tersebut jelas terlihat bahwa bidang pekerjaan merupakan jenis pembaharuan yang berlangsung di desa Sudirejo.

Tabel 15. Tanggapan Terhadap Pembaharuan No Perhatian Terhadap Pembaharuan F %

1 Ya 34 50

2 Kadang-kadang 24 35,29

3 Tidak 10 14,71

Jumlah 68 100

Sumber: P.09

Berdasarkan tabel 15 diatas menunjukkan bahwa masuknya pembaharuan ke desa Sudirejo telah menarik perhatian masyarakat karena tampak sebanyak 34 orang responden atau 50% menjawab ya terhadap terjadinya pembaharuan. Sedangkan sebanyak 24 orang atau 35,29% menjawab kadang-kadang dalam memberikan perhatian terhadap masuknya pembaharuan. Dan untuk yang memberi jawaban tidak terhadap masuknya pembaharuan sebanyak 10 orang responden atau 14,71%. Dari tabel tersebut dapat diganbarkan bahwa masyarakat memberikan perhatian mereka terhadap masuknya pembaharuan.

Tabel 16. Manfaat Pembaharuan

No Pembaharuan Memberi Manfaat F %

1 Ya 52 76,47

2 Tidak 16 23,53

Jumlah 68 100

Sumber: P.10

Berdasarkan tabel 16 diatas bahwa pembaharuan memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat di desa Sudirejo,dimana sebanyak 52 orang responden menjawab ya atau 76,47%. Sedangkan responden sebanyak 16 orang atau 23,53% menjawab tidak adanya manfaat dari pembaharuan itu. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat manfaat dari pembaharuan terhadap kehidupan masyarakat untuk mendukung peningkatan sosial ekonomi mereka.

Tabel 17. Keputusan Melakukan Pembaharuan

No Keputusan yang Diambil F %

1 Diri sendiri/keluarga 56 82,35

2 Tetangga/orang lain 12 17,65

Jumlah 68 100

Sumber: P.11

Dari tabel 17 diatas bahwa sebanyak 56 orang responden atau 82,35% menyatakan keputusan dirinya untuk melakukan atau mengikuti pembaharuan yang terjadi diambil berdasarkan kemauan diri sendiri atau keluarga untuk mencapai kehidupan yang maju dan lebih baik. Sedangkan sebanyak 12 orang atau 17,65% memutuskan untuk mengikuti pembaharuan didasarkan pada faktor tetangga/orang lain. Dari hasil tabel tersebut terlihat bahwa masyarakat lebih banyak dengan kesadarannya sendiri untuk melakukan pembaharuan yang terjadi di desanya.

Tabel 18. Pengaruh Pendatang

No Pendatang Membawa Pengaruh F %

1 Ya 64 94,12

2 Tidak 4 5,88

Jumlah 68 100

Sumber: P.12

Tabel 18 diatas menunjukkan sebanyak 64 orang atau 94,12% menjawab ya yakni bahwa para pendatang membawa pengaruh terhadap masyarakat dan desa Sudirejo. Sedangkan yang menjawab tidak hanya berjumlah 4 orang saja atau 5,88% dari keseluruhan responden. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa para pendatang juga sangat berperan dalam memberi pengaruh perubahan yang terjadi di masyarakat Sudirejo. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya pendatang ke daerah mereka,

maka terbuka juga lapangan pekerjaan baru bagi mereka seperti bertambahnya bangunan sehingga diperlukan kuli bangunan, dibukanya tempat pembuatan mebel sehingga diperlukan buruh untuk mengerjakannya, dan lain sebagainya. Mereka dengan sendirinya memanfaatkan keahlian yang dimiliki dan mengikuti perkembangan yang terjadi sesuai tuntutan pembaharuan yang berlangsung.

4.3.2 Data Variabel Antara Z

Tabel 19. Lahan

No Status Lahan yang Dimiliki F %

1 Milik sendiri 47 69,12

2 Sewa 21 30,88

3 Gadai 0 0

Jumlah 68 100

Sumber: P.13

Dari tabel 19 diatas, lahan dibutuhkan masyarakat untuk menanam tanaman yang dianggapnya menjanjikan. Dalam segi status kepemilikan lahan masyarakat perlu dipertanyakan dan sebanyak 47 orang atau 69,12% menjawab bahwa lahan yang digunakannya merupakan milik sendiri. Sedangkan 21 orang menjawab lahan yang digunakannya itu merupakan sewaan dari orang lain. Dari tabel diketahui bahwa status lahan yang mereka gunakan baik sebagai sampingan merupakan lahan mereka sendiri.

Tabel 20. Hanya Lahan sebagai Sumber Penghasilan No Hanya bergantung pada Lahan F %

1 Tidak 54 79,41

2 Ya 14 20,59

Jumlah 68 100

Sumber: P.14

diatas ditemuka n bahwa sebanyak 54 orang atau 79,41% menjawab tidak lagi hanya mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghasilan. Sedangkan 14 orang atau 20,59% menjawab ya, artinya mereka masih hanya mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghasilan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. Dari tabel tersebut dapat digambarkan bahwa banyak masyarakat tidak lagi hanya hidup dari hasil pertanian, tetapi sudah bergerak ke sektor lain.

Tabel 21. Pembaharuan Warga ke Sektor Non Pertanian

No Tanggapan Pembaharuan F % 1 Sangat baik 11 16,68 2 Baik 52 76,47 3 Kurang baik 5 7,35 Jumlah 68 100 Sumber: P.15

Berdasarkan tabel 21 diatas, masyarakat memiliki pandangannya sendiri terhadap warga sekitarnya yang melakukan pembaharuan terhadap mata pencahariaanya dari pertanian ke sektor lain demi kehidupannya. Dan sebanyak 11 orang responden (16,68%) menjawab bahwa hal itu sangat baik dilakukan dan sebanyak 52 orang (76,47%) menjawab baik terhadap warga yang melakukan pembaharuan mata pencaharian ke sektor non pertanian. Sedangkan 5 orang (7,35%) menjawab kurang baik terhadap warga yang melakukan pembaharuan ke sektor non pertanian. Dari responden tersebut dapat diperkirakan bahwa tanggapan masyarakat baik terhadap adanya warga yang melakukan pembaharuan ke sektor non pertanian demi meningkatkan kehidupannya.

Tabel 22. Masuknya Industri dan Sektor Lain

No Tanggapan masuknya industri dan sektor lain F %

1 Sangat setuju 9 13,24

2 Setuju 57 83,82

3 Tidak setuju 2 2,94

Jumlah 68 100

Sumber: P.16

Dari tabel 22 diatas pembaharuan yang terjadi dapat berupa masuknya industri- industri dan sektor-sektor non pertanian yang berasal dari luar daerah. Tidak sedikit yang menanamkan sahamnya di desa Sudirejo. Untuk itu sebanyak 9 orang responden atau 13,24% menjawab sangat setuju dengan hal tersebut dan sebanyak 57 orang atau 83,82% menjawab setuju dengan masuknya indistri dan sektor-sektor lain. Sedangkan 2 orang atau 2,94% menjawab tidak setuju atas pembaharuan yang terjadi tersebut. Dari jawaban responden diatas menyatakan bahwa masyarakat setuju dengan masuknya industri dan sektor-sektor lain yang bergerak di bidang non pertanian.

Tabel 23. Keuntungan Masuknya Sektor Non Pertanian No Masuknya sektor lain dapat menguntungkan F %

1 Ya 45 66,18

2 Tidak 16 23,53

3 Tidak sama sekali 7 10,29

Jumlah 68 100

Sumber: P.17

Berdasarkan tabel 23 diatas bahwa dengan masuknya sektor-sektor lain non pertanian ke desa Sudirejo diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi warga sekitarnya. Dan menurut 45 orang responden atau 66,18% menjawab ya dikarenakan adanya keuntungan yang dihasilkan dari masuknya sektor lain di luar pertanian sebagai sumber penghasilan baru warga atau bisa saja dikatakan disamping usahanya sebagai petani. Sedangkan sebanyak 16 orang atau 23,53% menjawab tidak mendapat

keuntungan dari masuknya sektor-sektor lain ke desa mereka dan 7 orang atau 10,29% menjawab tidak sama sekali. Dari jawaban diatas terlihat bahwa masyarakat mendapat keuntungan dari masuknya sektor-sektor lain diluar sektor pertanian.

Tabel 24. Pembaharuan Pengetahuan Masyarakat No Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat F %

1 Ya 55 80,88

2 Tidak 13 19,12

Jumlah 68 100

Sumber: P.18

Tabel diatas menunjukkan bahwa pembaharuan yang berbentuk pengetahuan mengalami peningkatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Yang mana sebanyak 55 responden atau 80,88% menyatakan bahwa dengan adanya pembaharuan, maka pengetahuan masyarakat meningkat. Sedangkan responden yang berjumlah 13 orang atau 19,12% menjawab tidak terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat. Dengan tabel diatas tampak pengetahuan masyarakat meningkat setelah adanya pembaharuan yang berlangsung, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang hanya seorang petani saja menjadi berkembang ke arah sektor lain sesuai tuntutan pembaharuan yang terjadi.

Tabel 25. Pembaharuan Masyarakat dari Sektor Pertanian ke Sektor lain No Masyarakat Menerima Pembaharuan F %

1 Ya 57 83,82

2 Tidak 11 16,18

Jumlah 68 100

Sumber: P.19

Berdasarkan tabel 25 diatas masuknya pembaharuan ke desa Sudirejo membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakatnya, tidak terkecuali dengan sumber mata pencaharian mereka dimana adanya pembaharuan dari sektor pertanian ke sektor-sektor lain yang masuk dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dan dari responden sebanyak 57

orang atau 83,82% dengan menjawab ya berarti masyarakat menerima adanya perubahan-perubahan yang terjadi dari sektor pertanian ke sektor-sektor non pertanian. Sedangkan responden yang menjawab tidak menerima perubahan sebanyak 11 orang atau 16,18%. Dengan demikian berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa masyarakat Sudirejo menerima perubahan-perubahan yang terjadi dengan masuknya pembaharuan.

Tabel 26. Tingkat Kemauan Mengembangkan Diri Meningkat No Pengembangan diri meningkat F %

1 Ya 56 82,35

2 Tidak 12 17,65

Jumlah 68 100

Sumber: P.20

Dari tabel 26 diatas bahwa pembaharuan yang berbentuk kemauan untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik meningkat sesuai perkembangan yang terjadi. Dengan adanya pembaharuan, segala potensi diri dimanfaatkan sehingga tidak lagi mengandalkan lahan mereka saja. Yang mana responden menyatakan ya sebanyak 56 orang atau 82,35%, sedangkan yang menjawab tidak meningkat sebanyak 12 orang responden atau 17,65 orang. Dari tampilan tabel diatas dapat diketahui bahwa pembaharuan yang terjadi dengan masuknya pengaruh-pengaruh dari luar, membuka wawasan mereka untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik, tidak hanya terpaku pada mata pencaharian bertani saja contohnya. Keinginan untuk maju mengalami peningkatan.

Tabel 27. Pengalihan Lahan ke Sektor Lain No Lahan yang dialihfungsikan/dijual F %

1 Ada 26 38,24

2 Tidak ada 42 61,76

Jumlah 68 100

Sumber: P.21

Berdasarkan tabel 27 diatas bahwa lahan mereka merupakan sarana untuk menmenuhi kebutuhan hidup sebelum masuknya pembaharuan. Dan semakin lama semakin adanya perkembangan di desa Sudirejo sehingga terjadi pembaharuan dan perubahan-perubahan kehidupan masyarakatnya. Perubahan itu terjadi juga pada fungsi lahan yang mereka miliki atau gunakan. Hal ini tampak dari tabel diatas dimana responden menjawab sebanyak 26 orang atau 38,24% menjawab ada lahan yang mereka alihfungsikan ke sektor lain diluar pertanian, contohnya dijadikan lahan peternakan atau dijual kepada pendatang/investor untuk wilayah pemukiman atau perumahan. Sedangkan sebanyak 42 orang atau 61,76% menjawab tidak mengalihfungsikan atau menjual lahannya. Dari tampilan tabel diatas dapat diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengalihfungsikan atau menjual lahannya. Bukan berarti mereka masih terfokus pada sektor pertanian untuk kebutuhan rumahtangganya, tetapi mereka hanya memfungsikan lahan mereka sebagai sekedar sampingan saja atau usaha sampingan, tidak lagi sebagai mata pencaharian pokok seperti sebelum adanya pembaharuan.

4.3.3 Data Variabel Y

Tabel 28. Keadaan Pendapatan Dengan Adanya Pembaharuan

No Keadaan pendapatan F % 1 Sangat meningkat 3 4,41 2 Meningkat 46 67,65 3 Tidak meningkat 19 27,94 Jumlah 68 100 Sumber: P.22

Dari tabel 28 diatas terlihat bahwa sebanyak 3 orang responden atau 4,41% menjawab penghasilan mereka sangat meningkat seiring terjadinya pembaharuan dari segi mata pencaharian mereka. Dan sebanyak 46 orang responden masyarakat (67,65) menjawab pendapatan mereka mengalami peningkatan sesuai perkembangan yang terjadi di desa Sudirejo. Sedangkan yang menjawab tidak meningkat sebanyak 19 orang atau 27,94%. Dengan demikian berarti mayoritas responden menyatakan bahwa terjadi peningkatan pendapatan setelah menerapkan perubahan dalam kehidupannya. Terjadinya peningkatan penghasilan akan membawa dampak yang besar dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan adanya ketersediaan uang, biaya-biaya kebutuhan rumah tangga akan mampu teratasi.

Tabel 29. Hubungan Antar Masyarakat

No Tingkat Hubungan Antar Masyarakat F %

1 Sangat baik 6 8,82

2 Baik 62 91,18

3 Tidak baik - -

Jumlah 68 100

Sumber: P.23

Tabel 29 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 62 orang atau 91,18% reponden menyatakan bahwa hubungan antar masyarakat dapat dikatakan baik. Sedangkan 6 responden atau 8,82% menyatakan bahwa hubungan antar masyarakat sudah sangat baik.

Dari tabel dapat digambarkan bahwa hubungan sosial antar masyarakat di desa Sudirejo pada umumnya baik.

Tabel 30. Penghasilan Membantu Ekonomi Keluarga No Keadaan Penghasilan F % 1 Sangat membantu 14 20,59 2 Membantu 48 70,59 3 Biasa saja 6 8,82 Jumlah 68 100 Sumber: P.24

Dari tabel 30 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan penghasilan setelah mereka melakukan pembaharuan yakni dari sektor pertanian ke sektor lain diluar pertanian atau sudah menganggap sektor pertanian hanya sebagai usaha sampingan/tambahan membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Yang mana sebanyak 14 orang responden atau 20,59% mengatakan penghasilan mereka sangat membantu dan sebanyak 48 orang atau 70,59% mengatakan penghasilan mereka membantu perekonomian keluarga. Sedangkan 6 orang atau 8,82% menjawab biasa saja. Oleh karena itu terjadinya peningkatan pendapatan akibat adanya pembaharuan mengakibatkan tersedianya kemampuan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Penggunaannya seperti menurut pengakuan responden pada tabel berikut ini :

Tabel 31. Penghasilan Membantu Kebutuhan Makanan No Keadaan penghasilan F % 1 Ya 41 60,29 2 Kurang 23 33,82 3 Tidak 4 5,88 Jumlah 68 100 Sumber: P.25

Dari tabel 31 diatas dapat diketahui bahwa responden menyatakan penghasilan dari sektor-sektor lain diluar pertanian berlebih untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan makanan yakni sebanyak 41 responden atau 60,29, dan yang menyatakan kurang sebanyak

23 orang atau 33,82%. Sedangkan yang menyatakan tidak membantu sebanyak 4 orang atau 5,88%. Oleh karena itu terjadinya peningkatan pendapatan mengakibatkan tersedianya kemampuan memenuhi kebutuhan pangan.

Tabel 32. Penghasilan Mampu Memenuhi Kebutuhan Sandang No Keadaan Penghasilan F % 1 Sangat mampu 8 11,76 2 Mampu 46 67,65 3 Kurang mampu 14 20,59 Jumlah 68 100 Sumber: P.26

Dari tabel 32 diatas, dengan meningkatnya jumlah pendapatan yang mereka hasilkan dari luar pertanian, kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sandang juga meningkat. Walaupun sebagian dari mereka masih mengusahakan lahan sebagai sampingan, tetapi mereka tetap saja melakukan pembaharuan di bidang pekerjaan. Berdasarkan jawaban responden, umumnya mereka menyatakan mampu memenuhi kebutuhan sandang yakni sebanyak 46 orang atau 67,65% dan yang menyatakan sangat mampu sebanyak 8 orang atau 11,76%. Sedangkan yang mengatakan kurang mampu sebanyak 14 orang atau 20,59%. Dengan demikian maka terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan secara mampu memenuhi kebutuhan sandang.

Tabel 33. Penghasilan Mampu Memenuhi Pendidikan Anak

No Keadaan Penghasilan F % 1 Mampu 50 73,53 2 Kurang mampu 14 20,59 3 Tidak mampu 4 5,88 Jumlah 68 100 Sumber: P.27

Kebutuhan lainnya yang sangat penting bagi keluarga adalah biaya pendidikan anak- anak. Umumnya masyarakat akan menginvestasikan kekayaannya demi pendidikan anak- anaknya. Demikian juga responden menyatakan bahwa dengan adanya pembaharuan yang

berlangsung membawa peningkatan pendapatan dan selanjutnya meningkatkan penemuan kebutuhan biaya pendidikan bagi anak-anak mereka seperti terlihat pada tabel diatas. Dari tabel 33 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 50 orang responden atau 73,53% menyatakan mampu dan 14 responden atau 20,59% menyatakan kurang mampu, sedangkan yang menyatakan tidak mampu sebanyak 4 orang atau 5,88%. Dari tabel ini dapat dilihat biaya pendidikan anak yang diperoleh dari adanya pembaharuan sangatlah diperlukan biaya yang tidak sedikit sebab biaya sangat menentukan tingkat pendidikan dan dengan adanya biaya, pendidikan akan lebih meningkat.

Tabel 34. Penghasilan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan No Memenuhi kebutuhan kesehatan F %

1 Ya 47 69,12

2 Tidak 21 30,88

Jumlah 68 100

Sumber: P.28

Demikian juga dalam hal pemenuhan kebutuhan akan kesehatan. Umumnya masyarakat yang memiliki kemampuan di sektor non pertanian mengalami pemenuhan kebutuhan yang cukup. Berdasarkan tabel 34 diatas diperoleh gambaran bahwa mayoritas responden menyatakan penghasilan dari sektor-sektor non pertanian maupun yang masih menggunakan lahannya sebagai sampingan secara lebih mampu memenuhi kebutuhan kesehatan yakni sebanyak 47 orang responden atau 69,12% menyatakan ya yang artinya penghasilan mereka dapat memenuhi kebutuhan akan kesehatan dan sebanyak 21 responden atau 30,88% menyatakan tidak dapat memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Dari tabel diatas dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat Desa Sudirejo masih tergolong dapat memenuhi kebutuhan kesehatan.

Tabel 35. Perasaan Setelah Adanya Pembaharuan No Perasaan Responden F % 1 Sangat senang 13 19,12 2 Senang 47 69,12 3 Kurang senang 8 11,76 Jumlah 68 100 Sumber: P.29

Terjadinya peningkatan pendapatan akibat adanya pembaharuan yang berlangsung pada akhirnya juga mengakibatkan adanya tingkat kepuasan seperti pada tabel diatas. Dari tabel 35 diatas dapat kita ketahui bahwa responden menyatakan sangat senang sebanyak 13 orang atau 19,12% dan sebanyak 47 orang atau 69,12% menyatakan senang setelah pembaharuan yang terjadi. Sedangkan sebanyak 8 orang atau 11,7% menyatakan kurang senang dengan masuknya pembaharuan. Dengan demikian berarti bahwa terjadinya peningkatan pendapatan pada akhirnya akan membawa perubahan pada tingkat kepuasan responden.

Tabel 36. Tingkat Kesejahteraan di Bidang Non Pertanian No Lebih sejahtera di bidang non pertanian F %

1 Ya 48 70,59

2 Tidak 20 29,41

Jumlah 68 100

Sumber: P.30

Dengan adanya perasaan senang dari responden, ternyata berpengaruh pada tingkat kesejahteraannya. Di mana mereka mendapat penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabel 36 diatas yakni responden mayoritas menjawab ya sebanyak 48 orang atau 70,59% yang berarti mereka lebih mendapatkan kesejahteraan dibidang non pertanian atau dalam kehidupannya telah melakukan pembaharuan walaupun kegiatan bertani mulai ditinggalkan atau masih dilakukan tetapi hanya sebagai sampingan. Sedangkan sebanyak 20 orang atau 29,41% menyatakan tidak

hasil tabel diatas bahwa masyarakat lebih mendapatkan kesejahteraan di bidang non pertanian dan setelah adanya pembaharuan. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat seperti tertuang di tabel berilut ini:

Tabel 37. Konsumsi Perhari

No Pengeluaran F % 1 >Rp 20.000 50 73,53 2 Rp 10.000-Rp 20.000 16 23,53 3 <Rp 10.000 2 2,94 Jumlah 68 100 Sumber: P.31

Berdasarkan tabel 37 diatas diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai daya konsumsi perharinya lebih besar dari Rp 20.000, yakni sebanyak 50 orang atau 73,53% dan yang jumlah konsumsinya perhari sekitar Rp 10.000-Rp 20.000 sebanyak 16 orang atau 23,53%. Sedangkan yang mengkonsumsi perharinya lebih kecil dari Rp 10.000 sebanyak 2 orang atau 2,94%. Hal ini menunjukkan kemajuan akan penghasilan mereka tampak pada pola konsumsi mengingat harga bahan pokok sekarang ini sudah cukup mahal.

Tabel 38. Dinding Rumah

No Bahan F %

1 Tembok 37 54,41

2 Bambu/triplek 31 45,59 Jumlah 68 100 Sumber: P.32

Berdasarkan tabel 38 diatas menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban menggunakan tembok sebagai dinding rumahnyayakni sebanyak 37 orang atau 54,41%. Sedangkan yang menyatakan menggunakan bambu/triplek sebanyak 31 orang atau 45,59%. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat sudah mengalami peningkatan karena lebih dari setengah responden menyatakan menggunakan tembok sebagai dinding

rumahnya mengingat harga bahan bangunan tidak kalah mahalnya dengan kebutuhan pokok.

Tabel 39. Lantai Rumah

No Bahan F %

1 Semen/keramik 62 91,18

2 Tanah 6 8,82

Jumlah 68 100 Sumber: P.33

Berdasarkan tabel 39 diatas bahwa mayoritas responden memberikan jawaban 62 orang atau 91,18% memakai semen/keramik sebagai lantai rumahnya, sedangkan 6 orang responden atau 8,82% masih menggunakan tanah sebagai lantai rumah mereka. Dari hasil tabel diatas dapat digambarkan lantai rumah warga masyarakat desa Sudirejo umumnya sudah memakai semen/keramik.

Tabel 40. Kendaraan Yang Dimiliki No Jenis Kendaraan F %

1 Sepeda motor 41 60,29

2 Mobil - -

3 Mobil dan sepeda motor 5 7,35

4 Tidak ada 22 32,35

Jumlah 68 100

Sumber: P.34

Berdasarkan tabel 40 diatas kendaraan merupakan bentuk kebutuhan lux atau bahkan menjadi kebutuhan sekunder bagi sebagian masyarakat. Mengingat daerah penelitian masih dikatakan desa, dimana penduduknya belum begitu maju, maka memiliki kendaraan merupakan hal yang mewah dikarenakan harganya yang cukup mahal. Untuk itu ukuran kesejahteraan dalam berkendara sangat fleksibel. Begitu juga dengan desa Sudirejo, dimana responden sebanyak 41 orang atau 60,29% mengatakan memiliki sepeda motor sebagai bentuk kesejahteraannya dan sebanyak 5 orang atau 7,35% menjawab memiliki mobil dan sepeda motor sebagai bentuk sejahteranya. Sedangkan sebanyak 22 orang atau 32,35%

Dokumen terkait